Anda di halaman 1dari 4

IMPLEMENTASI APLIKASI TELEMEDICINE BERBASIS APLIKASI DENGAN

PEMANFAATAN TEKNOLOGI

KELOMPOK 3 :
Achmad Zulkifli N 612010001
Cheche Maulidyawati 612010006
Daffa Ardhitayuda 612010007
Diva Aura 612010011
Faizal Ramadhan 612010017
Fauziah Noerdiana P 612010018
Fika Sham Shida 612010020
Fiki Fajar Aditya P 612010021

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MA CHUNG
2022
ABSTRAK
Telemedicine adalah pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan
medis dari jarak jauh. Telemedicine sendiri dapat berbentuk aplikasi yang menggunakan
teknologi satelit untuk melakukan konsultasi antara fasilitas kesehatan di berbagai negara dan
memakai peralatan video conference. Dengan adanya smartphone dan teknologi yang canggih
di zaman ini, dibuatlah suatu aplikasi yang dapat digunakan sebagai sarana konsultasi serta
informasi untuk memudahkan semua orang dalam bidang kesehatan.

Kata Kunci : Telemedicine.

LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi yang semakin canggih dapat bermanfaat apabila
dimaksimalkan, salah satunya pemanfaatannya di dunia kesehatan. Dewasa ini sudah banyak
dijumpai pemanfaatan teknologi telemedicine di masyarakat dimana kegiatan yang padat
menyebabkan masyarakat membutuhkan pelayanan cepat tanpa harus keluar rumah. Aplikasi
telemedicine dapat dimanfaatkan untuk berkonsultasi ataupun hal lainnya seperti memesan obat
pada apotek berlisensi dan terpercaya, update penyakit ringan beserta gejala nya, hingga
informasi terkini dunia kesehatan. Namun ada keuntungan serta kerugian dalam penggunaan
telemedicine adapun keuntungannya antara lain memudahkan masyarakat mendapatkan
pelayanan kesehatan tanpa harus keluar rumah dan update info kesehatan dari ahli (dokter)
terpercaya sedangkan untuk kekurangannya sendiri biasanya terletak pada aplikasi yang sulit
digunakan, aplikasi yang tidak update bahkan masyarakat yang tidak dapat menggunakan
aplikasi tersebut.
Suatu keterampilan untuk memanfaatkan internet untuk mendapatkan informasi
kesehatan disebut sebagai literasi kesehatan. Hasil studi di beberapa negara maju menunjukkan
bahwa masyarakat telah mempunyai literasi kesehatan yang cukup baik. Pada tahun 2013, suatu
survei memaparkan bahwa 82,8% masyarakat di Jepang dan 72% bahwa 82,8 masyarakat di
Amerika Serikat (AS) menggunakan internet untuk mencari informasi kesehatan. Di Indonesia
sebanyak 51,06% masyarakat menggunakan internet untuk mencari informasi kesehatan dan
sebanyak 14,05% untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan. Studi di Yogyakarta menunjukkan
sebanyak 52% masyarakat mengakses internet setiap hari dan sebanyak 99% mencari informasi
kesehatan di internet. Penelitian mengenai pemanfaatan TIK untuk pelayanan kefarmasian di
beberapa negara telah dilakukan. Misalnya, penelitian di Kuala Lumpur memaparkan bahwa
internet digunakan oleh apoteker sebagai sumber informasi serta sarana pengembangan diri
dalam pelayanan kefarmasian. Apoteker di Texas, USA telah menggunakan media sosial untuk
berkomunikasi dengan pasien maupun tenaga kesehatan lainnya. Studi di Saudi Arabia maupun
Philadelphia juga memaparkan bahwa TIK memberikan dampak positif terhadap pelayanan
kefarmasian.
Dalam perancangan pembuatan aplikasi yang kami lakukan ini digunakan untuk
mengetahui pengembangan telemedicine dalam masyarakat pada masa yang akan mendatang,
agar dapat digunakan oleh semua kalangan baik dari remaja, dewasa hingga orang tua. Dengan
adanya aplikasi ini dapat mempermudah semua orang untuk mendapatkan informasi mengenai
kesehatan, dapat melakukan konsultasi, mendapatkan edukasi melalui video yang ada di dalam
aplikasi tersebut hingga dapat memesan obat tanpa harus datang dan mengantre.
Dari beberapa fitur di atas, mobilitas aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur voice note
yang dapat memudahkan kalangan lanjut usia dengan keterbatasan mereka dalam melakukan
typing untuk konsultasi atau dikarenakan banyaknya keluhan yang tengah dirasakan hingga
menimbulkan banyak pertanyaan yang dirasa terlalu panjang untuk ditulis, dilengkapinya
aplikasi tersebut dengan fitur Voice Note dapat memudahkan dan menjadi solusi atas
keterbatasan yang dialami.

Evaluasi :
1. Latar belakang gaada masalahnya dan masalahnya harus dialami banyak pihak, berdasarkan
dari OWA (obat wajib apotik)
2. Mengetahui bab yang akan dibahas
3. Medication error kemana? Ke rumah sakit atau ke masyarakat
4. Edukasi pasien
Ngangkat kasus yang liar, dan langsung bisa merancang aplikasi
Angka hiv di indonesia kok tinggi padahal di luar negeri lebih bebas seks dan angka hiv nya
rendah? Psk punya hak untuk menolak pihak konsumen jika gak pakek alat kontrasepsi.
Medication error ke dokter atau pasien atau farmasi? Dengan masalah yang jelas kita tahu
penyelesaian gimana, fokus ke 1 penyakit, identifikasi sampe ke pokok masalahnya,
Promosi kesehatan. Planning, dinilai apakah dibutuhkan, kapasitas, target, objek (populasinya
siapa), ada evaluasi rencana terhadap program walaupun belum dijalankan, edukasi ttg pola
makan, implementasikan, target harus ada, mereviewnya, research and evaluasi planning
(program layak atau tidak, program dilaksankan semestinya, kelompok sebelumnya yang sudah
menjalankan, temukan data seperti lansia generasi milenial, harus megetahui budaya seperti jawa
dan luar jawa.. . . . . . . . . . . . . . . . . . .
KOMUNIKASI

OFFLINE ONLINE

Langsung bertatap muka APLIKASI


kepada pihak yang telah
bekerja sama

Telekomunikasi
atau aplikasi
yang akan dibuat

Melalui Melalui Melalui Maupun


Scan obat
chat telfon video call melalui search /
pencaharian

Anda mungkin juga menyukai