Anda di halaman 1dari 2

Judul : Hubungan antara aspek pengetahuan, sikap dan perilaku perawat serta petugas

kebersihan terhadap sistem pelaksanaan pengelolaan sampah medis puskesmas

Latar Belakang

Pelayanan kesehatan masyarakatadalah pelayanan yang bersifat publik (public goods)


dengan tujuan utamamemelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pemberantasan penyakit,
penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana,
kesehatan jiwa serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya. Layanan kesehatan
masyarakat tersebut antara lain promosi kesehatan, sedangkan Pelayanan kesehatan
perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan utama
menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit (Depkes RI, 2009).
Pemerintah dan masyarakat termasuk swasta bertanggung jawab ataspenyelenggaraan
pembangunan kesehatan sesuai peran dan fungsinya masingmasing.Penyelenggaraan
pelayanan kesehatan masyarakat primer menjadi tanggungjawab dinas kesehatan kabupaten
atau kota yang pelaksanaan operasionalnya dapat didelegasikan kepada Puskesmas (Depkes
RI, 2009).
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dari dinas kesehatan kabupaten/
kota yang berada di wilayah kecamatan untuk melaksanakan tugas-tugas operasional
pembangunan kesehatan. Pembangunan Puskesmas di tiap kecamatan memiliki peran
yang sangat penting dalam memelihara kesehatan masyarakat (Dinkes Kabupaten
Jember, 2011).
Limbah rumah sakit serta Puskesmas dianggap sebagai mata rantai
penyebaran penyakit menular. Limbah bisa menjadi tempat tertimbunnya organisme
penyakit dan menjadi sarang serangga juga tikus. Disamping itu di dalam sampah
juga mengandung berbagai bahan kimia beracun dan benda-benda tajam yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan dan cidera. Partikel debu dalam limbah dapat
menimbulkan pencemaran udara yang akan menyebarkan kuman penyakit dan
mengkontaminasi peralatan medis dan makanan (Depkes RI, 1997). Limbah rumah
sakit serta Puskesmas dapat dibedakan menjadi limbah non medis dan limbah medis.
Limbah non medis mempunyai karakteristik seperti limbah yang ditimbulkan
oleh lingkungan rumah tangga dan lingkungan masyarakat pada umumnya
(Adikoesoemo, 1997). Limbah non medis ini di lingkungan rumah sakit serta
Puskesmas dapat berasal dari kantor/ administrasi, unit pelayanan, unit gizi/ dapur
dan halaman (Depkes RI, 1997).
1. Masalah yang ada di indonesia
2. Masalah sampah di kabupaten bandung barat
3. Timbulan sampah medis perhari brapa?
4. Jelaskan variabel yang diteliti?
5. Bagaimana pengelolaan di puskesmas?
6. Akhir di catat judulnya
Tujuan Umum :
Mengetahui hubungan antara aspek pengetahuan, sikap dan perilaku perawat serta petugas
kebersihan terhadap sistem pelaksanaan pengelolaan sampah medis puskesmas
Tujuan Khusus :
1.Mengetahui hubungan aspek pengetahuan perawat serta petugas kebersihan terhadap sistem
pelaksanaan pengelolaan sampah medis puskesmas
2. Mengetahui hubungan aspek sikap perawat serta petugas kebersihan terhadap sistem
pelaksanaan pengelolaan sampah medis puskesmas
3. . Mengetahui hubungan aspek perilaku perawat serta petugas kebersihan terhadap sistem
pelaksanaan pengelolaan sampah medis puskesmas
4. Mengetahui sistem pelaksanaan pengelolaan sampah medis di puskesmas

Manfaat :
Ruang Lingkup :
Tinjauan Pustaka :
1.Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pelaksanaan sistem pengolahan limbah
2.Limbah puskesmas
3.pengelolaan limbah medis di puskesmas
Bab 3 nya masih pusing 

Anda mungkin juga menyukai