Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ahmad Zulfikar

NIM : 412020421007

Subject : Organizational Behavior

WAWANCARA TERHADAP DEMA DIVISI EXTERNAL

Narasumber : Ilham Nazaruddin Nor (Ketua divisi DEMA External)

Tujuan : Teori motivasi apakah yang ada pada DEMA External?

~~~~~

Saya : Assalamu’alaikum apakah saya berbicara dengan saudara Ilham?

Ilham : Wa’alaikumussalam, betul sekali dengan saya sendiri Ilham

Saya : baiklah saudara Ilham, apakah DEMA dengan divisi External ini diketuai oleh anda?

Ilham : iya benar

Saya : baik saudara Ilham, DEMA External yang di ketuai oleh anda ini dan anda jabat
selama kurang lebih 2 tahun ini. Seperti apakah motivasi mereka untuk semangat dalam
melakukan program kerja dari divisi External itu sendiri?

Ilham : Berdasarkan yang saya amati selama ini terhadap divisi yang saya ketuai sendiri yaitu,
saya dan teman-teman yang lainnya terutama kami memenuhi kewajiban kami terlebih dahulu
sebagai mahasiswa, yang wajib untuk masuk kelas, dan bisa mengatur mana yg harus di
prioritaskan antara akademik dan non-akademik.

Kemudian jika ada yang terkendala dalam melaksanakan program kerja, maka kami akan
berkonsultasi kepada pembimbing divisi. Tidak hanya itu, karena divisi kami sebagai orang
yang menjembatani BEM luar kampus dengan BEM dalam kampus maupun sejenisnya, maka
kami sangat butuh yang namanya relasi. Jadi relasi disini adalah hal yg sangat penting untuk
menjalin kerja sama yang baik antara DEMA kita sendiri dengan DEMA luar kampus.

Dari anggota divisi External juga banyak mengikuti rapat-rapat luar kampus contohnya seperti
rapat antar BEM se-Ponorogo, perwakilan sebagai program studi Hubungan Internasional yg
di laksanakan setiap tahunnya, dan lain sebagainya. Di samping itu juga kami juga berprestasi
diluar kampus dan banyak mengikuti konferensi mahasiswa international di luar negeri demi
terjalinnya relasi yang baik antar DEMA UNIDA dengan organisasi kampus luar juga.
Disitulah peran penting kami. Suatu kesyukuran bagi kami juga, divisi External ini ialah divis
terbaik pada tahun ini, Alhamdulillah.

Saya amati juga pada teman-teman di divisi saya mereka mempunya tujuannya masing-masing
untuk kedepannya, dan demi mewujudkan apa yang mereka tuju, maka mereka berusaha
mewujudkannya melewati pelajaran apa saya yang telah di dapat melalui DEMA External ini.

Mungkin itu saja yang selama ini sudah saya amati dari teman-teman divisi saya sendiri,
selebihnya mungkin Kembali kepada diri masing-masing aja.

Saya : baik saudara Ilham, pemaparan yang cukup panjang ya terhadap DEMA divisi
External ini. Tidak heran ya melihat DEMA dari divisi ini terdapat orang-orang hebat dan
punya relasi yang cukup luas setiap tahunnya.

Baiklah saudara Ilham, terima kasih atas pemaparannya, semoga kedepannya DEMA External
ini semakin maju dan membuat UNIDA yang unggul untuk kedepannya ya.

Sekali lagi terima kasih saudar Ilham, sampai jumpa. Wassalamu’alaikum wr wb

Ilham : Wa’alaikumussalam wr wb

~~~~~

KESIMPULAN

Berdasarkan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwasanya DEMA Extenal ini


menerapkan teori motivasi Maslow yang merupakan teori hierarki kebutuhan manusia di
bidang psikologi. Menurut Maslow, kebutuhan adalah landasan motivasi segala perilaku
manusia. Setiap tindakan yang kita lakukan merupakan pemenuhan kebutuhan yang harus
dituntaskan.

Sesuai juga dengan teori lima hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow
sebagai berikut:

1. Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs)

Motivasi paling dasar manusia adalah untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya demi
bertahan hidup (survival). Kebutuhan fisiologis ini misalnya adalah kebutuhan akan
makanan, minuman, tidur, seks, dan sebagainya. Seseorang tak akan mencari kebutuhan
yang lebih tinggi, misalnya mengejar pendidikan apabila perutnya lapar atau haus. Ia harus
memenuhi terlebih dahulu kebutuhan fisiologisnya, baru mencari kebutuhan yang lebih
tinggi.

2. Kebutuhan Rasa Aman (Safety/Security Needs)

Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi, barulah muncul kebutuhan jenjang berikutnya,


yaitu kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan tingkat kedua, dalam teori Maslow ini,
meliputi keamanan dari bahaya fisik dan emosional.

3. Kebutuhan Sosial (Social Needs)

Kebutuhan selanjutnya adalah kebutuhan sosial dan kasih sayang. Hal ini dilatari dari
fitrah manusia sebagian makhluk sosial atau homo socius. Secara mendasar, manusia
memiliki rasa agar dibutuhkan orang lain, kebutuhan untuk dicintai, bersosialisasi di
masyarakat, dan sebagainya.

4. Kebutuhan Penghargaan (Esteem Needs)

Setelah kebutuhan sosial terpenuhi, muncul kebutuhan selanjutnya, yaitu kebutuhan


akan penghargaan. Kebutuhan penghargaan ini merupakan pemenuhan ego untuk meraih
prestise. Hal-hal yang termasuk kebutuhan akan penghargaan ini, menurut Maslow, adalah
kebutuhan akan status, pengakuan, reputasi, martabat, bahkan dominasi.

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self-Actualization Needs)

Motivasi tertinggi manusia adalah kebutuhan akan aktualisasi diri, yaitu keinginan
untuk mengoptimalisasi potensi dirinya. Sebagai misal, seseorang yang bercita-cita
menjadi polisi berhasil mencapai profesi yang ia inginkan. Selanjutnya, ia mengembangkan
dirinya agar bisa menjadi polisi profesional dan terus mengoptimalkan potensi, serta
mengabdikan dirinya pada masyarakat.

Hal demikian yang dikenal sebagai aktualisasi diri, yakni pemenuhan potensi diri,
mulai dari sisi cita-cita, keinginan, kreativitas, dan kematangan mental untuk bertanggung
jawab terhadap pilihan yang ia putuskan sendiri.

Patut menjadi catatan bahwa motivasi dan kebutuhan manusia berbeda-beda tergantung
status sosialnya di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai