Anda di halaman 1dari 2

TUGAS FIKIH HAJI

1. Jelaskan sejarah singkat ibadah haji!


Jawab : Nabi Ibrahim a.s merupakan nabi yang pertama kali diajarkan dan diperintahkan
untuk menunaikan haji oleh Allah SWT. Tetapi pada masa-masa selanjutnya, praktik
ibadah haji diselewengkan oleh sebagian orang yang tidak bertanggung jawab sehingga
jauh dari substansi awal yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim a.s. Dari sini, Allah SWT
memerintahkan Nabi Muhammad saw. Untuk menyempurnakan ibadah tersebut agar
dikembalikan sesuai dengan ajaran semula. Kemudian ibadah haji diwajibkan kembali
kepada umat Nabi Muhammad saw pada tahun ke 6 Hijriyah (ada yang menyebut tahun
ke 3 atau 5 H). Tetapi pada tahun tersebut, Nabi dan para sahabatnya belum dapat
menjalankan haji dikarenakan Mekkah masih dikuasai kaum Musyrik. Pada tanggal 12
Ramadan tahun ke 8 H setelah Nabi Muhammad saw. menguasai Mekkah, beliau
berkesempatan menunaikan haji. Namun, pada tahun tersebut beliau menundanya lagi
karena ada prioritas lain yang diutamakan. Baru pada tahun 10 H (3 bulan sebelum Nabi
Muhammad saw meninggal) Rasulullah saw berkesempatan menunaikan ibadah Haji.
2. Apa urgensi ibadah haji?
Jawab : Ibadah haji merupakan rukun islam yang kelima dan wajib dikerjakan sekali
selama hidup bagi setiap muslim dewasa yang berakal dan mampu mengerjakannya.
Urgensi haji ada beberapa hal yaitu :
● Ibadah haji adalah simbol kepasrahan total kepada Allah SWT
Haji berisi ketaatan secara mutlak, tanpa melihat kandungan maknanya, kepada
perintah Allah SWT yang disampaikan kepada Rasulullah saw
● Ibadah haji adalah penerapan secara aplikatif berbagai prinsip islam
Haji merupakan aplikasi konkret dari ukhuwah islamiyah, dimana setiap orang
ketika haji merasa bahwa dirinya adalah saudara bagi sesama umat muslim di
seluruh dunia dan juga aplikasi konkret dari makna persamaan derajat berbagai
bangsa tatkala mereka memeluk Islam.
● Haji adalah medan pembinaan untuk mengantarkan muslim ke derajat
tertinggi
Dengan haji seorang hamba belajar sambil melatih kesabaran. Salah satu hadist
Nabi menyebutkan “jihad yang paling utama adalah haji mabrur" (HR. Bukhari
dan dari Aisyah). Dengan haji hidup selalu dalam suasana ibadah; bersikap ramah
dan kasih sayang kepada sesama mukmin, mengendalikan emosi dan nafsu, serta
memahami arti kebisingan dan kekerasan. Selain itu, orang yang beribadah haji
juga berarti memahami hakikat ubudiyah kepada Allah dan berinfak fi sabilillah
tanpa imbalan, mengagungkan sesuatu yang diagungkan Allah, dan merendahkan
sesuatu yang direndahkan Allah.
● Haji dapat Membangkitkan berbagai Perasaan dan Sikap pada Jiwa
Manusia
Dalam amalan ibadah haji seorang jamaah melakukan jejak perjalanan nabiyullah
Ibrahim a.s. Maka ibadah haji juga berarti mengenang kembali perjalanan hidup
generasi masa lalu yang pernah hidup di tempat ini, sekaligus menyambungkan
ruhani kita dengan mereka dalam ikatan akidah dan penghambaan kepada Allah
SWT.
● Pada Ibadah Haji terdapat Nilai dan pelajaran yang tak Terhitung
Di dalam setiap amalan haji terkandung berbagai pelajaran dan makna. Kalau
manusia menyadari, haji akan melahirkan pemahaman-pemahaman yang
Rabbani lebih banyak, peningkatan akhlak islami, semangat meneladani
Rasulullah SAW secara lebih dalam. Beberapa praktek ibadah haji sarat dengan
kandungan hikmah simbolis hakikat hidup.
3. Apa pesan kemanusiaan dalam ibadah haji?
Jawab : Manusia diharuskan melepaskan segala atribut yang menempel dalam diri, secara
syariat tentu saja pakaian yang kita kenakan sehari-hari harus diganti dengan kain ihrom,
tanpa jahitan, cukup dibalutkan. Kaum perempuan pun harus melakukan hal yang sama
mengenakan kain ihrom yang dapat saja tiba-tiba terbuka, atau jika terlalu ketat akan
memperlihatkan lekuk tubuh, dengan kata lain mengundang birahi. Dalam ibadah haji
itulah angkara, egoisme, dan birahi dileburkan.    Secara hakikat, bagi umat Islam yang
belum dapat menunaikan ibadah haji ke Mekah, simbol-simbol tersebut dapat
ditakwilkan dengan menghilangkan ashobiyyah, kesukuan, dan merasa identitas entis
atau chauvisnisme kita lebih unggul dari entis dan ras lain. Mengedepatkan kemanusian
dalam keseharian, memandang setiap orang meskipun berbeda keyakinan, etnis, bahasa,
buda, dan suku bangsa tetap merupakan manusia, sama dengan kita. Dalam konsep
kemanusian tidak lagi dikenal aku dan dia, atau kita dan mereka, ia telah melebur
menjadi kami sebagai manusia.
4. Adakah pesan persaudaraan dalam haji? Jelaskan!
Jawab : Ada, yaitu persaudaraan berdasar egalitarianisme, kesederajatan di hadapan Allah
SWT. Pakaian ihram yang sama warnanya, kabah sebagai kiblat bersama, tuntunan
ibadah yang bersumber dari sumber yang sama merupakan simbol utama dengan pesan
bersama bahwa persaudaraan atas dasar iman adalah persaudaraan yang tidak boleh
luntur atau rapuh dengan alasan apapun
Betapapun ada perbedaan warna kulit, perbedaan jenis kelamin dan perbedaan
berpendapat, persaudaraan dan persatuan dalam keimanan haruslah tetap
terjaga.Hanyaorang yang bodoh dalam beragama yang menjadikan perbedaan itu sebagai
sebab bertengkar dan bermusuhan. Ketulusan dalam beragama akan mengantarkan
pemiliknya untuk saling menghargai perbedaan dan menghormati hak-hak orang lain.

Anda mungkin juga menyukai