Ketersedian
air (wa)
Curah hujan 1.250 - 1.750 - 2.000 - > 2188 S3 S2
(mm) 1.750 2.000 2.500 2.50
0
Bahaya
banjir (fh)
Genangan - - - <7 Tanpa S1 S1
(hari)
Penyiapan
lahan (lp)
Ordo N N
N1 N1
Kelas
Sub kelas N1 N1e
eh h
Berdasarkan hasil pencocokan data tanaman mangga dengan karakteristik
tanah dapat diketahui kelas kesesuaian aktual tanaman mangga pada titk G2.1
yakni termasuk dalam kelas N1eh yang menunjukkan bahwa keberadaan mangga
pada lahan titik tersebut masuk pada ordo N (tidak sesuai), kelas N1 (tidak sesuai
saat ini) dengan faktor pembatas erosi. Namun pembatas ini masih mungkin untuk
diatasi dan hanya tidak dapat diperbaiki dengan tingkat pengetahuan sekarang ini
dengan biaya rasional (Rayes, 2007). Adapun faktor pembatas pada titik ini adalah
lereng sebesar 32%.
Sedangkan kelas kesesuaian potensial tanaman manga pada titik G2.1
yakni termasuk ke dalam kelas yang sama, yakni N1eh. Namun ada beberapa
karakteristik yang dapat diperbaiki dari kelas S3 menjadi S2, yakni karakteristik
curah hujan (ketersediaan air), drainase, dan bahaya erosi.
5.4.1.3 Kesesuaian Lahan aktual dan potensial G 2.1 Bawang putih (Allium
sativum LINN)
Berikut hasil analisis kesesuaian lahan aktual dan potensial pada titik G2.1
komoditas tanaman Bawang putih (Allium sativum LINN) yang berada pada desa
Bocek.
Tabel . Kesesuaian Lahan G2.1 tanaman Bawang putih (Allium sativum LINN)
Kualitas/ Kelas Kesesuaian Lahan Data Aktual Potensial
Karakteristik S1 S2 S3 N Pengamatan
Temperatur
(tc)
Temperatur 16 - 18 - 20 - > 23 24 N N
rerata (oC) 18 20 23
14 - 12- < 12
16 16
Ketersedian
air (wa)
Curah hujan 350 - 600 - 800 > 2188 N S3
(mm) 600 800 - 1.600
1.60
0
Ketersedian
oksigen (oa)
Drainase baik, agak terh sanga Lambat S3 S2
agak cepat amb t
, at terha
mbat,
Media
perakaran
(rc)
Tekstur halus halus aga kasar Liat S1 S1
, , k
agak agak kas
ar
halus halus
, ,
seda seda
ng ng
Bahan kasar
(%)
Kedalaman > 50 30 - 20 - < 20 >15 S1 S1
tanah (cm) 50 30
Gambut
Retensi hara
(nr)
KTK liat
(cmol)
Kejenuhan
basa (%)
pH H2O 6,0 - 5,8 - < 7 S1 S1
7,8 6,0 5,8
7,8 - >
8,0 8,0
C organik
(%)
Toksisitas
(xc)
Sodisitas
(xn)
Bahaya
Sulfik (cm)
Bahaya erosi
(eh)
Lereng (%) <3 3-8 8 - > 15 32 N N
15
Bahaya
banjir (fh)
Genangan - - - <7 Tanpa S1 S1
Penyiapan
lahan (lp)
Ordo N N
Kelas N1 N1
Sub kelas N1tc, N1tc
wa, eh
Berdasarkan hasil pencocokan data tanaman bawang putih dengan
karakteristik tanah di atas, dapat diketahui kelas kesesuaian aktual tanaman
bawang putih pada titik G2.1 yakni termasuk dalam kelas N1tc,wa,eh yang
menunjukkan bahwa keberadaan bawang putih pada lahan di titik tersebut
termasuk pada ordo N (tidak sesuai), kelas N1 (tidak sesuai saat ini) dengan faktor
pembatas temperatur, ketersediaan air, dan erosi. Diketahui bahwa apabila lahan
tersebut termasuk ordo N berarti lahan tersebut memiliki faktor pembatas yang
sangat berat yang dimana secara ekonomi tidak sesuai (Rayes, 2007).
22 -
25
Ketersedian
air (wa)
Curah hujan 2188 S3 S2
(mm)
bulan ke-1 > 45 30 - 20 - < 20
45 30
bulan ke-2 > 80 65 - 50 - < 50
dan ke-3 80 65
bulan ke-4 > 20 ≤ 20
Ketersedian
oksigen (oa)
Drainase baik, agak terha sangat Lambat S3 S2
agak cepat, mbat terham
bat,
Media
perakaran
(rc)
Tekstur agak halus agak kasar Liat S1 S1
halus, kasar
Sedan
g
Bahan kasar
(%)
Kedalaman > 75 50 - 25 - < 25 >15 N S3
tanah (cm) 75 50
Gambut
Retensi hara
(nr)
pH H2O 5,5 - 5,0 - < 5,0 7 S2 S1
6,5 5,5
6,5 - > 7,5
7,5
Bahaya erosi
(eh)
Lereng (%) <3 3-8 8 - 15 > 15 32 N N
Bahaya erosi sanga ringa berat - Berat N S3
t n - sangat
ringa sedan berat
n g
Bahaya
banjir (fh)
Genangan - <7 7-14 >14 Tanpa S1 S1
Penyiapan
lahan (lp)
Ordo N N
Kelas N1 N1
Sub kelas N1 rc, N1 eh
eh
Berdasarkan hasil pencocokan data tanaman talas dengan karakteristik
tanah dapat diketahui kelas kesesuaian aktual tanaman talas pada titik G2.1 yakni
termasuk dalam kelas N1 rc, eh yang menunjukkan bahwa keberadaan talas pada
lahan titik tersebut masuk pada ordo N (tidak sesuai), kelas N1 (tidak sesuai saat
ini) dengan faktor pembatas media perakaran, dan bahaya erosi. Namun pembatas
ini masih mungkin untuk diatasi dan hanya tidak dapat diperbaiki dengan tingkat
pengetahuan sekarang ini dengan biaya rasional (Rayes, 2007). Adapun faktor
pembatas pada titik ini adalah rc (media perakaran) dengan kedalaman >15 cm
dan eh (bahaya erosi) yang memiliki kelerengan 32%
Ketersedian
air (wa)
Curah hujan 1.250 - 1.750 - 2.000 - > 2188 S3 S2
(mm) 1.750 2.000 2.500 2.50
0
Bahaya
banjir (fh)
Genangan - - - <7 Tanpa S1 S1
(hari)
Penyiapan
lahan (lp)
Ordo S S
S3 S2
Kelas
Sub kelas S3wa, S2wa,
rc, eh rc,eh
Berdasarkan hasil pencocokan data tanaman manga dengan karakteristik
tanah dapat diketahui kelas kesesuaian actual tanaman manga pada titik G2.2
yakni termasuk dalam kelas S3wa, rc, eh yang menunjukan bahwa keberadaan
manga pada lahan titik tersebut masuk pada ordo S (sesuai), kelas S3 (sesuai
marginal) dengan faktor pembatas curah hujan, kedalaman tanah, dan lereng.
Curah hujan 2.188, kedalaman tanah > 50 cm, dan lereng 18 %. Sedangkan
menurut Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau (2018) kondisi tanah yang
sesuai dengan manga adalah curah hujan antara 750 – 2.250 mm per tahun.
Sehingga dari semua pembatas dapat diperbaiki dengan resiko mengurangi
produktivitas dan keuntungan (Rayes, 2007).
Kondisi pembatas curah hujan (ketersediaan air), kedalaman tanah, dan
lereng dapat diperbaiki. Ketersediaan air dapat diperbaiki bukan hanya dari curah
hujan tetapi kondisi air, yakni dengan menyediakan penyediaan air berupa sistem
irigasi dan pengairan (Rayes, 2007). Ketersediaan air tanah, yakni selisih infiltrasi
dan kebutuhan air tanah. Ketersediaan air tanah merupakan jumlah air yang dapat
tersimpan ke dalam tanah dan keluar dalam kurun waktu tertentu (Purbawa dan
Wiryajaya, 2009). Kedalaman tanah dapat diperbaiki dengan pengolahan yang
tingi (Rayes, 2007). Sedangkan pada kondisi lereng dapat dilakukan perbaikan
dengan membuat lereng lebih datar (Wirosoedarmo, dkk. 2011). Sehingga terjadi
kenaikan satu kelas dari S3wa, rc, eh menjadi S2wa, rc, eh dengan faktor
pembatas yang masih sama.
5.4.2.3 Kesesuaian Lahan aktual dan potensial G 2.2 tanaman Bawang putih
(Allium sativum LINN)
Berikut hasil analisis kesesuaian lahan aktual dan potensial pada titik G2.2
komoditas tanaman Bawang putih (Allium sativum LINN) yang berada pada desa
Bocek.
Tabel . Kesesuaian Lahan G2.2 tanaman Bawang putih (Allium sativum LINN)
Media
perakaran
(rc)
Tekstur baik, agak terh sanga Liat S1 S1
agak cepat amb t
, at terha
mbat,
Kedalaman >15 S1 S1
tanah (cm)
Gambut halus halus aga kasar
, , k
agak agak kas
ar
KTK liat
(cmol)
Kejenuhan > 50 30 - 20 - < 20
basa (%) 50 30
pH H2O 7 S1 S1
C organik
(%)
Toksisitas
(xc)
Sodisitas
(xn)
Bahaya 6,0 - 5,8 - <
Sulfik (cm) 7,8 6,0 5,8
Bahaya
banjir (fh)
Genangan - - - <7 Tanpa S1 S1
Penyiapan
lahan (lp)
Ordo N N
Kelas N1 N1
Sub kelas N1tc, N1tc
wa, eh
Berdasarkan hasil pencocokan data tanaman bawang putih dengan
karakteristik tanah di atas, dapat diketahui kelas kesesuaian aktual tanaman
bawang putih pada titik G2.2 yakni termasuk dalam kelas N1tc,wa,eh yang
menunjukkan bahwa keberadaan bawang putih pada lahan di titik tersebut
termasuk pada ordo N (tidak sesuai), kelas N1 (tidak sesuai saat ini) dengan faktor
pembatas temperatur, ketersediaan air, dan erosi. Diketahui bahwa apabila lahan
tersebut termasuk ordo N berarti lahan tersebut memiliki faktor pembatas yang
sangat berat yang dimana secara ekonomi tidak sesuai (Rayes, 2007).
22 -
25
Ketersedian
air (wa)
Curah hujan 2188 S3 S2
(mm)
bulan ke-1 > 45 30 - 20 - < 20
45 30
bulan ke-2 > 80 65 - 50 - < 50
dan ke-3 80 65
bulan ke-4 > 20 ≤ 20
Ketersedian
oksigen (oa)
Drainase baik, agak terha sangat Agak S2 S1
agak cepat, mbat terham terhambat
bat,
Media
perakaran
(rc)
Tekstur agak halus agak kasar Liat Berdebu S1 S1
halus, kasar
sedan
g
Bahan kasar
(%)
Kedalaman > 75 50 - 25 - < 25 >50 S2 S1
tanah (cm) 75 50
Gambut
Retensi hara
(nr)
pH H2O 5,5 - 5,0 - < 5,0
6,5 5,5
6,5 - > 7,5 7 S2 S1
7,5
Bahaya erosi
(eh)
Lereng (%) <3 3-8 8 - 15 > 15 18 N S3
Bahaya erosi sanga ringa berat - Sedang S3 S2
t n - sangat
ringa sedan berat
n g
Bahaya
banjir (fh)
Genangan - <7 7-14 >14 Tanpa S1 S1
Penyiapan
lahan (lp)
Ordo N S
Kelas N1 S3
Sub kelas N1 eh S3 eh
Berdasarkan hasil pencocokan data tanaman talas dengan karakteristik
tanah dapat diketahui kelas kesesuaian aktual tanaman talas pada titik G2.2 yakni
termasuk dalam kelas N1 eh yang menunjukkan bahwa keberadaan talas pada
lahan titik tersebut masuk pada ordo N (tidak sesuai), kelas N1 (tidak sesuai saat
ini) dengan faktor pembatas lereng. Namun pembatas ini masih mungkin untuk
diatasi dan hanya tidak dapat diperbaiki dengan tingkat pengetahuan sekarang ini
dengan biaya rasional (Rayes, 2007). Adapun faktor pembatas pada titik ini adalah
eh (bahaya erosi) yang memiliki kelerengan 18%
Tabel . Kesesuaian Lahan tanaman padi sawah tadah hujan (Oryza sativa)
Kualitas/ Nilai Aktual Potensi
Kelas Kesesuaian Lahan al
Karakterist
ik S1 S2 S3 N
Temperat
ur (tc)
Temperatu 24-29 22-24 18-22 <18 24 S1 S1
r rerata
o
( C)
33-90 29-32 32-35 >35
Ketersedi
an air
(wa)
Curah 2188
hujan
(mm)
Ketersedi
an
oksigen
(oa)
Drainase agak terhamb sangat Cepat Agak S3 S2
terhamb at, baik terhamb Cepat
at, at,
sedang
gak
cepat
Media
perakara
n (rc)
Tekstur Halus, Halus, Agak Kasar Liat S1 S1
Agak Agak Kasar Berpas
Halus Halus ir
Sedang Sedang
Bahan
kasar (%)
Kedalama >50 40-50 25-40 <25 >50 S2 S1
n tanah
(cm)
Gambut
Retensi
hara (nr)
KTK liat
(cmol)
Kejenuhan
basa (%)
pH H2O 5,5-8,2 5,0-5,5 <5,0 6 S1 S1
8,2-1,2 >8,5
C organik
(%)
Toksisitas
(xc)
Sodisitas
(xn)
Bahaya
Sulfik
(cm)
Bahaya
erosi (eh)
Lereng <3 3-8 8-15 >15 12 S3 S2
(%)
Bahaya Sangat Ringan Sedan Ringan S2 S1
erosi Ringan g
Berat
Bahaya
banjir
(fh)
Genangan tanpa <7 7-14 >14 Kadan S1 S1
(hari) g-
kadang
Penyiapa
n lahan
(lp)
Ordo S S
Kelas S3 S3
Sub Kelas S3oa,e S2oa,e
h h
Berdasarkan hasil pencocokan data tanaman padi dengan karakteristik
tanah dapat diketahui sub kelas S3oa,eh yang menunjukkan bahwa keberadaan
tanaman padi masuk dalam ordo S (sesuai), kelas S3 (sesuai marginal) dengan
faktor pembatas drainase dan lereng. Lahan pembatas yang sangat berat untuk
mempertahankan tingkat pengelolaan yang harus dilakukan. Pembatas akan
mengurangi produktivitas dan keuntungan. Perlu ditingkatkan masukan yang
diperlukan (Rayes, 2007). Adapun faktor pembatas pada titik ini drainase agak
cepat dan bahaya erosi dengan lereng 12%.
Ketersedian
air (wa)
Curah hujan 1.250 - 1.750 - 2.000 - > 2188 S3 S2
(mm) 1.750 2.000 2.500 2.50
0
Bahaya
banjir (fh)
Genangan - - - <7 Kadang S1 S1
(hari) -kadang
Penyiapan
lahan (lp)
Ordo S S
S3 S2
Kelas
Sub kelas S3wa, S2wa,
oa, rc oa, rc
Berdasarkan hasil pencocokan data tanaman manga dengan karakteristik
tanah dapat diketahui kelas kesesuaian actual tanaman manga pada titik G2.3
yakni termasuk dalam kelas S3wa, oa, rc yang menunjukan bahwa keberadaan
manga pada lahan titik tersebut masuk pada ordo S (sesuai), kelas S3 (sesuai
marginal) dengan faktor pembatas curah hujan, drainase, dan kedalaman tanah.
Curah hujan 2.188, drainase agak cepat, dan kedalaman tanah > 50 cm.
Sedangkan menurut Asaad, 2007) kondisi tanah yang sesuai dengan manga pada
umumnya adalah tanah yang gembur, jenis lempung sampai lempung berpasir
dengan kedalaman air tanah 1 m atau lebih dan didukung oleh drainase yang
baik. Sehingga dari semua pembatas dapat diperbaiki dengan resiko mengurangi
produktivitas dan keuntungan (Rayes, 2007).
Kondisi pembatas curah hujan (ketersediaan air), drainase, dan kedalaman
tanah dapat diperbaiki. Kondisi pembatas berupa drainase dapat dilakukan
perbaikan dengan cara memperbaiki kondisi sistem drainase, seperti saluran
drainase (Wirosoedarmo, dkk. 2011). Sehingga terjadi kenaikan satu kelas dari
S3wa, oa, rc menjadi S2wa, oa, rc dengan faktor pembatas yang masih sama.
5.4.3.3 Kesesuaian Lahan aktual dan potensial G 2.3 tanaman Bawang putih
(Allium sativum LINN)
Berikut hasil analisis kesesuaian lahan aktual dan potensial pada titik G2.3
komoditas tanaman Bawang putih (Allium sativum LINN) yang berada pada desa
Bocek.
Tabel . Kesesuaian Lahan G2.3 tanaman Bawang putih (Allium sativum LINN)
Kualitas/ Kelas Kesesuaian Lahan Data Aktual Potensial
Karakteristik S1 S2 S3 N Pengamatan
Temperatur
(tc)
Temperatur 16 - 18 - 20 - > 23 24 N N
rerata (oC) 18 20 23
Media
perakaran
(rc)
Tekstur baik, agak terh sanga Liat S1 S1
agak cepat amb t Berpasir
, at terha
mbat,
Kedalaman >50 S1 S1
tanah (cm)
Gambut halus halus aga kasar
, , k
agak agak kas
ar
Retensi hara halus halus
(nr) , ,
seda seda
ng ng
KTK liat
(cmol)
Kejenuhan > 50 30 - 20 - < 20
basa (%) 50 30
pH H2O 6 S1 S1
C organik
(%)
Toksisitas
(xc)
Sodisitas
(xn)
Bahaya 6,0 - 5,8 - <
Sulfik (cm) 7,8 6,0 5,8
Bahaya
banjir (fh)
Genangan - - - <7 Kadang- N S3
kadang
Penyiapan
lahan (lp)
Ordo N N
Kelas N1 N1
Sub kelas N1tc, N1tc
wa, fh
Berdasarkan hasil pencocokan data tanaman bawang putih dengan
karakteristik tanah dapat diketahui bahwa kelas kesesuaian aktual tanaman
bawang putih pada titik G2.3 yakni termasuk dalam sub kelas N1tc,wa,fh yang
menunjukkan bahwa keberadaan bawang putih pada lahan titik G2.3 termasuk
pada ordo N (tidak sesuai), kelas N1 (tidak sesuai saat ini) dengan faktor
pembatas temperatur, ketersediaan air, dan bahaya banjir. Diketahui bahwa
apabila lahan tersebut termasuk ordo N berarti lahan tersebut memiliki faktor
pembatas yang sangat berat yang dimana secara ekonomi tidak sesuai (Rayes,
2007).
22 -
25
Ketersedian
air (wa)
Curah hujan 2188 S3 S2
(mm)
bulan ke-1 > 45 30 - 20 - < 20
45 30
bulan ke-2 > 80 65 - 50 - < 50
dan ke-3 80 65
bulan ke-4 > 20 ≤ 20
Ketersedian
oksigen (oa)
Drainase baik, agak terha sangat Agak Cepat S2 S1
agak cepat, mbat terham
bat,
Media
perakaran
(rc)
Tekstur agak halus agak kasar Liat Berpasir S1 S1
halus, kasar
sedan
g
Bahan kasar
(%)
Kedalaman > 75 50 - 25 - < 25 >50 S2 S1
tanah (cm) 75 50
Gambut
Retensi hara
(nr)
pH H2O 5,5 - 5,0 - < 5,0 6 S1 S1
6,5 5,5
6,5 - > 7,5
7,5
Bahaya erosi
(eh)
Lereng (%) <3 3-8 8 - 15 > 15 12 S3 S2
Bahaya erosi sanga ringa berat - Ringan S3 S2
t n - sangat
ringa sedan berat
n g
Bahaya
banjir (fh)
Genangan - <7 7-14 >14 Kadang- S1 S1
kadang
Penyiapan
lahan (lp)
Ordo S S
Kelas S3 S2
Sub kelas S3 wa, S2 wa, eh
eh
Berdasarkan hasil pencocokan data tanaman talas dengan karakteristik
tanah dapat diketahui kelas kesesuaian aktual tanaman talas pada titik G2.3 yakni
termasuk dalam kelas S3 wa, eh yang menunjukkan bahwa keberadaan talas pada
lahan titik tersebut masuk pada ordo S (sesuai), kelas S3 (sesuai marginal) dengan
faktor pembatas curah hujan dan bahaya erosi. Lahan yang mempunyai pembatas
yang sangat berat untuk mepertahankan tingkat pengelolaan yang harus dilakukan.
Pembatas akan mengurangi produktivitas dan keuntungan (Rayes, 2007). Adapun
faktor pembatas pada titik ini adalah wa (ketersediaan air) yang memiliki curah
hujan 2188 mm dan eh (bahaya erosi) yang memiliki kelerengan 12%
Eva, Carolina Nita, dkk. 2015. Pengaruh Pengolahan Tanah Dan Pemberian
Bahan Organik (Blotong Dan Abu Ketel) Terhadap Porositas Tanah Dan
Pertumbuhan Tanaman Tebu Pada Ultisol. Jurnal Tanah dan Sumberdaya
Lahan Vol 2 No 1: 119-127, 2015. Fakultas Pertanian. Univesitas
Brawijaya. Malang
Hakim et al. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung: Penerbit Universitas
Lampung.
Rayes, Luthfi. 2007. Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. Yogyakarta: C.V
Andi Offset