PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
S18218
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya
yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan
proposal skripsi dengan judul “Pengaruh Expressive Writing Theraphy
Terhadap Baby Blues Syndrome Pada Ibu Post Partum Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kebakkramat II Karanganyar” sebagai syarat untuk
menyelesaikan Progam Sarjana Keperawatan.
Dalam penyusunan proposal skripsi ini banyak hambatan serta rintangan
yang penulis hadapi namun pada akhirnya dapat melaluinya berkat adanya
bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak baik secara moral maupun
spiritual. Untuk itu penulis menyampaikan ucapkan terima kasih kepada :
1. Ns. Setiyawan, M. Kep selaku Rektor Universitas Kusuma Husada Surakarta.
2. Ns. Atiek Murharyati, M. Kep selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Program Studi Sarjana Keperawatan Universitas Kusuma Husada Surakarta.
3. Ns. Yunita Wulandari, M. Kep selaku Ketua Program Studi Sarjana
Keperawatan yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk menyusun
skripsi ini.
4. Nur Rakhmawati, S.Kep.,Ns.,MPH selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan banyak masukan dan bimbingan serta arahan dalam penyusunan
proposal skripsi ini.
5. Ns. Diyanah Syolihah RP., M.Kep selaku dewan penguji yang telah menguji
sidang proposal skripsi serta memberikan bimbingan dalam penyelesaian
penelitian ini.
6. Seluruh responden yang akan bersedia membantu dan meluangkan waktu
dalam penelitian ini di Puskesmas Kebakkramat II Karanganyar.
7. Seluruh staf pengajar dan akademik Prodi Sarjana Keperawatan Universitas
Kusuma Husada Surakarta yang telah membantu penulis.
8. Kepada orang tua tercinta bapak Aminudin dan ibu Upik Kurniasari serta
keluarga yang tak henti - hentinya mendoakan penulis dan selalu
memberikan motivasi serta dukungan terbesar kepada penulis.
iv
9. Teman-teman seperjuangan dan seangkatan Prodi Sarjana Keperawatan
Universitas Kusuma Husada Surakarta yang tak pernah berhenti memberikan
semangat, motivasi dan dukungan kepada penulis.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam penyusunan
proposal skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa proposal skripsi ini tidak terlepas dari kekurangan
dan kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritik, saran dan masukan dari
berbagai pihak. Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat.
v
PAGE \* MERGEFORMAT 1
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
SURAT PERNYATAAN.........................................................................................iii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iv
DAFTAR ISI.............................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.....................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................x
DAFTAR SINGKATAN..........................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Teori............................................................................................9
2.1.1 Post partum.....................................................................................9
1. Definisi post partum.....................................................................9
2. Tahapan masa post partum...........................................................9
3. Masalah post partum.....................................................................10
2.1.2 Baby Blues Syndrome ....................................................................18
1. Definisi baby blues syndrome.......................................................18
2. Faktor yang mempengaruhi baby blues syndrome.......................19
3. Tanda dan gejala baby blues syndrome........................................22
4. Dampak baby blues syndrome......................................................23
5. Penatalaksanaan baby blues syndrome.........................................24
6. Alat ukur baby blues syndrome....................................................25
2.1.3 Expressive Writing Theraphy .......................................................26
1. Definisi expressive writing theraphy............................................26
vi
2. Tujuan expressive writing theraphy.............................................27
3. Manfaat dalam expressive writing theraphy.................................27
4. Prosedur expressive writing theraphy...........................................28
2.2 Kerangka Teori.........................................................................................30
2.3 Kerangka Konsep.....................................................................................31
2.4 Hipotesis...................................................................................................31
2.5 Keaslian Penelitian...................................................................................32
BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian...............................................................33
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian...............................................................34
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian..................................................................36
3.4 Variabel Penelitian, Definisi Operasioanl, dan Skala Pengukuran..........36
3.5 Alat Penelitian dan Pengumpulan Data....................................................38
3.6 Uji Validitas dan Reabilitas.....................................................................43
3.7 Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data..............................................45
3.8 Etika Penelitian........................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan
Lampiran
1 Usulan Topik Penelitian (F.01)
2 Pernyataan Pengajuan Judul Skripsi (F.02)
3 Pengajuan Ijin Studi Pendahuluan (F.04)
4 Surat Ijin Studi Pendahuluan
5 Surat Balasan Studi Pendahuluan
6 Lembar Oponent Ujian Sidang Proposal Skripsi (F.05)
7 Lembar Audience Ujian Sidang Proposal Skripsi (F.06)
8 Lembar Penjelasan Penelitian
9 Lembar Permohonan Menjadi Responden
10 Lembar Formulir Persetujuan Responden
11 Lembar Standar Operasional Prosedur Expressive Writing
12 Lembar Observasi
13 Lembar Kuesioner Penelitian EPDS
14 Lembar Konsultasi
x
DAFTAR SINGKATAN
xi
BAB 1
PENDAHULUAN
Wanita dengan Usia > 20-35 tahun merupakan wanita dalam usia
nasional, 2017). Masa nifas dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta
normal. Sekitar 50% kematian ibu terjadi dalam 24 jam pertama post
terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi
(Vivian, 2016).
Post partum merupakan masa transisi bagi ibu karena banyak terjadi
perubahan, baik secara biologis, psikologis, demografi dan sosial (Baston &
penyesuaian terhadap perannya sebagai orang tua (ibu). Sekitar 70-80 % ibu
merasa tidak berharga, dan merasa putus asa (Machmudah, 2015). Masalah
yang sering muncul pada ibu post partum diantaranya sebagai berikut
keluar dari vagina, inkontinensia urine, payudara bengkak dan baby blues
1
PAGE \* MERGEFORMAT 1
Karanganyar Cakupan pelayanan pada ibu post partum tahun 2021 yaitu
12.612 atau 99,4% dari jumlah ibu bersalin, tahun 2020 yaitu 12.954 atau
94,9%, tahun 2019 yaitu 13.019 atau 99,4%. Cakupan tertinggi tahun 2021
Kebakkramat I.
prevalensi baby blues secara umum dalam populasi dunia 3-8% dengan 50%
kasus terjadi pada usia reproduktif yaitu 20-35 tahun. Prevalensi baby blues
di Negara Asia cukup tinggi dan bervariasi antara 26-85% dari wanita pasca
kelahiran per 1000 populasi dan Kamboja yaitu sebanyak 25 kelahiran per
tentang baby blues, menurut penelitian yang dilakukan oleh Edward (2017)
gangguan tidur. Wanita yang memiliki gejala tersebut tetapi tidak memenuhi
mencapai puncaknya pada 3-5 hari untuk menghilang (Danko et al, 2018).
faktor yaitu faktor biologis, faktor psikologis, faktor demografi, dan faktor
merasa terganggu dalam melakukan aktivitas sehari hari, dampak dari depresi
semakin berat hingga berkeinginan untuk melukai bayi atau diri sendiri
(MHI, 2020)
efek samping yaitu resiko ketergantungan obat, sakit kepala, hilangnya nafsu
makan dan mual atau muntah, adapun terapi non farmakologi (secara alami)
atau dengan psikoterapi (Budiyarti & Makiah, 2018). Salah satu terapi non-
PAGE \* MERGEFORMAT 1
Meiyuntariningsih, 2017).
dapat mendorong individu untuk menuliskan dengan bebas apapun yang ada
didalam fikiran ataupun perasaan yang terkait dengan stressor penting yang
mereka hadapi. Manfaat yang diperoleh dari terapi ini antara lain
penulis, dapat mengenali dan memahami diri sendiri, dapat menurunkan rasa
Pratikto, 2019).
kesada ran mental yang dapat menghasilkan emosi yang baik dalam
penelitian ini dapat diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan tingkat
depresi antara lansia sebelum dan sesudah dilakukan tindakan terapi menulis
pengalaman emosional.
pengukuran yang lebih objektif atau dengan menggunakan alat ukur yang
valid.
Karanganyar ”.
masalah utama yang muncul pada Baby blues syndrome diantaranya adaptasi
dan sistem endokrin. Adapun adaptasi psikologis meliputi fase taking in, fase
taking hold, dan fase letting go. Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan
Theraphy Terhadap Baby Blues Syndrome Pada Ibu Post partum Di Wilayah
Kebakkramat II Karanganyar.
paritas, pekerjaan.
Kebakkramat II Karanganyar.
Kebakkramat II Karanganyar.
dapat digunakan sebagai masukan atau cara dalam upaya menangani baby
dalam menangani baby blues syndrome pada ibu post partum dengan terapi
non farmakologi.
PAGE \* MERGEFORMAT 1
expressive writing theraphy terhadap Baby blues syndrome pada ibu post
partum.
yang berkaitan dengan baby blues syndrome pada ibu post partum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kandungan kembali seperti pra hamil (Rini dan Kumala, 2017). Menurut
a. Puerperium dini
plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada tahap ini ibu telah
9
PAGE \* MERGEFORMAT 1
b. Puerperium intermedial
c. Remote puerperium
sempurna.
Pada masa post partum akan terjadi perubahan baik dari segi
1) Involusi Uterus
2) Lochea
cairan dari kavum uteri dan vagina selama masa post partum.
kekuningan berisi darah dan lendir berlangsung pada 3-7 hari post
partum.
3) Endometrium
memiliki tebal kurang lebih 2,5 mm dan akan rata setelah hari ketiga
4) Hematologi
plasenta dan volume darah. Pada hari ke tiga sampai hari ke tujuh
Dahlan, 2014).
kedua organ ini akan kendur. Dalam beberapa hari pertama kedua
organ ini akan tetap kendur dan pulih Setelah 3 minggu post partum.
6) Perubahan Payudara
laktasi, yaitu produksi susu dan sekresi susu (let down). Selama
7) Sistem Pencernaan
makan dua kali lipat. Ibu akan merasa sulit dalam buang air besar
(Wahyuningsih, 2019).
8) Sistem Perkemihan
air kecil akibat spasme sfingter dan edema leher buli-buli. Namun,
9) Sistem Muskoloskeletal
samar.
1) Oksitosin
2) Prolaktin
1) Fase taking in
persalinan. Pada fase ini ibu hanya akan fokus pada dirinya sendiri
dan acuh pada lingkungan sekitarnya. Selain itu, nafsu makan ibu
komunikasi dengan ibu karena di fase ini ibu bisa sangat sensitive
3) Fase Letting go
melahirkan. Pada fase ini ibu mulai menerima tanggung jawab dan
gejala depresi ringan yang dialami oleh ibu seperti mudah menangis,
kelelahan, perubahan suasana hati yang tidak stabil, dan lemah nya
yang dialami ibu yang merasa jauh dari keluarga dan juga bayinya serta
seorang ibu yang merasa tidak mampu untuk menghadapi suatu keadaan
baru, yaitu kehadiran bayi dan perubahan pola asuh (Nurjanah dkk.,
dialami oleh ibu yang baru melahirkan dan biasanya muncul hari ke tiga
2019).
a. Faktor Biologis
Salah satu faktor penyebab Baby blues syndrome dari dalam diri
b. Faktor Demografi
dan keluarga berencana, 2017) usia diatas 20 tahun adalah usia yang
aman untuk kehamilan dan persalinan karena telah siap secara fisik,
melahirkan memiliki stressor yang lebih tinggi dibanding ibu yang sudah
pernah melahirkan.
c. Faktor Psikologis
nifas sehingga dalam masa itu dibutuhkan dukungan dari suami dan
keluarga agar dapat membuat ibu merasa aman dan diperhatikan (Hymas
d. Faktor sosial
1)Tingkat Pendidikan
2)Status Pekerjaan
terkena depresi post partum karena memicu konflik batin pada ibu. Ibu
PAGE \* MERGEFORMAT 1
dalam kehidupan ibu dan biasanya ibu akan kehilangan akan teman
Selain itu ibu harus menghadapi peran barunya, ibu mungkin saja
dirumah seharian dan ditinggal pergi bekerja oleh suaminya. Ibu juga
2016).
diharapkan seperti jenis kelamin yang tidak sesuai, bayi dengan cacat
Helina dan Vitriani, 2017). penelitin yang dilakukan oleh Susanti dkk
tidak siap menjadi orang tua dan kesemuanya mengalami baby blues
Karyono dan Dewi, 2016). Gejala – gejala yang muncul dan dirasakan oleh
sebagai berikut:
a. Sedih
e. Tidak sabar
g. Sensitif
h. Mudah tersinggung
Susu Ibu (ASI) hal tersebut terjadi karena kondisi stress pada ibu akan
kasih ibu dan anak. Ibu dengan gangguan psikososial cenderung tidak
berlanjut menjadi Post Partum Depression (PPD) atau psikosis post partum
yang akan memberikan gejala lebih berat berupa penolakan ibu terhadap
mengurus bayi atau bahkan ingin menyakiti bayi dan dirinya sendiri
(Oktiriani, 2017).
PAGE \* MERGEFORMAT 1
a) Farmakologi
farmakologi namun tidak berhasil. Terapi ini juga dapat diberikan jika
dievaluasi efek samping obat tersebut. Jika masih ada keinginan untuk
gejala gejala dari depresi baby blues syndrome sehingga ibu dapat
PAGE \* MERGEFORMAT 1
b) Non farmakologis
Perry, 2010)
jawaban d (Alifah, 2016). Interpretasi Nilai EPDS yaitu Skor < 10 tidak
bebas apapun yang ada didalam fikiran ataupun perasaan yang terkait
dengan stressor penting yang mereka hadapi. Salah satu keunggulan dari
memperlihatkan susunan kata baku atau penulisan bahasa yang baik dan
yang baku.
masalah
secara tepat
kesejahteraan tubuh.
3. Anjurkan klien untuk menuliskan kata-kata atau frasa apa saja yang
4. Bantu klien lebih rileks lagi (rilekskan pikiran dengan latihan nafas
2. Beri waktu selama 10-30 menit untuk klien menulis. Terapi ini
dilakukan setiap pagi dan dalam waktu 3 hari berturut turut dalam
seminggu (7 hari).
c. Tahap juxtaposition/feedback
penuh
habis
Post partum
: Diteliti
Theraphy
BAB III
METODE PENELITIAN
yang digunakan adalah Pre test and Post test Without Control yang
perlakuan dinilai dengan cara membandingkan nilai Pre test dan Post test.
Skema desain penelitian Quasi Experiment dengan pre test dan post test
R O1 X1 O2
Keterangan:
theraphy
3.2.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu post partum (masa nifas)
3 januari 2022 jumlah populasi ibu hamil yang diperoleh dari data
3.2.2. Sampel
pengamatan pada unit ini (Dharma, 2011). Sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar
dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
misalnya karena keterbatasan, dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat
jika jumlah populasi relatif kecil kurang dari 100 orang, sehingga seluruh
1. Kriteria Inklusi
suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2020).
b. Kooperatif
2. Kriteria Ekslusi
3.3.1. Tempat
PAGE \* MERGEFORMAT 33
Kebakkramat II Karanganyar.
3.4.1. Variabel
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
a. Kuesioner
PAGE \* MERGEFORMAT 33
kuisioner EPDS yaitu 30, nilai < 10 tidak mengalami baby blues
Favorable Unfavorable
1 Baby blues 1, 2 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10
syndrome 9, 10
Jumlah 2 8 10
bebas apapun yang ada didalam fikiran ataupun perasaan yang terkait
PAGE \* MERGEFORMAT 33
2019)
1) Persiapan
a) Salam
b)Perkenalkan diri
mudah berkonsentrasi.
1)Pelaksanakan
menit
2.Beri waktu selama minimal 10-30 menit setiap pagi dan dalam
c. Tahap juxtaposition/feedback
penuh
disediakan habis
e. Terminasi
Ucapkan salam.
1.Tahap Persiapan
Kebakkramat II Karanganyar.
PAGE \* MERGEFORMAT 33
2.Tahap Pelaksanaan
ijin penelitian.
(Kemenkes, 2020).
(EPDS).
dengan waktu selama minimal 10-30 menit setiap pagi dan dalam
dalam penelitian.
3. Tahap Akhir
26.
a. Uji Validitas
untuk mengukur ketepatan dan kecermatan data yang akan diteliti (Donsu,
Keterangan :
N : Jumlah responden
b. Uji Reliabilitas
tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2013). Uji reliabilitas dilakukan bila
adalah alpha cronbach. Apabila alpha cronbach > 0,60 maka dikatakan
Keterangan :
r11 : Reliabilitas instrumen
: Varian total
untuk memperoleh hasil atau kesimpulan dari masalah yang diteliti. Data
data terlebih dahulu. Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan
kuisioner terhadap tahap tahap dari jawaban responden agar lebih mudah
mempermudah dalam pengolahan data dan analisis data. Data yang akan
1. Usia
2. Pendidikan
a) SD : kode 1
b) SMP : kode 2
c) SMA : kode 3
PAGE \* MERGEFORMAT 33
d) D3 : kode 4
e) S1 : kode 5
3. Pekerjaan
a) IRT : kode 1
b) Guru : kode 2
c) Swasta : kode 3
4. Paritas
a) Primipara : kode 1
b) Multipara : kode 2
c. Tabulating
dalam klarifikasi ke dalam tabel sesuai dengan kriteria agar lebih mudah
dalam entri data. Dalam penelitian ini proses tabulating yaitu dilakukan
2017
software computer.
(cleaning).
1. Analisa univariat
2. Analisis Bivariat
writing theraphy terhadap baby blues syndrome pada ibu post partum
perbandingan pre test dan post test pada kelompok yang sama.
antara pre test dan post test, jika p value > 0,05 maka tidak terdapat
PAGE \* MERGEFORMAT 33
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
segala informasi tentang dirinya diketahui oleh orang lain. Prinsip ini
dokumentasi peneliti.
DAFTAR PUSTAKA
Aerisca, R., Helina, S. dan Vitriani, O. (2017). Faktor - faktor yang berhubungan
dengan kejadian postpartum blues di klinik pratama wilayah kerja
Payung Sekaki Kota Pekanbaru, Jurnal Proteksi Kesehatan, 7(1), pp.
15–23.
Alifah, F. N. (2016). Hubungan faktor psikososial terhadap kejadian post
partum blues di ruang nifas RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo, pp.
1–104.
Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Paktik.
Jakarta : Rineka Cipta. Chaya et all. 2013.
Baston, Hall. (2016). Antenatal volume 2. Jakarta: EGC.
BKKBN. (2017). Peraturan kepala badan kependudukan dan keluarga berencana
nasional nomor 24 tahun 2017 tentang pelayanan keluarga berencana
pasca persalinan dan pasca keguguran.
Budiyarti & Makiah. (2018). Pengaruh terapi murottal al-qur’an terhadap tingkat kecemasan
ibu hamil primigravida trimester iii di wilayah Puskesmas Pekauman: Jurnal
Citra Keperawatan Politeknik Kesehatan Banjarmasin; 2018.
Chasanah, I. N., Pratiwi, K. dan Martuti, S. (2016). Postpartum blues pada
persalinan di bawah usia dua puluh tahun, Jurnal Psikologi Undip,
15(2), pp. 117–122.
Danarti, N. K., Sugiarto, A., & Sunarko. (2018). Pengaruh expressive writing
therapy terhadap penurunan depresi, cemas, dan stres. Journal Ilmu
Keperawatan Jiwa, 1(1), 48– 61.
Dańko, K. Et Al. (2018) Affective disorders in pregnancy and the postpartum
period – from statistics to treatment. A synchronic approach, current
problems of psychiatry, 19(4), Pp. 260–266. Doi: 10.2478/Cpp-2018-
0020.
Dharma, Kusuma Kelana. (2011). Metodelogi penelitian keperawatan: Panduan
melaksanakan dan menerapkan hasil penelitian. Jakarta, Trans Info
Media.
Diah, dkk. (2015). Hubungan umur ibu dengan kejadian post partum blues pada
Ibu post partum.
Donsu, Jenita Doli Tine. (2016). Metodelogi penelitian keperawatan.
Yogyakarta : Pustaka Baru.
Donsu, Tine. (2017). Psikologi keperawatan. Yogyakarta : Pustaka Baru Pres.
Edward (2017). Metode penelitian kebidanan dan teknik analisis data. Jakarta:
Salemba Medika.
Fatmawati, D. A. (2015) Faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian post
partum blues, Jurnal Eduhealth, 5(2).
Fatmawati, N, R. I. dan Budiati, T. (2018) The influence of adolescent postpartum
women’s psychosocial condition on mother infant bonding,
Enfermeria Clinica, 8(2).
Fikri, T. 2012. Pengaruh menulis pada emosional dalam terapi ekspresif
terhadap emosi marah pada remaja. Humanitas. Vol. 11, No. 2.
Hidayat, A. Aziz. (2014). Metode penelitian keperawatan dan teknis analisis
data. Jakarta, Salemba Medika.
Hymas, R. dan Gyrard, L. (2019) Predicting postpartum depression among
adolescent mothers: A systematic review of risk, Journal of Affective
Disorders, 246.
Lowdermilk, Perry dan Cashion. (2013). Keperawatan maternitas. 8th edn.
Gorontalo: Elsevier.
Mansyur, N. dan Dahlan, K. (2014). Asuhan kebidanan masa nifas. 1st edn.
Jatim: Selaksa.
Machmudah. (2015). Gangguan psikologis pada ibu postpartum; postpartum
blues. Jurnal Keperwatan maternitas Vol 3(2) : 118-125).
Maharani, S.N.A., Noviekayati, I., & Meiyuntariningsih, T. (2017). Efektifitas
expressive writing therapy dalam menurunkan tingkat stress pada
remaja dengan albino ditinjau dari tipe kepribadian introvert dan
ekstrovert. Personal Jurnal Psikologi Indonesia, 6(1) 48-60.
Marmi (2012). Asuhan kebidanan pada masa nifas “puerperium
care” .Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Marmi (2015). Asuhan kebidanan pada ibu nifas. 1st edn. Yogyakarta: Penerbit
Pelajar.
MHI (2020). Postpartum blues syndrome Jakarta.
Munawaroh (2018). Hubungan antara paritas dengan kejadian mekanisme koping
menghadapi post partum blues pada ibu sectio caesaria di Bangsal
Mawar 1 RSUD Dr. Moewardi.
Murti, Rayza Dahlia, Hamidah. (2012). Pengaruh expressive writing terhadap
penurunan depresi pada remaja SMK di Surabaya. Jurnal Psikologi
Klinis dan Kesehatan Mental, Vol. 1 No 2, Juni 2012. Surabaya.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurjanah, S. N., A. S. Maemunah, dan D. L. Badriah. (2013). Asuhan kebidanan
postpartum. Edisi I. Bandung: PT Refika Aditama.
Nursalam (2011). Konsep dan penerapan metodelogi keperawatan: Pedoman
skripsi dan tesis dan instrumen penelitian keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Oktiriani, I. (2017). Perilaku baby blues syndrome pada ibu pasca melahirkan di
Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunung Pati.
Pitriani, Risa dkk. (2014). Panduan lengkap asuhan kebidanan ibu nifas
III.Yogyakarta: Deepublish.
Pennebaker, J. W., & Chung, C. K. (2014). Expressive writing and its links to
mental & physical health. Oxford handbook of health psychology.
New York, NY: Oxford University Press.
Pratama, Kristin.(2015). Asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. A umur 22 tahun
p1a0 dengan postpartum blues di RSUD Surakarta.
Prawirohardjo, S. (2012). Buku panduan paktis pelayanan kesehatan maternal
dan neonatal. 2nd edn. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Ratnawati, A. (2017). Asuhan keperawatan maternitas. Edisi I.Yogyakarta:
Pustaka Baru Pers.
Restyana, C. I., Adiesti, F., Politeknik, M., Majapahit, K., & Politeknik, D.
(2014). Kejadian baby blues pada ibu primipara di Rsud Bangil
Pasuruan. Hospital Majapahit, 6(2), 29–39.
Retnoningtyas, D. W., Atmaja, A. G. A. A., Pratiwi, A. I., & Rahayu, K. D. A.
(2019). Pengaruh expressive writing terhadap penurunan tingkat
kecemasan mahasiswa tahun pertama. Jurnal Psikologi Mandala.
Ramadhani, E. D. (2019). Hubungan cara persalinan dengan kejadian baby blues
pada ibu post partum, Universitas Trisakti, pp. 1–20.
Rini, S. dan Kumala, F. (2017). Panduan asuhan nifas dan evidence based
practice.1st edn. Yogyakarta: CV Budi Utama.
Rohmah, L. F., & Pratikto, H. (2019). Expressive writing therapy sebagai media
untuk meningkatkan kemampuan pengungkapan diri (self disclosure)
pada pasien skizofrenia hebefrenik. Psibernetika, 12(1), 20–28.
https://doi.org/10.30813/psiber netika.v12i1.1584.
Saraswati, D. E. (2018b). Faktor yang berpengaruh terhadap kejadian postpartum
blues, Journal of Health Sciences, 11(2), pp. 130–139.
Setiadi. (2013). Konsep dan praktik penulisan riset keperawatan. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono (2016). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: CV. Alfabeta.
Sugiyono (2017). Statistika untuk penelitian. Alfabeta: Bandung.
Susanti, L. Wahyu and Sulistiyanti, A. (2017). Analisis faktor-faktor penyebab
terjadinya baby blues syndrome pada ibu nifas, Jurnal Ilmiah Rekam
Medis dan Informatika Kesehatan, 7, pp. 121–132.
Sylvén, S. M. et al. (2017). Correlates of postpartum depression in first time
mother without previous psychiatric contact, European Psychiatry,
40.
Tyarini, I. A. dan Resmi, D. C. (2020). Pengaruh dukungan, pp. 48–55.
Tulak, L. A., Yusriani dan Idris, F. P. (2019). Sumber koping pada ibu yang
mengalami baby blues syndrome di RS. Elim Rantepao, Jurnal
Kesehatan, 2(2), pp. 106–115.
United Stase Agency for International Development (USAID). (2016). Facts for
family planning. Washington.
Vivian, dkk. (2016). Asuhan kebidanan pada ibu nifas. Salemba Medika.
World Health Organization (WHO). (2018). Panduan kesehatan dalam kebidanan.
Amerika.
Wahyuni, E. D. (2018) Asuhan kebidanan nifas dan menyusui. Jakarta:
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Wahyuningsih, S. (2019). Asuhan keperawatan postpartum. Edisi 1.
Yogyakarta: Deepublish Publiher.
Yulianti (2017). Pengaruh terapi pengalaman emosional terhadap tingkat depresi
lansia di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta. Jurnal Ilmu
Kesehatan Kosala, 5 (2).
Lampiran 1
NIM : S18218
usia tersebut wanita bisa memasuki fase kehamilan, melahirkan dan menyusui (BKKBN,
2017). Masa nifas dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu
(42 hari), sehingga organ reproduksi kembali normal. Sekitar 50% kematian ibu terjadi
dalam 24 jam pertama post partum sehingga pelayanan pasca persalinan yang berkualitas
harus terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi (Vivian,
2016).
Post partum merupakan masa transisi bagi ibu karena banyak terjadi perubahan, baik
secara biologis, psikologis, demografi dan sosial (Baston & Hall, 2016). Adaptasi
psikologis seorang wanita akan mengalami penyesuaian terhadap perannya sebagai orang
tua (ibu). Sekitar 70-80 % ibu pasca melahirkan mengalami gangguan mood, menangis,
mudah tersinggung, gelisah, kebingungan, gangguan tidur, perubahan pola makan, merasa
tidak berharga, dan merasa putus asa (Machmudah, 2015). Masalah yang sering muncul
pada ibu post partum diantaranya sebagai berikut perdarahan pasca persalinan, infeksi
(luka jahit pasca episiotomi), cairan keluar dari vagina, inkontinensia urine, payudara
dunia 3-8% dengan 50% kasus terjadi pada usia reproduktif yaitu 20-35 tahun. Prevalensi
baby blues di Negara Asia cukup tinggi dan bervariasi antara 26-85% dari wanita pasca
persalinan (Munawaroh, 2018). Angka kejadian baby blues negara Indonesia menurut
USAID (United Stase Agency for International Development) (2016) terdapat 31 kelahiran
per 1000 populasi. Negara Indonesia menduduki peringkat keempat tertinggi di ASEAN
setelah Laos yaitu sebanyak 26 kelahiran per 1000 populasi dan Kamboja yaitu sebanyak
25 kelahiran per 1000 populasi. Negara Indonesia dari beberapa penelitian sudah
dilakukan tentang baby blues, menurut penelitian yang dilakukan oleh Edward (2017)
Baby blues syndrome merupakan fase ketidakstabilan emosi, ditandai dengan perilaku
menangis, mudah tersinggung, gelisah, kebingungan, dan gangguan tidur. Wanita yang
memiliki gejala tersebut tetapi tidak memenuhi kriteria untuk depresi perinatal mungkin
menderita baby blues syndrome. Gejala biasanya muncul dalam beberapa hari pertama
setelah melahirkan, mencapai puncaknya pada 3-5 hari untuk menghilang (Dańko et al.,
2018). Dampak negatif dari baby blues syndrome disebabkan oleh beberapa faktor
yaitu faktor biologis, faktor psikologis, faktor demografi, dan faktor sosial. Faktor biologis
meliputi faktor hormonal, kelelahan fisik, dan kesehatan ibu post partum. Faktor
dan jenis persalinan. Faktor demografi meliputi usia dan paritas. Faktor sosial meliputi
terganggu dalam melakukan aktivitas sehari hari, dampak dari depresi postpartum yaitu
ibu dapat mengalami depresi yang berkepanjangan dan semakin berat hingga
Baby blues syndrome dapat diatasi dengan terapi farmakologi (obat obatan)
seperti fluoxetine, namun pengguna obat sendiri dapat menimbulkan efek samping
yaitu resiko ketergantungan obat, sakit kepala, hilangnya nafsu makan dan mual atau
muntah, adapun terapi non farmakologi (secara alami) yaitu dengan relaksasi nafas
dalam, kompres hangat, guided imagery, terapi hidroponik, terapi musik, terapi seni,
aromaterapi, terapi expressive writing atau dengan psikoterapi (Budiyarti & Makiah,
2018). Salah satu terapi non-farmakologi yaitu dengan pemberian expressive writing
theraphy yang dapat mereduksi kecemasan karena saat individu berhasil mengeluarkan
dan kepuasan hidup serta meningkatkan kekebalan tubuh agar terhindar dari
Pennebaker dan Beal (Park, Ramirez & Beilock, 2014) mendefinisikan expressive
writing theraphy sebagai sebuah teknik yang sederhana yang dapat mendorong
individu untuk menuliskan dengan bebas apapun yang ada didalam fikiran ataupun
perasaan yang terkait dengan stressor penting yang mereka hadapi. Manfaat yang
diperoleh dari terapi ini antara lain memberikan pemahaman lebih bagi sang penulis,
dilakukan untuk mengatasi masalah depresi, cemas, dan stres. Cara pemberian
daya ingat (Hawari, 2011). Terapi exspressive writing dianggap mampu mereduksi
kedalam tulisan tangan maka individu tersebut dapat memulai merubah sikap,
psikosomatik.
Rumusan masalah:
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Adakah Pengaruh Pemberian Expressive Writing Theraphy
Terhadap Baby Blues Syndrome Pada Ibu Post Partum Di Wilayah Kerja Puskesmas
Kebakkramat II Karanganyar?”
Tujuan penelitian:
1. Tujuan umum
Karanganyar.
2 Tujuan Khusus
writing theraphy pada ibu post partum di wilayah kerja Puskesmas Kebakkramat II
Karanganyar.
Karanganyar.
Expressive writing theraphy Pada Ibu Post partum Di Wilayah Kerja Puskesmas
Kebakkramat II Karanganyar.
Pengaruh Expressive Writing Theraphy Terhadap Baby Blues Syndrome Pada Ibu
Peneliti,
(Anggi Merlina Yuspita)
Lampiran 9
Kepada,
Yth. Calon Responden Penelitian
Di tempat
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa program studi
Sarjana Keperawatan Universitas Kusuma Husada Surakarta.
Nama : Anggi Merlina Yuspita
NIM : S18218
Bermaksud akan melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh
Expressive Writing Theraphy terhadap Baby Blues Syndrome pada ibu post
partum di Wilayah Puskesmas Kebakkramat II Karanganyar”. penelitian ini
dilakukan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di
program studi Sarjana Keperawatan Universitas Kusuma Husada Surakarta.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, saya mohon bantuan dari ibu untuk
menjadi responden penelitian saya.
Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kesediaan ibu saya
ucapkan terimakasih.
Hormat saya,
(INFORMED CONSENT)
Nama :
Usia :
Pekerjaan :
Menyatakan bahwa :
Theraphy Terhadap Baby Blues Syndrome Pada Ibu Post Partum Di Wilayah
dari peneliti.
Dengan pertimbangan di atas, dengan ini saya memutuskan tanpa paksaan dari
responden dalam penelitian ini. Demikian penyataan ini saya buat untuk dapat
dipergunakan seperlunya.
(..................................)
Lampiran 11
PELAKSANAAN:
Tahap recognition/initial write
- Instruksikan klien untuk duduk dengan tenang dan rileks.
- Instruksikan klien untuk memfokuskan pikiran dan
membayangkan apa saja hal yang muncul di fikirannya.
- Anjurkan klien untuk menuliskan kata kata atau frasa apa saja
yang muncul dalam pikirannya.
- Bantu klien lebih rileks lagi (rilekskan pikiran dengan latihan
nafas dalam).
- Beri waktu klien untuk merilekskan kurang lebih selama 6
menit.
Tahap juxtaposition/feedback
- Anjurkan klien membaca kembali tulisannya bila perlu
disempurnakan dan didiskusikan dengan orang terdekat.
- Tanyakan perasaan klien setelah sesi menulis.
(Rohmah, 2019)
Lampiran 12
LEMBAR OBSERVASI
Nama responden :
Alamat :
Tanggal pelaksanaan :
WAKTU
EXPRESSIVE HASIL
HARI KE WRITING
THERAPHY
SEBELUM SESUDAH
HARI KE 1 PAGI
HARI KE 2 PAGI
HARI KE 3 PAGI
KUISIONER PENELITIAN
A. Karakteristik Responden
1. No. Responden :
2. Tanggal lahir/umur :
3. Kehamilan ke :
4. Nifas hari ke :
5. Pendidikan terakhir :
6. Pekerjaan :
Petunjuk Kuisioner :
1. Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama dan jawab sesuai dengan kondisi
1. Setiap pertanyaan bermilai 4 poin skala (0-3), dengan total skor berkisar antara
0-30.
2. Interpretasi Nilai: