Dokumen - Tips - Glaukoma Fakolitik 561ac3a15a16a
Dokumen - Tips - Glaukoma Fakolitik 561ac3a15a16a
PENDAHULUAN
Glaukoma adalah suatu neuropati optik kronik didapat yang ditandai oleh
disertai peningkatan tekanan intraokular. Glaukoma berasal dari kata Yunani glaukos
yang berarti hijau kebiruan, yang memberikan kesan warna tersebut pada pupil
penderita glaukoma. 1,2
bertambahnya produksi cairan mata oleh badan siliar dan berkurangnya pengeluaran
caira mata di daerah sudut bilik mata atau di celah pupil (glaukoma hambatan pupil).2
1. Glaukoma primer
2. Glaukoma kongenital
- Perubahan lensa
- Kelainan uvea
- Trauma
1
- Bedah
4. Glaukoma absolut
1. Glaukoma sudut sempit primer dan sekunder, (dengan blockade pupil atau
Pada sebagian besar kasus, glaukoma tidak disertai dengan penyakit mata lainnya
adalah gangguan aliran keluar aqueous humor akibat kelainan sistem drainase sudut
bilik mata depan (glaukoma sudut terbuka) atau gangguan akses aqueous humor ke
penyakit mata lain disebut glaukoma sekunder. Golongan penyakit ini sulit
hipermatur. Terjadi reaksi peradangan di bilik mata depan, dan penyumbatan oleh
2
Pada semua pasien glaukoma, perlu tidaknya diberikan terapi dan efektifitas
Pemeriksaan oftalmologik rutin penting untuk semua pasien yang berusia lebih dari
melakukan skrining teratur setiap 2 tahun sekali sejak usia 35 tahun dan setahun
sekali sejak usia 50 tahun. Tujuan terapi glaukoma adalah pengontrolan tekanan
intraokular dengan cara-cara medis dan bedah, serta mengatasi penyakit yang
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
glaukoma sudut terbuka dengan onset tiba-tiba yang dapat disebabkan oleh katarak
B. EPIDEMIOLOGI
terjadi di negara maju, karena akses yang lebih besar untuk perawatan kesehatan dan
operasi katarak yang lebih awal. Kebanyakan kasus sembuh setelah ekstraksi katarak
dengan perbaikan penglihatan dengan sangat baik. Tidak ada predileksi ras dan jenis
kelamin, dan pada biasanya terjadi pada usia tua. Pasien termuda yang dilaporkan
C. ETIOLOGI
Glaukoma fakolitik biasanya terjadi akibat katarak hipermatur, dimana lensa yang
mencair keluar melalui kapsul yang utuh akan tetapi mengalami degenerasi. Masa
lensa yang terdapat di dalam bilik mata depan mengundang sel radang dan sebabkan
penyumbatan trabekular.2,6
4
D. FISIOLOGI AQUEOUS HUMOR
tahanan terhadap aliran keluarnya dari mata. Aqueous humor adalah suatu cairan
jernih yang mengisi bilik mata depan dan belakang. Volumenya adalah sekitar 250 μl,
humor serupa dengan plasma, kecuali cairan ini memiliki konsentrasi askorbat,1
piruvat, dan laktat yang lebih tinggi protein, urea dan glukosa yang lebih rendah.
stroma prosesus ciliares dimodifikasi oleh fungsi sawar dan prosesus sekretorius
epitel siliaris. Setelah masuk ke bilik mata belakang, aqueous humormengalir melalui
pupil ke bilik mata depan lalu ke anayaman trabekular di sudut bilik mata depan.
5
Anyaman trabekular terdiri atas berkas-berkas jaringan kolagen dan elastik yang
dibungkus oleh sel-sel trabekular membentuk suatu jaringan dengan ukuran pori-pori
yang semakin mengecil sewaktu mendekati kanal Schlemm. Kontraksi otot siliaris
Saluran eferen dari kanal schlemm (sekitar 30 saluran pengumpul dan 12 vena
aqueous) menyalurkan cairan ke dalam sistem vena. Sejumlah kecil aqueous humor
keluar dari mata antara berkas otot siliaris ke ruang suprakoroid dan ke dalam system
ga
E. PATOGENESIS
berat molekul tinggi yang melalui kapsul lensa anterior intak akibat respon inflamasi
dan penyumbatan trabekular meshwork oleh protein yang memuat makrofag dan
debris inflamasi.5
6
Sebagian katarak stadium lanjut dapat mengalami kebocoran kapsul lensa
bilik mata depan. Terjadi reaksi peradangan di bilik mata depan. Obstruksi trabekular
disebabkan oleh protein lensa dengan berat molekul tinggi yang bocor melalui kapsul
intak ke dalam aqous humor. Protein lensa sarat makrofag yang juga berkontribusi
F. MANIFESTASI KLINIS
Secara klinis glaukoma terjadi secara akut dengan edema kornea, pasien
khususnya mengalami nyeri onset akut, penurunan penglihatan, keluar air mata, dan
fotofobia. Pada pemeriksaan ditemukan edema kornea, eksudat seluler dalam bilik
anterior sering dengan hipopion, partikel kristalina pada bilik anterior, semi dilatasi
7
pupil dengan sudut bilik mata terbuka lebar dan lensa dengan katarak hipermatur
G. DIAGNOSIS
1. Anamnesis
akut nyeri, kemerahan, keluar air mata, fotofobia dan penurunan penglihatan lebih
lanjut. Penglihatan mungkin hanya berupa persepsi cahaya yang tidak akurat
partikel kristalina pada bilik anterior, semi dilatasi pupil, lensa dengan katarak
8
Gambar 5. Pasien dengan glaukoma fakolitik
3. Pemeriksaan Penunjang
hipermatur.3
yang diangkat dari dalam infiltrate, (c) gambar slit lamp setelah 1 bulan
operasi meninggalkan
9
b. Gonioskopi 3
c. Temuan Histologi
(a) (b)
berbusa dengan makrofag (*). Sebuah leukosit (panah putih) dan eritrosit
(panah hitam) juga terlihat. 4
H. DIAGNOSIS BANDING
Glaukoma sudut tertutup akut terjadi bila terbentuk iris bombe yang
menyebabkan oklusi sudut bilik mata depan oleh iris. Ditandai oleh
dan muntah, peningkatan TIO yang mencolok, bilik mata depan dangkal
10
gonioskopi untuk memastikam adanya predisposisi anatomi terhadap
2. Glaukoma fakomorfik
bombe. Ruang anterior dangkal dan dilatasi pupil. Lensa biasanya opak.3
3. Glaukoma neovaskular
oleh iskemia retina yang luas seperti terjadi pada diabetik retinopati stadium
lanjut dan oklusi vena sentralis retina iskemik. Glaucoma mula-mula timbul
I. PENATALAKSANAAN
1. Perawatan medis
menggunakan kombinasi obat topikal dan sistemik yang menurunkan TIO. Terapi
11
Adapun obat-obat anti-glaukoma sebagai berikut:3
a. Beta-bloker
Farmakologi
simpatis.
A. Reseptor alfa-1 lokasinya pada arteriol, otot dilator pupil dan otot
D. Reseptor beta-2 lokasinya di bronkus dan epitel siliar (β2 > β1).
aqueous.
berguna pada semua tipe glaukoma tapi sekitar 10% populasi tidak ada
12
merupakan agen kardioselektif yang tersedia untuk pengobatan glaukoma.
TIMOLOL
1. Sediaan
2. Efek samping okular termasuk alergi, erosi epitel punktata kornea, dan
kongestif.
pada asma yang sudah ada atau obstruksi pulmonary kronik berat.
13
• Oklusi lakrimal setelah instilasi, oleh penutupan mata dan
sekitar 50%.
Beta-bloker lain
1. Betaxolol (Betopic) 0,5% b.d. meskipun efek hipotensi ocular lebih kecil
3. Carteolol (Teoptic) 1%, 2%, sama dengan timolo tapi juga mempunyai
daripada timolol.
b. Alfa-2-agonis
14
1. Brimonidine (Alphagan) 0,2% b.d merupakan agonis alfa-2 selektif yang
lebih baik dari betaxolol. Efek samping okular utama adalah konjungtivitis
c. Analog Prostaglandin
uveoskleral.
LATANOPROST
4. Efek samping sistemik termasuk sakit kepala dan gejala saluran napas
atas.
Sediaan Lain
15
2. Bimatoprost (Lumigan) 0,3%, memfasilitasi aliran uveosklera, juga
d. Miotik
• Pada glaukoma primer sudut tertutup, kontraksi spinkter pupil dan hasil
PILOKARPIN
aqueous.
Dorzolamide 2% t.i.d.
• Brinzolamide 1% t.i.d.
16
Sediaan
Onset kerja dalam1 jam dengan puncak 4 jam dan durasi mencapai 12
jam.
dengan puncak pada 30 menit dan durasi sampai 4 jam. Berguna untuk
g. Agen hiperosmotik
Menghasilkan gradien osmotik antara cairan mata dan plasma. Tidak untuk
• Gliserin (larutan 50% dibuat dari Gliserin USP [450 mL, Humco,
17
Manitol (Osmitrol)
Mengurangi TIO ketika tekanan tidak dapat diturunkan dengan cara lain.
Awalnya menilai fungsi ginjal yang memadai pada orang dewasa dengan
tes pemberian dosis 200 mg / kg, diberikan IV selama 3-5 menit. Harus
menghasilkan urin setidaknya 30-50 mL / jam urin lebih dari 2-3 jam.
2. Perawatan bedah
ke dalam rongga vitreous, prosedur pilihan adalah pars plana vitrectomy dengan
J. KOMPLIKASI
bahan lensa ke dalam segmen posterior, luka pada kornea, dan prolaps vitreus.4
18
K. PROGNOSIS
hasil yang buruk. Pada kebanyakan kasus, pengobatan untuk menurunkan TIO dapat
dihentikan setelah ekstraksi katarak. Sebagian kecil pasien mengalami kenaikan TIO
19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
fakolitik biasanya terjadi akibat katarak hipermatur. Pada umumnya terjadi di negara-
negara yang belum berkembang dimana banyak terdapat pasien katarak. Sebagian
fakolitik terjadi akibat kebocoran mikro protein lensa dengan berat molekul tinggi
yang melalui kapsul lensa anterior intak akibat respon inflamasi dan penyumbatan
nyeri, kemerahan, keluar air mata, fotofobia dan penurunan penglihatan lebih lanjut.
Tekanan intraokular (TIO) meningkat pada glaukoma fakolitik, terjadi edema kornea,
eksudat seluler dalam bilik anterior, partikel kristalina pada bilik anterior, semi
dilatasi pupil, lensa dengan katarak hipermatur disertai masa seperti susu di dalam
bilik mata depan, dapat membentuk pseudohipopion jika sangat padat, tampak
menggunakan kombinasi obat topikal dan sistemik. Terapi medis hanya sementara
20
adalah ekstraksi katarak setelah TIO dikontrol secara medis. Komplikasi yang dapat
timbul akibat glaukoma fakolitik adalah hilangnya penglihatan akibat glaukoma yang
tidak terkontrol dan/atau edema kornea persisten. Prognosis sangat baik, dengan
21
DAFTAR PUSTAKA
1. Riordan P, Whitcher JP. Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum. Edisi ke-17.
2. Ilyas S. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke-3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;
2008.
4. Yi, Kayoung. Phacolytic Glaucoma. 2013 May 30 [cited 2013 June 11];[9
http://emedicine.medscape.com/article/1204814
glaucoma. 2012 [cited 2013 June 9];[2 screens]. Available from: URL
HYPERLINK http://casereports.bmj.com/content/2012/bcr-2012-006330.full.pdf
6. Levin GM. Glaucoma Part 1- Diagnosis. 2005 Jan 17 [cited 2013 June 12].
http://cyberounds.com/cmecontent/art269.html?pf=yes
7. Faradilla N. Glaukoma dan katarak senilis. [serial online] 2009[cited 2013 Mei
DrsMed.tk
8. Kent C. Uveoscleral outflow. 2010 March 19 [cited 2013 June 12]. Available
http://www.helathcareonline.org/webservice/reviewofophtalmology.aspx
22
9. Song J, Allingham RR. Glaucoma: Treating Phacolytic Glaucoma. 2013 [cited
http://www.aao.org/publications/eyenet/200407/glaucoma.cfm
http://downloads.hindawi.com/crim/ophmed/2011/850919.pdf
23