Anda di halaman 1dari 27

AKUNTANSI PERUSAHAN MANUFAKTUR

DOSEN PENGAMPU :
PEBISITONA MESAJAYA PURBA, S.E.,M.Ak
Oleh :
KELOMPOK 3
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
Ketzia Rurth Kasaeala 22304093
Metaloida Vika Sumongkok 22304034
Naila Agista Rizik 22304041
Polkaria Panaha 22304095
Selly Meilani Mamondol 22304098
Seske Kristilia Mandahari 22304093
Wakika Indah Manyerom 22304118
Yesti Febrianti 22304107
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI AKUNTANSI (KELAS 1B)
MATA KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI
2022/2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa yang telah memberikan
rahmat, karunia serta kesempatan dan Kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini, dengan judul “ AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR” dalam waktu yang
telah ditentukan. Secara garis besar, makalah ini membahas tentang pengertian
perusahaan manufaktur.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Perusahaan Manufakt
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Perusahaan Manufakt
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Perusahaan Manufaktur.”
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Perusahaan Manufaktur.”
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Perusahaan Manufaktur.”
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah Ini tidak terlepas dari bantuan banyak
dari piha dengan tulus memberikan doa,saran dan kritik sehingga makalh ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari bahwa sepenuhnya makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
pengetahuan yang kami miliki.oleh karena itu,kami mengharapkan segala bentuk saran
serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.akhir kata kami ucapkan
terima kasih.
Penulis

Kelompok 3

DAFTAR ISI

MAKALAH AKUNTANSI...............................................................................................................1
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFACTUR....................................................................1
KATA PENGANTAR......................................................................................................................2
BAB I...........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
1.1. LATAR BELAKANG....................................................................................................3
1.2. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................3
1.3. TUJUAN....................................................................................................................3
BAB II..........................................................................................................................................4
ISI............................................................................................................................................4
2.1 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
2.2 KEGIATAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

2.3 PROSES AKUNTANSI MANUFAKTUR

2.4 PENJURNLAN PEMOSTINGAN KE BUKU BESAR, NERACA LAJUR, AYAT JURNAL,


JURNAL PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………………4

2.5 KASUS AKUNTANSI MANUFAKTUR………………………………………………………………………….4

BAB III.........................................................................................................................................9
PENUTUP................................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang membeli bahan baku, mengolahnya
hinggamenjadi produk jadi yang siap pakai, dan menjual kepada konsumen yang
membutuhkannya.Sebagai contoh, produsen pakaian mengolah kain menjadi kemeja
dan menjualnya kepadamasyarakat. Jadi fungsi utama perusahaan manufaktur
adalah sebagai jembatan antaraperusahaan penghasil bahan mentah
tersebut.Berbeda dengan perusahaan dagang yang membeli dan menjualnya dalam
bentuk yang sama,perusahaan manufaktur harus mengolah terlebih dahulu bahan baku
atau bahan mentah yangdibelinya sebelum menjualnya kepada konsumen atau
masyarakat. Maka jenis persediaan(stok barang) dalam perusahaan manufaktur dapat
dibedakan menjadi 3, yaitu persediaanbahan baku,persediaan barang dalam proses,
dan persediaan barang jadi. Untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi,
perusahaan manufaktur juga memerlukanproses produksi yang membutuhkan jenis
biaya tambahan selama masa produksi. Akumulasikeseluruhan biaya tersebut akan
menghasilkan biaya produksi. Biaya produksi yang terdapatdi perusahaan manufaktur
dikelompokkan berdasarkan manfaatnya, yaitu biaya bahan baku,biaya tenaga kerja,
biaya overhead. Biaya overhead ini sendiri terbagi lagi menjadi 3, yaitu biaya bahan
penolong, biaya tenaga kerja langsung,biaya pabrikasi lain., beban pemasaran,dan
beban administrasi dan umum

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Kegiatan Perusahaan Manufaktur
2. Proses Akuntansi Perusahaan Manfaktur
3. Penjurnalan Dan Pemostingan Ke Buku Besar, Neraca Saldo, Ayat Jurnal
Penyesuain, Jurnal Penyesuain, Neraca Saldo Setelah Penyesuaian.
4. Kasus Akuntansi Manufaktur

1.3. TUJUAN
1. Kita dapat mengetahui sistem kegiatan perusahaan manufaktur .
2. Kita dapat mengetahui proses perusahaan akuntansi manufaktur.
3. Kita dapat mengetahui cara menjurnal dan memposting transaksi ke buku
besar, neraca saldo, ayat jurnal penyesuai, jurnal penyesuai, neraca saldo
setelah penyesuain.
4. Kita dapat mempelajari contoh kasus akuntansi manufaktur.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SIKLUS PERUSAHAAN AKUNTANSI


2.2. KEGIATAN SISTEM AKUNTANSI MANUFACTUR
Kegiatan utama perusahaan manufaktur terdiri dari desain dan pengembangan
produk, konversi bahan baku menjadi produk jadi, dan penjualan produk jadi kepada
pembeli. Tanpa adanya proses produksi, manufaktur tidak bisa berjalan.di perusahaan
manufaktur,sebelum dijual maka barang harus diproses terlebih dahulu dari bahan
mentah menjadi barang jadi.
Diperusahaan manufaktur persediaan terdiri dari :
1.persediaan barang baku (raw materials inventory)
2.persediaan barang dalam proses (work in process)
3.persediaan barang jadi (finished goods inventory)

2.3. PROSES AKUNTANSI PADA PRUSAHAAN MANUFAKTUR


Proses akuntansi pada perusahaan manufaktur sebenarnyatidak berbeda dengan
perusahaan jasa dan dagang yaitu dimulai dari pembuatan atau penerimaan bukti
transaksi,pencatatan kedalam jurnal,posting kebuku besar,pembuatan neraca
saldo,pembuatan neraca lajur dan jurnal penyesuain pembuatan neraca saldo setelah
penyesuaian, penyusunan laporan keuangan,dan pembuatan jurnal balik. Perbedaan
utama pencatatan transaksi diperusahaan manufaktur dengan dagang dan jasa adalah
pada pencatatan biaya produksi . Pencatatan -pencatatan pada transasaksi perusahaan
manufaktur adalah :
1. Pembelian Bahan Baku
2. Penggunaan Bahan Baku
3. Pencatatan Gaji Dan Upah
4. Pencatatan Overhead Pabrik Selain Bahan Tidak Lansung Dan Tenaga Kerja Tidak
Lansung
5. Membebankan Overhead Pabrik Ke Barang Dalam Proses
6. Pencatatan Produk Jadi
7. Pencatatan Penjualan Barang Jadi

2.4. PENJURNALAN DAN PEMPOSTINGAN KE BUKU BESAR, NERACA SALDO, AYAT JURNAL
PENYESUAIAN, NERCA LAJUR, AYAT JURNAL, JURNAL PENUTUP

1.Penjurnalan Perusahaan Manufaktur


Jurnal umum akuntansi digunakan untuk melakukan pencatatan transaksi yang telah
dilakukan sebuah perusahaan dengan tujuan akhir mencapai angka yang seimbang
(balance). Tujuan dasar dari pembuatan jurnal adalah mengelompokkan transaksi sesuai
keterangan yang ada pada akun-akun pada jurnal tersebut. 
Manfaat umum dari sebuah jurnal adalah mengetahui dengan jelas perhitungan pada
semua bukti transaksi yang telah dilakukan perusahaan selama periode tertentu. 
Ada dua jenis jurnal, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Pada dasarnya, kedua jurnal ini
memiliki fungsi yang sama. Meskipun begitu, ada beberapa perbedaan dari segi struktur
pencatatannya. 

Contoh jurnal umum

Saldo
Tanggal Keterangan
Debet Kredit
8-Sep Kas xxxx
        Modal Usaha xxxx
9-Sep Bahan Baku xxxx
        Hutang xxxx
9-Sep Barang Dalam Proses xxxx
        Bahan Baku xxxx
9-Sep Barang Jadi xxxx
        Barang Dalam Proses xxxx
10-Sep Beban listrik xxxx
        Kas xxxx
TOTAL xxxx xxxx
Perusahaan XYZ

Periode September 2018

2.Buku Besar / General Ledger 


Buku besar atau general ledger adalah suatu dokumen berbentuk buku yang digunakan
untuk memindahkan akun yang dicatat dari sebuah jurnal umum. Buku besar bisa diartikan
sebagai  “wadah ringkasan data”. Keberadaannya sangat diperlukan ketika membuat
laporan akuntansi. 
Dengan membaca data buku besar, pihak akuntan bisa lebih mudah melacak kesalahan yang
terjadi pada catatan transaksi yang dikumpulkan perusahaan.

3.Neraca Saldo
Neraca saldo adalah jenis laporan keuangan yang sengaja dibuat untuk memeriksa apakah
ada perbedaan dari saldo yang ada pada sisi debet maupun kredit. Memang bentuk dari
neraca saldo ini tidak serumit maupun selengkap laporan keuangan lain.  Sehingga data-
datanya lebih mudah dipahami. 
Ada tiga jenis neraca saldo, yaitu neraca saldo yang belum disesuaikan, neraca saldo setelah
penyesuaian, serta neraca saldo penutup. 
Neraca sebelum penyesuaian adalah jenis neraca yang dibuat untuk mencari kesalahan
ketika melakukan posting debet serta kredit pada buku besar. Daftar saldo yang satu ini
memang dilakukan untuk menemukan kesalahan transaksi yang ada di buku besar. 

4.JURNAL PENYESUAIN
Jurnal penyesuaian adalah jenis jurnal yang digunakan untuk membuat catatan terhadap
perubahan saldo yang ada dalam akun sebagai akibat transaksi suatu perusahaan. Jurnal
yang satu ini digunakan untuk menetapkan saldo catatan akun pada general ledger setiap
akhir periode transaksi. 
Jurnal penyesuaian mengatur keseimbangan untuk semua jenis akun agar nantinya lebih
sesuai di akhir periode. Sehingga, tidak ada kesenjangan antara satu akun dengan akun yang
lain.

5.NERACA LAJUR

Pada pengunaan sistem periodik / fisik penggunaan neraca lajur di perusahaan industri
sedikit berbeda dengan perusahaan jasa dan dagang, perbedaan utama terletak pada
jumlah kolom dimana pada neraca lajur non industri terdapat sepuluh kolom sedangkan
pada perusahaan industri tedapat duabelas kolom. Kolom yang membedakan tersebut
adalah adanya kolom harga pokok produksi sebelum kolom rugi laba. Kolom tersebut
berguna untuk menampung biaya produksi selama periode akuntansi, sehingga
memudahkan untuk menghitung harga pokok produksi pada akhir periode akuntansi.
Kolom-kolom dalam neraca lajur perusahaan industri terdiri dari :

 Neraca saldo
 Kolom penyesuaian
 Neraca saldo setelah penyesuaian
 Harga pokok produksi
 Perhitungan rugi laba, dan
 Neraca

5.Neraca Saldo Setelah Penyesuaian


Jenis neraca yang satu ini merupakan jenis neraca setelah dilakukan evaluasi pada jurnal
penyesuaian. Karena neraca saldo perusahaan manufaktur menggunakan basis akrual yang
harus dilakukan penyesuaian untuk memangkas perbedaan saldo, nantinya hasil saldo pada
neraca saldo setelah penyesuaian bisa lebih valid.

6.LAPORAN KEUANGAN
1. Laporan harga pokok pruduksi
Laporan harga pokok produksi perlu membuat untuk melihat jumlah nilai persediaan yang
memakai untuk proses produksi, jumlah nilai biaya untuk proses produksi, serta nilai
biaya overhead perusahaan yang dikeluarkan selama masa produksi.
2. Laporan Laba Rugi
laporan laba rugi perusahaan manufaktur adalah laporan keuangan yang disusun oleh
departemen keuangan tertentu yang berisi informasi mengenai keuntungan dan kerugian
dalam satu periode tertentu di sebuah perusahaan manufaktur.
3. Laporan Perubahan Ekiutas
Laporan perubahan ekuitas adalah merupakan salah satu dari laporan keuangan yang harus
dibuat oleh permerintah pusat/daerah yang menggambarkan peningkatan atau penurunan
aktiva bersih selama periode yang bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu
yang dianut.

4.Laporan Laba Ditahan


Laba ditahan atau retained earnings adalah bagian dari laba bersih perusahaan yang dengan
sengaja tidak dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen guna
membiayai berbagai kepentingan perusahaan baik dalam jangka panjang maupun jangka
pendek.

5 .Neraca
Neraca adalah laporan yang menyajikan sumber-sumber ekonomis dari
suatu perusahaan atau aktiva, kewajiban-kewajibannya atau utang, dan hak para
pemilik perusahaan yang tertanam dalam perusahaan tersebut atau modal pemilik pada
suatu saat tertentu.

6 .Jurnal Penutup
Jurnal penutup (closing entries) adalah salah satu bagian dari laporan keuangan yang
disusun pada akhir periode pembukuan pada sebuah perusahaan, yang mana bagian dari
laporan ini dapat digunakan untuk menutup akun nominal guna menyiapkan neraca akhir
periode.
2.5 CONTOH KASUS AKUNTANSI MANUFAKTUR
1. Pembelian Bahan Baku
Sama halnya dengan perusahaan dagang, bila menggunakan metode perpetual pembelian
bahan baku akan dicatat sebagai persediaan. Bila di perusahan dagang persediaannya
adalah persediaan barang dagang (merchandise inventory), maka di perusahaan manufaktur
persediaan yang dibeli adalah persediaan bahan baku (raw materials). Misal selama bulan
desember dibeli bahan baku secara kredit sebesar Rp 5.000.000. Atas transaksi ini maka
jurnal yang akan di buat adalah sebagai berikut:
Bahan Baku Rp. 5.000.000
Utang Usaha Rp. 5.000.000

2. Penggunaan Bahan Baku


Selama bulan Desember Rp 3.000.000 digunakan untuk produksi dan Rp 500.000
dikeluarkan untuk penggunaan tidak langsung. Penggunaan bahan baku untuk produksi
adalah merupakan unsur bahan baku langsung dan akan dicatat sebagai barang dalam
proses (work in process). Sedangkan untuk penggunaan tidak langsung akan dicatat sebagai
pengendali overhead pabrik (overhead control) karena bahan baku tidak langsung
merupakan unsur biaya overhead pabrik. Jurnal yang dibuat untuk transaksi tersebut adalah
sebagai berikut:
Barang Dalam Proses Rp. 3.000.000
Pengendali Overhead Pabrik Rp. 500.000
Bahan Baku Rp. 3.500.000

3. Pencatatan Gaji dan Upah

misalkan saja selama bulan desember total gaji yang dibayar sebesar Rp 6.000.000 yang
terdiri dari Tenaga kerja langsung 65%, Tenaga kerja tidak langsung 15%, bagian pemasaran
13% dan bagian administrasi 7%. Jurnal yang dibuat untuk transaksi di atas adalah sebagai
berikut:
Beban Gaji Rp. 6.000.000
Utang Gaji Rp.6.000.000
Mencatat beban gaji yang masih harus dibayar untuk bulan desember

Barang Dalam Proses Rp. 3.900.000


Pengendali Overhead Pabrik Rp. 900.000
Beban Gaji Administrasi Rp. 780.000
Beban Gaji Penjualan Rp. 420.000
Beban Gaji Rp. 6.000.000
Mencatat distribusi bulan gaji
Utang Gaji Rp. 6.000.000
Kas Rp. 6.000.000
Mencatat pembayaran gaji yang teruhutang

4. Pencatatan Overhead Pabrik Selain Bahan


Tidak Langsung Dan Tenaga Kerja Tidak Langsung
Misalkan selama bulan desember overhead pabrik yang dibayar per kas Rp 1.450.000, yang
masih
berupa utang usaha Rp 500.000; penyusutan mesin dan peralatan pabrik Rp 750.000;
asuransi pabrik Rp 200.000. Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi tersebut adalah:
Pengendali Overhead Pabrik Rp. 2.900.000
Kas Rp. 1.450.000
Utang Usaha Rp. 500.000
Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap Rp. 750.000
Asuransi Di Bayar Di Muka Rp. 200.000

5. Membebankan Overhead Pabrik Ke Barang Dalam Proses


Seluruh overhead pabrik yang sudah dicatat sebagai pengendali overhead pabrik kemudian
dikumpulkan ke barang dalam proses, dari transaksi-transaksi sebelumnya, maka jurnal yang
dibuat untuk mencatat pembebanan overhead pabrik adalah:
Barang Dalam Proses Rp. 4.300.000
Pengendali Overhead Pabrik Rp. 4.300.000

6. Pencatatan Produk Jadi


Tujuan utama produksi adalah menghasilkan barang jadi yang akan dijual. Barang yang
sudah diproses dan selesai akan dicatat ke perkiraan persediaan barang jadi. Misalkan
selama bulan desember tersebut produk jadi sebesar Rp 19.000.000, maka jurnal untuk
mencatat transaksi ini adalah:
Barang Jadi Rp. 19.000.000
Barang Dalam Proses Rp. 19.000.000

7. Pencatatan Penjualan Barang Jadi


Misalkan selama bulan desember dijual barang jadi sebesar Rp. 50.000.000. Dari total
penjualan tersebut 75% dibayar tunai, sisanya kredit. Harga pokok barang jadi yang dijual
adalah Rp29.250.000. Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut:

Kas Rp. 37.500.000


Piutang Usaha Rp. 12.500.000
Penjualan Rp. 50.000.000

Harga Pokok Penjualan Rp. 29.250.000


Barang Jadi Rp. 29.250.000
Mencatat penjualan selama bulan Desember
PT RADITHE
JURNAL UMUM
PER DESEMBER 2015
Jurnal penyesuain:
1. Persediaan bahan baku (raw materials inventory): Rp 11.560.000
2. Persediaan barang dalam proses (work in process): Rp 2.959.000 (sudah termasuk
754.000 yang berasal dari penyesuaian untuk tenaga kerja langsung)
3. Persediaan barang jadi (finished goods inventory): Rp 9.975.000
4. Beban selanjutanya beban gaji adalah sebesar Rp 4.160.000, Rp 2.356.000 untuk
administrasif dan Rp 1.050.000 untuk pemasaran, dan Rp 754.000 untuk pabrik
5. pada tanggal 31 desember terdapat pendapatan yang masih harus diterima sebesar
Rp 543.000
6. perlengkapan kantor yang masih tersisa ada sebesar Rp 345.000
7. Pendapatan sewa untuk bulan desember adalah sebesar Rp.500.000
8. Dari saldo piutang usaha sebesar Rp 13.500.000 diperkirakan Rp 150.000 tidak dapat
tertagih dan sebelumnya perusahaan belum membuat penyisihan untuk piutang
usahanya
PT RADITHE
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
PER 31 DESEMBER 2015

Persediaan bahan baku [awal] Rp.10.250.000


Pembelian bersih Rp 9.000.000 +
Bahan baku siap dipakai Rp.19.250.000
Persediaan bahan baku [akhir] Rp.11.750.000 -
Pemakaian Bahan Baku Rp. 7.500.000
Biaya Overhead Pabrik :
Pengendali overhead pabrik Rp. 500.000
Pengendali overhead pabrik Rp. 900.000
Pengendali overhead pabrik Rp.2.900.000

Jumlah Biaya Overhead Pabrik Rp. 4.300.000


+
Jumlah Biaya Produksi Rp.11.800.000
Persediaan barang dalam proses [awal] Rp. 10.000.000 +
Jumlah barang dalam proses Rp.21.800.000
Persediaan barang dalam proses [akhir] Rp.21.2000.000 -
Harga Pokok Produksi Rp. 600.000
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang sering melakukan perdagangan


internasional baik melalui transaksi ekspor maupun impor. Perdagangan internasional
dilalukan untuk memperluas pasar keluar negeri dan juga untuk memperoleh bahan baku
dari luar negeri.Sehingga tercatat sector yang banyak menggunakan valuta asing dalam
aktivitas ekspor dan impornya merupakan perusahaan manufaktur. Atas kegiatan ekspor
dan impor yang dilakukan perusahaan dapat berpotensi adanya terkena resiko seperti
tingkat suku bunga. Fluktuasi kurs valuta asing maupun harga komoditas. Untuk itu
perusahaan perlu melalukan adanya managemen risiko untuk meminimalisir risiko tersebut
dengan melakukan lindung nilai (hedging).
Penelitian ini dilakukan bertujuan menguji apakah terdapat pengaruh growth
opportunity,Dividen policy dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap pengambilan keputusan
hedging pada perusahaan manufaktur yang ada pada Bursa Efek Indonesia dengan periode
penelitiaan 2018-2019. Penelitian air menggunakan software SPSS (Statistical Product and
Service Solution) versi 25.0 Jumlah perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini
adalah 45 perusahaan menggunakan metode purposive sampling dengan periode
pengamatan 2 tahun dan diperoleh data pengamatan sebanyak 90 data.

Anda mungkin juga menyukai