PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Kebidanan Pada
Program Studi Sarjana Kebidanan
Disusun Oleh :
NURYANTI
NIM. 12120523145
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh :
NURYANTI
NIM. 12120523145
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh :
NURYANTI
NIM. 12120523145
Nur Cahyani Ari Lestari.,S.SiT.,M.Kes Putri Yunita Sari, S.ST., M.K.M Suparjo.,S.Kp.,M.Kes
N
Mengesahkan,
Ketua
Program Studi Sarjana Kebidanan
Ana Rofika.,S.ST.,M.Kes
NPP. 1200595
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat
Proposal skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat mencapai Gelar
Sarjana Kebidanan pada Program Studi Sarjana Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu
Bakti Utama Pati. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
1. Irfana Tri Wijayanti, S.Si.T., M.Kes., M.Keb, selaku Ketua Sekolah Tinggi
2. Ana Rofika, S.S.T., M.Kes., selaku Ketua Prodi Sarjana Kebidanan Sekolah
3. Putri Yunita Sari, S.ST., M.K.M, selaku dosen pembimbing I dalam menyusun
proposal skripsi ini, terimakasih atas segala bimbingan dan bantuan yang
diberikan
skripsi ini, terimakasih atas segala bimbingan dan bantuan yang diberikan.
5. Nur Cahyani Ari Lestari, S.Si.T., M.Kes, selaku dosen penguji proposal skripsi
6. Ketua Yayasan dan Pengurus Pondok Pesantren Darul Muttaqin Karang Melati
iv
7. Semua Dosen dan Staff Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati.
9. Semua pihak yang telah membantu terselesainya proposal skripsi ini yang tidak
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan.
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
BAB III METODE PENELITIAN ................................................. 36
A. Kerangka Konsep ............................................................ 36
B. Hipotesa ......................................................................... 36
C. Rancangan penelitian ..................................................... 37
D. Variabel penelitian ......................................................... 38
E. Definisi Operasional ...................................................... 38
F. Tempat dan waktu penelitian .......................................... 40
G. Populasi, sampel dan teknik sampling ............................ 40
H. Alat ukur penelitian ........................................................ 42
I. Uji Validitas dan Reabilitas ............................................. 42
J. Jenis data dan pengumpulan data .................................... 43
K. Metode pengolahan data ................................................. 45
L. Analisis data ................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR BAGAN
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa Remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan
fisik, emosi, dan psikis. Masa remaja yakni antara usia 10-19 tahun adalah suatu
periode masa pematangan organ reproduksi manusia yang sering disebut masa
pubertas pada masa pubertas ini terdapat masalah yang sering dihadapi oleh
remaja saat menstruasi (Puspita, 2019). Salah satu gangguan yang paling sering
terjadi saat menstruasi adalah dismenore. Dismenore yaitu nyeri yang dirasakan
pada perut bagian bawah dan terjadi sebelum, selama, atau sesudah menstruasi
wanita muda antara 16,8-81%. Rata-rata di negara Eropa dismenore terjadi pada
dengan prevalensi berkisar antara 43% hingga 93%, dimana sekitar 74- 80%
1
2
remaja yang tidak memberikan respon positif terhadap penanganan untuk nyeri
haid, endometriosis ditemukan pada 67% kasus. Kelainan terjadi pada 60-70%
Sumatera Selatan pada tahun 2022 sebesar 64,3% dari seluruh remaja putri yang
dismenore pada remaja putri ada 60,2% dari seluruh remaja putri yang
Melati Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yang saya peroleh dari
dismenore dan sekitar 75% remaja putri di Pondok Pesantren Darul Muttaqin
Pada fase awal menstruasi, remaja sering mengalami nyeri haid, kondisi
psikis yang belum stabil, mudah emosi sehingga belum dapat beradaptasi dalam
merespon rasa nyeri pada menstruasi atau dismenore. Selain itu pada terjadi
pula pada remaja yang masih duduk dibangku sekolah yang dibebankan oleh
kegiatan, pelajaran yang sulit, tuntutan dari sekolah, bahkan ada yang sampai
2023)
yaitu 0,25%. Selain itu pada penelitian terdahulu, kandungan lavender oil terdiri
dari: linalool, linalyl acetate, α- dan β- piene dan 1,8-cineole dapat menurunkan
secara spontan kontraksi uterus pada tikus yang sedang mengalami spasme pada
dimensia. Disamping itu lavender juga dapat mengurangi rasa tertekan, stress,
4
rasa sakit, emosi yang tidak seimbang, hysteria, rasa frustasi, kepanikan, rasa
Pondok Pesantren Darul Muttaqin Karang Melati pada tanggal 10 Oktober 2023
saat menstruasi dan 6 orang diantaranya saat ini sedang menstruasi dan
serta penanganan yang dilakukan, sebesar 5 orang siswa mengalami rasa nyeri
haid ringan (skala 1-3) gejala yang dirasakan sedikit pegal di punggung dan
nyeri perut bagian bawah selama beberapa saat seiring darah haid keluar dan
tidak ada tindakan pengobatan lebih lanjut, karena mereka menganggap rasa
mengalami nyeri haid sedang (skala 4-6) dengan keluhan rasa nyeri diperut
bagian bawah dan pegal-pegal dipunggung dan akan bertambah hebat jika
5
di tempat tidurnya dan memberikan minyak kayu putih yang dioleskan diperut.
Serta terdapat 8 orang santriwati yang mengalami nyeri haid berat (skala 7-9)
B. Perumusan Masalah
primer pada remaja putri di Pondok Pesantren Darul Muttaqin Karang Melati
Tahun 2023?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian Penelitian
3. Rahayu et al The Effectiveness Desain Sampel dalam Variabel Aalisa data Hasil penelitian
(2019) Of Lavender penelitian penelitian ini independen : menggunakan menunjukkan bahwa
Aromatherapy In menggunakan berjumlah 34 lavender aroma uji-T dependen ada pengaruh aroma
Reducing The Pre- therapy terapi lavender terhadap
responden,
Level Of experimental Variabel nyeri dismenore primer
Dysmenorrhea In one group pengambilan dependen : pada remaja putri
Adolescent Girls pretest-posttest sampel level of dengan nilai p value
dilakukan dysmenorrhea 0,000. Tingkat nyeri
dengan metode dismenore sebelum
purposive pemberian aroma terapi
sampling lavender yaitu nyeri
sedang 76,5%, nyeri
berat 23,5% dan setelah
pemberian aroma terapi
lavender yaitu tidak
10
4. Pramita et al The Effect Of quasy Sampel dalam Variabel Aalisa data Hasil penelitian
(2020) Lavender experimental penelitian ini independen : menggunakan menunjukkan bahwa
Aromatherapy On one group berjumlah 30 lavender aroma uji-T dependen ada pengaruh aroma
Dysmenorrhoea pretest-posttest therapy terapi lavender terhadap
responden,
Students In Variabel nyeri dismenore primer
Institute Of pengambilan dependen : pada remaja putri
Health Science sampel pain scale dengan nilai p value
Medica Persada dilakukan dysmenorrhea 0,000. Tingkat nyeri
Bali dengan metode dismenore sebelum
purposive pemberian aroma terapi
sampling lavender yaitu nyeri
sedang 73,7%, nyeri
berat 26,3% dan setelah
pemberian aroma terapi
lavender yaitu nyeri
ringan 79%, nyeri
sedang 21%.
11
2. Tempat Penelitian
3. Keilmuan
kesehatan reproduksi.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Definisi
yaitu masa peralihan dari anak menuju dewasa. Pada tahap ini, anak
oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja antara usia
fisik seperti bentuk tubuh dan proporsi tubuh) dan fungsi fisiologis
penduduk dalam rentang usia 10-19, dan masa remaja terbagi atas masa
12
13
2023).
a. Definisi
kata menstruasi (mens) berasal dari bahasa Indo-Eropa, yakni dari akar
manas, mana, atau men yang juga sering disingkat menjadi maa artinya
sesuatu yang berasal dari dunia gaib kemudian menjadi makanan suci
(divine food) yang telah diberkahi lalu mengalir ke dalam tubuh dan
memberikan kekuatan, bukan hanya pada jiwa tetapi juga fisik. Mana
pertama normalnya terjadi pada usia 11-14 tahun, akan tetapi sekarang
cenderung lebih cepat, bisa terjadi pada usia 9 tahun (Ocviyanti, 2020).
b. Patofisiologi Menstruasi
diterangkan sebagai berikut: Salah satu fungsi dari organ reproduksi pada
telur atau ovum dari indung telur tumbuh menjadi matang, kemudian lepas
dan masuk ke dalam saluran telur yang terdekat serta meluncur menuju
rahim. Sementara itu sebuah darah dan jaringan terbentuk di dalam rahim.
Jika sel telur yang telah masak tersebut dibuahi oleh sperma atau sel jantan,
maka sel telur itu akan memasuki rahim dan menempelkan diri ke lapisan
darah dan jaringan yang sudah terbentuk tersebut kaya akan gizi yang
dibutuhkan untuk pembentukan seorang bayi. Jika sel telur tidak dibuahi,
maka sel telur akan memasuki rahim sehingga terjadi desintegrasi atau tidak
tumbuh (mati). Lapisan darah dan jaringan yang penuh gizi makanan bagi
janin itu tidak diperlukan, begitu juga sel telur yang mati karena tidak
(Nuroniyah, 2019)
15
penurunan usia menarche dari tahun ke tahun sehingga banyak wanita yang
kira setengah dari wanita berhenti menstruasi pada usia 45- 50 tahun 25%
nya berhenti menstruasi sebelum usia 45 tahun dan 25% sisanya mengalami
d. Siklus Menstruasi
Panjang rata-rata siklus menstruasi adalah 28 hari, tetapi siklus ini dapat
darah akan keluar dari vagina secara alami selama 2-7 hari. Darah yang
keluar pun bisa sedikit atau banyak, tergantung dari hormon estrogen dan
adalah 28 hari, tetapi sebenarnya terdapat variasi pada setiap wanita. Siklus
menstruasi di hitung dari hari pertama menstruasi sampai pada hari pertama
bukan berarti fertilitas karena pada dasarnya tidak ada siklus yang benar-
3. Dismenore
a. Definisi
kuno (Greek) kata tersebut berasal dari dys yang berarti sulit, nyeri,
abdominal. Sedangkan meno berarti bulan dan rrhea yang berarti aliran
menstruasi yang sulit atau menstruasi yang mengalami nyeri. Nyeri haid
2020)
17
“dys” berarti sulit, “meno” berarti bulan, dan “rrhea” berarti aliran.
otot rahim dan tidak teratur akibatnya tekanan darah uterus berkurang
b. Klasifikasi Dismenore
dan tumor rahim. Umumnya, terjadi pada wanita yang lebih tua yang
Menurut (Wildayani et al., 2023) ada dua tipe dari dismenore, yaitu :
1) Dismenore Primer
Nyeri haid yang dijumpai pada alat-alat genital yang nyata. Dismenore
2) Dismenore Sekunder
atau kandungan. Pada umumnya terjadi pada wanita yang berusia lebih
c. Etiologi
1) Dismenorea primer
19
makin kuat, sehingga rasa nyeri yang dirasakan juga makin kuat.
tinggi. Pada hari kedua dan selanjutnya, lapisan dinding rahim akan
mulai terlepas, dan kadar prostaglandin akan menurun. Rasa sakit dan
nyeri haid pun akan berkurang seiring dengan makin menurunnya kadar
prostaglandin.
2) Dismenorea sekunder
gangguan atau rasa sakit yang nyata. Fibroid yang terdapat pada
dinding rahim dapat menyebabkan rasa sakit dan nyeri yang parah.
lebih dari satu minggu, sakit atau pegal pada panggul, dan sering
berkemih.
masa menstruasi
di akhir masa usia subur dan pada wanita yang telah melahirkan.
kehamilan berkembang.
21
1) Faktor menstruasi
lebih parah.
keparahan.
stabil, apalagi jika mereka tidak mendapat penjelasan yang baik tentang
proses haid, mudah timbul dismenore. Selain itu, stress emosional dan
jasmani, menarche, siklus menstruasi, pola hidup tidak sehat serta pengaruh
sehari-hari dan menurunkan kinerja. Jika tidak ditangani dengan baik, maka
kista, infeksi dan berbagai macam penyakit lainnya. Dismenore juga dapat
e. Patofisiologi Dismenore
dengan wanita yang tidak mengalami nyeri. Uterus lebih sering kontraksi
kerja bradikinin serta stimulus nyeri fisik dan kimiawi lainnya (Wildayani
et al., 2023)
sistem kerja saraf dan otot yang mengalami ketegangan sedangakan linalool
digunakan saat ini, baik secara inhalasi (dihirup) ataupun dengan teknik
tertekan, stres, rasa sakit atau nyeri, emosi yang tidak seimbang, histeria,
Selain itu rasa hangat dari hot pack juga dapat merilekskan otot
disminore tens bisa diaplikasikan pada area nyeri atau perut bagian
a. Definisi
kompleks, dan merupakan salah satu alasan utama seseorang datang untuk
memandang jenis kelamin, umur, ras, status sosial, dan pekerjaan (Pinzon,
2019).
mengandung paling sedikit dua dimensi yakni dimensi pisik dan psikologis
(Suwondo, 2017)
b. Tipe Nyeri
yang mendasari berbagai tipe nyeri tersebut. Tipe nyeri yang berbeda
memiliki faktor etiologik yang berbeda pula. Saat ini pendekatan terapi
nyeri telah bergeser dari pendekatan terapi yang bersifat empirik menjadi
kerusakan jaringan. Nyeri akan membantu individu untuk tetap hidup dan
jaringan yang hebat. Nyeri pada umurrmya dapat dibagi menjadi 2 bagian
besar, yaitu: nyeri adaptif dan nyeri maladaptif. Nyeri adaptif berperan serta
c. Klasifikasi Nyeri
(Pinzon, 2019) :
1) Nyeri akut
bila < 12 minggu. Nyeri antara 6-12 minggu adalah nyeri sub akut. Nyeri
2) Nyeri kronis
29
selama 6 (enam) bulan atau lebih. Nyeri kronis bersifat konstan atau
dapat tidak mempunyai awitan yang ditetapkan dan sering sulit untuk
1) Tidak nyeri
2) Nyeri ringan
3) Nyeri sedang
aktivitas seseorang.
4) Nyeri berat
Nyeri berat/ hebat merupakan nyeri yang dirasakan berat oleh pasien
yang mengukur intensitas nyeri. Skala NRS adalah versi angka dari VAS
yang menggambarkan 0-10 dalam skala nyeri. Pada umumnya dalam bentuk
garis. Skala untuk NRS adalah skala numerik tunggal berisi 11 nilai, yaitu
0 “tidak sakit sama sekali” dan 10 “sakit terhebat yang bisa dibayangkan”.
Nilai NRS bisa digunakan untuk evaluasi nyeri, dan pada umumnya
pengukuran kedua tidak lebih dari 24 jam pasca pengukuran pertama. Nilai
Klasifikasi nilai NRS adalah nyeri ringan (1-3), nyeri sedang (4-6), dan
nyeri hebat (7-10). Nilai NRS dapat diperoleh dalam waktu kurang dari 1
menit dan dapat dikerjakan dengan sangat mudah. Nilai NRS memiliki
reliabilitas yang tinggi dan dapat digunakan untuk evaluasi pasca terapi
nyeri.
Keterangan :
a. Definisi
digunakan saat ini, baik secara inhalasi (dihirup) ataupun dengan teknik
rasa keterbukaan dan keyakinan serta dapat mengurangi rasa tertekan, stres,
rasa sakit atau nyeri, emosi yang tidak seimbang, histeria, rasa frustasi dan
seperti obat analgesik dan dapat membantu tubuh untuk merasa rileks (Sari,
2021)
32
lavender yaitu :
1) Linalool dan linalyl asetat : releksasi sistem kerja saraf dan otot serta
dismenore primer.
lembab.
racun dari tubuh, mengobati infeksi virus atau bakteri, luka bakar, tekanan
33
stress, rasa sakit, emosi yang tidak seimbang, hysteria, rasa frustasi,
diberikan bagi klien yang mengalami masalah atau gangguan pada indera
34
1) Indikasi
Diberikan pada klien yang akan dan mengalami keluhan mual dan atau
muntah
2) Kontraindikasi
terapi lavender.
enkefalin dan endorphin yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit alami.
otak kecil, yaitu nukleus raphe yang kemudian akan melepaskan neurokimia
(nosiseptif) akan membuat impuls nyeri tidak dapat melalui sel transmisi
(sel T), sehingga tidak dapat diteruskan pada proses yang lebih tinggi di
mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis ibu menjadi lebih baik (Azizah
et al., 2020).
hidung, kemudian diterima oleh reseptor saraf sebagai signal yang baik dan
pusat emosi seseorang, sehingga saraf dan pembuluh darah perasaan akan
semakin relaks dan akhirnya rasa nyeri dapat berkurang. Saat aromaterapi
zat yang dapat menimbulkan rasa tenang, relaks, dan bahagia (Azizah et al.,
2020).
zat aktif berupa linalool dan linalyl yang dapat berfungsi sebagai analgetik,
otototot yang tegang akibat rasa nyeri, sehingga rasa nyeri yang dialami ibu
f. Efek Samping
seseorang dengan epilepsi, asma, gangguan saluran napas, dan bagian kulit
37
menimbulkan efek samping berupa iritasi pada kulit dan dermatitis kontak.
Tak sekadar itu, aromaterapi juga bisa mengakibatkan efek samping yang
diare, sesak napas, mual, muntah kerusakan ginjal, kejang, koma, hingga
diterapkan dengan cara yang paling sederhana dan cepat yaitu menggunakan
dapat dengan mudah merangsang olfaktori pada setiap kali bernafas dan
berbeda dari minyak essensial. Model aroma terapi lavender dengan metode
2) Lilin aroma terapi lavender : lilin yang memiliki aroma lavender dan dapat
membuat tenang atau rileks
1) Dihirup
38
metode yang paling tua. Aromaterapi masuk dari luar tubuh ke dalam
tubuh dengan satu tahap yang mudah, yaitu lewat paru-paru di alirkan
yang sedikit pada selembar kain atau kapas. Hal ini berguna untuk
2) Penguapan
kecil atau lampu minyak dan bagian atas terdapat cekungan seperti
cangkir biasanya terbuat dari kuningan untuk meletakkan sedikit air dan
cekungan cangkir pada tungku dengan air dan tambahkan beberapa tetes
Setelah air dan minyak menjadi panas, penguapan pun terjadi dan
3) Pijatan
penyemprot
yang tepat, karena beberapa minyak aroma tidak mudah larut dalam air.
40
asetat dan linalool yang dipercaya dapat memberikan efek relaksasi bagi
saraf dan otot-otot yang tegang (carminative) setelah lelah beraktivitas dan
yang mudah menguap dari lavender tersebut akan dibawa ke hidung dan
saluran olfactory ke dalam sistem limbic yaitu bagian otak yang sangat
rileks, tenang dan senang serta membuka aliran darah yang sempit sehingga
B. Kerangka Teori
Menstruasi
Penanganaan disemenore:
1. Farmakologi : obat penghilang nyeri/anti-
inflamasi seperti ibuprofen, ketoprofen,
naproxen, dan obat obat analgesik-anti inflamasi
lainnya
2. Non farmakologi : olahraga, kompres dengan
botol air hangat, mandi air hangat, pijat,
berbaring, makanan yang bergizi
3. Fisioterapi : aromaterapi lavender, kompres
hangat, Transecutaneus Elektrikal Nerve
Stimulaton (TENS)
Sumber : (Maulidiyah et al., 2023), (Wildayani et al., 2023), (Sinaga et al., 2020),
(Swandari, 2022)
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
antara konsep dan variabel-variabel, baik independen (variabel bebas, sebab dan
yang diamati atau diukur melalui pengertian - pengertian yang akan dilakukan
(Notoatmodjo, 2018a).
berikut :
Bagan 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
B. Hipotesis
42
43
C. Rancangan Penelitian
mencakup hal-hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat hipotesis
dan implikasinya secara operasional sampai pada analisa akhir, data yang
satu kelompok saja yang dinamakan kelompok eksperimen tanpa ada kelompok
digunakan adalah one group pre test-post test design, yaitu penelitian
eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok saja yang dipilih secara
random dan tidak dilakukan tes kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok
Desain penelitian one group pre test and post test design ini diukur
dengan menggunakan pre test yang dilakukan sebelum diberi perlakuan terapi
aroma terapi lavender dan post test yang dilakukan setelah diberi perlakuan
terapi aroma terapi lavender untuk setiap seri pembelajaran. Dengan demikian
hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat. Untuk menghilangkan bias dari
hasil penelitian, maka pre test dan post test akan dilakukan pada setiap seri
pembelajaran. Skema one group pre test-post test design ditunjukkan sebagai
berikut:
44
Bagan 3.1 Skema One Group Pre Test and Post Test Design
T1 X T2
Keterangan :
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah obyek dalam suatu penelitian atau yang menjadi
titik perhatian dalam penelitian (Agung & Yuesti, 2020). Dalam penelitian ini
yang menjadi variabel independen yaitu aroma terapi lavender sedangkan yang
E. Definisi Operasional
lavender
memiliki
rasa nyaman,
rasa
keterbukaan
dan
keyakinan
serta dapat
mengurangi
rasa tertekan,
stres, rasa
sakit atau
nyeri, emosi
yang tidak
seimbang,
histeria, rasa
frustasi dan
kepanikan
2. Nyeri Nyeri pada Instrumen Meminta Data skala nyeri Ordinal
dismenore saat Numerical responden untuk Numerical
primer menstruasi Rating mengungkapkan Rating Scale
rasa nyeri yang (NRS) dengan
remaja yang Scale
dirasakan hasil :
putri disebabkan (NRS) dengan 0 : tidak nyeri
kerena menunjuk angka 1-3 : nyeri
adanya 0-10 ringan
produksi zat berdasarkan 4-6 : nyeri
prostaglandin skala NRS sedang
yang terjadi 7-9 : nyeri berat
terkontrol
24 jam
10 : nyeri berat
sebelum tidak
terjadi terkontrol
perdarahan
dan dapat
bertahan
selama 24-
36 jam,
terutama
pada bagian
perut bagian
bawah yang
muncul pada
46
saat
sebelum,
selama, dan
setelah
menstruasi.
Pengukuran
nyeri
dilakukan 2
kali yaitu
pada hari
pertama
menstruasi
sebelum
dilakukan
intervensi
dan kedua
dilakukan
pada hari
ketiga
menstruasi
setelah
dilakukan
intervensi
F. Lokasi Penelitian
Tempat dan waktu penelitian merupakan sumber data dan dianggap sebagai
Sumatera Selatan
47
1. Populasi
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian remaja putri kelas 1 SMP yang
Slovin yaitu :
Keterangan:
n = besarnya sampel
N = total populasi
n = 25/ (1 + 0,0625)
n = 25/1,0625
n = 23,52
n = 24
3. Teknik Sampling
Kriteria Inklusi :
peneliti
Kriteria Eksklusi :
dismenore.
Alat ukur penelitian merupakan bagian yang sangat vital dalam kegiatan
Alat ukur yang digunakan untuk penelitian ini lembar pengukuran skala
mengalami dismenorea yang diperoleh peneliti dari buku Konsep dan Aplikasi
dari 0-10, yaitu angka 0 menunjukkan tidak ada nyeri, angka 1-3 menunjukkan
nyeri ringan, angka 4-6 menunjukkan nyeri sedang, 7-9 menunjukkan nyeri
1. Uji Validitas
ditampung pada suatu kuesioner dapat mengukur apa yang ingin diukur
(Agung, 2019). Alat ukur yang digunakan untuk penelitian ini adalah
lembar Observasi berupa Numerical Rating Scale (NRS) yang diadopsi dari
penelitian yang dilakukan Li, Liu & Herr dalam dalam (Khazaro, 2020)
nyeri tersebut memiliki validitas dan reliabilitas yang baik. Uji validitas
2. Uji Rehabilitas
secara konsisten memberikan hasil ukuran yang sama tentang sesuatu yang
diukur pada waktu yang berlainan (Agung, 2019). Uji reliabilitas dalam
penelitian ini sesuai dengan penelitian Li, Liu & Herr dalam (Khazaro,
1. Jenis Data
Data primer yaitu data atau informasi yang langsung berasal dari
Scale (NRS).
51
2. Pengumpulan Data
a. Tahap Perencanaan
b. Tahap Pelaksanaan
nyeri)
penelitian.
c. Tahap Pelaporan
data. Pada tahap ini data mentah atau raw data yang telah dikumpulah dan diolah
jawaban yang ada dikuesioner sudah lengkap, jelas relevan dan konsisten.
2. Coding (Pengkodean)
mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat
entry data.
3. Proccessing (Pemrosesan)
Setelah semua isian check list terisi penuh dan benar dan juga sudah
L. Analisa Data
1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat
ada tidaknya hubungan atau pengaruh antara variabel bebas dengan variabel
dua variabel yang meliputi variable independent (aroma terapi lavender) dan
smirnov jika sampel > 50 orang dan menggunakan saphiro wilk jika sampel
< 50 orang dengan ketentuan jika p value ≥ 0,05 berarti data terdistribusi
normal dan jika jika p value < 0,05 berarti data tidak terdistribusi normal.
menggunakan uji non parametrik Wilcoxon dengan ketentuan jika p value <
0,05 berarti ada pengaruh dan jika jika p value ≥ 0,05 berarti tidak ada
pengaruh.
55
DAFTAR PUSTAKA
Adiputra, I. M. S. (2021). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yayasan Kita Menulis.
Agung, A. A. P., & Yuesti, A. (2020). Metodelogi Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif. AB Publisher.
Ahyar, Hardani, and D. (2020). Buku Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif.
CV. Pustaka Ilmu.
Aulia, N. (2021). PENGEMBANGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
(SOP) PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP KUALITAS
TIDUR IBU HAMIL TRIMESTER TIGA.
Azizah, N., Rosyidah, R., & Machfudloh, H. (2020). Efektivitas Inhalasi
Aromaterapi Lavender (Lavendula Augustfolia) dan Neroli (Citrus
Aurantium) terhadap Penurunan Nyeri Proses Persalinan. 6(1), 26–31.
https://doi.org/10.21070/midwiferia.v
Bulan / Minggu
November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni
No. Kegiatan
2023 2023 2024 2024 2024 2024 2024 2024
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Rencana Judul
2. Konsultasi Bab 1-3
3. Ujian Proposal
Revisi Paska Ujian
4.
Proposal
5. Penelitian
6. Penyusunan Bab IV dan V
7. Konsultasi Bab IV dan V
8. Ujian skripsi
9 Revisi paska ujian skripsi
SURAT IZIN SURVEI DATA AWAL
SURAT PERMOHONAN MENJADI SUBJEK PENELITIAN
Kepada Yth,
Saudara/ I Calon Responden
Di –
Tempat
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiwa Program Studi Sarjana Kebidanan STIKES Bakti Pati
Utama
Nama : Nuryanti
Nim : 12120523145
Sehubungan dengan hal tersebut, apabila ibu setuju untuk ikut serta dalam
penelitian ini dimohon untuk menandatangani kolom yang telah disediakan.
Peneliti Responden
(Nuryanti) (…………………….)
SURAT PERSETUJUAN MENJADI SUBJEK PENELITIAN
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
penelitian dan memahami informasi yang di berikan oleh peneliti serta mengetahui
tujuan dan manfaat penelitian maka dengan ini saya sukarela bersedia menjadi
Partisipan
SOP PEMBERIAN AROMA TERAPI LAVENDER
A. Perlengkapan
1. Aromaterapi minyak lavender
2. Tissue
B. Pelaksanaan
1. Perkenalkan diri kepada pasien dan menjelaskan tujuan dan tindakan yang
akan dilakukan
2. Lakukan cuci tangan dan menggunakan handscoon
3. Atur posisi pasien senyaman mungkin
4. Teteskan 3 tetes aromaterapi lavender pada tissue
5. Anjurkan pasien untuk menghirup aromaterapi lavender selama 10 menit
6. Observasi selama 30 menit setelah pemberian aromaterapi
7. Rapikan alat-alat
8. Lakukan evaluasi mual muntah pasien setelah diberikan aromaterapi
lavender (Sari,2020)
LEMBAR PENGUKURAN SKALA NYERI (PRETEST)
Nama :
Usia :
Usia Awal Haid :
Lama Haid :
Hari Haid :
Pengukuran nyeri pra test (sebelum dilakukan aroma terapi lavender)
Petunjuk :
Dibawah ini terdapat sebuah garis lurus yang menunjukkan angka dari 0-10, angka
0 menunjukkan “tidak ada nyeri” dan angka 10 menunjukkan “nyeri buruk sampai
tidak tertahan”. Lingkarilah satu titik sepanjang garis yang telah diberi nomor
sesuai dengan nyeri yang saudari rasakan.
Nama :
Usia :
Usia Awal Haid :
Lama Haid :
Hari Haid :
Pengukuran nyeri post test (setelah dilakukan aroma terapi lavender)
Petunjuk :
Dibawah ini terdapat sebuah garis lurus yang menunjukkan angka dari 0-10, angka
0 menunjukkan “tidak ada nyeri”, angka 1-3 menunjukkan “nyeri ringan”, angka 4-
6 menunjukkan “nyeri sedang” dan angka 7-10 menunjukkan “nyeri berat”.
Lingkarilah satu titik sepanjang garis yang telah diberi nomor sesuai dengan nyeri
yang saudari rasakan.
NIM : 12120523145
Nama : Nuryanti
Tema : Remaja
Judul Skripsi : Pengaruh Aroma Terapi Lavender Terhadap
Nyeri Dismenorea Primer Pada Remaja Putri
di Pondok Pesantren Darul Muttaqin Karang
Melati Komering Ulu Timur
Dosen Pembimbing Utama : Putri Yunita Sari, S.ST., M.K.M
Dosen pembimbing
NIM : 12120523145
Nama : Nuryanti
Tema : Remaja
Judul Skripsi : Pengaruh Aroma Terapi Lavender Terhadap
Nyeri Dismenorea Primer Pada Remaja Putri
di Pondok Pesantren Darul Muttaqin Karang
Melati Komering Ulu Timur
Dosen Pembimbing pendamping : Suparjo.,S.Kp.,M.Kes
Dosen pembimbing
Suparjo.,S.Kp.,M.Kes