Anda di halaman 1dari 4

NAMA : REFANY PRADHITA UTAMI

NPM : 21132019001
KELAS : PSKM 6 B

UAS MK. KEPEMIMPINAN DAN BERFIKIR

ESSAY

1. Ciri atau karakteristik nya Creative, Visionary, Interactive,Empowering, dan


Passionate 
Peran bupati dan walikota dalam kota sehat adalah membuat komitmen, membuat
kemitraan lintas sector, membangun infrastruktur menjalin kerja sama dengan pihak
swasta dalam mewujudkan kota sehat 
Menurut pendapat saya terhadap kota yang dalam kondisi semrawut tetapi mendaptkan
adipura dan kota sehat : 
Menurut saya agak kurang setuju krena dasar dari pemilihan kota sehat itu adalah
kebersihan ,kerapian kota dll, selain dari kebersihan dan kerapihan kota tetapi pemimpin
juga harus bisa mengajak dan merubah perilaku masyarakat untuk mencintai lingkungan
contohnya tidak buang sampah sembarangan, seperti contoh di kota palopa masyarakat di
sana merasa tidak nyaman apabila ada yg kotor dan jika ada sampah yg berserakan. Dan
system di Negara kita terkadang ada kepentingan politik sehingga mengesamoingkan
dasar atau kaidah penilaian,

 2. Identifikasi penyebab konflik yang terjadi:


Adanya Seorang pasien kanker stadium akhir sudah dalam keadaan sekarat yang
memiliki 2 Asuransi (Asuransi Kesehatan & Asuransi Jiwa) Terjadi Perbedaan pendapat
dari kedua pihak Asuransi mengenai kelanjutan Pengobatan Pasien Kanker Stadium
Akhir tersebut. Pihak Asuransi kesehatan ingin menghentikan pengobatan, sedangkan
Pihak Jiwa kesehatan ingin meneruskan pengobatan. Adanya Intervensi dari Pengacara
Kedua Asuransi kepada Keluarga & dokter yang menangani Pasien tersebut.

Sisi positif dari konflik yang terjadi:


- Dengan adanya Asuransi Kesehatan dapat membantu keluarga pasien dalam
meringankan beban Biaya Pengobatan.
- Dengan adanya Asuransi Jiwa, ahli waris bisa mendapat premi yang akan
berguna bagi masa depannya.
Sisi negatif dari konflik yang terjadi:
Terjadi pertentangan terkait kelangsungan pengobatan Pasien dikarenakan perbedaan
pendapat Dua Asuransi yang dimiliki Pasien (Kesehatan & Jiwa) Kerugian Psikis yang
dialami Keluarga pasien dan Dokter sebagai akibat dari intervensi yang dilakukan oleh
Pengacara Kedua Asuransi Pasien.

Keterampilan yang harus kita miliki sebagai pemimpin untuk menyelesaikan konflik
yang  terjadi:
- Keterampilan mengidentifikasi konflik yang terjadi Keterampilan Kolaborasi
antara dokter & Keluarga Pasien terkait penanganan pasien
- Keterampilan berkomunikasi dengan Keluarga Pasien dan Pihak Asuransi
Kesehatan dan Asuransi Jiwa
- Keterampilan mengambil Keputusan yang tepat sehingga bisa menjadi solusi
terbaik untuk semua pihak.
3. Identifikasi Masalah yang dihadapi oleh masyarakat di Provinsi Papua :
Manjadi penduduk di Negara Indonesia yang memiliki kasus HIV/AIDS tertinggi di
Indonesia sehingga keselamatan dan kesehatan dari penduduk terhindar dari tertularnya
dari kasus HIV/AIDS sangat terancam. Meningkatnya kasus HIV/AIDS di papua yang
melonjak ditas rata-rata kasus provinsi lain karena kurangnya pengetahuan dari
masyarakat yang minim pendidikan sehingga mereka tidak tahu akibat yang mereka
lakukan saat melakukan hubungan seks bebas. 
Kemudian faktor penularan lainnya yang menjadi masalah yang dihadapi oleh penduduk
di Papua adalah penularan dari ibu ke janinnya, transfusi darah dan penggunaan jarum
suntik/peralatan medis yang tidak steril.
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa masalah yang dihadapi oleh masyarakat Provinsi
Papua adalah kurangnya pengetahuan dan pemahaman sebab dan akibat dari hubungan
seks bebas dan faktor-faktor lainya yang menyebabkan terjadinya peningkatan kasus
HIV/AIDS di Provinsi Papua.

b. Identifikasi masalah yang dihadapi pemerintah Papua :


Masalah yang dihadapai pemerintah Papua adalah bagaimana cara menanggulangi kasus
HIV/AIDS di Papua, karena kasus ini menjadi kasus tertinggi di Indonesia. Pemerintah
harus menangani dengan sungguh-sungguh baik dengan mengeluarkan kebjiakan,
NAMA : REFANY PRADHITA UTAMI
NPM : 21132019001
KELAS : PSKM 6 B

UAS MK. KEPEMIMPINAN DAN BERFIKIR


peraturan, program, pendekatan maupun alokasi anggaran untuk menanggulangi
HIV/AIDS. Pemerintah harus berupaya maksimal dan sungguh-sungguh agar masalah
kasus HIV/AIDS dapat ditanggulangi dengan baik

c. Apakah permasalahan ini berpotensi terjadi di lokasi lain? Jika iya apa penyebabnya?
Iya, kasus ini bisa berpotensi terjadi di lokasi lain. Penyebabnya jika kurangnya
pengetahuan masyarakat terhadap sebab dan akibat yang terjadi jika melakukan seks
bebas. Hal yang harus diperhatikan guna mencegah terjadinya kasus HIV/AIDS pada
masyarakat adalah melakukan penyuluhan tentang “bahaya seks bebas”. Karena hal inilah
yang menjadi pedoman awal suatu masyarakat agar mengetahui dampak yang akan
mereka rasakan jika melakukan seks bebas.

d. Kepemimpinan yang diharapkan di tanah Papua dalam mengatasi HIV/AIDS?


Kepemimpinan demokratis. Agar bisa melakukan komunikasi dua arah antara pimpinan
dan karyawannya sehingga bisa saling memberi saran yang terbaik agar dapat
menyelesaikan kasus HIV/AIDS di Papua

e. Rekomendasi yang saya berikan untuk mengatasi kasus HIV/AIDS di Provinsi Papua
Rekomendasi yang bisa saya berikan untuk mengatasi kasus HIV/AIDS di Papua, yaitu
untuk masyarakat harus diberikan pengetahuan akan bahaya dari seks bebas sehingga
masyarakat akan memiliki kesadaran untuk tidak berbuat hal tersebut lagi. Untuk
pemerintah harus berupaya maksimal dan sungguh-sungguh agar masalah kasus
HIV/AIDS dapat ditanggulangi dengan baik.
a) pemerintah Provinsi Papua bersama lembaga masyarakat perlu membuat aturan
(Perda) tentang tempat-tempat praktek seks bebas
b) Pemerintah Papua hendaknya mencari alternatif pekerjaan lain bagi para pekerja
seks dan bukan tinggal mengeruk pendapatan daerah yang tanpa disadari akan
menghancurkan masa depan orang Papua sendiri karena risiko penyakit dan
pemerintah miskin karena biaya social yang meningkat akibat rehabilitasi sosial
c) Pemerintah Daerah Papua dapat menggunakan Model perubahan perilaku AB
untuk penanggulangan risiko terjangkit HIV-AIDS di Papua dengan pendekatan
nilai-nilai masyarakat lokal

Provinsi Papua hendaknya dibuat program perencanaan terpadu serta harus didukung
dengan pembiayaan anggaran melalui APBD di kabupaten/kota masing-masing.
"Pencegahan penyakit menular AIDS bisa berjalan dengan baik di masyarakat jika
perencanaan dan penanganannya dilakukan terprogram dengan melibatkan semua pihak
dan seluruh komponen masyarakat kurangnya pemahaman masyarakat tertentu tentang
cara-cara penularan penyakit menular HIV/AIDS akibat minimnya informasi yang
diterima masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai