Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

PENGAJUAN POSYANDU REMAJA


DIWILAYAH PUSKESMAS PULAU PANGGUNG
DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................ii
DAFTAR ISI .........................................................................................................................iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................................................1
B. Tujuan ........................................................................................................................1
C. Manfaat ......................................................................................................................2

BAB II
GAGASAN
A. Kondisi kekinian ........................................................................................................3
B. Solusi yang ditawarkan sebelumnya ..........................................................................4
C. Perbaikan kondisi kekinian ........................................................................................4
D. Pihak-pihak yang dipertimbangkan ...........................................................................4
E. Langkah Strategis ......................................................................................................4

BAB III
KESIMPULAN
A. Gagasan yang diajukan ..............................................................................................5
B. Teknik implementasi .................................................................................................5
C. Prediksi yang diperoleh .............................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................6


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Remaja merupakan generasi harapan bangsa yang nantinya meneruskan bangsa untuk
menuju yang lebih baik. namun remaja saat ini sangatlah berbeda dengan remaja dimasa
lalu dan keadaannya mengkhawatirkan, Misalnya berhubungan dengan kesehatan
reproduksi yang diahadapi oleh remaja yaitu prilaku kesehatan yang berisiko seperti
melakukan hubungan seks sebelum menikah, penyalahgunaan NAPZA yang keduanya ini
membawa resiko HIV/ AIDS, Penyakit menular seksual dan lain-lain.
dampak yang ditimbulkan jika menikah diusia dini yaitu meningkatkan kematian bagi ibu
dan bayinya. Terjadinya kematian ibu dan bayi disebabkan perdarahan yang dialami oleh
ibu. Hal ini menimbulakan keprihatinan kita apalagi masyarakat dan kita masih enggan
membicarakan masalah reproduksi secara terbuka serta ketidaktahuan masyarakat tentang
pentingnya kesehatan reproduksi bagi remaja. Rata-rata remaja lebih meras nyaman
mendiskusikan masalah kesehatan reproduksisecara terbuka dengan sesama teman.
Dalam upaya meningkatkan pemahaman remaja tentang kesehatan reproduksi
menjadikan remaja tegar dalam menghadapi masalah dan mampu mengambil keputusan
yang terbaik bagi dirinya serta memahami pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan
pendidikan seks sejak remaja, maka diperlukan adanya posyandu remaja. Posyandu remaja
yaitu pusat pelayanan kesehatan reproduksi dan pusat konseling pendidikan seks untuk
usia remaja yang fungsinya untuk mengetahui serta mengatasi masalah yang terjadi
padaremaja. Selama ini, posyandu yang ada di Indonesia hanya diperuntukkan untuk bayi,
balita dan manula saja. Apabila terdapat posyandu remaja, maka diharapkan terjadi
beberapa hal berikut, yaitu : a) terdapat upaya meningkatkan status kesehatan reproduksi
remaja, b) dapat mengendalikan angka kelahiran melalui pengaturan usia kawin dan
menekan angka HIV/AIDS c) menekan kenakalan remaja, serta d) meminimalkan
penggunaanNAPZA, HIV/AIDS, dan penyakit menular seks. Untuk mengatasi masalah-
masalah diatas, maka perlu dibentuk Posyandu Remaja di Indonesia.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari adanya Posyandu Remaja yaitu memberikan konseling dan
pendidikan seks untuk remaja serta mengetahui status gizi remaja di Indonesia.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dariadanya Posyandu Remaja adalah sebagai berikut :
1. Remaja dapat memahami kesehatan reproduksi
2. Remaja dapat terhindar dari penyakit HIV/AIDS dan penyakit menular seksual
lainnya
3. Remaja dapat terbebas dari NAPZA
4. Remaja dapat menunda pernikahan usia dini
5. Menjadikan remaja sehat dan cerdas dalam menghadapi prilaku seks bebas di
Indonesia

C. Manfaat
a. Manfaat Untuk Remaja
1. Mengurangi terjadinya putus sekolah
2. Mengurangi kenakalan remaja
3. Membentuk remaja sebagai generasi muda yang sehat

b. Manfaat Untuk Masyarakat


1. Meningkatkan kepedulian remaja terhadap fenomena yang ada di masyarakat sekitar
2. Mengurangi perbedaan pendapat antara remaja dengan masyarakat ataupun orang tua
3. Meningkatkan norma kesopanan di masyarakat

c. Manfaat Untuk Pemerintah


1. Mengurangi terjadinya ledakan penduduk
2. Mengurangi terjadinya pengangguran di usia sekolah
3. Mengurangi angka kriminalitas yang disebabkan ledakan pengangguran
BAB II
GAGASAN

A. Jenis Kelamin
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat diaman masyarakat dapat
sekaligusdapat memperoleh pelayanan keluarga berencana (KB) dan kesehatan
anatara lain : Gizi, imunisasi, kesehatan ibu dan anak dan penanggulangan diare.
Definisi lain posyandu adalah salah satu bentuk upaya kesehatan masyarakat yang
bersumber dari masayarakat dan untuk masyarakat (UKBM) yang dikelolah dan
diselenggarakan dari dan oleh untuk masyarakat dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan. Guna memberdayakan masyarakat dan memberikan
kesehatan kepada masyarakatdalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Tujuan
penyelnaggraan posyanduadlaha untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan ibu,
bayi , balita dan wanita usia subur.
Posyandu diatas hanya diperuntukan untuk ibu bayi balita dan manula saja,
sedangkan posyandu remaja ini masih belum ada. Sedangkan remaja di Indonesia
menurut survey demografi Kesehatan Indonesia (SDKI 2007) menunjukan jumlah
remaja diindonesia mencapai 30%dari jumlah penduduk. Jika remaja menunjukan
sikap dan prilaku yang negatif maka akan menimbulkan petaka bagi bangsa dan
negara. Menurut BKKBN kondisi kenakalan remaja di Indonesia saat ini dapat
digambarkan sebagai berikut.:
1. Sering terjadi pernikahan usia remaja
2. Sering terjadi seks pra nikah dan kehamilan yang tidak diinginkan
3. Aborsi 2,4 Juta : 700-800 ribu adalah remaja
4. HIV/AIDS : 1283 Kasus diperkirakan 52.000 terinfeksi (fenomena gunung es)
70%
5. NAPZA

Kondisi tersebut menunjukan bahwa remaja terjerumus kedlaam hal-hal tersebut,


Misal NAPZA, Miras, Seks bebas, aborsi dan kenakalan remaja lainnya. Jika
kenakanalan remaja tersebut tudak ditangani maka kenakalan yang terjadi
dimasyarakat akan semakin meningkatoleh karena itu pemerintah harus segera
menaggulangi kenakalan remaja yang terjadi yaitu dengan membentuk POSYANDU
REMAJA.
B. Solusi yang tawarkan sebelumnya
Solusi yang tawarkan sebelumnya untuk mengatasi masalah kenakalan remaja adalah
diadakannya penyuluhan dari BKKBN dan BNN serta melibatkan anggota kepolisian
setempat disekolah sekolah. Namun kegiatan tersebut belum dapat mengurangi
kenakalan remaja, seks bebas dan Penyalahgunaan NAPZA yang dilakukan remaja.
Hal ini disebabkan karena kegiatan penyuluhan hanya dilakukan setiap tahun ajaran
baru. Sedangkan remaja perlu bimbingan lanjutan setiap bulannya.

C. Perbaikan Kondisi Kekiniaan


1. Perbaikan oleh pemerintah dan kepolisian
Pebaikanyang telah dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan mengadakan patroli
keliling yang dilakukan oleh pihak kepolisian dan masyarakat untukmenekan
angka kenakalan remaja. Namum kegiatan tersebut hanya dilakuka n pada malam
hari saja. Sedangkan kenakalan remaja seperti penyahgunaan NAPZA, Seks bebas
bukan hanya pada malam hari saja.
2. Perbaikan oleh Masyarakat
Perbaikan oleh masayarakat dengan membentuk organisasi remaja masjid dan
karang taruna remaja sehingga remaja dapat bersosialisasi antar sesama.

D. Pihak-pihak yang dipertimbangakan


Pihak-pihak yang dipertimbangkan dalam pelaksanaan posyandu remaja tidak hanya
remaj, tetapi juga masyarakat dan pemerintah. Bgai masyarakat Posyandu remaja
berfungsi untuk mengatasi kriminalisasi yang dilakukan oleh remaja. Sedangkan bagi
pemerintah posyandu remaja berfungsi untuk menekan ledakan penduduk yang
disebabakan pernikahan dini dan serta menekan angka pengangguran yang
disebabkan karena remaja putus sekolah. Apabila permasalahn re maja dapat diatasi
maka bangsa tidak akan kehilangan generasi penerusnya. Karena kuat dan lemahnya
suatu negara dapat dilihat dari banyak sedikitnya kriminalisasi dan kenakalan yang
dilakukan oleh remaja dinegara tersebut.
E. Langkah Strategis
Langkah strategis yang dilakukan oleh posyandu remaja yaitu :
1. Pelaksanaan posyandu remaja dilakukan sekurang-kurangnya sebulan sekali
2. Posyandu berada di Balai desa desa pulau panggung kec. SDL namun dibawah
naungan puskesmas dan dinas kesehatan kota/ kabupaten, dinas kesehatan
provinsi dan kementrian kesehatan Republik indionesia
3. Kegiatan posyandu remaja meliputi :
a. Meja 1 : Pendaftaran
Pendaftaran dilakukan saat peserta remaja datang keposyandu sebelum
melakukan kegiatan yang ada diposyandu
b. Meja 2 : Penimbangan dan pengukuran
Peserta melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran lingkar lengan
tas oleh kader posyandu dan petugas kesehtan untuk mengetahui status gizi
remaja.
c. Meja 3 : Pendokumentasian
Setelkah melakukan pengukuran berat badan dan lingkar lengan atas, petugas
posyandu akan melakukan pendokumentasian didalam buku catatan
perkembangan remaja ( Seperti buku KIA)
d. Meja 4 : pemberian vitamin dan tablet Fe
Setelah dilakukan pencatatan peserta akan diberikan vitamin A san tablet Fe.
Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya anemia pada remaja
e. Meja 5 : Bimbingan dan konseling remaja
Kadeer tau petugas kesehatan membrikan bimbngan konseling remaja meliputi
pendidikan seks remaja yang berguna agar remaja mengerti dan memahami
cara menjaga kesehtan reproduksi serta dampak yang ditimbulkan jika
melakukan seks bebas, masalah penyakit reproduksi, misal dieminore dan
penyakit kesehatan reproduksi lainnya, serta melaukan konseling dari hasil
penimbangn berat badan dan pengukuran lingkar lengan atas. Selain itu
petugas akan memberikan pengarahan dan saran agar remaja mengkonsumsi
sbuah dan sayur serta tidak mengalami kekurangan gizi dan anemia.
BAB III
KESIMPULAN

A. Gagasan Yang Diajukan


Angka pernikahan usia dini di Indonesia meningkat hinga 23,2 persen dari tahun
sebelumnya. Rata-rata penyebabnya yaitu akibat pasangan perempuan sudah hamil dari
hubungan diluar nikah karena dampak pergaulan bebas. Selain itu, angka kematian ibu dan
bayi juga meningkat, hal ini disebabkan karena terjadi perdarahan saat melahirkan dan
banyaknya kelahiran prematur. Masalah lainnya yaitu banyaknya remaja yang
mengonsumsi miras dan NAPZA sehingga jumlah penderita HIV/AIDS dan penyakit
menular seksual lainnya juga meningkat. Namun, kegiatan penyuluhan dari BKKBN dan
BNN serta bimbingan konseling dari pihak sekolah masih belum dapat mengatasi
masalah-masalah tersebut. Untuk menanggulangi kenakalan remaja tersebut maka
diperlukan adanya posyandu remaja.

B. Teknik Implementasi
Posyandu di Indonesia pada umumnya hanya diperuntukkan bagi bayi, balita, ibu dan
manula. Diperlukan adanya posyandu remaja di Indonesia dikarenakan remaja di
Indonesia menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI 2007) menunjukkan
jumlah remaja di Indonesia mencapai 30% dari jumlah penduduk, jika remaja
menunjukkan sikap dan prilaku yang negatif maka akan menimbulkan petaka bagi bangsa
dan negara. Tahapan pelaksanaan posyandu remaja yaitu pendaftaran, penimbangan dan
pengukuran, pendokumentasian, pemberian tablet vitamin A dan Fe, serta melakukan
bimbingan konseling terhadap remaja.

C. Prediksi Hasil Yang Diperoleh


Apabila terdapat posyandu remaja, maka masalah kenakalan remaja dapat teratasi.
Bahkan, ledakan penduduk dan kriminalitas juga dapat ditekan. Sama seperti posyandu
balita dan manula, posyandu remaja juga dapat digunakan untuk mengetahui status gizi
remaja sehingga angka harapan hidup di Indonesia dapat meningkat karena status gizi
sudah ditinjau sejak bayi, balita, remaja hingga manula.
DAFTAR PUSTAKA

BKKBN. 2006, Perilaku Seksual Remaja, Jakarta : BKKBN.

Anda mungkin juga menyukai