Seperti orang yang sedang membangun rumah. Kita Yang artinya: “Sesungguhnya Nabi Muhammad ﷺ
ini sudah membangun rumah 70 persen. Bagaimana i'tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan
yang 30 persen sisanya, ini sangat menentukan. sampai beliau dipanggil oleh Allah subhanahu wa
ta’ala kemudian istri-istri beliau i'tikaf setelah beliau
Kalau finishing-nya bagus, akan jadi rumah yang kembali ke rahmatullah.” (HR Bukhari)
indah, tapi jika finishing-nya dikerjakan asal-asalan,
tentu rumah yang dibangun dengan permulaan susah Hadits di atas menunjukkan bahwa i'tikaf merupakan
payah, hanya akan mendapatkan nilai buruk karena pekerjaan penting sehingga Rasulullah melaksanakan
perkara 30 persen yang akhir adalah buruk. tidak hanya beberapa hari saja di 10 hari terakhir
Ramadhan. Tidak juga hanya melakukan pada salah
Terdapat beberapa hal yang perlu kita perhatikan satu Ramadhan, namun setiap sepuluh akhir
pada sepertiga bulan Ramadhan akhir ini, termasuk Ramadhan sampai beliau meninggalkan dunia.
bagaimana kita mempersiapkan diri
menyambut Lailatul Qadar. Sebagaimana kita ketahui bahwa I’tikaf hukumnya
adalah sunnah, namun I’tikaf pada sepuluh hari
Lailatul Qadar tidak bisa dipastikan jatuhnya kapan. terakhir pada bulan Ramadhan hukumnya lebih
Bisa pada awal Ramadhan, tengah ataupun di bagian sunnah atau sunnah muakkadah.
akhir Ramadhan. Hal ini tidak dijelaskan secara pasti
supaya kita mau menjaring terus menerus. Jangan lupa bahwa bulan Ramadhan juga dikenal
sebagai bulan al Quran. Pada bulan yang agung ini,
Rasulullah begitu tampak sikapnya bagaimana beliau Rasulullah SAW beroleh salah satu mukjizat paling
memenuhi 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Di agung yang diwariskan menjadi tuntunan bagi
antaranya Rasulullah telah memberikan contoh umatnya hingga hari ini, sampai akhir zaman.
kepada kita melalui hadits yang diriwayatkan oleh
istrinya Aisyah radliyallahu anha: Pada bulan Ramadhan Rasulullah juga
memperlakukan al Quran dengan istimewa. Beliau
،ُ َوَأحْ يَــا لَ ْيلَـه،ُصلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ِإ َذا َدخَ َل ال َع ْش ُر َشـ َّد ِمْئزَ َره
َ كانَ النَّبِ ُّي bertadarus dengan Jibril. Amalan tadarus al Quran ini
ََُوَأ ْيقَظَ َأ ْهله menjadi salah satu yang perlu kita tingkatkan
dalam 10 hari terakhir Ramadhan.
Yang artinya: “Nabi ﷺketika memasuki sepuluh
hari terakhir mengencangkan sarungnya, Pada akhirnya, saya mengajak semuanya untuk
menghidupkan malamnya dan membangunkan bersungguh-sungguh memenuhi puasa Ramadhan
keluarganya.” (HR Bukhari Muslim) dan beribadah malamnya dengan sebaik mungkin.
Semoga kita dan keluarga kita senantiasa
Pengertian “mengencangkan sarungnya”, mendapatkan pertolongan dari Allah SWT untuk
sebagaimana disebutkan Imam Ibnu Hajar Al- menjalankan ketaatan-ketaatan yang pada akhirnya
Asqalani dalam tafsirnya Fathul Bari, adalah kita meninggalkan dunia ini dalam keadaan husnul
Rasulullah ﷺmemisahkan diri dari istrinya, tidak khatimah. Amin
menggauli istri beliau selama 10 hari terakhir bulan
Ramadhan.