Anda di halaman 1dari 8

REVIEW JURNAL PICO

DAMPAK HOME BASED EXERCISE TRAINING TERHADAP KAPASITAS FUNGSIONAL PASIEN


GAGAL JANTUNG DI RSUD NGUDI WALUYO WLINGI

Uraian PICO ( Problem, Intervention, Comparison, Outcome)


Problem:
Kelompok sampel
Responden yang berpartisipasi dalam penelitian sebanyak 28 orang yang dibagi
menjadi kelompok kontrol (n=24) dan kelompok intervensi (n=24). Responden
dilakukan tes awal dengan 6MWT dan MLHFQ, setelah mendapatkan perlakuan
selama 4 minggu dilakukan pengukuran ulang dengan alat ukur yang sama.
Responden kelompok kontrol 1 orang meninggal dunia dan 2 orang drop uot karena
tidak mengkonsumsi obat secara teratur sehingga tekanan darahnya naik. Responden
kelompok intervensi 2 orang drop out karena melakukan HBET kurang dari
ketentuan

Intervention:
Intervensi yang dilakukan berupa Home Based Exercise Training berupa jalan kaki
selama 30 menit, 3 kali dalam seminggu selama 4 minggu dengan intensitas 40-60%
heart rate reserve. Pengumpulan data Kapasitas fungsional dilakukan dengan Six
Minute Walk Test (6MWT)

Comparison:
Menurut beberapa hasil penelitian ilmiah yang tidak dapat melaporkan adanya
perbedaan kapasitas fungsional setelah home based exercise training, hal ini terjadi
karena beberapa faktor yang berkontribusi diantaranya intensitas latihan, durasi
latihan dan perbedaan usia (Hwang, Redfern, & Alison, 2008). Protokol latihan fisik
yang bervariasi, ukuran sampel kecil, dan latar belakang penyebab gagal jantung
heterogen, follow up yang minimal dapat berkontribusi menyebabkan efek home
based exercise training tidak optimal19. (Jolly et al, 2007)
Out Come:
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka disimpulkan:
Hasil uji statistik perbandingan kapasitas fungsional setelah perlakukan antara
kelompok kontrol dan intervensi menunjukkan p value 0.311 (α=0.05), ini berarti
tidak terdapat perbedaan yang bermakna kapasitas fungsional antara kelompok
kontrol dan kelompok intervensi setelah perlakuan, walaupun kelompok intervensi
mempunyai rerata kapasitas fungsional yang lebih baik.
Latihan fisik pada pasien gagal jantung stabil merupakan suatu prosedur yang aman
dan bermanfaat. Latihan fisik ini terbukti dapat meningkatkan kapasitas fungsional
pasien gagal jantung. Latihan fisik ini hendaknya menjadi bagian integral program
rehabilitasi pasien gagal jantung setelah pulang dari rumah sakit sehingga hasilnya
lebih baik dan dapat diwujudkan menjadi aktifitas kesukaan pasien sehingga
menurunkan angka ketidakpatuhan.
2. Mengisi tabel dibawah ini :

No. Komponen Aspek Hasil Analisa

Penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penamb


MWD pada terapi Inhalasi, Chest fisioterapi (Pos
Drainage,huffing coughing, tapping,dan clapping) d
meningkatkan volume pengeluaran sputum
penderita Asma Bronchiale
Kesimpulannya adalah tidak ada pengaruh
bermakna antara kelompok yang diberikan MWD de
kelompok yang tidak diberikan tambahan MWD
terapi Inhalasi ,chest fisioterapi (Pos
Drainage,huffing coughing, tapping,dan clapping).

Abstrak

Pada kondisi asma bronchiale, gejala utama yang te


adalah batuk, sesak nafas, serta berat di dada
produksi sputum yang berlebihan dapat menyeba
terjadinya hambatan udara yang masuk ke dalam
Dimensi paru, sehingga menimbulkan gangguan pada pernaf
Substantif dan seperti sesak nafas. Dalam stadium yang lebih lanjut
1. Teori Pendahuluan dapat menim-ulkan gerak dan fungsi dalam kehid
sehari-hari. Sebagai salah satu bagian integral dari pr
kesehatan yang bidang kajiannya untuk meningka
memelihara dan memu-ihkan kemampuan gerak
fungsi pasien sepanjang daur kehidupan seperti
tercantum dalam definisi WCPT 1999 di Yokoh
fisioterapi mempunyai tanggung jawab dalam mena
kondisi-kondisi yang dapat menghambat aktifitas
dan fungsi sehari-hari. Banyak teknik atau metode t
yang dapat diaplikasikan pada kondisi asma bron-
dalam meningkatkan volume pengeluaran sputum
berlebihan pada paru-paru. Antara lain inhalasi, C
Fisioterapi (Postural Drainage, huffing,caughing, tap
dan clapping) dan Micro Wave Diathermy (MWD).
panas yang ditimbulkan oleh Micro wave diath
bertujuan untuk merelak-asikan otot-otot perna
karena pada kondisi asma bronchiale sering te
adanya spame otot yang dapat mengakibatkan pe
ukan sputum, sehingga dengan efek yang ditimb
oleh MWD yaitu relaksasi, diharapkan otot-otot
spasme dapat direlaksasikan sehingga
meningkatkan volume pengeluaran sputum.
·

Terapi Inhalasi Inhalasi adalah suatu cara pemb


obat-obatan dengan penghirupan, setelah obat-o
tersebut terlebih dahulu di pecahkan menjadi par
partikel yang lebih kecil melalui cara aer
humidifikasi dan lain-lainyang di lakukan u
memperbaiki hygiene bronkhos akibat peny
hiperakti-vitas atau adanya spasme saluran pernaf
dan yang paling sering di gunakan adalah dengan ae
Kerangka Teori dan humidifikasi
Tapping + Clapping adalah suatu bentuk terapi de
menggunakan tangan, dalam posisi telungkup
dengan gerakan fleksi dan ekstensi wrist secara ri
Teknik ini sering digunakan dengan dua tangan.
anakanak tapping + clapping dapat dilakukan dengan
atau tiga jari. Teknik dengan satu tangan dapat digun
sebagai pilihan pada tapping + clapping yang dilak
sendiri. ·

Micro wave diathermy bertujuan untuk merelak-a


otot-otot pernafasan karena pada kondisi asma bronc
sering terjadi adanya spame otot yang
mengakibatkan penum-ukan sputum, sehingga de
efek yang ditimbulkan oleh MWD yaitu relak
diharapkan otot-otot yang spasme dapat direlaksa
sehingga dapat meningkatkan volume pengel
sputum.

· Penelitian kuantitatif eksperimen


· musik favorit pasien dan pesan suara (var
independen)

· perubahan tanda-tanda vital dan ekspresi w


(variabel dependen)

· Metode adalah Uji T-Test


Penelitian
Dimensi
Desain Kelompok sampel terdiri dari laki-laki dan perem
Metodologi berusia 20-50 tahun. Sampel diperoleh dari
2. Sampel kuisioner,pemeriksaan dan wawancara. Sampel d
menjadi dua kelompok, yaitu 10 orang diberikan se
kelompok perlakuan I sedangkan 10 orang lagi dibe
perlakuan II

· Dengan kriteria inklusi sebagai berikut:


mengalami gangguan kesadaran; (B) untuk dieva
sesuai dengan salah satu skala dan memiliki skor d
kisaran penelitian tanpa kerja obat-obatan sentral
obat penenang, skor antara 3 dan 8 GCS; dengan se
salah satu dari dua nilai terakhir RSS, R5 atau R6
memiliki fungsi pendengaran menurut keluarga; da
memiliki persetujuan tertulis dari keluarga atau
yang bertanggung jawab untuk partisipasi pasien d
penelitian. Setelah persetujuan dari komite
pengumpulan data dimulai (protokol nomor 1079-10

Instrumen Penelitian ·

Berdasarkan hasil uji statistik di atas, maka pada


penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut
Pemberian intervensi MWD dalam mening-k
volume pengeluaran sputum pada penderita
bronchiale menunjukan hasil yang sangat signifikan
ini dapat dilihat dari hasil uji statistik T-Test Relate
0.000 (P<0.05). 2. Pemberian intervensi Inhalasi, C
Fisioterapi (Postural Drainage, huffing, caughing, tap
+ clapping) dalam meningkatkan volume pengelu
sputum pada penderita asma bronchiale menun-ju
Analisis Statik hasil yang sangat signifikan. Hal ini dapat dilihat
hsasil uji statistik T-Test Related = 0.000 (P<0.05
perbedaan peningkatan volume pengeluaran sp
dengan pemberian intervensi MWD dan de
pemberian intervensi Inhalasi, Chest Fisioterapi (Po
Drainage, huffing, caughing, tapping + clap
menunjukan hasil yang tidak signifikan. Hal ini
dilihat dari hasil uji statistik T-Test Indepandent sam
= 0.116 (P>0.05). ·
2C

· pesan suara memberi stimulasi yang lebih kua


musik. Selama penerapan empat rangsangan
berbeda pendengaran (suara kerabat, musik klasik, m
pilihan, dan suara alam), stimulus suara kelu
menghasilkan rangsangan lebih besar dari pasien d
stimulasi lainnya, dan peningkatan yang ditunjukkan
Dimensi ukuran fisiologis (nadi dan frekuensi pernafasan)
Interpretasi dengan respon perilaku.
3. Pembahansan

· Sebanyak 30 orang pasien rawat inap dari


Maret sampai September 2005 di dua unit peraw
intensif (ICU) dari rumah sakit di kota Sao Paulo (Br
Subjek penelitian

Dilema Etik dan


Hukum –

Pelanggaran Prinsip
4. Dimensi Etik Etik –

Kejelasan Informasi -

5. Teknik Penulisan
Presentasi dan
Penulisan

· Ana Cla´udia Giesbrecht Puggina, Maria Ju


Paes da Silva, Jair Lı´cio Ferreira Santos. 2011. Ju
Use of Music and Voice Stimulus on Patients
Disorders of Consciousness. USA. Ame
Association of Neuroscience Nurses.
· Ana Sofia Fernandes Ribeiro, Antonio Ra
Emilia Bermejo, Mo´ nica Casero, Jose´ Manuel Cor
Sarah Grantham. 2014. Jurnal: Effects of Diff
Musical Stimuli in Vital Signs and Facial Expres
in Patients With Cerebral Damage: A Pilot Study. U
DAFTAR American Association of Neuroscience Nurses.
6. PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai