Anda di halaman 1dari 15

DAFTAR ISI

I. ARSITEKTUR NUSANTARA ……………………………………..…………….. 1

A. Baskoro Tedjo ………………………………………………………………………. 1

B. Henry Kusnadi ………………………………………………………………………. 7

C. Han Awal …………………………………………………………………………….. 8

II. ARSITEKTURE MANCA NEGARA …………………………….…………….. 11

A. John Pawson ………………………………………………………………………... 11

B. Frank Lloyd Wright ……………………………………………..……………….... ..12

C. Christ Boose ……………………………………………………...………………… 13

III. SUMBER…………………………………...………………………………………. 15

1
I. ARSITEKTUR NUSANTARA

A. Baskoro Tedjo

Profile
Latar Belakang Pendidikan

    * SD Randusari I Semarang, Indonesia: 1964-1969


    * SMPN II Semarang, Indonesia: 1970-1972
    * SMAN I Semarang, Indonesia: 1973-1975
    * Institut Teknologi Bandung, Indonesia: 1976-1982 (Sarjana)
    * Universitas Poli New York, USA: 1987-1989 (Master of Arts)
    * Osaka University, Jepang: 1995-1999 (PhD)

Pendidikan Tambahan:

    * Program Bahasa Inggris Musim Panas di Sekolah Bells Bahasa Inggris Norwich: 1981
    * Kursus Bahasa Inggris Intensif di SUNY, Buffallo New York State - USA: 1985
    * Program Kursus Intensif untuk Bahasa Jepang di ITB Pusat Bahasa: 1994
    * Summer Course di Institut Pratt, New York: 1987
    * Summer Course di Universitas City, New York: 1988
    * Lokakarya Space-Sintaks di Brasilia, dilaksanakan oleh Universitas kolaborasi Brasil
dengan University College London: 1999

Pengalaman Bekerja :

    * 1982-1984: Asisten Dosen, Departemen Arsitektur - Institut Teknologi Bandung


    * 1985: Anggota Tim Teknis Indonesia untuk Expo 86 Vancouver, Kanada
    * 1986: Diangkat sebagai Staf kuliah dari Departemen Arsitektur - Institut Teknologi
Bandung
    * 1987-1989: Master Degree program di Poli University, New York, Amerika Serikat,
dibawah beasiswa

2
Fulbright
    * 1990-1995: Dosen Departemen Arsitektur - Institut Teknologi Bandung dan arsitek PT

Atelier Enam, Bandung


    * 1995-1999: Program PhD di Osaka University, Jepang di bawah OECF beasiswa
    * 2000-sekarang: Dosen Jurusan Arsitektur - Institut Teknologi Bandung dan Staf Ahli PT
Bita Bandung, arsitek Baskoro Tedjo & Associates

Dibawah ini terdapat beberapa karya beliau yang telah dirancang dan yang sudah terealisasi
dengan beberapa penjelasan yang dikutip dari beberapa artikel:

Kalla Tower

Rancangan menara ini diberada di titik nol


kilometer Sulawesi Selatan, tepatnya di lapangan
Karebosi. Walaupun masih tetap berbau
kontroversial dan mengundang reaksi keras
berbagai pihak, namun proyek revitalisasi
Karebosi yang menelan biaya total investasi
sebesar Rp. 113 miliar tetap dijalankan sesuai
rencana Pemerintah Kota Makassar.
Kalla Tower, Jl. DR.Sam Ratulangi-
Makassar (hak cipta: Baskoro Tedjo & Pihak PT.Tosan Permai Lestari sebagai
Associates)
pemenang tender revitalisasi Karebosi bertekad
menyelesaikan revitalisasi Karebosi tepat waktu,
yaitu bulan November 2008. Di atas lahan Karebosi seluas ±11 Ha nantinya akan dibuat 3
lapangan bola dan satu bangunan bawah tanah. Bangunan bawah tanah ini nantinya akan
dijadikan terminal angkutan kota plus beberapa kios perdagangan untuk umum. Penggunaan
lahan Karebosi untuk kepentingan bisnis inilah yang kemudian memancing banyak protes
dari warga yang kuatir Karebosi akan berubah fungsi.

Dari lapangan Karebosi kita mencoba menyeberang ke jalan Jenderal Sudirman. Di antara
gedung kantor Bank Indonesia dan SD Sudirman saat ini sedang berlangsung kegiatan

3
konstruksi untuk membangun sebuah gedung tinggi. Sebuah gedung milik PT. Bosowa yang
rencananya diberi nama Menara Bosowa.

Menara ini menempati lahan seluas 4.272,47 meter persegi (m2). Tinggi menara 74,1 meter
dengan luas bangunan 27.098 m2 dan nilai total investasi Rp 100 miliar. Lantai gedung
terdiri atas basement, lower ground, ground floor, mezzanin floor, typical floor, dan
dilengkapi halaman parkir. Menara ini nantinya disiapkan sebagai kantor pusat Bosowa
Corporation yang saat ini sudah memiliki 33 jenis usaha. Dari penjelasan pihak Bosowa
selaku pemilik, Menara Bosowa direncanakan selesai akhir tahun 2008.

Selain untuk kantor pusat Bosowa Corporation, sebagian besar lantai Menara Bosowa juga
nantinya akan dipersewakan kepada perusahaan-perusahaan lain, atau lebih dikenal sebagai
rental office. Pihak Bosowa telah mengklaim salah satu Bank Swasta terbesar di Indonesia
telah setuju untuk menggunakan sebagian lokasi Menara Bosowa sebagai kantor mereka.

Fajar Graha Pena

Gedung Graha Pena yang tepatnya berada di perempatan jalan Urip


Sumohardjo,A.P.Pettarani dan Tol Reformasi. Saat ini di pertemuan ketiga jalan tersebut
sementara dibangun sebuah jalan layang (fly over). Jalan layang ini direncakan sebagai
alternatif mengurangi kemacetan di kota Makassar. Walaupun sempat tertunda karena
masalah kesepakatan dengan penduduk sekitar soal
besaran ganti rugi namun akhirnya proyek tersebut
tetap berjalan sesuai rencana. Pemkot menargetkan
proyek ini akan selesai dan bisa dipergunakan tahun
2008.

Pekerjaan jalan layang ini tergabung dalam satu


paket pekerjaan jalan tol ruas IV yang diperkirakan
menelan total biaya Rp. 500 miliar. Nantinya jalan
layang plus penambahan ruas tol ini akan membuat
jarak tempuh ke bandara Hasanuddin dari pusat kota
hanya sekitar 9 menit.

Foto Gedung Fajar Graha Pena-


Makassar (foto: Syaifullah)
4
Tidak jauh dari lokasi pekerjaan jembatan layang, berdiri sebuah gedung tinggi dengan
bentuk yang hampir menyerupai pena. Namanya gedung Fajar Graha Pena milik Fajar Grup,
bisnis media raksasa di Makassar. Saat ini Fajar Graha Pena sudah rampung dan mulai dapat
digunakan.

Ada dua bagian utama gedung Fajar Graha Pena, masing-masing gedung utama dan tower.
Gedung utama mulai dari lantai 1 sampai lantai 6 dengan luas perlantai untuk gedung utama
mencapai 2.000 meter persegi. Sedangkan tower di mulai dari lantai 7 sampai lantai 17.
Gedung ini nantinya akan digunakan sebagai kantor pusat Fajar Grup yang terdiri dari media
cetak, radio dan televisi. Selebihnya digunakan sebagai sarana pendidikan strata dua (S2)
Fajar Nitro dan restoran atau rumah makan. Sisa lantai 7 sampai 17 yang merupakan tower
akan dipersewakan kepada pihak swasta.

Dari bagian utara kota Makassar, kita bergerak kembali ke arah selatan. Tepatnya ke jalan
DR.Ratulangi. Tidak jauh dari perempatan jalan DR.Ratulangi, Wolter Monginsidi dan Haji
Bau sementara ini sedang berlangsung pekerjaan struktur bawah untuk sebuah bangunan
tinggi lainnya. Namanya Kalla Tower.

Dari namanya masyarakat Sulsel (bahkan mungkin Indonesia) pastinya sudah bisa menebak
siapa pemiliknya. Gedung ini memang disiapkan untuk menampung seluruh kegiatan Group
Hadji Kalla, salah satu imperium bisnis terbesar di Indonesia Timur. Nilai investasi untuk
gedung Kalla Tower juga tidak main-main. Besarannya mencapai 100 miliar Rupiah. Total
luas bangunannya 19.293 m2 yang dibagi atas 14 lantai.

Kalla Tower berdiri di atas lahan seluas 5.500 m2. Bagian depannya berada di jalan DR.
Ratulangi, sementara bagian belakangnya berada di jalan A.Mappanyukki. Selain
menampung anak-anak perusahaan di bawah bendera Hadji Kalla Grup, menara ini tentunya
juga menyewakan beberapa arenya kepada para peminat. Saat ini pembangunan Kalla Tower
sudah hampir rampung pada bagian struktur bawah atau pondasi. Rencananya Kalla Tower
akan dioperasikan di akhir tahun 2008.

Dari Jl. DR. Ratulangi sekarang kita akan menuju ke area Tanjung Bunga. Tepatnya di jalan
Metro Tanjung Bunga. Tidak jauh dari mall GTC Tanjung Bunga sekarang sedang
berlangsung juga sebuah proyek berdana miliaran rupiah. Namanya Trans Kalla. Berbeda
dengan beberapa proyek miliaran rupiah seperti yang saya ceritakan di atas, proyek Trans

5
Kalla bukan proyek gedung perkantoran, melainkan tempat bermain moderen menyerupai
Universal Studio di Amerika.

Konsep utamanya adalah arena bermain yang mengadopsi gaya Universal Studios, Florida.
Pemilik proyek memang melakukan kerjasama dengan konsultan perencana asal Amerika
Serikat yang ikut merencanakan pembangunan area Universal Studios di Amerika Serikat.
Bila telah selesai 100%, nantinya kita bisa ikut merasakan atmosfir di balik layar beberapa
film-film besar produksi Universal Studios.

Untuk tahap pertama, pihak Trans Kalla hanya memfokuskan diri membangun Waterboom
Park di atas lahan 5 Ha, total lahan rencana keseluruhan adalah seluas 16 Ha. Direncakanan
Waterboom Park ini akan bisa mulai beroperasi sebelum Idul Fitri tahun 2008. Pemiliknya
adalah konsorsium atau kerjasama antara Trans Media pimpinan Chairul Tanjung dan Hadji
Kalla Grup. Pihak Trans Media sebagai penyedia dana dan Hadji Kalla Grup sebagai
penyedia lahan.

Itulah sedikit perjalanan kita di sekitar kota Makassar sambil menengok berbagai proyek-
proyek besar yang diyakini akan merubah wajah kota Makassar mulai tahun depan. Makassar
tampaknya memang sangat giat mempercantik diri dengan berbagai assesoris moderen seperti
yang saya gambarkan di atas tadi. Konsep kota maju yang harus memiliki bangunan tinggi
nan moderen tampaknya masih dipegang teguh. Mau tidak mau kita harus siap menyambut
kehadiran berbagai produk-produk moderen yang akan meramaikan kota kita tercinta ini.

Tapi di balik gegap gempitanya pekerjaan berskala besar tersebut terselip pertanyaan di hati
saya. Bagaimana nasib saudara-saudara kita di berbagai daerah yang sudah akrab sebagai
kantong-kantong daerah kumuh di kota Makassar ?. Tidak jauh dari lokasi Trans Kalla masih
banyak keluarga-keluarga nelayan atau keluarga-keluarga pra sejahtera lainnya yang hidup
berhimpit-himpitan di kawasan perumahan kumuh yang kurang layak disebut kawasan
perumahan. Di sekitar gedung Fajar Graha Pena, kondisi serupa juga bisa kita temukan.

Harapan kita tentunya kemajuan kota tidak semata-mata dilihat dari jumlah sarana moderen
yang mentereng, atau seberapa banyak gedung-gedung pencakar langit di kota tersebut.
Pembangunan harusnya lebih manusiawi dalam mengakomodasi seluruh kebutuhan
masyarakat kota. Jangan sampai ada pihak-pihak yang justru tertinggal bahkan terlindas oleh
kemajuan bernama modernisasi tersebut.

6
B. Henry Kusnadi

Pria kelahiran 5 November 1967 dengan perusahaannya, Indomegah, adalah spesialis arsitek
pusat perbelanjaan & perkantoran skala MEGA PROYEK di Indonesia. Daftar mall yang
didesainnya seabreg. Saya sebut beberapa saja: Graha SMKG, Pakuwon Auto Center, Sentra
Gading Serpong, BC Junction. Pakuwon Town Square, Malang Town Square, Bellanova, The
Skyline Officetel Batam, Season City Jakarta, Bandung Icon, Sentra Gading Serpong, Binjai
Supermall, Plaza KS (Balikpapan), ITC Kebon Kelapa (Bandung), Batam City Square, WTC
Matahari (Tangerang) Depok Town Square, La Piazza Kelapa Gading, Jakarta City Center,
Gallery Ciumbuleuit, Setiabudi Exclusive Apartment

Berikut ini adalah salah satu contoh karya beliau :

Depok Town Square

Depok Town Square (atau disingkat Detos)


adalah sebuah pusat perbelanjaan di Kota
Depok, Jawa Barat, Indonesia. Mal ini mulai
beroperasi tahun 2005, berlokasi di jalan
utama Depok yaitu jalan Margonda Raya.
Depok Town Square berada di bawah bendera
Grup Lippo dan dibangun oleh PT Lippo
Gedung Mall Detos, Depok, Jawa Barat Karawaci Tbk.

Detos berdiri di area seluas 160.000 m²


dengan total areal lahan seluas 24.000 m² menawarkan lebih dari 2.300 unit kios yang terdiri
dari exterior shop, speciality shop, open shop, kafe/restoran dan food court. Pusat
perbelanjaan itu memiliki area parkir yang mampu menampung sekitar 1.300 mobil.

Pusat perbelanjaan ini menawarkan status kepemilikan secara strata title bagi para tenant.

Tenant besar yang saat ini telah hadir dalam pusat perbelanjaan ini diantaranya Hypermart,
Matahari Department Store, Timezone, AW Restaurant, California Fried Chicken,
KFC,Popeye, Hoka Hoka Bento, Bucheri dan Cineplex 21.

7
Jakarta City Center

Jakarta City Center merupakan pusat grosir dengan konsep


termoderen, termegah dan terbesar. Berlokasi di jantung
ibukota dan hanya berjarak 100m dari bunderan HI dan 150m
dari Pusat Grosir Tanah Abang. Kelengkapan Jakarta City
Center sebagai pusat grosir termoderen juga di dukung oleh
infrastruktur yang lengkap, dimana terdapat Lift Truck pertama
di indonesia untuk areal gudang dan ekspres ekskalator yang
dapat menghubungkan 2 lantai sekaligus untuk melancarkan
kegiatan pengguna bangunan.

Jakarta City Center, Tanah


Abang, Jakarta Pusat

Dengan dukungan fasilitas lain seperti Bank, ATM, tempat Ibadah, jaringan telpon tiap kios,
area parkir 6000 kendaraan, foodcourt, 20 unit ekskalator dan 14 unit lift penumpang, Jakarta
City Center satu-satunya pusat grosir yang di lengkapi dengan apartemen, hotel berbintang,
gedung perkantoran, dan exhibition hall.
Suasana berbelanja akan terasa semakin nyaman dikarenakan seluruh ruangan dilengkapi AC.

C. Han Awal

Han Awal (lahir di Malang, Jawa Timur, 16 September 1930; umur 80 tahun) adalah seorang
arsitek Indonesia. Prestasinya dalam merancang bangunan membuahkan penghargaan
Internasional Award of Excellence UNESCO Asia Pasific Heritage untuk bangunan Gedung
Museum Arsip Nasional.

Karier

Han Awal pulang ke tanah air dan mendirikan biro konsultan sendiri yang bernama PT Han
Awal & Partners Architect. Di samping berkarya dalam bidang arsitektur, Han Awal juga
sangat perhatian terhadap dunia pendiikan perancangan di Indonesia. Tercatat, ia

8
mengabdikan ilmu yang dimilikinya sebagai Pembantu Rektor/Dosen Akademi Pertamanan
DKI Jakarta, 1969-1971, Dosen Tak Tetap FTUI Jurusan Arsitektur, 1965-2000 - Dosen
Pembina FT Unika Soegiyapranata, Semarang, 1990-2003, Dosen Pembina FT Universitas
Merdeka, Malang, 1997-2004, dan Dosen Tak Tetap Program Pascasarjana FT UI, 2003.
Selain itu, ia juga aktif mendorong berdirinya Ikatan Arsitek Indonesia, ikut mendirikan Pusat
Dokumentasi Arsitektur dan memfasilitasi berdirinya ajang diskusi Arsitek Muda Indonesia.

Pendidikan:
- Techniche Hoogeschool Delft, Belanda, 1950-1957 - Techniche Universitat, Faculatfur
Architectur, Berlin Barat, 1957-1960 Karier:
- Direktur PT Han Awal & Partners Architect, 1971
- Pembantu Rektor/Dosen Akademi Pertamanan DKI Jakarta, 1969-1971
- Proyek Conefo/MPR-DPR sebagai Asisten I Kepala Proyek, 1964-1972 - Dosen Tak Tetap
FTUI Jurusan Arsitektur, 1965-2000
- Dosen Pembina FT Unika Soegiyapranata, Semarang, 1990-2003
- Dosen Pembina FT Universitas Merdeka, Malang, 1997-2004
- Dosen Tak Tetap Program Pascasarjana FT UI, 2003
Organisasi Profesi:
- Ikut mendirikan Pusat Dokumentasi Arsitektur
- Anggota Dewan Kehormatan IAI DKI Jakarta

Karya karya dari beliau antara lain:

Arsitek Pemugar Bangunan Tua

Han Awal, seorang arsitek santun bersuara lembut lamat-lamat. Arsitek yang ikut berperan
merancang Gedung MPR/DPR sebagai asisten arsitek Soejoedi, Karya penerima penghargaan
Prof Teeuw Award, itu sudah tersebar di beberapa tempat. Belakangan, dia lebih dikenal
sebagai arsitek konservatoris.

Han menyukai arsitektur setelah terinspirasi keindahan Kota Malang, tempat kelahirannya.
"Malang itu kota yang ideal. Kota yang nyaman dan memiliki banyak bangunan indah. Saya
sangat terkesan," kata Han, bapak empat anak dan kakek empat cucu ini.

9
Saat lulus SMA tahun 1950, Han sebetulnya ingin belajar arsitektur di ITB. Namun, waktu
itu ITB belum memiliki jurusan arsitektur. Terpengaruh brosur program pendidikan ahli
bangunan di Technische Hoogeschool di Delft, Belanda, ia melanjutkan studi di sekolah itu
dengan beasiswa dari Keuskupan Malang.
Di tempat ini, dia berkenalan dengan
mahasiswa asal Indonesia, seperti Bianpoen,
Soewondo, Pamoentjak, dan Soejoedi.
Ketegangan hubungan Indonesia-Belanda
gara-gara sengketa Papua mulai terasa akhir
tahun 1956. Ini membuat Han pindah ke
Jerman dan melanjutkan kuliah arsitektur di
Foto Gedung Kampus Universitas Katolik Technische Universitat, Berlin Barat, dan
Atmajaya
lulus tahun 1960.

"Di Belanda, saya banyak belajar arsitektur dari segi teknis. Mungkin karena negerinya kecil,
para arsitek Belanda sangat mementingkan presisi. Perbedaan ukuran sesentimeter saja bisa
dipersoalkan. Baru di Jerman saya mendapat pengetahuan tentang konsep-konsep besar
arsitektur," ceritanya.

Sebagai arsitek, jejak Han tersebar di banyak tempat. Di Jakarta, sentuhan Han, misalnya,
bisa dilihat di Gedung MPR/DPR. Ia menjadi asisten arsitek Soejoedi dalam proyek
pembangunan gedung megah di Senayan, yang awalnya dibangun sebagai Gedung Conefo
(Conference of New Emerging Forces) 1964-1972. dan gedung sekolah Pangudi Luhur di
Kebayoran Baru, Jakarta, juga karya dia.

Karya-karya lainnya yang menonjol di Indonesia


adalah Kampus Universitas Katolik Atma Jaya di
Semanggi. Han Awal juga terlibat dalam
pembangunan Gedung Conefo (Conference of New
Emerging Forces) 1964-1972. Ciri banyak bangunan
karya Han adalah kesederhanaan, dengan dinding dan
langit-langit yang sering dibiarkan telanjang. Ia juga
mempertimbangkan iklim tropis Indonesia saat
GedungYayasan Pengundi Luhur

10
merancang, misalnya dengan memperhitungkan sirkulasi udara silang agar bangunan tak
perlu pendingin ruang dan hemat energi.
"Prinsip arsitektur tropis tak selalu bisa diterapkan. Teori ventilasi silang, misalnya, hanya
cocok untuk gedung rendah. Untuk bangunan tinggi, teori ini tak bisa dipakai karena di
lantai-lantai atas angin terlalu kencang," papar Han yang merasa sebagai arsitek fungsionalis
ketimbang minimalis.

II. ARSITEKTUR MANCANEGARA

A. John Pawson

John Pawson lahir tahun 1949 di Halifax, Yorkshire. Setelah periode dalam bisnis tekstil
keluarga, ia berangkat ke Jepang, menghabiskan beberapa tahun mengajar bahasa Inggris di
universitas bisnis Nagoya. Menjelang akhir waktu di sana ia pindah ke Tokyo, di mana ia
mengunjungi studio arsitek Jepang dan desainer Shiro Kuramata. Setelah kembali ke Inggris,
dia terdaftar di Asosiasi Arsitektur di London, meninggalkan untuk mendirikan praktek
sendiri pada tahun 1981.

 
Sejak awal pekerjaan difokuskan pada cara-cara pendekatan terhadap masalah mendasar
ruang, cahaya proporsi, dan bahan-bahan, bukan pada pengembangan seperangkat laku
stilistik - tema ia juga menjelajahi dalam bukunya Minimum, pertama kali diterbitkan pada
tahun 1996, yang meneliti gagasan kesederhanaan dalam seni, arsitektur dan desain di
berbagai konteks sejarah dan budaya.

komisi awal termasuk rumah bagi penulis Bruce Chatwin, direktur opera Pierre Audi,
pedagang seni kontemporer Hester van Royen dan kolektor Doris Lockhart Saatchi, bersama-
sama dengan galeri seni di London, Dublin dan New York. proyek selanjutnya telah
berlangsung berbagai skala dan tipologi bangunan, dari toko utama Calvin Klein di
Manhattan dan lounge bandara untuk Cathay Pacific di Hong Kong ke biara Cistercian baru
Our Lady of Novy Dvur di Bohemia.

Dibawah ini adalah beberapa contoh karya beliau :

11
Hotel Silken Puerta Madrid América

Hotel Silken Puerta Madrid América gagasan tentang kebebasan menjadi kenyataan,
sebuah tempat pertemuan di mana mereka bertemu dengan budaya yang berbeda dan cara
pemahaman arsitektur dan desain. Sebuah karya yang membangunkan indera tamu, yang
memutuskan hubungan dengan tradisi dengan menggunakan berbagai warna, bahan dan
bentuk. Un Hotel 5 de lo habitual. A 5 Star Hotel Mewah dapat masuk ke dalam ruang tamu
yang inovatif, berani, sangat berbeda dari biasanya.

Madrid América adalah ruang mimpi yang


mengajak kepada pengunjung. Sebuah proyek yang
telah membawa bersama-sama sembilan belas dari
studi terbaik arsitek dan desainer di dunia, di tiga
belas negara yang berbeda. Orisinalitas, mewah,
inovasi dan kebebasan formal mendefinisikan
sebuah hotel yang membangkitkan 'indera tamu.
Masing-masing lantai menampilkan konsep yang
berbeda kamar. Semua bermain dengan bahan yang
Foto Gedung Hotel Silken Puerta berbeda, warna dan bentuk untuk menciptakan ruang
Madrid América
yang membawa bersama-sama yang terbaik pada
desain dan arsitektur modern dan di mana kreativitas
dan kebebasan dalam pengembangan masing-masing
ruang telah ciri tersebut.

B. Frank Llyod Wright

Frank Lloyd Wright (8 Juni 1867 – 9 April 1959) adalah seorang arsitek terkenal dari awal
tahun 1900-an. Rumahnya terkenal dengan julukan Robbie House, yang tata ruangnya seperti
jaringan jalan yang ruwet dan jendela kaca bernoda geometris. Informasi rumah itu bisa
didapatkan dalam buku The Wright 3 karya Blue Balliet. Frank Lloyd Wright memegang
jimat khusus dalam bentuk ikan Jepang nefrit.

12
Ia mengembangkan serangkaian gaya yang amat bersifat perorangan, mempengaruhi rancang
bangunan di seluruh dunia, dan hingga saat ini masih merupakan arsitek terkenal dari
Amerika Serikat.

Wright juga terkenal sepanjang hidupnya. Kehidupan pribadinya yang berwarna sering
menjadi berita utama, utamanya tentang kegagalan 2 pernikahan pertamanya dan pembakaran
serta pembunuhan di studio Taliesin miliknya pada tahun 1914.

Dibawah ini merupakan beberapa contoh karya beliau:

Foto Gedung Museum Guggenheim,


Sebelah kanan Amerika
Foto Rumah Falling Water karya Frank
adalah
Fallingwater adalah karyanya, "kediaman paling
terkenal yang pernah membangun"; TNE AIA (American Institute of arhitects) mengacu pada
Fallingwater sebagai "karya terbaik sepanjang masa arsitektur Amerika". Jatuh Air juga
dikenal sebagai Edgar J. Kaufmann Sr Residence.

Dan yang sebelah kiri adalah Museum Guggenheim, museum landmark Frank Lloyd Wright
dikunjungi sebanyak untuk arsitektur yang terkenal karena seni superlatif tersebut. Dibuka
pada tahun 1959, tak lama setelah Wright meninggal, Guggenheim adalah sebuah ikon
arsitektur modern, yang dirancang khusus untuk menampilkan dan melengkapi seni modern.

C. Christ Bosse

Chris Bosse adalah arsitek kelahiran Jerman, tinggal di Sydney. Dia adalah seorang
perancang kunci dari Beijing National Aquatics Centre yang dibangun untuk Olimpiade
2008.

13
Selama bertahun-tahun, Bosse mendasarkan karyanya pada studi komputasi struktur organik
dan menghasilkan konsep-konsep tata ruang. Penelitiannya terletak pada eksplorasi struktur
yang tidak biasa mendorong batas-batas pemahaman tradisional struktur dan arsitektur
dengan formfinding digital dan eksperimental. Masters Gelar Chris Bosse's 'ditangani dengan
penerapan lingkungan virtual ke dalam arsitektur. Dia adalah seorang associate di arsitek
PTW di Sydney, di mana ia fundamental dalam mengembangkan Watercube di Beijing antara
beberapa proyek internasional lainnya. Dia adalah co pendiri L.A.V.A. laboratorium untuk
arsitektur visioner. Chris Adjunct Profesor dan Riset sesama Inovasi di University of
Technology Sydney.

Beberapa contoh karya beliau adalah :

Chris Bosse telah memenangkan kompetisi


desain internasional dengan rencana untuk
mengubah Universitas Teknologi menara di
Ultimo dari balok beton mencolok ke patung
putih bercahaya .Seorang profesor arsitektur di
UTS, Bosse merasakan''''monolitik kotak beton
diperlukan sebuah facelift. ''Saya tidak setuju
dengan panggilan bangunan apapun jelek .tapi
saya pikir bangunan dari periode itu di tahun 60-
an pantas untuk dibawa ke abad ke-21 dalam hal teknologi bangunan dan teknologi
lingkungan,''katanya.

Desain, yang tirai bangunan dalam kepompong transparan mesh kain, memenangkan
penghargaan untuk desain spekulatif di Award Re-Skinning ZEROprize di World Urban
Forum di Rio de Janeiro pekan lalu. Bosse memperkirakan akan biaya $ 15 juta untuk
membangun, sekitar 10 persen dari biaya gedung baru.

Universitas, di tengah-tengah upgrade $ 400 juta untuk kampus kota nya, tidak berniat
menerapkan desain, bukan fokus pada fasilitas baru, termasuk bangunan yang dirancang oleh
Fakultas Bisnis Kanada-Amerika arsitek terkenal Frank Gehry.

14
Sumber:

http://mycityblogging.com/makassar/2007/12/28/wajah-modern-makassar-tahun-2008/
http://id.wikipedia.org/wiki/
archipeddy.com
http://www.smh.com.au/entertainment/art-and-design/glowing-cocoon-is-a-winning-idea-
that-will-never-emerge-20100329-r8ek.html
http://www.howardmodels.com/frank-lloyd-wright/index.html
williamkohassociates.com

15

Anda mungkin juga menyukai