Anda di halaman 1dari 3

IWAN NURMANSAH, S.Pd.

CGP ANGKATAN 7 KAB. GARUT

TUGAS MODUL 1.2

S1 USIA
26 TH

USIA SAYA
37 TH

Pada Saat Usia 19


Tahun waktu duduk di
kelas 2 SMA terpilih
menjadi PRADANA
PRUTRA pada
Organisasi Pramuka di
TK/ Hal yang paling membuat SMAN 3 Tarongong/
PAU saya sangat malu dan tidak SMAN 15 Garut saat
pernah terlupakan yaitu pada ini.
D saat Usia 15 Tahun, tepatnya
duduk di kelas 1 SMP, pada
saat itu saya ditampar oleh
guru gara-gara saya dianggap
ribut dan bercanda dengan
teman pada saat beliau
menjelaskan materi. 37-14= 37-17= 20
23

TRAPESIUM USIA
IWAN NURMANSAH, S.Pd.

Tugas 1. Refleksi

Lokasi sekolah dan tempat tinggal saya memang tidak jauh dari pusat kota, kira-kira
hanya dengan menempuh perjalanan dengan menaiki motor selama 1 jam. Saya
terlahir dari keluarga yang bisa dikatakan berkecukupan. Awal mula Pendidikan saya
adalah Sekolah Dasar karena pada saat saya kecil dilingkungan tempat saya tinggal
belum ada sekolah TK atau PAUD seperti sekarang. Saya mulai dimasukan ke sekolah
Dasar pada tahun 1993 pada usia 7 tahun, sekolah saya tidak jauh dari tempat saya
tinggal, hanya berjarak 50 M. selanjutnya sasa melanjutkan sekolah ke jenjangSekolah
lanjutan pertama yaitu SLTPN 1 Bayongbong. Jarak dari rumah sampai kesekolah
kurang lebih 9 Km yang saya tempuh dengan berjalan kaki selama 1,5 Jam.
Selanjutnya saya melanjutkan sekolah d SMAN 3 Tarogong yang saat Ini berubah
nama Menjadi SMAN 15 Garut.

Dari semua perjalanan Pendidikan itu saya mengerti artinya sebuah perjuangan, karena
untuk mencapai suatu yang dicita-citakan membutuhkan perjuang. Namun semua itu
tidak terlepas dari tantangan dan cobaan cobaan terberat yang saya alami pada saat
saya duduk di kelas 1 SMP Ketika saya berusia 13 Tahun. Pada saat itu sedang
pembelajaran Mata pelajaran Ekonomi sekitar Pukul 15.00 WIB, menjelang waktu
istirahat karena kebetulan saya sekolah jadwal siang. Saya beserta satu orang teman
ditampar dibagian wajah oleh guru bidang study Ekonomi yang mengajar pada saat itu,
karena dianggap rebut dan tidak memperhatikan pembelajaran padahal pada saat itu
saya hanya ingin mengambil bolpoin yang di ambil oleh teman saya. Ketika teman saya
mengembalikan bolpoint tersebut kepada saya dengan cara di lempar tetapi saya tidak
dapat menangkap nya, sehingga jatuh kedepan guru yang saat itu mengajar. Tanpa
bertanya dan meminta alas an saya ditampar dibagian muka kiri. Bukan sakit yang saat
itu dirasakan tapi malu karena saya seumur hidup itu pertama kalinya saya ditampar.
Saya tidak membenci guru tersebut, tapi perasaan malu

Dampak negatip yang saya rasakan dari peristiwa penamparan tersebut adalah rasa
malu yang saya rasakan selama saya duduk dikelas satu, bahkan setiap kali bertemu
dengan guru tersebut saya merasa malu. Saya tidak membenci beliau hanya aja saya
tidak diberikan kesempat untuk menjelaskan kalua saat itu saya hanya ingin mengambil
pensil yang dipinjam oleh teman. Saya hanya ingin mengambil karena ingin saya
gunakan. Tetapi dengan kejadian itu saya sadar setelah saya menjadi guru betapa.
Mungkin saja waktu itu beliau sedang ada masalah atau mungkin sedang kondisi
emosinya tidak stabil.

Dampak Emosi yang saya alami sekarang Adalah Saya menjadi lebih waspada
terhadap suatu permaslahan, Antisipasi dengan susatu kejadian atau peristiwa agar
suatu kejadian atau peristiwa itu terhindar dari dampak negative. Saya juga selalu
tertarik dengan Hal-hal baru dan ingin mempelajari hal-hal baru tersebut
Pelajaran yang bisa saya Tarik dari trapezium Usia dan Roda Emosi adalah bahwa
semakin tumbuh usia seseorang semakin matang pemikiran dan emosinya. Sehingga
dewasa dalam bersikap dan mengendalikan emosinya.

“Peran Guru membimbing murid untuk bisa belajar


dengan penuh makna”

Tugas 2 . Nilai dan peran guru penggerak menurut saya

Nilai-nilai yang ada pada diri saya yang membantu saya menggerakan murid, rekan
guru dan komunitas sekolah saya adalah:

1. Disiplin dala bekerja,


2. Komitmen terhadap waktu,
3. Bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas,
4. Keterampilan dalah ilmu pengetaha teknologi,
5. Trampil dalam menangani masalah,dan
6. Memiliki jiwa kepemimpinan.

Yang selama ini saya perankan dalam menggerkan murid saya berangkat dari minat
dan bakat siswa dalam bidang olah raga kegiatan ekstra kulikuler sehingga menjdikan
semua siswa bukan haya siswa yang yang saya ajar. Melainkan seluruh siswa
disekolah menjadi dekat. Setelah terjalin kedekata dengan siswa saya mampu
memanfaatkan kedekatan itu untuk mengarahkan siswa seperti yang saya rencanakan.

Adapun peran saya untuk menggerakan guru adalah dengan memanfaatkan


keterampilan dalam bidang IT sehingga guru yang mengalami kesulitan saya bimbing
dan arahkan.

Anda mungkin juga menyukai