PROPOSAL SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana
Kebidanan
Oleh :
TERESIA PRESELA TAMARA
NIM SB18019
SURAT
PERNYATAAN
Surakarta, 08 Februari
2022
Yang membuat pernyataan
Pembimbing,
LEMBAR
PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI
Penulis mengucapkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan proposal skripsi yang berjudul “Pengaruh Self
Hypnopregnancy Mom And Baby Terhadap Gerak Janin”. Dalam penyusunan
proposal skripsi ini penulis menyadari bahwa tanpa dorongan bimbingan dan
motivasi-motivasi dari berbagai pihak niscaya penulis tidak akan mampu menulis
proposal skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
terimakasih yang tak terhingga kepada :
1. Ns. Setiyawan, M.Kep., selaku Rektor Universitas Kusuma Husada Surakarta,
yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis.
2. Ns. Atiek Murhayati, M.Kep., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Kusuma Husada Surakarta, yang telah memberikan izin untuk
dapat melakukan penelitian dan arahan sehingga proposal skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
3. Desy Widyastutik, SST., M.Keb., selaku Ketua Prodi Sarjana Kebidanan
Universitas Kusuma Husada Surakarta, yang telah memberikan izin untuk
dapat melakukan penelitian dan arahan sehingga proposal skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
4. Rahajeng Putriningrum, SST., Bdn., M.Kes., selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan bimbingan, arahan, saran dan masukan dengan penuh
kesabaran sehingga proposal skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. Megayana Yessy Maretta, SST., M.Keb, selaku dosen pembimbing akademik
yang telah memberikan bimbingan, arahan, saran dan masukan kepada
saya dengan tulus dan penuh kesabaran sehingga saya bisa sampai pada
titik sekarang ini.
6. Bapak dan ibu dosen serta staf kepegawaian Universitas Kusuma Husada
Surakarta yang telah memberikan segenap ilmu dan pengalaman kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan
baik.
7. Bidan Yuni Nur Astuti, S.Tr.Keb.,Bdn selaku Bidan di Praktik Mandiri Bidan
Yuni Sukoharjo yang telah mengizinkan serta memberikan fasilitas tempat
untuk penyelenggaraan penelitian ini sehingga proposal skripsi saya dapat
terselesaikan dengan baik.
8. Keluarga terutama orang tua dan adik saya yang telah memberikan dukungan
moral dan material, selalu memberikan semangat dan motivasi dalam
penyusunan proposal skripsi ini.
9. Teman-teman mahasiswa Program Studi Kebidanan Universitas Kusuma
Husada Surakarta yang telah memberikan saya semangat dan juga
dukungan dalam penyusunan proposal skripsi ini.
10. Sahabat dan teman yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah
menemani dan memberikan semangat dalam penyusunan proposal skripsi
ini.
11. Seluruh responden yang telah bersedia membantu untuk penyelesaian
proposal skripsi ini.
12. Saya sendiri Teresia Presela Tamara yang bertahan dan berjuang sampai saat
ini untuk mengejar cita-cita.
Tiada kata yang pantas penulis sampaikan kepada semuanya, kecuali
ucapan banyak terimakasih serta iringan doa semoga selalu diberikan yang terbaik
oleh Tuhan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada
umumnya.
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN SURAT PERNYATAAN ii
HALAMAN SURAT PERSETUJUAN iii
HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan Penelitian 4
1.4 Manfaat Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1 Tinjauan Teori 6
2.2 Kerangka Teori 30
2.3 Kerangka Konsep 31
2.4 Hipotesis 31
2.5 Keaslian Penelitian 32
BAB III METODE PENELITIAN 34
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian 34
3.2 Populasi dan Sampel 34
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian 36
3.4 Variabel, Skala Pengukuran dan Definisi Operasional 36
3.5 Instrumen Penelitian dan Cara Pengumpulan Data 39
3.8 Etika Penelitian 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
x
BAB I
PENDAHULUAN
5
Ibu berperan sangat penting dalam menciptkan kehamilan yang
sehat karena janin sesungguhnya berada dalam pengaruh dan pemantauan
ibu. Ibu dapat dilatih untuk merasakan gerakan janin sehingga terjadi
hubungan khusus antara ibu dan janin. Ibu dapat dilatih dalam keheningan
untuk merakan gerakan janin (Holmes, 2011). Gerakan janin intrauterin
dimulai pada kahir minggu ke-8, namun baru dapat dirasakan saat janin
berusia 20 minggu (Perry, 2014 Dalam Erni & Lia, 2021). Gerakan janin
akan semakin jelas, kuat, dan mantap seiring bertambahnya usia
kehamilan (Tveit et al, 2009). Janin sudah bisa beraktivitas didalam rahim
sejak usia 10 minggu dimana keempat ekstemitas janin sudah terbentuk.
Ibu dapat merasakan gerakan janin sekurang-kurangnya pada usia
kehamilan 20 minggu dimana janin sudah memiliki berat diatas 400 gram
sehingga persepsi gerakannya sudah cukup besar untuk dapat dirasakan
(Soetjiningsih, 2012)
Gerakan janin secara terus-menerus dapat dirasakan oleh ibu
sehingga kondisi janin dapat terus-menerus dinilai dan dirasakan oleh ibu.
Gerak janin dapat dilihat melalui pemeriksaan menggunakan
ultrasonografi (USG). Janin yang bergerak menandakan adanya proses
kehidupan. Janin yang bergerak menunjukkan sirkulasi darah yang
membawa makanan dan nutrisi ibu ke janin berlangsung baik sehingga
janin memiliki energi untuk bergerak. Janin yang bergerak menunjukkan
aktivitas motorik, hubungan saraf-saraf sensorik dan motorik terintegrasi
dengan baik. Janin yang bergerak juga menunjukkan kematangan susunan
saraf pusat dan otak janin. Janin yang bergerak menunjukkan jumlah air
ketuban yang cukup sehingga energi berupa gerak janin dapat
ditransmisikan ke dinding perut ibu. Janin yang bergerak merupakan hal
yang sangat berharga, terlebih lagi janin yang bergerak membuat ibu dan
ahli kandungan merasa bahagia (Dewi, 2011).
Bila terdapat masalah pada janin, gerakan janin mula-mula akan
berkurang. Persepsi ibu terhadap gerakan janin yang berkurang dapat
dilatih. Peran ibu dalam merasakan gerakan janinnya sangatlah penting,
jangan menyepelekan janin yang tidak bergerak karena sesungguhnya
gerak janin menunjukkan kesejahteraan janin. Janin yang tidak bergerak
dapat berarti bahwa janin dalam keadaan yang tidak baik (sejahtera)
(Dewi, 2011).
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Spermatozoa
Proses pembentukan spermatozoa
merupakan proses yang kompleks.
Spermatoganium berasal dari sel primitive tubulus,
menjadi spermatosit pertama, menjadi spermatosit
kedua, menjadi spermatid, akhirnya spermatozoa.
Pada setiap hubungan seksual dikeluarkan sekitar 3
cc sperma yang mengandung 40 sampai 60 juta
spermatozoa setiap cc. bentuk spermatozoa seperti
cebong yang terdiri atas kepala (lonjong sedikit
gepeng yang mengandung inti), leher (penghubung
antara kepala dan ekor), ekor (penjang sekitar 10
kali kepala, mengandung energy bergerak).
Sebagian besar spermatozoa mengalami kematian
dan hanya beberapa ratus yang dapat mencapai
tubafallopi. Spermatozoa yang masuk kedalam alat
genetalia wanita yang dapat hidup selama tiga hari,
sehingga cukup waktu untuk mengadakan konsepsi
(Manuaba, 2010)
3. Fertilisasi
Fertilisasi atau pembuahan terjadi saaat oosit
sekunder yang mengandung ovum dibuahi oleh
sperma atau terjadi penyatuan ovum dan sperma.
Penetrasi zona pelusida memungkinkan terjadinya
kontrak antara spermatozoa dan membran oosit.
Membran sel germinal segera berfusi dan sel
sperma berhenti bergerak. Tiga peristiwa penting
terjadi dalam oosit akibat peningkatankadar kalsium
intraseluler yang terjadi pada oosit saat terjadi fusi
antara membran sperma dan sel telur. Ketiga
peristiwa tersebut adalah blok primer terhadap
polispermia, reaksi kortikal dan blok sekunder
terhdap polispermia. Setelah masuk ke dalam se
telur, sitoplasma sperma akan bercampur dengan
sitoplasma sel telur dan membran inti (nukleus)
sperma pecah. Pronukleus laki-laki dan perempuan
terbentuk (zigot), sekitar 24 jam setelah fertilisasi
kromosom akan memisahkan diri dan pembelahan
sel pertama terjadi (Heffner, 2008).
Fertilisasi (pembuahan) adalah penyatuan
ovum (oosit Sekunder) dan spermatozoa yang
biasanya berlangsung di ampula tuba fallopi.
Fertilisai meliputi penetrasi spermatozoa kedalam
ovum, fusi spermatozoa dan ovum, diakhiri dengan
fusi materi genetik. Hanya satu spermatozoa yang
telah mengalami proses kapasitasi mampu
melakukan penetrasi membran sel ovum (Saifuddin,
2014). Sebelum keduanya bertemu, maka akan
terjadi tiga fase yaitu sebagai berikut :
a. Tahap penembusan korona radiata
Dari 200-300 juta hanya 300-500 yang
sampai di tuba fallopi yang bisa menembus
korona radiata karena sudah mengalami proses
kapasitasi (Saifuddin, 2014).
b. Penembusan zona pellusida
Sona pellusida adalah sebuah perisai
glikoprotein di sekeliling ovum yang
mempermudah dan mempertahankan pengikatan
sperma dan menginduksi reaksi akrosom.
Spermatozoa lain ternyata bisa menempel di
zona pellusida, tetapi hanya satu yang terlihat
mampu menembus oosit (Megasari dkk, 2015).
c. Tahap penyatuan oosit dan membrane sel
sperma
Setelah menyatu maka akan dihasilkan
zigot yang mempunyai kromosom diploid (44
autosom dan 2 genosom) dan terbentuk jenis
kelamin baru (XX untuk wanita dan XY untuk
laki-laki) (Kuswanti, 2014).
4. Pembelahan
Dalam beberapa jam setelah pembuahan,
mulailah pembelahan zigot. Zigot akan membelah
menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel, 8 sel, sam pai
dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari). Dan
membentuk sebuah gumpalan bersusun longgar.
Setelah 3 hari sel-sel tersebut akan membelah
membentuk buah arbei 16 sel disebut morula (4
hari). Saat morula memasuki rongga rahim, caira
mulai menembus zona pellusida masuk kedalam
suang antar sel yang ada di masa sel dalam.
Berangsur-angsur ruang antar sel menyatu dan
akhirnya terbentuklah sebuah rongga atau blastokel
sehingga disebut blastokista (4,5-5 hari)
(Wiadnyana, 2011).
Sel yang bagian dalam disebut embrioblas
dan sel diluar disebut trofoblas. Zona pellusida
akhirnya menghilang sehingga trofoblast bisa
memasuki dinding rahim (endometrium) dan siap
berimplantasi (5,5-6 hari) dalam bentuk blastokista
tingkat lanjut (Megasari dkk, 2014).
5. Nidasi
Pada umumnya, nidasi terjadi di dinding
depan atau belakang uterus dekat pada fundus uteri.
Jika nidasi terjadi, maka barulah dapat disebut
adanya kehamilan. Bila nidasi telah terjadi,
mulailah terjadi diferensiasi zigot menjadi morula
kemudian blastula (Sukarni & Wahyu, 2013).
Kemudian blastula akan membelah menjadi glastula
dan menjadi embrio sampai terbentuk janin yang
sempurna di trimester ketiga (Saiffullah, 2015).
6. Pembentukan Plasenta
Plasentasi adalah proses
pembentukan struktur dan jenis plasenta. Setelah
nidasi embrio kedalam endometrium plasentasi
dimulai. Pada manusia plasentasi berlangsung
sampai 12-18 minggu setelah fertilisasi (Kuswanti,
2014). Dalam 2 minggu pertama perkembangan
hasil konsepsi trofoblas invasif telah melakukan
penetrasi kedalam pembuluh darah endometrium.
Terbentuklah sinus intertrofoblastik yatiu ruangan-
ruangan yang berisi darah maternal dari pembuluh-
pembuluh darah yang dihancurkan. Pertumbuhan ini
berjalan terus, sehingga timbul ruangan-ruangan
interviler dimana vili korialis seolah-olah terapung-
apung diantara ruangan-ruangan tersebut sampai
terbentuknya plasenta (Saifuddin, 2014).
7. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin
Sejak konsepsi perkembangan
konseptus terjadi sangat cepat yaitu zigot mengalami
pembelahan menjadi morula (terdiri atas 16
blastomer), kemudian menjadi blastokista (terdapat
cairan di tengah) yang mencapai uterus, dan
kemudian sel-sel mengelompok, berkembang
menjadi embrio (sampai minggu ke-7). Setelah
minggu ke-10 hasil konsepsi disebut janin
(Saifuddin, 2014).
Embryogenesis (pertumbuhan
mudgah) merupakan pertumbuhan embrio yang
bermula dari lempeng embrional (embrional plate)
dan kemudian berdiferensiasi menjadi 3 unsur
lapisan yaitu ektodermal, mesodermal, dan
entodermal. Ruang amnion akan tumbuh pesat
mendesak exocoeloma sehingga dinding ruang
amnion mendekati korion, mesoblas diruang amnion
dan mudgah menjadi padat (body salk) yang
merupakan jembatan antara embrio dan dinding
trofoblas yang kelak akan menjadi tali pusat
(Kuswanti, 2014).
D. Perubahan Fisiologi Kehamilan Terhadap Sistem Tubuh
Menurut Sukarni dan Margareth (2013), Fauziah
dan Sutejo (2012), dan Yuli (2017), menuliskan bahwa
perubahan-perubahan fisiologi yang terjadi pada ibu hamil
adalah sebagai berikut :
1. Sistem Reproduksi
a. Uterus
Uterus akan tumbuh membesar
akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterin.
Estrogrn menyebabkan hyperlapsia jaringan,
progesteron.berperan.untuk.elastisitas atau
kelenturan uterus.
b. Vulva/Vagina
Terjadi hipervasikularisasi akibat
pengaruh estrogen dan progesteron yang
menyebabkan warna menjadi merah
kebiruan (tanda Chadwick).
c. Ovarium
Sejak usia kehamilan 16 minggu,
fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama
fungsi produksi progesteron dan estrogen.
Selama kehamilan ovariu
tenang/beristirahat.
d. Payudara
Akibat pengaruh estrogen terjadi
hyperlapsia sistem duktus dan jaringan
interstisial payudara. Mammae membesar
dan tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit
serta hipertrofi kelenjar Montgomery,
terutama pada daerah areola dan papilla
akibat pengaruh melanofor. Putting susu
membesar dan menonjol.
2. Peningkatan Berat Badan
Pada ibu hamil berat badan normal
meningkat sekitar 6 sampai 16 Kg, terutama dari
pertumbuhan isi konsepsi dan volume berbagai
organ/cairan intrauterin.
3. Perubahan Pada Organ-Organ Sistem Tubuh Lainnya
a. Sistem Respirasi
Pada ibu hamil kebutuhan oksigen
meningkat sampai 20%, selain itu diafragma
juga terdorong naik ke atas kranial sehingga
terjadi hiperventilasi dangkal akibat kompensasi
dada menurun. Volume tidal meningkat, volume
residu paru dan kapasitas vital menurun.
b. Sistem Gastrointestinal
Pada masa kehamilan Estrogen dan Human
Chorionic Gonadotropin (HCG) meningkat
sehingga menimbulkan efek samping mual dan
muntah, selain itu juga terjadi perubahan
peristaltik dengan gejala sering kembung,
konstipasi, lebih sering lapar/perasaan ingin
makan terus.
c. Sistem Sirkulasi/Kardiovaskuler
Tekanan darah selama pertengahan pertama
masa hamil, tekanan sistolik dan diastolik
menurun 5-10 mmHg. Selama trimester ketiga
tekanan darh ibu hamil harus kembali kenilai
tekanan darah pada trimester pertama.
d. Sistem Integumen
Striae gravidarum, Linea nigra, dan
Chloasma.
e. Sistem Muskuluskeletal
Kram otot, sendi-sendi melemah dan karies
gigi.
f. Sistem Perkemihan
Selama masa kehamilan, ibu hamil akan
lebih sering berkemih terutama pada trimester
pertama dan trimester ketiga.
g. Sistem Hematologi
Menurut Gant (2010), perubahan yang terjadi
dalam sistem hematologi pada masa kehamilan
terjadi pada volume darah, dimana volume
darah pada atau mendekati akhir masa
kehamilan rata-rata adalah sekitar 45% diatas
volume pada keadaan tidak hamil. Derajat
peningkatan volume sangat bervariasi, yaitu
pada trimester pertama dan meningkat paling
cepat selama trimester kedua kemudian
peningkatan dengan kecepatan lebih lambat
selama trimester ketiga. Selain itu terjadi
peningkatam peptida natriuretik atrium terjadi
sebagai repons terhadap diet tinggi natrium.
Perubahan heatokrit dan hemoglobin sedikit
menurun selama kehamilan normal yang
akibatnya viskositas darah berkurang.
4. Perubahan Psikologi Pada Ibu Hamil
Menurut Yuli (2017), kehamilan merupakan
saat dimana terjadinya krisis bila keseimbangan
hidup terganggu.
a. Teori Krisis
Tahap syok dan menyangkal, bingun dan
preoccipation, tindakan dan belajar dari
pengalaman, intervensi memudahkan kembali
keadaan keseimbangan.
b. Awal Penyesuaian Terhadap Kehamilan Baik
Ibu Maupun Bapak Mengalami Syok
1) Persepsi terhadap peristiwa bervariasi
menurut individu.
2) Dukungan situsional penting untuk
memberikan bantuan dan perhatian.
3) Mekanisme koping ; kekuatan dan
keterampilan dipelajari untuk mengatasi
stress.
c. Lanjutan Penyesuaian Terhadap Kehamilan
1) Trimester Pertama (1-3 bulan)
Pada kehamilan trimester pertama
dapat ditandai dengan adanya penyesuaian
terhadap ide-ide menjadi orang tua, tingkat
hormon yang tinggi, mual dan muntah yang
berlebih.
2) Trimester Kedua (4-6 bulan)
Pada kehamilan trimester kedua
ditandai dengan waktu yang menyenangkan,
respons seksual meningkat, quickening
memberikan dorongan psikologis.
3) Trimester Ketiga (7-9 bulan)
Pada kehamilan trimester ketiga
ditandai dengan adanya rasa letih, tubuh
menjadi besar dan terlihat aneh,
kegembiraan yang menyusut dengan
kelahiran bayi.
2.1.2 Hipnoterapi
A. Pengertian
Hipnosis adalah jenis terapi komplementer yang
sesuai dengan minimal efek samping yang ditimbulkan.
Hipnosis aman, efisien dan ekonomis dibandingkan dengan
perlengkapan terapi lainnya karena hipnosis tidak
memerlukan peralatan khusus (Saha dkk, 2012; Shorofi &
Arbon, 2017). Hipnoterapi merupakan terapi yang dilaukan
dalam kondisi pasien/klien hipnosis. Hipnoterapi
menggunakan sugesti penyembuhan guna mengatasi
pikiran, perilaku serta perasaan yang negatif dengan cara
memberikan sugesti pada alam bawah sadar seorang
pasien/klien yang berguna untuk menghasilkan efek
terapeutik (penyembuhan).
Hipnoterapi berasal dari kata Hipnosis dan Terapi.
Hipnoterapi merupakan cara penyembuhan dengan hipnotis
dan merupakan cabang ilmu psikologis yang mempelajari
manfaat sugesti untuk mengatasi msalah pikiran, perasaan
dan perilaku dengan memberikan sugesti yang positif
kepada pikiran bawah sadar.
Hipnosis berasal dari kata hipnosis yang merujuk
pada dewa tidur didalan mitologi yunani. Meski demikian
hypnosis bukanlah keadaan yang sungguh-sungguh tertidur,
akan tetapi berada dalam keadaan terhipnotis. Kata hipnosis
dalam bahasa inggris adalah hypnosis atau hypnotism
(hipnotisme). Kata hypnosis menurut kamus Encarta
memiliki makna :
1. Dimana suatu kondisi menyerupai tidur yang dapat
secara sengaja dilakukan kepada orang, mereka
akan memberikan respon pada pertanyaan yang
akan diajukan oleh ahli hipnosis sehingga
pasien/klien menjadi sangat terbuka serta reseptif
terhadap sugesti yang diberikan.
2. Teknik atau praktik mempengaruhi orang lain untuk
memasuki kondisi hipnosis
Menurut Davis, hipnosis Eshelman & McKay
adalah keadaan di mana kesadaran berkurang karena
pikiran begitu terkonsentrasi sehingga hal-hal di luar
konsentrasi itu diabaikan. Menurut British Medical
Association, hipnosis adalah keadaan sementara perubahan
kesadaran subjek di mana orang lain terkena berbagai
peristiwa dalam respon cepat terhadap fenomena verbal dan
rangsangan lainnya.
Penyedia layanan kesehatan dapat memilih relaksasi
hipnosis sebagai cara alternatif untuk menjaga
keseimbangan tubuh (Andriana, 2011). Kombinasi
perawatan standar dan intervensi hipnosis singkat memiliki
janji yang cukup untuk menghilangkan stres antenatal
untuk membenarkan keefektifannya pada kelompok wanita
hamil yang lebih besar (Legrand et al., 2017).
Penelitian sebelumnya telah menyarankan bahwa
ibu yang dihipnotis selama kehamilan dan persalinan
memiliki anak dengan skor APGAR yang baik/normal 7-10
(Ngaziz et al., 2012). Penelitian juga menunjukkan bahwa
dengan berlatih hipnosis selama kehamilan, ibu hamil
merasa lebih tenang dan tidak terlalu cemas. Relaksasi
dikombinasikan dengan persalinan yang lembut mencapai
hasil tertinggi. Konfirmasi yang diterima ibu dapat
meningkatkan kepedulian ibu terhadap janin yang
dikandungnya, sehingga ibu dapat mengevaluasi frekuensi
gerakan janin yang merupakan indikator kesejahteraan
janin dalam kandungan (Kusbandiyah, 2013).
Relaksasi pra-kehamilan sekarang dikenal sebagai
hipnosis. Hypno-pregnancy adalah praktek autohypnosis
yang digunakan untuk merileksasikan ibu dan janin selama
kehamilan sehingga menciptakan cara melahirkan yang
alami, tenang dan nyaman, serta untuk menasehati
kesehatan mental janin. (Dian & Ratih, 2019).
Autohypnosis adalah teknik komunikasi yang
digunakan untuk mempengaruhi perubahan pemikiran,
perilaku, dan etika dengan memasuki alam bawah sadar
pikiran manusia yang dilakukan oleh klien itu sendiri
(Nurindra 2007 Dalam Yudha dkk 2020). Menurut
(Gunawan, 2005. Dalam Yudha et al, 2020) bahwa kondisi
relaksasi yang terjadi selama perawatan hipnosis dapat
menyebabkan perubahan gelombang otak, dimana dalam
kondisi hipnosis alfa otak memasuki gelombang theta,
dalam keadaan ini pikiran dapat menjadi sangat santai.
Frekuensi gelombang menjadi berirama dan lebih lembut,
sehingga efek yang terjadi di otak yaitu adanya produksi
neurotransmiter seperti endorfin, GABA, enkephalin dan
neurotransmiter lainnya, yang dapat mengurangi
kecemasan dan juga menyebabkan relaksasi. Adapun syarat
ibu hamil yang diperbolehkan mengikuti hypnopregnancy
jika tidak ada gangguan jiwa, bersedia untuk di
hypnopreganancy.
B. Manfaat
Menurut Didik Hermawan (2013) Hypnosis dapat
dimanfaatkan untuk :
1. Metode penyembuhan berbagai keluhan psikis
2. Membangun motivasi
3. Menghilangkan kebiasaan buruk
4. Menghilangkan ketergantungan
5. Mendidik anak
6. Penjualan
7. Hiburan
Hipnoterapi adalah penerapan hipnosis untuk
mengobati penyakit mental dan meringankan masalah fisik
(Toni, 2017). Menurut Aditya Christian, hipnoterapi adalah
penggunaan dasar hipnosis untuk mengkaji alam bawah
sadar dan menemukan akar permasalahan serta
menginterpretasikannya (Aditya, 2016).
C. Tahapan Hipnoterapi
Menurut dr. Andhyka P Sedyawan (2011) :
1. Induction
Induksi adalah teknik yang digunakan oleh
hipnoterapis untuk memindahkan klien dari pikiran
sadar ke alam bawah sadar dengan menembus
faktor-faktor kritis.
2. Deepening
Deepening adalah proses membawa klien ke
perspektif yang lebih dalam.
3. Suggestion
Saran yang diberikan adalah dengan
memberikan sugesti kepada klien dan sugesti
tersebut diharapkan dapat membawa alam bawah
sadar klien dan membawa perubahan positif pada
masalah yang sedang dihadapi klien.
4. Awakening (termination)
Awakening adalah proses membangunkan
klien dari keadaan hipnosis ke keadaan kesadaran
penuh.
D. Teknik-Teknik Hipnoterapi
Berikut ini adalah teknik-teknik yang biasa
digunakan dalam hipnoterapi. Cara-cara tersebut dapat
dipisahkan atau digabungkan sesuai dengan kondisi, situasi
dan kebutuhan klien (Adi, 2008 Dalam Muhammad Noor
2019).
1. Ideomotor Response
Ini adalah cara untuk mendapatkan jawaban
"ya", "tidak", "Saya tidak tahu" dari klien dengan
menggerakkan jari.
2. Hypnotic Regression
Sebaliknya, teknik regresi adalah teknik
yang membawa klien kembali ke masa lalu untuk
menentukan penyebab masalah.
3. Systematic Desensitization
Seperti namanya, teknik ini merupakan
teknik yang bertujuan untuk mengurangi kepekaan
klien terhadap phobianya.
4. Implosive Desensitization
Teknik ini digunakan ketika klien
mengalami break, yaitu situasi tenang yang
menenangkannya. Tujuannya adalah untuk secara
bertahap mengurangi tingkat intensitas emosional.
Teknik ini juga disebut circle therapy.
11. Verbalizing
Dalam teknik ini, klien diminta untuk
berbicara atau mengatakan konsep baru atau apa
pun yang menurutnya perlu dilakukan. Ketika klien
mengatakan ini, efeknya jauh lebih kuat daripada
apa yang dikatakan terapis.
12. Direct Suggestion
Sugesti langsung diberikan berdasarkan apa
yang dikatakan klien (verbalizing).
13. Indirect Guided Imagery (ercsonian methamors)
Karena teknik ini menggunakan metafora,
terapis harus membuat naskah atau cerita yang
sudah disiapkan terlebih dahulu. Kisah ini
diceritakan karena hanya dengan terapis. Namun,
klien menafsirkan makna cerita.
14. Inner Guide
Inner Guide dapat berupa penasihat
spiritual, mentor, orang, atau bagian dari klien yang
bijaksana. Dengan teknik ini, panduan internal
membantu klien memecahkan masalah.
15. Part Therapy
Teknik yang digunakan pelanggan untuk
membantu menyelesaikan konten konflik atau
mengembangkan konflik oposisi antara "bagian"
dari diri pelanggan.
16. Dreaam Therapy
Terapi yang menggunakan mimpi sebagai
simbol yang dikomunikasikan oleh alam bawah
sadar.
2.4 Hipotesis
1. Ha : Ada pengaruh self hypnopregnancy terhadap gerak janin
2. H : Tidak ada pengaruh self hypnopregnancy terhadap gerak janin
0
2
33
BAB III
METODE PENELITIAN
33
Hypnopregnancy
a. Data Primer
Data primer merupakan sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data
primer didapatkan melalui kegiatan wawancara dengan
Janindan
subjek penelitian Sejahtera
dengan observasi atau pengamatan
dilapangan (Sugiyono, 2016). Dalam penelitian ini data
primer berupa kuesioner observasi yang diisi langsung oleh
ibu hamil.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data,
misalnya Gerak
melaluiJanin
orang
Normallain atau lewat dokumen
(Sugiyono, 2016). Dalam penelitian ini data sekunder
didapatkan dari data yang dimiliki oleh pihak Praktik
Mandiri Bidan (PMB) yaitu berupa jumlah ibu hamil
trimester II dan trimester III di Praktik Mandiri Bidan Yuni
Sukoharjo.
2. Analisis Data
Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah analisa
data. Dalam penelitian ini analisis data menggunakan system
komputerisasi yang terdiri dari dua macam :
a. Analisis Univariat
Analisa deskriptif (univariat) digunakan untuk
mendiskripsikan variabel bebas dan variabel terikat dengan
menggunakan tabel distribusi yang konfirmasinya dalam
bentuk prosentase. Analisis univariat berfungsi untuk
meringkas data hasil pengukuran sedemikian rupa sehingga
kumpulan data tersebut berubah menjadi informasi yang
berguna (Arikunto, 2013).
Data di analisis ini untuk mendapatkan gambaran
distribusi frekuensi yang dilakukan variabel bebas
(Selfhypnopregnancy Mom and Baby) terhadap variabel
terikat (Gerak Janin). Data diuji melalui cheklist kuesioner.
b. Analisis Bivariat
Analisa ini dilakukan terhadap dua variabel yang
diduga berhubungan atau berkorelasi (Arikunto, 2013).
Analisis bivariat dilakukan untuk menguji pengaruh antara
variabel bebas (Selfhypnopregnancy Mom and Baby)
dengan variabel terikat (Gerak Janin) menggunakan uji T-
Test.
Pengujian hipotesis dengan bantuan SPSS adalah
Dependent Sample T Test. Dependent Sample T Test
digunakan untuk membandingkan rata-rata dua set data
(data sebelum dan sesudah) yang saling berpasangan. Tes
ini juga digunakan untuk menguji pengaruh variabel
independent terhadap dependent. uji ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh dari selfhypnopregnancy terhadap
gerak janin. Adapun rumus Independent t-tes sebagai
berikut (Tulus, 2015) :
Dengan
Akdon, dan Ridwan. (2013). Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika.
Bandung: Alfabeta.
Sehmbi, H., D’Souza, R., & Bhatia, A. (2017). Low Back Pain in Pregnancy:
Investigations, Management, and Role of Neuraxial Analgesia and
Anaesthesia: A Systematic Review. Gynecologic and Obstetric
Investigation, 82(5), 417–436. https://doi.org/10.1159/000471764
O1 X O2
World Health Organization. (2017). Mental disorders fact sheets. World Health
Organization. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs396/en/.
Diakses Januari 2018
LAMPIRAN
Surakarta,…………………
Responden
(......................................)
Lampiran 7. Lembar Konsultasi
LEMBAR KONSULTASI
Nama Mahasiswa :
NIM :
Nama Mahasiswa :
NIM :
Wijayanti, SST.,M.Kes.,M.Keb
NIK. 201284105
Lampiran 11. Penilaian Ujian Sidang Proposal Skripsi