Anda di halaman 1dari 6

TINGKAT KECEMASAN SISWA KELAS VIII PADA

PEMBELAJARAN TATAP MUKA (PTM)


SAAT PANDEMI DI SMPN 4
KOTA TASIKMALAYA

Ranti Octavian Dinata1 Wawan Rismawan2, Evi Irmayanti3


Program D III Keperawatan STIKes Bakti Tunas Husada
Tasikmalaya JL. Cilolohan No 36 Tasikmalaya
raanti548@gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang: Kebijakan pemerintah untuk melaksanakan kembali pembelajaran tatap muka
dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat mengakibatkan siswa serta seluruh
elemen sekolah harus mempersiapkan dan beradaptasi pada pembelajaran tatap muka di masa
pandemi. Proses adaptasi tersebut beresiko menimbulkan kecemasan khususnya di kalangan siswa
SMP. Tujuan: untuk mengetahui tingkat kecemasan kelas VIII smp 4 tasikmalaya. Metode:
Metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan kuesioer HARS (Hamillton Anxiety Rating
Scale) berbentuk kuesioner google form yang terdiri dari 14 pertanyaan untuk mengukur tingkat
kecemasan. Hasil penelitian: Dari total sampel sebanyak 177 siswa didapatkan hasil Rata-rata
siswa perempuan dengan umur 14 tahun mengalami kecemasan ringan pada pembelajaran tatap
muka (PTM) saat pandemi di SMPN 4 Tasikmalaya. Kesimpulan: pembelajaran tatap muka
(PTM) saat pandemi menimbulkan kecemasan ringan pada siswa kelas VIII. Saran: Diharapkan
pihak sekolah khususnya Guru BK melakukan konseling dengan siswa yang mengalami
kecemasan sedang, berat dan panik serta melatih terapi relaksasi progresif (nafas dalam) untuk
menurunkan kecemasan

Kata Kunci : Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Kecemasan


,

PENDAHULUAN online kemudian dari online menjadi tatap


muka mengakibatkan seluruh aspek dalam
Pandemi Covid-19 terjadi sejak Desember pendidikan harus beradaptasi sehingga bukan
2019, yang mengakibatkan 1 dari 5 orang tidak mungkin kedepannya terjadi perubahan
terinfeksi virus Covid-19, sehingga beberapa proses pembelajaran kembali. Kondisi tersebut
negara melakukan LockDown sebagai upaya dikhawatirkan dapat menyebabkan gangguan
untuk memutus penyebaran Covid-19 (World psikologis seperti stress, depresi, dan gangguan
Health Organization, 2022). kecemasan [3].
Kasus positif Covid-19 pertama kali Perubahan proses belajar dari luring
terkonfirmasi di Indonesia pada tanggal 2 menjadi daring dan dari daring menjadi luring
maret 2020, sebanyak 2 orang. Dalam waktu secara tiba-tiba membuat seseorang tidak siap
11 hari setelah kejadian tersebut jumlah kasus menghadapinya, baik secara fisik maupun
positif Covid-19 meningkat menjadi 69 orang, psikis, salah satunya terjadi kecemasan [4].
4 orang diantaranya meninggal dunia dan 5 Tingkat kecemasan siswa kelas VII SMP
kasus sembuh (Kementerian Kesehatan Negeri 2 Telagasari dalam pembelajaran
Republik Indonesia, 2021). pendidikan jasmani menghadapi pertemuan
Pemerintah mengeluarkan peraturan tatap muka di sekolah pada masa pandemi
Nomor 3962/MPK.A/HK/2020 tertanggal 17 didapatkan hasil siswa yang mengalami
Maret 2020 tentang proses belajar yang kecemasan sangat rendah dengan (1,08%),
sebelumnya dilakukan secara langsung kecemasan rendah (27,69%), kecemasan cukup
digantikan dengan pembelajaran jarak jauh (46,15%), kecemasan sedang (23,08 %),
atau daring dan bekerja dari rumah dalam kecemasan tinggi (23,08), kecemasan sangat
upaya mengurangi jumlah angka penyebaran tinggi (0,00) [5].
COVID-19. Pengaruh pembelajaran daring
Pandemi COVID 19 belum berakhir, terhadap kondisi psikologis pelajar pada
kasus pun masih turun naik. gelombang kasus masa pandemi covid-19 di dapatkan hasil
sudah terjadi 2 kali dan berdasarkan perubahan dari 55 responden yang terdiri dari 11
proses pembelajaran dari tatap muka menjadi
siswa dan 44 mahasiswa rata-rata
mengalami kondisi psikologis yang cukup 14,05
buruk. Sebagian besar responden yaitu
Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa rata-
dalam rentan usia 18 hingga 23 tahun dan rata umur 14 tahun dengan simpangan baku 0,522
siswa berusia 9 hingga 17 tahun memiliki dan interval kepercayaan pada rentang 13,90-14,05
rasa kejenuhan dan rasa kemalasan yang (95%).
sangat tinggi dalam mengikuti
pembelajaran daring. Sebanyak 76, 4% Tabel 5. 2
responden lebih berminal pada Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin
IK
pembelajaran tatap muka (10,9%) cemas Variabel n (%)
95%
sangat berat, (21,8%) stress sangat berat, Jenis Laki-laki 64 36,2 1,57-
(18,2%) depresi sangat berat, (45,5&) Kelamin Perempuan 113 63,8 1,71
kejenuhan sangat berat, (49,1%) kemalasan -
sangat berat [6] Total 177 100
Berdasarkan pemaparan tersebut
maka penulis menyimpulkan bahwa Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa
pembelajaran tatap muka yang distribusi jenis kelamin didominasi oleh
dilaksanakan di saat pandemi dapat perempuan sebanyak 113 (63,8%) dan interval
menimbulkan perubahan psikologis salah kepercayaan 1,57-1,71(95%).
satunya adalah kecemasan, maka dari itu
peneliti tertarik untuk melakukan Tabel 5.3
Distribusi frekuensi berdasarkan Tingkat
penelitian lebih dalam mengenai tingkat
Kecemasan
kecemasan siswa kelas VIII pada Pada Pembelajaran Tatap Muka (PTM) saat
pembelajaran tatap muka saat pandemi di pandemi
SMPN 4 Tasikmalaya IK
Variabel n (%)
95%
METODE Kecemasan Ringan 125 70,6 1,37-
Rancangan Penelitian yang digunakan Sedang 23 13,0 1,62
adalah deskriptif penelitian yang bertujuan Berat 23 13,0
untuk menyelidiki keadaan kondisi atau hal-hal Panik 6 3,4
lain yang disajikan pada bentuk laporan Total 177 100
penelitian [7]. Penelitian ini dilakukan di
SMPN 4 Tasikmalaya. Populasi dalam Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui
penelitian ini adalah seluruh kelas VIII di bahwa sebagian besar siswa mengalami
SMPN 4 Tasikmalaya berjumlah 318 dalam tingkat kecemasan ringan sebanyak 125
satu angkatan terdiri dari 130 orang laki- (70,6%) dengan interval kepercayaan 1,37-
laki,dan 188 orang perempuan, Teknik 1,62 (95%).
pengambilan sampel menggunakan random
sampling.berjumlah 177 responden. Alat ukur P[EMBAHASAN
yang digunakan dalam pengumpulan data
adalah kuesioner Hamilton Anxiety Rating a.Usia
Scale (HARS) yang terdiri dari 14 pertanyaan. Responden penelitian berdasarkan umur
Data diolah melalui proses editing, rata-rata berusia 14 tahun sebanyak 129 orang
coding, entry data dan tabulating, yang dari jumlah responden 177 siswa.
selanjutnya dilakukan analisis secara univariat Hasil penelitian ini sama dengan
penelitian yang berlokasi di SMPN 5 Kota
HASIL DAN PEMBAHASAN Kendari yaitu rata-rata usia siswa kelas VIII
HASIL yang mengalami kecemasan pada pembelajaran
luring adalah 14-15 dengan persentase 51,2%
Data yang diperoleh selama penelitian yang dari sampel 84 siswa (Nurlia & Fua, 2017).
dilakukan selama 3 hari yaitu dari tanggal 21 Hasil penelitian ini sama dengan penelitian
Maret 2022 sampai 24 April 2022. yang berlokasi di SMPN 1 Likupang Timur
yaitu rata-rata usia siswa SMP yang mengalami
Tabel 5.1 kecemasan pada pembelajaran matematika
Rata-rata Umur Responden tatap muka yaitu 14 tahun dari jumlah sampel
kelas VIII di SMPN 4 Tasikmalaya 42 orang dengan persentase 88,1%
Simpangan
Variabel Rerata IK 95% (Khoirunnisa et al., 2021). Hasil penelitian ini
Baku
Umur 14 0,522 13,90- sama dengan penelitian yang berlokasi di
SMPN 3 Laguboti yaitu rata-rata siswa 13-15 penelitian Suryati (2018) yaitu siswa yang
tahun mengalami kecemasan pada paling banyak mengalami kecemasan adalah
pembelajaran pendidikan jasmani Tatap Muka laki-laki dengan persentase 62,9%. Hasil
[8]. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Tahir
penelitian yang berlokasi di SMPN 1 Bergas (2018) yaitu pada pembelajaran matematika
yaitu rata-rata umur kelas VIII yang mengalami tatap muka dengan persentase 79,06%. Hasil
kecemasan adalah 14 tahun dari jumlah dari beberapa penelitian tersebut membuktikan
responden sebanyak 60 orang [9] bahwa yang paling banyak mengalami
Hasil penelitian ini berbeda dengan kecemasan pada pembelajaran tatap muka saat
penelitian yang berlokasi di SMPN 2 pandemi adalah perempuan berkaitan dengan
Telagasari yaitu rata-rata umur siswa kelas VII peningkatan hormon.
yang mengalami kecemasan pada saat c.Tingkat Kecemasan Responden
pembelajaran pendidikan jasmani tatap muka Sebagian besar responden mengalami
di masa pandemi adalah 12 tahun [5]. Hasil kecemasan ringan pada pembelajaran tatap
penelitian ini berbeda dengan penelitian yang muka saat pandemi dengan kategori cemas
berlokasi di SDN 38 Kota Bandung yaitu rata- ringan sebanyak 125 orang dengan persentase
rata umur siswa kelas XI yang mengalami 70,6%, cemas sedang sebanyak 23 orang
kecemasan ringan pada pembelajaran penjas dengan persentase 13,0%, cemas berat
tatap muka terbatas adalah umur 12 tahun sebanyak 24 orang dengan persentase 13,0%,
dengan persentase 78% dari total 27 responden dan panik sebanyak 6 orang dengan persentase
[10]. Hasil penelitian ini berbeda dengan 3,4% dari total responden 177 orang.
penelitian yaitu rata-rata umur mahasiswa yang Hasil penelitian ini sama dengan
mengalami kecemasan ringan adalah 20-23 penelitian Yanti dan Bimmaharyanto (2021)
sebanyak 275 orang dengan persentase 72,4% yaitu sebagian besar mahasiswa mengalami
[11]. kecemasan ringan pada proses belajar di masa
Hasil dari beberapa penelitian tersebut pandemi sebanyak 99 orang dengan persentase
membuktikan bahwa sebagian besar Kelas VIII 42,13%, kecemasan normal sebanyak 98 orang
adalah 14 tahun dihitung sejak usia maksimal dengan persentase 41,70%, dan kecemasan
masuk Sekolah Dasar adalah 7 tahun. sedang 38 orang dengan persentase 16,17%
b.Jenis Kelamin dari total responden 235 orang. Hasil penelitian
Berdasarkan jenis kelamin, responden ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh
paling banyak yaitu perempuan sebanyak 113 (Pratiwi, 2021) yaitu sebagian besar siswa
orang dari jumlah responden 177 siswa. SMP memiliki kecemasan rendah saat
Hasil penelitian ini sama dengan menghadapi pembelajaran matematika
penelitian yang berlokasi di SMP PGRI 2 sebanyak 62 orang dengan persentase 91,34 %
Denpasar yaitu siswa yang paling banyak dan kecemasan tinggi 71 orang dengan
mengalami kecemasan adalah perempuan persentase 6, 36% dari total responden 133
sebanyak 39 orang dari total responden 56 orang. Hasil penelitian ini sesuai dengan
orang (Susila & Westa, 2015). Hasil penelitian penelitian yang dilakukan Ayunita (2014) yaitu
ini sama dengan penelitian yang berlokasi di sebagian besar siswa kelas VIII mengalami
Universitas Sampoema yaitu mahasiswa kecemasan ringan pada pembelajaran
perempuan mengalami kecemasan pada pendidikan jasmani tatap Muka sebanyak 24
pembelajaran luring sebanyak 60 orang dari orang dengan persentase 40,0 %, kecemasan
jumlah responden 106 mahasiswa (Yanti & ringan 15 orang dengan persentase 25%, dan
Nurwulan, 2021). Hasil penelitian ini sama cemas sedang sebanyak 21 orang dengan
dengan penelitian yang berlokasi di Universitas persentase 35,0% dari total responden. Hasil
Nahdatul Ulama Nusa Tenggara Barat yaitu penelitian ini sama dengan penelitian Tola
mahasiswa yang paling banyak mengalami (2022)[12] yang berlokasi di STIK Stellamaris
kecemasan adalah perempuan pada perkuliahan Makassar yaitu sebagian besar mahasiswa
luar jaringan di masa pandemi sebanyak 127 mengalami kecemasan ringan sebanyak 34
orang dari jumlah sampel 235 orang dengan orang dengan persentase 45,3%, cemas sedang
persentase 54% (Yanti & Bimmaharyanto, sebanyak 29 orang dengan persentase 38,7%,
2021) dan cemas berat sebanyak 12 orang dengan
Hasil penelitan ini berbeda dengan persentase 16%.
penelitian yang berlokasi di SDN 38 Kota Hasil penelitian ini berbeda dengan
Bandung yaitu siswa yang paling banyak penelitian Nova (2021) yaitu sebagian besar
mengalami kecemasan adalah laki-laki dalam siswa mengalami kecemasan cukup sebanyak
pembelajaran pendidikan jasmani tatap muka 30 orang dengan persentase 46,15%,
terbatas dengan persentase 67% (Nopiyanto et kecemasan sangat tinggi sebanyak 0 dengan
al., 2022). Hasil penelitian ini berbeda dengan persentase 0,00%, cemas tinggi sebanyak 15
orang dengan persentase 23,08%, kecemasan 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
rendah sebanyak 18 orang dengan persentase - Diharapkan peneliti selanjutnya
27,69%, dan kecemasan sangat rendah melakukan penelitian tentang
sebanyak 2 siswa dengan persentase 3,08% efektifitas relaksasi nafas dalam
dari total responden sebanyak 60 orang. Hasil untuk menurunkan tingkat
penelitian ini berbeda dengan penelitian yahya kecemasan.
eko yang berlokasi di SDN 38 kota bandung - Diharapkan penelitian selanjutnya
yaitu rata-rata siswa kelas 6 mengalami melakukan penelitian yang sama
kecemasan sedang dengan persentase 48%, dengan menggunakan analisa bivariat
kecemasan rendah 33%, sangat rendah 4%, dan metode kualitatif.
tinggi 19%. Hasil penelitian ini berbeda dengan 4. Bagi Penulis Hasil penelitian ini menjadi
penelitian Yanti dan Nurwulan (2021) yaitu rujukan penulis untuk melakukan asuhan
sebagian besar mahasiswa mengalami keperawatan pada lansia yang mengalami
kecemasan berat 61%, stress berat 47%, dan kecemasan di Panti Wredha.
depresi 30 pada pembelajaran daring. Hasil
penelitian ini berbeda dengan penelitian REFERENSI
Dzulfikar (2020) yaitu sebagian besar pelajar
mengalami cemas sedang sebanyak 19 orang [1] W. H. Organization, “No Title,”
dengan persentase 34,50 %, tidak cemas 2022. .
sebanyak 7 orang dengan persentase 12,70%,
cemas ringan sebanyak 10 orang dengan [2] Kementrian Kesehatan Republik
persentase 18,20%, cemas berat sebanyak 13
Indonesia, “Kementrian
orang dengan persentase 23,60 %, dan cemas
sangat berat sebanyak 6 orang dengan Kesehatan Republik Indonesia,”
persentase 10,90 dari jumlah sampel sebanyak 2021.
55 responden.
[3] Martini, M. Syahrul, and A.
KESIMPULAN Bunyamin, “Tingkat Kecemasan
1. Karakteristik responden berdasarkan usia Mahasiswa Selama Pandemi,”
pada siswa kelas VIII SMPN 4
Tasikmalaya rata-rata usia 14 tahun.
Indones. J. Learn. Educ. Couns.,
2. Karakteristik responden berdasarkan jenis vol. 4, no. 1, pp. 43–49, 2021.
kelamin pada siswa kelas VIII SMPN 4
Tasikmalaya yang paling banyak adalah [4] L. Fitria and I. Ifdil,
perempuan. “Kecemasan Remaja pada Masa
3. Tingkat kecemasan siswa kelas VIII pada Pandemi Covid-19,” J. Penelit.
pembelajaran tatap muka saat pandemic Perawat Prof., vol. 3, no. 3, pp.
di SMPN 4 Tasikmalaya adalah sebagian 483–492, 2021, doi:
besar mengalami kecemasan ringan
10.37287/jppp.v3i3.530.
SARAN
[5] P. Nova, R. A. Gani, and R. R.
1. Bagi Responden Julianti, “Tingkat Kecemasan
Siswa yang mengalami kecemasan sedang, Siswa Kelas VII SMP Negeri 2
berat, dan panik disarankan untuk Telagasari dalam Pembelajaran
meningkatkan kemampuan mengelola Pendidikan Jasmani Menghadapi
kecemasan dalam menghadapi Pertemuan Tatap Muka di
pembelajaran tatap muka saat pandemi
dengan cara melakukan bimbingan Sekolah Pada Masa Pandemi
konseling kepada guru BK di sekolah Covid 19,” J. Ilm. Wahana
minimal dua minggu sekali atau saat Pendidik., vol. 7, no. 5, pp. 292–
merasakan gejala kecemasan. 300, 2021, doi:
2. Bagi Institusi (SMPN 4 Tasikmalaya) 10.5281/zenodo.5541025.
Diharapkan pihak sekolah khususnya Guru
BK melakukan terapi relaksasi nafas dalam [6] andi muhammad Dzulfikar, D.
dan imajinasi terbimbing kepada siswa
N. Azizah, J. Nurlita, M. akmal
yang mengalami kecemasan sedang, berat,
dan panik untuk menurunkan kecemasan Dzakwan, V. C. W. Putri, and S.
siswa saat pembelajaran tatap muka pada Faroh, “Pengaruh Pembelajaran
masa pendemi. Daring Terhadap Kondisi
Psikologis Pelajar pada Masa 10.56742/nchat.v2i1.30.
Pandemi Covid-19,” J. Educ.
Technol., vol. 1, no. 1, pp. 1–13,
2020.
[7] Arikunto, Prosedur Penelitian.
Rineka Cipta, 2013. .
[8] T. Suryati and U. Tarigan,
“Perilaku Konsumsi Tembakau
Pelajar SMP Usia 13 – 15 Tahun
di Sumatra Utara dan Jawa,” pp.
259–266, 2013.
[9] N. K. M. A. Ayunita, H.
Setyowati, and E.
Mardiyaningsih, “Hunungan
Pengetahuan Tentang
Menstruasi Dengan Kecemasan
Terhadap Ketidakteraturan
Siklus Menstruasi Pada Siswi
Kelas VIII Di SMPN 1 Bergas,”
J. Keperawatan Soedirman (The
Soedirman J. Nursing), vol. 9,
no. 2, pp. 94–102, 2014.
[10] Y. E. Nopiyanto, D. Pujianto,
and Ibrahim, “Kondisi
Psikologis Siswa Dalam
Mengikuti Pembelajaran Penjas
Pada Kelas Tatap Muka
Terbatas,” vol. 7, no. 1, pp. 60–
69, 2022, doi: 10.24036/Sporta.
[11] A. Metusalach, N. Jannah, and
A. Maurissa, “HUBUNGAN
TINGKAT PENGETAHUAN
PROTOKOL KESEHATAN
DENGAN UNIVERSITAS
SYIAH KUALA The
Relationship Of Health Protocol
Knowledge Level With Face-
To-Face Learning Readiness
Of,” vol. V, no. 3, pp. 163–168,
2022.
[12] Y. Tola’ba, M. Merlin, and M.
Sumari, “Dampak Metode
Pembelajaran Daring Terhadap
Kecemasan Mahasiswa Selama
Masa Pandemi Covid 19,” Nurs.
Care Heal. Technol. J., vol. 2,
no. 1, pp. 24–30, 2022, doi:

Anda mungkin juga menyukai