Meskipun sebagian besar masalah pada ekstubasi bersifat kecil, sejumlah kecil tetapi NIM : ST231026 signifikan memiliki konsekuensi serius, termasuk cedera otak hipoksia dan kematian. Sebelum ekstubasi dilakukan terlebih Topik Penelitian dahulu dibersihkan : Pengaruh Pursed Lips rongga mulut, Breathing efek obat Terhadap pelemas Rate Respiratory otot sudah tidak Pada Pasien ada, dan ventilasi sudahPost adekuat, sebelum Ekstubasi dan sesudah Di Ruang melakukan Intensive pengisapan Care Unilt lendir, sebaiknya RSUD Dr.Moewardi. diberikan oksigen, apabila plester dilepas, balon sudah dikempiskan lalu dilakukan ekstubasi dan selanjutnya diberikan oksigen dengan sungkup muka, sesudah dilakukan ekstubasi pasien Latar Belakang hendaknya Penelitian diberikan oksigenSecara Singkat dengan sungkup muka bila perlu rongga mulut dilakukan pembersihan kembali sebelum dan sesudah untuk menghindari spasme laring, ekstubasi Ekstubasi adalah tindakan mengeluarkan pipa dari saluran pernafasan bagian atas. dilakukan pada stadium anestesi yang dalam atau dimana refleks jalan nafas sudah positif Seringkali klinisi mengalami kesulitan dalam menentukan saat yang tepat untuk melakukan membaik karena untuk mencegah spasme bronchus atau batuk (M.Sesaria, 2020). ekstubasi. Ekstubasi yang terlalu cepat (prematur) akan menyebabkan kegagalan sehingga pasien Terapi yang diberikan untuk membantu pasien post ekstubasi yaitu terapi farmakologi memerlukan reintubasi. Ekstubasi yang berlangsung lama akan menyebabkan intubasi yang tidak dan non farmakologi, salah satu terapi non- farmakologi yang diberikan adalah dengan Pursed diperlukan, sehingga kemungkinan dapat terjadi trauma saluran nafas, infeksi nosokomial dan Lips Breathing. Pursed Lips Breathing diberikan untuk membantu mengatasi ketidakefektifan bertambah lama hari rawat dengan akibat biaya perawatan meningkat, sehingga merugikan pasien kebersihan jalan napas pada pasien post ekstubasi dengan cara meningkatkan pengembangan dan keluarga (Royan, 2015). alveolus pada setiap lobus paru sehingga tekanan alveolus meningkat dan dapat membantu Tujuan dari tindakan ekstubasi adalah untuk menjaga agar pipa endotracheal tidak mendorong secret pada jalan napas saat ekspirasi dan dapat menginduksi pola napas menjadi menimbulkan trauma, untuk mengurangi reaksi jaringan laryngeal dan menurunkan resiko setelah normal (Bunner dan Sudarth, 2018). ekstubasi. Kriteria ekstubasi yang berhasil bila vital capacity 10-15 ml/kg BB, tekanan inspirasi Respiratory adalah jumlah frekuensi napas rata-rata dalam satu menit. Respiratory diatas 20 cm, Pao2 diatas 80 mmHg, kardiovaskuler metabolic stabil, tidak ada efek sisa dari obat Rate digunakan sebagai angka rujukan keadaan sistem pernapasan yang merupakan salah satu pelemas otot, refleks jalan nafas sudah kembali (batuk) dan penderita sudah sadar penuh komponen tanda vital pada manusia. Komponen yang dinilai pada pemeriksaan pernapasan (Cheifetz & Myers, 2019). adalah tipe pernapasan, frekuensi, ke dalaman dan suara napas. Respirasi normal disebut eupnea, Dalam melaksanakan ekstubasi dapat terjadi gangguan pernafasan yang merupakan dengan frekuensi normal orang dewasa usia produktif adalah 12 – 20 x/ menit untuk laki-laki dan komplikasi yang sering muncul yaitu meliputi seperti pengeluaran sekret dari mulut yang 16-20 x/ menit untuk perempuan. (Smith & Roberts, 2017). menyumbat jalan nafas, edema laring, dan spasme laring, yang akhirnya membuat kondisi pasien Hal ini diperkuat dalam Pursed Lips Breathing meningkatkan tekanan parsial oksigen semakin memburuk. Hal ini juga bisa menyebabkan hipoventilasi dan hipoksemia. Keberhasilan dalam arteri (PaO2), yang menyebabkan penurunan tekanan terhadap kebutuhan oksigen dalam dalam mengatasi komplikasi tergantung dari deteksi gejala dini dan tindakan koreksi untuk proses metabolisme tubuh, sehingga menyebabkan penurunan sesak nafas dan Respiratory Rate mencegah terjadi keadaan perburukan pada saluran napas pasien serta dilakukan intubasi kembali atau frekuensi pernapasan (Hafiizh, 2020). atau reintubasi (Schneuer et al., 2018). Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Pursed Lips Breathing Terhadap Peningkatan Respiratory Rate Pada Pasien Post Ekstubasi Di Ruang Intensive care unit (ICU) RSUD Dr.Moewardi Surakarta?” Rumusan Masalah Berdasarkan Latar Belakang Diatas Maka Rumusan Masalah Dalam Penelitian Ini Adalah “Apakah Terdapat Pengaruh Pursed Lips Breathing Terhadap Peningkatan Respiratory Rate Pada Pasien Post Ekstubasi Di Ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD Dr.Moewardi Surakarta?" Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan umum Penelitian bertujuan untuk mengetahui Pursed Lips Breathing terhadap peningkatan respiratory rate pada pasien post ekstubasi di Ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD Dr.Moewardi Surakarta 1.3.2. Tujuan khusus 1.Mengidentifikasi karakteristik responden berdasarkan (umur, jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan) 2.Mengidentifikasi respiratory rate pada pasien post ekstubasi sebelum diberikan pursed lips breathing 3.Mengidentifikasi respiratory rate pada pasien post ekstubasi sesudah diberikan pursed lips breathing 4.Menganalisis pengaruh pursed lips breathing terhadap peningkatan respiratory rate pada pasien post ekstubasi
Pembimbing Utama : Ns. Setiyawan., M.Kep
Judul Penelitian Yang Disetujui Oleh Dosen Pembimbing
Pengaruh Pursed Lips Breathing Terhadap Peningkatan Reshhpiratory Rate Pada Pasien Post Ekstubasi Di Ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD Dr.Moewardi Surakarta