Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KOMUNIKASI BISNIS LINTAS BUDAYA


Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Komunikasi dan Negosiasi Bisnis
Dosen Pengampu : Anike Putri, S.E., M.Ak

Disusun Oleh :

ANNISA FARA NABILA 9882405120221004

ARISYANTO ANTONIUS 9882405120221008

FANI NURUL AINI SIFATUL UMMI 9882405120221012

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS INFORMATIKA DAN BISNIS INDONESIA
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang maha esa atas rahmat-Nya maka
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan selesai.

Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Komunikasi dan Negosiasi
Bisnis. Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah pengetahuan
juga wawasan terkait komunikasi bisnis lintas budaya.

Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi
perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun. Mudah-mudahan makalah ini dapat dipahami oleh
bagi para pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang kurang
berkenan.

Bandung,16 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... ii
BAB I .............................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan .......................................................................................................................................... 1
1.4 Manfaat ........................................................................................................................................ 1
BAB II ............................................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ............................................................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Komunikasi Bisnis Lintas Budaya ......................................................................... 2
2.2 Pentingnya Komunikasi Bisnis Lintas Budaya ........................................................................ 3
2.3 Memahami Budaya dan Perbedaannya .................................................................................... 3
2.4 Komunikasi dengan Orang Berbudaya Asing.......................................................................... 6
BAB III ............................................................................................................................................................ 9
PENUTUP ....................................................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ...................................................................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, karena manusia makhluk sosial yang
selalu berinteraksi satu sama lain, baik itu dengan sesama, adat istiadat, norma, pengetahuan
ataupun budaya di sekitarnya. Setiap manusia pasti membutuhkan itu semua, karena manusia
tidak dapat hidup secara individu, dalam kehidupannya pasti membutuhkan pertolongan dari
orang lain dan untuk mewujudkan itu semua diperlukan komunikasi yang baik.

Seperti yang kita tahu, budaya di satu negara tidaklah sama dengan negara yang lain, dan
sebagai para pelaku bisnis yang ingin mengembangkan perusahaannya kita perlu memperluas
ruang lingkup bisnis kita, tidak hanya berfokus di satu negara tetapi juga perlu dikembangkan
ke negara lain. Untuk itu kita perlu mempelajari bagaimana berhubungan dan berinteraksi
dengan pelaku bisnis yang memiliki bahasa, tradisi dan norma-norma yang berbeda.

Oleh karena itu, disini kita perlu belajar mengenai bagaimana cara berkomunikasi antar
budaya yang berbeda. Tidak hanya dengan satu bangsa melainkan lintas bangsa, lintas bangsa
disini yang dimaksudkan nya adalah kebudayaan dari luar negara Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian Komunikasi Bisnis Lintas Budaya
2. Pentingnya Komunikasi Bisnis Lintas Budaya
3. Memahami Budaya dan Perbedaannya
4. Komunikasi dengan Orang Berbudaya Asing

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian Komunikasi Bisnis Lintas Budaya
2. Mengetahui pentingnya Komunikasi Bisnis Lintas Budaya
3. Mengetahui pemahaman Budaya dan Perbedaannya
4. Mengetahui Komunikasi dengan Orang Berbudaya Asing

1.4 Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah agar dapat memahami serta
mengetahui bagaimana cara melakukan komunikasi bisnis lintas budaya dalam melakukan
aktivitas bisnis.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi Bisnis Lintas Budaya


Komunikasi bisnis lintas budaya adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia
bisnis baik komunikasi verbal maupun nonverbal dengan memperhatikan faktor-fator
budaya di suatu daerah, wilayah, atau negara. Pengertian lintas budaya dalam hal ini
bukanlah semata-mata budaya asing (Internasional), tetapi juga budaya yang tumbuh dan
berkembang di berbagai daerah dalam wilayah suatu negara.

Sebagaimana diketahui, setiap daerah yang ada di Indonesia ini memiliki kekhasan
budaya yang tidak dimiliki oleh daerah lainnya, seperti bagaimana seseorang
berkomunikasi sengan orang lain, baaimana seseorang menghargai orag lain, bagaimana
mereka memanfaatkan waktu yang ada, bagaimana mereka bekerja, bagaimana mereka
meyakini atau mempercayai sesuatu yang sudah turun-temurun dari nenek moyang
mereka, bagaimana mereka berpakaian, dan bagaimana mereka memperlakukan suatu
produk.

Begitu pula pelaku bisnis, apabila pelaku bisnis akan melakukan ekspansi
bisnisnya ke daerah lain atau negara lain, pemahaman budaya disuatu daerah atau negara
tersebut menjadi sangat penting artinya, termasuk bagaimana memahami produk-produk
musiman disuatu negara, agar tidak terjadi kesalahan fatal yang dapat mengakibatkan
kegagalan bisnis.

Komunikasi bisnir lintas budaya menurut para ahli:

1. Menurut Stringer and Cassiday (2009)


Menyatakan komunikasi lintas budaya adalah komunikasi yang terjalin antar manusia
dengan latar belakang budaya yang berbeda. [butuh rujukan]
2. Menurut Liliweri
Komunikasi lintas budaya merupakan interaksi antar pribadi dan komunikasi antar
pribadi yang dilakukan oleh beberapa orang yang memiliki latar belakang budaya
yang berbeda [butuh rujukan]
3. Menurut Purwasito

2
Komunikasi lintas budaya didefinisikan sebagai analisis perbandingan yang
memprioritaskan relativitas kebudayaan. Komunikasi lintas budaya umumnya lebih
terfokus pada hubungan antar bangsa tanpa harus membentuk budaya baru
sebagaimana yang terjadi dalam komunikasi antar budaya.

2.2 Pentingnya Komunikasi Bisnis Lintas Budaya


Dalam menyikapi era perdagangan bebas dan globalisasi, perusahaan-perusahaan
besar mencoba melakukan bisnis secara global. Pada umumnya, perusahaan-perusahaan
besar yang beroperasi di Indonesia di bidang manufaktur, ekplorasi, maupun jasa
menggunakan beberapa konsultan asing untuk membantu mengembangkan perusahaan
mereka.
Dengan melihat perkembangan atau tren yang ada saat ini, komunikasi bisnis lintas
budaya menjadi sangat penting artinya bagi terjalinnya harmonisasi bisnis di antara
mereka. Bagaimanapun diperlukan suatu pemahaman bersama antara dua orang atau lebih
dalam melakukan komunikasi lintas budaya, baik melalu tulisan maupun lisan.
Semakin banyaknya pola kerja sama maupun kesepakatan ekonomi di berbagai
kawasan dunia saat ini akan menjadikan komunikasi bisnis lintas budaya semakin penting.

Komunikasi lintas budaya menjadi sangat penting karena sangat berguna saat kita
berkunjung atau berkomunikasi dengan lawan bicara yang berasal dari daerah atau negara
lain. Begitu juga halnya dalam lingkungan kerja. Indonesia terdiri dari beragam budaya
sehingga sangat plural.

Alasan mengapa komunikasi Lintas Budaya sangat penting ialah karena


Komunikasi antar budaya pada hakikatnya dapat menciptakan keselarasan dan
kebersamaan. Selain itu juga dapat saling memahami sisi-sisi perbedaan antar individu.
Hal itu pun sering terjadi di Indonesia, karena Indonesia merupakan negeri yang memiliki
ragam budaya.

2.3 Memahami Budaya dan Perbedaannya


A. Definisi Budaya
Menurut Lehman, Himstreet dan Baty budaya diartikan sebagai sekumpulan
pengalaman hidup yang ada dalam masyarakat mereka sendiri

3
Menurut Hofstede, budaya diartikan sebagai pemograman kolektif atas pikiran
yang membedakan anggota-anggota suatu kategori orang dari kategori lainnya.
Menurut Murphy dan Hildebrandt, budaya diartikan sebagai tipikal karakteristik
perilaku dalam suatu kelompok. Pengertian tersebut juga mengindikasikan bahwa
komunikasi verbal dan nonverbal dalam suatu kelompok juga merupakan tipikal dari
kelompok tersebut dan cenderung unik atau berbeda dengan yang lainnya.
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam definisi di atas, antara
lain, bahwa budaya mencakup sekumpulan pangalaman hidup, pemrograman
kolektif, system sharing, dan tipikal karakteristik perilaku setiap individu yang ada
dalam suatu masyarakat, termasuk didalamnya tentang bagaimana sistem dinilai,
norma, simbol-simbol, dan kepercayaan atau keyakinan mereka masing-masing.
B. Komponen Budaya
Budaya mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, terutama yang berkaitan
dengan dimensi hubungan antar manusia, meskipun bentuk dari setiap komponen
budaya dapat berbeda-beda dari suatu tempat ke tempat yang lain. Menurut Lehman,
Himstreet dan Baty, setiap elemen terbangun oleh beberapa komponen utamanya,
yaitu nilai-nilai, norma-norma, simbol-simbol, bahasa, dan pengetahuan. Menurut
Mitchell, komponen budaya mencakup antara lain: bahasa, kepercayaan, sopan
santun, ada istiadat, seni, pendidikan, humor, dan organisasi sosial.Menurut Cateora,
budaya memiliki beberapa elemen, yaitu budaya material, lembaga sosial,sistem
kepercayaan, estetika, dan bahasa.
C. Tingkatan Budaya
Menurut Murphy dan Hildebrandt, dalam dunia praktis ada 3 tingkatan budaya:
1. Formal
Budaya pada tingkatan formal merupakan sebuah tradisi atau kebiasaan yang
dilakukan oleh suatu masyarakat yang turun menurun dari suatu generasi ke
generasi berikutnya dan hal itu bersifat formal/resmi.
2. Informal
Pada tingkatan ini budaya lebih banyak diteruskan oleh suatu masyarakat dari
generasi ke generasi berikutnya melalui apa yang di dengar, dilihat, dipakai, dan
dilakukan tanpa diketahui alasannya mengapa hal itu harus dilakukan.

4
3. Teknis
Pada tingkatan ini, buku-buku dan aturan-aturan merupakan hal yang terpenting.
Terdapat suatu penjelasan yang logis mengapa sesuatu harus dilakukan dan yang
lain tidak boleh dilakukan.
D. Mengenal Perbedaan Budaya
Perbedaan budaya dapat dilihat dari nilai sosial, peran dan status, kebiasaan
pengambilan keputusan, sikap terhadap waktu, penggunaan ruang/jarak, konteks
budaya, bahasa tubuh,hukum, perilaku etis, dan perbedaan budaya perusahaan.
a) Nilai-nilai Sosial
Di daerah pedesaan masih terdapat nilai-nilai kebersamaan yang tinggi meski
dalam hal ekonomi mereka tertinggal, namun di perkotaan nilai gotong royong
sudah mulai memudar seiring dengan tingginya sikap individualistis.
b) Peran dan Status
Budaya menuntun peran yang akan dimainkan seseorang, termasuk
siapa berkomunikasi dengan siapa, apa yang mereka komunikasikan, dan
dengan cara bagaimana mereka berkomunikasi.
c) Pengambilan Keputusan
Dinegara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Kanada, biasanya
pengambilan keputusan dilakukan dengan cepat, lain halnya di negara
Amerika latin dan Jepang, pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
manajer puncak umumnya dilakukan dengan lambat dan bertele-tele.
d) Konsep Waktu
Sebagian besar eksekutif dan penduduk negara maju menyadari bahwa waktu
sangatlah berharga. Lain halnya dengan para eksekutif dari Amerika Latin dan
Asia yang umum nya melihat waktu lebih fleksibel.
e) K o n s e p J a r a k K o m u n i k a s i
Sebagaimana masalah waktu, menjaga jarak komunikasi juga berbeda untuk
budaya yang berbeda.
f) Konteks Budaya
Cara orang menyampaikan pesannya kepada orang lain sangat ditentukan
konteks budaya. Di dalam konteks budaya tinggi seperti Korea atau Taiwan,

5
orang kurang tergantung pada bahasa verbal, kebanyakan dari mereka
tergantung pada bahasa nonverbal, lain hal nya dengan Amerika Serikat dan
Jerman mereka sangat tergantung pada komunikasi verbal dan cenderung
langsung pada persoalan atau disampaikan secara lebih eksplisit tanpa basa
basi.
g) B a h a s a T u b u h
Perbedaan bahasa tubuh sering kali menjadi sumber kesalah pahaman
berkomunikasi lintas budaya.
h) P e r i l a k u S o s i a l
Apa yang dianggap sopan di suatu negara bisa jadi dianggap kurang sopan di
negara lain.
i) P e r i l a k u E t i s
Perilaku yang etis dan tidak etis antar negara pun bisa berbeda.
j) Perbedaan Budaya Perusahaan
Budaya organisasi adalah cara perusahaan dalam melaksanakan sesuatu.
Dengan katalain, budaya organisasi mempengaruhi cara orang bereaksi
dengan orang lain.

2.4 Komunikasi dengan Orang Berbudaya Asing


A. Belajar tentang budaya
Ketika merencanakan untuk melakukan bisnis dengan orang yang memiliki budaya
berbeda, seseorang akan dapat berkomuikaasi secara efektif bila ia telah mempelajari
budayanya. Lagi pula, ketika sudah merencanakan untuk tinggal di negara lain, ia
tentunya juga sudah mempersiapkan bahasa yang harus di kuasainya.
Disamping itu, ketika tinggal di negara lain alangkah baiknya orang tersebut juga
seddikit mengenal budaya maupun adat istiadat yang berlaku di negara tersebut.
Bahasa asing tentunya tidak dapat dipelajari dalam waktu singkat. Namun demikian,
mulai mengenal beberapa kata bahasa asing untuk suatu pergaulan di lingkunan bisnis
merupakan langkah baik yang senantiasa perlu dikembangkan. Kalau perlu dalam
suatu pertemuan yang bersifat informal bisa juga diselipkan kata-kata bbahasa aing
yang telah dipahami.

6
Disamping belajar bahasa, anda juga harus membaca buku dan artikel tentang budaya
asing tersebut, dan selanjutnya menanyakan secara langsung kepada mitra bisnis anda.
Usahakan agar anda berkonsentrasi belajar pada maslah-masalah yang berkaitan
dengan sejarah budaya, agama, politik, nlai-nilai dan adat istiadat. Berikut ini adalah
contoh komunikasi lintas budaya ketika melakukan perjalanan ke suatu negara :
Di Spanyol, orang berjabat tangan paling lama antara lima sampai tujuh ayunan;
melepas jabat tangan segera dapat diartikan sebagai suatu bentuk penolakan. Di
Prancis, orang berjabat tangan cukup dengan hanya sekali ayunan atau gerakan.
Jangan memberi hadiah minuman-minuman beralkohol di negara-negara Arab. Di
Pakistan atau negara-negara yang berpendudukan mayoritas muslim, jangan heran
kalau di tengah-tengah suatu pertemuan bisnis mereka minta izin keluar menunaikan
ibadah sholat karena setiap Muslim wajib sholat lima waktu sehari.
Anda dianggap menghina tuan rumah jika anda menolak tawaran makanan, minuman
atau setiap bentuk kebaikan di negara-negara Arab. Namun, Anda juga jangan cepat-
cepat menerima bentuk tawaran tersebut. Kalau mau menolak suatu tawaran, tolaklah
dengan cara yang sopan.
Tekankan usia perusahaan anda ketika berhubungan bisnis dengan pengusaha di
Jerman, Belanda, dan Swiss.
B. Mengembangkan keterampilan komunikasi lintas budaya
Mempelajari apa yang dapat dilakukan oleh seseorang tentang budaya tertentu
sebenarnya merupakan suatu cara yang baik untuk menemukan bagaimana mengirim
dan menerima pesan-pesan lintas budaya secara efektif. Namun, perlu diingat dua hal
yaitu pertama, jangan terlalu yakin bahwa seseorang akan dapat memahami budaya
lain secara utuh atau sempurna. Kedua, jangan mudah terbawa kepada pola
generalisasi terhadap perilaku seseorng dari budaya yang berbeda.
Mempelajari keterampilan komunikasi lintas budaya pada umumnya akan membantu
seseorang beradaptasi dalam setiap budaya, khususnya jika seseorang berhubungan
dengan orang lain yang memiliki budaya yang berbeda.
C. Negosiasi lintas budaya
Moran, Sthal dan Boyar internasional, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
pelatihan lintas budaya (cross-culture training), membedakan budaya dalam dua

7
kelompok yaitu budaya permukaan (surface culture) seperti makanan, liburan,
gaya hidup, dan budaya tinggi (deep culture), yang terdiri atas sikap dan nilai-nilai
yang menjadi dasar budaya tersebut.
Orang yang berasal dari budaya yang berbeda serimng kali mempunyai pendekatan
negosiasi yang juga berbeda. Tingkat toleransi untuk suatu ketidak setujuan pun
bervariasi. Sebagai contoh, negosiator dari Amerika Serikat cenderung relatif
impersonal dalam melakukan negosiasi. Mereka melihat tujuan mereka dalam sudut
pandang ekonomi dan biasanya mereka menganggap unsur kepercayaan penting
diantara mereka. Sebaliknya para negosiator dari Cina dan Jepang lebih suka pada
suasana hubungan sosial. Jika ingin berhasil bernegosiasi di Cina, Anda sebaiknya
bersikap sabar dan menguasai bagaimana hubungan personal (pribadi) di Cina. Di
kedua negara tersebut, anda harus dapat menumbuhkan hubungan personal sebagai
dasar membangun kepercayaan dalam proses negosiasi.
Negosiasi dari negara yang berbeda mungkin menggunakan teknik pemecahan masalah
dan metode pengambilan keputusan yang berbeda. Jika mempelajari budaya partner
anda sebelum bernegosiasi, anda akan lebih mudah mempelajari budaya pandangan
mereka lebih lanjut, menunjukkan sikap luwes, hormat, sabar, dan sikap bersahabat
akan membawa pengaruh yang baik bagi proses negosiasi yang sedang berjalan, yang
pada akhrnya dapat ditemukan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Semakin pesatnya perkembangan tenologi informasi dan komunikasi telah
memberikan peluang untuk berkomunikasi dengan seseorang yang berbicara dengan
bahasa dan budaya yang berbeda. Pengemangan keterampillan komunikasi bisnis llintas
budaya menjadi semakin penting artinya, mengingat kecenderungan dunia bisnis yang
semakin mengglobal.

Terdapat tiga tingkatan budaya, yaitu formal, informal, dan teknis. Kendala utama
dalam komunikasi lintas budaya adalah perbedaan budaya dan masalah bahasa. Perbedaan
budaya sering kali menjadikan komunikasi tidak efekti.

Perbedaan budaya dapat ditunjukkan dalam nilai-nillai sosial, ide status, kebiasaan
pengambilan keputusan, sikap terhadap waktu, pengaturan jarak bicara, konteks budayaa,
bahasa tubuh, adat-istiadat, perilaku hukum dan etika.

Seseorang dapat mempelajari budaya tertentu dengan cra membaca buku-buku dan
artikel, berbicara dengan orang yang menjadi bagian dari suatu budaya, mengunjungi suatu
negara, belajar bahasanya, belajar sejarah budaya suatu negara, agama, politik, nilai-nilai,
dan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat suatu negara.

B. Saran
Dengan semakin terbukanya peluang perusahaan multinasional masuk ke wilayah
suatu negara dan di dorong dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi, maka pada saat itulah kebutuhan akan komunikasi bisnis lintas budaya
menjadi semakin penting artinya. Dengan demikian kita perlu untuk mempelajari berbagai
macam budaya, baik dalam negeri maupun luar negeri.

9
DAFTAR PUSTAKA

Purwanto, D. (2010). Komunikasi Bisnis. Surakarta: Erlangga.


Saputra, D. (n.d.). Bab 4 Komunikasi Bisnis Lintas Budaya. Retrieved from
https://www.scribd.com/document/220436248/Bab-4-Komunikasi-Bisnis-Lintas-Budaya

10

Anda mungkin juga menyukai