Anda di halaman 1dari 39

MATEMATIKA EKONOMI

FUNGSI KUBIK

OLEH:
KELOMPOK 4:
WINDA WULANSARI (1110532012)
CITRA HENDRIANTI TANJUNG (1110512114)
TRI REZEKI R. HARAHAP (1110532011)
VELLYANA PUTRI (1110532020)
ANGGY ARILMA PUTRA (1110533006)
HIKMATUL HADI (1110522131)
FUNGSI

Fungsi ialah suatu bentuk hubungan matematis yang


menyatakan hubungan ketergantungan (hubungan fungsional)
antara satu variabel dengan vaariabel lain. Sebuah fungsi
dibentuk oleh beberapa unsur. Unsur-unsur pembentuk fungsi
adalah variabel, koefisien dan konstanta. Variabel dan koefisien
senantiasa terdapat dalam setiap bentuk fungsi. Akan tetapi
tidak demikian halnya dengan konstanta. Sebuah fungsi, yang
secara kongkret dinyatakan dalam bentuk persamaan atau
pertidaksamaan, mungkin sekali mengandung sebuah konstanta
dan mungkin pula tidak. Walaupun sebuah persamaan atau
sebuah pertidaksamaan tidak mengandung konstanta, tidaklah
mengurangi artinya sebagai fungsi.
Fungsi dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok. Secara garis besar fungsi
dikelompokkan atas kelompok fungsi aljabar dan kelompok fungsi non-aljabar.
Rincian jenis-jenis fungsi selengkapnya dapat dilihat pada skema berikut ini :
FUNGSI KUBIK

Fungsi kubik atau berderajat tiga ialah fungsi


yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah
pangkat tiga.Bentuk umum persamaan fungsi kubik:
Setiap fungsi kubik setidak-tidaknya mempunyai
sebuah titik belok (inflexion point ), yaitu titik
peralihan bentuk kurva dari cekung menjadi
cembung. Selain titik belok, sebuah fungsi kubik
mungkin pula mempunyai satu titik ekstrim
(maksimum atau minimum ) atau dua titik ekstrim
(maksimum atau minimum ). Ada tidaknya titik
ekstrim dalam suatu fungsi kubik tergantung pada
besarnya nilai-nilai b,c dan d di dalam
persamaannya. Dengan demikian terdapat beberapa
kemungkinan mengenai bentuk kurva suatu fungsi
kubik. Kemungkinan-kemungkinan tersebut di
perlihatkan oleh gambar-gambar berikut.
Gambar-ganbar diatas memperlihatkan fungsi-fungsi kubik yang hanya
mempunyai titik belok, tanpa titi ekstrem.Gambar dibawah
memperlihatkan fungsi-fungsi kubik yang mempunyai titik ekstrim.
Sketsalah grafik dari persamaan di bawah ini:

3
x -1 =0
Penyelesaian:

X -3 -2 -1 0 1 2 3
y -27 -8 -2 -1 0 7 26

• y=(-3)3-1 = -27
• y=(-2)3-1 = -8
• y=(-1)3-1 = -2
• y=(0)3-1 = -1
• y=(1)3-1 = 0
• y=(2)3-1 = 7
• y=(3)3-1 =26
Titik Ekstrim dan Titik Belok Fungsi Kubik

Titik maksimum dan titik minimum suatu fungsi


kubik (jika ada), serta titik beloknya, dapat dicari
melalui penulusuran terhadap derivatif pertama dan
derivatif kedua dari fungsinya. Derivatif pertama
berguna untuk menentukan letak titik beloknya.
Perhatikan fungsi kubik berikut dan turunan-turunannya, serta hubungan mereka secara
[fungsi kubik y = f(x)berada di titik ekstrim maksimum]
[fungsi kubik y = f(x)berada di titik ekstrim minimum]
[derivatif pertama berada di titik ekstrim, dalam hal ini titik minimum]

Titik maksimum pada koordinat (2;3,67)


Titik belok pada koordinat (3;3)
Titik minimum pada koordinat (4;2,33)
grafik.
y= x3-3x2+8x-3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....fungsi kubik
y’=x2-6x+8 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . fungsi kuadrat parabolik
y”=2x-6 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .fungsi linear
jika y’=0, x2-6x+8=0, (x-2)(x-4)=0→x1 =2, x2=4
untuk x=x1=2
→y=(2)3-3(2)2+8(2)-3=3,67
[fungsi kubik y = f(x)berada di titik ekstrim maksimum]
→yn= 2(2) – 6 = -2<0 [derivatif kedua negatif]
untuk x=x2=4
→y=(4)3-3(4)2+8(4)-3=2,33
[fungsi kubik y = f(x)berada di titik ekstrim minimum]
→yn= 2(4) – 6 = 2<0 [derivatif kedua positif]
Jika yn=0, 2x – 6 = 0 → x = 3
→y=(3)3-3(3)2+8(3)-3=3
[fungsi kubik y = f(x) berada di titik belok]
y’ = 32 – 6(3) + 8 =-1
[derivatif pertama berada di titik ekstrim, dalam hal ini titik minimum]
Jadi, fungsi kubik y= x3-3x2+8x-3 bearada di :
Titik maksimum pada koordinat (2;3,67)
Titik belok pada koordinat (3;3)
Titik minimum pada koordinat (4;2,33)
2
tentukan y/dx untuk:
d
3 2
y=18x -10x +8x+28
Tentukan titik ekstrem dan titik belok fungsi kubik
sketsalah grafik dari fungsi y=(x+1)(x-1)(x-2)
• x=-2→y=(-2+1)(-2–1)(-2–2 ) =-12
• x=-1→y=(-1+1)(-1-1)(-1-2)= 0
• x=0→y=(0+1)(0-1)(0-2)=2
• x=1→y=(1+1)(1-1)(1-2)=0
• x=2→y=(2+1)(2-1)(2-2)=0
• x=3→y=(3+1)(3-1)(3-2)=8
Penerapan
Ekonomi
Elastisitas Produk
Elastisitas produksi ialah suatu koefisien yang menjelaskan
besarnya perubahan jumlah keluaran (output) yang dihasilkan akibat
adanya perubahan jumlah masukan (input) yang digunakan. Jadi,
merupakan rasio antara presentase perubahan jumlah keluaran
terhadap presentase perubahan jumlah masukan. Jika P melambangkan
jumlah produk yang dihasilkan sedangkan X melambangkan jumlah
faktor produksi yang digunakan, dan fungsi produksi dinyatakan
dengan P = f (X), maka elastisitas produksinya :

Di mana dP/dX adalah produk marjinal dari X [P’ atau f’(X)]


Fungsi produksi suatu barang
ditunjukkan oleh persamaan
P = 6X2 – X3.
Hitunglah elastisitas produksinya
pada tingkat penggunaan faktor
produksi sebanyak 3 unit dan
7 unit!
Biaya Marginal

Biaya marjinal (marginal cost, MC) ialah biaya tambahan


yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit tambahan
produk. Secara matematik, fungsi biaya marjinal merupakan
derivative pertamadari fungsi biaya total. Jika fungsi biaya
total dinyatakan dengan C = f(Q) dimana C adalah biaya
total dan Q melambangkan jumlah produk, maka biaya
marjinalnya :
Utilitas Marginal
Utilitas marjinal (marginal utility, MU) ialah utilitas tambahan yang
diperoleh konsumen berkenaan satu unit tambahan barang yang dikonsumsinya.
Secara matematik, fungsi utilitas marjinal merupakan derivative pertama dari fungsi
utilitas total. Jika fungsi utilitas total dinyatakan dengan di mana U
melambangkan utilitas total dan Q adalah jumlah barang yang dikonsumsi, maka
utilitas marjinalnya :

Karena fungsi utilitas total yang non – linear pada umumnya berbentuk fungsi
kuadrat, fungsi utilitas marjinalnya akan berbentuk fungsi linear. Kurva utilitas
marjinal selalu mencapai nol tepat pada saat kurva utilitas total (U) berada pada
posisi puncaknya.
Produk Marginal
Produk marjinal (MP) ialah produk tambahan yang dihasilkan dari satu unit tambahan faktor poduksi yang digunakan.
Secara matematik, fungsi produk marjinal merupakan derivative pertama dari fungsi produk total. Jika fungsi produk total
dinyatakan dengan P = f(X) dimana P melambangkan jumlah produk total dan X adalah jumlah masukan, maka produk marjinalnya
:

Karena fungsi produk total yang non linear pada umumnya berbentuk fungsi kubik, fungsi produk marjinalnya akan
berbentuk fungsi kuadrat (parabolic). Kurva produk marjinal (MP) selalu mencapai niilai ekstrimnya, dalam hal ini nilai maksimum,
tepat pada saat kurva produk total (P) berada pada posisi titik beloknya ; kedudukan ini mencerminkan berlakunya hukum
tambahan hasil yang semakin berkuranf (the law of the diminishing return). Produk total mencapai pun caknya ketika produk
marjinal nol. Sesudah kedudukan ini, produk total menurun bersamaan dengan produk marjinal menjadi negative. Area di mana
produk marjinal negative menunjukan bahwa penambahan penggunaan masukan yang bersangkutan justru akan mengurangi
jumlah produk total, mengisyaratkan terjadinya disefisiensi dalam kegiatan produksi. Dalam area ini, jika produk total hendak
ditingkatkan, jumlah masukan yang digunakan harus dikurangi.
Efek perpajakan bagi penunggal
Pajak , di samping merupakan sumber penting pendapatan negara,
dapat pula berfungsi sebagai instrumen kendali atas keuntungan “berlebihan”
yang dapat di keduk oleh penungal (monopolist). Pengenaan pajak sebesar t
per unit barang yang di produksi atau di jual oleh penunggal akan
mengakibatkan biaya rata-rata meningkat sebesar Qt, dan biaya totalnya
meningkat sebesar . Akibatnya bukan saja harga barang menjadi lebih mahal,
tetapi juga keuntungan yang diperoleh penunggal menjadi berkurang.
[jika di analisis, dari jumlah 12.150 ini sebesar (10 x 30 = ) 300
merupakan beban pajak total yang ditanggung oleh pihak konsumen ,
11.850 selebihnya ditanggung oleh pihak produsen alias sang penunggal.
Hal ini mencerminkan kebijakan pajak cukup efektif untuk mengendalikan
keuntungan produsen monopolis].
Hubungan biaya marjinal dengan biaya rata-rata.

Dalam ekonomi mikro terdapat hubungan teoritis antara


biaya marjinal dan biaya rata-rata, yakni bahwa pada
saat biaya rata-rata mencapai nilai minimumnya maka
biaya marjinal sama dengan biaya rata-rata minimum
tersebut. Secara grafik hal ini ditunjukkan oleh
perpotongan kurva biaya marjinal dengan kurva biaya
rata-rata pada posisi minimum kurva biaya rata-
rata.secara matematik hubungan tersebut dapat di
jelaskan sebagai berikut :
Lanjutan
Hubungan produk marjinal dengan produk rata-rata

Analog dengan hubungan antara biaya


marjinal dan biaya rata-rata, begitu pula
hubungan antara produk marjinal dan produk
rata-rata. Produk marjinal sama dengan
produk rata-rata pada saat produk rata-rata
mencapai posisi ekstrimnya (dalam hal ini
posis maksimum).
Lanjutan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai