Anda di halaman 1dari 61

194

LAMPIRAN 1 TAJUK RENCANA MEGAPROYEK GUBERNUR

TAJUK RANCANA 2
195

TAJUK RANCANA 2
196

TAJUK RANCANA 3
197

TAJUK RANCANA 4
198

TAJUK RANCANA 5
199

TAJUK RANCANA 6
200

TAJUK RANCANA 7
201

LAMPIRAN 3

DATA TEKS TAJUK RENCANA


DATA A1
Para periode kedua ini, Ali Mazi kembali meran-
cang sebuah megaproyek. Perpustakaan modern, ru-
mah sakit jantung, dan jalan wisata Kendari-Toronipa.
Pembangunan megaproyek tersebut kini sudah masuk
tahap lelang agar bisa berdiri sebelum masa jabatan
periode kedua berakhir.

DATA A2

DATA A3

Era kepemimpinan Ali Mazi tampaknya ingin tampil


dengan sebuah sensasi pembangunan yang luar biasa.
Pada periode pertama kepemimpinannya, Ali Mazi
mem-bangun Tugu Persatuan dan Bandara Haluoleo.
Sebuah bangunan monumental yang menjadi ruang
terbuka bagi masyarakat Sulawesi Tenggara,
khususnya warga Kota Kendari. Meskipun belum tuntas
secara maksimal dengan pemanfaatan yang dapat
menambah pundi- pundi daerah, namun kawasan Tugu
Persatuan menjadi wadah refreshing masyarakat selama
ini.

DATA A4

periode kedua berakhir. Perpustakaan modern didesain


dengan pola yang spektakuler agar bisa menjadi tempat
wisata pendidikan bagi masyarakat. Sementara rumah
sakit jantung diharapkan bisa menjadi rumah sakit
rujukan bagi masyarakat Indonesia yang berdomisili di
kawasan timur
202

DATA A5

Gubernur berharap agar megaproyek ini dapat dir-


esmikan dan berjalan sesuai dengan harapan selama
masa kepemimpinannya. Kontraktor yang memenang-

DATA A6

Era kepemimpinan Ali Mazi tampaknya ingin tampil


dengan sebuah sensasi pembangunan yang luar biasa.
Pada periode pertama kepemimpinannya, Ali Mazi
mem-bangun Tugu Persatuan dan Bandara Haluoleo.
Sebuah bangunan monumental yang menjadi ruang
terbuka bagi masyarakat Sulawesi Tenggara,
khususnya warga Kota Kendari. Meskipun belum tuntas
secara maksimal

DATA A7

Lalu apa yang menjadi problem pembangunan mega-


proyek setiap pemimpin? Biasanya, megaproyek yang
menghabiskan dana negara miliaran rupiah akan ter-
bengkalai saat era kepemimpinan kepala daerah bera-
khir. Pemimpin berikutnya terkadang enggan menuntas-
kan pembangunan tersebut dan berusaha menciptakan
sendiri bangunan monumental. Tak sedikit proyek-
proyek yang dibangun pemimpin sebelumnya
terbengkalai be-gitu saja. Pusat Promosi dan Informasi
Daerah (P2ID) hingga saat ini masih terlihat seperti
bangunan tua yang menyeramkan karena terkesan
ditelantarkan.
Begitu pula dengan Tugu Persatuan. Selama 10 ta-
hun lamanya, tidak ada progres pembangunan yang
optimal dalam menuntaskan pembangunan tersebut.
Nasib serupa dialami beberapa megaproyek di kabu-
paten/kota se Sulawesi Tenggara yang tidak tuntas
pembangunannya karena berakhirnya masa jabatan
kepala daerah yang merintis megaproyek tersebut.
DATA A8
Namun, ada yang unik di era kepemimpinan Nur
Alam. Semua megaproyek yang digagas, pembangun-
annya berkelanjutan. RS Bahteramas sudah beroperasi
dan terus dibenahi. Jembatan Teluk Kendari juga terus
dikerjakan hingga tuntas. Masjid Al Alam terus dibenahi
hingga semuanya selesai. Pembangunan jembatan Te-
luk tetap berlanjut karena masuk dalam proyek nasional
yang didanai APBN dengan sistem multiyears. Tanpa ke-
hadiran Nur Alam, jembatan tersebut akan terus diker-
203

jakan hingga tuntas. Masjid Al Alam menjadi kebutuhan


tempat ibadah masyarakat. Jika tidak diselesaikan, maka
umat muslim akan berusaha menuntaskannya.

DATA A9
Gubernur berharap agar megaproyek ini dapat dir-
esmikan dan berjalan sesuai dengan harapan selama
masa kepemimpinannya. Kontraktor yang
memenang-kan lelang proyek tersebut didorong
untuk memaksi-malkan kinerja agar progres
pembangunan berjalan cepat dan pembangunan
segera selesai. Jika tidak, ancaman mengganti
kontraktor akan berlaku. Rumah
DATA A10
Pembangunan megaproyek tersebut kini sudah masuk
tahap lelang agar bisa berdiri sebelum masa jabatan
periode kedua berakhir.
DATA A11
Para periode kedua ini, Ali Mazi kembali
meran-cang sebuah megaproyek. Perpustakaan
modern, ru-
DATA A12

gitu saja. Pusat Promosi dan Informasi Daerah


(P2ID) hingga saat ini masih terlihat seperti
bangunan tua yang menyeramkan karena terkesan
ditelantarkan.
Begitu pula dengan Tugu Persatuan. Selama 10
ta-hun lamanya, tidak ada progres pembangunan
yang optimal dalam menuntaskan pembangunan

DATA A13
Kita berharap agar megaproyek yang digagas Ali
Mazi pada periode kedua ini tetap berkelanjutan dan
memberi manfaat luar biasa bagi masyarakat. Tak lagi

DATA A14

bangun Tugu Persatuan dan Bandara Haluoleo. Sebuah


bangunan monumental yang menjadi ruang terbuka
bagi masyarakat Sulawesi Tenggara, khususnya warga
Kota Kendari. Meskipun belum tuntas secara
maksimal
204

DATA A15

DATA A16
but akan sia-sia. Tidak efektif penggunaannya karena
pemimpin berikutnya akan mencari panggung sendiri
untuk dikenang di masa mendatang dengan sebuah
bangunan monumental.

DATA A17
Era kepemimpinan Ali Mazi tampaknya ingin
tampil dengan sebuah sensasi pembangunan yang luar
biasa.
DATA A18
Untuk proyek jalan Kendari-Toronipa, uji kelaya-
kan sudah selesai. Sosialisasi kepada masyarakat juga
intens dilakukan. Rencana, peletakan batu pertama
dilakukan 5 September mendatang. Sementara, pem-
bangunan Perpustakaan Modern masih berproses.
Kontrak kerja sudah diteken 15 Juli lalu. Pembangu-
nan gedung Perpustakaan Modern kini siap action.
Urusan aset yang harus dihapuskan terlebih dulu kini
sudah tuntas. Rencana, menelan Rp 30 miliar untuk
tahap pertama. Selanjutnya akan mendapat suntikan
anggaran lagi di APBD tahun depan.
Adapun pembangunan Rumah Sakit Jantung, saat
ini masih menunggu rekomendasi tim ahli bangunan
gedung. Kendati begitu, progresnya sudah cukup ba-
gus. Sebab, pekan lalu rekanan sudah melakukan pen-
cairan uang muka Rp 5 miliar. Hal ini menunjukkan
kalau pekerjaan lapangan sudah siap dilakukan.

DATA A19
205

DATA A20

Tiga mega proyek yang digagas Gubernur Ali Mazi


bersama Wakil Gubernur Lukman Abunawas sudah
menunjukkan progres. Pasangan dengan akronim
AMAN ini memastikan proyek tersebut bisa ditun-
taskan. Tiga mega proyek tersebut adalah jalan pari-
wisata Kendari-Toronipa, perpusatakaan modern dan
pembangunan Rumah Sakit Jantung.

DATA A21
Untuk proyek jalan Kendari-Toronipa, uji kelaya-
kan sudah selesai. Sosialisasi kepada masyarakat juga
intens dilakukan. Rencana, peletakan batu pertama
dilakukan 5 September mendatang. Sementara, pem-
bangunan Perpustakaan Modern masih berproses.
Kontrak kerja sudah diteken 15 Juli lalu. Pembangu-
nan gedung Perpustakaan Modern kini siap action.
Urusan aset yang harus dihapuskan terlebih dulu kini
sudah tuntas. Rencana, menelan Rp 30 miliar untuk
tahap pertama. Selanjutnya akan mendapat suntikan
anggaran lagi di APBD tahun depan.
Adapun pembangunan Rumah Sakit Jantung, saat
ini masih menunggu rekomendasi tim ahli bangunan
gedung. Kendati begitu, progresnya sudah cukup ba-
gus. Sebab, pekan lalu rekanan sudah melakukan pen-
cairan uang muka Rp 5 miliar. Hal ini menunjukkan
kalau pekerjaan lapangan sudah siap dilakukan.

DATA A22
Gagasan cerdas AMAN membangun tiga mega
proyek tersebut patut diapresiasi. Itu bukan proyek

DATA A23
proyek tersebut patut diapresiasi. Itu bukan proyek
“kaleng-kaleng” (bukan asal ada). Akan banyak man-
faat bisa dirasakan masyarakat jika terealisasi nanti-
nya. Sebagai contoh Tugu Religi (dulu namanya Tugu
Persatuan yang dibangun era Ali Mazi saat menjadi
Gubernur Sultra periode pertama. Sempat dicibir, na-
mun kini semua memuji.
206

DATA A24
Begitupun tiga mega proyek tersebut. Cibiran pasti
ada. Nada sumbang dan sikap pesimis dari segelintir
orang yang tidak suka juga pasti ada. Namun, kita
per-caya, pasangan yang didukung Golkar dan
NasDem saat Pilgub Sultra ini punya pikiran jauh
ke depan. Mereka bisa memperkirakan, bahwa di
masa depan masyarakat membutuhkan ketiganya.
Perpusatakaan Modern misalnya. Proyek ini mun-
cul dari kerisauan Ali Mazi-Lukman akan kurangnya
minat baca masyarakat Sultra. Padahal, literasi san-
gat dibutuhkan. Bukan hanya menambah penge-
tahuan, tapi juga dalam membangun daerah dan
bangsa. Ali Mazi sadar, bahwa kemajuan sebuah
bangsa, salah satunya ditentukan kualitas intelektu-
al warganya. Untuk mengasah intelektual itu, mem-
baca adalah sarananya.
Selain itu, adanya Perpusataan Modern yang terinte-
grasi dengan taman budaya serta berdekatan dengan
Tugu Religi bakal menjadi icon baru bagi Sultra. Hal
ini juga bakal memberi nilai plus dari aspek penilaian
pe-merintah pusat terkait perkembangan pendidikan di
Sultra. Sebab, perpusataan menjadi salah satu indika-
tor yang menunjang kemajuan dunia pendidikan.
Hal lain tak kalah penting pembangunan RS Jantung
berskala internasional. Ini tentu tidak diragukan lagi
manfaatya untuk masyarakat Sultra. Gagasan cemer-
lang AMAN yang satu ini patut diapresiasi. Bayangkan
saja, kalau dulu masyarakat Sultra harus keluar duit
banyak berobat ke luar daerah bahkan luar negeri un-
tuk penyakit jantung, ke depan cukup di daerah saja.
Berapa banyak biaya yang bisa di saving.
207

DATA A25

Perpusatakaan Modern misalnya. Proyek ini mun-


cul dari kerisauan Ali Mazi-Lukman akan
kurangnya minat baca masyarakat Sultra. Padahal,
literasi san- gat dibutuhkan. Bukan hanya
menambah penge- tahuan, tapi juga dalam
membangun daerah dan bangsa. Ali Mazi sadar,
bahwa kemajuan sebuah bangsa, salah satunya
ditentukan kualitas intelektu- al warganya. Untuk
mengasah intelektual itu, mem- baca adalah sarananya.

Selain itu, adanya Perpusataan Modern yang terinte-


grasi dengan taman budaya serta berdekatan dengan
Tugu Religi bakal menjadi icon baru bagi Sultra. Hal ini
juga bakal memberi nilai plus dari aspek penilaian pe-
merintah pusat terkait perkembangan pendidikan di
Sultra. Sebab, perpusataan menjadi salah satu indika-
tor yang menunjang kemajuan dunia pendidikan.
Hal lain tak kalah penting pembangunan RS Jantung
berskala internasional. Ini tentu tidak diragukan lagi
manfaatya untuk masyarakat Sultra. Gagasan cemer-
lang AMAN yang satu ini patut diapresiasi. Bayangkan
saja, kalau dulu masyarakat Sultra harus keluar duit
banyak berobat ke luar daerah bahkan luar negeri un-
tuk penyakit jantung, ke depan cukup di daerah saja.
Berapa banyak biaya yang bisa di saving.
Kemudian, dari provinsi lain, sangat memungkink-
an datang berobat di Sultra. Sebab, belum banyak RS
Jantung berskala internasional yang dibangun. Semua
itu secara tidak langsung akan memberi kontribusi
secara ekonomi bagi daerah. Jalan wisata Kendari-To-
ronipa juga begitu. Akses masyarakat makin mudah.
Para wisatawan juga sangat mungkin makin tertarik
berkunjung di beberapa lokasi wisata di Kendari dan
sekitarnya. Sebab, jalur itu menghubungkan beber-
apa kabupaten dan tentunya lokasi wisatanya juga.
DATA A26

Kemudian, dari provinsi lain, sangat memungkink-


an datang berobat di Sultra. Sebab, belum banyak RS
Jantung berskala internasional yang dibangun. Semua

DATA A27

intens dilakukan. Rencana, peletakan batu pertama


dilakukan 5 September mendatang. Sementara, pem-
208

DATA A28
Tiga mega proyek yang digagas Gubernur Ali
Mazi bersama Wakil Gubernur Lukman Abunawas
sudah menunjukkan progres. Pasangan dengan
akronim
DATA A29
nya. Sebagai contoh Tugu Religi (dulu namanya Tugu
Persatuan yang dibangun era Ali Mazi saat menjadi
Gubernur Sultra periode pertama. Sempat dicibir, na-
mun kini semua memuji.
Begitupun tiga mega proyek tersebut. Cibiran pasti
ada. Nada sumbang dan sikap pesimis dari segelintir
orang yang tidak suka juga pasti ada. Namun, kita per-

DATA A30
orang yang tidak suka juga pasti ada. Namun, kita per-
caya, pasangan yang didukung Golkar dan NasDem
saat Pilgub Sultra ini punya pikiran jauh ke depan.

DATA A31

Tiga mega proyek yang digagas Gubernur Ali Mazi


bersama Wakil Gubernur Lukman Abunawas sudah
menunjukkan progres. Pasangan dengan akronim

DATA A32
209

DATA A33
Begitupun tiga mega proyek tersebut. Cibiran pasti
ada. Nada sumbang dan sikap pesimis dari segelintir
orang yang tidak suka juga pasti ada. Namun, kita per-
DATA A34

Gagasan cerdas AMAN membangun tiga mega


proyek tersebut patut diapresiasi. Itu bukan proyek
“kaleng-kaleng” (bukan asal ada). Akan banyak man-

DATA A35
Sesuai perencanaan, pembangunan RS Jantung
dibangun secara bertahap di atas lahan seluas 5 hek-
tare. Tahap pertama, anggaran yang diigelontorkan
dari APBD mencapai Rp 98 miliar. Tahap awal ini di-
fokuskan empat lantai dan ditarget rampung sampai
Desember 2019. Dua tahun berikutnya untuk pemban-
gunan lantai 5 hingga tuntas. Kontruksi pembangunan
gedung ini terdiri sekitar 1.600 tiang pancang dengan
861 titik yang terdiri dari dua tiang pancang dengan
kedalaman 20 meter. Diperkirakan perampungann se-
mua pembangunan RS Jantung yang megah itu yang
dilengkapi dengan beberapa titik pusat perbelanjaan
di dalamnya yang menelan biaya sekitar 420 sampai
460 miliar rupiah.

DATA A36

DATA A37
Pemancangan tiang konstruksi beton pembangu-
nan Rumah Sakit khusus jantung dan pembuluh darah
di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) dimu-
lai. Megah proyek 17 lantai yang akan menelan dana
APBD Sultra mencapai Rp800 miliar diklaim pertama
di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Pembangunannya
diproyeksi tuntas dalam tiga tahun.
210

DATA A38

akibat penyakit jantung koroner. Salah satu alasan Pem-


prov mengapa harus dibangun gedung Rumah Sakit ini
cukup masuk akal. Pemprov berdalih karena banyak
penderita penyakit jantung di Sultra harus berobat ke
luar negeri. Kemudian jika beroperasi akan membuka
lapangan kerja bagi masyarakat, sebab banyak lulusan
kedokteran dari Sultra harus keluar daerah untuk bekerja
termasuk dokter ahli. Lalu bisa menambah PAD. Jika
sep-erti itu, hal ini patut di support. Apalagi jika menjadi
ruju-kan di bagian Indonesia timur karena di bagian
wilayah itu, misalnya Papua dan Maluku sangat
membutuhkan sarana kesehatan ini.

DATA A39
akibat penyakit jantung koroner. Salah satu alasan Pem-
prov mengapa harus dibangun gedung Rumah Sakit ini
cukup masuk akal. Pemprov berdalih karena banyak
DATA A40
Keberadaan fasilitas kesehatan ini dinilai Gubernur
menjadi sangat penting bagi masyarakat. Ini merupa-
kan upaya dalam pengembangan pelayanan penyakit
kardiovaskular, salah satunya mempermudah akses
bagi masyarakat dengan cara menetapkan Rumah
Sakit Jantung dan Pembuluh Darah sebagai pusat pen-
gobatan di Indonesia Timur, bahkan secara nasional.
Inisiatif pembangunan RS muncul dari rasa kepriha-
tinan terhadap angka penderita jantung yang terus
meningkat, namun tak didukung fasilitas memadai.
Makanya, jika beroperasi dan ditunjang dengan peral-
atan canggih diharapkan bisa membantu pengobatan
seluruh masyarakat.

DATA A41

pasangannya, Lukman Abunawas. Suara-suara sum-


bang terkait pembangunan RS Jantung berseliweran.
Gubernur pun menyadarinya, tapi prinsip bekerja
untuk masyarakat tak bisa ditawar-tawar lagi. Ali Mazi
mengaku itu risiko sebagai seorang pimpinan. Bukan
kali ini saja kebijakan pembangunannya menuai pro
kontra. Pada awal menjabat periode pertama (2003-
2008), Ali Mazi kukuh membangun menara persatuan
dan kawasan MTQ. Kala itu, gelombang penolakan
bermunculan. Aksi demonstrasi mewarnai dinamika
pembangunan tugu persatuan yang kini menjulang
211

DATA A42
Penyakit Jantung merupakan salah satu masalah kes-
ehatan utama dan penyebab nomor satu kematian di
dunia. Dilansir dari laman Kemenkes, data Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2015 menyebutkan lebih
dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit
jantung dan pembuluh darah, atau sekitar 31% dari se-
luruh kematian di dunia, sebagian besar atau sekitar 8,7
juta disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Lebih
dari 75% kematian akibat penyakit jantung dan pembu-
luh darah terjadi di negara berkembang yang berpeng-
hasilan rendah sampai sedang. Lebih mengkhawatirkan
lagi, tren penyakit jantung saat ini tidak hanya diderita
oleh penduduk usia lanjut, namun juga sudah banyak
ditemukan pada usia muda.
Di Indonesia, hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018
menunjukkan bahwa sebesar 1,5% atau 15 dari 1.000
penduduk Indonesia menderita penyakit jantung ko-
roner. Sedangkan jika dilihat dari penyebab kematian
tertinggi di Indonesia, menurut Survei Sample Registra-
tion System tahun 2014 menunjukkan 12,9% kematian
akibat penyakit jantung koroner. Salah satu alasan Pem-
prov mengapa harus dibangun gedung Rumah Sakit ini
cukup masuk akal. Pemprov berdalih karena banyak
penderita penyakit jantung di Sultra harus berobat ke
luar negeri. Kemudian jika beroperasi akan membuka
lapangan kerja bagi masyarakat, sebab banyak lulusan
kedokteran dari Sultra harus keluar daerah untuk bekerja
termasuk dokter ahli. Lalu bisa menambah PAD. Jika
sep-erti itu, hal ini patut di support. Apalagi jika menjadi
ruju-kan di bagian Indonesia timur karena di bagian
wilayah itu, misalnya Papua dan Maluku sangat
membutuhkan sarana kesehatan ini.
Keberadaan fasilitas kesehatan ini dinilai Gubernur
menjadi sangat penting bagi masyarakat. Ini merupa-
212

DATA A43

erti itu, hal ini patut di support. Apalagi jika menjadi


ruju-kan di bagian Indonesia timur karena di bagian
wilayah itu, misalnya Papua dan Maluku sangat
membutuhkan sarana kesehatan ini.
DATA A44
kedalaman 20 meter. Diperkirakan perampungann se-
mua pembangunan RS Jantung yang megah itu yang
dilengkapi dengan beberapa titik pusat perbelanjaan
di dalamnya yang menelan biaya sekitar 420 sampai
460 miliar rupiah.

DATA A45

lai. Megah proyek 17 lantai yang akan menelan dana


APBD Sultra mencapai Rp800 miliar diklaim pertama
di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Pembangunannya

DATA A46
pasangannya, Lukman Abunawas. Suara-suara sum-
bang terkait pembangunan RS Jantung berseliweran.
Gubernur pun menyadarinya, tapi prinsip bekerja
untuk masyarakat tak bisa ditawar-tawar lagi. Ali Mazi

DATA A47
RS Jantung akan benar-benar akan saya bangun. Demi
warga Sultra, kita akan bangun itu (RS Jantung),” be-
gitu kata Ali Mazi.
213

DATA A48
termasuk dokter ahli. Lalu bisa menambah PAD. Jika
sep-erti itu, hal ini patut di support. Apalagi jika menjadi
ruju-
DATA A49
214

DATA A50
bermunculan. Aksi demonstrasi mewarnai dinamika
pembangunan tugu persatuan yang kini menjulang
tinggi di jantung Kota Kendari. Pada akhirnya men-
jadi ikon dan kebanggaan masyarakat Sultra. “Saat ini
orang boleh menertawakan rencana itu tapi saya yakin
RS Jantung akan benar-benar akan saya bangun. Demi
warga Sultra, kita akan bangun itu (RS Jantung),” be-
gitu kata Ali Mazi

DATA A51
Inisiatif pembangunan RS muncul dari rasa kepriha-
tinan terhadap angka penderita jantung yang terus
meningkat, namun tak didukung fasilitas memadai.

DATA A52

Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari dan Pemer-


intah Provinsi Sultra saat ini berlomba membangun
gedung megah. Pemkot dibawah kendali Sulkarnain

DATA A53

DATA A54
215

Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari dan Pemer-


intah Provinsi Sultra saat ini berlomba membangun
gedung megah. Pemkot dibawah kendali Sulkarnain
Kadir baru saja lakukan peletakan batu pertama
(groud breaking) pembangunan Kantor Wali Kota
Kendari. Desainnya cukup megah. Lima tower, sem-
bilan lantai.

DATA A55

Kantor Wali Kota misalnya. Sudah puluhan tahun


berdiri dan tentu cukup berbahaya bagi aparatur sip-
il negara (ASN) kalau tidak dibenahi. Jangan sampai
konstruksi bangunan tiba-tiba rubuh kalau ada gem-
pa besar. Sebab, belakangan ini, wilayah Sulawesi
termasuk Sultra sering terjadi goncangan. Meskipun
skala ternesarnya hanya sampai 4 SR saja.
Begitu juga dengan pembangunan RS Jantung. Ga-
gasan mega proyek ini muncul daeri kegelisahan Gu-
bernur Sultra Ali Mazi. Niatan membangun RS Jan-
tung bertaraf internasional lahir dari pertimbangan
matang. Dia ingin memberi kemudahan warga Sultra
mendapat perawatan jantung. Selama ini, penderita
jantung harus terbang ke Makassar, Jakarta bahkan
ke luar negeri.

DATA A56

Tentu tidak ada yang salah dengan pembangunan


gedung megah itu. Baik yang di Pemkot maupun di
Pemprov. Sebab, Wali Kota maupun Gubernur su-
dah menegaskan, semua itu untuk kepentingan
masyarakat Kendari dan Sultra. Bukan untuk kepet-
ingan pribadi atau golongan.

DATA A57

Di sisi lain, Pemkot Kendari ingin membangun


kantor yang lebih modern, representatif dan terpadu.
Ada pola pelayanan satu pintu yang nantinya bisa
memudahkan masyarakat berurusan. Rencananya
seperti itu. Tentu ini sesuatu yang positif dan mesti
didukung oleh seluruh elemen masyarakat.
Begitu juga dengan pembangunan RS Jantung. Ga-
gasan mega proyek ini muncul daeri kegelisahan Gu-
bernur Sultra Ali Mazi. Niatan membangun RS Jan-
tung bertaraf internasional lahir dari pertimbangan
matang. Dia ingin memberi kemudahan warga Sultra
mendapat perawatan jantung. Selama ini, penderita
jantung harus terbang ke Makassar, Jakarta bahkan
ke luar negeri.
216

DATA A58
Kantor Wali Kota misalnya. Sudah puluhan tahun
berdiri dan tentu cukup berbahaya bagi aparatur sip-
il negara (ASN) kalau tidak dibenahi. Jangan sampai
konstruksi bangunan tiba-tiba rubuh kalau ada gem-
pa besar. Sebab, belakangan ini, wilayah Sulawesi
termasuk Sultra sering terjadi goncangan. Meskipun
skala ternesarnya hanya sampai 4 SR saja.
Di sisi lain, Pemkot Kendari ingin membangun
kantor yang lebih modern, representatif dan terpadu.
Ada pola pelayanan satu pintu yang nantinya bisa
memudahkan masyarakat berurusan. Rencananya
seperti itu. Tentu ini sesuatu yang positif dan mesti
didukung oleh seluruh elemen masyarakat.
Begitu juga dengan pembangunan RS Jantung.
Ga-gasan mega proyek ini muncul daeri kegelisahan
Gu-bernur Sultra Ali Mazi. Niatan membangun RS
Jan-tung bertaraf internasional lahir dari
pertimbangan matang. Dia ingin memberi kemudahan
warga Sultra mendapat perawatan jantung. Selama
ini, penderita jantung harus terbang ke Makassar,
Jakarta bahkan ke luar negeri.

DATA A59
Selain itu, kebutuhah RS Jantung bertaraf inter-
nasional bukan hanya untuk masyarakat Sultra saja.
Tapi juga dapat mengakomodir pasien dari luar
Sul- tra. Utamanya dari kawasan timur lainnya.
Sekali lagi, niatnya mulia untuk kepentingan
masyarakat.
Kendati sangat positif. Publik Sultra tentu
sangat berharap, proyek ini bukan sekadar pemanis
telinga dan penghias mata belaka. Tapi benar-
benar memi- liki kemanfaatan sebagaimana cita-
cita awal. Jangan sampai, miliaran rupiah uang
rakyat terbuka per- cuma hanya untuk
memenuhi nafsu membangun. Untuk icon daerah
dan atau sekadar kenangan, per- nan
membangun saat memimpin daerah. Semoga
saja tidak seperti itu.
Apapun rencana pemerintah saat ini, patut di-
apresiasi. Paling tidak mereka telah berani
mengam- bil gagasan besar dan melakukan
terobosan. Untuk membuat sebuah perubahan
memang banyak tan-tangannya. Nyinyiran dari
217

DATA A60
Selain itu, kebutuhah RS Jantung bertaraf inter-
nasional bukan hanya untuk masyarakat Sultra
saja. Tapi juga dapat mengakomodir pasien dari
luar Sul- tra. Utamanya dari kawasan
timur lainnya. Sekali
DATA A61

bil gagasan besar dan melakukan terobosan. Untuk


membuat sebuah perubahan memang banyak tan-
tangannya. Nyinyiran dari sebagian kecil orang su-

DATA A62
Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari dan Pemer-
intah Provinsi Sultra saat ini berlomba membangun
gedung megah. Pemkot dibawah kendali
DATA A63
Kendati sangat positif. Publik Sultra tentu sangat
berharap, proyek ini bukan sekadar pemanis telinga
dan penghias mata belaka. Tapi benar-benar memi-
liki kemanfaatan sebagaimana cita-cita awal. Jangan

DATA A64
matang. Dia ingin memberi kemudahan warga
Sultra mendapat perawatan jantung. Selama ini,
penderita jantung harus terbang ke Makassar,
Jakarta bahkan ke luar negeri.
Selain itu, kebutuhah RS Jantung bertaraf inter-
nasional bukan hanya untuk masyarakat Sultra saja.
Tapi juga dapat mengakomodir pasien dari luar Sul-
tra. Utamanya dari kawasan timur lainnya. Sekali
lagi, niatnya mulia untuk kepentingan masyarakat.
Kendati sangat positif. Publik Sultra tentu sangat
berharap, proyek ini bukan sekadar pemanis telinga
dan penghias mata belaka. Tapi benar-benar memi-
liki kemanfaatan sebagaimana cita-cita awal. Jangan
sampai, miliaran rupiah uang rakyat terbuka per-
cuma hanya untuk memenuhi nafsu membangun.
Untuk icon daerah dan atau sekadar kenangan, per-
nan membangun saat memimpin daerah. Semoga
saja tidak seperti itu.
Apapun rencana pemerintah saat ini, patut di-
apresiasi. Paling tidak mereka telah berani mengam-
bil gagasan besar dan melakukan terobosan. Untuk
218

DATA A65
Untuk icon daerah dan atau sekadar kenangan,
per-nan membangun saat memimpin daerah.
Semoga
DATA A66

DATA A67
Kendati sangat positif. Publik Sultra tentu
sangat berharap, proyek ini bukan sekadar pemanis
telinga dan penghias mata belaka. Tapi benar-benar
memi-

DATA A68
tangannya. Nyinyiran dari sebagian kecil orang su-
dah pasti ada. Namun, pemimpin besar dan visioner
akan terus berjalan sesuai dengan tujuannya.
DATA A69

Kini setahun telah berlalu. Disamping berbagai


problematika yang terjadi, publik juga bisa melihat
buah kerja keduanya. Arah pembangunan Pemprov
Sultra yang tertuang dalam konsep Gerakan Aksel-
erasi Pembangunan Daratan dan Kepulauan (Gar-
barata) mulai terlihat. Janji politik perlahan mulai
terealisasi..
219

DATA A70

DATAAliA71
Mazi-Lukman Abunawas genap setahun me-
nakhodai Sulawesi Tenggara (Sultra), kemarin. Sela-
ma 365 hari pasca dilantik, banyak dinamika terjadi.
Isu-isu perpecahan kerap muncul dipermukaan. Di-
hembuskan oleh orang-orang yang kurang suka lihat
duat pasangan berakronim AMAN ini akur. Namun
berkat kedewasaan berpolitik keduanya, semua dina-
mika itu bisa dilewati.

DATA A72
AMAN telah mempersembahkan karya spektakul-
er. Pembangunan Rumah Sakit Jantung, jalan wisata
Kendari-Toronipa dan perpustakaan modern. Itu
adalah tiga karya hebat yang saat ini sudah mulai
direalisasikan. Sektor pendidikan, perikanan, perta-
nian, perkebunan hingga sumber daya mineral dan
bina marga juga begitu. OPD teknis mengejewantah-
kan visi misi AMAN pada sektor masing-masing yang
tertuang dalam Lima Pilar Sultra Emas, yakni Sultra
Cerdas, Sultra Sehat , Sultra Peduli Kemiskinan, Sul-
tra Beradab dan Beriman serta Sultra Produktif
DATA A73
Hanya saja perlu menjadi perhatian bagi AMAN.
Sebab, pemerintahan akan berjalan baik jika suasa-
na pemerintahan kondusif. Dalam artian, dinamika
yang terjadi mesti disikapi dengan bijak. Perbedaan
pandangan antara gubernur dan wakil gubernur da-
lam menyikapi sebuah persoalan tentu merupakan
hal biasa. Hanya saja, tidak boleh sampai meruncing
ke ranah publik. Karena bagaimanapun, kondisi itu
bisa memperkeruh suasana.

DATA A74
220

Tentu masih terlalu prematur untuk menilai kin-


erja kabinet AMAN. Sebab, masih ada empat tahun
lagi untuk menunaikan janji yang kadung terucap
saat kampanye. Melihat buah kerja setahun tera-
khir, publik Sultra tentu pantas optimis. Kalau set-
ahun saja mampu merealisasikan tiga karya spek-
takuler, tentu bukan mustahil di tahun kedua dan
seterusnya lebih baik lagi.

DATA A75

Kini setahun telah berlalu. Disamping berbagai


problematika yang terjadi, publik juga bisa melihat
buah kerja keduanya. Arah pembangunan Pemprov
Sultra yang tertuang dalam konsep Gerakan Aksel-
erasi Pembangunan Daratan dan Kepulauan (Gar-
barata) mulai terlihat. Janji politik perlahan mulai
terealisasi.
AMAN telah mempersembahkan karya spektakul-
er. Pembangunan Rumah Sakit Jantung, jalan wisata
Kendari-Toronipa dan perpustakaan modern. Itu
adalah tiga karya hebat yang saat ini sudah mulai
direalisasikan. Sektor pendidikan, perikanan, perta-
nian, perkebunan hingga sumber daya mineral dan
bina marga juga begitu. OPD teknis mengejewantah-
kan visi misi AMAN pada sektor masing-masing yang
tertuang dalam Lima Pilar Sultra Emas, yakni Sultra
Cerdas, Sultra Sehat , Sultra Peduli Kemiskinan, Sul-
tra Beradab dan Beriman serta Sultra Produktif.

DATA A76

AMAN telah mempersembahkan karya spektakul-


er. Pembangunan Rumah Sakit Jantung, jalan wisata
Kendari-Toronipa dan perpustakaan modern. Itu
adalah tiga karya hebat yang saat ini sudah mulai
direalisasikan. Sektor pendidikan, perikanan, perta-
nian, perkebunan hingga sumber daya mineral dan
bina marga juga begitu. OPD teknis mengejewantah-
kan visi misi AMAN pada sektor masing-masing yang
tertuang dalam Lima Pilar Sultra Emas, yakni Sultra
Cerdas, Sultra Sehat , Sultra Peduli Kemiskinan, Sul-
tra Beradab dan Beriman serta Sultra Produktif.

DATA A77
khir, publik Sultra tentu pantas optimis. Kalau
set- ahun saja mampu merealisasikan tiga
karya spek- takuler, tentu bukan mustahil di
tahun kedua dan seterusnya lebih baik lagi.
221

DATA A78
dipertimbangkan secara matang. Penempatan ber-
basis kinerja dan keahlian semestinya menjadi
per-timbangan utama. Toh, kalau kinerja OPD
bagus,

DATA A79
AMAN telah mempersembahkan karya
spektakul-er. Pembangunan Rumah Sakit Jantung,
jalan wisata
DATA A80

Isu-isu perpecahan kerap muncul dipermukaan. Di-


hembuskan oleh orang-orang yang kurang suka lihat
duat pasangan berakronim AMAN ini akur. Namun
berkat kedewasaan berpolitik keduanya, semua dina-
mika itu bisa dilewati

DATA A81

Tentu masih terlalu prematur untuk menilai kin-


erja kabinet AMAN. Sebab, masih ada empat tahun

DATA A82

DATA A83
saat kampanye. Melihat buah kerja setahun tera-
khir, publik Sultra tentu pantas optimis. Kalau
set-
222

DATA A84

khir, publik Sultra tentu pantas optimis. Kalau set-


ahun saja mampu merealisasikan tiga karya spek-
takuler, tentu bukan mustahil di tahun kedua dan
seterusnya lebih baik lagi.

DATA A85

Lalu apakah bisa membangun tanpa masalah?


Tentu tergantung sudut pandangnya. Kalau
yang dibangun adalah infrastruktur, tapi dalam
perjalanannya terbengkalai, tentu bisa menim-
bulkan masalah. Atau sudah membangun tapi
anggarannya lebih banyak masuk di kantong
kontraktor atau pejabat, tentu ini juga bisa
masalah. Lalu, kalau semua dilaksanakan sesuai
porsinya, apakah tanpa masalah? Belum tentu juga.
Sebab, banyak aspek lain yang menjadi indikator
penilaian.

DATA A86

DATA A87

Setiap pemimpin ingin membangun. Di


segala aspek. Mulai infrastruktur hingga pen-
ingkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Hanya, bagaimana caranya, masing-masing me-
nempuh cara berbeda. Ada yang memaksimal-
kan anggaran pendapatan dan belanja daerah
(APBD), ada yang lewat utang, gandeng swasta
dan sebagainya. Setiap cara yang dipakai, pasti
ada konsekuensinya.
223

DATA A88

Ini ada kaitannya dengan tiga mega proyek


yang sedang digarap pemerintah provinsi
(Pemprov) Sultra dibawah koordinasi Gubernur
Ali Mazi. Mega proyek itu adalah pembangu-
nan Rumah Sakit (RS) Jantung, pembangu-
nan Perpustakaan Modern, dan jalan poros
Kendari-Toronipa. Tak ada yang meragukan
komitmen Ali Mazi dan Lukman Abunawas
dalam membangun
DATA A89 Sultra. Dengan program
Garbarata-nya.
Hanya saja, tentu perlu mendapat perhatian
serius. Terutama dalam realisasi program terse-
but. Ditataran pengambil kebijakan, mung-
kin sudah bagus. Sesuai dengan visi dan misi.
Namun, ditataran pelaksanaan, belum tentu.
Jangan sampai mega proyek ini menjadi potensi
masalah dikemudian hari. Apalagi, pemprov
harus mengutang sebesar Rp 1,195 triliun di PT.
Sarana Multi Infrastruktur (SMI) guna pemban-
gunan proyek strategis tersebut.

DATA A90

Soal mengutangnya tidak ada masalah.


Sebab, hampir semua daerah di Sultra, bahkan
Indonesia juga melakukan hal serupa dalam
menggenjot pembangunan infrastruktur. Tapi,
ditataran pelaksanaan pekerjaan, tentu harus
dikawal oleh semua pihak. Jangan sampai, dana
pinjaman itu nanti hanya akan membe- bani
daerah dalam pengembaliannya, semen- tara
dampak dari mega proyek tersebut tak begitu
signifikan.

DATA A91

Sekali lagi, publik Sultra tak meragukan komit-


men AMAN untuk membangun Sultra lewat
berbagai proyek besar. Tapi patut dicatat, jangan
sampai hanya sekadar mengejar lebel “icon” tan-
pa memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Atau kalaupun ada hanya menyentuh segelintir
orang saja. Tentu, kita tidak ingin duit pinjaman
yang begitu besar, hanya terbuang sia-sia tanpa
memberi efek positif bagi kemajuan daerah.
224

DATA A92
Sekali lagi, publik Sultra tak meragukan komit-
men AMAN untuk membangun Sultra lewat
berbagai proyek besar. Tapi patut dicatat, jangan
sampai hanya sekadar mengejar lebel “icon” tan-pa
memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat. Atau
kalaupun ada hanya menyentuh segelintir orang
saja. Tentu, kita tidak ingin duit pinjaman yang
begitu besar, hanya terbuang sia-sia tanpa memberi
efek positif bagi kemajuan daerah.

Prinsipnya, publik Sultra ingin melihat duet


AMAN sukses dalam memimpin daerah ini.
Ter-masuk juga program pembangunan yang
sudah dicanangkan. Sebab, kalau terealisasi, toh
feed

DATA A93
Prinsipnya, publik Sultra ingin melihat duet
AMAN sukses dalam memimpin daerah ini. Ter-
masuk juga program pembangunan yang sudah
dicanangkan. Sebab, kalau terealisasi, toh feed

DATA A94
but. Ditataran pengambil kebijakan, mung-
kin sudah bagus. Sesuai dengan visi dan misi.

DATA A95

Hanya, bagaimana caranya, masing-masing me-


nempuh cara berbeda. Ada yang mema-

DATA A96
Kendari-Toronipa. Tak ada yang meragukan
komitmen Ali Mazi dan Lukman Abunawas
dalam membangun Sultra. Dengan program
Garbarata-nya.
Hanya saja, tentu perlu mendapat perhatian
serius. Terutama dalam realisasi program terse-

DATA A97
dicanangkan. Sebab, kalau terealisasi, toh feed
backnya juga akan dirasakan masyarakat juga.
225

DATA A98

DATA A99

bulkan masalah. Atau sudah membangun tapi


anggarannya lebih banyak masuk di kantong
kontraktor atau pejabat, tentu ini juga bisa
masalah.
DATA A100Lalu, kalau semua dilaksanakan sesuai
DATA A100

berbagai proyek besar. Tapi patut dicatat, jangan


sampaihanya sekadar mengejar lebel “icon” tan- pa
memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat

DATA A101

Aneh. Sungguh aneh. Sejumlah wakil rakyat di parle-


men Sultra yang sebelumnya begitu getol menyuarakan
supaya pinjaman Pemprov sebesar Rp 1,2 triliun dibatal-
kan, tiba-tiba melemah. Tak lagi segarang dulu. Muncul

DATA A102

DATA A103
Aneh. Sungguh aneh. Sejumlah wakil rakyat di parle-
men Sultra yang sebelumnya begitu getol menyuarakan
supaya pinjaman Pemprov sebesar Rp 1,2 triliun dibatal-
kan, tiba-tiba melemah. Tak lagi segarang dulu. Muncul
pikiran negatif jangan sampai mereka sudah “masuk ang-
in. Atau bisa saja mereka takut intimidasi.
226

DATA A104
Untuk kepentingan penolakan itu, sekarang sudah
ada setengah lebih anggota DPRD Sultra meminta
supaya diadakan rapat istimewa supaya pinjaman
tersebut ditinjau ulang. Kalau memang tak substantif,
maka bisa saja dibatalkan. Memang, sejumlah wakil
rakyat yang lain punya berbeda. Tapi, terlepas

DATA A105

kepentingan rakyat. Hal semacam ini tentu mesti


menjadi perhatian masyarakat ke depannya. Supaya
lebih hati-hati dan selektif dalam memilih wakilnya.
Jangan sampai hanya manis saat pencalonan, tapi
ketika duduk tak lagi dihiraukan. Fenomena seperti
ini sering ditemukan.
DATA A106

Perbedaan pandangan antar sesama anggota DPRD


wajar. Itu dinamika berlembaga. Tapi kalau berbeda
pandangan soal program pro rakyat tentu ini men-
jadi tanda tanya besar. Jangan sampai, mereka bukan
lagi memperjuangkan kepentingan rakyat, tapi malah
kepentingan pribadi dan golongan.

DATA A107

Bukan hanya soal pinjaman itu, dalam beberapa per-


soalan masyarakat lainnya, para wakil rakyat juga tak lagi
garang. Mereka tak punya keberanian lagi menekan
pemerintah daerah supaya bekerja maksimal untuk
kepentingan rakyat. Hal semacam ini tentu mesti
menjadi perhatian masyarakat ke depannya. Supaya
lebih hati-hati dan selektif dalam memilih wakilnya.
Jangan sampai hanya manis saat pencalonan, tapi
ketika duduk tak lagi dihiraukan. Fenomena seperti
ini sering ditemukan.

DATA A108

Perbedaan pandangan antar sesama anggota DPRD


wajar. Itu dinamika berlembaga. Tapi kalau berbeda
pandangan soal program pro rakyat tentu ini men-
jadi tanda tanya besar. Jangan sampai, mereka bukan
lagi memperjuangkan kepentingan rakyat, tapi malah
kepentingan pribadi dan golongan.
227

DATA A109

Kini usulan pinjaman itu sedang berproses di Ke-


menterian Dalam Negeri (Kemendagri). Apapun hasil-
nya, publik berharap yang terbaik. Kalau memang san-
gat bagus, tidak masalah dilanjutkan. Tapi kalau kurang
bagus dan bisa menimbulkan kekecewaan bagi masyar-
akat lainnya, sebaiknya dihentikan. Semoga saja, wakil
DATA A110

Jangan sampai hanya manis saat pencalonan, tapi


ketika duduk tak lagi dihiraukan. Fenomena seperti
ini sering ditemukan.

DATA A111
Aneh. Sungguh aneh. Sejumlah wakil rakyat di
parlemen Sultra yang sebelumnya begitu getol
menyuarakan supaya pinjaman Pemprov sebesar Rp 1,2
triliun dibatalkan, tiba-tiba melemah. Tak lagi segarang
dulu. Muncul

DATA A112

Perbedaan pandangan antar sesama anggota


DPRD wajar. Itu dinamika berlembaga. Tapi kalau
berbeda pandangan soal program pro rakyat tentu ini
men- jadi tanda tanya besar. Jangan sampai,
mereka bukan

DATA A113

Bukan hanya soal pinjaman itu, dalam beberapa per-


soalan masyarakat lainnya, para wakil rakyat juga tak
lagi garang. Mereka tak punya keberanian lagi menekan
pemerintah daerah supaya bekerja maksimal untuk
kepentingan rakyat. Hal semacam ini tentu mesti

DATA A114

Bukan hanya soal pinjaman itu, dalam beberapa per-


soalan masyarakat lainnya, para wakil rakyat juga tak
lagi garang. Mereka tak punya keberanian lagi menekan
228

DATA A115

kan, tiba-tiba melemah. Tak lagi segarang dulu. Muncul


pikiran negatif jangan sampai mereka sudah "masuk an-
gin". Atau bisa saja mereka takut intimidasi.

DATA A117

Aneh. Sungguh aneh. Sejumlah wakil rakyat di


parlemen Sultra yang sebelumnya begitu getol
menyuarakan supaya pinjaman Pemprov sebesar Rp 1,2
triliun dibatalkan, tiba-tiba melemah. Tak lagi segarang
229

LAMPIRAN 4

HASIL WAWANCARA

P : Bagaimana kebijakan redaksi Kendari Pos dalam penulisan tajuk rencana ?

J : Semua penulisan berita dalam Kendari Pos memerlukan perencanaan

melalui rapat redaksi. Soal penulisan tajuk rencana memiliki beberapa kriteria.

Pertama, tajuk rencana harus menyangkut sosial kemasyarakatan atau kebijakan

banyak orang. Kedua, permasalahan yang diangkat sedang trend atau viral di

masyarakat.

P : Bagaimana Kendari Pos memandang beberapa megaproyek Gubernur

Sulawesi Tenggara ?

J : Melihat sesuatu tidak bisa dilihat dari satu aspek saja harus secara

konprehensif. Kendari Pos melihat megaproyek Gubernur tidak semua jelek.

Pasti ada manfaat dari megaproyek tersebut. Kendari Pos terlihat seperti

menyoroti karena terkait anggaran yang begitu besar. Kami menyentil

pemerintah agar penggunaan anggran sebesar itu bisa dialihkan ke pembangunan

lain yang berskala prioritas dan mendesak seperti pembenahan jalan nasional

yang kondisinya sangat memprihatinkan. Kendari Pos ingin memberikan


230

pemahaman kepada publik termasuk dorongan kepada pemerintah untuk

memperhatikan skala prioritas dalam pembangunan.

P : Apakah ada kerja sama yang terjalin antara Kendari Pos dan Pemerintah

Provinsi Sulawesi Tenggara dalam menyukseskan program pemerintah?

J : Untuk kerja sama pasti ada, tetapi perlu dijelaskan bahwa fungsi media

sebagai informasi, edukasi, hiburan, dan kontrol sosial. Fungsi kontrol sosial,

kami menjabarkannya menjadi empat hal salah satunya fungsi suport

pemerintahan artinya bahwa program pemerintah selama itu bagus dan bisa

memberikan dampak positif buat masyaraskat dan daerah maka media Kendari

Pos akan mendukung dalam bentuk kerja sama atau tidak. Kemudian fungsi

aspiratif, kita menyuarakan suara masyarakat seperti ada kebijakan pemerintah

yang tidak pro rakyat kita suarakan. Jadi, kerja sama disini lebih dimaknai

suport dukungan kepada kinerja pemerintah yang pro rakyat tetapi tidak

menghambat kami mengkritisi kebijakan bukan mengkritisi orangnya.

P : Bagaimana tanggapan pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara terhadap

peran serta Kendari Pos dalam menyukseskan program pemerintah?

J : Perhatian Pemerintah terhadap Kendari Pos begitu luar biasa. Ketika ada

kritikan dari Kendari Pos Gubernur langsung merespon, untuk secepatnya

ditanggapi. Sebagai contoh kritikan Kendari Pos terhadap demo jalan jalur

Wakuru, Raha-Lakapera dan pemerintah berusaha bagaimana

menyelesaikannya, soal bagaimana lanjutannya tetap kami pantau.

P : Bagaimana Kendari Pos sendiri menjaga keobjektivitasan tajuk rencana

yang dibuat?
231

J : Dalam pengambilan sudut pandang tajuk rencana harus menyangkut

kepentingan publik karena objektif tidak objektif sumbernya disitu. Bisa saja

kita mengambil sumber yang lain tetapi objektifitasnya masih bisa

diperdebatkan tapi kalau itu menyangkut kepentingan publik itu sudah suatu

gambaran bahwa ini bisa objektif untuk menjadi sebuah tajuk rencana.

Kemudian itu bisa dilihat dari isi tajuk rencana bahwa apa yang kita sampaikan

sesuai fakta lapangan. Kita tidak menjastifikasi apa yang dibangun Gubernur

salah tetapi kita memberikan pertimbangan bahwa ini tidak efektif karena ada

hal lain yang seharusnya juga diperhatikan.Kemudian kobjektifitasan harus

disertai dengan fakta dengan data-data yang ada karena hal ini yang menjadi

ukuran Kendari Pos bisa objektif dalam menulis tajuk rencana.

P : Apa yang melatar belakangi penulisan tajuk rencana tentang megaproyek

Gubernur Sulawesi Tenggara?

J : Megaproyek ini adalah sesuatu yang menjadi perdebatan dipublik dan bagi

kami ini tidak hanya menarik dari sisi penulisan news tetapi juga menarik untuk

diulas dalam tajuk rencana.Karena ini sikap media bagaimana kita melihat

sebuah persoalan itulah sikap kita. Pemerintah seharusnya belum saatnya

membangun megaproyek tersebut.Kita mendengar suara publik.

P : Bagaimana Kendari Pos menentukan topik penulisan tajuk rencana,

seperti dari judul ketujuh tajuk rencana mengenai megaproyek Gubernur

Sulawesi Tenggara?

J : Penentuan Judul merupaka subjektivas penulis dengan melihat fakta dan data

lapangan. Kami bisa saja membuat judul yang mendukung atau kontra terhadap

pemerintah atau membuat judul yang normatif karena penentuan judul itu 3

kontra, dukung atau normatif. Ada judul yang bombastis fungsinya untuk
232

menarik perhatian pembaca, sesekali Kendari Pos menulis judul tajuk rencana

yang bombastis karena kita tahu bahwa Kendari Pos merupakan media besar

dan sudah dikenal masyarakat.

P : Bagaimana Kendari Pos sendiri dalam mengemas Tajuk rencana

mengenai megaproyek Gubernur Sulawesi Tenggara sepeti pemakaian

kata ganti kita?

J : Penggunaan kata “kita” lebih mengarah kepada makna sudut

pandang orang pertama jamak. Saya tidak berbicara untuk mewakili

untuk diri saya sendiri tapi saya berbicara atas nama masyarakat

secara umum.

P : Terkait dengan Tajuk Rencana Tanggal 3 Desember 2019, dengan Judul

Wakil Rakyat Tak Lagi Garang, mengapa Kendari Pos menyoroti

kinerja dewan yang tak kritis lagi terutama dalam pinjaman Pemerintah

Provinsi sebesar 1,2 triliun untuk megaproyek Gubernur Sulawesi

Tenggara?

J : Pada saat pemerintah melobi pinjaman tersebut ke DPR, awalnya ditolak oleh

sebagian anggota DPR karena dianggap akan menguras APBD tetapi seiring

berjalannya waktu ternyata disetujui inilah yang membuat kita agak aneh mengapa

bisa melemah padahal di awal keras menolak dengan pertimbangan yang masuk

akal karena pengembalian dan bunga yang besar tapi di akhir melemah, ini yang

membuat kami sedikit menyoroti mereka. Itu merupakan bagian dari upaya kita

untuk mengingatkan DPR mengapa begitu mudahnya berubah.

P : Kalau menurut anda, idealnya sebuah media dalam menyampaikan

Sebuah tajuk rencana seperti apa?


233

J : Idealnya tajuk rencana itu menyangkut kepentingan publik, tajuk itu

meskipun sifatnya adalah sudut pandang media terhadap suatu persoalan tetapi

pada akhirnya itu semua untuk kepentingan masyarakat karena rata-rata yang

kita soroti adalah menyangkut kepentingan publik baik dari aspek kebijakan

pemerintah, swasta dan lain sebagainya.

P : Bagaimana sikap Anda tentang pendapat sebagian masyarakat

mengatakan bahwa megaproyek Gubernur Sulawesi Tenggara

bermasalah?

J : Bermasalah itu kalau kita lihat makna sesungguhnya berarti secara hukum

itu bisa diproses. Bermasalah disini sesungguhnya proyek tersebut belum

saatnya dilakukan karena masih ada yang lebih prioritas dan mendesak. Kita

tidak dapat memungkiri juga kalau ada sebagian masyarakat yang beranggapan

bahwa proyek ini bermasalah dalam hal ada del-del tertentu misalnya. Dalam

hal ini ada niatan hanya untuk mendapatkan bagian dari proyek ini. Selama

anggapan itu bisa dibuktikan silahkan saja tetapi kalau belum bisa dibuktikan

berarti itu baru asumsi.

P : Bagaimana tanggapan Anda terhadap ketiga megaproyek Gubernur Sulawesi

Tenggra?

J : Semua hal pasti ada sisi negatif dan positifnya. Positifnya ini akan menjadi

ikon seperti Rumah Sakit Jantung, Indonesia Timur belum ada. Kalau ini betul-

betul bisa direalisasikan, SDM tersedia peralatannya memadai saya kira ini

akan menjadi ikon baru dan yakin saja seluruh daerah di Indonesia khususnya

Indonesia Timur akan datang berobat ke Sulawesi Tenggara dan dapat

menambah PAD, tetapi lagi-lagi apakah peralatan dan SDMnya siap itu sisi
234

posoitifnya. Sisi negatifnya, kalau seandainya itu tidak tersedia maka ini akan

menjadi bangunan mubazir dan bisa saja akan dialihkan menjadi Rumah Sakit

Umum. Begitupun juga dengan kedua megaproyek lainya. Kemungkinan

feedbacknya tidak berpengaruh terhadap PAD. Jadi, megaproyek ini

kebanyakan sisi negatifnya.

P: Apakah menurut Anda Gubernur Sulawesi Tenggara akan berhasil

membangun megaproyek yang digagas dan tidak menimbulkan masalah

dikemudian hari?

J : Kalau berbicara berhasil ukurannya adalah sekarang Perpustakaan Moderen

sudah rampung 95%. Jadi, kalau ukurannya secara fisik ini sudah berhasil. Yang

kedua jalan Kendari-Toronipa dari ukuran fisiknya sekarang sudah masuk tahap

3 pembangunannya dan ditargetkan 2022 atau sebelum masa jabatan Gubernur

juga akan selesai, lagi-lagi lau ukuran fisik itu sudah berhasil. Kemudian Rumah

Sakit Jantung juga sudah di atass 50% secara fisik juga sudah berhasil.

Pertanyaannya apakah akan menimbulkan permasalahan dikemudian hari? Saya

kira ini relatif. Kalau berbicara masalah hukum saya kira ini kita tunggu saja

hasilnya tapi kalau bicara konsekwensi jangka panjang lebih kepada

pengembalian utang karena banyak uang rakyat yang tersedot untuk

pengembalian utang. Pinjaman 1,1 triliun bukan uang yang sedikit dan

pengembalian akan dibebankan ke APBD. Apakah ketiga megaproyek tersebut

dapat menghasikan PAD yang bisa menutupi utang? Secara kasat mata kita lihat

mustahil jadi larinya ke APBD. Jadi, kalau ukuran berhasilnya adalah fisik bisa

dikatakan sudah berhasil, tapi seandainya itu ukurannya efektifitas saya kira itu

tidak berhasil tidak efektif. Menurut kami ini hanya menjadi ikon, membangun
235

untuk ikon daerah. Tapi kalau berbicara mengenai efektifitas anggaran masih

jauh dari kata efektif.

P : Menurut Anda, apa yang menyebabkan pro-kontra dimasyarakat

mengenai megaproyek yang digagas Pemerintah Provinsi Sulawesi

Tenggara?

J : Saya kira landasannya dari segi fungsi dan efektifitas. Misal saja, kalau

pemerintah membangun jalan Kendari-Torobulu, masyarakat tidak akan ribut

karena semua masyarakat menikmati dan mengapresiasinya. Beda halnya

dengan jalan Kendari-Toronipa yang hanya sebagian kecil masyarakat

menikmatinya karena hanya berupa tujuan akhir bukan perlintasan. Fungsi adan

efektifitasnya yang membuat masyarakat pro-kontra terhadap pembangunannya.

Begitupun dengan kedua megaproyek lainnya.

P : Apa pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca tentang Tajuk

Rencana megaproyek Gubernur SulawesiTenggara ?

J : Yang pertama kaitannya dengan fungsi sporting, memperkenalkan ke publik

bahwa inilah progaram pembangunan Gubernur berupa 3 proyek monumental.

Kedua, ternyata dalam pembangunan ini belum efektif karena masih ada hal

lain yang harusnya dibangun yang sifatnya menedesak dan prioritas. Ketiga,

setelah publik tahu kita ada reaksi bahwa yang dipakai ini uang rakyat,

konsekwensinya kembali kepada rakayat oleh karena itu rakayat juga harus

bersikap supaya mereka tahu, diera keterbukaan seperti ini arus informasi bukan

lagi hal yang tabuh. Jadi,rakyat juga harus tahu. Lewat tajuk rencana Kendari

Pos masyarakat bisa tahu apa yang dilakukan pemerintah dan masyarakat ikut

andil apakah mendukung, mensuport, atau mengkounter. Supaya masyarakat

juga tahu bahwa Kendari Pos tidak menutup mata dengan hal-hal yang
236

dilakukan oleh pemerintah apakah itu sesuatu yang positif atau negatif. Kendari

Pos hanya berfungsi untuk menjembatani berupa menyampaikan informasi

yang dilakukan pemerintah, efektif tidak efektif rakyat harus punya sikap

dengan apa yang dilakukan pemerintah.

LAMPIRAN 5
DATA KOGNISI SOSIAL

DATA B1
Semua penulisan berita dalam Kendari Pos memerlukan perencanaan melalui

rapat redaksi. Soal penulisan tajuk rencana memiliki beberapa kriteria. Pertama,

tajuk rencana harus menyangkut sosial kemasyarakatan atau kebijakan banyak

orang. Kedua, permasalahan yang diangkat sedang trend atau viral di

masyarakat.

DATA B2

Megaproyek ini adalah sesuatu yang menjadi perdebatan dipublik dan bagi

kami ini tidak hanya menarik dari sisi penulisan news tetapi juga menarik untuk

diulas dalam tajuk rencana.Karena ini sikap media bagaimana kita melihat

sebuah persoalan itulah sikap kita. Pemerintah seharusnya belum saatnya

membangun megaproyek tersebut.Kita mendengar suara publik.

DATA B3
237

Penentuan Judul merupaka subjektivas penulis dengan melihat fakta dan data

lapangan. Kami bisa saja membuat judul yang mendukung atau kontra terhadap

pemerintah atau membuat judul yang normatif karena penentuan judul itu 3

kontra, dukung atau normatif. Ada judul yang bombastis fungsinya untuk

menarik perhatian pembaca, sesekali Kendari Pos menulis judul tajuk rencana

yang bombastis karena kita tahu bahwa Kendari Pos merupakan media besar

dan sudah dikenal masyarakat.

DATA B4

Melihat sesuatu tidak bisa dilihat dari satu aspek saja harus secara konprehensif.

Kendari Pos melihat megaproyek Gubernur tidak semua jelek. Pasti ada manfaat

dari megaproyek tersebut. Kendari Pos terlihat seperti menyoroti karena terkait

anggaran yang begitu besar. Kami menyentil pemerintah agar penggunaan

anggran sebesar itu bisa dialihkan ke pembangunan lain yang berskala prioritas

dan mendesak seperti pembenahan jalan nasional yang kondisinya sangat

memprihatinkan. Kendari Pos ingin memberikan pemahaman kepada publik

termasuk dorongan kepada pemerintah untuk memperhatikan skala prioritas

dalam pembangunan.

DATA B5

Dalam pengambilan sudut pandang tajuk rencana harus menyangkut

kepentingan publik karena objektif tidak objektif sumbernya disitu. Bisa saja

kita mengambil sumber yang lain tetapi objektifitasnya masih bisa

diperdebatkan tapi kalau itu menyangkut kepentingan publik itu sudah suatu

gambaran bahwa ini bisa objektif untuk menjadi sebuah tajuk rencana.
238

Kemudian itu bisa dilihat dari isi tajuk rencana bahwa apa yang kita sampaikan

sesuai fakta lapangan. Kita tidak menjastifikasi apa yang dibangun Gubernur

salah tetapi kita memberikan pertimbangan bahwa ini tidak efektif karena ada

hal lain yang seharusnya juga diperhatikan.Kemudian kobjektifitasan harus

disertai dengan fakta dengan data-data yang ada karena hal ini yang menjadi

ukuran Kendari Pos bisa objektif dalam menulis tajuk rencana.

DATA B6

Untuk kerja sama pasti ada, tetapi perlu dijelaskan bahwa fungsi media sebagai

informasi, edukasi, hiburan, dan kontrol sosial. Fungsi kontrol sosial, kami

menjabarkannya menjadi empat hal salah satunya fungsi suport pemerintahan

artinya bahwa program pemerintah selama itu bagus dan bisa memberikan

dampak positif buat masyaraskat dan daerah maka media Kendari Pos akan

mendukung dalam bentuk kerja sama atau tidak. Kemudian fungsi aspiratif, kita

menyuarakan suara masyarakat seperti ada kebijakan pemerintah yang tidak pro

rakyat kita suarakan. Jadi, kerja sama disini lebih dimaknai suport dukungan

kepada kinerja pemerintah yang pro rakyat tetapi tidak menghambat kami

mengkritisi kebijakan bukan mengkritisi orangnya.

DATA B7

Perhatian Pemerintah terhadap Kendari Pos begitu luar biasa. Ketika ada

kritikan dari Kendari Pos Gubernur langsung merespon, untuk secepatnya

ditanggapi. Sebagai contoh kritikan Kendari Pos terhadap demo jalan jalur

Wakuru, Raha-Lakapera dan pemerintah berusaha bagaimana


239

menyelesaikannya, soal bagaimana lanjutannya tetap kami pantau.

DATA B8

Semua hal pasti ada sisi negatif dan positifnya. Positifnya ini akan menjadi ikon

seperti Rumah Sakit Jantung, Indonesia Timur belum ada. Kalau ini betul-betul

bisa direalisasikan, SDM tersedia peralatannya memadai saya kira ini akan

menjadi ikon baru dan yakin saja seluruh daerah di Indonesia khususnya

Indonesia Timur akan datang berobat ke Sulawesi Tenggara dan dapat

menambah PAD, tetapi lagi-lagi apakah peralatan dan SDMnya siap itu sisi

posoitifnya. Sisi negatifnya, kalau seandainya itu tidak tersedia maka ini akan

menjadi bangunan mubazir dan bisa saja akan dialihkan menjadi Rumah Sakit

Umum. Begitupun juga dengan kedua megaproyek lainya. Kemungkinan

feedbacknya tidak berpengaruh terhadap PAD. Jadi, megaproyek ini

kebanyakan sisi negatifnya.

DATA B9

Bermasalah itu kalau kita lihat makna sesungguhnya berarti secara hukum itu

bisa diproses. Bermasalah disini sesungguhnya proyek tersebut belum saatnya

dilakukan karena masih ada yang lebih prioritas dan mendesak. Kita tidak dapat

memungkiri juga kalau ada sebagian masyarakat yang beranggapan bahwa

proyek ini bermasalah dalam hal ada del-del tertentu misalnya. Dalam hal ini

ada niatan hanya untuk mendapatkan bagian dari proyek ini. Selama anggapan

itu bisa dibuktikan silahkan saja tetapi kalau belum bisa dibuktikan berarti itu

baru asumsi.

DATA B10

Pada saat pemerintah melobi pinjaman tersebut ke DPR, awalnya ditolak oleh
240

sebagian anggota DPR karena dianggap akan menguras APBD tetapi seiring

berjalannya waktu ternyata disetujui inilah yang membuat kita agak aneh mengapa

bisa melemah padahal di awal keras menolak dengan pertimbangan yang masuk

akal karena pengembalian dan bunga yang besar tapi di akhir melemah, ini yang

membuat kami sedikit menyoroti mereka. Itu merupakan bagian dari upaya kita

untuk mengingatkan DPR mengapa begitu mudahnya berubah.

DATA B11

Kalau berbicara berhasil ukurannya adalah sekarang Perpustakaan Moderen

sudah rampung 95%. Jadi, kalau ukurannya secara fisik ini sudah berhasil. Yang

kedua jalan Kendari-Toronipa dari ukuran fisiknya sekarang sudah masuk tahap

3 pembangunannya dan ditargetkan 2022 atau sebelum masa jabatan Gubernur

juga akan selesai, lagi-lagi lau ukuran fisik itu sudah berhasil. Kemudian Rumah

Sakit Jantung juga sudah di atass 50% secara fisik juga sudah berhasil.

Pertanyaannya apakah akan menimbulkan permasalahan dikemudian hari? Saya

kira ini relatif. Kalau berbicara masalah hukum saya kira ini kita tunggu saja

hasilnya tapi kalau bicara konsekwensi jangka panjang lebih kepada

pengembalian utang karena banyak uang rakyat yang tersedot untuk

pengembalian utang. Pinjaman 1,1 triliun bukan uang yang sedikit dan

pengembalian akan dibebankan ke APBD. Apakah ketiga megaproyek tersebut

dapat menghasikan PAD yang bisa menutupi utang? Secara kasat mata kita lihat

mustahil jadi larinya ke APBD. Jadi, kalau ukuran berhasilnya adalah fisik bisa

dikatakan sudah berhasil, tapi seandainya itu ukurannya efektifitas saya kira itu

tidak berhasil tidak efektif. Menurut kami ini hanya menjadi ikon, membangun
241

untuk ikon daerah. Tapi kalau berbicara mengenai efektifitas anggaran masih

jauh dari kata efektif.

DATA B12

Saya kira landasannya dari segi fungsi dan efektifitas. Misal saja, kalau

pemerintah membangun jalan Kendari-Torobulu, masyarakat tidak akan ribut

karena semua masyarakat menikmati dan mengapresiasinya. Beda halnya

dengan jalan Kendari-Toronipa yang hanya sebagian kecil masyarakat

menikmatinya karena hanya berupa tujuan akhir bukan perlintasan. Fungsi adan

efektifitasnya yang membuat masyarakat pro-kontra terhadap pembangunannya.

Begitupun dengan kedua megaproyek lainnya.

DATA B13

Yang pertama kaitannya dengan fungsi sporting, memperkenalkan ke publik

bahwa inilah progaram pembangunan Gubernur berupa 3 proyek monumental.

Kedua, ternyata dalam pembangunan ini belum efektif karena masih ada hal

lain yang harusnya dibangun yang sifatnya menedesak dan prioritas. Ketiga,

setelah publik tahu kita ada reaksi bahwa yang dipakai ini uang rakyat,

konsekwensinya kembali kepada rakayat oleh karena itu rakayat juga harus

bersikap supaya mereka tahu, diera keterbukaan seperti ini arus informasi bukan

lagi hal yang tabuh. Jadi,rakyat juga harus tahu. Lewat tajuk rencana Kendari

Pos masyarakat bisa tahu apa yang dilakukan pemerintah dan masyarakat ikut

andil apakah mendukung, mensuport, atau mengkounter. Supaya masyarakat

juga tahu bahwa Kendari Pos tidak menutup mata dengan hal-hal yang

dilakukan oleh pemerintah apakah itu sesuatu yang positif atau negatif. Kendari

Pos hanya berfungsi untuk menjembatani berupa menyampaikan informasi


242

yang dilakukan pemerintah, efektif tidak efektif rakyat harus punya sikap

dengan apa yang dilakukan pemerintah.

LAMPIRAN 6
DATA KONTEKS SOSIAL

DATA C1
Kepemimpinan Gubernur Sultra H. Ali Mazi, SH dan wakilnya Dr. H.

Lukman Abunawas, SH., M.Si kurun waktu satu periode kepemimpinannya ini

(2018-2023) menarget 3 megaproyek, yang akan menjadi mercusuar pembangunan

Sulawesi Tenggara. Itu diungkapkannya sehari jelang HUT Proklamasi

Kemerdekaan RI ke 74 di Rujab Gubernur.

Ketiga proyek tersebut masing-masing; Pembangunan Gedung Perpustakaan

Daerah Modern; pembangunan Rumah Sakit Jantung berskala Internasional dan

peningkatan jalan Kendari-Toronipa.

Pembangunan gedung perpustakaan dalam proses pemancangan tiang dengan

anggaran tahap pertama Rp. 28.208.278.273,92 yang tendernya dimenangkan PT

Bumi Perkasa Sidenreng. Untuk pembangunan Rumah Sakit Internasional,

tendernya dimenangkan PT. Adhi Prima Mandiri Perkasa yang saat ini dalam

proses teken kontrak. Anggaran tahap pertama yang digelontorkan untuk rumah
243

sakit ini sebesar Rp. 95.637.000.000.00. Mega proyek berikutnya yakni

peningkatan jalan Kendari Toronipa saat ini dalam masa sanggah, pada tahap

pertama dianggarkan Rp 153 miliar.

"Anggarannya yang dibutuhkan sangat besar, sehingga kita tak sekadar

mengandalkan kemampuan APBD. Harus bekerja sama dengan pemerintah pusat.

Sebab kepemimpinan Bapak Jokowi-Kalla begitu memberikan kemudahan bagi

daerah yang melakukan lompatan-lompatan pembangunan. Apalagi dana di

pemerintah pusat itu cukup besar dan dapat dimanfaatkan," kata Ali Mazi.

Apakah telah ada bantuan itu? "tergantung gubernurnya, bila tak pandai sinyal

akan mati. Jadi kita harus pandai-pandai," katanya optimis.

Rencana megaproyek ini diapresiasi Ketua DPRD Sultra H. Abdurrahman

Saleh. "Publik menaruh harapan besar kepada beliau berdua untuk memajukan

daerah, mengatasi ketimpangan pembangunan antar kawasan, serta melahirkan

prioritas unggulan daerah berdasar pada visi RPJMD 2018-2023," kata politisi

PAN ini.

(Butonmagz.id, di akses Jumat pukul 19.40 tanggal 6 Nofember 2021 pada


https://www.butonmagz.id/2019/08/ali-mazi-target-3-mega-proyek.html )

DATA C2

Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK), Andi

Awaluddin Ma’ruf mengatakan, dalam perspektif kebijakan seharusnya Ali Mazi

mengutamakan lebih dulu janji politiknya yang dikemas dalam visi “Menuju Sultra

Emas”.

Emas sendiri merupakan singkatan dari ekonomi, maju, aman, dan sejahtera,

sehingga anggarannya bisa diarahkan pada visi tersebut.


244

Misalnya, pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan di Sultra. Itu lebih

penting karena dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat,

terutama bagi para petani yang ingin menjual hasil produksi ke sejumlah daerah di

Sultra. Sedangkan mendirikan gedung 17 lantai ini dianggap tidak akan

memberikan dampak terhadap ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

“Keinginan Ali Mazi ini harus benar-benar dikaji lebih dulu berdasarkan riset

benarkah yang menjadi pertimbangannya itu, sehingga politik anggaran bisa tepat

sasaran. Jangan sampai juga ini tiba-tiba muncul dan bisa menimbulkan perspektif

yang tidak-tidak di masyarakat. Istilahnya ada kongkalikong,” kata Andi, Jumat

(6/9/2019).

(Kendari Pos.com, diakses pada Jumat tanggal 6 November 2021 pada pukul 17.35
https://regional.Kendari Pos.com/read/2019/09/09/12501431/setahun-pemerintahan-
gubernur-sultra-klaim-kerja-siang-malam-hingga-dinilai?page=all )

DATA C3

Gubernur H.Ali Mazi SH, menyampaikan usulan permohonan persetujuan

penganggaran pinjaman  Daerah Tahun Jamak 2019. Usulan tersebut disampaikan

dalam rapat paripurna yang di ruang Aula  Sidang Paripurna Kantor DPRD

Sultra,Senin,(16/9).

Ali Mazi menyampaikan ada tiga  program prioritas yang kini telah masuk

dalam tahap pembangunan 2019 yang dapat diwujudkan jadi prioritas

pembangunan yang  nantinya menjadi salah satu program pendapatan asli daerah.

“Terdapat kurang lebih tiga program unggulan yang harus diwujudkan selama

masa pemerintahan kami, pembangunan jalan akses pariwisata Kendari-Toronipa,


245

pembangunan Rumah Sakit Jantung bertaraf internasional, serta Pembangunan

Perpustakaan Modern," ungkap Ali Mazi dalam sambutannya.

Gubernur Ali Mazi juga mengungkapkan bahwa dalam pengusulan anggaran

tahun jamak tersebut merupakan  bagian amanah dari Perda No 9 Tahun 2019,

dimana hal tersebut  menjadi rencana jangka menengah Daerah Sultra tahun 2018-

2023.

"Rencana itu harus segera dituntaskan pada tahun anggaran berikutnya," tegasnya.

Menurut dia, secara formal ketiga program unggulan itu merupakan amanah dari

Perda Nomor 9 tahun 2019 tentang rencana Pembangunan Jangka Menengah

Provinsi Sulawesi Tenggara  tahun 2018-2023 yang harus dituntaskan.

Diketahui dalam pembangunan jalan akses Kendari –Toronipa dan Rumah

Sakit Jantung bertaraf internasional saat ini telah masuk dalam proses

pembangunan tahap pertama yang  pendanaannya dialokasikan pada  Anggaran

APBD.

Selanjutnya akan didanai melalui pinjaman bersumber dari BUMN  PT.Sarana

Multi Infrastruktur, dengan besaran pinjaman sebesar  Rp.1,195 triliun dengan

pembagian rincian Rp 800 Miliar untuk Akses Jalur Kendari Toronipa, dan Rp 395

Miliar untuk RS Jantung bertaraf internasional.

Ali Mazi juga mengatakan, berkaitan dengan pengusulan anggaran  Tahun

Jamak 2019, maka kebutuhan anggaran akses jalur wisata Kendari-Toronipa saat

ini mencapai kurang lebih Rp. 804 Miliar, dengan rincian Rp.800 dari pinjaman

daerah dan RP. 4 miliar bersumber dari  PAD yang akan digunakan untuk

supervisi.
246

Sementara rincian penganggaran tahun 2020 sebesar  Rp.502,5 miliar dan

tahun 2021 sebesar Rp.301,5 miliar. Khusus RS Jantung bertaraf Internasional 

dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp.397.9 miliar dengan rincian sebesar 

Rp.395 miliar bersumber dari pinjaman daerah untuk kebutuhan konstruksi ,dan

Rp.2,9 Miliar dari PAD Daerah untuk kebutuhan supervisi, dengan rincian

penganggaran tahun 2020 sebesar Rp.201,5 Miliar dan tahun 2021 Rp.196,4

Miliar.

Sebelumnya dalam jadwal kegiatan hari ini telah dirangkaikan Penyampaian

KUA dan Plafon PPAS APBD  Sultra Tahun 2019. Namun oleh Ketua DPRD

Abdurrahman Saleh kegiatan ini akan dilaksanakan besok malam sekaligus

pembentukan Panitia Khusus nantinya.

“Seyogyanya hari ini, tapi kita tunda besok tanggal 17, terkait pengantar gubernur

atas KUA PPAS  tahun 2019 yaitu diagendakan malam hari. Itu pidato gubernur,

setuju," ungkap Abdurrahman usai melaksanakan RDP ,Senin,(16/9). 

Dalam Rapat Paripurna ini dihadiri pula  Wakil Gubernur Lukman Abunawas,

serta seluruh unsur Forkopimda ,dan unsur  Pimpinan OPD Pemda Sultra,dan juga

Ketua DPRD Abdurahman Saleh,Plt Sekwan Tio Prasetyo,Wakil ketua I dan Wakil

Ketua II,serta 38 Anggota Dewan DPRD Sultra.

(Tabloidskandal.com, diakses pada Jumat tanggal 6 November 2021 pada pukul


18.40 https://www.tabloidskandal.com/lugas/ali-mazi-usulkan-penganggaran-
mega-proyek-tahun-jamak-2019.html)

DATA C4

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra meminta Pemprov Sultra

mengevaluasi ulang mega proyek Ali Mazi yang menelan anggaran fantastis.
247

Sorotan tersebut mengarah pada tiga mega proyek gubernur yakni pembangunan

RS Khusus Jantung, perpustakaan berskala internasional, dan penanganan jalan

wisata jalur Kendari-Toronipa (Konawe).

Wakil Ketua DPRD Sultra, Muh Endang menyebutkan bahwa sorotan

anggaran mega proyek itu muncul sebagai tindaklanjut dari pernyataan Menteri

Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, soal evaluasi Anggaran Pendapatan

Belanja Daerah (APBD) pemerintah provinsi (Pemprov) se-Indonesia, termasuk di

Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kepada wartawan, Wakil Ketua DPRD Sultra itu mengatakan, tiga mega

proyek yang menelan anggaran triliunan rupiah dari hasil pinjaman daerah sebesar

Rp 1.195.000.000.000. Angka ini cukup besar dan diprediksi boros, sehingga perlu

ada evaluasi.

Seperti proyek pembangunan perpustakaan, menurut Endang, dana proyeknya

sampai miliaran itu sangat tak pantas karena perkembangan teknologi telah

merubah paradigma pengunjung perpustakaan ke arah digitalisasi.

Untuk itu, perpustakaan bukan lagi menjadi bangunan atau gedung

penyimpanan buku serta tempat yang eksklusif, tetapi lebih ke pemanfaatan

teknologi, sehingga kebutuhan informasi pengunjung perpustakaan bisa didapatkan

tanpa harus berkunjung langsung ke perpustakaan.

“Kami berharap, kiranya era ini lebih tepat melakukan support digitalisasi

yang ada menuju E-Library atau pembangunan digitalisasi, sehingga lebih

bermanfaat dan efisien dari sisi anggaran, sehingga proyek yang menelan anggaran

Rp 94.000.000.000 itu harus ditinjau kembali,” ujarnya, Selasa (29/10/2019).


248

Kemudian mega proyek lainnya seperti pembangunan jalan akses pariwisata

Kendari – Toronipa yang menelan anggaran Rp804.000.000.000, lanjut Ketua DPD

Partai Demokrat Sultra ini, juga perlu dilakukan evaluasi.

Meskipun diakuinya dalam pembangunan infrastruktur jalan pada khususnya

penting dilakukan, tetapi juga perlu dipertimbangkan skala prioritasnya, apalagi

dengan serapan anggaran yang sangat besar.

Dengan anggaran fantastis seperti itu, menurutnya hanya ada pemborosan

anggaran. Karenanya kata politisi Demokrat ini, masih banyak infrastruktur jalan

yang perlu di diperbaiki karena mengalami kerusakan yang sangat berat.

Contohnya beber dia seperti di Kabupaten Muna tepatnya di Lakapera,

Lalembuu Konawe Selatan, Buton Selatan dan daerah lainnya.

“Kalau jalan-jalan yang saya sebutkan tadi dijadikan prioritas, justru akan

lebih bermanfaat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, ketimbang akses

Kendari-Toronipa. Kalau pun mau dibangun untuk kebutuhan akses ke obyek

pariwisata, seyogyanya tidak menelan anggaran fantastis hingga triliunan rupiah,”

terangnya.

Kemudian proyek pembangunan rumah sakit jantung bertaraf internasional itu,

dikatakannya tingkat urgensinya belum menjadi prioritas. Pertimbangannya ada

beberapa hal seperti kesiapan sumber daya manusianya dan fasilitasnya akan

tersendat, karena belum memadai.

“Justru, bagi kami akan lebih sepakat, jika Pemprov Sultra memaksimalkan

kualitas layanan RSUD Bahteramas. Karena di RSUD Bahteramas itu baru dua
249

dokter spesialisnya yang khusus menangani jantung, kenapa bukan itu saja yang

ditingkatkan,” tutupnya.

(Detiksultra.com, di akses Jumat pukul 17.15 tanggal 6 Nofember 2021 pada


https://detiksultra.com/headline/dprd-sultra-soroti-tiga-mega-proyek-ali-mazi/)

DATA C5

Aksi pemblokiran jalan di wilayah Sulawesi Tenggara hampir terdengar di

berbagai daerah.  Mulai dari Kota Kendari,  Kabupaten Muna dan Konawe Selatan.

Warga melakukan aksi itu, sebagai bentuk protes agar jalan rusak di daerah mereka

segera diperbaiki.

Namun aksi protes penduduk Bumi Anoa ini tidak menjadi perhatian

Pemerintah Provinsi. Jalan-jalan rusak yang ada di berbagai Kabupaten, tak kunjung

diperbaiki. Gubernur Sultra, Ali Mazi, sepertinya lebih fokus  memperhatikan tiga

mega proyeknya, yakni pembangunan rumah sakit jantung, perpustakaan

internasional dan jalan toronipa yang menelan anggaran hingga lebih dari 1 Triliun

rupiah.

Tidak kunjung diperbaikinya jalan rusak ini, membuat Aliansi Pemuda dan

Pelajar (AP2) Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan aksi unjukrasa di gedung


250

Sekretariat DPRD Sultra, Senin (15/11/2021). Salah satu tuntutannya, mereka

meminta Gubernur Ali Mazi segera melakukan perbaikan jalan rusak di poros Raha

(Kabupaten Muna) – Lakapera (Buton Tengah). “Ali Mazi lebih fokus mengurus

mega proyeknya dari pada jalan rusak di Muna,” kata Hasanuddin, perwakilan

pengunjuk rasa.

Menurut Hasanuddin, masyarakat di Muna khususnya di Kecamatan Parigi

dan Kabawo, sudah lama merasakan penderitaan yang cukup lama saat melewati

jalan rusak di dua kecamatan itu, yakni di Desa Bea dan Wakumoro. Namun

parahnya, dengan kondisi yang sangat memprihatinkan itu, hingga menjelang akhir

tahun 2021 ini, belum juga dilakukan perbaikan. “Makanya kami datang di gedung

DPRD ini untuk meminta kejelasan dewan,” sambungnya. Menurut Hasan, jalan

rusak di Kabupaten Muna panjangnya hanya sekitar 6 kilo. Perbaikan jalan ini

bahkan telah dianggarkan dalam APBD Perubahan 2021 dengan nilai Rp 6 Miliar

lebih. Tidak hanya itu, pekerjaan jalan ini sudah ditenderkan dengan pemenangnya

CV.Cipta Barakati. Namun anehnya, proyek ini dibatalkan namun belakangan justru

dibatalkan oleh Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Sultra. “Kami minta DPRD

untuk melakukan klarifikasi terkait pembatalan ini,” kata Fardin, pengunjuk rasa

lainnya.

Aksi demo AP2 ini ditemui Sekretaris Komisi 3 DPRD Sultra, Abdul Salam

Sahadia dan dua anggota dewan La Ode Frebi Rifai dan Syahrul. “Kami baru

mengetahui jika ada pembatalan,” kata Salam Sahadia. Politisi Partai Demokrat ini

menambahkan, dewan tidak tahu jika ada pembatalan lelang yang telah

dimenangkan salah satu rekanan terhadap pekerjaan jalan Poros Raha-Lakapera. Dia

pun berjanji dihadapan masa AP2 akan segera memanggil Dinas Bina Marga untuk
251

dilakukan dengar pendapat terkait masalah ini. “Kami akan segera melakukan

pemanggilan instansi terkait,” kata Salam Sahadia.

Sementara Frebi Rifai mengdukung rapat dengar pendapat terkait rencana

pembatalan proyek jalan Raha-Lakapera. Dia pun meminta jika rapat dengar

pendapat ini digelar, anggota DPRD dari dapil Muna, Muna Barat dan Buton Utara

juga turut dilibatkan. “Kami mendukung hearing ini, dan saya minta dilakukan

dengan terbuka, karena informasi rencana pembatalan ini sudah tesebar dimana-

mana,” ungkap Politisi Partai Demokrat Indonesia Perjuangan ini.

Terkait tudingan gubernur yang lebih memperhatikan salah satu dari tiga mega

proyek itu, yakni pembangunan jalan Toronipa, wartawan lenterasultra.com, pernah

melakukan konfirmasi kepada Ridwan Badala. Saat itu, kepala Dinas Kominfo

Sultra ini membantah jika gubernur tidak memperhatikan jalan rusak, terutama di

jalan Brigjen Katamso, depan SMA 5 Kendari. Sementara saat dikonfirmasi

tudingan serupa kepada gubernur sehingga tidak memperhatikan jalan rusak, di

Muna, Ridwan Badalla belum memberikan konfirmasi hingga berita ini ditayangkan.

(Lenterasultra.com,https://lenterasultra.com/blog/2021/11/16/ali-mazi-pilih-kasih-
fokus-urus-tiga-mega-proyek-dibandingkan-jalan-rusak-6-kilo-di-muna/ di akses 4
Januari 2021 pukul 13.40).

DATA C6

Karya pembangunan spektakuler Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali


Mazi dan Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas (Aman) memukau staf khusus
Presiden RI bidang inovasi dan milenial, Gracia Josaphat Jobel Mambrasar. Terlontar
pujian dari pria yang karib disapa Billy itu usai menyaksikan maha karya duet Aman,
seperti pembangunan jalan pariwisata Kendari–Toronipa, perpustakaan regional
modern, dan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD).
Tiga mega proyek duet Ali Mazi-Lukman Abunawas (Aman) itu akan
menggema di Istana Negara. Staf khusus (Stafsus) Presiden, Gracia Josaphat Jobel
Mambrasar akan melaporkan kepada Presiden Jokowi di Istana Negara. “Saya akan
252

laporkan progres pembangunan seluruh program prioritas dan program pembangunan


lainnya ini kepada Presiden Joko Widodo dalam rapat khusus yang diagendakan
setiap pekan di Istana Negara. Saya yakin Presiden Jokowi akan mendukung
sepenuhnya visi besar dan terukur seperti ini,” ujar Billy Mambrasar saat jamuan
bersama Gubernur Sultra, Ali Mazi, Selasa (3/11) malam.
Staf Khusus Presiden RI, Billy Mambrasar melakukan kunjungan kerja ke
Sultra bersama 11 staf dari Kantor Staf Khusus Presiden dan tiga staf dari Sekretaris
Kabinet (Seskab) Indonesia Maju serta Budi Irawan dari Ditjen Otoda Kemendagri.
Di hadapan Gubernur Sultra, Ali Mazi, staf khusus Presiden RI, Billy
Mambrasar mengaku takjub dengan metode kawasan terintegrasi dan sinergis yang
diterapkan Gubernur Ali Mazi dalam pembangunan Sultra. Dengan metode seperti ini,
seluruh wilayah Sultra akan menerima dampak dari pembangunan. Menurutnya,
metode kawasan terintegrasi dan sinergis itu tidak memutus pembangunan yang telah
dilakukan oleh para gubernur Sultra sebelumnya.
Bahkan Billy memuji langkah cepat, tepat dan terukur Gubernur Ali Mazi
membangun RS Jantung dan Pembuluh Darah yang akan menjadi rumah sakit rujukan
untuk kawasan Indonesia bagian Timur. Keberadaan RSJPD Sultra itu akan
memangkas jarak dan memudahkan masyarakat Indonesia Timur untuk mengakses
pengobatan jantung dan pembuluh darah yang tidak perlu jauh sampai ke Jakarta atau
Singapura.
Billy juga merasa senang dengan konsep perpustakaan modern yang diadopsi
dan dikembangkan Gubernur Ali Mazi dari dua universitas ternama di Amerika
Serikat. “Perpustakan seperti itu akan menjadi ekosistem milenial dan mudah
menggiring generasi milenial membuka diri pada ilmu pengetahuan yang nantinya
mereka butuhkan untuk mengakses lapangan kerja informal dan kewirausahaan,”
ungkap Billy di hadapan Gubernur Sultra Aki Mazi yang didampingi Sekda Provinsi
Sultra, Nur Endang Abbas, Kepala Dinas Dikbud Sultra Asrun Lio, dan sejumlah
pejabat Pemprov Sultra lainnya.
Sebelumnya, Gubernur Sultra Ali Mazi memaparkan program
pembangunannya yang sesungguhnya searah dengan program-program pembangunan
Presiden Joko Widodo, khususnya pembangunan kepariwisataan dan pengembangan
jaringan transportasi. Serta sektor ketahanan pangan (perikanan, pertanian, dan
perkebunan).
Pada sektor pariwisata, Gubernur Sultra Ali Mazi menyampaikan progres
pembangunan jalan pariwisata Kendari–Toronipa, perpustakaan regional modern, dan
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD). Seluruh pembangunan itu
menyerap sumber dana APBD, APBN dan pinjaman RIDF (Dana Pengembangan
Infrastruktur Daerah).
Gubernur Sultra Ali Mazi menjelaskan, kawasan pariwisata Toronipa akan
dibangun dalam beberapa klaster dan menjadi penghubung bagi kawasan pariwisata
unggulan Sultra lainnya, seperti Labengki (Konut) dan Wakatobi.
253

Selanjutnya, pembangunan perpustakaan regional modern Sultra mengadopsi


konsep dan manajemen Boston Public Library dan Harvard Library University (USA)
yang menjadikan perpustakaan sebagai pusat wisata literasi modern. Selain itu,
RSJPD Sultra yang sedang menjalani pembangunan tahap keduanya. “Rumah Sakit
Jantung ini akan menjadi rumah sakit jantung kedua di Indonesia, setelah RS Jantung
Harapan Kita di Jakarta, ” ujar Ali Mazi.
Gubernur Sultra dua periode itu menjelaskan RS Jantung dan pembuluh darah
Sultra ini nantinya menjadi rumah sakit rujukan jantung dan pembuluh darah di
Indonesia bagian Timur. Bahkan RSJPD Sultra telah menjalin kerja sama dengan
salah satu Rumah Sakit Jantung di Jerman.
Gubernur Ali Mazi menambahkan, untuk program mitigasi bencana, akan
memindahkan posisi Pasarwajo, ibu kota Kabupaten Buton ke zona yang lebih tinggi
dengan luasan awal 30 hektare. “Pemindahan seluruh kota Pasarwajo ini untuk
mengantisipasi bencana Tsunami yang pernah menghantam kota pesisir ini pada tahun
1999,” ungkapnya.
Gubernur Ali Mazi, melalui Stafsus Presiden RI bidang Inovasi dan Milenial,
Billy Mambrasar, menitipkan salam dan terimakasih sebesar-besarnya kepada
Presiden Joko Widodo yang telah menaruh perhatian pada pembangunan Provinsi
Sulawesi Tenggara.
KendariPos.com. https://kendaripos.co.id/2020/11/mega-proyek-aman-sampai-di-
istana-negara-stafsus-presiden-puji-ali-mazi/ di akses 4 januari 2021 pukul 14.05.

LAMPIRAN 7
FOTO DOKUMENTASI

FOTO KETIKA MEWAWANCARAI PIMPINAN REDAKSI KENDARI POS


254

FOTO BERSAMA SEKRETARIS REDAKSI


KENDARI POS KETIKA MENGAMBIL
DATA PROFIL KENDARI POS

Anda mungkin juga menyukai