Anda di halaman 1dari 2

BAB II

PEMBAHASAN

2.3 Stress Kerja


2.3.1 Definisi Stress Kerja
Menurut Morgan dan King (Khaerul Umam, 2010: 203) stres adalah keadaan yang
bersifat internal, yang bisa disebabkan oleh tuntutan fisik (badan) atau lingkungan, dan situasi
sosial, yang berpotensi merusak dan tidak terkontrol.
Selain itu, menurut Heger (1994) stress sangat bersifat individual dan pada dasarnya
bersifat merusak apabila tidak ada keseimbangan antara daya tahan mental individu dengan
beban yang dirasakannya. Namun, berhadapan dan suatu stressor (sumber stress) tidak selalu
mengakibatkan gangguan scara psikologis  maupun fisiologis.

2.3.2 Jenis – Jenis stress menurut Quick dan Quick (1984) ada 2, yaitu :
1. Eustres
Merupakan hasil dari respons terhadap stres yang bersifat sehat, positif dan
konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu dan
juga organisasi yang diasosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibelitas, kemampuan
adaptasi, dan tingkat performance yang tinggi. Contohnya adalah dalam pekerjaan kita
di tuntut untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan dealine yang sudah ditetapkan,
apabila kita bisa menyelesaikan tugas tesebut sesuai dengan deadline yang ditetapkan
maka pemimpin perusahaan akan memberikan bonus kepada kita.

2. Disstres
Hasil dari respons terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negative, dan
destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan juga
organisasi, seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism)
yang tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan dan kematian.
Contohnya adalah perusahaan menuntut kita untuk meningkatkan produksi barang,
tetapi tidak memiliki alat yang memadai untuk meningkatkan produksi barang tersebut,
sehingga para karyawan harus bekerja lebih lama agar bisa memenuhi permintaan
perusahaan tersebut.

2.3.3 Faktor – Faktor Penyebab Stress


Menurut (Robbin, 2003) penyebab stres itu ada 3 faktor yaitu:
1. Faktor Lingkungan.
 Perubahan situasi bisnis yang menciptakan ketidakpastian ekonomi. Bila
perekonomian itu menjadi menurun, orang menjadi semakin mencemaskan
kesejahteraan mereka.
 Ketidakpastian politik. Situasi politik yang tidak menentu seperti yang terjadi di
Indonesia, banyak sekali demonstrasi dari berbagai kalangan yang tidak puas
dengan keadaan mereka. Kejadian semacam ini dapat membuat orang merasa
tidak nyaman.
 Kemajuan teknologi. Dengan kemajuan teknologi yang pesat, maka hotel pun
menambah peralatan baru atau membuat sistem baru. Yang membuat karyawan
harus mempelajari dari awal dan menyesuaikan diri dengan itu.
Terorisme adalah sumber stres yang disebabkan lingkungan yang semakin meningkat dalam
abad ke 21, seperti dalam peristiwa penabrakan gedung WTC oleh para teroris, menyebabkan
orang-orang Amerika merasa terancam keamanannya dan merasa stres.

Anda mungkin juga menyukai