Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Membahas tentang manusia berarti membahas tentang kehidupan sosial
dan kebudayaannya, tentang tatanan nilai-nilai, peradaban, kebudayaan,
lingkungan, sumber alam, dan segala aspek yang menyangkut manusia dan
lingkungannya secara menyeluruh. Manusia adalah makhluk hidup ciptaan
Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum
alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan
seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya
dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positif maupun negatif.
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara
dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya
memerlukan lingkungan. Sering kali lingkungan yang terdiri dari sesama
manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang
membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk
kepribadian seseorang.

1
1.2. RUMUSAN MASALAH
1.Bagaiamana proses perkembangan anak?
2.Apa yang dimaksud dengan faktor bawaan dan lingkungan
3.Bagaimana cara mendidik anak yang baik?
1.3. TUJUAN
1.Agar mengetahui hakikat dan makna lingkungan bagi manusia
2.Agar mengetahui hubungan lingkungan dengan kesejahteraan
3.Agar mengetahui pengaruh manusi terhadap alam lingkungannya

2
BAB II
PEMBAHASAN
A.tahap perkembangan anak
Manusia umumnya mengalami pertumbuhan dan
perkembangan,siapapunitu baik yang berjenis kelamin perempuan maupun laki-
laki.Berikut tahapan perkembangan anak
 Tahap perkembangan bayi
Dari satu sampai dua belas bulan, bayi biasanya akan menunjukkan
beberapa tanda perkembangannya. Pada usia tiga hingga enam bulan, bayi
akan perlahan dapat menggerakkan kepala mereka dan bermain dengan
tangannya. Bayi juga akan duduk tanpa bertumpu, mengenali namanya
sendiri, dan mulai mengeluarkan racauan kecil. Pada usia sembilan ke dua
belas bulan, bayi akan mulai merangkak, berjalan dengan tumpuan, dan
menunjuk objek yang diinginkannya dengan telunjuk.
 Tahap perkembangan balita
Balita, seperti banyak yang Anda ketahui, adalah bayi di bawah umur tiga
tahun. Tahap ini ditandai dengan beberapa perkembangan kemampuan
motoriknya, seperti berjalan tanpa bantuan, menaiki tangga yang rendah,
atau melompat-lompat di satu tempat. Balita juga akan mendapatkan
kemampuan untuk memegang krayon, menggambar lingkaran, menumpuk
balok mainan, berbicara dalam kalimat pendek, atau mengikuti instruksi
sederhana.
 Tahap perkembangan pra-sekolah
Dalam usia tiga hingga lima tahun, biasanya kemampuan motorik pada
anak-anak akan mengalami peningkatan pesat. Biasanya pada usia ini,
anak-anak sudah dapat melakukan kegiatan seperti memakai baju sendiri,
menggambar makhluk hidup, melempar bola, melompati tali, atau berdiri
dengan satu kaki lebih dari sepuluh detik.
 Tahap perkembangan usia sekolah
Usia sekolah adalah anak-anak yang usianya telah mencapai enam hingga
dua belas tahun. Anak-anak pada usia ini telah memperoleh kepercayaan
diri, memecahkan masalah, mandiri dan bertanggung jawab. Hubungan
pertemanan di sekolah akan menjadi salah satu faktor yang paling penting
dalam pertumbuhan anak-anak usia ini.Pada tahap ini, anak-anak juga
akan menunjukkan kecenderungan mereka dalam bersikap. Anak yang

3
menunjukkan tanda-tanda mengidap ADHD biasanya memiliki masalah
dalam berkonsentrasi, mudah terdistraksi, dan sulit untuk fokus.
 Tahap perkembangan remaja.
Tahap ini ditandai oleh perubahan yang cepat pada tubuh, pikiran serta emosi-
nya. Pada saat anak Anda mencapai usia remaja, mungkin Anda akan kewalahan
dengan cara bersikapnya yang kadang sulit ditebak. Pada usia sampai 14 tahun,
remaja biasanya menunjukkan kemampuan untuk berpikir layaknya orang
dewasa – walau sesaat kemudian mereka akan meledakkan emosi-nya seperti
anak-anak berusia enam tahun.Anda tidak perlu khawatir, anak-anak dalam usia
remaja ini sedang dalam proses tumbuh jadi dewasa dan belajar untuk menjadi
individu yang independen. Berikanlah ruang yang ia butuhkan dan dukung anak
Anda saat ia membutuhkannya, karena hal tersebut yang akan membantunya
untuk tumbuh menjadi pribadi yang cakap.

Walau terdapat tanda-tanda awam dalam tiap tahapan tumbuh kembang


anak, patut Anda pahami juga bahwa setiap anak biasanya memiliki sifat
yang berbeda-beda.
Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga memiliki sifat seperti pemalu,
mudah marah, atau bahkan supel dan mudah bergaul. Sebagai
pengawasnya, pastikan bahwa Anda memberikannya perhatian dan
penanganan yang sesuai dengan sifat dan kebutuhan khusus-nya, sehingga
Anda dapat membantu prosesnya menuju dewasa dengan menerapkan
disiplin dan kasih sayang yang tepat.

B.Faktor bawaan dan Faktor Lingkungan


 Faktor bawaan atau keturunan (hereditas) merupakan faktor pertama yang
mempengaruhi tumbuh kembang anak. Faktor ini dapat diartikan sebagai semua
ciri atau karakteristik individu yang diwariskan kepada anak atau segala potensi
baik fisik maupun psikis yang dimiliki seseorang sejak masa pembuahan sebagai
warisan dari orangtua. Faktor bawaan disebut pula sebagai faktor endogen. Faktor
endogen adalah faktor yang dibawa oleh individu sejak dalam kandungan hingga
kelahiran. Oleh karena individu itu terjadi dari bertemunya ovum dari ibu dan
sperma dari ayah, maka tidak mengherankan kalau faktor endogen yang dibawa
oleh individu itu mempunyai sifat-sifat seperti orangtuanya. Seperti pepatah
Indonesia yang menyatakan “Air di cucuran akhirnya jatuh ke pelimbahan juga”
ini berarti bahw Ada beberapa hal di faktor endogen ini. Kenyataan menunjukkan
bahwa setiap individu yang dilahirkan ke dunia akan membawa pembawaan
tertentu, terutama sifat-sifat yang berhubungan dengan faktor kejasmanian.
Misalnya bentuk/struktur tubuh, warna rambut, warna kulit, warna mata, bentuk
wajah, dan sebagainya. Sifat-sifat ini merupakan sifat-sifat yang mereka dapatkan
karena faktor keturunan, seperti yang dikenal dengan hukum Mendel. Faktor
pembawaan yang berhubungan dengan keadaan jasmani umumnya tidak dapat

4
diubah. Bagaimanapun besarnya keinginan orang untuk mempunyai warna kulit
yang putih bersih, tidak akan terlaksana kalau faktor keturunan kulitnya berwarna
hitam atau coklat, demikian pula halnya dengan yang lain-lain.
Faktor yang kedua adalah faktor lingkungan. Lingkungan dapat diartikan
sebagai berbagai peristiwa, situasi dan kondisi di luar individu yang secara
langsung maupun tidak langsung.mempengaruhi tumbuh kembang anak atau
perkembangan individu. Lingkungan ini terdiri atas lingkungan fisik dan
lingkungan sosial.
1.Lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang bersifat fisik yang ada di sekitar
individu seperti keadaan rumah, pekarangan, sawah, tanah, air, musim dan
sebagainya. Lingkungan fisik sering disebut juga lingkungan alam. Lingkungan
alam yang berbeda akan memberi pengaruh yang berbeda pula pada individu.
Misalnya: daerah pegunungan akan memberikan pengaruh yang lain bila
dibandingkan dengan daerah pantai. Daerah yang mempunyai musim dingin akan
memberikan pengaruh yang berbeda dengan daerah yang penuh dengan musim
panas.
2.lingkungan sosial adalah meliputi seluruh manusia dengan berbagai interaksinya
yang menciptakan lingkungan pergaulan yang khas. Lingkungan sosial
merupakan lingkungan masyarakat, di mana dalam lingkungan masyarakat ini
terdapat interaksi individu satu dengan individu lain. Keadaan masyarakatpun
akan memberikan pengaruh tertentu terhadap perkembangan individu.
Lingkungan sosial biasanya dibedakan atas:
(1) Lingkungan sosial primer, yaitu lingkungan sosial di mana terdapat hubungan
yang erat antara anggota satu dengan anggota yang lain, anggota satu saling kenal
mengenal dengan baik dengan anggota lain. Oleh karena itu di antara anggota
telah ada hubungan yang erat, maka sudah tentu pengaruh dari lingkungan sosial
ini akan lebih mendalam bila dibandingkan dengan lingkungan sosial yang
hubungannya tidak erat;
(2) Lingkungan sosial sekunder, yaitu lingkungan sosial yang hubungan anggota
satu dengan anggota lain agak longgar. Pada umumnya anggota satu dengan
anggota lain kurang atau tidak saling kenal mengenal. Karena itu pengaruh
lingkungan sosial sekunder akan kurang mendalam bila dibandingkan dengan
pengaruh lingkungan sosial primer. Dengan demikian, lingkungan juga sering
diterjemahkan sebagai keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi atau kondisi) fisik
atau sosial yang mempengaruhi tumbuh kembang anak.
Faktor lingkungan disebut juga faktor eksogen, yaitu faktor yang datang
dari luar individu, merupakan pengalaman-pengalaman, alam sekitar, pendidikan
dan sebagainya yang sering dikemukakan dengan pengertian milleu. Pengaruh
pendidikan dan pengaruh lingkungan sekitar itu sebenarnya terdapat perbedaan.
Pada umumnya pengaruh lingkungan bersifat pasif, dalam arti bahwa lingkungan
tidak memberikan suatu paksaan kepada individu. Lingkungan memberikan
kemungkinan-kemungkinan atau kesempatan-kesempatan kepada individu.
Bagaimana individu mengambil manfaat dari kesempatan yang diberikan oleh
lingkungan tergantung kepada individu yang bersangkutan. Tidak demikian

5
halnya dengan pendidikan. Pendidikan dijalankan dengan penuh kesadaran dan
sistematis untuk mengembangkan potensi-potensi ataupun bakat-bakat yang ada
pada individu sesuai dengan cita-cita atau tujuan pendidikan. Dengan demikian
pendidikan itu bersifat aktif, penuh tanggung jawab dan ingin mengarahkan
perkembangan individu ke suatu tujuan tertentu.
Sekalipun pengaruh lingkungan tidak bersifat memaksa, namun tidak
dapat dipungkiri bahwa peranan lingkungan cukup besar dalam perkembangan
individu. Lingkungan tumbuh kembang anak dapat berupa lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan kelompok teman sebaya.
Lingkungan keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya
mengembangkan pribadi anak. Perawatan orangtua yang penuh kasih sayang dan
pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan, baik agama maupun sosial budaya yang
diberikannya merupakan faktor yang menguntungkan untuk mempersiapkan anak
menjadi pribadi dan anggota masyarakat yang sehat. Hal itu berarti, sikap dan
perlakuan orangtua terhadap anak memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
kepribadian dan perkembangan psikis anak.1
C. Cara Mendidik Anak yang baik
Mendidik anak bukan urusan satu kali atau dua kali.melainkan,mendidik
anak harus konsisten agar anak tersebut memang benar-benar paham akan apa
yang diajarkan orangtua kepadanya.Redaksi cara mendidik anak banyak
ragamnya,tinggal orangtua ingin mengarahkan anaknya menjadi pribadi yang
gimana setelah besar nanti.berikut beberapa cara cara mendidik anak;
 Selalu berbicara dengan tenang,tidak berteriak atau mengeluarkan nada
tinggi
Selain mengajarkan kesabaran kadang kebenaran tiak harus disuarakan dengan
lantang,danjuga sebagai bentuk penghormatan atas anugerah yang diberikan
allah kepadanya berupa anak.
 Memuliakan anak-anak bukan berarti memanjakannya,bersamaan dengan
menanamkan etika dan norma-norma moral kepada anak-anak.
 Dalam menndidik anak harus dengan kesabaran,sebab karakter anak
berbeda-beda.Rasulullah juga menekankan kekuatan mental lebih penting
daripada kekuatan jasmani
 Selalu ajarkan anak bersamaan dengan contoh tindakan2

BAB III
PENUTUPAN
1.SIMPULAN

1
https://sendangsari-kulonprogo.desa.id/index.php/artikel/2020/1/2/memahami-faktor-faktor-
yang-mempengaruhi-tumbuh-kembang-anak
2
https://nu.or.id/nasional/cara-mendidik-anak-di-era-digital-agar-sopan-dan-lemah-lembut-
FCxBV

6
Selama ini kita sebagai orangtua masih menganggap anak sebagai harta yang tak
ternilai harganya. Karena selain sebagai tempat bergantung di hari tua, anak juga
menjadi asset yang tak ternilai harganya untuk mengangkat derajat orangtua,
penyambung cita-cita, menjadi sumber topangan ekonomi ketika orangtua tidak
mampu lagi bekerja serta menjadi sumber kebahagiaan bagi pasangan suami isteri.
Tentu saja anak yang dimaksud adalah anak yang berkualitas, yakni anak yang
tidak saja sehat, cerdas dan trampil, tetapi juga berbudi pekerti luhur serta
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Menjadikan anak yang berkualitas, sudah barang tentu bukan hal yang mudah.
Banyak hal yang harus dilakukan, tetapi juga banyak pula yang harus dipahami
dan dimengerti. Salah satunya adalah mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
tumbuh kembang anak. Faktor-faktor ini perlu diperhatikan, agar kita tidak salah
langkah dalam mendidik anak serta tidak memaksakan kehendak pada anak
sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optima

Anda mungkin juga menyukai