teknologi di Indonesia saat ini sudah sangat modern dan
berdampak pada seluruh aspek bidang kehidupan. Dalam bidang bisnis terdapat aplikasi e-commerce, dalam bidang pendidikan terdapat aplikasi e- learning, lalu dalam bidang transportasi terdapat layanan transportasi online. Semua ini secara tidak langsung merubah budaya masyarakat dari yang tadinya semua harus bertatap muka secara langsung sekarang semua bisa dengan hanya mengandalkan jaringan internet dan perangkat elektronik seperti smartphone. Hal ini juga berdampak pada bidang kesehatan yang mana saat ini konsultasi masalah kesehatan bisa dengan jarak jauh atau tidak tatap muka secara langsung melalui layanan kesehatan berbasis online atau biasa disebut telemedicine. Tujuan dari telemedicine adalah mengusahakan tercapainya pelayanan kesehatan secara merata di seluruh daerah yang memiliki masalah terkait akses pelayanan kesehatan. Juga sisi positif dari telemedicine ini adalah praktis, efisien, mudah dijangkau dan menghemat biaya kesehatan. Namun terdapat juga sisi negatifnya, yaitu kemungkinan adanya kesalahan diagnosa yang diberikan oleh dokter karena dokter tidak melakukan pemeriksaan fisik langsung kepada pasien. Dalam konsultasi virtual atau telemedicineini terdapat praktik kedokteran. Saat ini Indonesia memiliki UU No. 29 Tahun 2004 yang mengatur tentang praktik kedokteran, namun di dalam Undang-undang tersebut belum terdapat aturan tentang praktik kedokteran melalui telemedicine dan Undang- undang tersebut hanya menjelaskan tentang hubungan antara dokter dan pasien secara langsung atau tatap muka. Kesalahan diagnosis dokter melalui telemedicine saat ini di Indonesia sudah muncul berbagai aplikasi yang berfungsi sebagai platform telemedicine seperti aplikasi Halodoc, Alodokter, dan lain-lain. Aplikasi tersebut berfungsi sebagai sarana komunikasi atau fasilitator antara dokter dengan pasien. Tetapi jika terjadi kasus seperti kesalahan diagnosis, maka platform tersebut tidak bertanggung jawab dan yang bertanggung jawab adalah dokter yang bersangkutan. (https://poskota.co.id/2021/01/21/salah-diagnosis-melalui-platform- telemedicine-tanggung-jawab-siapa?halaman=3)