PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
1
di rumah dan memiliki pendapatan yang rendah ( Ramos & Stanley,2017).
Kecemasan ini juga dikhawatirkan terjadi pada lansia yang hidup sendiri. Menurut
penelitian, sekitar 15% lansia di Indonesia tinggal sendiri dan 28% tinggal dengan
3 generasi (TPN2K,2017).
Hasil survey yang dilakukan oleh sasube pada tahun 2005 terdapat 50
dari 700 pasien yang batal di operasi, dikarenakan faktor psikologis yakni
kecemasan, di instalasi bedah sentral, BLU RSU Prof.Dr. R.D.Kandau Manado
(Jovina, Mulyadi& Henry,2013). Angka kejadian dari kecemasan perioperative
telah dilaporkan antara dari 11%-80% diantara pasien dewasa. Kecemasan dapat
menimbulkan adanya perubahan secara fisik maupun psikologis yang akhirnya
mengaktifkan saraf otonom simpatik, sehingga meningkatkan denyut jantung,
tekanan darah, frekuensi napas, dan secara umum mengurangi tingkat energi pada
pasien, dan pada akhirnya dapat merugikan pasien itu sendiri (Rothock,1999).
Stress fisik dan emosi meningkatkan suhu tubuh melalui stimulasi hormonal dan
persyarafan (Potter&Perry,2005). Perubahan fisiologi tersebut meningkatkan
panas tubuh pasien, sedangkan kecemasan, takut, nyeri dan stress emosi
merangsang stimulasi simpatik, yang meningkatkan frekuensi tekanan darah,
curah jantung dan tekanan vaskuler perifer.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
1. Untuk mengetahui definisi kecemasan.
3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.Definisi
4
Lansia dengan kecemasan merupakan konsumen yang banyak
menggunakan fasilitas pelayanan Kesehatan karena berbagai gejala seperti nyeri
dada, jantung berdebar,pusing dan sesak nafas.(stuart,2016).
B.Epidemiologi
5
7. Sulit berkonsentrasi
8. Mudah tersinggung/mudah marah
6
Bahwa tingkat adaptasi manusia dipengaruhi oleh stimulus internal dan
eksternal yang dihadapi individu dan membutuhkan repon perilaku
yang terus menerus.
7
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN “K”
DENGAN GANGGUAN ALAM PERASAAN : KECEMASAN
PENGKAJIAN
1. IDENTITAS KLIEN:
Inisial :k
Umur : 55 tahun
Infoman : Tn.M
Nomor registrasi : 00 57 83
Klien datang dengan keluhan nyeri pada perutnya, tidak mau makan kurang
lebih selama 2 minggu,BAB warna hitam dan sedikit- sedikit ,BAK sedikit
warna seperti the.
Saat Pengkajian:
8
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1) Faktor perkembangan
Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang sama seperti ini
sebelumnya.
2) Faktor komunikasi dalam keluarga
Komunikasi antar anggota keluarga baik, saat mempunyai masalah,klien
sering menceritakannya kepada anggota keluarganya yang lain terutama
pada istrinya.
3) Faktor psikologis
Klien termasuk tipe orang yang terbuka, dan tidak merasa dirinya tidak
berharga walaupun sudah memasuki usia lanut.
4) Faktor genetic
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan
klien.
FAKTOR PRESIPITASI
PEMERIKSAAN FISIK
9
1. Tanda – tanda vital TD : 120/80 mmhg N :80/ menit S :36,4
P:22/menit
2. Ukur TB :168 cm BB :59 Kg
3. Keluhan fisik :() ya () tidak
Klien mengatakan nafsu makan menurun sejak 2 minggu yang lalu.
Klien baru merasakan mual dari kemarin. Mukosa bibir normal,
ronggamulut bersih,. Klien mengatakan biasa gosok gigi 2 kali sehari.
Klien merasa tidak enak pada ulu hatinya, dan terasa berdebar- debar
jantungnya. Klien mengatakan BAB I kali sehari sedikit- sedikit dengan
konsistensi lembek, berwarna hitam, dan bauk has feses.
MASALAH KEPERAWATAN : GANGGUAN RASA
NYAMAN ; MUAL
IV. PSIKOSOSIAL
1.Genogram
Keterangan ;
Klien adalah anak kedua dari tiga bersaudara . klien berumur 55 tahun.klien
sudah menikah dan memiliki 3 orang anak. Klien tinggal serumah dengan
istrinya.namun dalam bagan tidak dijelaskan.hubungan klien dengan keluarganya
terjalin dengan erat dan sangat baik.orang yang terdekat dengan klien adalah
istrinya.
10
2.konsep diri:
a. citra tubuh
klien senang dengan keadaan tubuhnya dari rambut sampai ujung kaki.klien
juga mengatakan tidak mempunyai bagian tubuh yang tidak disukai.
b. identitas diri
c. peran diri
klien berperan sebagai suami dan ayah bagi anak – anaknya. Klien mengatakan
sudah menjadi kakek bagi cucu-cucnya.
d. ideal diri
e. harga diri
klien merasa tidak ada masalah dalam berhubungan dengan keluarga dan orang
lain.
3.HUBUNGAN SOSIAL
Klien memiliki orang yang berarti dalam kehidupannya yaitu istrinya. Klien
berkata jika ada masalah ,klien akan menceritakan kepada istri dan anaknya pasti
akan membantu memecahkan masalah yang dialaminya.klien suka mengikuti
kegiatan gotong royong di daerah rumahnya.
4.SPIRITUAL
11
Klien beragama islam dan yakin dengan adanya allah yang maha esa. Klien rajin
salat setiap hari dan selalu mengikuti pengajian di desa.
V. STATUS MENTAL
1. Penampilan
2. Pembicaraan
Klien berbicara dengan jelas dan menjawab pertanyaan yang diberikan
dengan tepat selama proses wawancara klien berbicara mengenai suatu
topik dengan jelas.
3. Aktivitas montorik
Saat wawancara klien Nampak tenang dalam berbicara, tidak ada Gerakan
yang di ulang – ulang ataupun gemetar, namun saat membicarakan
penyakitnya klien Nampak sedikit cemas.
4. Alam perasaan
Klien tidak menunjukkan ekspresi yang berlebihan saat sedih maupun
gembira, klien terlihat senang menceritakan pengalamannya yang
menyenangkan.
5. Afek
Dari hasil observasi afek yang ditunjukkan klien sesuai dengan stimulus
yang diberikan.
6. Interaksi selama wawancara
12
Selama wawancara ,klien mau menjawab pertanyaan perawat . kontak
mata klien bagus dan klien menatap wajah perawat saat wawancara dan
mau menjawab pertanyaan perawat dengan Panjang lebar.
7. Persepsi
Klien mengatakan tidak pernah mengalami halusinasi
8. Proses piker
Selama wawancara , pembicaraan klien singkat dan tidak berbelit belit ,
tidak diulang berkali – kali , dan ada hubungannya antara satu kalimat
dengan kalimat dalam satu topik.
9. Isi piker.
Klien mengatakan tidak mengalami gangguan isi pikir.
10. Tingkat kesadaran.
Klien menyadari bahwa dia sedang berada di rumahnya, klien juga sadar
dan mengenal dengan siapa dia berbicara dan lingkungannya. Tingkat
kesadaran klien terhadap waktu, orang dan tempat jelas.
11. Memori
Klien dapat mengingat peristiwa yang terjadi pada dirinya baik dimasa lalu
maupun dimasa kini . klien juga ingat Ketika dinyatakan apakah tadi klien
sudah makan atau belum. Klien tidak pernah mengalami gangguan daya
ingat baik jangka Panjang atau pendek.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Selama wawancara, konsentrasi klien bagus dan focus terhadap apa yang
ditanyakan . klien bersekolah hanya sampai tingkat SD , klien mampu
untuk mejawab hitungan sederhana.
13. Kemampuan penilaian
Saat diberikan pilihan seperti apakah klien mendahulukan kegiatan
merapikan tempat tidur atau menyapu. Klien memilih merapikan tempat
tidur terlebih dahulu karena kata klien itu juga lebih mendesak.
14. Daya Tilik diri
Klien mengetahui penyakit yang dideritanya.
13
VII. PERSIPAN PULANG
2. BAB/BAK
Klien dapat BAK/BAB sendiri dikamar mandi tanpa membutuhkan
bantuan.
Masalah keperawatan ; tidak ditemukan masalah.
3. Mandi
Klien mandi secara mandiri , mandi 2 kali sehari . klien mandi
menggunkan sabun , shampoo dan juga sikat gigi.
4. Berpakaian/berhias.
Klien dapat mengganti pakaian secara mandiri tanpa bantuan orang lain ,
klien menggunakan baju dengan benar.
5. Istirahat dan tidur
Klien mengatakan tidur nyenyak,namun terkadang klien terbangun karena
diganggu pasien lain.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah.
6. Penggunaan obat.
Selama perawatan klien mendapat pengobatan secara teratur , obat
diberikan oleh perawat dan harus ditunggu untuk memastikan obatnya
diminum oleh klien
Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah.
7. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjut : ( . ) ya () tidak
Perawatan pendukung : (. ) ya () tidak
8. Kegiatan diluar rumah
14
Klien mengatakan ingin berkumpul dengan keluarga dirumah.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah
9. Kegiatan di luar rumah
Keluarganya.
Klien mengatakan sudah mengetahui obat yang di minum , baik bentuk , warna,
dan manfaat obat tersebut. Klien menyebutkan ada 9 macam jumlah obat yang di
minum.
15
XI. ASPEK MEDIS
Therapi obat ;
-baxima - letonal
-ranitidine -hepamax
-neurosanbe -tonar
-zibac -opilac
-sanmag
NO DATA MASALAH
1 DS :
- Klien mengatakan merasa Kecemasan
cemas dengan keadaannya.
DO :
- Wajah klien tampak takut
- Klien tampak gelisah
16
2 DS :
- Klien mengatakan baru
merasakan mual dari kemarin Gangguan rasa
DO : Ketakutan
17
berkeringat
- Wajah klien tampak
ketakutan
11
1. Kecemasan
2. Ketakutan
3. Gangguan rasa nyaman
a. Kecemasan
b. Ketakutan
c. Gangguan rasa nyaman
Inisial klien : k
Ruang : cendrawasih
18
Hari N Tujuan Intervensi Rasional
/tgl/ja O
m D
X
Rabu 8 TUM : klien mampu Sp 1 Pembinaan
oktobe mengurangi dan Bina hubungan saling hubungan
r 2022 mengontrol percaya dengan : saling
kecemasannya. - Sapa klien percaya
10.00 dengan ramah merupakam
wib baik verbal dasar
TUK : maupun non terjalinnya
1. Setelah diberikan verbal komunikasi
askep selama 2 - Prkrnalkan diri terbuka
kali pertemuan dengan sopan sehingga
( tiap pertemuan - Tanyakan meningkatka
20 menit ) n rasa
nama lengkap
diharapkan klien klien dan nama komunikasi
mampu membina klien
panggilan
hubungan saling yang disuskai
percaya dengan
- Jelaskan
KH :
tujuan
- Wajah klien cerah
pertemuan
dan tersenyum
- Jujur dan
- Klien mau
menepati janji
membalas salam
- Tunjukkan
- Klien mau
sikap empati
menyebutkan
dan menerima
nama sambal
klien apa
berjabat tangan
adanya.
dan ada kontak
mata
19
- Klien bersedia
menceritakan
perasaannya
Dapat
TUK :
mengetahui
2. Klien dapat
kapan klien
mengidentifikasi
mengalami
dan
- Adakan kontak
kecemasan
menggambarkan
sering dan
untuk
perasaan tentang
singkat secara
mengadopsi
kecemasannya
bertahap
koping yang
dengan
- Bantu klien baru, klien
KH :
untuk pertama kali
- Klien dapat
mengidentifika harus
menyebutkan
si dan menyadari
waktu, isi,
menggambark perasaan dan
frekuensi,timbuln
an perasaan mengatasi
ya kecemasan.
yang penyangkala
- Klien dapat
mendasari n yang
mengungkapkan
kecemasannya. didasari atau
perasaannya
- Kaitkan tidak di
terhadap
perilaku klien sadari
kecemasannya
dengan mengetahui
perasaan cara yang
20
TUK : 3 tersebut terbaik untuk
Klien dapat - Gunakan mengontrol
mengidentifikasi pertanyaan kecemasan.
penyebab kecemasannya terbuka beralih
dengan dari topik yang
KE : tidak
- Klien dapat mengancam ke
menceritakan isu konflik
penyebab - Gunakan
kecemasan konfrontasi
- Klien dapat yang suportif
menyebutkan dengan
tindakan yang bijaksana
biasanya biasanya - bantu klien
dilakukan untuk menggambark
mengendalikan an situasi dan
kecemasannya. interaksi yang
- Klien dapat mendahului
memilih cara kecemasan
mengatasi - tinjauan
kecemasannya. pernilaian
terhadap
stresorstressai
nilai yang
terancam dan
cara konflik
berkembang.
- Hubungkan
pengalamn
klien saat ini
dengan
21
pengalamn
klien cara /
Tindakan yang
dilakukan jika
terjadi
kecemasan.
- Diskusikan
cara baru
untuk
memustus/
mengontrol
timbulnya
kecemasan
- Bantu klien
dalam menilai
Kembali nilai ,
sifat, dan arti
stressor pada
saat yang
tepat.
22
mengatakan O : Klien
merasa - Mampu
cemas mengontrol
dengan kecemasannya
keadaannya - Wajah klien
- Saat berseri
berinteraksi - Kontak mata
klien (bagus)
merespon A : klien mampu
perawat , menyebutkan cara
ada kontak mengontrol
mata . klien kecemasan
tampak
gelisah P ; klien melakukan
dengan cara berikutnya untuk
kondisinya mengontrol
kecemasan( 2 kali
DIAGNOSA dalam sehari tiap 20
MEDIS ; menit )
Gangguan
psikososial :
kecemasan
TINDAKAN
KEPERAWATAN
Klien :
-membina
hubungan saling
percaya
- membantu klien
menggambarkan
23
situasi dan
interaksi yang
mendahului
kecemasan
- diskusikan cara
baru untuk
mengontrol
timbulnya
kecemasan.
BAB IV
PENUTUP
A.KESIMPULAN
24
maupun psikologis, yaitu kecemasan. Masalah psikologis yang terjadi pada lanjut
usia ini merupakan kondisi penurunan yang turut dipengaruhi oleh Kesehatan fisik
dengan persoalan mental seperti pola dan sikap hidup, merasa kesepian, perasaan
tidak berharga, emosi yang meningkat pada lanjut usia, serta ketidakmampuan
dalam menyesuaikan tugas perkembangan lanjut usia. Dengan demikian para
lanjut usia khususnya yang bertempat tinggal di panti jompo perlu dibekali konsep
mengenai kecemasan yang dapat terjadi pada masa lanjut usia, sehingga dampak
psikologis pada lanjut usia dapat diminimalisir.
B.SARAN
DAFTAR PUSTAKA
25
1
1.
26