Machine Translated by Google
Pembaruan sinkronisasi estrus pada kambing: Spesies kecil1
NC Whitley2 dan DJ Jackson
Departemen Pertanian, Universitas Maryland Eastern Shore, Putri Anne 21853
ABSTRAK: Sinkronisasi estrus memungkinkan persalinan pada
waktu yang tepat untuk memanfaatkan ceruk pasar, pasokan
pakan, tenaga kerja, dan tren harga yang meningkat. Di masa lalu,
sinkronisasi estrus pada kambing difokuskan terutama pada
kambing perah untuk memungkinkan waktu produksi susu yang
optimal. Namun, minat baru-baru ini dalam produksi daging kambing
telah menghasilkan upaya untuk menggunakan rejimen sinkronisasi
kambing perah, domba, dan sapi dalam sistem manajemen kambing
daging. Metode sinkronisasi telah memasukkan teknik yang
sederhana seperti perubahan pola cahaya atau manipulasi input
sosial (yaitu, efek uang) dan serumit berbagai perawatan hormonal
dengan waktu yang dikombinasikan dengan perubahan ringan dan
efek uang. Sinkronisasi estrus menggunakan perawatan hormon
berjangka waktu tampaknya lebih nyaman di banyak
Kata Kunci: Sinkronisasi Estrus, Daging Kambing, Progestogen, Prostaglandin, Musim
2004 American Society of Animal Science. Seluruh hak cipta.
pengantar
Meningkatnya popularitas produksi daging kambing telah
menyebabkan meningkatnya minat pada metode yang dapat
diandalkan untuk menyinkronkan / menginduksi estrus pada
kambing. Dengan teknologi ini, produsen dapat lebih efisien
menggunakan teknik pelengkap untuk manajemen reproduksi,
termasuk AI dan transfer embrio, sehingga materi genetik lebih
mudah diperoleh atau ditransfer di dalam dan luar negeri.
Masalah yang melibatkan sinkronisasi estrus (SYNCH) termasuk
fakta bahwa pengembangan produk baru dan penyertaan kambing
(dan domba) dalam pelabelan untuk produk yang digunakan dalam
SYNCH tidak sesuai dengan minat pengguna.
Oleh karena itu, produsen kambing dan domba terpaksa
menggunakan produk dengan cara ekstralabel. Namun, penelitian
tentang SYNCH sangat penting untuk memberikan bukti bahwa
minat pengguna memerlukan upaya untuk memberikan pelabelan
1 digunakan dengan atau tanpa pengobatan yang menyertainya
Artikel ini dipresentasikan pada pertemuan ADSA-ASAS-AMPA 2003 sebagai bagian dari
simposium Spesies Kambing “Assisted Reproduction in Goats.” 2
Korespondensi: Trigg Hall (telepon: 410-651-6194; faks: 410-651-
6207; email: nwhitley@umes.edu).
Diterima 10 Juli 2003.
Diterima 11 September 2003.
E270
situasi produksi daging kambing. Contoh hormon yang digunakan
termasuk melatonin, progestogen (diberikan secara oral, sebagai
suntikan, atau dengan menggunakan alat pelepas intravaginal),
gonadotropin/GnRH (atau agonis), dan PG sendiri atau dalam
kombinasi. Seperti yang terlihat pada domba dan sapi, breed dan/
atau tipe breed, stadia produksi, dan pengaruh lingkungan dapat
mempengaruhi keberhasilan sinkronisasi pada kambing.
Pengenalan breed yang dikembangkan di negara lain untuk
pertumbuhan yang cepat, seperti kambing Boer, dan peningkatan
minat konsumen dan produsen telah menambah dorongan untuk
mengembangkan rejimen sinkronisasi estrus yang hemat biaya
dan sangat efektif.
Penelitian baru sedang dilakukan dan berbagai metode sinkronisasi
sedang dicoba pada kambing, spesies minor, dan tujuan dari
makalah ini adalah untuk meninjau upaya ini.
J.Anim. Sci. 2004. 82(E. Suppl.):E270–E276
untuk spesies kecil pada produk farmasi yang diinginkan.
Selain itu, penelitian SYNCH lanjutan sangat penting untuk
menetapkan dosis dan agen optimal yang digunakan untuk
mendukung sinkroni dan kesuburan. Dengan pemikiran ini,
manipulasi siklus estrus pada kambing sebelumnya telah ditinjau
oleh Amoah dan Gelaye (1990) dan pada kambing dan domba
oleh Wildeus (1999). Namun, tujuan dari tinjauan saat ini, mengingat
semakin populernya produksi daging kambing, adalah untuk
memberikan pembaruan tentang SYNCH pada kambing sebagai
spesies minor, dengan penekanan pada penelitian yang dilakukan
dalam 3 hingga 4 tahun terakhir.
Penggunaan Progestogen
Dalam upaya untuk memperpanjang umur korpus luteum untuk
SYNCH, berbagai bentuk progestogen dan metode pemberian
yang berbeda telah digunakan dalam siklus, serta pada anestrus
musiman, untuk menginduksi atau menyinkronkan estrus (Amoah
dan Gelaye, 1990). ; Wildeus, 1999). Pemberian progestogen
adalah umum, terutama pada hewan anestrus musiman dan telah
seperti gonadatropin atau analog prostaglandin.
Di Amerika Serikat, tidak ada produk progestogen yang disetujui
FDA yang diproduksi untuk digunakan pada kambing. Bagaimana-
Machine Translated by Google

Sinkronisasi estrus pada kambing E271

pernah, di Australia dan Selandia Baru, secara komersial 80.0‡ 51.7 64.1§ 41.0§ 60,0 46,7
100
tersedia spons progestogen yang diformulasikan untuk kambing,
Kesuburan,
%a

termasuk yang mengandung fluorogestone acetate

(FGA; Cronogest 45) dan metil asetoksi progesteron
(MAP; Repromap dan Veramix; Rathbone et al.,
1998), dapat digunakan. Demikian pula, internal yang dikendalikan
drug-releasing device (CIDR) dalam bentuk silikon 100 100 96.7
100
93.1
100
100

birahi,
%

insert progesteron intravaginal juga tersedia untuk

digunakan pada kambing di luar Amerika Serikat (Rathbone et
al., 1998). Produk CIDR (CIDR-G) telah diselidiki untuk potensi
penggunaan pada domba sebagai spesies kecil
di Amerika Serikat dengan hasil yang menjanjikan dan mungkin
tersedia secara komersial dalam beberapa tahun (Knights
dkk., 2001a,b). Oleh karena itu, investigasi tepat waktu ke 19,6
42,9
0,40
27,2
0,40
30,9
0,50
32,2
11,9
34,5
±
±±
±
±

prosedur yang diperlukan untuk mendukung persetujuan CIDR

dalam
Paling
24 dalam
Paling
24
Saatnya
estrus,
h

penggunaan pada kambing mungkin menguntungkan.

Sebelumnya, norgestomet, dipasarkan dengan nama
SynchroMate-B (SMB), adalah produk progestogen
n 20 20 30
40

tersedia untuk digunakan pada domba di Amerika Serikat, dan

sehingga menjanjikan persetujuan untuk digunakan pada kambing. Itu
keberhasilan penggunaan SMB pada kambing telah ditinjau
sebelumnya (Wildeus, 1999) dan telah didokumentasikan dalam Variabel

negara lain baru-baru ini (Meksiko, Melado et al., 1998,

2000; Brasil, Oliveira et al., 2001). Namun, karena
produk UKM tidak lagi diproduksi,
bentuk lain dari progestin telah dipelajari lebih dekat dalam beberapa
tahun terakhir dan beberapa telah dibandingkan dengan
UKM untuk efektivitas. Ketika tiga protokol SMB
dibandingkan dengan protokol serupa yang melibatkan CIDR Pengobatan
gabungan

perangkat di Saanen siklik, hasil yang sebanding adalah

dilaporkan pada dosis standar dengan sisipan vagina baru
(Oliveira et al., 2001; Tabel 1), serta dengan sisipan yang digunakan pemasangan;
norgestomet
sebelum
estradiol
valerat
eCG
0,05
dan
mg
1,5
dan
2,5
mg
100
IU EKG
0,05
dan
mg
100
IU
cloprostenol
dihilangkan
saat menghilangkan
menghilangkan
menghilangkan
menghilangkan
menghilangkan
PMSG
PMSG
PMSG
saat
saline
saat
300
saat
300
saat
EKG
300
IU
saat
mL
500
IU
2 IU
IU cloprostenol
dihilangkan
saat

sebelumnya, dan keduanya lebih efektif

ketika pengobatan bersama gonadotropin digunakan saat
pengangkatan (vs analog prostaglandin, closprostenol,
sendiri). Implan telinga Norgestomet (Cooper, UK Ltd., 9 9 16
16
16
14
14
Cambridge, UK) juga dibandingkan dengan natural
spons progesteron (keduanya perawatan 14-hari) di Mas hona, dan Durasi,
d

sekali lagi, hasil serupa dilaporkan

dengan 92 dan 83% dibesarkan dalam 21 hari dan 64 dan 70%
bercanda untuk spons dan implan, masing-masing (Kus ina et al.,
2000). Dosis
mg
2,0
0,3
g
mg
mg
mg
40
60
0,3
60
60
g

Protokol SYNCH yang paling umum digunakan meliputi:

Spons vagina MAP atau FGA. Untuk SYNCH yang sukses
selama musim kawin (100% dalam estrus dalam
4 hari), spons MAP 60 mg (pengobatan 14 hari), dengan atau
tanpa 500 IU eCG pada penarikan spons, adalah
digunakan dalam Saanen, Nubian, dan Crosses oleh Regueiro et al Progestogen
(SMB)b Norgestomet CIDRc MAPd PETA PETA FGAe CIDR

Al. (1999; Tabel 1), meskipun persentase yang lebih tinggi dari
tidak bercanda dengan MAP saja (64%) dibandingkan dengan
dengan pengobatan bersama EKG (41%). MAP sepuluh hari (60 mg)
pengobatan juga digunakan selama musim kawin
pada kambing Dwarf Afrika Barat dalam kombinasi dengan gon
datropin dan PG atau pengobatan GnRH tambahan (24
h setelah penghapusan spons), dengan perawatan bersama GnRH
menjadi lebih berhasil dalam menginduksi estrus pada 74 jam setelahnya
(progesteron)
terkontrol.
kehamilan,
konsepsi.
aFertilitas
beranak,
pelepas
internal
sebagai
tingkat
tingkat
angka
yang
diukur
obat
cAlat
dan
bSynchroMate
B. progesteron.
asetoksi
eFluorogestone
Metil
asetat. d

penghapusan spons (5/6 dengan GnRH vs. 3/6 tanpa GnRH; progestogen
Reproduksi
hubungan
Variabel
dengan
selama
musim
kawin
estrus
untuk
Tabel
1. Referensi Oliveira
(2001)
dkk. Requeiro
(1999)
dkk. Motlomeo
(2003)
dkk.

Pierson et al., 2003). Untuk menentukan apakah spons MAP dosis

rendah dapat digunakan untuk SYNCH selama
Machine Translated by Google
E272 Whitley dan Jackson
musim kawin, Greyling dan van der Nest (2000)
menggunakan spons MAP utuh (60 mg) atau setengahnya (±30 mg)
di Boer dan kambing asli Afrika Selatan tidak
dibandingkan dengan kelompok kontrol yang menyinkronkan siklus
sebelumnya menggunakan spons MAP 60 mg yang dimasukkan selama 14 hari.
Dosis MAP tidak mempengaruhi efisiensi SYNCH
di kedua jenis, dan apa penulis (Greyling dan
van der Nest, 2000) merasa kehamilan dapat diterima
tingkat dicapai untuk AI waktu tetap di kedua breed
dan pada kedua dosis MAP (65 hingga 80%) jika dibandingkan
dengan AI pada 12 dan 24 jam setelah timbulnya estrus selama
kambing kontrol (75-80%).
Seperti halnya MAP, penggunaan FGA selama 14 hari dalam kombinasi
dengan PMSG saat penarikan juga berhasil untuk
SYNCH selama musim kawin pada kambing (Damas cus tidak; Al-
Merestani et al., 2003). Untuk membandingkan spons pro gestogen,
spons FGA dan MAP dimasukkan ke dalam siklus Nubian. Setengah
dari hewan yang disajikan setiap jenis spons memiliki spons yang
dimasukkan 48
h setelah babak lainnya dan kedua kelompok mempertahankan spons
selama 14 hari sehingga setengah hewan memiliki spons dipindahkan
48 jam setelah kelompok pertama. Meskipun
pengobatan progestogen tidak mempengaruhi persentase usia saat
estrus, apakah dengan melepas sisipan FGA
setelah 48 jam memiliki waktu yang lebih singkat untuk estrus pertama (26,0 ±
7,1 jam) daripada spons yang dilepas 48 jam sebelumnya
(45,3 ± 13,5 jam; Romano, 2002). Motlomeo dkk. (2002)
membandingkan penggunaan MAP, FGA, dan CIDR vaginal
sisipan pada kambing asli Boer dan Afrika Selatan
selama musim kawin. Tidak ada pengaruh
pengobatan progestogen pada respons estrus, tetapi waktu
dengan timbulnya estrus maju oleh 3 sampai 5 jam di
Kelompok CIDR dibandingkan dengan kelompok FGA dan MAP
(Tabel 1). Penggunaan CIDR dalam kombinasi dengan estra diol 14
jam sebelum penghapusan CIDR juga ditemukan memfasilitasi
perilaku seksual pada French-Alpine yang diovariektomi.
lakukan selama musim kawin (Billings dan Katz,
1999).
Meskipun metode alternatif tersedia selama
musim kawin, secara umum diterima bahwa a
progestogen diperlukan untuk induksi / SYNCH di luar
dari musim kawin normal. Misalnya, ketika
menginduksi estrus selama musim nonbreeding, 18-d
Perawatan spons MAP dalam kombinasi dengan 150 atau
200 IU PMSG saat penarikan spons diperbolehkan untuk
100% penduduk asli Damaskus memang untuk dikawinkan, a
65,8% tingkat konsepsi, 64,1% tingkat bercanda, dan a
192,2% tanaman anak dibandingkan dengan penggunaan uang saja (tidak ada
hewan menunjukkan estrus atau dikawinkan; Zarkawi dkk
al., 1999). Selain itu, Medan dkk. (2002) diberikan 11-
d implan norgestomet pada dua kelompok kambing baladi Mesir di
luar musim kawin dalam kombinasi dengan injeksi tunggal prostaglandin
F2ÿ 24 jam
sebelum pelepasan implan dan GnRH 24 jam setelah implan
penghapusan (atau tidak ada GnRH), sedangkan kelompok ketiga
tetap tidak diobati. Persentase kambing yang menyatakan
estrus adalah 77,5, 85, dan 10% untuk ketiga perlakuan
kelompok, masing-masing (Medan et al., 2002).
Meskipun spons menawarkan metode yang nyaman untuk
memberikan progestogen, mungkin metode yang lebih mudah mungkin
melalui pemberian dosis oral dalam makanan.
Penggunaan melengestrol asetat (MGA) untuk menginduksi es trus
pada domba betina anestrus musiman telah didokumentasikan
(Wildeus, 1999; Daniel et al., 2001; Whitley et al.,
2003); Namun, tidak banyak penelitian telah menentukan
nilai potensinya pada kambing. Jackson dan Whitley
(2002) melaporkan bahwa MGA menurunkan hari untuk kawin pertama
setelah introduksi pejantan pada anestrus musiman
Persilangan boer dan boer tidak bila diberi pakan lengkap
pelet (Pelet Sapi 12% Negara Bagian Selatan, MGA;
Penggilingan Koperasi Negara Bagian Selatan, Gettysburg,
PA). Namun, semua hewan dikawinkan dengan d 10
Selain itu, pengobatan MGA tampaknya menurunkan persentase usia
kawin dan dengan demikian persentase tidak bercanda,
meskipun pada akhirnya jumlah keseluruhan yang sama
anak-anak dihasilkan dari kedua kelompok perlakuan (Jack son dan
Whitley, 2002). Juga, dalam bahasa Spanyol dan Boer
kambing persilangan, pemberian makan harian 0,25 mg MGA per
rusa betina di luar musim kawin dibandingkan dengan
efek pria sendiri atau dalam kombinasi dengan MGA
selama 14 hari atau tidak dirawat / terkena dolar sebelumnya
upaya kawin. Seperti yang disebutkan sebelumnya
penelitian, apakah yang telah mengkonsumsi MGA (sendiri atau
dikombinasikan dengan efek laki-laki) memiliki lebih sedikit d untuk estrus
daripada yang tidak mengkonsumsi MGA (3,0 ± 0,2 dibandingkan
dengan 10 ± 0,7 hari, masing-masing; Lerma dan Stanko,
2003). Jumlah hari untuk pertama kali meningkatkan satu konsentrasi
progesteron lebih besar untuk yang tidak diobati (tidak
MGA dan tidak ada paparan pria sebelumnya), meskipun pertama
peningkatan progesteron terdeteksi pada semua kira-kira d 12.
Namun, tingkat kehamilan secara keseluruhan
(sekitar 96%) tidak dipengaruhi oleh pengobatan
(Lerma dan Stanko, 2003).
Berbeda dengan penelitian yang dibahas sebelumnya yang
melibatkan MGA, ketika yearling diberi makan 0,25 mg
MGA per doe setiap hari, atau umpan kontrol, atau MGA dalam
kombinasi dengan PG600 (Intervet, Millsboro, DE) di
akhir pemberian makan (10 hari; n = 5/perlakuan) di luar
musim kawin, tidak ada hewan yang menunjukkan estrus dan hanya
tidak menerima MGA selain PG600 berovulasi
(Dunia et al., 2003). Dalam studi lanjutan, yearling
tidak dirawat selama 8 hari dengan 0,5 mg MGA dalam pakan
setiap hari (n = 7), atau diberikan spons intravaginal yang mengandung
progesteron (500 mg; n = 4) atau metilhidroksi proges terone asetat
(n = 4) dengan pengobatan bersama gondatropin
(PG600). Hanya 50% dari perlakuan MGA yang menunjukkan es trus.
Tingkat ovulasi (0,4 tempat ovulasi per hewan)
dan tingkat kehamilan (7%) lebih rendah untuk yang diobati dengan MGA
hewan dibandingkan dengan spons (Wildeus
dkk., 2003).
Perbedaan tanggapan terhadap MGA dapat disebabkan oleh
perbedaan genetik atau umur hewan yang digunakan atau perbedaan
lingkungan antara wilayah studi dan
tahun-tahun studi. Misalnya, dalam sebuah penelitian yang dilakukan
dengan kawanan yang sama seperti yang digunakan dalam penelitian sebelumnya
(Jackson dan Whitley, 2002), menggunakan hampir identik
protokol dan mulai satu tahun ke hari lebih lambat dari
Machine Translated by Google
Sinkronisasi estrus pada kambing
penelitian sebelumnya, persilangan Boer dan Boer memang menunjukkan
tidak ada tanda-tanda estrus yang meyakinkan dan tidak ada kehamilan
dicatat. Cuaca yang luar biasa panas dan lembap selama
masa studi mungkin juga bukan bagian dari alasannya
pengobatan MGA (0,25 atau 0,125 mg/hewan setiap hari)
maupun efek pria saja tidak efektif dalam menginduksi
estrus (Jackson et al., 2003). Studi yang dikutip dalam
MGA mana yang tidak efektif atau hanya sebagian
efektif semua dilakukan pada bulan Mei atau Juni 2003 di
lokasi geografis dengan pola cuaca yang serupa
dicatat pada waktu itu (Petersburg, VA, dan Princess
Anne, MD). Selain itu, faktor-faktor seperti progestogen
× interaksi lingkungan atau efek MGA spesifik tidak dapat dikecualikan
sebagai penyebab parsial dari kurangnya respons
ke MGA dalam kasus ini.
Jadi, studi ini dan yang ada di ulasan sebelumnya
(Amoah dan Gelaye, 1990; Wildeus, 1999) menunjukkan
bahwa progestogen atau efek pria saja telah
digunakan secara efektif untuk menyinkronkan estrus untuk alami
pembiakan. Studi masa depan dapat dilakukan untuk menentukan
tambang jika, seperti pada ternak (Kojima et al., 2000; Wood et
al., 2000; Lucy et al., 2001), MGA, MAP, CIDR, atau
metode pengiriman progestogen lainnya dapat digunakan selama
dan di luar pembiakan bersama dengan:
GnRH dan/atau PG untuk memfasilitasi lebih konsisten atau lebih
hasil yang tepat untuk prosedur seperti AI waktunya.
Penggunaan Prostaglandin
Studi awal dengan sedikit jumlah hewan telah menunjukkan
bahwa PG dan analognya (seperti halnya sapi dan domba) dapat
digunakan untuk SYNCH pada wanita bersepeda. Di Benggala Hitam
kambing (n = 6 atau 8 per perlakuan), Ishwar dan Pandey
(1992) membandingkan suntikan PG 15 mg yang diberikan 11
d terpisah dengan perawatan yang termasuk progesteron
injeksi selama 16 hari dengan atau tanpa PMSG. Keseluruhan,
PG menghasilkan kesuburan maksimum dibandingkan dengan
perawatan lain, dengan estrus dan ovulasi pada 4/6
dan bercanda (per doe dikawinkan) di 3/4 dari tidak diobati.
Selain itu, menggunakan lima Kurcaci Afrika Barat tidak
pengobatan, Akusu dan Egbunike (1984) diberikan
dua suntikan im 0, 5, atau 10 mg dinoprost tro methamine (Lutalyse;
Pharmacia and Upjohn Co., Ka lamazoo, MI), 11 hari terpisah (0
dosis diberikan
air steril saja). Dinoprost tromethamine mengobati estrus yang
disinkronkan dengan mengurangi waktu rata-rata
estrus pertama sekitar 2 minggu tanpa mempengaruhi parameter
reproduksi lainnya yang diukur dalam
studi itu (376,7 ± 187,4, 43,2 ± 10,7, dan 59,0 ± 15,3
h untuk 0, 5, atau 10 mg dinoprost trometamin, masing-masing).
Pada kambing Boer, sebelumnya ditunjukkan bahwa dua
suntikan cloprostenol pada 62,5, 125, atau 250 g, diberikan terpisah
14 hari, efektif dalam sinkronisasi
dilakukan selama musim kawin (Greyling dan Van
Niekerk, 1986). Meskipun dosis tertinggi yang diberikan (250
g) tampaknya meningkatkan persentase tidak dalam
estrus (100% vs. 87,5% untuk 125 g dan 93,8% untuk 62,5
g), kesuburan keseluruhan tampak menurun dengan
E273
dosis yang meningkat, dengan tingkat konsepsi yang tampaknya lebih rendah
dan jumlah lahir per induk betina (tidak berbeda nyata; Greyling dan
van Niekerk, 1986).
Romano (1998) menemukan bahwa dosis tunggal 62,5 dan
125 g cloprostenol yang diberikan secara efektif
di SYNCH pada akhir musim kawin alami,
dengan 100% Nubian tidak menunjukkan estrus sekitar 60,5 jam
setelah perawatan dan 75% kehamilan
rate (6/8; dua tidak, satu di setiap perawatan, berpengalaman
siklus pendek), tanpa perbedaan antara keduanya
dosis. Juga, membandingkan beberapa sinkronisasi
skema, Kusina et al. (2000) menemukan bahwa dua suntikan 125 g
cloprostenol diberikan 10 hari terpisah
sama efektifnya dengan pengobatan progestogen yang diuji.
Untuk menentukan apakah PG dapat digunakan untuk secara
efektif mempersingkat periode pembiakan dalam siklus yang
dikawinkan secara alami dalam sistem padang rumput, kami
memberikan di noprost tromethamine (Lutalyse; Pharmacia dan Up
john; 19 dilakukan persilangan Boer dan Boer; tidak dipublikasikan
data). Memasuki musim kawin, bersepeda bisa dilakukan dengan
akses visual dan penciuman ke 2 dolar dewasa adalah
disuntik im dengan 7,5 mg dinoprost tromethamine
d dari (n = 8) atau 4 d setelah (n = 11) pengantar
dari dolar (d 0) memakai tanda harness. Nomor
ditandai dengan d 4 dicatat dan semua tidak dikawinkan
diberikan 7,5 mg dinoprost tromethamine
im Tidak ada perbedaan dalam jumlah tidak
dikawinkan dengan d 4 (rata-rata 79 ± 9,6%), dan semuanya adalah
dikawinkan dengan d 8 penelitian. Selain itu, tidak ada
perbedaan tingkat bercanda atau jumlah anak yang lahir,
menunjukkan bahwa kedua perawatan itu efektif. Dengan demikian,
suntikan pertama tidak diperlukan karena laki-laki
efek cocok untuk SYNCH dari banyak yang tidak,
menghasilkan pengobatan "kombinasi" yang akan
lebih hemat biaya bagi produsen daripada merawat semua hewan
dua kali.
Hanya efektif selama musim kawin, penggunaan PG
(dalam kombinasi dengan efek pria) mungkin masih menawarkan
fleksibel, metode ekonomis untuk SYNCH untuk mempersingkat
musim kawin dalam situasi kawin alami. Kelenjar prostat juga telah
digunakan sebagai pengobatan bersama dalam protokol SYNCH
berbasis progestogen yang efektif pada kambing
(Kusina et al., 2000; Pierson et al., 2001, 2003; Medan
et al., 2002), domba (Husein dan Kridli, 2003), dan
ternak (Kojima et al., 2000; Wood et al., 2000; Lucy
et al., 2001) untuk perkawinan alami dan AI/waktu
AI-situasi.
Perawatan Lainnya
Perawatan ringan untuk mengubah respons fotoperiode adalah a
metode SYNCH yang terkenal untuk pemuliaan di luar musim di
industri kambing perah. Namun, waktu dan
kendala perumahan mungkin tidak praktis bagi produsen kambing
daging komersial. Pemberian melatonin
untuk meniru fotoperiode yang diubah mungkin merupakan alternatif
yang efektif. Bahasa Spanyol memberikan melatonin secara oral
atau sebagai implan selama kurang lebih 3 bulan (Januari hingga
Machine Translated by Google
E274 Whitley dan Jackson
April) terkena paparan cahaya dan melatonin
dolar atau tidak tidak diperlakukan. Meskipun ada
tidak ada perbedaan jumlah indukan, yang diberi melatonin memiliki
angka kebuntingan yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak (Wuliji
et al., 2003). Untuk meningkatkan efektivitas perawatan cahaya yang
lebih pendek, kombinasi
pengobatan mungkin menjadi pilihan. Di Saanen dan susu persilangan
tidak diberikan melatonin sebagai tambahan
untuk perawatan ringan selama 37 hari atau dirawat dengan cahaya saja
(dalam sistem pemuliaan alami), semua melatonin-diperlakukan
memang memiliki tingkat konsepsi yang lebih tinggi dan lebih banyak Saanen
(tapi bukan persilangan) memang hamil dan bercanda
dalam kelompok melatonin plus ringan bila dibandingkan
dengan perubahan dalam kelompok cahaya saja (du Preez et
al., 2001).
Paparan terhadap laki-laki setelah periode isolasi dapat
digunakan untuk induksi dan SYNCH selama pemuliaan
dan musim nonbreeding tanpa perlakuan tambahan pada kambing.
Apakah menyusui di musim gugur karena pemuliaan sum mer
digunakan untuk membandingkan efek no
pengobatan (paparan uang selama periode berkembang biak
saja) untuk pemindahan anak sementara (48 jam) setelah kira-kira
28 hari laktasi. Meskipun pergerakan anak sementara menurun hari
untuk kawin pertama dibandingkan dengan
apakah masih menyusui anak-anak, semua dibiakkan dalam 10
d setelah pejantan dan tidak ada pengaruh perlakuan terhadap angka
kelahiran (79,0 ± 0,1%), berat badan lahir rata-rata (3,3 ± 0,2 kg),
atau berat badan sapih
dihapus atau anak-anak lahir berikutnya (Fletcher et al.,
2002). Oleh karena itu, pengangkatan anak tidak perlu dilakukan
untuk menyinkronkan menyusui selama musim kawin.
Membandingkan beberapa rejimen SYNCH, 75% dari yang tidak
diobati (terpapar pada laki-laki selama kawin) adalah
dibiakkan dalam periode pembiakan 21 hari dalam satu studi
(Kusina et al., 2000), dan 50% dikawinkan dalam studi yang berbeda
(Ishwar dan Pandey, 1992), menunjukkan bahwa
efek pria dapat menginduksi setidaknya sebagian SYNCH
selama musim kawin, meskipun kedua penelitian menunjukkan bahwa
perawatan progesteron meningkat
SINKRONISASI. Selain itu, dibandingkan dengan perawatan SMB
sendiri atau dalam kombinasi dengan efek uang (menggoda),
efek uang sama efektifnya dalam menginduksi estrus
dan kawin selama masa transisi, meskipun
SYNCH lebih baik dengan SMB. Namun, menggoda sendirian
tidak efektif dalam menginduksi estrus pada wanita muda
pascapubertas (Mellado et al., 2000). Meskipun demikian, untuk
paling efisien menggunakan efek pria, aktif secara seksual
laki-laki sangat penting. Misalnya, kambing jantan Creole diperlakukan
dengan cahaya untuk mensimulasikan musim kawin lebih banyak
efektif dalam menginduksi aktivitas reproduksi di luar musim
dibandingkan pada pria yang tidak diobati, (Delgadillo et
al., 2002).
Pengaruh pada Sinkronisasi
Kemanjuran SYNCH tergantung pada banyak faktor,
termasuk musim, paparan terhadap pejantan, ras, dan usia
diantara yang lain. Misalnya, Pierson et al. (2001) mendeteksi
pergeseran musiman dalam interval hingga onset
estrus, lonjakan LH, dan ovulasi setelah spons MAP
pemindahan pada kambing kerdil Afrika Barat yang dirawat pada
bulan No vember, Juli, atau Maret, sedangkan intervalnya antara
onset estrus dan lonjakan LH dan antara
lonjakan LH dan ovulasi tidak dipengaruhi oleh
musim. Namun, dalam studi lanjutan menggunakan MAP
spons tunggal atau dalam kombinasi dengan GnRH, musim
memiliki efek signifikan pada waktu dan sinkroni
estrus dengan dan tanpa pengobatan GnRH, dan a
pergeseran musiman diamati pada waktu LH
lonjakan hanya dengan tidak adanya pengobatan GnRH (Pierson
dkk., 2003). Juga, di Boer anestrus musiman dan
Persilangan Boer melakukannya pada sekitar 30 hari laktasi,
pemindahan anak sementara dan/atau paparan laki-laki (keduanya)
yang sebelumnya efektif dalam SYNCH) gagal untuk
menginduksi estrus dalam segala hal (pengamatan kami yang tidak
dipublikasikan). Musim panas yang luar biasa panas dan lembab dicatat
sebagai agen penyebab yang mungkin karena setelah penyapihan,
tetap dalam keadaan anestrus bahkan setelah pengobatan MGA
(Jackson et al., 2003), yang telah berhasil
musim panas sebelumnya di kawanan yang sama ini (Jackson and
Whitley, 2002).
Paparan uang sebelum pencabutan implan di negara kombinasi
dengan pengobatan SMB menurun dari waktu ke waktu
estrus pada Crillo sebelum pubertas × persilangan susu tidak
bila dibandingkan dengan menggoda saja (31,6 vs 60,0 jam),
dan peningkatan persentase estrus (91,6%) dibandingkan
dengan ejekan (16,6%) atau perlakuan SMB yang sebanding
saja (66,6%; Mellado et al., 2000). Demikian pula, expo sure to bucks
(selama deteksi panas) dan di pro estrus/estrus juga mempercepat
waktu estrus pertama di FGA dan MAP-treated dilakukan dengan
spons dihilangkan 48 jam
setelah sezaman (Romano, 2002).
Breed diketahui mempengaruhi respon musiman
peternak untuk perawatan induksi estrus di luar musim.
Peternak yang kurang musiman dapat merespon lebih baik terhadap
proges tin priming daripada breed yang mengalami musim reproduksi
yang lebih jelas. Ketika Boer,
Spanyol, dan Myotonic tidak diberikan sisipan vagina CIDR G dan
suntikan dinoprost tro methamine setelah penghapusan 12 hari
kemudian atau dinoprost tro methamine saja, jenis Myotonic adalah
satu-satunya
berkembang biak untuk merespon dengan tingkat kehamilan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan hewan yang tidak diobati (11/25, 44% vs 1/32, 3%
untuk CIDR-G dibandingkan dengan dinoprost tromethamine
hanya; Nuti dkk., 2003). Juga, sebuah studi tentang reproduksi
data untuk kambing di Georgia (selama periode 3 tahun) terungkap
bahwa untuk sebagian besar breed, hewan tersebut adalah breeder musiman,
dan pemuliaan mencapai puncaknya pada bulan September hingga November,
kecuali kambing Pygmy, yang memiliki puncak yang tidak biasa
dalam aktivitas pemuliaan pada bulan Juli (Amoah et al., 1996). Usia
betina juga dapat memengaruhi respons terhadap SYNCH
dalam MGA yang diumpankan ke Black Bengal dewasa dengan
PMSG yang menyertai hanya menghasilkan superovulasi di
kambing muda (Sanwal et al., 1983), dan menggoda adalah
efektif untuk SYNCH pada multipara tetapi tidak muda,
wanita pascapubertas (Mellado et al., 2000).
Machine Translated by Google
Sinkronisasi estrus pada kambing
Implikasi
Karena popularitas produksi kambing terus meningkat,
tekanan untuk mengembangkan metode yang efisien dan
hemat biaya untuk sinkronisasi estrus pada kambing menjadi
lebih penting. Selain itu, kemajuan teknologi reproduksi
seperti inseminasi buatan dan transfer embrio di beberapa
bidang produksi kambing (industri kambing perah, produksi
ternak kambing pedaging), membuat kebutuhan untuk
penemuan, standarisasi dan akhirnya persetujuan Food and
Drug Administration (FDA) optimal. produk dan protokol
penting.
Daftar pustaka
Akusu, MO, dan GN Egbunike. 1984. Komunikasi Singkat.
Kesuburan kambing kerdil Afrika Barat di lingkungan asalnya setelah estrus
yang diinduksi prostaglandin F2ÿ . Dokter hewan. P. 6:173–176.
Al-Merestani, M., M. Zarkawi, dan M. Wardeh. 2003. Meningkatkan efisiensi
reproduksi, diagnosis kebuntingan dan pemantauan dimulainya kembali
aktivitas luteal pada kambing asli Damaskus. kembali prod. Domestik.
animasi. 38:36–40.
Amoah, EA, dan S. Gelaye. 1990. Superovulasi, sinkronisasi dan pemuliaan ikan.
Rumin kecil. Res. 3:63–72.
Amoah, EA, S. Gelaye, P. Guthrie, dan CE Rexroad, Jr. 1996.
Musim kawin dan aspek reproduksi kambing betina. J.
Pikiran. Tahu 74:723–728.
Billings, HJ, dan LS Katz. 1999. Fasilitasi perilaku seksual pada kambing French-
Alpine yang diobati dengan alat pelepas progesteron intravaginal dan
estradiol selama musim kawin dan tidak kawin. J.Anim. Sci. 77:2073–2078.
Daniel, JA, SW Sterle, EL McFadin-Buff, dan DH Keisler.
2001. Pembibitan domba di luar musim menggunakan melengestrol asetat,
satu suntikan progesteron, atau alat pelepas obat internal yang terkontrol.
Teriogenologi 56:105-110.
Delgadillo, JA, Flores JA, Veliz FG, Hernandez HF, Duarte G, Vielma J, Poindron
P, Chemineau P, dan Malpaux B. 2002.
Induksi aktivitas seksual pada kambing betina anovulasi laktasi menggunakan
kambing jantan yang hanya diberi perlakuan long days. J.Anim.
Sci. 80:2780–2786.
du Preez, ER, EF Donkin, PA Boyazoglu, GH Rautenbach, DM Barry, dan HS
Schoeman. 2001. Pembiakan kambing perah di luar musim—efek dari
perlakuan ringan, melatonin dan berkembang biak.
JS Af. Dokter hewan. Asosiasi 72:228–231.
Fletcher, CM, DJ Jackson, dan NC Whitley. 2002. Penggunaan penghilangan anak
48 jam untuk mengurangi interval rebreeding post-partum pada daging tidak.
J.Anim. Sci. 80 (Suppl 1.):290. (Abstrak).
Greyling, JPC, dan CH van Niekerk. 1986. Sinkronisasi estrus pada kambing boer
doe: Efek dosis prostaglandin dalam rezim injeksi ganda. S. Af. J.Anim. Sci.
16:146–150.
Husein, MQ, dan RT Kridli. 2003. Pengaruh progesteron sebelum pemberian
GnRH-PGF2ÿ terhadap induksi estrus dan kebuntingan pada domba Awassi
anestrus. Reproduksi. Domestik. animasi. 38:228–232.
Ishwar, AK, dan JN Pandey. 1992. Sinkronisasi estrus dan fertilitas kambing Black
Bengal setelah pemberian progesteron/prostaglandin dan gonadotropin.
Res. Dokter hewan. Sci.
52:141–146.
Jackson, DJ, dan NC Whitley. 2002. Efektivitas melengestrol asetat dalam
menginduksi pemuliaan di luar musim pada kambing. J.Anim.
Sci. 80 (Lampiran 2):29. (Abstrak).
Jackson, DJ, CM Fletcher, dan NC Whitley. 2003. Upaya untuk menginduksi estrus
pada kambing selama musim non-breeding (Sum mer). Halaman 150 di
Proc. Asosiasi Res. Dir., Inc. 13th Biennial Res.
Symp., Atlanta, GA.
Knights, M., T. Hoehn, PE Lewis, dan EK Inskeep. 2001a. Efektivitas sisipan
progesteron intravaginal dan FSH untuk menginduksi estrus yang
tersinkronisasi dan meningkatkan laju beranak pada domba betina yang
anestrus. J.Anim. Sci. 79:1120–1131.
E275
Knights, M., TD Maze, PJ Bridges, PE Lewis, dan EK Inskeep. 2001b. Pengobatan
jangka pendek dengan alat pelepas obat internal terkontrol (CIDR) dan FSH
untuk menginduksi estrus yang subur dan meningkatkan proliferasi pada
domba betina yang anestrus. Theriogeneologi 55:1181-1191.
Kojima , FN , BE Salfen , JF Bader , WA Ricke , MC Lucy , M.
F. Smith, dan DJ Patterson. 2000. Pengembangan protokol sinkronisasi
estrus untuk sapi potong dengan pemberian melengestrol asetat jangka
pendek: 7-11 Synch. J.Anim. Sci. 78:2186–2191.
Kusina, NT, F. Tarwirei, H. Hamudikuwanda, G. Agumba, dan J.
Mukwena. 2000. Perbandingan efek progesteron spons dan implan telinga,
PGF2ÿ, dan kombinasi efisiensi sinkronisasi esrus dan kesuburan kambing
Mashona.
Teriogenologi 53:1567–1580.
Lerma, MA, dan RL Stanko. 2003. Induksi dan sinkronisasi estrus pada anestrus
musiman dilakukan di Texas selatan. J.Anim. Sci.
81 (Lampiran 2):11. (Abstrak).
Lucy, MC, HJ Billings, WR Butler, LR Ehnis, MJ Fields, DJ Kesler, JE Kinders, RC
Mattos, RE Short, WW
Thatcher, RP Wettemann, JV Yelich, dan HD Hafs. 2001.
Khasiat penyisipan progesteron intravaginal dan injeksi PGF2ÿ untuk
menyinkronkan estrus dan memperpendek masa kehamilan pada sapi
potong postpartum, sapi dara peripubertal, dan sapi perah. J.Anim. Sci.
70:982–995.
Medan, M., AH Shalaby, S. Sharawy, G. Watanabe, dan K. Taya.
2002. Induksi estrus selama musim tidak kawin pada kambing Baladi Mesir.
J. Dokter hewan. Med. Sci. 64:83–85.
Mellado, M., R. Olivas, dan F. Ruiz. 2000. Pengaruh stimulus buck pada kambing
dewasa dan kambing yang diberi norgestomet pra-pubertas. Rumin kecil.
Res. 36:269–274.
Montlomelo, KC, JPC Greyling, dan LMJ Schwalbach. 2002
Sinkronisasi estrus pada kambing: penggunaan perlakuan gen progesta
yang berbeda. Rumin kecil. Res. 45:45–49.
Nuti, L., S. Woldesenbet, dan G. Newton. 2003. Pengaruh priming breed dan
progesteron pada tingkat kebuntingan pada kambing pedaging anestrus
sebagai respons terhadap buck effect. J.Anim. Sci. 81 (Perlengkapan.
1):127. (Abstrak).
Oliveira, BAD, SI Guido, dan PF Lima. 2001. Perbandingan berbagai protokol yang
digunakan untuk menginduksi dan menyinkronkan siklus estrus kambing
Saanen. Batu Kecil. Res. 40:149-153.
Pierson, JT, H. Baldassarre, CL Keefer, dan BR Downey. 2001.
Variasi musiman dalam peristiwa praovulasi yang terkait dengan sinkronisasi
estrus pada kambing kerdil. Theriogenologi 56:759– 769.
Pierson, JT, H. Baldassarre, CL Keefer, dan BR Downey. 2003.
Pengaruh pemberian GnRH pada waktu lonjakan LH dan ovulasi pada
kambing kerdil. Teriogenologi 60:397–406.
Powell, MR, M. Kaps, WR Lamberson, dan DH Keisler. 1996.
Penggunaan perawatan berbasis melengestrol asetat untuk menginduksi dan
menyinkronkan estrus pada domba betina yang anestrus musiman. J.Anim. Sci.
74:2292–2302.
Rathbone, MJ, KL Macmillan, W. Jo¨chle, MP Boland, dan E.
K. Inskeep. 1998. Produk pelepasan terkendali untuk pengendalian siklus
estrus pada sapi, domba, kambing, rusa, babi, dan kuda.
Kritis. Pdt. Terapi. Sistem Pembawa Narkoba. 15:285–380.
Romano, JE 1998. Pengaruh dua dosis cloprostenol dalam dua skema untuk
sinkronisasi estrus di Nubian tidak. Rumin kecil. Res. 28:171-176.
Romano, JE 2002. Apakah di proestrus-estrus mempercepat timbulnya estrus di
melakukan estrus disinkronkan selama musim kawin. Aplikasi.
animasi. Perilaku Sci. 77:329–344.
Sanwal, PC, JK Pande, VP Varshney, dan IV Mogha. 1983.
Ovulasi yang diinduksi gonadotropin pada kambing betina yang diberi
melengestrol asetat. Ind. J. Physiol. farmasi. 27:57–60.
Whitley, NC, DJ Jackson, dan S. Schoenian. 2003. Pembibitan di luar musim
domba hari menggunakan melengestrol asetat (MGA). J.
animasi. Sci. 81(Suppl 1):123. (Abstrak).
Wildeus, S. 1999. Konsep saat ini dalam sinkronisasi estrus: Domba dan kambing.
Prok. Saya. Soc. animasi. Sci. Tersedia: http://www.asas.org/JAS/symposia/
proceedings/0016.pdf. Diakses 10 Juli 2003.
Machine Translated by Google
E276 Whitley dan Jackson
Wildeus, S., JR Collins, dan DH Keisler. 2003. Respon ovarium dan fertilitas
pada domba pascapubertas dan domba bulu domba pada estrus yang
diinduksi baik menggunakan makanan MGA atau spons progesteron.
J.Anim. Sci. 81(Lampiran 1):127. (Abstrak).
Wood, SL, MC Lucy, MF Smith, dan DJ Patterson. 2001.
Peningkatan sinkronisasi estrus dan ovulasi dengan penambahan
GnRH ke pengobatan sinkronisasi melengestrol asetat-prostaglandin
F2ÿ pada sapi dara. 79:2210–2216.
Dunia, TD, S. Wildeus, dan DH Keisler. 2003. Penggunaan melengestrol
asetat untuk menginduksi dan menyinkronkan estrus pada tahun tidak dan
domba bulu domba. Halaman 129 di Proc. Asosiasi Res. Dir., Inc. 13th
Biennial Res. Symp., Atlanta, GA.
Wuliji , T. , A. Litherland , AL Goetsch , T. Sahlu , R. Puchala , L.
J. Dawson, dan T. Gipson. 2003. Evaluasi pemberian melatonin dan
bromokriptin pada kambing spanyol. I. Pengaruh pada kinerja pemuliaan
di luar musim di musim semi, tingkat kidding dan berat bulu domba.
Rumin kecil. Res. 49:31–40.
Zarkawi, M., MR Al-Merestani, dan MF Wardeh. 1999. Catatan Teknis.
Induksi estrus sinkron pada kambing cus asli Damas di luar musim
kawin. Ruminansia Kecil Res. 33:193–197.