Anda di halaman 1dari 2

1.

Struktur klorofil

Klorofil merupakan kompleks magnesium yang diturunkan dari porfin


(porphin). Perfen merupakan struktur makrosiklik (cincin berukuran besar) tidak
jenuh yang terdiri dari empat cincin pirol (phyrole) yang berikatan melalui jembatan
karbon tunggal. Cincin diberi nomor I sampai IV pada a sampai d menurut penomoran
fischer. Atom karbon pirol pada permukaan struktur morfin diberi nomor 1 sampai 8
titik atom karbon dari jembatan karbon diberi nama alfa, beta, gama dan delta titik
sistem penamaan iupac international union of pure and Applied Chemists). Sistem
penomoran yang lebih umum adalah sistem Fischer. Porfin tersubstitusi disebut
porfirin atau (porphirin). Forbin (phorbin) merupakan inti seluruh klorofil dan
terbentuk dari penambahan cincin isosiklik kelima (V) pada porfin. Porfirin
merupakan pigmen tetraktirol makro siklik dengan cincin pirol berikatan dengan
jembatan metilen dan sistem ikatan rangkapnya bersifat tertutup, dalam suatu
lingkaran terkonjugasi. Dengan demikian klorofil termasuk ke dalam porfirin.

(Gambar)

Klorofil adalah pigmen hijau yang memanfaatkan cahaya matahari pada


tanaman hijau, ganggang, dan bakteri fotosintetik. Klorofil merupakan turunan
kompleks dengan magnesium. Cincin porfirin sepenuhnya bersifat tidak jenuh dan
struktur makrosiklik terkonjugasi dengan unit-unit tetrapirol dengan cincin pirol
(pyrrole) bergabung melalui jembatan metilan.

Sejumlah klorofil ditemukan di alam. Perbedaan struktur tiap klorofil


terdapat pada perbedaan substituen atau gugus di sekitar inti forbin. Klorofil a dan
b terdapat pada tanaman hijau dengan rasio sekitar 3:1. Perbedaannya terdapat
pada gugus yang terdapat pada atom c-3. Gugus pada klorofil a adalah gugus metil,
sedangkan pada klorofil b adalah gugus formil (gambar 7.1d). Setiap klorofil
mengandung gugus vinil dan etil pada atom c-2 dan c-4. Pada atom C-10 dari cincin
isosiklik terdapat gugus karboksimetoksil. Rantai samping fitol (phyrole) terus
verifikasi dengan propionat pada atom C-7. Fitol samping fitol (phytol)
Teresterifikasi dengan propionat pada atom c-7. Fitol merupakan alkohol
isoprenoid satu ikatan rangkap dengan jumlah atom c sebanyak 20. Klorofil c dan
klorofil a terdapat pada ganggang laut. Klorofil d merupakan komponen minor yang
terdapat pada ganggang merah bersama dengan klorofil a.

2. Sifat fisik klorofil

Klorofil terdapat pada Lamela organel antar sel pada tanaman hijau yang
disebut kloroplas (gambar 7.2). Klorofil berasosiasi dengan karotenoid, lipid, dan
lipoprotein dengan ikatan yang lemah melalui ikatan non kovalen. Ikatan tersebut
dapat putus dengan mudah, sehingga klorofil dapat diekstraksi dengan ekstraksi
maserasi jaringan tanaman menggunakan pelarut organik. Pelarut yang paling efektif
untuk mengekstrak klorofil yaitu pelarut polar seperti aseton, metanol, etanol, etil
asetat, deridin, dan dimetilformamida. Pelarut non polar seperti heksana atau
petroleum eter kurang efektif untuk mengekstrak klorofil.

(Gambar)

Kadar klorofil pada berbagai jenis tanaman hijau berbeda-beda. Klorofil


dapat menyerap cahaya tampak antara 600 nm dan 700 nm (wilayah merah) dan
antara 400 nm dan 500 nm (wilayah biru). Warna klorofil dapat berubah,
tergantung pada keberadaan atom logam pada pusat tetraktirol. Penggantian MG
dengan sn2+ dan fe3+ akan menghasilkan warna coklat ke abu-abuan, sedangkan cu
dan Zn tetap dapat mempertahankan warna hijau klorofil.

Identifikasi klorofil dan turunannya dapat didasarkan pada sifat penyerapan


cahaya tampak. Spektra cahaya tampak klorofil a dan b serta turunannya…

Anda mungkin juga menyukai