Peradangan
Peradangan
PHATOLOGI MATA
(PERADANGAN)
DISUSUN OLEH :
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji sykur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PERADANGAN” ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah kami ini adalah untuk memenuhi tugas
dari dosen Dr.Zaldi Z,Sp.M pada mata kuliah phatologi mata .
Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang peradangan mata dengan
bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuanya sehinnga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Kami menyadari,makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4
1.1.Latar Belakang........................................................................................................4
1.2.Rumusan Masalah...................................................................................................4
1.3.Tujuan......................................................................................................................4
1.4.Manfaat....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................5
2.1.Konjungtivitis........................................................................................................................5
2.1.1.Definisi konjungtivitis.........................................................................................................6
2.1.2.Tanda dan gejala Konjungtivitis ........................................................................................7
2.1.3.Penularan konjungtivitis....................................................................................................8
2.1.4.Tatalaksana konjungtivitis..................................................................................................9
2.1.4.1.Tatalaksana nonfarmakologi.........................................................................................10
2.1.5.Komplikasi konjungtivitis.................................................................................................11
2.1.6. Pencegahan konjungtivitis..............................................................................................12
2.2.Perilaku...............................................................................................................................13
2.2.1.Pengertian........................................................................................................................14
BAB III........................................................................................................................................15
Kesimpulan................................................................................................................................16
Saran.........................................................................................................................................16
1.1.Rumusan masalah
1.Pengertian konjungtivitas?
2.Perilaku terjadinya konjungtivitis?
3.Hasil uji hipotesis?
1.2.Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
phatologi mata, yang memiliki tema yang berkaitan dengan kelainan refraksi yang
selanjutnya dapat kita uraikan dalam makalah ini.
1.3.Manfaat
Makalah ini menjelaskan tentang teori-teori sehingga dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai materi yang bersangkutan.
BAB I
PENDAHULUAN
ringan dan mata berair hingga berat dengan banyak sekret purulen kental.
dapat juga disebabkan oleh faktor endogen. Beberapa faktor risiko yang
lingkungan, gaya hidup serta kebersihan diri dan lingkungan. Selain itu,
terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), jarak tempat tinggal,
dan interaksi atau kontak fisik antar individu memudahkan transmisi agen
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konjungtivitis
menjadi akut, hiperakut dan kronis sesuai dengan onset dan tingkat
lakrimasi, ngeres, nyeri dan rasa panas. Beberapa gejala khas juga dapat
Gejala khas pada konjungtivitis alergi adalah gatal. Sekret yang cair
didapatkan pada infeksi virus akut dan alergi akut, sedangkan mukoid
khas pada alergi kronis. Pada infeksi bakteri akut dan klamidia didapatkan
dan fotofobia. Sensasi benda asing, tergores atau sensasi terbakar pada
2009).
yang terjadi tanpa infiltrasi sel didapatkan pada iritasi yang disebabkan oleh
angin, asap, panas matahari dan lain-lain; (2) Mata berair (Epifora), sekresi air
mata yang terjadi pada konjungtivitis diakibatkan oleh adanya sensasi benda
asing, sensasi terbakar, sensasi tergores, atau oleh rasa gatal. Transudasi
jumlah air mata; (3) Eksudasi, pada hampir semua jenis konjungtivitis
ditemukan banyak kotoran mata pada palpebra terutama saat bangun tidur.
adalah keadaan turunnya palpebra superior karena adanya infiltrasi sel radang
yang terjadi karena konjungtiva terikat pada tarsus atau limbus dibawahnya oleh
Secara klinis, folikel dapat dikenali sebagai struktur bulat kelabu atau
dari proses eksudatif. Proses eksudatif terjadi akibat adanya bakteri yang
menyerang bakteri tersebut dan bercampur dengan fibrin dan mukus yang
selalu mengenai stroma dan paling sering berupa kalazion; (10) Adenopati
merupakan sebuah nodul pada area preaurikular yang dapat tampak jelas
cairan atau kotoran yang keluar dari mata yang sakit dimana mengandung
bakteri atau virus. Salah satu media penularannya adalah secara kontak
cairan mata (cairan infeksi). Namun penularannya juga dapat melalui cara
tidak langsung, misalnya tangan yang
tangan atau tisu secara bergantian, dan penggunaan bantal atau sarung
topikal, obat anti inflamasi, irigasi mata, pembersihan kelopak mata atau
kontaminasi terhadap mata yang sehat atau mata orang lain. Instruksi
yang diberikan misalnya seperti tidak menggosok mata yang sakit dan
kali menyentuh mata yang sakit dan menggunakan kain lap, handuk atau
sapu tangan baru yang terpisah untuk membersihkan mata yang sakit
memberikan hasil setelah pemberian 3-5 hari, maka pengobatan dihentikan dan
pengobatan antibiotik spektrum luas dalam bentuk tetes mata tiap jam atau
salep mata 4-5 kali sehari. Pada umumnya penggunaan antibiotik spektrum luas
dengan cara mengoleskan salep pada ulkus dengan swab kapas kering, tetesi
obat antivirus dan tutup selama 24 jam (Vaughan, 2009; Budiono, 2012; Azari,
2013).
dalam 2 kali/hari selama 2 bulan, atau dapat juga diberikan secara oral
dengan dosis 1-1,5 g/hari dalam empat dosis terbagi selama 3-4 minggu.
Selain itu, dapat juga diberikan Doxycycline 100 mg/oral dua kali sehari
Azari, 2013).
topikal. Respon pengobatan pada kasus ini biasanya baik, namun sering
Azari, 2013).
menyentuh mata yang sehat sesudah menyentuh mata yang sakit, tidak
bantal dan handuk yang kotor dengan yang bersih setiap hari;
2.2 Perilaku
2.2.1 Pengertian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) perilaku
internal dan faktor eksternal. Dengan demikian, perilaku manusia terjadi melalui
rumah atau tempat beraktifitas manusia. Oleh karena itu rumah atau
daya tahan tubuh sehingga tubuh mudah terkena penyakit (Darmiah et al,
2015).
higinisitas yang baik dan membatasi kontak langsung dapat menurunkan potensi
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati dan Hamzah pada
hubungan antara perilaku pasien dengan kejadian konjungtivitis. Pada tahun 2008
mengalami peningkatan menjadi 7.228 orang pasien pada tahun 2009. Hal
dengan responden yang tidak memiliki perilaku berisiko (Hapsari et al, 2014).
konjungtivitis, salah satu faktor yang berhubungan dengan penularan dari satu
penderita ke penderita yang lain adalah faktor perilaku dari penderita. Perilaku
3.1.KESIMPULAN
Inflamasi atau infeksi pada konjungtiva disebut dengan konjungtivitis. Kondisi ini ditandai
dengan dilatasi pembuluh konjungtiva yang menyebabkan terjadinya hiperemia dan
edema konjungtiva dan biasanya disertai dengan keluarnya kotoran. Radang konjungtiva
(konjungtivitis) adalah penyakit mata paling umum ditemukan di seluruh dunia. Penyakit ini
bervariasi mulai dari hiperemia ringan dengan mata berair sampai kongjungtivitis berat
dengan banyak sekret purulen kental.
3.2.SARAN
Kami sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki kekurangan
dan jauh dari kata sempurna, penulis akan lebih fokus dalam menjelaskan tentang
makalah diatas.
Dengan penuh pengharapan kepada allah SWT semoga makalah ini bisa menjadi
pembuka jalan untuk mendapatkan ilmu yang begitu banyak dan guna bekal untuk
kehidupan yang akan datang
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrauf, M. 2016. Memutus Mata Rantai Penularan Konjungtivitis Bakteri Akut. Vol. VII. No 2. Available
from: http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/pdf/download
Amira, N & Sulistyorini, L. 2016. Hubungan Higiene Perorangan Anak dengan Angka Kejadian Kusta Anak di
Kabupaten pasuruan Tahun 2014-2015. Vol. 18, No.3. Available from:
http://www.saripediatri.org>download>pdf