Anda di halaman 1dari 11

EVALUASI LAHAN DAN TATA GUNA LAHAN

Mengapa Perencanaan Tata Guna Lahan Penting?

• Lahan Terbatas - Jumlah penduduk bertambah


(persaingan penggunaan lahan)

• Penggunaan lahan berlebihan/tdk tepat – dampak


negatif (degradasi lahan/lingkungan)

• Kasus kerusakan lahan dan pencemaran

• Konversi Lahan (Lahan hutan ke pertanian dll,


Penggunaan lahan semakin kompleks terutama di
daerah perkotaan/kawasan pengembangan)

Evaluasi Lahan
- Proses penilaian potensi lahan untuk penggunaan tertentu
- Hasil evaluasi lahan disajikan dalam bentuk peta yang
selanjutnya digunakan untuk prencanaan tata guna lahan

Evaluasi Lahan dan Perenc. Tata Guna Lahan


- Evaluasi lahan merupakan suatu tahapan yang harus
dilakukan agar perencanaan tataguna lahan dapat
disusun dengan baik

1
Tujuan Evaluasi Lahan
- Menentukan nilai suatu lahan untuk tujuan tertentu

- Selain aspek teknis, evaluasi lahan harus


memperhatikan aspek ekonomi, sosial serta lingkungan
yang berkaitan dengan perencanaan tata guna lahan

- Evaluasi lahan harus dapat menjawab hal sbb:


1. Bgm lahan dikelola saat ini? Akibatnya kalau diteruskan
2. Perbaikan apa yang perlu dilakukan terhadap pengelolaan
sekarang
3. Alternatif penggunaan lahan yang mungkin secara fisik dan baik
dari segi sosial ekonomi
4. Alternatif penggunaan lahan yang lestari
5. Keuntungan dan kelemahan dari setiap alternatif penggunaan
lahan yang mungkin dilakukan
6. Input yang diperlukan untuk produksi yang diinginkan

Intensitas/Kerincian Evaluasi Lahan

Evaluasi lahan Tingkat Tinjau (Reconnaissance)


- Skala 1:100.000 – 1:250.000
- Perencanaan secara nasional

Evaluasi Lahan Semi Detil


- Skala 1:25.000 – 1: 100.000
- Study kelayakan (feasibility) dari suatu proyek

Evaluasi Lahan Detil


- Skala 1:5.000 – 1:25.000
- Pembuatan desain setelah kepastian pelaksanaan suatu proyek

2
Lahan : Lingkungan fisik meliputi tanah, iklim, relief,
hidrologi dan vegetasi
Kesesuaian Lahan : Kecocokan suatu lahan untuk tipe
penggunaan lahan tertentu

Satuan Peta Lahan : Kelompok lahan yang mempunyai sifat


yang sama atau hampir sama
Keragaman satuan peta lahan tergantung pada
skala dan intensitas pengamatan

Karakteristik Lahan : Faktor-faktor lahan yang dapat diukur


atau ditaksir besaranya seperti lereng,
curah hujan tektur tanah, dll
Kualitas Lahan : Sifat-siaft lahan yang tidak dapat diukur
langsung, merupakan interaksi dari beberapa
karakteristi lahan, mis. ketersediaan air,
ketersediaan hara dll

Contoh Kualitas Lahan Karakteristik Lahan

Temperature : - Rata-rata suhu tahunan(oC)

Ketersediaan air : - Bulan kering (<75mm)


- Curah hujan (mm/tahun)

Media Perakaran : - Draenase tanah


- Tekstur
- Kedalaman efektif

Retensi hara : - KTK tanah


- pH tanah
- C-organik tanah

Hara tersedia : - Total N


- P2O5
- K2O
Tingkat erosi : - Lereng
- Bahaya erosi

3
Pendekatan 2 tahap Pendekatan Paralel
Konsultasi
Pendahuluan

Survei tanah Survei tanah

Tahap 1

Klasifikasi lahan Klasifikasi lahan Analisa sosial


kualitatif Kualitatif dan Dan ekonomi
kuantitatif

Analisa sosial
Dan ekonomi

Tahap 2

Klasifikasi kuantitatif
lahan

Perencanaan

Pendekatan dalam Evaluasi Lahan (FAO 1976)

Prosedur Evaluasi Lahan (FAO, 1976)


1. Konsultasi Pendahuluan (Tujuan, data dan asumsi,
Perencanaan evaluasi)

2. Identifikasi Penggunaan lahan yang dipertimbangkan dan


syarat-syarat yang diperlukan

3. Deskripsi satuan peta lahan dan kualitas lahan (data


lapang)

4. Pembandingan penggunaan lahan dengan kualitas lahan


(point 2 dibandingkan dengan point 3)

5. Klasifikasi kesesuaian lahan

6. Penyajian hasil

4
Klasifikasi Kesesuain Lahan (FAO, 1976)

Evaluasi lahan : membandingkan antara persyaratan


penggunaan lahan dengan kualitas lahan

Ordo Klas SubKlas Unit

Sangat Sesuai (S1)


S2m S2e-1
Sesuai (S) Cukup Sesuai (S2) S2e S2e-2
dll
Sesuai Marginal (S3)

Tidak Sesuai saat ini (N1)


Tidak sesuai (N)
Tidak Sesuai Selamanya (N2)

Contoh Kreteria Kesesuaian Lahan untuk Sengon (Albizia falcata)


Klas kesesuaian lahan
Kualitas/Karak.Lahan
S1 S2 S3 N1 N2

Temperature
-rata-rata tahunan (t) 21-30 >30-34 td td >34, <19
19-<21
Ketersediaan air (w)
-bulan kering(<75mm) 0-2 >2-4 td td >4
-curah hujan/th (mm) 2500-3000 >3000-4000 td td >4000,
<2000
2500-<2500
Media Perakaran (r)
-Draenase tanah baik, sdg (cepat, terambat) cepat, terhambat sangat cpt
-Tekstur
-Kedalaman efetif >=100 >=100 75-<100 50-<75 <50
Retensi hara (f)
- pH 5.5-7.0 >7-7.5 >7.5-8 td >8.0
5-<5.5 4.5-<5
Tingkat bahaya erosi(e)
-Bahaya erosi SR R S B SB
-Lereng(%) <8 8-15 15-30 >30-50 >50
Lengkapnya dpt dilihat pada Sarwono Hardjowigeno, 2007

5
Ilustrasi proses klasifikasi Kesesuaian Lahan

Kualitas/Karak.Lahan S1 S2 S3 N1 N2 Data lapang

Temperature
-rata-rata tahunan (t) 21-30 >30-34 td td >34, <19 25 (S1)
19-<21
Ketersediaan air (w)
-bulan kering(<75mm) 0-2 >2-4 td td >4 3 (S2)
-curah hujan/th (mm) 2500-3000 >3000-4000 td td >4000, 2200 (S2)
2000-<2500 <2000

Media Perakaran (r)


-Draenase tanah (baik, sdg) (cepat, terambat) cepat, terhambat sangat cpt baik (S1)
-Tekstur
-Kedalaman efetif >=100 >=100 75-<100 50-<75 <50 75 (S3)
Retensi hara (f)
- pH 5.5-7.0 >7-7.5 >7.5-8 td >8.0 7 (S2)
5-<5.5 4.5-<5
Tingkat bahaya erosi(e)
-Bahaya erosi SR R S B SB R (S2)
-Lereng(%) <8 8-15 15-30 >30-50 >50 9 (S2)

Klas Kesesuain Aktual = S3r

Peta Kontour Sebaran Kemiringan Lahan

6
Peta Kedalaman Tanah Peta Index Bahaya Erosi

Ilustrasi Analysis Kesesuaian Lahan dengan Perangkat Lunak SIG

7
Klasifikasi Kemampuan Lahan
Klasifikasi potensi lahan untuk penggunaan berbagai sistem
pertanian secara umum tanpa menjelaskan untuk jenis
tanaman tertentu

Tujuan : mengelompokkan lahan yang dapat diusahakan bagi


pertanian berdasarkan potensi dan pembatasnya agar dapat
berproduksi secara berkesinambungan

Struktur Klasifikasi Kemampuan lahan

Klas Sub Klas Satuan

I
Pertanian II IIe, IIe-1
III IIw, IIe-2
IV IIs, dll
IIc

V
Non Pertanian VI
VII
VIII Keterangan
e = erosi
w =kelebihan air
s = pembatas perkembangan akar
c = iklim
Tugas : penjelasan detil dari masing klas

8
Klasifikasi Kemampuan Lahan

Faktor Pembatas Kelas Kemampuan Lahan


I II III IV V VI VII VIII
Tektur t2/t3 t1/t4 t1/t4 * * * * t5
Lereng L0 L1 L2 L3 * L4 L5 L6
Draenase do/d1 d2 d3 d4 ** * * *
Ked. efektif ko ko k1 k2 * k3 * *
Tingkat erosi e0 e1 e1 e2 * e3 e4 *
Batu/Krikil b0 b0 b0 b1 b2 * * b3
Bahaya Banjir Oo O1 O2 O3 O4 * * *

* = dapat mempunyai pembatas dari kelas yang lebih rendah, ** selalu tergenang

Tekstur
t1 = halus, liat liat berdebu
t2 = agak halus, liat berpasir, lempung, liat berdebu
t3 = sedang, debu, lempung
t4 = agak kasar, lempung berpasir
t5 = kasar, pasir berlempung

Lereng Draenase Kedalaman efektif


Lo = 0-3% do = baik, k1 = dalam >90 cm
L1 = 3-8% d1= agak baik k2 = 50-90 cm
L2 = 8-15% d2 = agak buruk k3 = 25-50 cm
L3 = 15-30% d3 = buruk k4 = < 25 cm
L4 = 30-45% d4 = sangat buruk
L5 = 45-65%
L6 = >65%

Erosi
eo = tidak ada erosi
e1 = ringan 25% lapisan atas hilang
e2 = sedang 25-75% lapisan hilang
e3 = berat >75% lapisan atas hilang dan 25% lapisan bawah hilang
e4 = sangat berat >25% lap bawah hilang

9
3. Arahan Penggunaan Lahan Pola RLKT

Pola Rehabilitasi Tanah dan Konservasi Tanah (RLKT)


- Digunakan oleh Balai Rehabilitasi Lahan dan
Konservasi tanah Depart. Kehutanan

- Program pola RLKT meliputi


arahan penggunaan lahan,
arahan RLKT dan
urutan tingkat kekeritisan Daerah Aliran Sungai (DAS)

Penetapan penggunaan lahan (kawasan lindung,


penyangga dan budidaya ditentukan berdasarkan :

Kemiringan lereng
datar 0-8% skor 20
landai 8-15% skor 40 Interpretasi
agak curam 15-25% skor 60 peta rupa
curam 25-45% skor 80 bumi
sangat curam >45% skor 100

Tanah menurut kepekaan erosi Intensitas hujan harian rata-rata


tidak peka skor 15 <=13.6 mm/hari skor 10
agak peka skor 30 13,6 - 20,7 mm/hari skor 20
kepekaan sedang skor 45 20,7 – 27,7 mm/hari skor 30
peka skor 60 27,7 – 34,8 mm/hari skor 40
sangat peka skor 75 >= 34,8 mm/hari skor 50

10
Berdasarkan skor tersebut ditentukan penggunaan lahan

Kawasn lindung
jumlah skor >175 dan salah satu dari berikut
a. kemiringan >45% b. Tanah sangat peka erosi
c. Jalur pengamanan air sungai d. Pelindung mata air

Kawasn Penyangga
jumlah skor 125 - 175 dan memenuhi kreteria :
a.Kondisi memungkinkan untuk pertanian
b.Lokasi mudah dikembangkan
c.Tidak merugikan dari segi lingkungan hidup

Kawasan Budidaya tanaman tahunan


jumlah skor <124 dan memungkinkan untuk tanaman tahunan

Kawasan budidaya tanaman semusim


jumlah skor <124 dan memungkinkan untuk tanaman semusim

Curah hujan

Overlay

Kemiringan

Jenis Tanah

11

Anda mungkin juga menyukai