Anda di halaman 1dari 2

4| SELASA, 3 DESEMBER 2019 OPINI Kendari Pos

Belajar Mengurus HIV dari Tetangga


T
Oleh: Dominicus Husada
Wakil Rakyat
Tak Lagi Garang
hailand adalah salah generik bagi penderita HIV. kedekatan dengan tempat rumah dan lingkungan untuk
satu negara pertama Itu bukan sembarang obat. tinggal, dan keakraban pembinaan penderita HIV
di Asia yang terkena Pabrik farmasi biasa tidak dengan tenaga kesehatan semakin kerap dilaksanakan.
hantaman badai in- akan terta- rik untuk yang mera- wat menjadi Saat ini jumlah penderita
feksi HIV/AIDS (human memproduksi karena pasar sangat penting. HIV/AIDS di Indonesia telah
ANEH. Sungguh aneh. Sejumlah wakil rakyat di immu- nodeficiency yang terbatas dan regu- lasi Sekalipun di beberapa hal melampaui angka dua ratus
parle- men Sultra yang sebelumnya begitu getol virus/acquired yang ketat. Sebagian besar kita perlu belajar dari ne- ribu dan jumlah itu masih
menyuarakan supaya pinjaman Pemprov sebesar Rp immunodeficiency syndrome). obat lantas berada dalam gara tetangga, sebenarnya di akan terus meningkat. Ke-
Thailand hingga saat ini juga ken- dali negara maju sebagian hal lain kita boleh cenderungan pertambahan
1,2 triliun dibatal- kan, tiba-tiba melemah. Tak lagi
merupakan salah satu negara dengan harga tinggi. dikata telah mencapai ke- belum akan menampakkan
segarang dulu. Muncul pikiran negatif jangan sampai dengan persentase penderita Beberapa tahun silam, majuan bermakna. Boleh perlambatan dalam waktu
mereka sudah "masuk an- gin". Atau bisa saja HIV terbesar di Asia. Namun, Thailand dan Brasil dibilang penderita HIV yang dekat. Ironisnya, sejak lama
mereka takut intimidasi. ada beberapa hal yang bisa memelo- pori gerakan minta datang ke sarana kita tahu bahwa salah satu
dipelajari dari negara tetangga izin mem- produksi obat pengobatan pada tahap kelompok terbesar pend-
Dari satu sisi, pinjaman tersebut memang tidak
itu jika Indonesia sejenis di ne- gara masing- dan sarana. Pemeriksaan relatif dini sudah tidak perlu erita penyakit itu di negara
salah. Semua daerah punya hak mangajukan mengharap- kan perbaikan masing. Tentu dengan lagi meninggal dengan kita justru ibu rumah tangga.
diag- nostik serta
pinjaman di PT.Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI). dan kemajuan. royalti murah atau malah penatalaksanaan yang cepat. Kualitas hidup juga Semua kemajuan yang dipa-
Begitu halnya juga dengan pemprov Sultra. Hanya Pertama, pada 2016 bebas sama sekali. paling dasar adalah dua hal bisa terjaga sebagaimana parkan sebelumnya memang
Thailand dinyatakan telah Upaya terobosan tersebut terpenting. penderita penyakit menahun belum cukup baik. Di depan
menjadi polemik, dikhawatirkan pinjaman tersebut terbebas dari penularan HIV membuat suplai obat tidak lain. Kita pun tidak lagi kita, masih sangat banyak
Pemeriksaan darah saat
bisa memunculkan utang yang besar. Sebab, dengan ibu ke anak. Bagi negara lagi bergantung negara ini sudah bisa cepat dan meli- hat kasur bekas pekerjaan rumah. Dengan
masa kepemimpinan Ali Mazi-Lukman yang tinggal maju, itu prestasi yang sudah besar dan harga menjadi relatif murah. Sayangnya, penderita HIV yang dirawat belajar dari berbagai pihak
banyak dicapai. Namun, lebih mu- rah. Memang pemerin- tah melakukan di rumah sakit dimusnahkan lain, terutama dari ne-
tiga tahun lagi, otomatis tak bisa melunasi utangnya
untuk negara berkembang, hal penderita HIV tidak pembatasan jumlah dan dan dibakar hanya karena gara tetangga, mudah-
tepat waktu. Artinya, akan ada utang warisan untuk tersebut sangat patut membeli obat secara keterbatasan pengetahuan mudahan kemajuan kita
jenis tes apabila hasil tes
pemimpin Sultra berikutnya. dihargai. Di Asia Tenggara, pribadi. Sebagian besar ne- pertama sudah nega- tif. tenaga keseha- tan yang lebih banyak dan lebih
Apakah salah? Sebenarnya tidak. Selama perun- baru Malay- sia yang pada gara di dunia menggratiskan Keputusan internasional itu bersangkutan. cepat. Hasil akhirnya tetap
2018 berhasil menyusul obat HIV. Indonesia juga mengandung aspek positif Banyak penderita HIV diperuntukkan bagi kemasla-
tukan utang tersebut untuk kepentingan masyar-
jejak Thailand. Jangan lupa, telah memproduksi sendiri dan negatif. Distribusi obat yang menjadi motivator bagi hatan umat manusia, teru-
akat, pasti akan didukung. Persoalannya seka- Thailand adalah salah satu beber- apa obat HIV. Dan, ling- kungan dan sesamanya. tama yang berkaitan dengan
juga bisa menjangkau seluruh
rang, substansi peruntukan pinjaman itu yang negara dengan penderita itu tentu merupakan langkah pelosok. Namun, tentu Mem- beri harapan hidup, infeksi HIV. Semoga. (*)
"digugat" DPRD Sultra. Mereka menilai masih HIV/AIDS terban- yak di penghe- matan yang cukup masih banyak celah untuk mem- bekali dengan
Asia, selain India. besar. disem- purnakan. Yang juga keterampilan tambahan, dan
ada program lain yang lebih substantif diband- *Koordinator HIV Anak
Prestasi Thailand mengha- Faktor keempat, pemer- perlu terus ditingkatkan membantu perawatan anak
ing sekadar pembangunan Rumah Sakit (RS) RSUD dr Soetomo,
puskan penularan HIV dari ataan pelayanan di pelosok barangkali keterampilan yang umum- nya kehilangan
konsultan infeksi dan
Jantung, Jalan Wisata Toronipa, hingga pem- ibu ke anak dicapai dengan yang disertai sarana dan tenaga medis untuk bisa minimal satu orang tua penyakit tropik anak
bangunan Perpustakaan Internasional. tidak mudah. Thailand sejak tenaga yang sesuai. Thailand mengejar para ahli di sarana adalah contoh ny- ata yang FK Unair/RSUD dr
lama menyadari bahwa telah mampu melakukannya. kesehatan yang lebih sudah terjadi. Jum- lah Soetomo, Surabaya
Untuk kepentingan penolakan itu, sekarang salah satu kunci utama Kita sebenarnya juga sudah relawan di bidang HIV
lengkap. Pelayanan kesehatan
sudah ada setengah lebih anggota DPRD Sultra mengatasi infeksi HIV memutuskan untuk pasien HIV itu seumur semakin banyak dan hampir
meminta supaya diadakan rapat istimewa supaya adalah memotong rantai memper- luas pelayanan hidup. Karena itu, semua bekerja dengan sung-
pinjaman tersebut ditinjau ulang. Kalau memang penularan. Dari beberapa hingga tingkat puskesmas. kemudahan, guh-sungguh. Kunjungan ke
cara penularan, yang terjadi Yang perlu kita benahi
tak substan- tif, maka bisa saja dibatalkan. pada bayi adalah model adalah kualitas tenaga
Memang, sejumlah wakil rakyat yang lain punya penularan vertikal dari ibu.
berbeda. Tapi, terlepas dari semua polemik itu, Pemutusan rantai dilaku-
kan dengan sedikitnya em-
Gubernur Sultra Ali Mazi ha- rus menjelaskan ke
pat upaya. Upaya paling
publik kalau tiga mega proyek itu bermanfaat untuk awal adalah kewajiban tes
masyarakat. Bukan sekadar proyek besar untuk HIV bagi semua ibu hamil.
mendapatkan fee proyek. Saat ini angka keberhasilan
cakupan mencapai lebih dari
Perbedaan pandangan antar sesama anggota
95 persen, sedangkan di
DPRD wajar. Itu dinamika berlembaga. Tapi kalau Indonesia masih sangat
berbeda pandangan soal program pro rakyat tentu rendah. Memang Ke-
ini men- jadi tanda tanya besar. Jangan sampai, menterian Kesehatan (Ke-
menkes) baru memulai kewa-
mereka bukan lagi memperjuangkan kepentingan jiban tersebut beberapa
rakyat, tapi malah kepentingan pribadi dan tahun terakhir. Upaya kedua,
golongan. semua ibu hamil yang
Bukan hanya soal pinjaman itu, dalam beberapa diketahui ter- infeksi HIV
perlu diobati.
per- soalan masyarakat lainnya, para wakil rakyat juga Unsur ketiga adalah pem-
tak lagi garang. Mereka tak punya keberanian lagi berian obat HIV sebagai
menekan pemerintah daerah supaya bekerja upaya pencegahan pada
semua bayi yang dilahirkan
maksimal untuk kepentingan rakyat. Hal
dari ibu yang terinfeksi HIV.
semacam ini tentu mesti menjadi perhatian Jadi, si bayi juga menjadi
masyarakat ke depannya. Supaya lebih hati-hati dan fokus, bukan hanya si ibu.
selektif dalam memilih wakilnya. Jangan sampai Thailand juga menam-
bahkan unsur keempat. Yakni,
hanya manis saat pencalonan, tapi ketika duduk
menyediakan susu formula
tak lagi dihiraukan. Fenomena seperti ini sering un- tuk semua bayi dari ibu
ditemukan. yang terjangkit HIV. Susu
Kini usulan pinjaman itu sedang berproses di Ke- diberikan secara gratis oleh
pemerintah hingga bayi
menterian Dalam Negeri (Kemendagri). Apapun berusia 18 bulan.
hasil- nya, publik berharap yang terbaik. Kalau WHO (World Health
memang san- gat bagus, tidak masalah dilanjutkan. Organi- zation) sebenarnya
Tapi kalau kurang bagus dan bisa menimbulkan membole- hkan bayi dari ibu
yang terin- feksi HIV
kekecewaan bagi masyar- akat lainnya, sebaiknya mengonsumsi ASI (air susu
dihentikan. Semoga saja, wakil rakyat tetap konsisten ibu). Jadi, keputusan
dengan perjuangan awalnya un- tuk mengawal sepenuhnya berada di
tangan orang tua. Usaha
aspirasi rakyat. (*)
memenuhi kebutuhan ASI
maupun susu formula juga
menjadi tang- gung jawab
orang tua. Bagi para tenaga
kesehatan, opsi menyusui
tetap selalu dita- warkan
karena merupakan hak
penderita. Yang jelas, buk- ti
menunjukkan, jika jumlah
virus di tubuh ibu sangat
ren- dah, risiko penularan
boleh dibilang hampir tidak
ada.
Kedua, Thailand dengan be-
rani membuka status dirinya
yang menderita wabah infeksi
HIV, sekalipun menyadari
bahwa pengumuman kepada
dunia akan menjadi aib karena
klaim sebagai bangsa yang reli-
giusmenjadi
hancurberantakan. Semua itu
dinomorduakan oleh para
pemimpin bangsa yang leb- ih
memilih untuk mengumum-
kan kepada dunia mengenai
situasi wabah itu.
Yang terpenting dan harus
menjadi prioritas adalah kes-
elamatan rakyat. Mengumum-
kan dan membuka diri
berarti membuka masuknya
bantuan alat, obat, metode,
dan tenaga untuk
kepentingan perbaikan.
Faktanya, saat ini Negeri
Gajah Putih menjadi salah
satu ne- gara dengan riset
HIV paling banyak dan
mampu mengatasi beberapa
persoalan lebih cepat
daripada negara sejenisnya,
terutama di Asia.
Ketiga, mengenai obat

Kendari Pos
Dalam melaksanakan tugas jurnal- istik, semua wartawan yang mengata- snamakan wartawan Kendari Pos segera menghubungi Kantor Redaksi Harian Kendari Pos.
Harian Pagi
Kendari Pos dibekali tanda pengenal. Untuk menghindari aksi-
Santun dan Menginspirasi aksi tidak bertanggungjawab dari oknum tertentu,
masyarakat yang me-rasa ragu atau mencurigai seseorang
Pemimpin Umum/ Koresponden : Akhirman (Baubau), La Ode Alfin (Muna), Yafruddin Yadi (Muna Barat), Mursalin
Pendiri : PP Bittikaka (1995-2013) • Chairman : HM Alwi Hamu • Pembina : H.Syamsu Nur • Komisaris Utama : H.Ridwan Arif • Komisaris : Jerry Bittikaka, Denny Ari, Benyamin B •
Penanggung Jawab : (Konkep), Helson Mandala Putra (Konawe), Kamaluddin (Konsel), Helmin Tosuki (Konut), Direktur Utama : Irwan Zainuddin• Direktur : Laode Diada Nebansi • Wakil Direktur Keuangan, Personalia dan Umum : Agus Tranhadi • Wakil Direktur Produksi dan Litbang :
Irwan Zainuddin Wakil Komaruddin (Bombana), Zulfadli (Kolaka), Kusdin (Kolaka Timur), Rusli (Kolut), Asty Novalista Arifuddin Mangka • Manager Keuangan : Nasruddin • Manager Iklan/Sponsorship : Awal Nurjadin• Manager Event & Promosi : Nursyamsi Abidin • Manager Sirkulasi : Resmin •
Pemimpin Umum : La Ode (Wakatobi), Hadrian Indra Mappa (Buton Utara), Wd. Amala (Buton), • Fotografer : Muh. Abdi Manager Personalia/Legal dan Umum: Aser Rerung
Diada Nebansi Pemimpin Asmaul • Desain Grafis : Fahri Asmin • Teknologi Informasi : Muh Saban • Pracetak Iklan: Percetakan : PT Fajar Utama Intermedia Cabang Kendari •Alamat Percetakan : Jl. Malik Raya No. 50 Kendari Telp/Faks: (0401) 3126513• Penerbit : PT Media Kita Sejahtera, SIUPP :
Redaksi : Inong Saputra Muhrisan (koordinator), Sahriyadi, Irwanto, Ryan Faizi • Pracetak Redaksi : Samiruddin, SK/ Menpen No.191/SK/Menpen, SIUPP/B.I/1986/Tanggal 25 Juni 1986 No.131/Ditjen PPG/K/1995 Tanggal 3 Agustus 1995, No 42/Ditjen/PPG/K/1996 Tanggal 12 April 1996, Terbit Sejak
Redaktur Pelaksana : Hasruddin Laumara, Laode Iman Laode Muslifan Tanggal 6 Juni 1970.
(kendaripos.co.id) Alamat Redaksi / Tata Usaha : Jl. Malik Raya No. 50 Telp. Red. : (0401) 3126513 • Faks. Red. : (0401) 3126512, Faks. Bisnis & Keuangan : (0401) 3123771 • e-mail : redaksikend-
Sekretaris Redaksi : Ariyani Arifin aripos@gmail.com (0401)-3126515, Telp. Iklan : (0401)-3126110, Sirkulasi : (0401)-3126515, Fax (0401)-3126512• Alamat Agen: RAHA : La Sintere (085241969377)• BAUBAU , BUTON ,
Dewan Redaksi : Benyamin Bittikaka, Irwan WANCI & MAWASANGKA : Wd. Amala (085394435050) • BUTON TENGAH/LOMBE: Anto (082348716512) • BOMBANA: Tajuddin (085280158509) •KOLAKA & POMALAA: Saenal (081319564527)
Zainuddin, Sawaluddin Lakawa Redaktur : •KOLAKA UTARA: Sulqia (085259705802) • KOLTIM: Mustakim (085333333392) • POLEANG: Mansyur (081341516525) • KONKEP: --• Kota Kendari : MANDONGA, KOTA LAMA &
Darwin Sihombing, Emilia Ningsih, Amal Fadly KAMPUNG SALO : Ira (085241761348) • SODOHOA, BY PASS & KOTA LAMA: Hamisu (081341958887) • WUA-WUA & LEPO-LEPO: Rusli (081341533733) • BALAIKOTA: Billy (085299953599) •
Senga, Ramadhan Redaktur Foto : LM KEMARAYA, TIPULU & UNAAHA: Yusuf Tumora (082347352606) • MANDONGA & Anduonohu: Martha (082293107757) • PUNGGOLAKA & PUUWATU: Usman (085299571854) • BARUGA &
Syuhada Ridzky Poetera F KONSEL: S.Lambay (081245610102) • ANDUONOHU & KAMPUS BARU: Marjani (081245584974) • ABELI & MORAMO: Amrin (085241692003) • LAUTE, MEKAR & MALIK RAYA: Umar
Redaktur Perwajahan : LD. Kurniawan (081341880528) • KEMARAYA: Amran (081341855515) • Bank: BRI Cabang Kendari: 2.0192.01.008593.50.1 (BRITAMA)
Litbang : Linri Merinda Alamat Perwakilan : • JAKARTA : Doedoe, Graha 19 Fajar Group, Jl. Kebayoran Lama pal 7 No.17 Jakarta Selatan, Tlp/HP 081316555912 • SURABAYA : Jl. Basuki Rachmad 129 - 137, Gedung
Reporter : Elyn Ipo, Yogi Nebansi, Agus Setiawan, Adi Hidayat, Mandiri Lantai 5/ Ruangan 501 Surabaya, Telp. (031) 5465239, Fax: (031) 5323674 •Tarif Iklan Umum : Halaman 1 (Depan) Rp 80.000 /mm/klm, Halaman Dalam Rp 40.000/ mm/klm
(FC), Rp 28.000/mm/klm (BW), Iklan Baris : 10.000/baris, Harga belum termasuk PPn 10%. • Harga Langganan : Kota Kendari Rp 100.000/Bulan, Luar Kota: Rp 110.000/Bulan
Yuli, Rahma Safitri, Sintha Pus- pitha Ningrum, Maslindah • termasuk ongkos kirim, Eceran dalam Kota : Rp 5.000,-/Eksp

Yusri Zubair, LD Muslifan, Boy

LAYOUT:

LAYOUT: LA ODE MUSLIFAN/KP

Anda mungkin juga menyukai