Anda di halaman 1dari 18

Nama : Mohamad Faisal

NIM : 195020300111014

KASUS 2
PERENCANAAN AUDIT

NO.4

SURAT PERIKATAN AUDIT

Kepada Yth.
Direktur Utama
PT Mitra Realty
Jl. Achmad Yani No. 58-60, Surabaya

Saudara telah meminta kami untuk melakukan pekerjaan general audit atas laporan
keuangan PT Mitra Realty untuk periode 1 tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2019. Surat ini menegaskan penerimaan kami dan pemahaman kami atas
perikatan ini. Audit kami akan kami laksanakan dengan tujuan untuk menyatakan
pendapat kami atas laporan keuangan tersebut.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut


Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Standar tersebut mengharuskan kami
merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan yang memadai
bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi
pemeriksaan atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan
pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip
akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta
penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan sesuai dengan
ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia. Pendapat kami atas laporan keuangan tersebut tergantung
dari hasil penerapan prosedur-prosedur audit yang kami laksanakan, oleh karena itu,
kami tidak memberi jaminan bahwa kami dapat memberikan pendapat wajar tanpa
pengecualian atas laporan keuangan tersebut diatas.

Sebagai bagian dari proses audit, kami akan melakukan permintaan keterangan dari
manajemen tentang pernyataan manajemen yang disajikan dalam laporan keuangan.
Kami juga akan meminta pernyataan tertulis dari manajemen yang menjelaskan
bahwa penyajian laporan keuangan adalah tanggungjawab manajemen dan penegasan
tertulis lainnya untuk mengkonfirmasi beberapa pernyataan yang dibuat oleh
manajemen kepada kami selama proses audit kami. Tanggapan manajemen atas
permintaan keterangan kami dan memperoleh pernyataan tertulis dari manajemen
diwajibkan oleh standar auditing sebagai bagian dari bukti audit yang kami andalkan
sebagai dasar dalam memberikan pendapat atas laporan keuangan. Karena pentingnya
surat pernyataan manajemen tersebut, PT Mitra Realty menyatakan setuju untuk
membebaskan dan mengganti rugi kepada KAP Henry & Rekan dan stafnya atas
segala tuntutan, kewajiban, dan biaya-biaya yang akan dikeluarkan sebagai akibat dari
kesalahan pernyataan manajemen berkaitan dengan jasa audit yang kami berikan
sesuai dengan perikatan ini. Audit kami mengandung risiko bawaan bahwa bila
terdapat kekeliruan dan ketidakberesan material, termasuk kecurangan atau
pemalsuan, mungkin tidak akan terdeteksi. Namun, bila kami menemukan adanya hal-
hal tersebut dalam audit kami, informasi tersebut akan kami sampaikan kepada
Saudara. Sebagai tambahan laporan audit kami atas laporan keuangan, kami akan
menyampaikan surat terpisah tentang kelemahan signifikan dalam struktur
pengendalian intern yang kami temukan dalam audit yang kami lakukan.

Kami mengingatkan Saudara bahwa tanggung jawab atas penyusunan laporan


keuangan, termasuk pengungkapan memadai merupakan tanggung jawab manajemen
Perusahaan. Tanggung jawab ini mencakup pula penyelenggaraan catatan akuntansi
dan pengendalian intern memadai, pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi, dan
penjagaan keamanan aktiva lembaga. Sebagai bagian proses audit, kami meminta
penegasan tertulis dari Saudara tentang representasi yang Saudara buat untuk kami
dalam rangka audit yang kami laksanakan.
Beberapa hal yang disetujui dalam perikatan audit ini antara lain :
1. Perusahaan akan menyediakan data dan detil dari Laporan Keuangan tahun
2019.
2. Pekerjaan dan pelaporan akan dilaksanakan 13 April – 8 Mei 2020
3. Laporan Audit akan dibuat sebanyak 4 eksemplar, dimana 2 eksemplar akan
diserahkan kepada Perusahaan, 1 eksemplar untuk OJK dan 1 eksemplar untuk
Kantor Akuntan Publik.
4. Biaya Audit disepakati sebesar Rp 225.000.000 (Dua Ratus Dua Puluh
Lima Juta Rupiah) belum termasuk PPN. Dengan mekanisme sebagai
berikut :
a. Pembayaran pertama sebesar 40% dibayarkan pada saat perikatan audit
ditandatangani.
b. Pembayaran kedua sebesar 50% dibayarkan pada saat penyerahan konsep
laporan audit.
c. Pelunasan sebesar 10% dibayarkan pada waktu penyerahan final laporan
audit.
d. Setiap pembayaran, Perusahaan diminta memotong PPh 23 sebesar 2%
dengan nomor NPWP atas nama KAP Henry dan Rekan. Perusahaan
diminta menyerahkan bukti pemotongan kepada KAP Henry dan Rekan.
Pembayaran dilakukan melalui transfer ke nomor rekening BNI dengan
nomor rekening atas nama KAP HENRY DAN REKAN.
5. Kedua belah Pihak sepakat untuk menjaga kerahasiaan data dan laporan
keuangan, kecuali atas permintaan Menteri Keuangan Republik Indonesia /
Direktorat Jenderal Pajak.
6. Perusahaan mengijinkan pihak KAP Henry dan Rekan untuk
mencantumkan nama perusahaan di dalam daftar klien yang sudah diaudit
oleh KAP untuk keperluan pembuatan company profile.
7. Apabila di kemudian hari timbul sengketa dalam pelaksanaan pekerjaan ini,
kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan. Dan
apabila tidak tercapai kesepakatan maka kedua belah pihak memilih domisili
yang sah di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Surabaya.
Surat Perikatan Audit ini dibuat rangkap 2 dan memiliki kekuatan hukum yang
sama. Masing- masing pihak menerima 1 eksemplar dan Surat Perikatan Audit ini
berlaku sejak ditandatangani oleh kedua belah pihak. Terima kasih atas kesempatan
yang Saudara berikan kepada kami untuk menyediakan jasa audit bagi Saudara.

Pimpinan Ditandatangani di Jakarta, 30 Maret 2020


PT Mitra Partner KAP Henry & Rekan
Realty

Billy Kasetra Henry, SE, Ak, MM, CA, CPA,BKP


Direktur Utama PT Mitra Realty Managing Partner KAP Henry & Rekan
NO.5

PT. Mitra Realty


RENCANA PEMERIKSAAN
TAHUN BUKU 2019
1. UMUM
PT Mitra Realty didirikan pada 9 Februari 2001 di Surabaya dengan akta notaris
Vincent, SH. No 16. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan HAM dengan
nomor C2-11.562.HT.2001 tertanggal 19 Februari 2001. PT Mitra Realty
bergerak di bidang bidang industri pengelolaan property komersial yang fokus
pada kegiatan persewaan ruangan pertokoan.

2. SUSUNAN PENGURUS

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)


a. meminta pertanggungjawaban kepada manajemen terkait pengelolaan
perusahaan
b. mengangkat dan memberhentikan dewan komisaris dan direktur utama
c. mengambil keputusan yang penting dan signifikan bagi perkembangan
perusahaan
Dewan Komisaris
a. mengawasi pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan oleh direktur utama
b. memberikan pertimbangan dan nasihat kepada direktur utama dalam
pengambilan keputusan

Direkur Utama (Billy Kasetra)


a. menetapkan rencana kerja dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
rencana kerja secara keseluruhan
b. mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada masing-masing
bagian
c. mengoordinasikan dan mempertanggungjawabkan pegelolaan perusahaan
kepada dewan komisaris
d. menjaga kelancaran operasional perusahaan untuk jangka Panjang
e. bertanggung jawab atas segala dampak dari pengambilan keputusan

Komite Audit
a. membantu dewan komisaris menjalankan pengawasan melalui internal audit
b. mengoordinasikan temuan internal audit bersama dengan dewan komisaris

Internal Audit
a. melakukan pengawasan terhadap kinerja dan pengelolaan manajemen
perusahaan
b. bertanggungjawab kepada direktur utama, dan melaporkan pekerjaannya
kepada komite audit
c. menyusun laporan hasil audit tertulis secara berkala
d. menyusun rencana audit berdasarkan analisis dan penilaian risiko perusahaan

Manajer Marketing (Olivia Apriliani (hingga Februari 2020)


a. melakukan kebijaksanaan pokok dalam bidang pemasaran dan memimpin
pelaksanaannya
b. menyusun strategi harga pemasaran yang realistis
c. menyusun dan menetapkan rencana program dan anggaran pemasaran
d. mengajukan rencana harga dan rencana pemasaran kepada direktur utama.
e. mengawasi dan mengendalikan aktivitas pemasaran, menganalisis
penyimpangan yang terjadi
f. melakukan koordinasi dengan manajer lainnya
g. Untuk memperlancar tugasnya, Olivia Apriliani dibantu oleh:
Kepala bagian Administrasi Pemasaran (Arifin) & staf
- melakukan aktivitas pemasaran.
- memeriksa proses pembayaran sewa oleh tenant.
- membuat surat perjanjian kerjasama dengan tenant.
- menginventarisasi status tenant yang menyewa lahan perusahaan.
- menginformasikan kepada petugas penagihan bahwa periode
pembayaran sewa oleh tenant telah jatuh tempo.
Petugas Penagihan (Yusuf Pramaditia)
- melakukan proses penagihan kepada tenant.
- menginformasikan status penagihan dan pembayaran sewa oleh tenant
ke bagian akuntansi.
- melakukan rekonsiliasi secara berkala status pembayaran sewa oleh
tenant dengan bagian keuangan

Manajer Akuntansi dan Keuangan (Ryo Wicaksono)


a. menganalisis laporan keuangan yang dihasilkan oleh staf akuntansi (Maulana
dan Reza) secara periodic
b. membuat laporan pertanggung jawaban kepada Direktur Utama (Billy
Kasetra)
c. melakukan budgeting dan menganalisis pelaksanaannya
d. melakukan koordinasi dengan manajer lainnya
e. untuk memperlancar tugasnya, Ryo Wicaksono dibantu
oleh: Kepala bagian akuntansi umum (Reza) & staf
- mencatat transaksi keuangan
- menyusun rekonsiliasi bank
- menyusun laporan bank
- memeriksa laporan supplier sebelum dilakukan pembayaran
Kepala bagian keuangan (Maulana) & staf
- mengatur transaksi penerimaan dan pengeluaran kas
- memverifikasi bukti transaksi sebelum dilakukan pembayaran
- melakukan fungsi penagihan kepada seluruh customer/tenant
- memeriksa bukti pengeluaran kas dan melakukan verifikasi pada batasan
wewenang

Manajer Personalia (Jansen Rimowa)


a. merumuskan kebijaksanaan di bidang personalia
b. melaksanakan perencanaan dan pelaksanaan seleksi karyawan sesuai dengan
kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan
c. memberikan peringatan, teguran, dan penghargaan kepada karyawan
d. mengadakan koordinasi dengan manajer lainnya
e. untuk memperlancar tugasnya, Jansen Rimowa dibantu oleh:
Kepala bagian personalia (Amalina Paulina) & staf
- mengatur pembagian kerja karyawan
- mencatat dan menyiapkan perhitungan gaji karyawan

Manajer Umum & Operasional (Deddy Purnomo)


a. merumuskan kebijaksanaan perusahaan di bidang umum & operasional
b. melakukan prosedur pengadaan dan akuisisi sesuai kebutuhan perusahaan
c. mengadakan koordinasi dengan manajer lainnya
d. untuk memperlancar tugasnya, Deddy Purnomo dibantu oleh:
Kepala bagian divisi umum dan operasional (Vivian Utomo) &
staf
- membuat order pembelian
- menandatangani dokumen pembelian terbatas pada wewenang yang
diberikan
- mencatat jumlah pembelian
- menyiapkan daftar pembelian untuk dilaporkan kepada bagian akuntansi dan
keuangan

3. EKUITAS
Jenis saham yang dimiliki adalah saham biasa yang terdiri dari 10.000.000
lembar saham dengan nominal Rp 1.000 per lembar. Pemegang saham PT
Mitra Realty terdiri dari:
4. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Dasar Akuntansi
Laporan keuangan perusahaan disusun berdasarkan basis akrual, artinya setiap
transaksi da kejadian keuangan dicatat pada saat tanggal terjadinya transaksi
bukan pada saat kas diterima/dibayarkan. Komponen laporan keuangan disusun
berdasarkan konsep harga perolehan. Laporan arus kas disusun berdasarkan
konsep kas dengan metode tidak langsung. Laporan keuangan disusun sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.

Prosedur Akuntansi
Posting pada buku besar dilakukan secara bulanan oleh pemegang buku besar,
berdasarkan bukti jurnal yang dicatat secara tersistem dengan menggunakan
software akuntansi setelah mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang.
1. Penerimaan Kas/Bank
Sumber penerimaan kas/bank terutama berasal dari hasil penyewaan area
gedung/ properti perusahaan kepada tenant serta penagihan piutang sewa.
Setiap penerimaan dengan cek/giro atas nama PT Mitra Realty dilakukan
ketika kasir perusahaan melakukan setoran ke Bank. Selain itu, kas masuk
pada akun bank juga berasal dari pembayaran biaya sewa oleh tenant maupun
pihak penyelenggara event yang menyewa lahan di area gedung milik
perusahaan yang mana nilai pembayarannya lebih dari Rp. 3.000.000. Setiap
penerimaan uang harus dibuatkan bukti penerimaan kas (cash receipt voucher)
dan apabila akan disetorkan harus dilengkapi dengan slip setoran bank. Kasir
membuat laporan penerimaan kas harian dan diperiksa oleh Kepala Bagian
Keuangan. Kas yang diterima dan yang tersisa, setiap harinya harus disetorkan
ke bank (selain kas kecil) setiap pagi pada keesokan harinya. Tetapi apabila
hari libur maka disimpan dalam brankas yang terletak di perusahaan. Adapun
cek/giro mundur dicatat dalam buku tersendiri oleh kasir dan pada hari jatuh
tempo diserahkan kepada Manajer Akuntansi dan Keuangan untuk disetorkan
ke bank.
2. Pengeluaran Kas/Bank
Pengeluaran uang dari perusahaan dengan nilai hingga Rp 500.000 harus
dilakukan dengan kas kecil, jika lebih maka dilakukan menggunkan kas bank.
Setiap pengeluaran uang dibuatkan bukti pengeluaran kas (cash disbursement
voucher) dan distempel “LUNAS” serta tanggal pembayaran pada bukti
pendukung tersebut untuk menghindari pembayaran ganda.
3. Pembelian/Akuisisi
Setiap pembelian harus memenuhi prosedur dan didukung bukti transaksi
pembelian berikut:
a. Formulir Permintaan Pembelian (Purchase Requirement)
b. Formulir Permintaan Penawaran Harga (Price Quotation) dan
pemilihan pemasok untuk pembelian di atas Rp 500.000.000
c. Formulir Pesanan Pembelian (Purchase Order)
d. Formulir Penerimaan Barang (Receiving Report)
Bagian akuntansi akan mencatat transaksi pembelian/akuisisi sesuai dengan
tanggal penerimaan barang/disesuaikan dengan FOB transaksi.
4. Penjualan
Setiap persewaan lahan/bangunan kepada tenant atau penyelenggara kegiatan
yang hendak menggunakan lahan milik perusahaan harus didukung bukti
transaksi penjualan sebagai berikut:
a. Dokumen kontrak kerjasama antara perusahaan dan pihak penyewa
b. Formulir Penagihan (Collection Note)
c. Formulir Pencatatan Pendapatan Sewa dan Penerimaan Kas
(Invoice/Faktur, Bukti Bank Masuk/Bank Receipt
Voucher)
Setiap penunggakan pembayaran sewa yang tidak lebih dari Rp. 20.000.000
oleh tenant harus melalui persetujuan dari Manajer Marketing dan
sepengetahuan Direktur Utama. Harga yang ditawarkan kepada tenant adalah
harga baku yang telah disahkan oleh Direktur Utama. Penyewaan tenant
dengan jangka waktu bulanan atau kurang dari satu tahun akan ditangani
secara langsung oleh divisi marketing untuk seluruh administrasi hingga
pembayaran. Penyewaan tenant besar dengan jangka waktu 5 – 20 tahun,
dokumen kontrak sewa harus mendapat persetujuan dari Direktur Utama dan
mekanisme pembayaran diselesaikan antara tenant dengan divisi akuntansi dan
keuangan. Tenant besar harus dibuatkan buku pembantu untuk memudahkan
pengakuan pendapatan agar tidak terjadi kesalahan. Jika terjadi pembatalan
sewa, maka dokumen pembatalan harus mendapat persetujuan dari manajer
marketing dan direktur utama.
5. Kas Kecil
Kas Kecil (petty cash) menggunakan sistem dana tetap (imprest fund system)
sebesar Rp3.000.000 untuk pembayaran tunai maksimum Rp 500.000.
Pengeluaran melalui kas kecil harus mendapat persetujuan dari Kepala Bagian
Keuangan. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan setiap hari Senin setiap
minggu dengan jumlah pengisian berdasarkan laporan kas kecil yang dibuat
oleh kasir setiap hari jumat setiap minggunya. Laporan penggunaan dana kas
kecil harus dilampiri dengan bukti transaksi yang sah, dan akan diverifikasi
oleh manajer akuntansi dan keuangan sebelum dilakukan pengisian kembali
pada hari senin. Jika terdapat kekurangan kas, menjadi tanggung jawab kasir
selaku pemegang dana kas kecil.
6. Kas Bank
Pengeluaran diatas Rp 500.000 dibayar menggunakan kas bank. Berikut
adalah otorisasi yang harus dipenuhi terkait dengan pengeluaran kas:
a. Rp 500.001 s/d Rp 50.000.000 harus disetujui oleh 2 orang yaitu Kepala
Bagian Keuangan dan Manajer Akuntansi dan Keuangan.
b. Sedangkan pengeluaran Rp 50.000.001 s/d Rp 500.000.000 harus
mendapat persetujuan dari Kepala Bagian Keuangan, Manajer Akuntansi
dan Keuangan, dan Direktur Utama.
c. Pengeluaran diatas Rp 500.000.000 harus mendapat persetujuan dari
Manajer Akuntansi dan Keuangan, dan Direktur Utama, dan Dewan
Komisaris
Pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapat persetujuan dari
Direktur Utama dan Dewan Komisaris.
Setiap cek/bilyet giro yang dibatalkan harus diarsip dan diberi stempel
“BATAL”
Setiap akhir bulan, harus disusun laporan rekonsiliasi bank oleh bagian
akuntansi dan diperiksa oleh Manajer Akuntansi dan Keuangan.
Setiap akan menambah fasilitas pinjaman bank, berapapun jumlah dan
fasilitasnya harus mendapat persetujuan dewan komisaris dan direktur utama.
7. Piutang Usaha
Piutang sewa dihitung berdasarkan saldo terakhir dan perusahaan tidak
melakukan pencadangan piutang tak tertagih. Perusahaan menghapuskan
piutang dagang pada saat piutang tersebut benar-benar tidak dapat ditagih lagi
(metode penghapusan langsung).
8. Aset Tetap
Aset tetap dicatat berdasarkan harga perolehannya dan disajikan dengan
akumulasi penyusutan sehingga didapatkan nilai bukunya. Tanah memiliki
masa manfaat yang tidak terbatas dan tidak dianggap sebagai asset yang dapat
disusutkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus
(straight line method) berdasrkan taksiran ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Beban perbaikan dan pemeliharaan akan dikapitalisasi hanya jika menambah


umur ekonomis atau produktivitas aset. Jika tidak dapat memenuhi persyaratan
tersebut akan dicatat sebagai beban.
9. Pengakuan Pendapatan
Pendapatan diakui secara akrual dan setiap kontrak sewa yang diterima harus
dicatat pada daftar rincian pendapatan.

Kode Akun dan Neraca Saldo


Setiap nomor akun perusahaan terdiri dari tiga digit angka. Digit pertama
menunjukkan jenis akun. Digit kedua menunjukkan kelas akun, dan digit terakhir
menunjukkan urutan akun. Berikut adalah daftar kode akun dan
pengelompokannya pada PT. Mitra Realty
5. BUKU-BUKU YANG DIGUNAKAN PERUSAHAAN
Dalam rangka penyusunan laporan keuangan, perusahaan telah
menyelenggarakan antara lain: buku kas, buku bank, buku besar, ayat jurnal,
dan proses pembukuan dilakukan baik secara manual dan komputerisasi.

6. NERACA KOMPARATIF
7. MASALAH AKUNTANSI
a. Pembukuan dilakukan secara manual dan komputerisasi.
b. Perusahaan yang menuju pada komputerisasi akan dapat memberikan laporan
yang lebih cepat, akan tetapi dalam prakteknya perusahaan masih mengalami
hambatan-hambatan dalam penggunaan media tersebut yang berakibat pada
terlambatnya penerimaan laporan final. Untuk mengimbangi perkembangan
dan masalah-masalah yang timbul, perusahaan perlu meningkatkan
pemakaian komputer, dalam hal ini menerapkan program yang lebih
mantap.

8. MASALAH PERPAJAKAN
a. Dalam pengelmpokan beban masih ditemukan beban-beban yang seharusnya
tidak termasuk pada kelompok beban menurut fiskal, hal ini perlu penegasan
lebih lanjut untuk penyusunan rekonsiliasi laba akuntansi dan laba fiskal.
b. Tahun sebelumnya semua pajak yang terhutang telah diselesaikan, dengan
kata lain tidak ada pajak yang belum dibayarkan.

9. MASALAH PEMERIKSAAN
Direktur PT Mitra Realty menganggap kinerja dari KAP Umar dan Rekan yang
mengaudit laporan keuangan perusahaan untuk tahun pembukuan 2017 dan 2018
kurang memuaskan. KAP Umar dan Rekan meminta perusahaan untuk
memperbaiki ndust akuntansi perusahaan, di sisi lain perusahaan sangat
membutuhkan ndust pengendalian yang lebih baik pada proses akuntansi yang
dimilikinya saat ini. Keluhan lain yang juga dialamatkan kepada KAP Umar dan
Rekan adalah tentang penetapan fee audit yang terlalu tinggi. Besarnya fee
tersebut dirasa tidak sebanding dengan jasa yang diberikan oleh KAP.
Permasalahan terakhir (sekaligus menjadi permasalahan yang paling signifikan)
yang dihadapi oleh perusahaan dalam hubungannya dengan KAP Umar dan
Rekan adalah terkait dengan opini audit pada Laporan Keuangan perusahaan pada
tahun pembukuan yang berakhir 31 Desember 2018. KAP Umar dan Rekan
menerbitkan pendapat wajar dengan pengecualian atas laporan keuangan
perusahaan tahun 2018. Pengecualian tersebut dialamatkan pada kesalahan
pencatatan nilai asset tetap senilai Rp 25.064.000.000 yang mengakibatkan
ketidaksesuaian perhitungan depresiasi senilai Rp 104.000.000. Perusahaan tidak
menanggapi dan menolak untuk melakukan penyesuaian atas ketidaksesuaian
tersebut. KAP Umar dan Rekan menganggap hal tersebut sebagai kesalahan
penyajian yang material di dalam laporan keuangan dan menghalangi
diterbitkannya pendapat wajar tanpa pengecualian. Direktur PT Mitra Realty
merasa terganggu terhadap opini yang dikeluarkan oleh KAP Umar dan Rekan
serta menganggapnya sebagai sesuatu yang menghambat rencana pengembangan
perusahaan untuk menjadi perusahaan terbuka di masa yang akan datang
10. RENCANA KERJA
Tim Auditor terdiri dari:
Partner : Henry CPA (pengalaman lebih dari 10 tahun)
Manajer : Juan Ramon Siahaan (pengalaman 8 tahun)
Asisten Manajer : Bobby Moses (pengalaman 6 tahun)
Senior : Fifi yang digantikan oleh Anda (pengalaman 4
tahun) Junior : Mohamad Faisal (pengalaman 2 tahun)

11. JASA AKUNTAN


Pemeriksaan umum atas laporan keuangan untuk dapat memberikan pendapat
atas kewajiban laporan keuangan secara keseluruhan.

12. BIAYA PEMERIKSAAN


Fee audit adalah sebesar Rp 225.000.000 ditambah PPN dan dipotong PPh 23

13. WAKTU
Waktu pemeriksaan adalah: 13 April 2020 – 8 Mei 2020
NO.6

Materialitas
 Materialitas tingkat Lap Keuangan 6% dari laba sebelum pajak
= 11.357.000.000 x 6%
= 681.420.000
 Materialitas Tingkat Akun = 50% dari Mat Tingkat Laporan Keuangan
= 681.420.000 x 50%
= 340.710.000
 Materilitas Tingkat Transaksi = 10% dari Materialitas Tingkat Akun
= 340.710.000 x 10%
= 34.071.000
Saya memilih materialitas dari nilai laba sebelum pajak karena laba sebelum pajak
adalah jumlah laba yang dimiliki sebelum dikurangi biaya pajak yang wajib
dibayarkan. Nilai laba ini akan menampilkan banyaknya laba yang diterima
perusahaan dari kegiatan operasional dan non operasionalnya tanpa biaya pajak.
Tanpa memasukkan elemen pajak, maka akan membantu meminimalkan variabel-
variabel yang mungkin berbeda-beda di antara satu perusahaan dengan perusahaan
lain. Perhitungan laba sebelum pajak berguna sebagai bahan evaluasi kinerja
operasional perusahaan. Dengan kata lain untuk memfokuskan analisis pada
profitabilitas operasional sebagai ukuran kinerja. Tingkat materialitas yang sering
digunakan adalah kisaran 5% - 10%. Saya memilih angka 6% karena bagi saya angka
tersebut cukup untuk menekan risiko audit baik inheren maupun risiko pengendalian.
Semakin kecil tingkat materialitas maka semakin besar bukti yang harus
dikumpulkan.

Anda mungkin juga menyukai