Anda di halaman 1dari 19

SISTEM AKUNTANSI

(Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Pengantar Akuntansi)

Disusun:

KELOMPOK II

1. Evelit Cicionta Br Tarigan 22304040 6. Lingling Hulalata 22304013

2. Felsy M. Rumondor 22304099 7. Louisha Sondakh 22304067

3. Ferzenia F. Dunggio 22304076 8. Mentari Wowor 22304015

4. Gloria Warouw 22304018 9. Marsena Mamahit 22304054

5. Lady Vhrichillia Tanzil 22304002

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat dan
Hidayah-Nya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan
mengenai mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan judul “SISTEM AKUNTANSI”.

Dengan makalah ini kami diharapkan mahasiswa mampu untuk memahami makna dari
Demokrasi Indonesia. Kami sadar makalah ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak, agar
bisa menjadi lebih baik lagi.

Kami berharap semoga makalah ini dapat memberi informasi yang berguna bagi
pembacanya, terutama mahasiswa. Supaya kelak menjadi pribadi yang bersistem akuntansi,
karena kita adalah penerus Bangsa Indonesia.

Penulis

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR------------------------------------------------------------------------------------!

DAFTAR ISI------------------------------------------------------------------------------------------------!!

BAB I PENDAHULUAN---------------------------------------------------------------------------------1

1.1.------------------------------------------------------------------------------------------------------------L
ATAR BELAKANG----------------------------------------------------------------------------------1
1.2.------------------------------------------------------------------------------------------------------------R
UMUSAN MASALAH-------------------------------------------------------------------------------2
1.3.------------------------------------------------------------------------------------------------------------T
UJUAN--------------------------------------------------------------------------------------------------3

BAB II PEMBAHASAN----------------------------------------------------------------------------------4

2.1. SISTEM AKUNTANSI DASAR------------------------------------------------------------------4

2.2. SISTEM AKUNTANSI MANUAL---------------------------------------------------------------8

2.3. BUKU BESAR PEMBANTU----------------------------------------------------------------------9

2.4. JENIS-JENIS JURNAL KHUSUS----------------------------------------------------------------9

2.5. TAHAPAN PENCATATAN DALAM JURNAL KHUSUS---------------------------------12

BAB III PENUTUP----------------------------------------------------------------------------------------14

3.1. KESIMPULAN---------------------------------------------------------------------------------------14

DAFTAR PUSTAKA-------------------------------------------------------------------------------------15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mencatat dan melaporkan informasi
keuangan yang disediakan bagi perusahaan atau suatu organisasi bisnis. Untuk memenuhi
kebutuhan informasi keuangan bagi perusahaan maka perlu disusun sistem akuntansi.
Dengan adanya penerapan sistem akuntansi dalam perusahaan diharapkan semua aktifitas
perusahaan dapat berjalan baik terutama yang berkaitan erat dengan lajunya arus kas. Karena
sifat kas yang mudah sekali diselewengkan maka perlu adanya suatu sistem akuntansi yang
sesuai agar pelaksanaan dan penggunaan uang kas benar-benar digunakan untuk pembiayaan
pengeluaran perusahaan. Sistem akuntansi tersebut adalah sistem akuntansi pengeluaran kas
(Mulyadi, 2016: 3).
Kas dilihat dari sifatnya merupakan aktiva yang paling lancar dan hamper setiap
transasksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas. Kas merupakan komponen penting
dalam kelancaran jalannya kegiatan operasional perushaaan. Karena sifat kas yang mudah
sekali di selewengkan sehingga diperlukan pengendalian intern terhadap kas dengan
memisahkan fungsi-fungsi penyimpanan, pelaksanaan dan pencatatan. Selain itu juga di
adakan pengawasan yang ketat terhadap fungsi-fungsi pengeluaran kas. Tanpa adanya
pengendalian intern akan mudah terjadi penggelapan uang kas.
PT. Andalan Pacific Samudra Surabaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
dibidang jasa yang menyediakan beberapa pelayanan jasa untuk memperlancar perdagangan
internasional, salah satu pelayanan jasanya adalah international freight forwarding.
Segmentasi jasa freight forwarding dalam PT. Andalan Pacific Samudra Surabaya mencakup
Ocean and Air Freight, layanan door to door, distribusi, truk darat, pergudangan dan custom
clearance. Jasa freight forwarding di PT. Andalan Pacific Samudra Surabaya meliputi
pengumpulan muatan disuatu gudang tertentu, memantau pergerakan peti kemas selama
dalam perjalanan menuju pelabuhan, menyampaikan pemberitahuan kedatangan kapal
kepada buyer, bisa juga melakukan pengepakan barang, serta berperan besar pada proses
penagihan biaya pengiriman barang dengan menggunakan kapal laut (Ocean Freight), dan
lain-lain.
Sistem akuntansi pada PT. Andalan Pacific Samudra Surabaya menerapkan pembayaran
biaya-biaya atas pengeluaran perusahaan dengan menggunakan sistem voucher pengeluaran
dibayar tunai untuk semua pengeluaran kas yang diperlukan oleh perusahaan baik yang
jumlah nominalnya besar maupun relative kecil. Prosedur dalam pengeluaran uang kas
perusahaan juga perlu diterapkan guna mengetahui uang kas yang telah dikeluarkan oleh
perusahaan sehingga penyelewengan dan penggelapan uang kas dapat dicegah.
Manajemen dalam menciptakan suatu sistem yang baik harus menetapkan tanggung
jawab secara jelas dan tiap orang harus memiliki tanggung jawab untuk tugas yang diberikan
padanya. Apabila perumusan tanggung jawab tidak jelas maka jika terjadi suatu kesalahan
akan sulit untuk mencari siapa yang bertanggung jawab atas kesalahan tersebut.
Penulis menemukan masalah di dalam perusahaan antara lain, Pertama pengendalian
intern yang kurang baik sehingga pegawai dapat dengan mudah meminjam uang perushaan
untuk keperluan pribadi di karenakan semua penerimaan uang kas perushaan tidak langsung
di seetorkan ke bank melainkan disimpan lebih dahulu di brankas yang kuncinya dipegang
oleh kasir. Kedua, tidak adanya pemisahan tugas secara tepat sehingga petugas yag
bertanggung jawab menangani transaksi kas dan menyimpan kas merangkap sebagai petugas
pencatat transaksi kas sehingga uang kas dengan mudah dapat di selewengkan. Ketiga,
kurang adanya pengawasan yang ketat terhadap fungsi-fungsi pengeluaran kas dan tidak ada
tanggung jawab yang jelas. Keempat, ketika melakukan transaksi kreditur hanya menerima
cek tetapi tidak menerima tanda bukti kas keluar (BKK).

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Sistem Akuntansi Dasar
2. Sistem Akuntansi Manual
3. Buku Besar Pembantu
4. Jenis-Jenis Jurnal Khusus
5. Tahapan Pencatatan Dalam Jurnal Khusus
1.3. TUJUAN
1. Kita dapat mengetahui sistem akuntansi dasar
2. Kita dapat mengetahui sistem akuntansi manual
3. Kita dapat mengetahui buku besar pembantu
4. Kita dapat mengetahui jenis-jenis jurnal khusus
5. Kita dapat mengetahui tahapan pencatatan dalam jurnal khusus
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SISTEM AKUNTANSI DASAR


Akuntansi dasar mempelajari tentang pengukuran, penjabaran, atau pemberian
kepastian mengenai informasi keuangan yang akan diberikan kepada pihak terkait baik
pribadi, investor untuk menilai usaha atau pemilik usaha. Sebagai seorang pemilik
perusahaan, memahami lebih dalam tentang akuntansi merupakan hal yang dapat
membantu anda untuk mengontrol kondisi perusahaan anda.
Akuntansi dasar meliputi konsep debit-kredit, perjurnalan, peostingan jurnal ke
buku besar, membuat neraca saldo atau neraca percobaan, dan menyajikan laporan-
laporan keuangan. Selain itu, anda juga perlu memahami persamaan akuntansi dasar.
Pengertian persamaan akuntansi dasar adalah hubungan antara harta, utang, dan modal
yang dimiliki perusahaan.
Tujuannya adalah sebagai dasar pencatatan pada sistem akuntansi yang artinya
setiap kali terjadi transaksi harus dicatat dalam dua aspek yaitu sisi kiri (aktiva) dan sisi
kanan (passive). Jika perubahan muncul akibat kejadian transaksi keuangan, maka
keseimbangannya juga harus selalu dipertahankan. Untuk mempermudah anda harus
memahami konsep ALOE.

Berikut penjelasan dari ALOE:

A=Assets (asset)

L=Liabilitas (kewajiban)

O E=Owner’s Equity (ekuitas pemilik/modal usaha)

RUMUS:
Aset (aktiva) = Kewajiban (Passiva)+Modal (passive)

Seorang akuntan harus memahami pengertian akun terlebih dahulu. Akun


merupakan elemen penting dalam pencatatan. Akun sendiri berfungsi sebagai formulir
untuk mencatat transaksi sejenis dan dapat merubah komposisi harta, kewajiban, dan juga
modal usaha sehingga memudahkan seorang akuntan dalam menyusun laporan.

Akun dalam akuntansi terdiri dari 2 jenis yaitu sebagai berikut:

 Akun rill: akun yang dicatat pada neraca meliputi harta (asset), kewajiban, dan
juga modal.
 Akun nominal: akun yang dicatat pada laporan laba/rugi yang meliputi
pendapatan dan beban.

Pada nama akun biasanya diikuti dengan nomor akun dan juga saldo normal. Saldo
normal adalah saldo yang menempatkan sebuah akun berada di posisi debit dan kredit.

NO NAMA AKUN SALDO NORMAL


AKU
N
1 Aset Debit
2 Utang Kredit
3 Modal Kredit
4 Pendapatan Kredit
5 Beban Debit

Untuk memahaminya berikut penjabaran dari masing-masing nama akun:

 Harta/aktiva atau asset dapat diartikan sebagai segala sumber daya yang dimiliki
oleh suatu perusahaan atau organisasi yang berguna (ekonomis) di masa kini dan
masa datang.
 Utang memiliki arti sebagai tuntutan atau hal yang harus dibayarkan kepada pihak
lain padda jangka waktu tertentu.
 Modal adalah hak kekayaan dari perseorangan sebagai pemilik usaha atau
organisasi antara selisih harta/aktiva dengan kewajiban.
 Pendapatan adalah penambahan jumlah harta/aktiva karena hasil produksi dari
keuntungan bruto (pendapatan kotor).
 Beban dapat diartikan sebagai biaya. adanya beban terjadi karena adanya biaya
guna menunjang perolehan pendapatan.
1. Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi adalah proses kolektif dari pencatatan dan pemilahan transaksi
keuangan perusahaan. Ini memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan disiapkan
secara akurat dan merupakan cerminan sebenarnya dari posisi keuangannya. Ini dianggap
sebagai siklus karena alur kerjanya melingkar—berpindah dari satu periode akuntansi ke
periode berikutnya. Siklus akuntansi penuh terdiri dari sembilan langkah, yang di masa
lalu dilakukan secara manual dan dicatat dalam jurnal.
Berikut adalah langkah-langkah dalam siklus akuntansi:
a. Transaksi
Contoh:
Pada tanggal 2 Okt Tuan Nurdiantoro membuka rekening dibank untuk
perusahaannya, dan menyetorkan uang sebesar Rp 50.000.000,00 ke dalam
rekening tersebut sebagai setoran modalnya.
b. Jurnal umum
Table 1.1. Jurnal Umum

Tgl NAMA AKUN REF DEBET KREDIT

2
Okt Kas Rp 50.000.000

Rp 50.000.000
Modal Nurdiantoro

c. Posting dari jurnal ke buku besar


Table 1.2. Buku Besar Bentuk Skonto/akun T
Table 1.3. Buku Besar Bentuk Stafel

d. Neraca saldo
Table 1.4. Neraca Saldo

Keterangan Debet Kredit


e. Jurnal penyesuaian
Table 1.5. Jurnal Penyesuaian

f. Neraca saldo setelah penyesuaian


Table 1.6. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
g. Laporan keuangan
h. Jurnal penutup
i. Neraca saldo penutup

2.2 SISTEM AKUNTANSI MANUAL


Akuntansi manual adalah sistem akuntansi berbasis kertas, di mana register jurnal
dan buku besar, voucher, buku akun digunakan untuk menyimpan, mengklasifikasikan,
dan menganalisis transaksi keuangan suatu organisasi.
Pemprosesan transaksi sistem manual memerlukan Langkah tambahan yang
sejauh ini kita abaikan. Suatu perusahaan, berapapun ukurannya, akan
mengklasifikasikan transaksi menurut jenis keefisienan penanganannya. Dalam sistem
manual, penjualan kredit, penerimaan kas, pembelian kredit, dan pembayaran kas
diperlakukan dalam 5 kategori yang terpisah.
Setiap kategori transaksi memiliki jurnal khususnya sendiri sebagai berikut:
a. Penjualan kredit dicatat dalam jurnal penjualan
b. Penerimaan kas dicatat dalam jurnal penerimaan kas
c. Pembelian persediaan dan aktiva lainnya secara kredit dicatat dalam jurnal pembelian
d. Pembayaran kas dicatat dalam jurnal pembayaran kas
e. Transaksi yang tidak termasuk dalam jurnal khusus, seperti ayat jurnal penyesuaian,
dicatat dalam jurnal umum yang berfungsi sebagai jurnal penampungan akhir.

2.3. BUKU BESAR PEMBANTU


1. Pengertian Buku Besar Pembantu
Buku besar pembantu atau subsidiary ledger adalah perpanjangan dari buku besar
umum yang mencatat lebih detail dan spesifik mengenai transaksi tertentu. Tentunya,
dalam buku besar jenis ini, transaksi telah dikelompokkan menjadi satu kategori
transaksi yang sama. Hal ini dilakukan agar dapat merinci transaksi detail yang terjadi
di perusahaan.
Banyak yang mengatakan bahwa buku pembantu merupakan perluasan yang
merupakan rincian detail dari akun tertentu serta perubahannya. Sehingga detail
informasi transaksi yang tidak tercantum pada buku besar umum, biasanya dapat
ditemukan pada buku besar ini.

2. Jenis-Jenis Buku Besar Pembantu


1. Buku besar pembantu utang
2. Buku besar pembantu piutang
3. Fungsi Buku Besar Pembantu

fungsi dari buku pembantu dalam sebuah perusahaan ada empat, yaitu sebagai
berikut:

 Pertama, karena dalam buku ini tercatat dengan rinci maka buku ini akan
memudahkan dalam proses penyusunan laporan keuangan sehingga
meminimalisir kesalahan pencatatan pada buku besar umum.
 Kedua sebagai pembanding dalam ketelitian pencatatan buku besar umum, karena
dalam buku pembantu berisi detail rincian dari saldo-saldo pada buku besar
umum.
 Ketiga, bisa terjadi pembagian tugas dalam pengerjaan laporan akuntansi
keuangan sebuah perusahaan.
 Keempat, mempermudah dalam pencarian informasi mengenai jumlah akun dari
pihak-pihak yang terkait.

2.4. JENIS-JENIS JURNAL KHUSUS


Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat jenis-jenis transaksi
yang sejenis dan terjadi secara repetitif. Adapun manfaat dan keunggulan penting
yang dimiliki oleh jurnal khusus.
JENIS-JENIS JURNAL KHUSUS
1. Jurnal pembelian, adalah jurnal khusus untuk mencatat semua jenis
pembelian, baik barang maupun buka barang secara kredit. Semua jenis
pembelian yang dilakukan secara kredit dicatat dalam jurnal pembelian,
sebagai berikut: peralatan kantor, jasa, dan barang yang diperoleh untuk dijual
Kembali

2. Jurnal penjualan, adalah jurnal khusus yang digunakan untuk menyimpan


transaksi penjualan terperinci. Tujuan utamanya adalah untuk meringkas
informasi transaksi bervolume tinggi dari buku besar umum, sehingga
menyederhanakan buku besar.
3. Jurnal penerimaan kas, adalah contoh jurnal khusus perusahaan dagang di
mana penjualan tunai dicatat. Jurnal ini digunakan untuk membongkar volume
transaksi dari buku besar, dimana hal itu mungkin akan mengacaukan laporan
dalam buku besar dan jurnal umum
4. Jurnal pengeluaran kas, berfungsi untuk mencatat semua transaksi yang
berhubungan dengan pengeluaran uang. Jurnal ini akan mencatat secara
terperinci contoh transaksi secara tunai perusahaan dagang.

Semua arus kas masuk dicatat dalam jurnal lain yang dikenal sebagai jurnal
penerimaan kas. Contoh umum arus kas keluar dalam bisnis adalah seperti
di bawah ini:

 Pembayaran kas untuk pembelian tunai.


 Pembayaran kas untuk pembelian kredit sebelumnya seperti pembayaran
hutang atau kreditor
 Pembayaran kas untuk berbagai biaya seperti sewa, iklan, upah dan gaji
dll.
 Pembayaran kas untuk pembelian aset berwujud atau tidak berwujud.
 Pengembalian kas untuk barang yang dikembalikan oleh pelanggan.

2.5. TAHAPAN PENCATATAN DALAM JURNAL KHUSUS


1. Jurnal pembelian
Cara membuat kolom pada jurnal khusus adalah sebagai berikut:
1) Mencatat tahun, bulan, dan tanggal.
2) Mencatat sumber data dari pemasok (biasanya dicatat nama toko atau
sumber lainnya).
3) Mencatat tanggal faktur.
4) Mencatat syarat pembayaran secara kredit.
5) Mencatat tanda check mark (v), jika telah diposting ke buku besar
umum atau buku besar pembantu.
6) Mencatat jumlah pembelian.
7) Mencatat jumlah pembelian perlengkapan.
8) Mencatat nomor akun, diposting ke buku besar umum atau buku
besar pembantu.
9) Mencatat nama akun yang tidak disediakan pada kolom khusus.
10) Mencatat jumlah akun yang tidak disediakan pada kolom khusus.
11) Mencatat jumlah utang dagang.
2. Jurnal penjualan
Cara mengisi kolom pada jurnal penjualan ialah sebagai berikut:
1) Mencatat tahun, bulan, dan tanggal transaksi.
2) Mencatat nomor bukti penjualan barang.
3) Mencatat nama debitur.
4) Mencatat tanda check mark (v), jika telah diposting ke buku besar
umum atau buku besar pembantu.
5) Mencatat syarat pembayaran.
6) Mencatat jumlah yang tertera pada faktur.
3. Jurnal penerimaan kas
Cara pengisian kolomnya ialah:
1) Mencatat tahun, bulan, dan tanggal.
2) Mencatat sumber penerimaan kas atau nama transaksi atas akun yang
dikredit.
3) Mencatat tanda check mark (v), jika telah diposting ke buku besar
umum atau buku besar pembantu.
4) Mencatat jumlah kas yang diterima.
5) Mencatat jumlah potongan tunai penjualan.
6) Mencatat jumlah penjualan tunai.
7) Mencatat jumlah piutang dagang.
8) Mencatat nomor akun, jika telah diposting ke buku besar umum atau
buku besar pembantu.
9) Mencatat akun yang tidak disediakan pada kolom khusus.
10) Mencatat jumlah akun yang ada pada kolom serba-serbi.
4. Jurnal pengeluaran kas
Cara mengisi kolom pada jurnal pengeluaran kas, adalah sebagai berikut:
1) Mencatat tahun, bulan, dan tanggal.
2) Mencatat sumber penerimaan kas atau nama transaksi atas akun yang
dikredit.
3) Mencatat tanda check mark (v), jika telah diposting ke buku besar umum
atau buku besar pembantu.
4) Mencatat jumlah piutang dagang.
5) Mencatat nomor akun, jika telah diposting ke buku besar umum atau buku
besar pembantu.
6) Mencatat jumlah akun yang ada pada kolom serba-serbi.
7) Mencatat jumlah kas yang diterima.
8) Mencatat jumlah potongan tunai pembelian.
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, kami dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem akuntansi adalah suatu metode dan prosedur untuk mencatat dan
melaporkan informasi dan kondisi keuangan yang dibutuhkan untuk disediakan
bagi manajemen perusahaan atau organisasi bisnis.
2. Sistem Akuntansi yang digunakan dalam pemerintahan daerah adalah sistem
akuntansi berbasis kas menuju akrual (cash toward accrual).
3. Dalam sistem akuntansi, belanja modal diberi perlakuan khusus dengan
melakukan pencatatan secara corollary, yaitu dicatat dengan dua jurnal. Satu
jurnal untuk mencatat belanja dan yang lainnya untuk mencatat aset yang
diperoleh dari transaksi belanja modal tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.jurnal.id
https://www.vobis.io
https://accurate.id

Anda mungkin juga menyukai