TAJUK RANCANA 2
195
TAJUK RANCANA 2
196
TAJUK RANCANA 3
197
TAJUK RANCANA 4
198
TAJUK RANCANA 5
199
TAJUK RANCANA 6
200
TAJUK RANCANA 7
201
LAMPIRAN 3
DATA A2
DATA A3
DATA A4
DATA A5
DATA A6
DATA A7
DATA A9
Gubernur berharap agar megaproyek ini dapat dir-
esmikan dan berjalan sesuai dengan harapan selama
masa kepemimpinannya. Kontraktor yang
memenang-kan lelang proyek tersebut didorong
untuk memaksi-malkan kinerja agar progres
pembangunan berjalan cepat dan pembangunan
segera selesai. Jika tidak, ancaman mengganti
kontraktor akan berlaku. Rumah
DATA A10
Pembangunan megaproyek tersebut kini sudah masuk
tahap lelang agar bisa berdiri sebelum masa jabatan
periode kedua berakhir.
DATA A11
Para periode kedua ini, Ali Mazi kembali
meran-cang sebuah megaproyek. Perpustakaan
modern, ru-
DATA A12
DATA A13
Kita berharap agar megaproyek yang digagas Ali
Mazi pada periode kedua ini tetap berkelanjutan dan
memberi manfaat luar biasa bagi masyarakat. Tak lagi
DATA A14
DATA A15
DATA A16
but akan sia-sia. Tidak efektif penggunaannya karena
pemimpin berikutnya akan mencari panggung sendiri
untuk dikenang di masa mendatang dengan sebuah
bangunan monumental.
DATA A17
Era kepemimpinan Ali Mazi tampaknya ingin
tampil dengan sebuah sensasi pembangunan yang luar
biasa.
DATA A18
Untuk proyek jalan Kendari-Toronipa, uji kelaya-
kan sudah selesai. Sosialisasi kepada masyarakat juga
intens dilakukan. Rencana, peletakan batu pertama
dilakukan 5 September mendatang. Sementara, pem-
bangunan Perpustakaan Modern masih berproses.
Kontrak kerja sudah diteken 15 Juli lalu. Pembangu-
nan gedung Perpustakaan Modern kini siap action.
Urusan aset yang harus dihapuskan terlebih dulu kini
sudah tuntas. Rencana, menelan Rp 30 miliar untuk
tahap pertama. Selanjutnya akan mendapat suntikan
anggaran lagi di APBD tahun depan.
Adapun pembangunan Rumah Sakit Jantung, saat
ini masih menunggu rekomendasi tim ahli bangunan
gedung. Kendati begitu, progresnya sudah cukup ba-
gus. Sebab, pekan lalu rekanan sudah melakukan pen-
cairan uang muka Rp 5 miliar. Hal ini menunjukkan
kalau pekerjaan lapangan sudah siap dilakukan.
DATA A19
205
DATA A20
DATA A21
Untuk proyek jalan Kendari-Toronipa, uji kelaya-
kan sudah selesai. Sosialisasi kepada masyarakat juga
intens dilakukan. Rencana, peletakan batu pertama
dilakukan 5 September mendatang. Sementara, pem-
bangunan Perpustakaan Modern masih berproses.
Kontrak kerja sudah diteken 15 Juli lalu. Pembangu-
nan gedung Perpustakaan Modern kini siap action.
Urusan aset yang harus dihapuskan terlebih dulu kini
sudah tuntas. Rencana, menelan Rp 30 miliar untuk
tahap pertama. Selanjutnya akan mendapat suntikan
anggaran lagi di APBD tahun depan.
Adapun pembangunan Rumah Sakit Jantung, saat
ini masih menunggu rekomendasi tim ahli bangunan
gedung. Kendati begitu, progresnya sudah cukup ba-
gus. Sebab, pekan lalu rekanan sudah melakukan pen-
cairan uang muka Rp 5 miliar. Hal ini menunjukkan
kalau pekerjaan lapangan sudah siap dilakukan.
DATA A22
Gagasan cerdas AMAN membangun tiga mega
proyek tersebut patut diapresiasi. Itu bukan proyek
DATA A23
proyek tersebut patut diapresiasi. Itu bukan proyek
“kaleng-kaleng” (bukan asal ada). Akan banyak man-
faat bisa dirasakan masyarakat jika terealisasi nanti-
nya. Sebagai contoh Tugu Religi (dulu namanya Tugu
Persatuan yang dibangun era Ali Mazi saat menjadi
Gubernur Sultra periode pertama. Sempat dicibir, na-
mun kini semua memuji.
206
DATA A24
Begitupun tiga mega proyek tersebut. Cibiran pasti
ada. Nada sumbang dan sikap pesimis dari segelintir
orang yang tidak suka juga pasti ada. Namun, kita
per-caya, pasangan yang didukung Golkar dan
NasDem saat Pilgub Sultra ini punya pikiran jauh
ke depan. Mereka bisa memperkirakan, bahwa di
masa depan masyarakat membutuhkan ketiganya.
Perpusatakaan Modern misalnya. Proyek ini mun-
cul dari kerisauan Ali Mazi-Lukman akan kurangnya
minat baca masyarakat Sultra. Padahal, literasi san-
gat dibutuhkan. Bukan hanya menambah penge-
tahuan, tapi juga dalam membangun daerah dan
bangsa. Ali Mazi sadar, bahwa kemajuan sebuah
bangsa, salah satunya ditentukan kualitas intelektu-
al warganya. Untuk mengasah intelektual itu, mem-
baca adalah sarananya.
Selain itu, adanya Perpusataan Modern yang terinte-
grasi dengan taman budaya serta berdekatan dengan
Tugu Religi bakal menjadi icon baru bagi Sultra. Hal
ini juga bakal memberi nilai plus dari aspek penilaian
pe-merintah pusat terkait perkembangan pendidikan di
Sultra. Sebab, perpusataan menjadi salah satu indika-
tor yang menunjang kemajuan dunia pendidikan.
Hal lain tak kalah penting pembangunan RS Jantung
berskala internasional. Ini tentu tidak diragukan lagi
manfaatya untuk masyarakat Sultra. Gagasan cemer-
lang AMAN yang satu ini patut diapresiasi. Bayangkan
saja, kalau dulu masyarakat Sultra harus keluar duit
banyak berobat ke luar daerah bahkan luar negeri un-
tuk penyakit jantung, ke depan cukup di daerah saja.
Berapa banyak biaya yang bisa di saving.
207
DATA A25
DATA A27
DATA A28
Tiga mega proyek yang digagas Gubernur Ali
Mazi bersama Wakil Gubernur Lukman Abunawas
sudah menunjukkan progres. Pasangan dengan
akronim
DATA A29
nya. Sebagai contoh Tugu Religi (dulu namanya Tugu
Persatuan yang dibangun era Ali Mazi saat menjadi
Gubernur Sultra periode pertama. Sempat dicibir, na-
mun kini semua memuji.
Begitupun tiga mega proyek tersebut. Cibiran pasti
ada. Nada sumbang dan sikap pesimis dari segelintir
orang yang tidak suka juga pasti ada. Namun, kita per-
DATA A30
orang yang tidak suka juga pasti ada. Namun, kita per-
caya, pasangan yang didukung Golkar dan NasDem
saat Pilgub Sultra ini punya pikiran jauh ke depan.
DATA A31
DATA A32
209
DATA A33
Begitupun tiga mega proyek tersebut. Cibiran pasti
ada. Nada sumbang dan sikap pesimis dari segelintir
orang yang tidak suka juga pasti ada. Namun, kita per-
DATA A34
DATA A35
Sesuai perencanaan, pembangunan RS Jantung
dibangun secara bertahap di atas lahan seluas 5 hek-
tare. Tahap pertama, anggaran yang diigelontorkan
dari APBD mencapai Rp 98 miliar. Tahap awal ini di-
fokuskan empat lantai dan ditarget rampung sampai
Desember 2019. Dua tahun berikutnya untuk pemban-
gunan lantai 5 hingga tuntas. Kontruksi pembangunan
gedung ini terdiri sekitar 1.600 tiang pancang dengan
861 titik yang terdiri dari dua tiang pancang dengan
kedalaman 20 meter. Diperkirakan perampungann se-
mua pembangunan RS Jantung yang megah itu yang
dilengkapi dengan beberapa titik pusat perbelanjaan
di dalamnya yang menelan biaya sekitar 420 sampai
460 miliar rupiah.
DATA A36
DATA A37
Pemancangan tiang konstruksi beton pembangu-
nan Rumah Sakit khusus jantung dan pembuluh darah
di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) dimu-
lai. Megah proyek 17 lantai yang akan menelan dana
APBD Sultra mencapai Rp800 miliar diklaim pertama
di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Pembangunannya
diproyeksi tuntas dalam tiga tahun.
210
DATA A38
DATA A39
akibat penyakit jantung koroner. Salah satu alasan Pem-
prov mengapa harus dibangun gedung Rumah Sakit ini
cukup masuk akal. Pemprov berdalih karena banyak
DATA A40
Keberadaan fasilitas kesehatan ini dinilai Gubernur
menjadi sangat penting bagi masyarakat. Ini merupa-
kan upaya dalam pengembangan pelayanan penyakit
kardiovaskular, salah satunya mempermudah akses
bagi masyarakat dengan cara menetapkan Rumah
Sakit Jantung dan Pembuluh Darah sebagai pusat pen-
gobatan di Indonesia Timur, bahkan secara nasional.
Inisiatif pembangunan RS muncul dari rasa kepriha-
tinan terhadap angka penderita jantung yang terus
meningkat, namun tak didukung fasilitas memadai.
Makanya, jika beroperasi dan ditunjang dengan peral-
atan canggih diharapkan bisa membantu pengobatan
seluruh masyarakat.
DATA A41
DATA A42
Penyakit Jantung merupakan salah satu masalah kes-
ehatan utama dan penyebab nomor satu kematian di
dunia. Dilansir dari laman Kemenkes, data Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2015 menyebutkan lebih
dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit
jantung dan pembuluh darah, atau sekitar 31% dari se-
luruh kematian di dunia, sebagian besar atau sekitar 8,7
juta disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Lebih
dari 75% kematian akibat penyakit jantung dan pembu-
luh darah terjadi di negara berkembang yang berpeng-
hasilan rendah sampai sedang. Lebih mengkhawatirkan
lagi, tren penyakit jantung saat ini tidak hanya diderita
oleh penduduk usia lanjut, namun juga sudah banyak
ditemukan pada usia muda.
Di Indonesia, hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018
menunjukkan bahwa sebesar 1,5% atau 15 dari 1.000
penduduk Indonesia menderita penyakit jantung ko-
roner. Sedangkan jika dilihat dari penyebab kematian
tertinggi di Indonesia, menurut Survei Sample Registra-
tion System tahun 2014 menunjukkan 12,9% kematian
akibat penyakit jantung koroner. Salah satu alasan Pem-
prov mengapa harus dibangun gedung Rumah Sakit ini
cukup masuk akal. Pemprov berdalih karena banyak
penderita penyakit jantung di Sultra harus berobat ke
luar negeri. Kemudian jika beroperasi akan membuka
lapangan kerja bagi masyarakat, sebab banyak lulusan
kedokteran dari Sultra harus keluar daerah untuk bekerja
termasuk dokter ahli. Lalu bisa menambah PAD. Jika
sep-erti itu, hal ini patut di support. Apalagi jika menjadi
ruju-kan di bagian Indonesia timur karena di bagian
wilayah itu, misalnya Papua dan Maluku sangat
membutuhkan sarana kesehatan ini.
Keberadaan fasilitas kesehatan ini dinilai Gubernur
menjadi sangat penting bagi masyarakat. Ini merupa-
212
DATA A43
DATA A45
DATA A46
pasangannya, Lukman Abunawas. Suara-suara sum-
bang terkait pembangunan RS Jantung berseliweran.
Gubernur pun menyadarinya, tapi prinsip bekerja
untuk masyarakat tak bisa ditawar-tawar lagi. Ali Mazi
DATA A47
RS Jantung akan benar-benar akan saya bangun. Demi
warga Sultra, kita akan bangun itu (RS Jantung),” be-
gitu kata Ali Mazi.
213
DATA A48
termasuk dokter ahli. Lalu bisa menambah PAD. Jika
sep-erti itu, hal ini patut di support. Apalagi jika menjadi
ruju-
DATA A49
214
DATA A50
bermunculan. Aksi demonstrasi mewarnai dinamika
pembangunan tugu persatuan yang kini menjulang
tinggi di jantung Kota Kendari. Pada akhirnya men-
jadi ikon dan kebanggaan masyarakat Sultra. “Saat ini
orang boleh menertawakan rencana itu tapi saya yakin
RS Jantung akan benar-benar akan saya bangun. Demi
warga Sultra, kita akan bangun itu (RS Jantung),” be-
gitu kata Ali Mazi
DATA A51
Inisiatif pembangunan RS muncul dari rasa kepriha-
tinan terhadap angka penderita jantung yang terus
meningkat, namun tak didukung fasilitas memadai.
DATA A52
DATA A53
DATA A54
215
DATA A55
DATA A56
DATA A57
DATA A58
Kantor Wali Kota misalnya. Sudah puluhan tahun
berdiri dan tentu cukup berbahaya bagi aparatur sip-
il negara (ASN) kalau tidak dibenahi. Jangan sampai
konstruksi bangunan tiba-tiba rubuh kalau ada gem-
pa besar. Sebab, belakangan ini, wilayah Sulawesi
termasuk Sultra sering terjadi goncangan. Meskipun
skala ternesarnya hanya sampai 4 SR saja.
Di sisi lain, Pemkot Kendari ingin membangun
kantor yang lebih modern, representatif dan terpadu.
Ada pola pelayanan satu pintu yang nantinya bisa
memudahkan masyarakat berurusan. Rencananya
seperti itu. Tentu ini sesuatu yang positif dan mesti
didukung oleh seluruh elemen masyarakat.
Begitu juga dengan pembangunan RS Jantung.
Ga-gasan mega proyek ini muncul daeri kegelisahan
Gu-bernur Sultra Ali Mazi. Niatan membangun RS
Jan-tung bertaraf internasional lahir dari
pertimbangan matang. Dia ingin memberi kemudahan
warga Sultra mendapat perawatan jantung. Selama
ini, penderita jantung harus terbang ke Makassar,
Jakarta bahkan ke luar negeri.
DATA A59
Selain itu, kebutuhah RS Jantung bertaraf inter-
nasional bukan hanya untuk masyarakat Sultra saja.
Tapi juga dapat mengakomodir pasien dari luar
Sul- tra. Utamanya dari kawasan timur lainnya.
Sekali lagi, niatnya mulia untuk kepentingan
masyarakat.
Kendati sangat positif. Publik Sultra tentu
sangat berharap, proyek ini bukan sekadar pemanis
telinga dan penghias mata belaka. Tapi benar-
benar memi- liki kemanfaatan sebagaimana cita-
cita awal. Jangan sampai, miliaran rupiah uang
rakyat terbuka per- cuma hanya untuk
memenuhi nafsu membangun. Untuk icon daerah
dan atau sekadar kenangan, per- nan
membangun saat memimpin daerah. Semoga
saja tidak seperti itu.
Apapun rencana pemerintah saat ini, patut di-
apresiasi. Paling tidak mereka telah berani
mengam- bil gagasan besar dan melakukan
terobosan. Untuk membuat sebuah perubahan
memang banyak tan-tangannya. Nyinyiran dari
217
DATA A60
Selain itu, kebutuhah RS Jantung bertaraf inter-
nasional bukan hanya untuk masyarakat Sultra
saja. Tapi juga dapat mengakomodir pasien dari
luar Sul- tra. Utamanya dari kawasan
timur lainnya. Sekali
DATA A61
DATA A62
Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari dan Pemer-
intah Provinsi Sultra saat ini berlomba membangun
gedung megah. Pemkot dibawah kendali
DATA A63
Kendati sangat positif. Publik Sultra tentu sangat
berharap, proyek ini bukan sekadar pemanis telinga
dan penghias mata belaka. Tapi benar-benar memi-
liki kemanfaatan sebagaimana cita-cita awal. Jangan
DATA A64
matang. Dia ingin memberi kemudahan warga
Sultra mendapat perawatan jantung. Selama ini,
penderita jantung harus terbang ke Makassar,
Jakarta bahkan ke luar negeri.
Selain itu, kebutuhah RS Jantung bertaraf inter-
nasional bukan hanya untuk masyarakat Sultra saja.
Tapi juga dapat mengakomodir pasien dari luar Sul-
tra. Utamanya dari kawasan timur lainnya. Sekali
lagi, niatnya mulia untuk kepentingan masyarakat.
Kendati sangat positif. Publik Sultra tentu sangat
berharap, proyek ini bukan sekadar pemanis telinga
dan penghias mata belaka. Tapi benar-benar memi-
liki kemanfaatan sebagaimana cita-cita awal. Jangan
sampai, miliaran rupiah uang rakyat terbuka per-
cuma hanya untuk memenuhi nafsu membangun.
Untuk icon daerah dan atau sekadar kenangan, per-
nan membangun saat memimpin daerah. Semoga
saja tidak seperti itu.
Apapun rencana pemerintah saat ini, patut di-
apresiasi. Paling tidak mereka telah berani mengam-
bil gagasan besar dan melakukan terobosan. Untuk
218
DATA A65
Untuk icon daerah dan atau sekadar kenangan,
per-nan membangun saat memimpin daerah.
Semoga
DATA A66
DATA A67
Kendati sangat positif. Publik Sultra tentu
sangat berharap, proyek ini bukan sekadar pemanis
telinga dan penghias mata belaka. Tapi benar-benar
memi-
DATA A68
tangannya. Nyinyiran dari sebagian kecil orang su-
dah pasti ada. Namun, pemimpin besar dan visioner
akan terus berjalan sesuai dengan tujuannya.
DATA A69
DATA A70
DATAAliA71
Mazi-Lukman Abunawas genap setahun me-
nakhodai Sulawesi Tenggara (Sultra), kemarin. Sela-
ma 365 hari pasca dilantik, banyak dinamika terjadi.
Isu-isu perpecahan kerap muncul dipermukaan. Di-
hembuskan oleh orang-orang yang kurang suka lihat
duat pasangan berakronim AMAN ini akur. Namun
berkat kedewasaan berpolitik keduanya, semua dina-
mika itu bisa dilewati.
DATA A72
AMAN telah mempersembahkan karya spektakul-
er. Pembangunan Rumah Sakit Jantung, jalan wisata
Kendari-Toronipa dan perpustakaan modern. Itu
adalah tiga karya hebat yang saat ini sudah mulai
direalisasikan. Sektor pendidikan, perikanan, perta-
nian, perkebunan hingga sumber daya mineral dan
bina marga juga begitu. OPD teknis mengejewantah-
kan visi misi AMAN pada sektor masing-masing yang
tertuang dalam Lima Pilar Sultra Emas, yakni Sultra
Cerdas, Sultra Sehat , Sultra Peduli Kemiskinan, Sul-
tra Beradab dan Beriman serta Sultra Produktif
DATA A73
Hanya saja perlu menjadi perhatian bagi AMAN.
Sebab, pemerintahan akan berjalan baik jika suasa-
na pemerintahan kondusif. Dalam artian, dinamika
yang terjadi mesti disikapi dengan bijak. Perbedaan
pandangan antara gubernur dan wakil gubernur da-
lam menyikapi sebuah persoalan tentu merupakan
hal biasa. Hanya saja, tidak boleh sampai meruncing
ke ranah publik. Karena bagaimanapun, kondisi itu
bisa memperkeruh suasana.
DATA A74
220
DATA A75
DATA A76
DATA A77
khir, publik Sultra tentu pantas optimis. Kalau
set- ahun saja mampu merealisasikan tiga
karya spek- takuler, tentu bukan mustahil di
tahun kedua dan seterusnya lebih baik lagi.
221
DATA A78
dipertimbangkan secara matang. Penempatan ber-
basis kinerja dan keahlian semestinya menjadi
per-timbangan utama. Toh, kalau kinerja OPD
bagus,
DATA A79
AMAN telah mempersembahkan karya
spektakul-er. Pembangunan Rumah Sakit Jantung,
jalan wisata
DATA A80
DATA A81
DATA A82
DATA A83
saat kampanye. Melihat buah kerja setahun tera-
khir, publik Sultra tentu pantas optimis. Kalau
set-
222
DATA A84
DATA A85
DATA A86
DATA A87
DATA A88
DATA A90
DATA A91
DATA A92
Sekali lagi, publik Sultra tak meragukan komit-
men AMAN untuk membangun Sultra lewat
berbagai proyek besar. Tapi patut dicatat, jangan
sampai hanya sekadar mengejar lebel “icon” tan-pa
memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat. Atau
kalaupun ada hanya menyentuh segelintir orang
saja. Tentu, kita tidak ingin duit pinjaman yang
begitu besar, hanya terbuang sia-sia tanpa memberi
efek positif bagi kemajuan daerah.
DATA A93
Prinsipnya, publik Sultra ingin melihat duet
AMAN sukses dalam memimpin daerah ini. Ter-
masuk juga program pembangunan yang sudah
dicanangkan. Sebab, kalau terealisasi, toh feed
DATA A94
but. Ditataran pengambil kebijakan, mung-
kin sudah bagus. Sesuai dengan visi dan misi.
DATA A95
DATA A96
Kendari-Toronipa. Tak ada yang meragukan
komitmen Ali Mazi dan Lukman Abunawas
dalam membangun Sultra. Dengan program
Garbarata-nya.
Hanya saja, tentu perlu mendapat perhatian
serius. Terutama dalam realisasi program terse-
DATA A97
dicanangkan. Sebab, kalau terealisasi, toh feed
backnya juga akan dirasakan masyarakat juga.
225
DATA A98
DATA A99
DATA A101
DATA A102
DATA A103
Aneh. Sungguh aneh. Sejumlah wakil rakyat di parle-
men Sultra yang sebelumnya begitu getol menyuarakan
supaya pinjaman Pemprov sebesar Rp 1,2 triliun dibatal-
kan, tiba-tiba melemah. Tak lagi segarang dulu. Muncul
pikiran negatif jangan sampai mereka sudah “masuk ang-
in. Atau bisa saja mereka takut intimidasi.
226
DATA A104
Untuk kepentingan penolakan itu, sekarang sudah
ada setengah lebih anggota DPRD Sultra meminta
supaya diadakan rapat istimewa supaya pinjaman
tersebut ditinjau ulang. Kalau memang tak substantif,
maka bisa saja dibatalkan. Memang, sejumlah wakil
rakyat yang lain punya berbeda. Tapi, terlepas
DATA A105
DATA A107
DATA A108
DATA A109
DATA A111
Aneh. Sungguh aneh. Sejumlah wakil rakyat di
parlemen Sultra yang sebelumnya begitu getol
menyuarakan supaya pinjaman Pemprov sebesar Rp 1,2
triliun dibatalkan, tiba-tiba melemah. Tak lagi segarang
dulu. Muncul
DATA A112
DATA A113
DATA A114
DATA A115
DATA A117
LAMPIRAN 4
HASIL WAWANCARA
melalui rapat redaksi. Soal penulisan tajuk rencana memiliki beberapa kriteria.
banyak orang. Kedua, permasalahan yang diangkat sedang trend atau viral di
masyarakat.
Sulawesi Tenggara ?
J : Melihat sesuatu tidak bisa dilihat dari satu aspek saja harus secara
Pasti ada manfaat dari megaproyek tersebut. Kendari Pos terlihat seperti
lain yang berskala prioritas dan mendesak seperti pembenahan jalan nasional
P : Apakah ada kerja sama yang terjalin antara Kendari Pos dan Pemerintah
J : Untuk kerja sama pasti ada, tetapi perlu dijelaskan bahwa fungsi media
sebagai informasi, edukasi, hiburan, dan kontrol sosial. Fungsi kontrol sosial,
pemerintahan artinya bahwa program pemerintah selama itu bagus dan bisa
memberikan dampak positif buat masyaraskat dan daerah maka media Kendari
Pos akan mendukung dalam bentuk kerja sama atau tidak. Kemudian fungsi
yang tidak pro rakyat kita suarakan. Jadi, kerja sama disini lebih dimaknai
suport dukungan kepada kinerja pemerintah yang pro rakyat tetapi tidak
J : Perhatian Pemerintah terhadap Kendari Pos begitu luar biasa. Ketika ada
ditanggapi. Sebagai contoh kritikan Kendari Pos terhadap demo jalan jalur
yang dibuat?
231
kepentingan publik karena objektif tidak objektif sumbernya disitu. Bisa saja
diperdebatkan tapi kalau itu menyangkut kepentingan publik itu sudah suatu
gambaran bahwa ini bisa objektif untuk menjadi sebuah tajuk rencana.
Kemudian itu bisa dilihat dari isi tajuk rencana bahwa apa yang kita sampaikan
sesuai fakta lapangan. Kita tidak menjastifikasi apa yang dibangun Gubernur
salah tetapi kita memberikan pertimbangan bahwa ini tidak efektif karena ada
disertai dengan fakta dengan data-data yang ada karena hal ini yang menjadi
J : Megaproyek ini adalah sesuatu yang menjadi perdebatan dipublik dan bagi
kami ini tidak hanya menarik dari sisi penulisan news tetapi juga menarik untuk
diulas dalam tajuk rencana.Karena ini sikap media bagaimana kita melihat
Sulawesi Tenggara?
J : Penentuan Judul merupaka subjektivas penulis dengan melihat fakta dan data
lapangan. Kami bisa saja membuat judul yang mendukung atau kontra terhadap
pemerintah atau membuat judul yang normatif karena penentuan judul itu 3
kontra, dukung atau normatif. Ada judul yang bombastis fungsinya untuk
232
menarik perhatian pembaca, sesekali Kendari Pos menulis judul tajuk rencana
yang bombastis karena kita tahu bahwa Kendari Pos merupakan media besar
untuk diri saya sendiri tapi saya berbicara atas nama masyarakat
secara umum.
kinerja dewan yang tak kritis lagi terutama dalam pinjaman Pemerintah
Tenggara?
J : Pada saat pemerintah melobi pinjaman tersebut ke DPR, awalnya ditolak oleh
sebagian anggota DPR karena dianggap akan menguras APBD tetapi seiring
berjalannya waktu ternyata disetujui inilah yang membuat kita agak aneh mengapa
bisa melemah padahal di awal keras menolak dengan pertimbangan yang masuk
akal karena pengembalian dan bunga yang besar tapi di akhir melemah, ini yang
membuat kami sedikit menyoroti mereka. Itu merupakan bagian dari upaya kita
meskipun sifatnya adalah sudut pandang media terhadap suatu persoalan tetapi
pada akhirnya itu semua untuk kepentingan masyarakat karena rata-rata yang
kita soroti adalah menyangkut kepentingan publik baik dari aspek kebijakan
bermasalah?
J : Bermasalah itu kalau kita lihat makna sesungguhnya berarti secara hukum
saatnya dilakukan karena masih ada yang lebih prioritas dan mendesak. Kita
tidak dapat memungkiri juga kalau ada sebagian masyarakat yang beranggapan
bahwa proyek ini bermasalah dalam hal ada del-del tertentu misalnya. Dalam
hal ini ada niatan hanya untuk mendapatkan bagian dari proyek ini. Selama
anggapan itu bisa dibuktikan silahkan saja tetapi kalau belum bisa dibuktikan
Tenggra?
J : Semua hal pasti ada sisi negatif dan positifnya. Positifnya ini akan menjadi
ikon seperti Rumah Sakit Jantung, Indonesia Timur belum ada. Kalau ini betul-
betul bisa direalisasikan, SDM tersedia peralatannya memadai saya kira ini
akan menjadi ikon baru dan yakin saja seluruh daerah di Indonesia khususnya
menambah PAD, tetapi lagi-lagi apakah peralatan dan SDMnya siap itu sisi
234
posoitifnya. Sisi negatifnya, kalau seandainya itu tidak tersedia maka ini akan
menjadi bangunan mubazir dan bisa saja akan dialihkan menjadi Rumah Sakit
dikemudian hari?
sudah rampung 95%. Jadi, kalau ukurannya secara fisik ini sudah berhasil. Yang
kedua jalan Kendari-Toronipa dari ukuran fisiknya sekarang sudah masuk tahap
juga akan selesai, lagi-lagi lau ukuran fisik itu sudah berhasil. Kemudian Rumah
Sakit Jantung juga sudah di atass 50% secara fisik juga sudah berhasil.
kira ini relatif. Kalau berbicara masalah hukum saya kira ini kita tunggu saja
pengembalian utang. Pinjaman 1,1 triliun bukan uang yang sedikit dan
dapat menghasikan PAD yang bisa menutupi utang? Secara kasat mata kita lihat
mustahil jadi larinya ke APBD. Jadi, kalau ukuran berhasilnya adalah fisik bisa
dikatakan sudah berhasil, tapi seandainya itu ukurannya efektifitas saya kira itu
tidak berhasil tidak efektif. Menurut kami ini hanya menjadi ikon, membangun
235
untuk ikon daerah. Tapi kalau berbicara mengenai efektifitas anggaran masih
Tenggara?
J : Saya kira landasannya dari segi fungsi dan efektifitas. Misal saja, kalau
menikmatinya karena hanya berupa tujuan akhir bukan perlintasan. Fungsi adan
Kedua, ternyata dalam pembangunan ini belum efektif karena masih ada hal
lain yang harusnya dibangun yang sifatnya menedesak dan prioritas. Ketiga,
setelah publik tahu kita ada reaksi bahwa yang dipakai ini uang rakyat,
konsekwensinya kembali kepada rakayat oleh karena itu rakayat juga harus
bersikap supaya mereka tahu, diera keterbukaan seperti ini arus informasi bukan
lagi hal yang tabuh. Jadi,rakyat juga harus tahu. Lewat tajuk rencana Kendari
Pos masyarakat bisa tahu apa yang dilakukan pemerintah dan masyarakat ikut
juga tahu bahwa Kendari Pos tidak menutup mata dengan hal-hal yang
236
dilakukan oleh pemerintah apakah itu sesuatu yang positif atau negatif. Kendari
yang dilakukan pemerintah, efektif tidak efektif rakyat harus punya sikap
LAMPIRAN 5
DATA KOGNISI SOSIAL
DATA B1
Semua penulisan berita dalam Kendari Pos memerlukan perencanaan melalui
rapat redaksi. Soal penulisan tajuk rencana memiliki beberapa kriteria. Pertama,
masyarakat.
DATA B2
Megaproyek ini adalah sesuatu yang menjadi perdebatan dipublik dan bagi
kami ini tidak hanya menarik dari sisi penulisan news tetapi juga menarik untuk
diulas dalam tajuk rencana.Karena ini sikap media bagaimana kita melihat
DATA B3
237
Penentuan Judul merupaka subjektivas penulis dengan melihat fakta dan data
lapangan. Kami bisa saja membuat judul yang mendukung atau kontra terhadap
pemerintah atau membuat judul yang normatif karena penentuan judul itu 3
kontra, dukung atau normatif. Ada judul yang bombastis fungsinya untuk
menarik perhatian pembaca, sesekali Kendari Pos menulis judul tajuk rencana
yang bombastis karena kita tahu bahwa Kendari Pos merupakan media besar
DATA B4
Melihat sesuatu tidak bisa dilihat dari satu aspek saja harus secara konprehensif.
Kendari Pos melihat megaproyek Gubernur tidak semua jelek. Pasti ada manfaat
dari megaproyek tersebut. Kendari Pos terlihat seperti menyoroti karena terkait
anggran sebesar itu bisa dialihkan ke pembangunan lain yang berskala prioritas
dalam pembangunan.
DATA B5
kepentingan publik karena objektif tidak objektif sumbernya disitu. Bisa saja
diperdebatkan tapi kalau itu menyangkut kepentingan publik itu sudah suatu
gambaran bahwa ini bisa objektif untuk menjadi sebuah tajuk rencana.
238
Kemudian itu bisa dilihat dari isi tajuk rencana bahwa apa yang kita sampaikan
sesuai fakta lapangan. Kita tidak menjastifikasi apa yang dibangun Gubernur
salah tetapi kita memberikan pertimbangan bahwa ini tidak efektif karena ada
disertai dengan fakta dengan data-data yang ada karena hal ini yang menjadi
DATA B6
Untuk kerja sama pasti ada, tetapi perlu dijelaskan bahwa fungsi media sebagai
informasi, edukasi, hiburan, dan kontrol sosial. Fungsi kontrol sosial, kami
artinya bahwa program pemerintah selama itu bagus dan bisa memberikan
dampak positif buat masyaraskat dan daerah maka media Kendari Pos akan
mendukung dalam bentuk kerja sama atau tidak. Kemudian fungsi aspiratif, kita
menyuarakan suara masyarakat seperti ada kebijakan pemerintah yang tidak pro
rakyat kita suarakan. Jadi, kerja sama disini lebih dimaknai suport dukungan
kepada kinerja pemerintah yang pro rakyat tetapi tidak menghambat kami
DATA B7
Perhatian Pemerintah terhadap Kendari Pos begitu luar biasa. Ketika ada
ditanggapi. Sebagai contoh kritikan Kendari Pos terhadap demo jalan jalur
DATA B8
Semua hal pasti ada sisi negatif dan positifnya. Positifnya ini akan menjadi ikon
seperti Rumah Sakit Jantung, Indonesia Timur belum ada. Kalau ini betul-betul
bisa direalisasikan, SDM tersedia peralatannya memadai saya kira ini akan
menjadi ikon baru dan yakin saja seluruh daerah di Indonesia khususnya
menambah PAD, tetapi lagi-lagi apakah peralatan dan SDMnya siap itu sisi
posoitifnya. Sisi negatifnya, kalau seandainya itu tidak tersedia maka ini akan
menjadi bangunan mubazir dan bisa saja akan dialihkan menjadi Rumah Sakit
DATA B9
Bermasalah itu kalau kita lihat makna sesungguhnya berarti secara hukum itu
dilakukan karena masih ada yang lebih prioritas dan mendesak. Kita tidak dapat
proyek ini bermasalah dalam hal ada del-del tertentu misalnya. Dalam hal ini
ada niatan hanya untuk mendapatkan bagian dari proyek ini. Selama anggapan
itu bisa dibuktikan silahkan saja tetapi kalau belum bisa dibuktikan berarti itu
baru asumsi.
DATA B10
Pada saat pemerintah melobi pinjaman tersebut ke DPR, awalnya ditolak oleh
240
sebagian anggota DPR karena dianggap akan menguras APBD tetapi seiring
berjalannya waktu ternyata disetujui inilah yang membuat kita agak aneh mengapa
bisa melemah padahal di awal keras menolak dengan pertimbangan yang masuk
akal karena pengembalian dan bunga yang besar tapi di akhir melemah, ini yang
membuat kami sedikit menyoroti mereka. Itu merupakan bagian dari upaya kita
DATA B11
sudah rampung 95%. Jadi, kalau ukurannya secara fisik ini sudah berhasil. Yang
kedua jalan Kendari-Toronipa dari ukuran fisiknya sekarang sudah masuk tahap
juga akan selesai, lagi-lagi lau ukuran fisik itu sudah berhasil. Kemudian Rumah
Sakit Jantung juga sudah di atass 50% secara fisik juga sudah berhasil.
kira ini relatif. Kalau berbicara masalah hukum saya kira ini kita tunggu saja
pengembalian utang. Pinjaman 1,1 triliun bukan uang yang sedikit dan
dapat menghasikan PAD yang bisa menutupi utang? Secara kasat mata kita lihat
mustahil jadi larinya ke APBD. Jadi, kalau ukuran berhasilnya adalah fisik bisa
dikatakan sudah berhasil, tapi seandainya itu ukurannya efektifitas saya kira itu
tidak berhasil tidak efektif. Menurut kami ini hanya menjadi ikon, membangun
241
untuk ikon daerah. Tapi kalau berbicara mengenai efektifitas anggaran masih
DATA B12
Saya kira landasannya dari segi fungsi dan efektifitas. Misal saja, kalau
menikmatinya karena hanya berupa tujuan akhir bukan perlintasan. Fungsi adan
DATA B13
Kedua, ternyata dalam pembangunan ini belum efektif karena masih ada hal
lain yang harusnya dibangun yang sifatnya menedesak dan prioritas. Ketiga,
setelah publik tahu kita ada reaksi bahwa yang dipakai ini uang rakyat,
konsekwensinya kembali kepada rakayat oleh karena itu rakayat juga harus
bersikap supaya mereka tahu, diera keterbukaan seperti ini arus informasi bukan
lagi hal yang tabuh. Jadi,rakyat juga harus tahu. Lewat tajuk rencana Kendari
Pos masyarakat bisa tahu apa yang dilakukan pemerintah dan masyarakat ikut
juga tahu bahwa Kendari Pos tidak menutup mata dengan hal-hal yang
dilakukan oleh pemerintah apakah itu sesuatu yang positif atau negatif. Kendari
yang dilakukan pemerintah, efektif tidak efektif rakyat harus punya sikap
LAMPIRAN 6
DATA KONTEKS SOSIAL
DATA C1
Kepemimpinan Gubernur Sultra H. Ali Mazi, SH dan wakilnya Dr. H.
Lukman Abunawas, SH., M.Si kurun waktu satu periode kepemimpinannya ini
tendernya dimenangkan PT. Adhi Prima Mandiri Perkasa yang saat ini dalam
proses teken kontrak. Anggaran tahap pertama yang digelontorkan untuk rumah
243
peningkatan jalan Kendari Toronipa saat ini dalam masa sanggah, pada tahap
pemerintah pusat itu cukup besar dan dapat dimanfaatkan," kata Ali Mazi.
Apakah telah ada bantuan itu? "tergantung gubernurnya, bila tak pandai sinyal
Saleh. "Publik menaruh harapan besar kepada beliau berdua untuk memajukan
prioritas unggulan daerah berdasar pada visi RPJMD 2018-2023," kata politisi
PAN ini.
DATA C2
mengutamakan lebih dulu janji politiknya yang dikemas dalam visi “Menuju Sultra
Emas”.
Emas sendiri merupakan singkatan dari ekonomi, maju, aman, dan sejahtera,
terutama bagi para petani yang ingin menjual hasil produksi ke sejumlah daerah di
“Keinginan Ali Mazi ini harus benar-benar dikaji lebih dulu berdasarkan riset
benarkah yang menjadi pertimbangannya itu, sehingga politik anggaran bisa tepat
sasaran. Jangan sampai juga ini tiba-tiba muncul dan bisa menimbulkan perspektif
(6/9/2019).
(Kendari Pos.com, diakses pada Jumat tanggal 6 November 2021 pada pukul 17.35
https://regional.Kendari Pos.com/read/2019/09/09/12501431/setahun-pemerintahan-
gubernur-sultra-klaim-kerja-siang-malam-hingga-dinilai?page=all )
DATA C3
dalam rapat paripurna yang di ruang Aula Sidang Paripurna Kantor DPRD
Sultra,Senin,(16/9).
Ali Mazi menyampaikan ada tiga program prioritas yang kini telah masuk
pembangunan yang nantinya menjadi salah satu program pendapatan asli daerah.
“Terdapat kurang lebih tiga program unggulan yang harus diwujudkan selama
tahun jamak tersebut merupakan bagian amanah dari Perda No 9 Tahun 2019,
dimana hal tersebut menjadi rencana jangka menengah Daerah Sultra tahun 2018-
2023.
"Rencana itu harus segera dituntaskan pada tahun anggaran berikutnya," tegasnya.
Menurut dia, secara formal ketiga program unggulan itu merupakan amanah dari
Sakit Jantung bertaraf internasional saat ini telah masuk dalam proses
APBD.
pembagian rincian Rp 800 Miliar untuk Akses Jalur Kendari Toronipa, dan Rp 395
Jamak 2019, maka kebutuhan anggaran akses jalur wisata Kendari-Toronipa saat
ini mencapai kurang lebih Rp. 804 Miliar, dengan rincian Rp.800 dari pinjaman
daerah dan RP. 4 miliar bersumber dari PAD yang akan digunakan untuk
supervisi.
246
Rp.395 miliar bersumber dari pinjaman daerah untuk kebutuhan konstruksi ,dan
Rp.2,9 Miliar dari PAD Daerah untuk kebutuhan supervisi, dengan rincian
penganggaran tahun 2020 sebesar Rp.201,5 Miliar dan tahun 2021 Rp.196,4
Miliar.
KUA dan Plafon PPAS APBD Sultra Tahun 2019. Namun oleh Ketua DPRD
“Seyogyanya hari ini, tapi kita tunda besok tanggal 17, terkait pengantar gubernur
atas KUA PPAS tahun 2019 yaitu diagendakan malam hari. Itu pidato gubernur,
Dalam Rapat Paripurna ini dihadiri pula Wakil Gubernur Lukman Abunawas,
serta seluruh unsur Forkopimda ,dan unsur Pimpinan OPD Pemda Sultra,dan juga
Ketua DPRD Abdurahman Saleh,Plt Sekwan Tio Prasetyo,Wakil ketua I dan Wakil
DATA C4
mengevaluasi ulang mega proyek Ali Mazi yang menelan anggaran fantastis.
247
Sorotan tersebut mengarah pada tiga mega proyek gubernur yakni pembangunan
anggaran mega proyek itu muncul sebagai tindaklanjut dari pernyataan Menteri
Kepada wartawan, Wakil Ketua DPRD Sultra itu mengatakan, tiga mega
proyek yang menelan anggaran triliunan rupiah dari hasil pinjaman daerah sebesar
Rp 1.195.000.000.000. Angka ini cukup besar dan diprediksi boros, sehingga perlu
ada evaluasi.
sampai miliaran itu sangat tak pantas karena perkembangan teknologi telah
“Kami berharap, kiranya era ini lebih tepat melakukan support digitalisasi
bermanfaat dan efisien dari sisi anggaran, sehingga proyek yang menelan anggaran
anggaran. Karenanya kata politisi Demokrat ini, masih banyak infrastruktur jalan
“Kalau jalan-jalan yang saya sebutkan tadi dijadikan prioritas, justru akan
terangnya.
beberapa hal seperti kesiapan sumber daya manusianya dan fasilitasnya akan
“Justru, bagi kami akan lebih sepakat, jika Pemprov Sultra memaksimalkan
kualitas layanan RSUD Bahteramas. Karena di RSUD Bahteramas itu baru dua
249
dokter spesialisnya yang khusus menangani jantung, kenapa bukan itu saja yang
ditingkatkan,” tutupnya.
DATA C5
berbagai daerah. Mulai dari Kota Kendari, Kabupaten Muna dan Konawe Selatan.
Warga melakukan aksi itu, sebagai bentuk protes agar jalan rusak di daerah mereka
segera diperbaiki.
Namun aksi protes penduduk Bumi Anoa ini tidak menjadi perhatian
Pemerintah Provinsi. Jalan-jalan rusak yang ada di berbagai Kabupaten, tak kunjung
diperbaiki. Gubernur Sultra, Ali Mazi, sepertinya lebih fokus memperhatikan tiga
internasional dan jalan toronipa yang menelan anggaran hingga lebih dari 1 Triliun
rupiah.
Tidak kunjung diperbaikinya jalan rusak ini, membuat Aliansi Pemuda dan
meminta Gubernur Ali Mazi segera melakukan perbaikan jalan rusak di poros Raha
(Kabupaten Muna) – Lakapera (Buton Tengah). “Ali Mazi lebih fokus mengurus
mega proyeknya dari pada jalan rusak di Muna,” kata Hasanuddin, perwakilan
pengunjuk rasa.
dan Kabawo, sudah lama merasakan penderitaan yang cukup lama saat melewati
jalan rusak di dua kecamatan itu, yakni di Desa Bea dan Wakumoro. Namun
parahnya, dengan kondisi yang sangat memprihatinkan itu, hingga menjelang akhir
tahun 2021 ini, belum juga dilakukan perbaikan. “Makanya kami datang di gedung
rusak di Kabupaten Muna panjangnya hanya sekitar 6 kilo. Perbaikan jalan ini
bahkan telah dianggarkan dalam APBD Perubahan 2021 dengan nilai Rp 6 Miliar
lebih. Tidak hanya itu, pekerjaan jalan ini sudah ditenderkan dengan pemenangnya
CV.Cipta Barakati. Namun anehnya, proyek ini dibatalkan namun belakangan justru
dibatalkan oleh Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Sultra. “Kami minta DPRD
untuk melakukan klarifikasi terkait pembatalan ini,” kata Fardin, pengunjuk rasa
lainnya.
Aksi demo AP2 ini ditemui Sekretaris Komisi 3 DPRD Sultra, Abdul Salam
Sahadia dan dua anggota dewan La Ode Frebi Rifai dan Syahrul. “Kami baru
mengetahui jika ada pembatalan,” kata Salam Sahadia. Politisi Partai Demokrat ini
menambahkan, dewan tidak tahu jika ada pembatalan lelang yang telah
dimenangkan salah satu rekanan terhadap pekerjaan jalan Poros Raha-Lakapera. Dia
pun berjanji dihadapan masa AP2 akan segera memanggil Dinas Bina Marga untuk
251
dilakukan dengar pendapat terkait masalah ini. “Kami akan segera melakukan
pembatalan proyek jalan Raha-Lakapera. Dia pun meminta jika rapat dengar
pendapat ini digelar, anggota DPRD dari dapil Muna, Muna Barat dan Buton Utara
juga turut dilibatkan. “Kami mendukung hearing ini, dan saya minta dilakukan
dengan terbuka, karena informasi rencana pembatalan ini sudah tesebar dimana-
Terkait tudingan gubernur yang lebih memperhatikan salah satu dari tiga mega
melakukan konfirmasi kepada Ridwan Badala. Saat itu, kepala Dinas Kominfo
Sultra ini membantah jika gubernur tidak memperhatikan jalan rusak, terutama di
Muna, Ridwan Badalla belum memberikan konfirmasi hingga berita ini ditayangkan.
(Lenterasultra.com,https://lenterasultra.com/blog/2021/11/16/ali-mazi-pilih-kasih-
fokus-urus-tiga-mega-proyek-dibandingkan-jalan-rusak-6-kilo-di-muna/ di akses 4
Januari 2021 pukul 13.40).
DATA C6
LAMPIRAN 7
FOTO DOKUMENTASI