Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

KEPERAWATAN KOMUNITAS

DOSEN PENGAMPU: DHITA KURNIA SARI, S.Kep,Ns.M.Kep

oleh:

NORA ZAKIA NAFIRA JOHAR (NIM 2211A1096)

FATHOL BAHRI (NIM 2211A1105)

LENI SEPTA KURNIAWATI (NIM 2211A1109)

AFIYAH LAILATUS SOLEHAH (NIM 2211A1095)

INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA KEDIRI

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK 2022


NARASI KASUS

Seorang perempuan berusia 30 tahun dengan dua orang anak, pulang dari
rumah sakit setelah 20 hari dirawat di rumah sakit. Perempuan tersebut di rawat
karena marah-marah, tertawa, berbicara sendiri, merusak alat rumah tangga dan
suka curiga dengan suaminya. Selama di rumah sakit, tetangga yang membantu
merawat anak-anaknya. Diagnosa medisnya adalah skizofrenia. Suami perempuan
tersebut bekerja sebagai buruh di kota dan pulang seminggu sekali. Perempuan
tersebut sudah 2 kali dirawat di rumah sakit. Di rumah ia hanya tinggal dengan
kedua anaknya. Banyak tetangga yang membantu seperti menyediakan kebutuhan
pokok makanan instan dan makanan ringan untuk kedua anaknya. Satu minggu
setelah pulang dari rumah sakit, kader dan beberapa warga melaporkan ke perawat
puskesmas bahwa perempuan tersebut mulai marah-marah, membanting barang-
barang, bicara dan tertawa sendiri lagi dan tidak mau minum obat.
ANALISA DATA

No. Hari, Data Masalah keperawtan


tanggal, jam
1. DS :- (D.0091) Kesiapan
DO : peningkatan koping
 Beberapa tetangga komunitas
membantu merawat anak-
anaknya
 Banyak tetangga yang
membantu seperti
menyediakan kebutuhan
pokok makanan instan dan
makanan ringan untuk
kedua anaknya.
2. DS : (D.0132) Perilaku
 warga melaporkan ke kekerasan
perawat puskesmas bahwa
perempuan tersebut mulai
marah-marah, bicara dan
tertawa sendiri lagi dan
tidak mau minum obat.
DO :
 Berkata-kata kasar
 Memiliki riwayat dirawat di
rumah sakit selama 20 hari
dengan gejala yang sama .
 Merusak Lingkungan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. (D.0091) Kesiapan peningkatan koping komunitas dibuktikan dengan terdapat sumber
daya yang adekuat mengatasi stressor
2. (D.0132) Perilaku kekerasan berhubungan dengan ketidakmampuan mengendalikan
dorongan amarah, putus obat dibuktikan dengan berkata kasar dan merusak
lingkungan
DX DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI KEPERAWATAN
KEP KEPERAWATAN HASIL
1. (D.0091) Kesiapan peningkatan koping Setelah dilakukan tindakan Promosi sistem pendukung
komunitas dibuktikan dengan terdapat sumber keperawatan selama 3x24 jam maka Observasi
daya yang adekuat mengatasi stressor status koping komunitas membaik 1. Identifikasi respon psikologis
dengan kriteria hasil: terhadap situasi dan ketersediaan
1. Perencanaan komunitas system pendukung
meningkat 2. Monitor situasi keluarga saat ini
2. Pemecahan masalah komunitas dan sistem pendukung
meningkat Terapeutik
3. Partisipasi masyarakat 3. Berikan dukungan dan caring
meningkat dalam pelayanan
4. Motivasi berpartisipasi dalam
kegiatan sosial dan masyarakat
5. Libatkan keluarga, orang penting
dan teman dalam perawatan
Edukasi
6. Jelaskan hambatan pada sistem
pendukung
7. Informasikan jaringan sosial yang
tersedia
8. Anjurkan keluarga terlibat dalam
perawatan
Kolaborasi
9. Kolaborasi dengan program
pencegahan atau pengobatan
berbasis masyarakat, jika perlu
Dukungan Kelompok
Terapeutik
10. Siapkan lingkungan terapeutik dan
rileks
11. Mulai dengan percakapan ringan,
berbagi informasi tentang diri
masing-masing dan alasan terlibat
dalam kelompok
12. Berikan kesempatan individu untuk
berhenti sejenak saat merasa
distress akibat topik sampai mampu
berpartisipasi kembali tertentu
Edukasi
13. Anjurkan bersikap jujur dalam
menceritakan perasaan dan masalah
14. Anjurkan anggota kelompok
mendengarkan dan memberi
dukungan saat mendiskusikan
masalah dan perasaan
2 (D.0132) Perilaku kekerasan berhubungan Setelah dilakukan tindakan Manajemen keselamatan lingkungan
dengan ketidakmampuan mengendalikan keperawatan selama 3x24 jam maka Observasi
dorongan amarah dan putus obat dibuktikan Kontrol diri meningkat dengan 1. Identifikasi kebutuhan keselamatan
dengan berkata kasar dan merusak lingkungan kriteria hasil: 2. Monitoring perubahab status
1. Perilaku merusak lingkungan keselamatan lingkungan
sekitar menurun Terapeutik
2. Perilaku agresif menurun 3. Hilangkan bahaya keselamatan
3. Suara keras menurun lingkungan
4. Modifikasi lingkungan untuk
meminimalkan bahaya dan risiko
5. Fasilitasi relokasi ke lingkungan
yang aman
Edukasi
6. Ajarkan individu, keluarga dan
kelompok risiko tinggi bahaya
lingkungan
Manajemen mood
Observasi
7. Identifikasi mood (tanda gejala,
riwayat penyakit)
8. Identifikasi risiko keselamatan diri
dan orang lain
9. Monitor fungsi kognitif
(konsentrasi, memori,
kemampuan membuat keputusan)
Terapeutik
10. Berikan kesempatan untuk
menyampaikan perasaan dengan
cara yang tepat (terapi seni,
aktivitas fisik)
Edukasi
11. Jelaskan tentang gangguan mood
dan penanganannya
12. Anjurkan berperan aktif dalam
pengobatan dan rehabilitasi
13. Ajarkan mengenali pemicu
gangguan mood (situasi stress,
masalah fisik)
14. Ajarkan keterampilan koping dan
penyelesaian masalah baru
Kolaborasi
15. Rujuk untuk psikoterapi, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai