Anda di halaman 1dari 3

1.

Video Politeknik
Politeknik Negeri Sriwijaya merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang terdapat
di kota Palembang, Sumatra Selatan. Politeknik Negeri Sriwijaya, berdiri pada tanggal
20 September 1982. Politeknik Negeri Sriwijaya memiliki 9 jurusan dan 23 program
studi. Salah satunya Teknik Sipil.
Teknik Sipil mempunyai dua program studi yaitu diploma III dan diploma IV.

2. Perkenalan
Fitri Apriani
Andriani Effendi
M. Prawira Wardana
Dosen pembimbing. Dr. Indrayani,S.T.,M.T.
Kami mahasisa Perancangan Jalan dan Jembatan dari kelompok 7 amdal, pada
kesempatan ini kami akan membahas amdal pada sektor pekerjaan umum yaitu mengenai
Jembatan.

3. Latar Belakang Amdal


Kota Palembang merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia dan mempunyai
jumlah penduduk yang padat. Sebagai kota metropolitan, kota Palembang mengalami
perkembangan yang sangat pesat, termasuk di bidang perekonomian. Seiring dengan
berkembangnya taraf perekonomian di Kota Palembang akan diikuti dengan
meningkatnya jumlah kendaraan dan mobilisasi di Kota Palembang, sehingga voulume
kendaraan yang melalui ruas jalan telah melebihi kapasitas jalan yang ada. Hal ini
menyebabkan kemacetan di beberapa ruas jalan di Kota Palembang. Terjadinya
kemacetan tersebut akan menghambat mobilisasi barang dan jasa ke Kota Palembang.
Hal ini akan menyebabkan kerugian-kerugian, baik kerugian materi maupun kerugian
waktu. Hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan perekonomian Kota Palembang.
Maka dari itu pemerintah kota Palembang membangun Jembatan yang membentang dari
jalan Sultan Mansyur dan jalan Faqih Usman (Kertapati) yang bertujuan dapat memecah
volume kendaraan yang melintas di Jembatan Ampera.
Nah bagaimana pembangunan jembatan tersebut? Dan apa dampak yang terjadi pada
lingkungan di sekitarnya?

4. Perjalanan
Pembangunan Jembatan ini membawa kami ke daerah tangga buntung, Ilir Barat I,
Palembang, Sumatera Selatan yang melalui Jalan Sultan Mansyur ke Jalan Faqih Usman.
Perjalanan menuju jembatan ini memakan waktu kurang lebih 14 menit dari titik awal
perjalanan kami.
Tak lama kemudian kamipun mulai memasuki wilayah pembangunan jembatan ini, bisa
dilihat dari jalan akses ke dalam proyek yang masih bergelombang dikarenakan seringnya
alat berat yang melewati dan banyaknya air yang menggenang di jalan tersebut di
karenakan hujan pada malam harinya.
5. Penyorotan Lingkungan Proyek
Nah sekarang kami sudah, berada di kawasan pembangunan proyek jembatan Musi 6
tahap 3 namun sebelum memasuki proyek ayo mari kita memakai Apd terlebih dahulu.
Baiklah seperti yang kita ketahui proyek pembangunan jembatan Musi 6 ini dilakukan
ditengah kota, dimana pembangunanya tidak luput dari pengawasan masyarakat itu
sendiri.
Dapat dilihat pula lingkungan proyek yang sedang dilaksanakan pembangunan ini
terkesan tertata dengan baik namun, jika kita teliti lebih lanjut, banyak pekerjaan pada
pembangunan Jembatan Musi IV yang belum terlaksana dengan baik, seperti halnya
galian sisa dari penggalian tanah tersebut ditaruh begitu saja ,sehingga mengganggu para
pengendara, baik roda empat maupun roda dua., Selain itu , di titik tertentu pada wilayah
proyek tidak ditutupi dengan pagar pembatas. Hal ini menyebabkan, setiap pekerjaan
yang dilakukan didalam proyek dapat terlihat langsung oleh masyarakat.

6. Dampak kedalam Lingkungan


Dikarenakan banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat di sekitar
pembangunan Jembatan Musi VI ini menyebabkan adanya kemacetan di kala jam sibuk.
Di siang haripun banyak debu yang berterbangkan di sekitar wilayah pembangunan
jembatan ini, yang dimana ini mengganggu warga sekitar, terutama para pedagang di
wilayah pembangunan ini. Adapun pekerjaan yang sering dilakukan hingga malam hari,
mengganggu ketenangan masyarakat sekitar dikala jam istirahatnya.

7. Wawancara masyarakat

8. Wawancara K3

9. Penjelasan tentang Amdal

10. Kesimpul

Anda mungkin juga menyukai