Anda di halaman 1dari 3

MELIANA

043895919

1. Pengertian Motivasi

Secara bahasa, motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang berarti dorongan atau
menggerakan. Sehingga motivasi dalam sebuah organisasi (motivasi organisasi) ialah sesuatu yang
mendorong atau menggerakan setiap anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan. “Sesuatu” tersebut ialah landasan kita (organisasi) untuk melakukan tidakan,
yaitu keyakinan (Belief).Motivasi akan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan
bawahannya, yang selanjutnya akan menentukan efektifitas manajer. Ada dua factor yang
mempengaruhi tingkat prestasi seseorang, yaitu kemampuaan individu dan pemahaman tentang
perilaku untuk mencapai prestasi yang maksimal disebut prestasi peranan. Dimana antara motivasi,
kemampuan dan presepsi peranan merupakan satu kesatuan yang saling berinteraksi.

Dalam berorganisasi ada beberapa masalah yang sering dihadapi seperti kegiatan yang monoton
dan cenderung membosankan, perpecahan karena kepentingan dan ego masing-masing, adanya
“rasa sungkan”, ketidak enakan untuk menindak teman sendiri yang merugikan organisasi, sulit
mengingatkan “senior” yang buat ulah atau menguasai organisasi, danlain sebagainya. Oleh karena
itu peran pemimpin sebagai pengendali di lapangan menjadi sangat penting.

2. "Dalam berorganisasi yang terbangun adalah Kepemimpinan bukan Kekuasaan"

Dan berikut tips untuk menumbuhkan motivasi secara internal :

1. Menciptakan Imbalan. Kalau kita melakukan sesuatu, misal belajar maka akan
mendapatkan hasil atau IPK yang tinggi. Dengan begitu diri kita akan termotivasi untuk
melakukan sesuatu yang berguna.
2. Ambil selalu langkah kecil. Terkadang untuk mendapatkan sesuatu yang besar perlu
langkah-langkah kecil.
3. Menciptakan Kesusahan. Hal ini merupakan kebalikan dari yang pertama. misalnya
kalau kita tidak melakukan sesuatu, misal belajar, maka kita tidak akan mendapatkan
IPK yang tinggi. Tentu kita akan termotivasi untuk melakukan tindakan ini.
4. Susun Rencana beserta langkah-langkahnya. Dengan memiliki rencana, kita seolah-
olah punya alur dan plot menuju tujuan secara teratur. Secara tidak langsung ini akan
memotivasi dalam mencapai tujuan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam berorganisasi pasti ada banyak masalah yang
terjadi, entah masalah itu dari internal organisasi itu sendiri atau karena faktor lain. Oleh karena
itu motivasi sangat diperlukan supaya organisasi dapat berjalan dengan baik serta tujuan dari
adanya organisasi itu dapat terpenuhi.
3. Teori Motivasi Abraham Maslow (Hierarki Kebutuhan)
Menurut Abraham Maslow, perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh motivasi. Hal ini
menyebabkan Maslow menganjurkan sebuah teori motivasi dengan tujuan untuk mengarahkan
perilaku manusia agar bisa diarahkan untuk mencapai tujuan.

Maslow mengatakan bahwa motivasi menyebabkan perilaku yang diarahkan pada tujuan.
Melalui motivasi, manusia bisa diarahkan untuk kebutuhan tertentu. Bagi seorang pimpinan
organisasi perlu mengetahui kebutuhan dari bawahannya. Maslow merumuskan sebuah teori
yang kemudian disebut dengan teori hierarki kebutuhan atau The Need Hierarchy Model”.

Teori Maslow ini terdiri dari tingkatan kebutuhan manusia sesuai dengan skala prioritas.
Menurut Maslow, jika kebutuhan dasar terpenuhi maka seseorang dengan sendirinya akan
berusaha untuk memenuhi kebutuhan berikutnya. Maslow juga beranggapan bahwa kebutuhan
individu berfungsi sebagai kekuatan pendorong dalam perilaku seseorang.
Teori Maslow ini kemudian digunakan oleh ilmu manajemen sebagai hal yang harus diketahui
oleh para pelaku manajemen. Yang paling utama harus diketahui oleh pimpinan organisasi.
Karena dengan memahami teori motivasi ini, maka pimpinan seharusnya mampu mengarahkan
sumber daya manusia menjadi lebih produktif dan optimal.

Dalam teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow, kebutuhan manusia dapat
diklasifikasikakan sebagai berikut: Kebutuhan fisiologis: merupakan kebutuhan dasar seseorang
yang meliputi makanan, pakaian, tempat tinggal, udara, air, dll. Kebutuhan ini berhubungan
dengan kelangsungan hidup dan pemeliharaan kehidupan manusia. Tanpa memenuhi kebutuhan
ini, maka seseorang akan kesulitan untuk bertahan hidup.

Kebutuhan keselamatan: Kebutuhan ini juga penting bagi manusia. Semua orang menginginkan
keamanan kerja, perlindungan terhadap bahaya, keamanan properti, dan lainnya. Biasanya
kebutuhan ini akan muncul setelah kebutuhan fisologis terpenuhi.
Kebutuhan sosial: Kebutuhan ini muncul dari masyarakat. Manusia merupakan makhluk sosial
sehingga butuh untuk berinteraksi dengan manusia lain. Kebutuhan ini menjadi penting karena
manusia pada hakikatnya tidak bisa hidup sendiri, manusia butuh orang lain sebagai bentuk
interaksi sosial. Misalnya cinta, kasih sayang, rasa memiliki, persahabatan, percakapan, dan
lainnya.

Kebutuhan penghargaan: Kebutuhan ini berhubungan dengan keinginan untuk menghargai diri
sendiri, pengakuan dan rasa hormat dari orang lain. Sebagaimana manusia sebagai makhluk
sosial, maka seseorang akan merasa bahwa dirinya ingin dihargai oleh orang lain. Seseorang
ingin merasa dibutuhkan oleh orang lain dan ingin orang lain melihat dirinya sebagai seseorang
yang spesial.

Kebutuhan aktualisasi diri: Ini adalah kebutuhan dari tatanan tertinggi dan kebutuhan ini
ditemukan pada orang yang sebelumnya kebutuhannya dipenuhi. Kebutuhan ini mencakup
kebutuhan untuk pelayanan sosial ataupun meditasi. Dengan cara aktualisasi diri, seseorang
dianggap sudah lebih dihargai lagi. Seseorang akan melakukan pelayanan bagi orang lain
sehingga menjadikan dirinya bermakna lebih bagi orang banyak.
4.

Anda mungkin juga menyukai