Anda di halaman 1dari 41

PENGARUH SELF HYPNOPREGNANCY MOM AND BABY

TERHADAP GERAK JANIN

PROPOSAL SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana
Kebidanan

Oleh :
TERESIA PRESELA TAMARA
NIM SB18019

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2022

34

SURAT
PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama ​: Teresia Presela Tamara
NIM ​: SB18019
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1) Karya tulis saya, skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik (sarjana), baik di Unversitas Kusuma Husada
Surakarta maupun di perguruan tinggi lain.
2) Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan masukan Tim
Penguji.
3) Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama
pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4) Pernyataan ini saya buat sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat
penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh
karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di
perguruan tinggi ini.

Surakarta, 08 Februari
2022
Yang membuat pernyataan

(Teresia Presela Tamara)


NIM. SB18019​
LEMBAR
PERSETUJUAN

Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa proposal SkripsI/hasil


Skripsi yang berjudul :

PENGARUH SELF HYPNOPREGNANCY MOM AND BABY TERHADAP


GERAK JANIN

Oleh : TERESIA PRESELA TAMARA


NIM. SB18019

Telah disetujui untuk dapat dipertahankan dihadapan Tim Penguji

Pembimbing,

Rahajeng Putriningrum, SST., Bdn., M.Kes


NIK 201083059

LEMBAR
PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh :


Nama ​: Teresia Presela Tamara
NIM ​: SB18019
Program Studi Kebidanan Program Sarjana
Judul ​: Pengaruh Self Hypnopregnancy Mom And Baby Terhadap Gerak
Janin
Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi dan telah
memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kebidanan
Ditetapkan di :…………………………….
Hari/Tanggal :…………………………….

DEWAN PENGUJI

Dewan penguji ​ ​: Wijayanti, SST.,M.Kes.,M.Keb


…………………………
Anggota Dewan Penguji ​: Rahajeng Putriningrum,
SST.,Bdn.,M.Kes………………

Ketua Prodi Kebidanan Program Sarjana


Universitas Kusuma Husada Surakarta

Desy Widayastutik, SST., M.Keb


NIK. 201685162
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan proposal skripsi yang berjudul “Pengaruh Self
Hypnopregnancy Mom And Baby Terhadap Gerak Janin”. Dalam penyusunan
proposal skripsi ini penulis menyadari bahwa tanpa dorongan bimbingan dan
motivasi-motivasi dari berbagai pihak niscaya penulis tidak akan mampu menulis
proposal skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
terimakasih yang tak terhingga kepada :
1. Ns. Setiyawan, M.Kep., selaku Rektor Universitas Kusuma Husada Surakarta,
yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis.
2. Ns. Atiek Murhayati, M.Kep., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Kusuma Husada Surakarta, yang telah memberikan izin untuk
dapat melakukan penelitian dan arahan sehingga proposal skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
3. Desy Widyastutik, SST., M.Keb., selaku Ketua Prodi Sarjana Kebidanan
Universitas Kusuma Husada Surakarta, yang telah memberikan izin untuk
dapat melakukan penelitian dan arahan sehingga proposal skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
4. Rahajeng Putriningrum, SST., Bdn., M.Kes., selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan bimbingan, arahan, saran dan masukan dengan penuh
kesabaran sehingga proposal skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. Megayana Yessy Maretta, SST., M.Keb, selaku dosen pembimbing akademik
yang telah memberikan bimbingan, arahan, saran dan masukan kepada
saya dengan tulus dan penuh kesabaran sehingga saya bisa sampai pada
titik sekarang ini.
6. Bapak dan ibu dosen serta staf kepegawaian Universitas Kusuma Husada
Surakarta yang telah memberikan segenap ilmu dan pengalaman kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan
baik.
7. Bidan Yuni Nur Astuti, S.Tr.Keb.,Bdn selaku Bidan di Praktik Mandiri Bidan
Yuni Sukoharjo yang telah mengizinkan serta memberikan fasilitas tempat
untuk penyelenggaraan penelitian ini sehingga proposal skripsi saya dapat
terselesaikan dengan baik.
8. Keluarga terutama orang tua dan adik saya yang telah memberikan dukungan
moral dan material, selalu memberikan semangat dan motivasi dalam
penyusunan proposal skripsi ini.
9. Teman-teman mahasiswa Program Studi Kebidanan Universitas Kusuma
Husada Surakarta yang telah memberikan saya semangat dan juga
dukungan dalam penyusunan proposal skripsi ini.
10. Sahabat dan teman yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah
menemani dan memberikan semangat dalam penyusunan proposal skripsi
ini.
11. Seluruh responden yang telah bersedia membantu untuk penyelesaian
proposal skripsi ini.
12. Saya sendiri Teresia Presela Tamara yang bertahan dan berjuang sampai saat
ini untuk mengejar cita-cita.
Tiada kata yang pantas penulis sampaikan kepada semuanya, kecuali
ucapan banyak terimakasih serta iringan doa semoga selalu diberikan yang terbaik
oleh Tuhan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada
umumnya.

Surakarta, 08 Januari 2022


Penyusun

(Teresia Presela Tamara)


SB18019
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ​i
HALAMAN SURAT PERNYATAAN ​ii
HALAMAN SURAT PERSETUJUAN ​iii
HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN ​iv
KATA PENGANTAR ​v
DAFTAR ISI ​vii
DAFTAR TABEL ​ix
DAFTAR GAMBAR ​x
DAFTAR LAMPIRAN ​xi
BAB I PENDAHULUAN ​1
1.1 Latar Belakang ​1
1.2 Rumusan Masalah ​4
1.3 Tujuan Penelitian ​4
1.4 Manfaat Penelitian ​5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ​6
2.1 Tinjauan Teori ​6
2.2 Kerangka Teori ​30
2.3 Kerangka Konsep ​31
2.4 Hipotesis ​31
2.5 Keaslian Penelitian ​32
BAB III METODE PENELITIAN ​34
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian ​34
3.2 Populasi dan Sampel ​34
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ​36
3.4 Variabel, Skala Pengukuran dan Definisi Operasional ​36
3.5 Instrumen Penelitian dan Cara Pengumpulan Data ​39
3.8 Etika Penelitian ​44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Keaslian Penelitian ​32


Tabel 3. 1 Definisi Operasional ​38

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Teori ​30


Gambar 2. 2 Kerangka Konsep ​31
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Usulan Topik Penelitian (F.01)


Lampiran 2. Pernyataan Pengajuan Judul Skripsi (F.02)
Lampiran 3. Pengajuan Ijin Studi Pendahuluan (F.04)
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 5. Lembar Penjelasan Penelitian
Lampiran 6. Surat Permohonan Menjadi Responden (Informed Consent)
Lampiran 7. Lembar Konsultasi
Lampiran 8. Lembar Oponent Ujian Sidang Proposal Skripsi (F.05)
Lampiran 9. Lembar Audiece Ujian Sidang Proposal Skripsi (F.06)
Lampiran 10. Lembar Revisi Ujian Proposal Skripsi
Lampiran 11. Penilaian Ujian Sidang Proposal Skripsi


x

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan merupakan proses fisiologis yang dialami oleh seorang
perempuan yang dimana akan sering menimbulkan keluhan akibat
perubahan hormonal yang terjadi dalam tubuh, seperti keluhan nyeri pada
punggung yang dirasakan hampir 50% ibu hamil (Sehmbi, D’Souza, &
Bhatia, 2017). Kehamilan adalah serangkaian proses yang diawali dari
konsepsi atau pertemuan antara ovum dengan sperma yang sehat dan
dilanjutkan dengan fertilisasi, nidasi dan implantasi (Sulistyawati, 2021).
Kehamilan merupakan suatu proses bergabungnya sperma dan ovum
untuk menciptakan suatu sel tunggal yang disebut dengan zigot, yang
kemudian menggandakan diri berkali-kali melalui pembelahan sel sampai
siap untuk dilahirkan. Dalam masyarakat luas, definisi media dan legal
kehamilan dibagi menjadi tiga periode trimester untuk melihat
perkembangan fisiologis dan psikologis kehamilan (Janiwarty, 2013).
Kehamilan adalah masa-masa yang sangat membahagiakan bagi
pasangan suami istri. Kehamilan yang sehat tentu saja diharapkan oleh ibu
hamil karena dengan kehamilan yang sehat anak yang kelak lahir akan
berkualitas. Bertambahnya usia kehamilan dan semakin membesarnya
rahim akan timbul rasa yang tidak nyaman baik dari segi fisik maupun
penampilan. Pada kondisi ini wanita dianjurkan untuk tetap merawat dan
menjaga kesehatan pribadi. Walaupun rasa malas sering muncul, wanita
hamil dianjutkan untuk dapat mengatasinya (Hestanti, 2011). Kehamilan
berlangsung dalam tiga trimester, yaitu pada trimester satu berlangsung
dalam 13 minggu, trimester kedua 14 minggu (mingggu ke-14 hingga ke-
27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40)
(Evayanti, 2015). Kehamilan merupakan proses yang normal dengan
menghasilkan serangkaian perubahan fisiologis dan psikologis pada
wanita hamil (Tsegaye et al, 2016).

1

5
Ibu berperan sangat penting dalam menciptkan kehamilan yang
sehat karena janin sesungguhnya berada dalam pengaruh dan pemantauan
ibu. Ibu dapat dilatih untuk merasakan gerakan janin sehingga terjadi
hubungan khusus antara ibu dan janin. Ibu dapat dilatih dalam keheningan
untuk merakan gerakan janin (Holmes, 2011). Gerakan janin intrauterin
dimulai pada kahir minggu ke-8, namun baru dapat dirasakan saat janin
berusia 20 minggu (Perry, 2014 Dalam Erni & Lia, 2021). Gerakan janin
akan semakin jelas, kuat, dan mantap seiring bertambahnya usia
kehamilan (Tveit et al, 2009). Janin sudah bisa beraktivitas didalam rahim
sejak usia 10 minggu dimana keempat ekstemitas janin sudah terbentuk.
Ibu dapat merasakan gerakan janin sekurang-kurangnya pada usia
kehamilan 20 minggu dimana janin sudah memiliki berat diatas 400 gram
sehingga persepsi gerakannya sudah cukup besar untuk dapat dirasakan
(Soetjiningsih, 2012)
Gerakan janin secara terus-menerus dapat dirasakan oleh ibu
sehingga kondisi janin dapat terus-menerus dinilai dan dirasakan oleh ibu.
Gerak janin dapat dilihat melalui pemeriksaan menggunakan
ultrasonografi (USG). Janin yang bergerak menandakan adanya proses
kehidupan. Janin yang bergerak menunjukkan sirkulasi darah yang
membawa makanan dan nutrisi ibu ke janin berlangsung baik sehingga
janin memiliki energi untuk bergerak. Janin yang bergerak menunjukkan
aktivitas motorik, hubungan saraf-saraf sensorik dan motorik terintegrasi
dengan baik. Janin yang bergerak juga menunjukkan kematangan susunan
saraf pusat dan otak janin. Janin yang bergerak menunjukkan jumlah air
ketuban yang cukup sehingga energi berupa gerak janin dapat
ditransmisikan ke dinding perut ibu. Janin yang bergerak merupakan hal
yang sangat berharga, terlebih lagi janin yang bergerak membuat ibu dan
ahli kandungan merasa bahagia (Dewi, 2011).
Bila terdapat masalah pada janin, gerakan janin mula-mula akan
berkurang. Persepsi ibu terhadap gerakan janin yang berkurang dapat
dilatih. Peran ibu dalam merasakan gerakan janinnya sangatlah penting,
jangan menyepelekan janin yang tidak bergerak karena sesungguhnya
gerak janin menunjukkan kesejahteraan janin. Janin yang tidak bergerak
dapat berarti bahwa janin dalam keadaan yang tidak baik (sejahtera)
(Dewi, 2011).

Relaksasi untuk kehamilan saat ini telah dikenal dengan nama


hypnopregnancy. Hypnopregnancy merupakan praktik hipnosis terhadap
diri sendiri/autohipnosis (selfhipnosis) yang digunakan untuk menghadapi
dan menjalani kehamilan serta persiapan melahirkan dengan cara alami,
tenang dan nyaman, serta menyiapkan kesehatan jiwa dari janin. Relaksasi
hypnopregnancy merupakan salah satu metode hypnotherapy yang
berguna untuk memutuskan siklus kecemasan dengan mengendalikan
reaksi-reaksi cemas. Relaksasi ini sebagai suatu alternatif terapi yang
dapat diberikan kepada ibu hamil karena mampu mengurangi reaksi stres
dengan mengatur detak jantung, denyut nadi dan tekanan darah (Dian dan
Ratih, 2019). Pada ibu diperlukan untuk membuka alam bawah sadarnya
bahwa kehamilan merupakan suatu keadaan yang normal dan harus
diterima sebagai kodrat wanita sehingga apapun keadaannya tetap harus
semangat dan yakin bahwa bisa menjalani kehamilan sampai merawat
bayinya sendiri. Program yang prosesnya membuat ibu hamil untuk
merilekskan diri ibu dan memberikan ibu motivasi melalui alam bawah
sadar ibu. Program ini disebut dengan hypnopregnancy (Rahajeng, Tresia
dan Agnes, 2017).

Menurut Kemenkes RI 2020 selama tahun 2006 hingga tahun 2019


cakupan untuk pelayanan kesehatan ibu hamil kunjungan Antenatal empat
kali (K4) cenderung meningkat. Jika dibandingkan dengan target Rencana
strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan tahun 2019 sebesar 80%, yang
dimana capaian untuk tahun 2019 telah mencapai target yaitu 88,54%. Di
Provinsi Jawa Tengah untuk cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K4
mencapai 97,13%. Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2019 di Kabupaten
Sukoharjo terdapat 69 kematian yang disebabkan oleh BBLR sebanyak 15
kasus, kelainan kongenital sebanyak 24 kasus, asfiksia sebanyak 7 kasus,
perdarahan otak sebanyak 2 kasus, BBLSR premature sebanyak 6 kasus,
sindrom down aspirasi sebanyak 1 kasus, acut respiratori sebanyak 1
kasus, kecelakaan sebanyak 2 kasus, sepsis sebanyak 2 kasus, infeksi paru
sebanyak 2 kasus, infeksi otak sebanyak 1 kasus, kolestiasis asciles
sebanyak 1 kasus, kelainan darah sebanyak 1 kasus, aspirasi BBL
sebanyak 1 kasus, kejang demam sebanyak 3 kasus, maka kematian bayi
tersebut sebagian besar di karenakan kurangnya asupan oksigen yang
banyak selama kehamilan sehingga kesejahteraan janin terjaga, yang
dimana kesejahteraan janin diukur dari gerakan janin dan juga detak
jantung janin. Salah satu asuhan yang dapat diberikan pada ibu hamil yaitu
Self Hypnopregnancy yang juga akan mampu merileksasikan janin (Profil
Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, 2019). Data ibu hamil di PMB Yuni
Sukoharjo terdapat 30 ibu hamil, berdasarkan data tersebut maka perlu
dilakukan penelitian Pengaruh Self Hpnopregnancy Mom And Baby
Terhadap Gerak Janin.

1.2 Rumusan Masalah


Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya
penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut
lebih terarah dan memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan
penelitian akan tercapai. Dari latar belakang diatas, Adakah Pengaruh Self
Hypnopregnancy Terhadap Gerak Janin ?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Self
Hypnopregnancy terhadap gerak janin.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gerak janin sebelum dilakukan Self
Hypnopregnancy.
b. Untuk mengetahui gerak janin sesudah dilakukan Self
Hpnopregnancy.
c. Untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan
Self Hypnopregnancy terhadap gerak janin.

1.4 Manfaat Penelitian


2.1.11 Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi
untuk mempertahankan dan meningkatkan pelayanan kesehatan
ibu hamil dengan teknik Self Hypnopregnancy terhadap gerak
janin.
2.1.12 Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
bacaan dan referensi di bidang Kesejahteraan Janin pada ibu hamil
terhadap gerak janin yang diharapkan dapat membantu dalam
proses pembelajaran.
2.1.13 Bagi Tenaga Kesehatan
Sebagai sumbangan teoritis maupun aplikatif bagi tenaga
kesehatan dalam memberikan pelayanan terapi Self
Hypnopregnancy pada ibu hamil. Yang dimana tenaga kesehatan
akan berlatih bagimana cara melakukan Self Hypnopregnancy.
2.1.14 Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan
menambah pengalaman dalam menerapkan ilmu yang didapat
selama kuliah ke dalam praktik nyata.​
1

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori


2.1.1 Kehamilan
A. Pengertian
Kehamilan merupakan suatu proses bergabungnya
sperma dan ovum untuk menciptakan suatu sel tunggal
yang disebut zigot, kemudian menggandakan diri berkali-
kali melalui pembelahan sel sampai siap untuk dilahirkan.
Dalam masyarakat luas, definisi media dan legal kehamilan
dibagi menjadi tiga periode trimester untuk melihat
perkembangan fisiologis dan psikologis kehamilan
(Janiwarty, 2013).
Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin di
dalam rahim seorang perempuan. Kehamilan terjadi karena
adanya pembuahan dimana bertemunya cairan sperma
suami dan sel telur istri. Setelah terjadi oembuahan, maka
akan terbentuk kehidupan baru berpa janin dan tumbuh di
dalam rahim ibu yang merupakan tempat berlindung yang
aman dan nyaman bagi janin (Dinkes Sumut, 2015).
Kehamilan melibatkan interaksi kompleks dari
beberapa faktor fisiologis dan psikologis seperti perubahan
hormon tubuh, perubahan pola makan dan tidur serta
perubahan status sosial. Perubahan ini dapat menjadi
tantangan bagi wanita hamil, hal ini juga menimbulkan
ketakutan fisik dan psikologis akan rasa sakit dalam
th
persalinan. Studi telah menyarankan dimana bah sejak 20
abad, metode persiapan persalinan telah ada tetapi literatur
yang menunjukkan tindakan dalam metode tersebut pada
tingkat kecemasan ibu dan komplikasi kebidanan tidak ada
(Madden, Turnbull & Cyna, 2013).

2
33

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau


penyatuan dari sprematozoa dan ovum serta dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga bayi lahir, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9
bulan menurut kalender internasional (Kumalasari, 2015).
Kehamilan adalah proses fisiologis yang dialami
seorang perempuan yang sering menimbulkan keluhan-
keluhan akibat dari perubahan hormonal yang terjadi di
dalam tubuh, seperti keluhan nyeri punggung yang
dirasakan hampr 50% ibu hamil (Sehmbi, D’Souza &
Bhatia, 2017).
B. Lama Kehamilan
Kehamilan berlangsung dalam tiga trimester yaitu
trimester satu berlangsung dalam 13 minggu, trimester
kedua 14 minggu (minggu ke-14 sampai ke-27), dan
trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 sampai ke-40)
(Evayanti, 2015).
Menurut Manuba, dkk (2010) lama kehamilan
berlangsung sampai ke persalinan aterm (cukup bulan)
adalah sekitar 280 sampai 300 haari. Kehamilan dibagi
menjadi tiga triwulan yaitu triwulan pertama (0 sampai 28
minggu), triwulan kedua (13 sampai 28 minggu) dan
triwulan ketiga (29 sampai 42 minggu).
C. Proses Kehamilan
1. Ovum (sel telur)
​ ​Ovum merupakan sel terbesar pada badan
manusia. Proses pembentukan ovum disebut
oogenesis, proses ini berlangsung di dalam
ovarium (indung telur). Pembentukan sel telur pada
manusia dimulai sejak di dalam kandungan, yaitu
di dalam ovari fetus perempuan. Saat ovulasi,
ovum keluar dari folikel ovarium yang pecah.
Ovum tidak dapat berjalan sendiri. Kadar estrogen
yang tinggi meningkatkan gerakan tuba uterine,
sehingga silia tuba dapat menangkap ovum dan
menggerakkannya sepanjang tuba menuju rongga
rahim. Pada waktu ovulasi sel telur yang telah
masak dilepaskan dari ovarium.
Ovum biasanya dibuahi dalam 12 jam
setelah ovulasi dan akan mati dalam 12 jam bila
tidak segera dibuahi. Hormon-hormon yang
berperan dalam oogenesis antara lain pada wanita
usia reproduksi terjadi siklus menstruasi oleh
aktifnya hipothalamus-hipofisis-ovarium.
Hipothalamus menghasilkan hormon GnRH
(gonadotropin releasing hormone) yang
menstimulasi hipofisis mensekresi hormon FSH
(follicle stimulating hormone) dan LH (lutinuezing
hormone). FSH dan LH menyebabkan serangkaian
proses di ovarium sehingga terjadi sekresi hormon
estrogen dan progesteron.
LH merangsang korpus luteum untuk
menghasilkan hormon progesteron dan merangsang
ovulasi. Sedangkan peningkatan kadar estrogen
dan progesteron dapat menstimulasi (positif
feedback, pada fase folikuler) maupun
menghambat (inhibitory/negatif feedbackpada saat
fase luteal) sekresi FSH dan LH di hipofisis atau
GnRH di hipotalamus (Kuswanti, 2014).

2. Spermatozoa
Proses pembentukan spermatozoa
merupakan proses yang kompleks.
Spermatoganium berasal dari sel primitive tubulus,
menjadi spermatosit pertama, menjadi spermatosit
kedua, menjadi spermatid, akhirnya spermatozoa.
Pada setiap hubungan seksual dikeluarkan sekitar 3
cc sperma yang mengandung 40 sampai 60 juta
spermatozoa setiap cc. bentuk spermatozoa seperti
cebong yang terdiri atas kepala (lonjong sedikit
gepeng yang mengandung inti), leher (penghubung
antara kepala dan ekor), ekor (penjang sekitar 10
kali kepala, mengandung energy bergerak).
Sebagian besar spermatozoa mengalami kematian
dan hanya beberapa ratus yang dapat mencapai
tubafallopi. Spermatozoa yang masuk kedalam alat
genetalia wanita yang dapat hidup selama tiga hari,
sehingga cukup waktu untuk mengadakan konsepsi
(Manuaba, 2010)
3. Fertilisasi
​Fertilisasi atau pembuahan terjadi saaat oosit
sekunder yang mengandung ovum dibuahi oleh
sperma atau terjadi penyatuan ovum dan sperma.
Penetrasi zona pelusida memungkinkan terjadinya
kontrak antara spermatozoa dan membran oosit.
Membran sel germinal segera berfusi dan sel
sperma berhenti bergerak. Tiga peristiwa penting
terjadi dalam oosit akibat peningkatankadar kalsium
intraseluler yang terjadi pada oosit saat terjadi fusi
antara membran sperma dan sel telur. Ketiga
peristiwa tersebut adalah blok primer terhadap
polispermia, reaksi kortikal dan blok sekunder
terhdap polispermia. Setelah masuk ke dalam se
telur, sitoplasma sperma akan bercampur dengan
sitoplasma sel telur dan membran inti (nukleus)
sperma pecah. Pronukleus laki-laki dan perempuan
terbentuk (zigot), sekitar 24 jam setelah fertilisasi
kromosom akan memisahkan diri dan pembelahan
sel pertama terjadi (Heffner, 2008).
​Fertilisasi (pembuahan) adalah penyatuan
ovum (oosit Sekunder) dan spermatozoa yang
biasanya berlangsung di ampula tuba fallopi.
Fertilisai meliputi penetrasi spermatozoa kedalam
ovum, fusi spermatozoa dan ovum, diakhiri dengan
fusi materi genetik. Hanya satu spermatozoa yang
telah mengalami proses kapasitasi mampu
melakukan penetrasi membran sel ovum (Saifuddin,
2014). Sebelum keduanya bertemu, maka akan
terjadi tiga fase yaitu sebagai berikut :
a. Tahap penembusan korona radiata
​Dari 200-300 juta hanya 300-500 yang
sampai di tuba fallopi yang bisa menembus
korona radiata karena sudah mengalami proses
kapasitasi (Saifuddin, 2014).
b. Penembusan zona pellusida
​Sona pellusida adalah sebuah perisai
glikoprotein di sekeliling ovum yang
mempermudah dan mempertahankan pengikatan
sperma dan menginduksi reaksi akrosom.
Spermatozoa lain ternyata bisa menempel di
zona pellusida, tetapi hanya satu yang terlihat
mampu menembus oosit (Megasari dkk, 2015).
c. Tahap penyatuan oosit dan membrane sel
sperma
​Setelah menyatu maka akan dihasilkan
zigot yang mempunyai kromosom diploid (44
autosom dan 2 genosom) dan terbentuk jenis
kelamin baru (XX untuk wanita dan XY untuk
laki-laki) (Kuswanti, 2014).
4. Pembelahan
Dalam beberapa jam setelah pembuahan,
mulailah pembelahan zigot. Zigot akan membelah
menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel, 8 sel, sam pai
dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari). Dan
membentuk sebuah gumpalan bersusun longgar.
Setelah 3 hari sel-sel tersebut akan membelah
membentuk buah arbei 16 sel disebut morula (4
hari). Saat morula memasuki rongga rahim, caira
mulai menembus zona pellusida masuk kedalam
suang antar sel yang ada di masa sel dalam.
Berangsur-angsur ruang antar sel menyatu dan
akhirnya terbentuklah sebuah rongga atau blastokel
sehingga disebut blastokista (4,5-5 hari)
(Wiadnyana, 2011).
Sel yang bagian dalam disebut embrioblas
dan sel diluar disebut trofoblas. Zona pellusida
akhirnya menghilang sehingga trofoblast bisa
memasuki dinding rahim (endometrium) dan siap
berimplantasi (5,5-6 hari) dalam bentuk blastokista
tingkat lanjut (Megasari dkk, 2014).
5. Nidasi
​Pada umumnya, nidasi terjadi di dinding
depan atau belakang uterus dekat pada fundus uteri.
Jika nidasi terjadi, maka barulah dapat disebut
adanya kehamilan. Bila nidasi telah terjadi,
mulailah terjadi diferensiasi zigot menjadi morula
kemudian blastula (Sukarni & Wahyu, 2013).
Kemudian blastula akan membelah menjadi glastula
dan menjadi embrio sampai terbentuk janin yang
sempurna di trimester ketiga (Saiffullah, 2015).
6. Pembentukan Plasenta
​ ​Plasentasi adalah proses
pembentukan struktur dan jenis plasenta. Setelah
nidasi embrio kedalam endometrium plasentasi
dimulai. Pada manusia plasentasi berlangsung
sampai 12-18 minggu setelah fertilisasi (Kuswanti,
2014). Dalam 2 minggu pertama perkembangan
hasil konsepsi trofoblas invasif telah melakukan
penetrasi kedalam pembuluh darah endometrium.
Terbentuklah sinus intertrofoblastik yatiu ruangan-
ruangan yang berisi darah maternal dari pembuluh-
pembuluh darah yang dihancurkan. Pertumbuhan ini
berjalan terus, sehingga timbul ruangan-ruangan
interviler dimana vili korialis seolah-olah terapung-
apung diantara ruangan-ruangan tersebut sampai
terbentuknya plasenta (Saifuddin, 2014).
7. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin
​ ​Sejak konsepsi perkembangan
konseptus terjadi sangat cepat yaitu zigot mengalami
pembelahan menjadi morula (terdiri atas 16
blastomer), kemudian menjadi blastokista (terdapat
cairan di tengah) yang mencapai uterus, dan
kemudian sel-sel mengelompok, berkembang
menjadi embrio (sampai minggu ke-7). Setelah
minggu ke-10 hasil konsepsi disebut janin
(Saifuddin, 2014).
​ ​Embryogenesis (pertumbuhan
mudgah) merupakan pertumbuhan embrio yang
bermula dari lempeng embrional (embrional plate)
dan kemudian berdiferensiasi menjadi 3 unsur
lapisan yaitu ektodermal, mesodermal, dan
entodermal. Ruang amnion akan tumbuh pesat
mendesak exocoeloma sehingga dinding ruang
amnion mendekati korion, mesoblas diruang amnion
dan mudgah menjadi padat (body salk) yang
merupakan jembatan antara embrio dan dinding
trofoblas yang kelak akan menjadi tali pusat
(Kuswanti, 2014).
D. Perubahan Fisiologi Kehamilan Terhadap Sistem Tubuh
Menurut Sukarni dan Margareth (2013), Fauziah
dan Sutejo (2012), dan Yuli (2017), menuliskan bahwa
perubahan-perubahan fisiologi yang terjadi pada ibu hamil
adalah sebagai berikut :
1. Sistem Reproduksi
a. Uterus
Uterus akan tumbuh membesar
akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterin.
Estrogrn menyebabkan hyperlapsia jaringan,
progesteron.berperan.untuk.elastisitas atau
kelenturan uterus.
b. Vulva/Vagina
Terjadi hipervasikularisasi akibat
pengaruh estrogen dan progesteron yang
menyebabkan warna menjadi merah
kebiruan (tanda Chadwick).
c. Ovarium
Sejak usia kehamilan 16 minggu,
fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama
fungsi produksi progesteron dan estrogen.
Selama kehamilan ovariu
tenang/beristirahat.
d. Payudara
Akibat pengaruh estrogen terjadi
hyperlapsia sistem duktus dan jaringan
interstisial payudara. Mammae membesar
dan tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit
serta hipertrofi kelenjar Montgomery,
terutama pada daerah areola dan papilla
akibat pengaruh melanofor. Putting susu
membesar dan menonjol.
2. Peningkatan Berat Badan
Pada ibu hamil berat badan normal
meningkat sekitar 6 sampai 16 Kg, terutama dari
pertumbuhan isi konsepsi dan volume berbagai
organ/cairan intrauterin.
3. Perubahan Pada Organ-Organ Sistem Tubuh Lainnya
a. Sistem Respirasi
Pada ibu hamil kebutuhan oksigen
meningkat sampai 20%, selain itu diafragma
juga terdorong naik ke atas kranial sehingga
terjadi hiperventilasi dangkal akibat kompensasi
dada menurun. Volume tidal meningkat, volume
residu paru dan kapasitas vital menurun.
b. Sistem Gastrointestinal
Pada masa kehamilan Estrogen dan Human
Chorionic Gonadotropin (HCG) meningkat
sehingga menimbulkan efek samping mual dan
muntah, selain itu juga terjadi perubahan
peristaltik dengan gejala sering kembung,
konstipasi, lebih sering lapar/perasaan ingin
makan terus.
c. Sistem Sirkulasi/Kardiovaskuler
Tekanan darah selama pertengahan pertama
masa hamil, tekanan sistolik dan diastolik
menurun 5-10 mmHg. Selama trimester ketiga
tekanan darh ibu hamil harus kembali kenilai
tekanan darah pada trimester pertama.
d. Sistem Integumen
Striae gravidarum, Linea nigra, dan
Chloasma.
e. Sistem Muskuluskeletal
Kram otot, sendi-sendi melemah dan karies
gigi.
f. Sistem Perkemihan
Selama masa kehamilan, ibu hamil akan
lebih sering berkemih terutama pada trimester
pertama dan trimester ketiga.
g. Sistem Hematologi
Menurut Gant (2010), perubahan yang terjadi
dalam sistem hematologi pada masa kehamilan
terjadi pada volume darah, dimana volume
darah pada atau mendekati akhir masa
kehamilan rata-rata adalah sekitar 45% diatas
volume pada keadaan tidak hamil. Derajat
peningkatan volume sangat bervariasi, yaitu
pada trimester pertama dan meningkat paling
cepat selama trimester kedua kemudian
peningkatan dengan kecepatan lebih lambat
selama trimester ketiga. Selain itu terjadi
peningkatam peptida natriuretik atrium terjadi
sebagai repons terhadap diet tinggi natrium.
Perubahan heatokrit dan hemoglobin sedikit
menurun selama kehamilan normal yang
akibatnya viskositas darah berkurang.
4. Perubahan Psikologi Pada Ibu Hamil
Menurut Yuli (2017), kehamilan merupakan
saat dimana terjadinya krisis bila keseimbangan
hidup terganggu.
a. Teori Krisis
Tahap syok dan menyangkal, bingun dan
preoccipation, tindakan dan belajar dari
pengalaman, intervensi memudahkan kembali
keadaan keseimbangan.
b. Awal Penyesuaian Terhadap Kehamilan Baik
Ibu Maupun Bapak Mengalami Syok
1) Persepsi terhadap peristiwa bervariasi
menurut individu.
2) Dukungan situsional penting untuk
memberikan bantuan dan perhatian.
3) Mekanisme koping ; kekuatan dan
keterampilan dipelajari untuk mengatasi
stress.
c. Lanjutan Penyesuaian Terhadap Kehamilan
1) Trimester Pertama (1-3 bulan)
Pada kehamilan trimester pertama
dapat ditandai dengan adanya penyesuaian
terhadap ide-ide menjadi orang tua, tingkat
hormon yang tinggi, mual dan muntah yang
berlebih.
2) Trimester Kedua (4-6 bulan)
Pada kehamilan trimester kedua
ditandai dengan waktu yang menyenangkan,
respons seksual meningkat, quickening
memberikan dorongan psikologis.
3) Trimester Ketiga (7-9 bulan)
Pada kehamilan trimester ketiga
ditandai dengan adanya rasa letih, tubuh
menjadi besar dan terlihat aneh,
kegembiraan yang menyusut dengan
kelahiran bayi.
2.1.2 Hipnoterapi
A. Pengertian
Hipnosis adalah jenis terapi komplementer yang
sesuai dengan minimal efek samping yang ditimbulkan.
Hipnosis aman, efisien dan ekonomis dibandingkan dengan
perlengkapan terapi lainnya karena hipnosis tidak
memerlukan peralatan khusus (Saha dkk, 2012; Shorofi &
Arbon, 2017). Hipnoterapi merupakan terapi yang dilaukan
dalam kondisi pasien/klien hipnosis. Hipnoterapi
menggunakan sugesti penyembuhan guna mengatasi
pikiran, perilaku serta perasaan yang negatif dengan cara
memberikan sugesti pada alam bawah sadar seorang
pasien/klien yang berguna untuk menghasilkan efek
terapeutik (penyembuhan).
Hipnoterapi berasal dari kata Hipnosis dan Terapi.
Hipnoterapi merupakan cara penyembuhan dengan hipnotis
dan merupakan cabang ilmu psikologis yang mempelajari
manfaat sugesti untuk mengatasi msalah pikiran, perasaan
dan perilaku dengan memberikan sugesti yang positif
kepada pikiran bawah sadar.
Hipnosis berasal dari kata hipnosis yang merujuk
pada dewa tidur didalan mitologi yunani. Meski demikian
hypnosis bukanlah keadaan yang sungguh-sungguh tertidur,
akan tetapi berada dalam keadaan terhipnotis. Kata hipnosis
dalam bahasa inggris adalah hypnosis atau hypnotism
(hipnotisme). Kata hypnosis menurut kamus Encarta
memiliki makna :
1. Dimana suatu kondisi menyerupai tidur yang dapat
secara sengaja dilakukan kepada orang, mereka
akan memberikan respon pada pertanyaan yang
akan diajukan oleh ahli hipnosis sehingga
pasien/klien menjadi sangat terbuka serta reseptif
terhadap sugesti yang diberikan.
2. Teknik atau praktik mempengaruhi orang lain untuk
memasuki kondisi hipnosis
Menurut Davis, hipnosis Eshelman & McKay
adalah keadaan di mana kesadaran berkurang karena
pikiran begitu terkonsentrasi sehingga hal-hal di luar
konsentrasi itu diabaikan. Menurut British Medical
Association, hipnosis adalah keadaan sementara perubahan
kesadaran subjek di mana orang lain terkena berbagai
peristiwa dalam respon cepat terhadap fenomena verbal dan
rangsangan lainnya.
Penyedia layanan kesehatan dapat memilih relaksasi
hipnosis sebagai cara alternatif untuk menjaga
keseimbangan tubuh (Andriana, 2011). Kombinasi
perawatan standar dan intervensi hipnosis singkat memiliki
janji yang cukup untuk menghilangkan stres antenatal
untuk membenarkan keefektifannya pada kelompok wanita
hamil yang lebih besar (Legrand et al., 2017).
Penelitian sebelumnya telah menyarankan bahwa
ibu yang dihipnotis selama kehamilan dan persalinan
memiliki anak dengan skor APGAR yang baik/normal 7-10
(Ngaziz et al., 2012). Penelitian juga menunjukkan bahwa
dengan berlatih hipnosis selama kehamilan, ibu hamil
merasa lebih tenang dan tidak terlalu cemas. Relaksasi
dikombinasikan dengan persalinan yang lembut mencapai
hasil tertinggi. Konfirmasi yang diterima ibu dapat
meningkatkan kepedulian ibu terhadap janin yang
dikandungnya, sehingga ibu dapat mengevaluasi frekuensi
gerakan janin yang merupakan indikator kesejahteraan
janin dalam kandungan (Kusbandiyah, 2013).
Relaksasi pra-kehamilan sekarang dikenal sebagai
hipnosis. Hypno-pregnancy adalah praktek autohypnosis
yang digunakan untuk merileksasikan ibu dan janin selama
kehamilan sehingga menciptakan cara melahirkan yang
alami, tenang dan nyaman, serta untuk menasehati
kesehatan mental janin. (Dian & Ratih, 2019).
Autohypnosis adalah teknik komunikasi yang
digunakan untuk mempengaruhi perubahan pemikiran,
perilaku, dan etika dengan memasuki alam bawah sadar
pikiran manusia yang dilakukan oleh klien itu sendiri
(Nurindra 2007 Dalam Yudha dkk 2020). Menurut
(Gunawan, 2005. Dalam Yudha et al, 2020) bahwa kondisi
relaksasi yang terjadi selama perawatan hipnosis dapat
menyebabkan perubahan gelombang otak, dimana dalam
kondisi hipnosis alfa otak memasuki gelombang theta,
dalam keadaan ini pikiran dapat menjadi sangat santai.
Frekuensi gelombang menjadi berirama dan lebih lembut,
sehingga efek yang terjadi di otak yaitu adanya produksi
neurotransmiter seperti endorfin, GABA, enkephalin dan
neurotransmiter lainnya, yang dapat mengurangi
kecemasan dan juga menyebabkan relaksasi. Adapun syarat
ibu hamil yang diperbolehkan mengikuti hypnopregnancy
jika tidak ada gangguan jiwa, bersedia untuk di
hypnopreganancy.

B. Manfaat
Menurut Didik Hermawan (2013) Hypnosis dapat
dimanfaatkan untuk :
1. Metode penyembuhan berbagai keluhan psikis
2. Membangun motivasi
3. Menghilangkan kebiasaan buruk
4. Menghilangkan ketergantungan
5. Mendidik anak
6. Penjualan
7. Hiburan
Hipnoterapi adalah penerapan hipnosis untuk
mengobati penyakit mental dan meringankan masalah fisik
(Toni, 2017). Menurut Aditya Christian, hipnoterapi adalah
penggunaan dasar hipnosis untuk mengkaji alam bawah
sadar dan menemukan akar permasalahan serta
menginterpretasikannya (Aditya, 2016).
C. Tahapan Hipnoterapi
Menurut dr. Andhyka P Sedyawan (2011) :
1. Induction
Induksi adalah teknik yang digunakan oleh
hipnoterapis untuk memindahkan klien dari pikiran
sadar ke alam bawah sadar dengan menembus
faktor-faktor kritis.
2. Deepening
Deepening adalah proses membawa klien ke
perspektif yang lebih dalam.
3. Suggestion
Saran yang diberikan adalah dengan
memberikan sugesti kepada klien dan sugesti
tersebut diharapkan dapat membawa alam bawah
sadar klien dan membawa perubahan positif pada
masalah yang sedang dihadapi klien.
4. Awakening (termination)
Awakening adalah proses membangunkan
klien dari keadaan hipnosis ke keadaan kesadaran
penuh.
D. Teknik-Teknik Hipnoterapi
Berikut ini adalah teknik-teknik yang biasa
digunakan dalam hipnoterapi. Cara-cara tersebut dapat
dipisahkan atau digabungkan sesuai dengan kondisi, situasi
dan kebutuhan klien (Adi, 2008 Dalam Muhammad Noor
2019).
1. Ideomotor Response
Ini adalah cara untuk mendapatkan jawaban
"ya", "tidak", "Saya tidak tahu" dari klien dengan
menggerakkan jari.
2. Hypnotic Regression
Sebaliknya, teknik regresi adalah teknik
yang membawa klien kembali ke masa lalu untuk
menentukan penyebab masalah.
3. Systematic Desensitization
Seperti namanya, teknik ini merupakan
teknik yang bertujuan untuk mengurangi kepekaan
klien terhadap phobianya.
4. Implosive Desensitization
Teknik ini digunakan ketika klien
mengalami break, yaitu situasi tenang yang
menenangkannya. Tujuannya adalah untuk secara
bertahap mengurangi tingkat intensitas emosional.
Teknik ini juga disebut circle therapy.

5. Desensititization By Onject Project


Teknik ini diminta untuk membayangkan
emosi, rasa sakit atau masalah yang keluar dari
tubuh klien dan mengambil suatu bentuk yang
mewakili masalahnya.
6. The Informed Child Technique
Seperti desensitisasi implosif, tetapi kali ini
terapis membawa klien ke masa lalu dengan
membawa serta pengetahuan, pengalaman,
kebijaksanaan, dan pemahaman yang dia miliki saat
ini sebagai orang dewasa.
7. Gestallt Therapy
Teknik ini merupakan teknik yang dilakukan
menggunakan role play. Dalam teknik ini, klien
diminta untuk memainkan peran secara bergantian,
baik dirinya sendiri maupun sebagian orang lain
yang menjadi penyebab trauma atau luka batin.
8. Rewriting History (Reframing)
Bagian pertama dari teknik ini dilakukan
dengan Teknik Informed Child, bagian selanjutnya
menggunakan terapi gestalt, dimana klien dapat
mengungkapkan apa yang ingin dia katakan kepada
orang yang menyebabkan rasa sakit.
9. Open Screen Imaginary
Teknik ini menggunakan layar bioskop.
10. Positive Programmed Imagery
Teknik ini dapat digunakan sebelum klien
bangun dari keadaan trance. Teknik ini hanya
efektif jika dilakukan setelah teknik lain digunakan
terlebih dahulu. Teknik ini dapat digunakan dalam
kombinasi dengan sugesti post hypnotic dan
verbalizing.

11. Verbalizing
Dalam teknik ini, klien diminta untuk
berbicara atau mengatakan konsep baru atau apa
pun yang menurutnya perlu dilakukan. Ketika klien
mengatakan ini, efeknya jauh lebih kuat daripada
apa yang dikatakan terapis.
12. Direct Suggestion
Sugesti langsung diberikan berdasarkan apa
yang dikatakan klien (verbalizing).
13. Indirect Guided Imagery (ercsonian methamors)
Karena teknik ini menggunakan metafora,
terapis harus membuat naskah atau cerita yang
sudah disiapkan terlebih dahulu. Kisah ini
diceritakan karena hanya dengan terapis. Namun,
klien menafsirkan makna cerita.
14. Inner Guide
Inner Guide dapat berupa penasihat
spiritual, mentor, orang, atau bagian dari klien yang
bijaksana. Dengan teknik ini, panduan internal
membantu klien memecahkan masalah.
15. Part Therapy
Teknik yang digunakan pelanggan untuk
membantu menyelesaikan konten konflik atau
mengembangkan konflik oposisi antara "bagian"
dari diri pelanggan.
16. Dreaam Therapy
Terapi yang menggunakan mimpi sebagai
simbol yang dikomunikasikan oleh alam bawah
sadar.

2.1.3 Gerak Janin Dan Ultrasonografi (USG)


A. Gerak Janin
Fungsi intrauterin janin dimulai pada akhir minggu
ke-8, namun pasti dirasakan saat janin berusia 20 minggu
(Perry, 2014). Menurut Sagung Seto (2014), menghitung
gerakan janin merupakan salah satu cara untuk mengontrol
kesejahteraan anak. Hal ini dilakukan dalam rangka
mendeteksi dini kerusakan janin sehingga dapat mengatasi
masalah yang dapat berujung pada kematian.
Dalam Buku Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti,
perhitungan fungsi janin dimulai saat usia kehamilan
mencapai >16 minggu. Pada usia ini, gerakan janin mulai
terasa. Kita sebagai paramedis dapat melibatkan ibu dalam
deteksi dini kelainan janin dengan mempelajari teknik
menghitung gerakan janin. Karena teknik ini sederhana dan
mudah diterapkan.
Pemantauan Elektrokardiograf gerakan janin
dianggap tidak efektif untuk ibu yang bebas risiko dan
dapat meningkatkan kejadian operasi caesar. Namun,
diagnosis baik digunakan untuk mengidentifikasi gawat
janin pada wanita dengan komplikasi kehamilan, terutama
untuk mengidentifikasi kesejahteraan janin pada akhir
persalinan. Ada beberapa metode untuk menghitung
gerakan janin sederhana, yaitu :
1. Metode Cardiff
Cara menghitung gerakan bayi menggunakan
metode Cardiff yaitu menghitung 10 gerakan pertama
yang ibu rasakan per hari.
2. Metode Sadovsky
Cara menghitung gerakan janin, dilakukan dalam
waktu 30 menit setelah makan dan menjelang tidur.
Jumlah gerakan janin yang baik dihitung kurang dari 4
gerakan.
3. Metode Modifikasi Cardiff
Cara menghitung gerakan janin, dilakukan pada
pagi atau sore hari sesuai kenyamanan ibu dengan
minimal 10 gerakan janin.
4. Grafik Pergerakan Janin
Cara menghitung gerakan janin dengan cara
mencatat hasil perhitungan setiap 30 menit setelah
makan dan menjelang tidur, dimana jika hasil
perhitungan 10 atau lebih maka kondisi janin dalam
keadaan normal.
5. Grafik Count To Ten
Grafik Count To Ten digunakan untuk mencatat
jumlah gerakan yang dilakukan anak dari waktu ke
waktu (saat ibu merasakan gerakan).
Jika ibu tidak merasakan gerakan pada waktu yang
tepat, ajarkan ibu untuk istirahat, makan dan minum.
Karena mobilitas janin dapat berkurang jika asupan nutrisi
dan oksigen tidak mencukupi. Jika ibu sudah melakukan
hal di atas dan masih tidak merasakan janin bergerak,
sarankan ibu segera mencari pertolongan medis untuk
memastikan kondisi janin.
Janin sudah bisa bergerak sejak usia 10 minggu,
saat keempat ujung janin sudah terbentuk dengan jelas. Ibu
mungkin merasakan janin bergerak minimal usia 20
minggu ketika janin sudah kelebihan berat badan. 400
gram, sehingga persepsi gerakan bisa sangat besar
(Soetjiningsih, 2012). Gerakan janin terus menerus
dirasakan oleh ibu, sehingga ibu dapat memeriksa dan
merasakan kondisi janin. Gerakan janin juga dapat dilihat
dengan ultrasonografi.
Ibu harus memantau gerak janin untuk mengetahui
kondisi dan kesehatan janin. Gerakan janin adalah gerakan
kuat janin di dalam rahim. Penurunan mobilitas janin dapat
menempatkan Anda pada risiko komplikasi seperti
terhentinya pertumbuhan janin dan kematian. Jika janin
diam, tidak responsif terhadap rangsangan fisik, dan
terdengar suara, ibu harus waspada, karena hipoksia
(kekurangan oksigen) dapat terjadi karena janin terlibat
dalam tali pusat. Kontrol gerakan janin adalah metode yang
sederhana, murah dan tidak menuntut. Metode yang
digunakan adalah dengan menghitung pergerakan anak per
hari.
Jumlah gerakan normal anak sekitar tiga sampai
lima kali per jam, jika hasilnya tidak memuaskan, maka
harus diperiksa dengan USG. Pengalaman ibu dengan
berkurangnya aktivitas janin adalah ciri utama
berkurangnya aktivitas janin. Ibu dapat memantau dengan
cermat gerakan bayi dan melaporkan pembatasan gerakan
bayi kepada dokter atau profesional kesehatannya.
Sehingga prosedur ini dapat mencegah morbiditas dan
mortalitas perinatal. Tingkatkan kemampuan ibu untuk
mengenali tanda-tanda peringatan sehingga ibu dapat
mencari pertolongan pada waktunya jika ada kelainan
tanda-tanda gerakan janin.
Janin yang bergerak mengacu pada proses
kehidupan. Janin yang bergerak menunjukkan bahwa
peredaran darah yang membawa makanan dan nutrisi dari
ibu ke janin berjalan lancar, sehingga janin memiliki energi
untuk bergerak. Janin yang bergerak menunjukkan aktivitas
motorik, koneksi sensorik dan saraf motorik yang
tercampur dengan baik. Janin yang bergerak menunjukkan
kematangan sistem saraf pusat dan otak janin. Janin yang
berfungsi memiliki jumlah cairan ketuban yang cukup
untuk energi dalam bentuk gerakan janin untuk masuk ke
perut ibu. Memindahkan janin adalah hal yang sangat
berharga. Selain itu, janin yang bergerak dapat membuat
ibu dan bidan bahagia (Dewi, 2011).
Tanda kesejahteraan janin adalah dengan gerakan
janin yang normal terdapat 3 atau lebih gerakan tubuh atau
anggota badan, sedangkan yang tidak normal/abnormal
seperti gerakan tubuh atau anggota badan <3 (Sarwono,
2002 dalam Irmalia et al, 2017). Ciri dan gejala gerakan
kurang dari 3 kali per jam 3 (Pantikawati dan Saryono,
2010).
B. Alat Pembantu Gerak Janin
Ultrasonografi (USG) merupakan salah satu upaya
pemeriksaan abdomen atau Ante Natal Care (ANC) pada
ibu hamil untuk menilai kondisi janin di dalam tubuhnya.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2017 adalah
mode pencitraan ultrasound yang menggunakan gelombang
suara frekuensi tinggi untuk membuat gambar penampang
janin.
Ultrasonografi (USG) adalah alat yang bekerja
dengan memancarkan gelombang suara, dimana gelombang
tersebut memantul dari jaringan dan menimbulkan pantulan
bentuk jaringan yang mengenainya. Gelombang suara yang
dipancarkan oleh USG sebesar 1-10 MHz.
Ultrasonografi akurat saat menghitung usia
kehamilan pada minggu ke-12. Namun, USG dapat
mendeteksi kehamilan pada minggu ke-6 kehamilan,
selama waktu tersebut USG dapat mengeluarkan kantung
kehamilan dan dipantau pada monitor USG. Namun,
kelainan trofoblas tidak terdeteksi pada usia ini. Selain itu,
jantung terlihat pada usia 8 minggu.
Ultrasonografi juga dapat mendeteksi terjadinya
Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) pada 12-28 minggu
kehamilan, dengan menempelkan rata-rata biparietal ke
garis kehamilan. Selain itu, pengenalan kelainan janin dan
kelainan cairan ketuban dapat dideteksi dengan baik pada
trimester ketiga.
Tidak ada keuntungan melakukan USG secara rutin,
ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan USG
pada awal kehamilan sebagai diagnosis pasti, yaitu usia di
atas 6 minggu. Pemeriksaan USG kedua pada usia 16-24
minggu untuk mendeteksi gangguan pertumbuhan janin dan
usia di atas 32 minggu untuk mengidentifikasi kelainan
letak plasenta, posisi janin dan perkembangan janin. Ada
berbagai jenis USG, yaitu USG 2 dimensi, 3 dimensi, 4
dimensi, USG Doler dan USG transvaginal.
Kelima jenis USG tersebut memiliki kemampuan
yang berbeda dalam mendiagnosis kehamilan dan deteksi
dini kelainan yang terjadi selama kehamilan. USG
transvaginal lebih efektif dalam mendiagnosis kehamilan
dan kelainan plasenta, namun dapat menyebabkan ibu
mengalami ketidaknyamanan selama pemeriksaan (Buku
Asuhan Kebidanan Berbasis Bukti).
Pengkajian janin pada trimester III adalah untuk
mencegah terjadinya kematian janin. Hal-hal yang perlu
dikaji salah satunya perhitungan gerakan janin.
Perhitungan gerakan janin merupakan teknik yang paling
mudah untuk dipraktikan pada ibu-ibu hamil. Aktivitas
janin menunjukkan kepastian bahwa janin hidup dan bahwa
penurunan aktivitas janin secara dramatis atau berhentinya
gerakan janin mengkhawatirkan (Wahyuni, 2011).
Pergerakan janin harus dihitung pada usia
kehamilan 34-36 minggu bagi wanita yang berisiko rendah
insufisiensi uteriplasenta. Bagi mereka yang faktor
risikonya sudah teridentifikasi, usia kandungan 28 minggu
merupakan waktu yang tepat untuk memulai perhitungan.
Metode untuk perhitungan gerakan janin :
1. Jadwalkan satu sesi untuk perhitungan per hari
2. Jadwalkan sesi waktu yang sama setiap
3. Catat berapa lama biasanya dibutuhkan untuk
merasakan 10 kali gerakan
4. Setidaknya harus terdapat 10 gerakan dalam 10 jam
5. Apabila gerakan kurang dari 10 kali dalam 10 jam, jika
dibutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai 10 kali
gerakan, atau jika tidak terasa gerakan dalam 10
jam.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menghitung
gerak janin selama 30 detik dengan menggunakan monitor
pemeriksaan USG yang dilakukan oleh bidan yang sudah
ahli dan serta sudah mendapatkan ijin praktik.
2.2 Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori
2.3 Kerangka Konsep

2.4 Hipotesis
1. Ha : Ada pengaruh self hypnopregnancy terhadap gerak janin
2. H : Tidak ada pengaruh self hypnopregnancy terhadap gerak janin
0

2.5 Keaslian Penelitian


Berdasarkan pengetahuan peneliti melalui penelusuran jurnal,
didapatkan penelitian yang mendukung penelitian yang akan dilakukan,
sebagai berikut :
Tabel 2. 1 Keaslian Penelitian

Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Alat ukur Hasil penelitian


penelitian
Rahajeng Pendayagunaan Menggunakan Kuesioner Kematian ibu di
Putriningrum, Ibu Hamil Dalam media flip kota Surakarta
Tresia Mencegah chart dan pada tahun 2014
Umarianti, dan Bahaya demonstrasi sangat penting
Agnes Sri Harti Kehamilan Dan serta sekali untuk
(2017) Upaya Relaksasi dipraktikkan mewaspadai pada
Dengan Metode langsung masa nifas dan
Hypnopregnancy rata-rata usia
Trimester ke III kematian ibu
Di Kelurahan lebih dari 35
Kadipiro Kota tahun. Selama ini
Surakarta yang terjadi
preeklamsia
disebabkan
adanya tanda dan
gejala adanya
tekanan darah
tinggi.
Permasalahan
dari mitra bahwa
angka kematian
ibu masih terjadi,
sehingga
berdasarkan
uraian tersebut
peneliti
melakukan
pelatihan, terapi
dan penyuluhan
kesehatan dikelas
ibu hamil untuk
meningkatkan
pengetahuan
warga dan
melatih mengatasi
semua masalah
selama kehamilan
dengan metode
Hypnopregnancy.
Pelaksanaan
Hypnopregnancy
ini membuat ibu
hamil merasakan
nyaman dan
rileks, sehingga
tekanan darah ibu
Dian Puspitasari Quasy menjadi baik dan
dan Ratih Pengaruh experimental selalu stabil.
Kumorojati Hypnopregnancy pretest and
(2019) Terhadap posttest control
Kecemasan Ibu group desain Asuhan
Hamil Dalam kebidanan dengan
Menghadapi hypnopregnancy
Persalinan Di dapat
Klinik Pratama memberikan
Asih Waluyo Jati pengaruh
Bantul terhadap
Yogyakarta kecemasan ibu
hamil dalam
menghadapi
persalinan dengan
menurunkan
kecemasan
sebesar 4,6 kali
dibandingkan
I Gusti Ayu dengan metode
Putu Sri Quasy konvensioanal
Wahyuni dan The Effect of experiment yang berarti
Fitra Arsy Nur Experience dengan pre hipotesis
Cory’ah (2019) Extensionon and post test diterima.
The Activity non desain
of Calculating with control
Fetal group Hasil penelitian
Movement ini menunjukkan
Third bahwa
Trimester of penyuluhan
Primiparous eksperiensial
pada kelompok
intervensi dan
pennyuluhan
ANC rutin pada
kelompok kontrol
yang diberikan
pada kelas ibu
terbukti efektif
meningkatkan
pengetahuan ibu
tentang
menghitung gerak
janin.


2

33

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian


Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan (Sugiyono, 2015).
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian eksperimen. Metode penelitian penulis gunakan ialah desain
penelitian pre-eksperimental. Dalam penelitian ini, peneliti ingin
mengetahui pengaruh Self Hypnopregnancy terhadap gerak janin.
Penelitian ini diuji menggunakan uji One-Group Pretest-Posttest Design.
Dalam penelitian ini hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena
dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan
(treatment). Adapun desain penelitian ini adalah sebagai berikut.

O1 = nilai gerak janin sebelum diberi terapi Self Hypnopregnancy


X = Intervensi berupa Self Hypnopregnancy
O2 = nilai gerak janin setelah diberi terapi Self Hypnopregnancy
Sumber : Emzir, 2014​
2

33

3.2. Populasi dan Sampel


1. Populasi
​ ​ ​Populasi ialah keseluruhan dari objek penelitian
atau objek yang di teliti (Notoadmojo, 2012). Populasi dalam
penelitian ini adalah ibu hamil trimester II dan trimester III yang
berjumlah 30 orang.
2. Sampel
Sampel ialah sejumlah individu (objek penelitian) yang
merupakan perwakilan dari populasi (Sumanto, 2014).
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan Sampel harus dilakukan sedemikian
rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi
sebagai contoh atau menggambarkan keadaan populasi yang
sebenarnya. Dengan istilah lain, sampel harus benar-benar dapat
mewakili seluruh populasi (Representative). Total sampling adalah
suatu teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Sampel ini digunakan jika jumlah
populasi relatif kecil yaitu tidak lebih dari 30 orang, total sampling
disebut juga sensus yang dimana semua anggota populasi djadikan
sebagai sampel. Maka teknik penarikan sampel yang digunakan
sebagai penelitian sebanyak 30 ibu hamil trimester II dan trimester
III di Praktik Mandiri Bidan Yuni Sukoharjo.

3.3. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
​Tempat penelitian merupakan tempat dimana pengambilan
kasus dilakanakan (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini akan
dilaksanakan di Praktik Mandiri Bidan Yuni Sukoharjo.
2. Waktu Penelitian
​Waktu studi kasus adalah kapan pelaksanaan pengambilan
studi kasus akan dilaksanakan dan berapa lama studi kasus akan
dilaksanakan (Notoatmodjo, 2015). Studi kasus ini akan
dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2022.

3.4. Variabel, Skala Pengukuran dan Definisi Operasional


1. Variabel
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013).
Menurut Sugiyono (2012) variabel penelitian adalah segala
sesuatu sebagai objek penelitian yang ditetapkan dan dipelajari
sehingga memperoleh informasi untuk menarik kesimpulan
menyampaikan bahwa variabel penelitian dalam penelitian
kuantitatif dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
a. Variabel Bebas
Variabel bebas (independent variable) merupakan
variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat).
Variabel bebas (independent variable) dalam penelitian ini
adalah Self Hypnopregnancy Mom and Baby.
b. Variabel Terikat
Variabel terikat (dependent variable) merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas. Variabel terikat (Y) pada penelitian
ini adalah pemahaman bacaan. Variabel terikat (dependent
variable) dalam penelitian ini adalah gerak janin.
2. Skala Pengukuran
​Menurut Arikunto (2013), data penelitian kuantitatif
adalah jenis data yang dapat diukur atau diukur secara langsung
sebagai variabel angka atau bilangan. Variable dalam ilmu statistika
adalah atribut, karaktreristik atau pengukuran yang
mendeskripsikan suatu kasus atau objek penelitian.
a. Data Interval
Angka interval pada dasarnya adalah hasil
pengukuran ordinal yang memiliki jarak antar jenjang yang
tetap (selalu sama).
b. Data Rasio
Angka rasio adalah angka interval yang memiliki
angka nol mutlak artinya angka nol dalam skala ini
memang menunjukkan bahwa atribut yang diukur memang
tidak ada pada objek.
c. Data Ordinal
Data ordinal adalah angka yang berfungsi untuk
menunjukkan adanya penjenjangan kualitatif atau secara
sederhana yang ini menunjukkan sebuah peringkat.
d. Data Nominal
Data nominal adalah angka nominal bukanlah hasil
prosedur pengukuran melainkan hasil pemberian, artinya
angka ini hanya sebagai label atau identitas yang
membedakan satu objek dengan objek yang lain.
3. Definisi Operasional
​Definisi Operasional adalah uraian tentang batasan
variabel yang dimaksud atau tentang apa yang dikur oleh variabel
yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2012).
Tabel 3. 1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Operasional

1. Variabel Bebas Selfhypnopregnancy - Ruangan - -


Selfypnopregn merupakan terapi Khusus
ancy Mom and yang diberikan Terapi
Baby melalui audio - Audio
musik alam yang musik dari
dilakukan oleh ibu alam
hamil sendiri yang -
akan diberikan oleh Headphon
tenaga ahli. Terapi e
Self - Bed
Hypnopregnancy periksa
dilakukan pada
masing-masing ibu
hamil selama 1 kali
dengan lama waktu
5 menit.
2. Variabel Gerak Janin Observasi • Pretest Nominal
Terikat merupakan tanda USG ➢ Kuat atau
Gerak Janin dari kesejahteraan tidak
janin. (reaksi)
Kesejahteraan janin gerakan
dapat dilihat dari janin
gerakan janin yaitu
Kehamilan ➢ Jumlah
dengan mengukur gerakan
jumlah gerak janin normal
yang kuat atau tidak minimal 1x
(reaksi) gerakan dalam 30
janin, jumlah detik
gerakan janin ➢ Gerakan
(minimal 1x dalam Hipnoterapi lambat/cepat
30 detik) dan • Posttest
kedinamisan gerak ➢ Kuat atau
janin (cepat atau tidak
lambat) (reaksi)
gerakan
janin
Hypnobirthting ➢ Jumlah
Hypnopregnancy Hypnobreastfeeding
gerakan ANC Hipnoterapi
normal
minimal 1x
dalam 30
detik
➢ Gerakan
lambat/cepat

Hypnopregnancy

3.5. Instrumen Penelitian dan Cara Pengumpulan Data


1. Instrumen Penelitian
Merupakan alat-alat yang akan digunakan dalam
mengumpulkan data-data (Notoatmodjo, 2012). Menurut Sugiyono
(2014) menyatakan bahwa instrumen penelitian digunakan untuk
mengukur nilai variabel yang akan diteliti.
Instrumen Self
penelitian merupakan alat bantu peneliti dalam
hypnopregnancy
pengumpulan data, mutu instrumen akan menentukan mutu data
yang dikumpulkan, sehingga tepatlah dikatakan bahwa hubungan
instrumen dengan data adalah sebagai jantungnya penelitian yang
saling terkait (Riduwan, 2013).
2. Cara Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara
Musikdigunakan
yang dapat Alam Sugesti
oleh peneliti untukPositif
mengumpulkan data
(Dodiet, 2013). Metode pengumpulan data sebagai suatu metode
yang independen terhadap metode analisis data atau bahkan
menjadi alat utama metode dan teknik analisis data (Burhan,
\hgkjh
2017).
Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian checklist
observasi langsung oleh peneliti terhadap subjek yang menjadi
responden. Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti, pada
waktu pengisian kuesioner, dipandu langsung dengan cara
memberikan penjelasan pada setiap kuesioner oleh peneliti,
Ibu Rileks
sehingga diharapkan diperoleh jawaban yang lebih objektif.

a. Data Primer
Data primer merupakan sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data
primer didapatkan melalui kegiatan wawancara dengan
Janindan
subjek penelitian Sejahtera
dengan observasi atau pengamatan
dilapangan (Sugiyono, 2016). Dalam penelitian ini data
primer berupa kuesioner observasi yang diisi langsung oleh
ibu hamil.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data,
misalnya Gerak
melaluiJanin
orang
Normallain atau lewat dokumen
(Sugiyono, 2016). Dalam penelitian ini data sekunder
didapatkan dari data yang dimiliki oleh pihak Praktik
Mandiri Bidan (PMB) yaitu berupa jumlah ibu hamil
trimester II dan trimester III di Praktik Mandiri Bidan Yuni
Sukoharjo.

3.6. Proses dan Tahapan Penelitian


1. Tahap Persiapan Berkas
a. Mengajukan Studi Pendahuluan
b. Mengajukan
Self Hypnopregnancy Mom Ethical Clearance Gerak Janin
And Baby
c. Mengajukan Surat Izin Penelitian
d. Menyiapkan Informed Consent
Gambar 2. 2 Kerangka Konsep
2. Tahap Persiapan Alat
a. Mempersiapkan ruangan
b. Mempersiapkan bed periksa
c. Mempersiapkan alat USG
d. Mempersiapkan audio musik alam
3. Tahap Intervensi
a. Responden akan dilakukan pemeriksaan USG dengan melihat
DJJ (30 detik) dan Gerak Janin (30 detik)
b. Responden akan diberikan musik terapi Self Hypnopregnancy
selama 5 menit
c. Setelah diberikan terapi, maka akan dilakukan pemeriksaan
USG kembali untuk melihat DJJ (30 detik) dan Gerak Janin
(30 detik)
4. Tahap Pengumpulan Data
a. Data akan dikumpulkan melalui dokumentasi pre dan post
dilakukannya terapi Self Hypnopregnancy, sehingga
diketahui apakah ada pengaruh sebelum dan sesudah
diberikan terapi Self Hypnopregnancy
​ ​
3.7. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
1. Teknik Pengolahan
Setelah semua data terkumpul maka langkah yang
dilakukan sebagai berikutnya adalah Pengolahan data. Pengolahan
data menurut (Notoatmodjo, 2012) sebagai berikut :
a. Pemeriksaan Data (Editing)
Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan
isian kuesioner, kelengkapan data, di antaranya
kelengkapan identitas, lembar kuesioner, dan kelengkapan
isian kuesioner sehingga apabila terdapat ketidaksesuaian
dapat dilengkapi segera oleh peneliti.
b. Pemberian Kode (Coding)
Peneliti mengklasifikasi jawaban-jawaban yang ada
menurut macamnya. Klasifikasi dilakukan dengan jalan
menandai masing-masing jawaban yang ada dengan kode
berupa angka, kemudian dimasukan kedalam tabel
sehingga mudah dibaca.
c. Tabulating
Peneliti mempersiapkan tabel dengan kolom dan
barisnya, menghitung banyaknya frekuensi, memasukkan
data-data hasil penelitian ke dalam tabel-tabel sesuai
kriteria dengan tujuan agar data dapat tersusun rapi, mudah
dibaca dan dianalisa.
d. Entry Data
Memasukan data yang telah ditabulasi ke dalam
program komputerisasi.
e. Analisis
Analisis adalah kegiatan pengecekan kembali data
yang sudah diproses apakah ada kesalahan atau tidak.

2. Analisis Data
Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah analisa
data. Dalam penelitian ini analisis data menggunakan system
komputerisasi yang terdiri dari dua macam :
a. Analisis Univariat
Analisa deskriptif (univariat) digunakan untuk
mendiskripsikan variabel bebas dan variabel terikat dengan
menggunakan tabel distribusi yang konfirmasinya dalam
bentuk prosentase. Analisis univariat berfungsi untuk
meringkas data hasil pengukuran sedemikian rupa sehingga
kumpulan data tersebut berubah menjadi informasi yang
berguna (Arikunto, 2013).
Data di analisis ini untuk mendapatkan gambaran
distribusi frekuensi yang dilakukan variabel bebas
(Selfhypnopregnancy Mom and Baby) terhadap variabel
terikat (Gerak Janin). Data diuji melalui cheklist kuesioner.
b. Analisis Bivariat
Analisa ini dilakukan terhadap dua variabel yang
diduga berhubungan atau berkorelasi (Arikunto, 2013).
Analisis bivariat dilakukan untuk menguji pengaruh antara
variabel bebas (Selfhypnopregnancy Mom and Baby)
dengan variabel terikat (Gerak Janin) menggunakan uji T-
Test.
Pengujian hipotesis dengan bantuan SPSS adalah
Dependent Sample T Test. Dependent Sample T Test
digunakan untuk membandingkan rata-rata dua set data
(data sebelum dan sesudah) yang saling berpasangan. Tes
ini juga digunakan untuk menguji pengaruh variabel
independent terhadap dependent. uji ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh dari selfhypnopregnancy terhadap
gerak janin. Adapun rumus Independent t-tes sebagai
berikut (Tulus, 2015) :
Dengan

Untuk nilai dapat dilihat pada tabel nilai-nilai t yang


terlampir. Untuk mengetahui nilai maka harus diketahui
terlebih dahulu derajat kebebasan (db) pada keseluruhan
distribusi yang diteliti dengan rumus (db) = N – 1 Setelah
diketahui (db) nya, maka langkah selanjutnya adalah
melihat nilai ttabel pada taraf signifikan 5%. Selanjutnya
yaitu melihat kriteria pengujian uji hipotesisnya, apabila
thitung ≥ ttabel maka ada pengaruh yang signifikan dan apabila
thitung ≤ ttabel maka tidak ada perubahan yang signifikan.
Untuk mempermudah perhitungan uji t-test peneliti
menggunakan bantuan SPSS 16.0 for windows. Adapun
dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :
1) Jika nilai Signifikansi atau Sig.(2-tailed) > 0,05, maka
H1 dan H0 ditolak.
2) Jika nilai Signifikansi atau Sig.(2-tailed) < 0,05, maka
H1 ditolak dan H0 diterima.

3.8. Etika Penelitian


Menurut Arikunto (2010), Peneliti akan melakukan penelitian
dengam memperhatikan masalah etika sebagai berikut :
1. Informed Consent
Subjek harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan
penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas
berpartisipasi atau menolak menjadi responden. Pada informed consent
juga perlu dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya akan
dipergunakan untuk pengembangan ilmu.
2. Anonymity (Kerahasiaan nama/identitas)
Anonymity berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar
pengumpulan data (kuesioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada
lembar pengumpulan data tersebut. Peneliti tidak akan mencantumkan
nama subjek pada lembar pengumpulan data dalam penelitian.
3. Confidentiality (Kerahasiaan hasil)
Confidentiality ini menjelaskan masalah – masalah responden yang
harus dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang
dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data
tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian. Penelitian ini
kerahasiaan hasil atau informasi yang telah dikumpulkan dari setiap
subjek yang akan dijamin oleh peneliti.
DAFTAR PUSTAKA

Aditya, Dodiet. (2013). Data dan Metode Pengumpulan Data Penelitian.


Surakarta : Poltekkes Kemenkes Surakarta.

Akdon, dan Ridwan. (2013). Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika.
Bandung: Alfabeta.

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi.


Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Bungin, Burhan. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Depok: Rajagrafindo
Pustaka

Creswell, (2014). Risearch Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan


Mixed. Yogyakarta: Gadjah Mada University.

Emzir. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Cet. 4. Jakarta:


Rajawali Pers

Notoatmodjo. (2012). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Janiwarty, B dan Pieter, H. Z. (2013). Pendidikan Psikologi untuk Bidan Suatu


Teori dan Terapannya. Yogyakarta : Rapha Publishing.

Pantikawati, Ika dan Saryono. (2010). “Asuhan Kebidanan I (Kehamilan)‘’


Cetakan I. Yogyakarta : Nufia Medika

Rahajeng Putriningrum, Tresia Umarianti, Agnes Sri Harti. (2017).


Pendayagunaan Ibu Hamil Dalam Mencegah Bahaya Kehamilan Dan
Upaya Relaksasi Dengan Metode Hypnopregnancy Trimester Ke Iii Di
Kelurahan Kadipiro Kota Surakarta.

Samutri, E dan Endriyani, L. (2021). Apakah Aktivitas Hitung Gerakan Janin


Memicu Kecemasan Ibu Hamil ?. STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.

Sehmbi, H., D’Souza, R., & Bhatia, A. (2017). Low Back Pain in Pregnancy:
Investigations, Management, and Role of Neuraxial Analgesia and
Anaesthesia: A Systematic Review. Gynecologic and Obstetric
Investigation, 82(5), 417–436. https://doi.org/10.1159/000471764
O1 X O2

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tsegaye D, Shuremu M, Bidira K and Negero B. (2016). Knowledge of obstetric


danger signs and associated factors among pregnant women attending
antenatal care at selected health facilities in Illu Ababor zone, Oromia
National Regional State, south-west Ethiopia. International Journal of
Nursing and midwife. Vol.9 (3),pp.22-32, March 2017

Tulus Winarsunu. (2015). Statistik dalam Penelitian psikologi dan pendidikan.


Malang: UMM Press, hlm. 99

World Health Organization. (2017). Mental disorders fact sheets. World Health
Organization. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs396/en/.
Diakses Januari 2018
LAMPIRAN

Lampiran 1. Usulan Topik Penelitian (F.01)


Lampiran 2. Pernyataan Pengajuan Judul Skripsi (F.02)
Lampiran 3. Pengajuan Ijin Studi Pendahuluan (F.04)
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 5. Lembar Penjelasan Penelitian

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN


Judul Penelitian ​ ​: Pengaruh Self Hypnopregnancy Mom And Baby
Terhadap Gerak Janin
Nama Peneliti ​ ​ ​: Teresia Presela Tamara
NIM ​ ​ ​ ​: SB18019
Program Studi ​ ​ ​: Sarjana Kebidanan
Institusi Pendidikan ​ ​: Universitas Kusuma Husada Surakarta
Pembimbing Skripsi ​ ​: Rahajeng Putriningrum, SST., Bdn., M.Kes
​Saya sebagai peneliti memohon kesediaan anda secara sukarela untuk ikut
berpartisipasi dalam penelitian ini. Anda berhak untuk ikut atau tidak dalam
penelitian ini. Lebih jelasnya, dibawah ini akan diuraikan mengenai tujuan,
manfaat, dan prosedur dalam penelitian.
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh self hypnopregnancy
terhadap gerak janin di Praktik Mandiri Bidan Yuni Sukoharjo.
2. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi untuk
mempertahankan dan meningkatkan pelayanan kesehatan ibu hamil dengan
teknik self hypnopregnancy terhadap gerak janin.
3. Prosedur Penelitian
a. Tahap Persiapan Berkas
1) Mengajukan Studi Pendahuluan
2) Mengajukan Ethical Clearance
3) Mengajukan Surat Izin Penelitian
4) Menyiapkan Informed Consent

b. Tahap Persiapan Alat


1) Mempersiapkan ruangan
2) Mempersiapkan bed periksa
3) Mempersiapkan alat USG
4) Memperisapkan audio musik alam
c. Tahap Intervensi
1) Responden akan dilakukan pemeriksaan USG dengan melihat DJJ (30
detik) dan Gerak Janin (30 detik)
2) Responden akan diberikan musik terapi Self Hypnopregnancy selama
5 menit
3) Setelah diberikan terapi, maka akan dilakukan pemeriksaan USG
kembali untuk melihat DJJ (30 detik) dan Gerak Janin (30 detik)
d. Tahap Pengumpulan Data
1) Data akan dikumpulkan melalui dokumentasi pre dan post
dilakukannya terapi Self Hypnopregnancy, sehingga diketahui apakah
ada pengaruh sebelum dan sesudah diberikan terapi Self
Hypnopregnancy

Lampiran 6. Surat Permohonan Menjadi Responden (Informed Consent)

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN


(Informed Consenst)

Yang bertandatangan dibawah ini,


Nama ​ ​:
Umur ​ ​:
No. Hp ​ ​:
​Telah mendapat penjelasan tentang tujuan dan manfaat penelitian bahwa
segala informasi tentang penelitian ini akan dirahasiakan dan hanya digunakan
untuk kepentingan peneliti, maka saya (bersedia / tidak bersedia) untuk menjadi
responden penelitian yang berjudul “Pengaruh Selfhypnopregnancy Mom And
Baby Terhadap Gerak Janin”,
Apabila terjadi sesuatu yang merugikan dari saya akibat ini, maka saya
akan bertanggungjawab dan tidak akan menuntut dikemudian hari.

​ ​ ​ ​ ​ ​ ​Surakarta,…………………
​ ​ ​ ​ ​ ​ ​ Responden

​ ​ ​ ​ ​ ​ ​

​ ​ ​ ​ ​ ​ ​ (......................................)
Lampiran 7. Lembar Konsultasi

LEMBAR KONSULTASI

Nama ​ ​ ​: Teresia Presela Tamara


NIM ​ ​ ​: SB18019
Judul Skripsi ​ ​: Pengaruh Selfhypnopregnany Mom And Baby
Terhadap Gerak Janin
Dosen Pembimbing ​: Rahajeng Putriningrum, SST., Bdn., M.Kes

No Tanggal Materi Konsultasi Keterangan TTD


Dosen
1. 12 Oktober 2021 Konsul terkait proposal Mencari dan
skripsi membaca jurnal-
jurnal tentang
Kesejahteraan Ibu
dan Janin
2. 14 Oktober 2021 Konsul judul Revisi judul
3. 19 Oktober 2021 Konsul judul • Membahas judul
yang sudah
diajukan
• Mencari jurnal
dan buku
bacaan sesuai
dengan/ yang
berkaitan
dengan judul
• Menentukan
untuk metode
penelitian
4. 14 November Konsul BAB I • Menambahkan
2021 AKI di
Sukoharjo
• Menambahkan
data ibu hamil
trimester 2 dan
3
• Menambahkan
prolog pada
rumusan
masalah
5. 14 November Konsul BAB I Mengirimkan
2021 revisian BAB I
6. 13 Januari 2022 Konsul BAB I - II • Menambahkan
referensi
• Menambahkan
tujuan
penelitian

7. 20 Januari 2022 Konsul BAB I-III • Mengganti


kerangka teori
• Mengganti
kerangka
konsep
• Menambahkan
definisi
operasional
8. 02 Februari 2022 Konsul BAB I - III • Menambahkan
materi gerak
janin dan USG
• Menambahkan
definisi
operasional
• Menambahkan
uji validitas
dan reliabilitas
• Membuat
kuesioner
9. 04 Februari 2022 Konsul BAB II - III • Menambahkan
kerangka
konsep
• Menambahkan
defisini
operasional
10. 08 Februari 2022 Konsul BAB II - III ACC Proposal

Lampiran 8. Lembar Oponent Ujian Sidang Proposal Skripsi (F.05)

LEMBAR OPONENT UJIAN SIDANG PROPOSAL SKRIPSI (F.05)

Nama Mahasiswa ​:
NIM ​ ​ ​:

NO TANGGAL NAMA TERUJI JUDUL NAMA & TTD


PENGUJI
Lampiran 9. Lembar Audience Ujian Sidang Proposaal Skripsi (F.06)

LEMBAR AUDIENCE UJIAN SIDANG PROPOSAL SKRIPSI (F.06)

Nama Mahasiswa ​:
NIM ​ ​ ​:

NO TANGGAL NAMA TERUJI JUDUL NAMA & TTD


PENGUJI

Lampiran 10. Lembar Revisi Ujian Sidang Proposal Skripsi

LEMBAR REVISI UJIAN PROPOSAL SKRIPSI

Nama ​ ​: Teresia Presela Tamara


NIM ​ ​: SB18019
Judul ​ ​: Pengaruh Selfhypnopregnancy Mom And Baby Terhadap
Gerak Janin

BAB, SUB BAB, HALAMAN SARAN/MASUKAN


​ ​ ​ ​ ​ ​Surakarta,…………………….
​ ​ ​ ​ ​ ​Ketua/Anggota Dewan Penguji

​ ​ ​ ​ ​ ​

Wijayanti, SST.,M.Kes.,M.Keb
NIK. 201284105
Lampiran 11. Penilaian Ujian Sidang Proposal Skripsi

Anda mungkin juga menyukai