Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PERAN BAZAR THRIFT HUMANITY BAYAR SE-IKHLASNYA UNTUK


KALANGAN MENENGAH KE BAWAH DI DESA SUMBERTLASEH

BIDANG KEGIATAN:

PKM RISET SOSIAL HUMANIORA

Diusulkan Oleh:
M.Ardiyan Pamungkas (21010026)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI CENDEKIA


BOJONEGORO
2022
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Bazar Thrift dibahas dalam penelitian ini bukan pakaian yang mahal,
cantik dan bermerek, tetapi adalah pakaian yang masih bagus (tidak robek, masih
bersih, menutupi aurat dan nyaman dipakai). Masih banyak ditemukan masyarakat
yang masih menggunakan pakaian yang sudah tidak layak dalam artian robek,
sedikit kumal, kekecilan bahkan sudah tipis dan kurang bagus untuk dipandang.
Masih banyak ditemukan masyarakat yang hanya bisa memenuhi kehidupan untuk
makan hari ke hari saja, Salah satu kebutuhan pokok lain yang belum terpenuhi
pakaian yang layak untuk dipakai, karena pakaian salah satu kebutuhan pokok
yang tidak terlepaskan dari kehidupan sehari-hari. Penelitian Monita (2013)
bahwa pakaian yang digunakan bisa menggambarkan bagaimana kehidupan
sehari-hari mereka, latar belakang mereka dan status sosial mereka maka
penampilan harus diutamakan.
Melihat harga baju semakin tinggi, orang-orang dengan kemampuan
menengah kebawah sulit untuk memenuhi kebutuhan sandang, padahal itu juga
sangat penting untuk memberikan rasa nyaman pada badan kita, juga untuk
memenuhi rasa gengsi, penampilan itu penting, bukan?. Di sisi lain, orang dengan
kemampuan menengah keatas merasa bingung untuk mendistribusikan kemana
pakaian bekas mereka yang masih layak dan bagus untuk di salurkan. Untuk itu,
perlu adanya tempat untuk menjual pakaian bekas layak pakai dengan tidak
memberi harga pada pembeli namun Komunitas Humanity memberikan batasan
ambil dua bayar seikhlasnya agar masyarakat yang lain juga bisa memilih baju
Bazar Thrift.
Banyak sekali orang yang lupa untuk menyumbangkan rezeki yang
mereka dapat, maka dari itu kami mempunyai inovasi untuk membuat bazar
pakaian-pakaian bekas layak pakai dengan harga seikhlasnya. Uang hasil bazar
yang terkumpul akan dibelikan sembako atau disedekahkan pada masyarakat yang
kurang mampu.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peran Bazar
Thrift Humanity bagi masyarakat desa Sumbertlaseh?.

1.3 Tujuan Penelitian


Untuk mengetahui bagaimana peran dari Bazar Thrift Humanity untuk masyarakat
kalangan menengah kebawah di Desa Sumbertlaseh

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapakan0 dapat menumbuhkan rasa empati dan


simpati mahasiswa STIE Cendekia Bojonegoro serta kepedulian
pada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan primernya.
2. Manfaat bagi Mahasiswa STIE CENDEKIA
Sebagai praktik mahasiswa STIE CENDEKIA program studi
manajemen sebagai marketing dan bisa menumbuhkan prinsip-prinsip
manajemen.
3. Manfaat bagi Peneliti
Peneliti bisa mengetahui bagaimana jalannya program Bazar Thrift
yang mampu memberikan manfaat banyak orang.

1.5 Luaran
Dari Penelitian ini kami dapat menyimpulkan mahasiswa bisa
mengekspresikan opini mereka dengan adanya dorongan teman dan lingkungan
sehingga mahasiswa mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


A. Sejarah Komunitas
1. Sejarah Komunitas Humanity
komunitas Humanity ini adalah gerombolan mahasiswa STIE CENDEKIA
yang mempunyai opini yang sangat baik dalam sosial bermasyarakat. Dengan
adanya Group WA mereka manfaatkan untuk berunding untuk konsep dan tujuan
komunitas humanity. Mereka selalu berkumpul dengan memikirkan matang-
matang bagaimana jalannya Bazar Thrift yang akan mereka jalankan. Yang
menarik dari penelitian ini adalah kenapa Bazar Thrift ini tidak di bandrol dengan
harga seperti bazar thrifting yang lainnya.

Pelaksana kegiatan Bazar Thrift adalah sebagian Mahasiswa STIE


CENDEKIA dalam bentuk sosial dengan menyumbangkan pakaian bekas. Khusus
untuk mahasiswa semester II yang mengambil program studi manajemen yang
diberikan beban dan tanggung jawab dalam mengelola kegiatan ini tidak
diwajibkan bagi seluruh mahasiswa semester II untuk menyumbangkan pakaian
mereka yang sudah tak terpakai. Dan nantinya akan mereka sortir lagi disalah
satu rumah anggota Humanity untuk memisahkan pakaian layak pakai dan tidak
layak pakai akan di manfaatkan lagi untuk membuat kerajinan tangan dari kain.
Tujuan dari Komunitas Humanity itu sendiri adalah menumbuhkan jiwa
sosial bagi mahasiswa dan masyarakat untuk menyedekahkan sebagian rezekinya
pada orang yang perlu diperhatikan. Dengan cara membeli Bazar Thrift mereka
sudah membantu banyak orang.
Sasaran dari kegiatan Bazar Thrift yang mereka lakukan adalah
masyarakat kalangan menengah kebawah untuk membeli Bazar Thrift. Namun,
100% dari penghasilan penjualan 75% untuk sedekah amal kepada yang
membutuhkan, 25% untuk biaya oprasional jalannya kegiatan Bazar Thrift.
Kegiatan ini selalu ditunggu-tunggu masyarakat karna Lokasi dan Waktu hanya
diberitahukan melalui media WatsApp, Facebook dan Instagram @humanity.id1.
Agar tercipta keadilan bagi penerima manfaat, Tim Humanity menetapkan aturan
sebagai berikut :
1. Mulainya kegiatan yang tidak menentu
2. Satu orang dijatah 2 pakaian bayar seikhlasnya
3. Harus datang sendiri tidak boleh diwakilkan.

Aturan ini dibuat supaya tidak terjadi ketimpangan, memonopoli dalam


mendapatkan pakaian, Semua Tim Humanity kerja keras dalam melayani
masyarakat agar masyarakat puas, senang karena Tim bekerja dengan ikhlas dan
tanpa imbalan karena konsep yang dilakukan lebih kepada nilai sosialnya.
Dilihat dari sisi pendapatan golongan masyarakat saat ini memiliki angka
penghasilan dibawah rata-rata. Itulah mengapa masyarakat kelas menengah
kebawah biasanya hidup dibawah garis kemiskinan. Masyarakat menengah
kebawah yang sangat berpartisipasi untuk memburu pakaian bekas layak pakai
(Bazar Thirft).
Dengan melihat bazar thrift yang sangat di gemari oleh masyarakat kelas
bawah menengah hasil bazar thrift ini kita sumbangkan kepada orang-orang yang
membutuhkan seperti:
a. Pemulung
b. Pengemis
c. Tukang Becak
d. Panti Asuhan
Panti Asuhan tempat impian terbesar kami untuk bisa menyalurkan hasil
dari Bazar Thrift ini. Menyantuni panti asuhan memang bukan hal yang wajib
untuk dilakukan. Akan tetapi dari beberapa sumber menurut islam dikatakan
bahwa menyantuni anak yatim hukumnya fardhu kifayah. Maka dari itu kami
menilai sebuah sosial yang tinggi dan mendapat pahala yang besar adalah disaat
kita menyantuni panti asuhan.

2.2 Penelitian Terdahulu


1. Interaksi Sosial
Berikut adalah dokumen penelitian-penelitian terdahulu yang menjadi
tolak ukur persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang dibuat pada
penelitian ini. Dengan melakukan langkah pencarian dokumen penelitian
terdahulu, diharapkan orisinalitas penelitian ini dapat dilihat sejauh mana. Kajian
penelitian yang mempunyai keterkaitan dengan penelitian ini diantaranya adalah:
Menurut Abdulsyani (1994: 151) dalam (Miraningsih, 2013) interaksi
sosial merupakan hubungan timbal balik antar dua belah pihak seperi antar
individu, individu dengan kelompok, ataupun antar kelompok. Santosa (2004: 11)
dalam (Miraningsih, 2013) mengatakan bahwa interaksi sosial mempunyai
berbagai ciri-ciri diantaranya adalah:
a. Adanya hubungan

Setiap interaksi terdapat hubungan antar individu, individu dengan


kelompok, maupun antar kelompok.
b.Terdapat individu

Setiap interaksi y
ang terjadi dipengaruhi oleh tampilnya individu-individu yang
melaksanakan hubungan.
c. Adanya tujuan

Setiap interaksi sosial yang terjadi memiliki tujuan seperti untuk


mempengaruhi individu yang lain.
d.Adanya hubungan dengan struktur dan fungsi sosial

Terdapat hubungan dengan struktur dan fungsi sosial pada suatu


interaksi terjadi karena individu dalam hidupnya tidak akan dapat
terpisah dari kelompok, kemudian individu juga mempunyai fungsi
dalam suatu kelompok.

2. Transaksi
Penjualan adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk
memenuhi atau memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses
pertukaran (Assauri, 2002:2). Menurut Suryana penjualan adalah
penyajian barang agar konsumen menjadi tertarik dan melakukan
pembelian (Utamy, 2016: 10).
Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
penjualan adalah persetujuan kedua belah pihak antara penjual dan
pembeli, dimana penjual menawarkan suatu produk dengan harapan
pembeli dapat menyerahkan sejumlah uang sebagai alat tukar produk
tersebut sebesar harga jual yang telah disepakati.

0BAB 3
METODE PENELITIAN

2.3 Metodologi
1.Metode Penelitian

Penelitian pertama, Penelitian kualitatif umumnya bersifat deskriptif dan


cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif, dilakukan dengan
situasi yang wajar (natural setting) dan data dikumpulkan umumnya bersifat
kualitatif (Tarigan, 2011:19). Penelitian kualitatif artinya data yang dikumpulkan
bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari naskah
wawancara, catatan lapagan, dokumen pribadi, dan dokumen resmi lainnya
(Lubis, 2012: 129). Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk
mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk
mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah
perkembangan (Rahmani, 2016: 4).
Sumber data yang digunakan adalah data primer. Subjek penelitian ini
adalah masyarakat yang merasakan dampak dari Bazar Thrift, dan objek
penelitiannya adalah Anggota Komunitas Humanity.
Penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi
sebagai metode pengumpulan data:

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap


unsurunsur yang tampak dalam suatu gejala atau gej.ala-gejala dalam objek
penelitian.
2. Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data yang di lakukan
untuk mendapatkan informasi yang digali secara langsung melalui percakapan
tanya jawab. Adapun narasumber yang dijadikan sumber informasi diantaranya
yaitu Masyarakat sekitar, Pembeli, dan anggota komunitas Humanity sendiri.
wawancara ini bertujuan untuk memperoleh data yang tidak didapatkan melalui
observasi dan angket.
3. Dokumentasi.
Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif
dengan melihat atau menganalisisi dokumen-dokumen yang dibuat oleh
subjek atau orang lain. Contoh data-data berupa catatan, transkip, buku,
agenda, foto kegiatan dan sebagainya.

Penelitian kedua, Soni Darmawan dan Tin Budi Utami yang berjudul Pola
Pemanfaatan Ruang Terbuka Pada Permukiman Kampung Kota Tahun 2018:
Lokasi studi kasus yang diambil pada penelitian ini adalah Permukiman Kayu
Besar yang berada di Kota Jakarta dan dikelilingi oleh Kawasan Perkantoran
Pantai Indah Kapuk. Menjelaskan mengenai permasalahan-permasalahan ruang
terbuka yang semakin sempit karena pertumbuhan permukiman yang semakin
padat dan akan berkaitan erat dengan pola pemanfaatan ruang terbuka tersebut.
Metode yang dilakukan dalam penelitian pola pemanfaatan ruang dan interaksi
sosial pada ruang terbuka tersebut adalah metode behavioral mapping,
pengumpulan data dengan survei lokasi, wawancara, mendokumentasikan
kegiatan masyarakat yang kemudian dianalisis menggunakan metode deskriptif
kualitatif, dan analisis ruang teritori, serta ruang privat-publik.
Kesimpulan penelitian ini adalah kampung dan kota mempunyai hubungan
interaksi sosial masyarakat yang sangat erat sehingga mempengaruhi satu dan
yang lainnya, dan dijelaskan bahwa keterbatasan lahan tidak dijadikan masalah
dalam menghambat Komunitas Humanity untuk kegiatan Bazar Thrift atau
berinteraksi dengan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Monita Nur Fitriani Tambulana,et,.et, all (2013) Judul Tren Mengkonsumsi
pakaian bekas di kalangan mahasiswa di kalangan mahasiswa di Yogyakarta.
Soni Darmawan dan Tin Budi Utami yang berjudul Pola Pemanfaatan Ruang
Terbuka Pada Permukiman Kampung Kota Tahun 2018: Lokasi studi kasus yang
diambil pada penelitian ini adalah Permukiman Kayu Besar yang berada di Kota
Jakarta dan dikelilingi oleh Kawasan Perkantoran Pantai Indah Kapuk.

Anda mungkin juga menyukai