Anda di halaman 1dari 44

1

Modul Penyuluhan Perikanan


No : 02/MDL-BS/11-02-2022.

‘MODUL’
BUDIDAYA IKAN MAS KOKI

Penyusun :
ALDINO GIBRAN LUBIS, S.Pi
NIP. 19840613 201001 1 018
PENYULUH PERIKANAN MUDA
DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN KOTA BINJAI
2

I. PENDAHULUAN

A. Deskripsi
Mas Koki merupakan salah satu ikan hias yang penting sebagai ikan hias air tawar.
Dalam Materi Penyuluhan Budidaya Mas Koki akan dipelajari tentang identifikasi Mas Koki,
bagaimana menyiapkan wadah dan media untuk budidaya Mas Koki, bagaimana cara
memelihara Mas Koki, seperti pemilihan calon induk, perispan wadah pemeliharaan, pemberian
pakan serta pemanenan. Pada umumnya dalam membudidayakan Mas Koki terkait dengan cara
budidaya Mas Koki yang baik. Materi Penyuluhan ini perlu bagi Pembudidaya yang akan
menguasai kompetensi membudidayakan Mas Koki. Materi Penyuluhan lainnya yang terkait
dengan Materi Penyuluhan ini antara lain budidaya pakan alami ikan hias air tawar. Dengan
mempelajari Materi Penyuluhan ini, Pembudidaya dapat melakukan Budidaya Mas Koki secara
terencana dan bekelanjutan.

B. Prasyarat
Untuk memudahkan anda dalam memahami dan mempelajari Materi Penyuluhan ini,
disarankan sebaiknya anda mengetahui dan/atau mempelajari pengetahuan tentang biologi
umum, khususnya tentang biologi perikanan.

C. Petunjuk Penggunaan Materi Penyuluhan

Bagi Pembudidaya
a. Pembudidaya diharuskan membaca seluruh isi Materi Penyuluhan ini dengan teliti,
cermat dan penuh konsentrasi.
b. Materi Penyuluhan ini terdiri dari 5 Kegiatan Belajar dan setiap Kegiatan Belajar
memerlukan 9-10 kali pertemuan @ 3 jam pelajaran. Dengan demikian waktu yang
diperlukan untuk mempelajari Materi Penyuluhan ini antara 108-120 jam pelajaran.
c. Kegiatan belajar tersebut adalah Persiapan Pemeliharaan; Pemilihan calon induk Mas
Koki; Pemijahan Mas Koki; Perawatan Benih dan Pencegahan Penyakit.
3
d. Dengan melengkapi semua peralatan yang dibutuhkan, selanjutnya pembudidaya
diharuskan melakukan seluruh kegiatan secara berurutan dan terencana sesuai dengan
Langkah Kerja yang tertulis di dalam Materi Penyuluhan ini dengan arahan
pembimbing/pelatih lapangan.
e. Selama proses pelatihan/pembimbingan oleh pelatih atau penyuluh diharuskan
berpartisipasi aktif serta menanyakan atau mendiskusikan hal-hal yang tidak
dimengerti.
f. Setelah pembudidaya secara mandiri dapat membudidayakan Mas Koki secara baik dan
benar serta berkelanjutan maka sipembudidaya akan memperoleh sertifikat mengenai
budidaya Mas Koki.

D. Tujuan Akhir
Tujuan akhir dari pembelajaran ini Pembudidaya mampu melakukan Persiapan
Pemeliharaan; Pemilihan calon induk Mas Koki; Pemijahan Mas Koki; Perawatan Benih dan
Pencegahan Penyakit, bila disediakan wadah budidaya Mas Koki, aerator, mikroskop, ember,
selang, serok, calon induk Mas Koki, air dan alat penunjang lainnya sesuai dengan standar yang
diharapkan.

E. Kompetensi
Kompetensi : Membudidayakan ikan hias
Subkompetensi : Membudidayakan Mas Koki (Carrasiusauratus)
Kriteria unjuk kerja
 Wadah dan media budidaya disiapkan sesuai dengan prasyarat produksi Mas Koki
 Calon induk ikan Mas Koki dipilih sesuai dengan standar
 Pemijahan induk ikan hias Mas Koki ditentukan dengan benar
 Perawatan benih dilakukan sesuai dengan prosedur
 Pencegahan penyakit dilaksanakan sesuai prosedur
 Jumlah dan waktu pemberian pakan ditentukan dengan tepat
4
Pengetahuan :
 Menjelaskan macam wadah budidaya Mas Koki
 Menunjukkan teknik sanitasi wadah budidaya Mas Koki
 Menjelaskan fungsi pemilihan induk yang baik
 Menunjukkan cara pemilihan induk yang baik
 Menghitung kebutuhan induk untuk pemijahan
 Menjelaskan cara meningkatkan kualitas air untuk media budidaya
 Menunjukkan cara mengairi wadah budidaya
 Menunjukkan jenis Mas Koki
 Membandingkan rasio jumlah induk dengan volume media
 Menjelaskan cara dan waktu pemijahan
 Menjelaskan kebiasaan makan Mas Koki
 Menunjukkan cara dan waktu panen
 Menjelaskan teknik pemanenan

Keterampilan :
 Memilih macam wadah budidaya Mas Koki
 Melakukan teknik sanitasi wadah budidaya Mas Koki
 Menjelaskan fungsi pemilihan induk yang baik
 Melakukan cara pemilihan induk yang baik
 Menentukan kebutuhan induk untuk pemijahan
 Melakukan peningkatkan kualitas air untuk media budidaya
 Memilih cara mengairi wadah budidaya
 Memilih jenis Mas Koki
 Menentukan rasio jumlah induk dengan volume media
 Menentukan cara dan waktu pemijahan
5
 Mengatur pemberian makan Mas Koki
 Memilih cara dan waktu panen
 Melakukan teknik pemanenan

Sikap :
Untuk mencapai kompetensi ini diperlukan sikap yang cermat, teliti, hati-hati, disiplin
yang tinggi terutama menyangkut keselamatan kerja.

F. Cek kemampuan
1. Sebutkan cara menyiapkan wadah dengan benar ?
2. Jelaskan cara menyiapkan media budidaya Mas Koki ?
3. Jelaskan fungsi pemilihan induk ikan hias Mas Koki ?
4. Bagaimana menentukan kebutuhan induk Mas Koki untuk budidaya?
5. Bagaimana menentukan waktu pemijahan Mas Koki?
6. Bagaimana memberi makan Mas Koki?
6
II. PEMBELAJARAN

A. Rencana Belajar Pembudidaya


Kompetensi : Membudidayakan pakan alami
Sub kompetensi : Membudidayakan Daphnia
Tanda
Tempat Alasan
Jenis Kegiatan Tanggal Waktu tangan
Belajar Perubahan
dosen
Persipan wadah
Pemeliharaan
 Pemilihan wadah
 Penyediaan air media
pemeliharaan

Pemilihan Induk
 Pemilihan jenis ikan
Mas Koki
 Pemilihan calon
induk
 Perawatan calon
induk

Pemijahan Induk
 Menentukan jumlah
induk yang akan
dipijahkan
 Pemijahan
 Perawatan telur

Perawatan Benih
 Pembesaran benih
berkualitas
 Pemberian pakan
 Pemilihan benih

Pencegahan Penyakit
 Mengenali jenis
penyakit
 Teknik pengobatan
penyakit
7
 Pencegahan penyakit

B. Kegiatan Belajar
Materi Pokok 1 :
Penyiapan Wadah dan Media

a. Tujuan:
Pembudidaya dapat menyiapkan wadah dan media budidaya Mas Koki.
b. Uraian materi
Wadah dan volume yang dapat digunakan untuk membudidayakan Mas Koki ada beberapa
macam antara lain adalah: bak semen, bak fiber, kolam atau akuarium. Pemilihan wadah
budidaya ini sangat bergantung kepada skala produksi budidaya Mas Koki. Wadah budidaya
Mas Koki ini sebaiknya ditempatkan di ruang teduh.

Wadah budidaya Mas Koki

Akuarium yang berbentuk bulat sangat cocok untuk memelihara Mas Koki yang tubuhnya
bulat gempal. Akuarium bulat yang berdiameter 15 cm cocok untuk memelihara Mas Koki yang
tubuhnya berukuran kecil, sekitar 3-4 cm sebanyak tiga ekor. Jika berukuran sedang (5-6 cm),
akuarium hanya diisi dua ekor. Akuarium ini tidak cocok memelihara Mas Koki yang berukuran
tubuh besar (6,5—8 cm) ke atas.
8
Jika mau memelihara Mas Koki yang berukuran besar sampai jumbo, akuarium persegi empat
dapat dipilih karena ukuran akuariumnya bervariasi. Akuarium yang berukuran 60 cm x 30 cm x
35 cm dapat diisi Mas Koki ukuran kecil sebanyak 8 ekor atau 6 ekor Mas Koki berukuran
sedang. Bila akan memelihara Mas Koki berukuran

besar, dapat dimasukkan 3 ekor, sedangkan Mas Koki berukuran extra large (10—12 cm) cukup
satu ekor saja. Jika mau memeihara seekor Mas Koki yang berukuran jumbo (14—15 cm) harus
menggunakan akuarium berukuran 80 cm x 40 cm x 37 cm. Selain itu, akuarium persegi empat
sangat sesuai untuk memelihara Mas Koki yang tubuhnya berbentuk bulat panjang.

Strain Mas Koki yang cocok dipelihara di dalam akuarium adalah Mas Koki yang keindahan
warna dan keunikan tubuhnya cenderung dinikmati dan sisi samping (side view) seperti red-
white tossa, panda dragon eyes, chocolate oranda red pompom, red cap oranda, red-white ranchu,
dan big head pearlscale combination colour.

Wadah yang cocok untuk pemeliharaan Mas Koki selain akuarium yaitu kolam bak semen, bak
fiberglass, dan kontainer kecil yang terbuat dan plastik. Adapun ukuran dan bentuk kolam bak
semen disesuaikan dengan luas tanah yang akan digunakan. Untuk pemeliharaan Mas Koki
berukuran extra large sampai jumbo dengan jumlah 10-15 ekor dibutuhkan kolam berukuran
200 cm x 300 cm dengan kedalaman air 15 cm. Bila menggunakan baik fiberglass berukuran 100
cm x 150 cm x 40 cm, dapat untuk memelihara Mas Koki ukuran large sebanyak 10—12 ekor.
Bila memilih kontainer kapasitas 70 liter cukup diisi tiga ekor Mas Koki berukuran large atau
satu ekor Mas Koki berukuran extra large dan jumbo. Tidak ada strain Mas Koki yang khusus
dipelihara di dalam bak/kolam. Akan tetapi, bila keindahan warna dan keunikan bentuk fisiknya
terletak pada bagian atas maka bak atau kolam dapat dipilih untuk wadahnya. Strain Mas Koki
yang keindahaimya cenderung dinikmati dan posisi atas (top view) antara lain strain ranchu
(seperti red-white ranchu), strain bubble eyes, dan strain butterfly.
9
Sarana pendukung utama yang harus disediakan di dalam akuarium di antaranya aerator atau
blower yang berfungsi sebagai pemasok oksigen ke dalam air. Selain itu, juga disediakan
silkulator (aquarium liquid filter) yang berfungsi ganda sebagai penyaring kotoran dan pemasok
oksigen. Sarana pendukung lain yang juga berfungsi sebagai alat pembersih kotoran yaitu selang
penvifon dan serokan. Sementara sarana pendukung lain yang tidak kalah pentingnya adalah
lampu UV (ultra violet biolite) yang berfungsi sebagai penerang, terutama pada malam hari.
Gunakan lampu UV 10 watt untuk akuarium berukuran 60 cm x 30cm x 35 Cm dan berukuran 80
cm x 40 cm x 37 cm, serta kontainer mini berkapasitas 70 liter. Untuk bak fiberqlass 100 cm x
150 cm sebaiknya dipasang lampu 25 watt. Sementara untuk kolam berukuran 200 cm x 350 cm
x 50 cm, lampu yang digunakan UV 40 watt. Patut diketahui, lampu neon memancarkan cahaya
yang tidak menimbulkan panas sehingga tidak meningkatkan suhu air.

c. Rangkuman
Mas Koki dapat dibudidaya pada berbagai bentuk wadah baik akuarium, bak semen dan bak
fiber glass. Sarana pendukung utama yang harus disediakan di dalam akuarium di antaranya
aerator atau blower yang berfungsi sebagai pemasok oksigen ke dalam air. Wadah sebaiknya
diletakkan ditempat teduh agar tidak terkena sinar matahari langsung.

d. Tugas
1. Siapkan peralatan
2. Isilah wadah budidaya dengan air sesuai dengan petunjuk kerja
3. Periksa kualitas air
4. Tambahkan sarana pendukung berupa aerator, blower dan sirkulator.

e. Tes Formatif
1. Sebutkan jenis-jenis wadah yang dapat digunakan untuk budidaya Mas Koki?
2. Sebutkan wadah yang paling sesuai jika mau memelihara Mas Koki yang berukuran
besar sampai jumbo?
3. Sebutkan jenis sarana pendukung untuk wadah budidaya Mas Koki?
4. Apakah yang menjadi dasar pertimbangan pemilihan wadah pemeliharaan Mas Koki?
10
F. Kunci Jawaban Formatif
1. Jenis-jenis wadah yang dapat digunakan untuk budidaya Mas Koki adalah akuarium
kolam bak semen, bak fiberglass, dan kontainer kecil yang terbuat dan plastik.
2. Wadah yang paling sesuai jika mau memelihara Mas Koki yang berukuran besar sampai
jumbo adalah akuarium persegi empat dapat dipilih karena ukuran akuariumnya
bervariasi
3. Sarana pendukung utama yang harus disediakan di dalam akuarium di antaranya aerator
atau blower yang berfungsi sebagai pemasok oksigen ke dalam air. Selain itu, juga
disediakan silkulator (aquarium liquid filter) yang berfungsi ganda sebagai penyaring
kotoran dan pemasok oksigen
4. Yang menjadi dasar pertimbangan pemilihan wadah pemeliharaan Mas Koki yaitu luas
lahan, jenis ikan Mas Koki, dan peruntukkan wadah (pemeliharaan, pemijahan,
pemeliharaan benih).

G. Lembar Kerja
Alat :
 Wadah budidaya ( akuarium, bak fiber/bak beton)
 Busa
 Ember
 Aerator dan blower
 Serang aerasi dan pemberat
 Meteran
 Lampu neon/lampu UV
Bahan :
 Air bersih/ air kolam

Keselamatan kerja :
Hati-hati dan teliti dalam bekerja terutama dalam menggunakan lampu UV.
11
Langkah Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Bersihkan wadah yang akan digunakan dengan cara menyikat wadah tersebut sampai
bersih, kemudian bilas dengan air bersih dan keringkan.
3. Masukkan air bersih atau air kolam atau sumber air lainnya ke dalam wadah
budidaya sampai kedalaman air lebih dari 30 cm.
4. Pasanglah aerator ke dalam wadah budidaya tersebut dengan memberikan pemberat
pada selang aerasi.
5. Pasang lampu UV atau lampu neon sebagai penerangan pada bagian atas akuarium
6. Biarkan media itu selama 2-3 hari baru siap digunakan.

Materi Pokok 2 :
Pemilihan Calon Induk Mas Koki
a. Tujuan
Tujuan dari kegiatan pembelajaran ini adalah agar Pembudidaya mampu memilih calon induk
Mas Koki yang baik untuk dipijahkan

b. Uraian Materi
Untuk membedakan antara Mas Koki jantan dan betina tidaklah sulit. Pada dasarnya ada dua
cara yang dapat dipilih. Pertama dengan melihat bentuk organ reproduksinya dan kedua melalui
tanda yang ada pada siripnya. Untuk mengenali perbedaan organ reproduksinya, Mas Koki harus
ditangkap dan dibuat terlentang. Bila organ reproduksinya berbentuk oval dan kecil, Mas Koki
tersebut berkelamin jantan. Namun, bila organ reproduksinya berbentuk bulat dan sedikit
menonjol, dapat dipastikan Mas Koki berjenis kelamin betina. Adapun mengenali jenis kelamin
melalui siripnya dengan memperhatikan sirip keseimbangan di bagian depan yang juga
berfungsi sebagai sirip insang.
12
Bila tulang siripnya besar dan pada bagian pangkalnya ada beberapa benjolan kecil berwarna
putih maka dipastikan Mas Koki ini berjenis kelamin jantan karena betina tidak ada tanda
tersebut. Tulang sirip insang jantan lebih tebal dibandingkan dengan tulang sirip insang betina.

Induk Mas Koki

Untuk mendapatkan calon induk yang berkualitas dapat dengan membeli dari peternak
besar yang produksinya berkualitas baik. Sekalipun harganya mahal, tetapi kualitas anak yang
dihasilkan memuaskan. Bila menghendaki yang berharga sedikit lebih murah maka pilihlah
calon induk yang umurnya muda. Namun, tidak dianjurkan memilih induk yang diperjualbelikan
di pedagang ikan hias karena biasanya induk tersebut sudah tidak produkif lagi, kurang subur,
atau telurnya sulit menetas. Penyebabnya adalah umur induk sudah melampaui batas
produktivitas atau induk pernah terserang penyakit pada organ reproduksinya. Menyilangkan
dua strain yang berbeda tidak dianjurkan karena anak yang dlihasilkan tidak berkualitas dan
sulit untuk dipasarkan.
13
Namun, perkawinan silang dapat saja dilakukan dalam kurun waktu yang lama untuk
menghasilkan bentuk tubuh yang lebih menarik atau variasi warna yang fantastik. Contoh
perkawinan silang yang menghasilkan bentuk

tubuh lebih menarik yaitu crown pearlscale atau Mas Koki mutiara jambul. Sementara contoh
perkawinan silang yang menghasilkan variasi warna menawan yaitu panda dragon eyes atau
Mas Koki owo hitam putih.

Mas Koki CrownpPearlscale (kiri) dan Dragon eyes (kanan)

Mas Koki sudah matang kelamin pada umur 5-6 bulan, tetapi telur yang dihasilkan
berjumlah sedikit, berukuran kecil, dan burayaknya berkualitas rendah. Selain itu, burayak
menjadi rentan terhadap serangan penyakit dan perkembangan tubuhnya lambat. Dengan
demikian, umur Mas Koki yang ideal untuk dijadikan induk adalah 1,5-3,5 tahun agar burayak
yang dihasilkan cepat besar dan tahan terhadap serangan penyakit. Untuk mengetahui Mas Koki
betina sudah matang kelamin, perhatikan bentuk perut dan organ reproduksinya. Bila kloakanya
tampak melebar, perut membesar, dan perut terasa lembek bila dipegang maka dapat dipastikan
Mas Koki betina tersebut sudah matang kelamin dan siap bertelur. Sementara tanda Mas Koki
jantan matang kelamin bila benjolan kecil berwarna putih pada sirip insang terlihat jelas.
14
Bentuk fisik calon induk yang baik harus sempuma. Tubuh induk ideal di antaranya
bulat pendek, sirip punggung lebar dan berdiri tegak, serta ekor terbelah dua simetris sama
lebar. Untuk strain yang berjambul, bentuk jambul harus besar, tinggi, dan berwarna cemerlang.
Sementara untuk strain bufterfly, kedua mata hams seimbang sama besar, bentangan ekor harus
lebar, dan belahan di ekor harus simetris sama besar. Lain halnya untuk strain ryukin, kepala
harus kecil dan membentuk segitiga. Selain itu, sirip punggung harus tegak dan lebar, ekor hams
panjang dengan belaban ekor simetris sama besar. Adapun untuk strain ranchu, jambul yang
menyerupai brokoli harus menutupi seluruh muka. Selain itu, tubuh strain ranchu harus bulat
gempal, punggung bungkuk, dan pangkal ekor tegak. Dengan mengetahui syarat-syarat tersebut,
agaknya Mas Koki yang bertubuh cacat tidak baik untuk dijadikan induk.

Pemeliharaan yang terpisah juga memudahkan perawatan karena pakan yang


diberikan untuk calon induk betina berlainan dengan calon induk jantan. Dalam pemeliharaan
sepuluh ekor calon induk yang terdiri dan lima ekor calon induk betina dan lima ekor calon
induk jantan dibutuhkan dua buah akuarium berukuran 100 cm x 70 cm x 50 cm. Sementara
lamanya perawatan tergantung dan umur calon induk itu sendiri karena calon induk yang baik
berumur minimal 1,5 tahun. Namun, bila hanya menunggu sampai matang kelamin, perawatan
dilakukan selama 2-3 bulan.

Pakan yang baik untuk calon induk betina berupa jentik nyamuk (Mosquito larvacide) yang
sudah disucihamakan. Sebagai pakan tambahan, berikan pelet yang mengandung mineral
kalsium, protein minimal 30%, fiber 2%, dan vitamin (A, D3, B1, seita E). Untuk calon induk
jantan dapat diberi cacing super (blood worm) segar dan pelet yang kandungannya sama untuk
betina. Pemberian pakan sebaiknya diatur 5-6 kali sehari. Pagi hari pukul 06.30 diberikan pakan
segar dengan jumlah sekali makan habis agar tidak tersisa. Selanjutnya, pukul 10.00 dan pukul
13.000 diberikan pelet dengan takaran sekali makan habis. Pemberian pelet diulangi lagi pada
pukul 17.00 dengan takaran yang sama. Agar kebersihan air terjaga, setiap kali pemberian pakan
tersebut sebaiknya kotoran dibersihkan terlebih dahulu. Setelah itu, pakan diberikan lagi pada
pukul 20.00 berupa pakan segar dalam jumlah yang lebih banyak sebagai persediaan jika Mas
Koki lapar di malam hari.
15
c. Rangkuman
Untuk membedakan antara Mas Koki jantan dan betina tidaklah sulit. Pada dasarnya ada dua
cara yang dapat dipilih. Pertama dengan melihat bentuk organ reproduksinya dan kedua melalui
tanda yang ada pada siripnya. Mas Koki sudah matang kelamin pada umur 5-6 bulan, tetapi
umur Mas Koki yang ideal untuk dijadikan induk adalah 1,5-3,5 tahun agar burayak yang
dihasilkan cepat besar dan tahan terhadap serangan penyakit. Pakan yang baik untuk calon
induk betina berupa jentik nyamuk (Mosquito larvacide) yang sudah disucihamakan. Sebagai
pakan tambahan, berikan pelet yang mengandung mineral kalsium, protein minimal 30%, fiber
2%, dan vitamin (A, D3, B1, seita E). Pemberian pakan sebaiknya diatur 5-6 kali sehari.
d. Tugas
1. Siapkan calon induk
2. Bedakan induk jantan dan betina, letakkan dalam wadah yang berbeda
3. Beri pakan sesuai prosedur.
e. Tes Formatif
1. Bagaimana cara membedakan induk jantan dan betina?
2. Sebutkan contoh persilangan yang menghasilkan ikan Mas Koki yang baik?
3. Berapakah umur indukan ikan Mas Koki yang cocok untuk dipijahkan?
4. Sebutkan bentuk tubuh induk yang ideal?
5. Sebutkan jenis pakan yang ideal untuk induk ikan Mas Koki?
f. Kunci Jawaban Formatif
1. Cara membedakan induk jantan dan betina adalah dengan melihat ciri-ciri bila organ
reproduksinya berbentuk oval dan kecil, Mas Koki tersebut berkelamin jantan.
Namun, bila organ reproduksinya berbentuk bulat dan sedikit menonjol, dapat
dipastikan Mas Koki berjenis kelamin betina.
2. Contoh persilangan yang menghasilkan ikan Mas Koki yang baik yaitu crown
pearlscale atau Mas Koki mutiara jambul. Sementara contoh perkawinan silang yang
menghasilkan variasi warna menawan yaitu panda dragon eyes atau Mas Koki owo
hitam putih.
16
3. Umur indukan ikan Mas Koki yang cocok untuk dipijahkan yaitu 1.5 – 2.5 tahun.
4. Tubuh induk ideal di antaranya bulat pendek, sirip punggung lebar dan berdiri tegak,
serta ekor terbelah dua simetris sama lebar.
5. Pakan yang baik untuk calon induk betina berupa jentik nyamuk (Mosquito larvacide)
yang sudah disucihamakan. Sebagai pakan tambahan, berikan pelet yang
mengandung mineral kalsium, protein minimal 30%, fiber 2%, dan vitamin.

g. Lembar kerja
Alat :
 Akuarium
 Ember
 Serokan

Bahan :
 Calon induk ikan Mas Koki
 Jentik nyamuk
 Pellet komersil

Keselamatan Kerja :
Hati-hati dan teliti dalam bekerja
Langkah kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Bersihkan wadah yang akan digunakan kemudian isi dengan air bersih
3. Masukkan ikan Mas Koki
4. Pilihlah induk Mas Koki sesuai dengan cirri-ciri yang telah ditentukan
5. Kelompokkan ikan sesuai dengan jenis kelamin masing-masing
6. Lakukan pemeliharan dan pemberian pakan sesuai dengan prosedur.
17
Materi Pokok 3 :
Pemijahan Induk

a. Tujuan
Tujuan dari pembelajaran ini adalah agar Pembudidaya dapat melakukan pemijahan induk ikan
Mas Koki
b. Uraian Materi
Untuk pemijahan Mas Koki sarana utama yang harus disiapkan yaitu kolam pemijahan dan
substrat perekat telur. Substrat dapat berupa tanaman air yang mengapung seperti apu-apu atau
eceng gondok (Eichornia sp.). Berdasarkan pengalaman,kedua jenis tanaman air ini sangat
disukai induk Mas Koki untuk melekatkan telur karena perakarannya lebat, rimbun, dan panjang
menjuntai.

Eceng Gondok Untuk akuarium


Eceng gondok atau apu-apu terpilih harus dalam kondisi sehat. Untuk eceng gondok,
daunnya harus kaku, kecil, dan berwarna hijau tua. Gondok dipangkal batang jangan ada yang
pecah dan batang tidak tinggi. Sementara untuk apu-apu, daunnya harus bertumpuk lebat, tidak
sobek, dan berwama hijau muda.
Sebelum digunakan, kedua tanaman air tersebut harus disucihamakan terlebih dahulu agar
tidak membawa bibit penyakit. Caranya ialah daun yang rusak dibuang dan akar dicuci dengan
air mengalir. Setelah bersih, tanaman air ini dimasukkan ke dalam wadah berukuran 30 cm yang
sudah diisi air sebanyak 3/4 bagian dan sudah dilarutkan butiran kristal PK (permanganat
kalium) 0,5 gram. Tanaman air tersebut direndam selama 2 jam. Setelah direndam. tanaman
sudah siap digunakan.
Selain kedua jenis tanaman air tersebut, substrat perekat telur pun dapat dibuat dari
bahan ijuk. Substrat ini dibuat dengan cara ijuk sebanyak satu genggam diikat, lalu disisir agar
batang kasarnya terlepas.
18
Setelah membentuk seperti akar, ijuk tersebut diikat pada sepotong styrofoam, lalu
dimasukkan ke dalam wadah yang sudah diisi air. Sebelumnya ke dalam air tersebut sudah
dilarutkan butiran kristal PK sebanyak 0,5 gram. Selanjutnya, ijuk direndam selama 3-4 jam.
Setelah itu, ijuk sudah siap digunakan.

Kondisi air yang dikehendaki Mas Koki untuk berpijah harus memenuhi persyaratan suhu, pH,
dH, dan kandungan oksigen terlarut. Untuk dapat berpijah, suhu air hams berkisar 20-25O C,
kemasaman (pH) air 7-7,5, kesadahan (dH) sekitar 4, dan kadar kandungan oksigen terlarut di
atas5 mg/l.

Ambang batas toleransi suhu air sekitar 17OC dan 27OC. Bila suhu air terlalu rendah maka Mas
Koki akan menjadi malas bergerak dan kehilangan nafsu makan. Sebaliknya bila suhu air
melebihi ambang batas toleransi, Mas Koki akan lebih banyak bergerak di permukaan air
sehingga proses perkawinannya pun sulit terjadi. Ambang batas tolerasi kemasaman air
(acidity) 6,8 dan alkalidity 8,3. Bila pH air kolam di bawah ambang batas toleransi tersebut maka
Mas Koki akan mengalami acidosis yang ditandai dengan hilangnya nafsu makan akibat
penimbunan ion hidrogen di dalam tubuh. Bila pH air tinggi atau melebihi ambang batas
alkalidity maka Mas Koki akan mengalami alkalidosis, yaitu produksi lendir di tubuh meningkat
dan Mas Koki tidak mau memijah.

Sementara ambang batas toleransi kesadahan air (dH) adalah 6. Bila dH air melebihi ambang
batas tersebut maka Mas Koki akan menjadi stres dan dapat menemui kematian. Meningkatkan
suhu air yang rendah dapat menggunakan heater (pemanas air). Sementara bila suhu air tinggi,
tanaman air seperti eceng gondok harus diperbanyak. Daun eceng gondok dapat meredam panas
sinar matahari. Selain dengan eceng gondok, penggunaan penutup dan jaring net yang dipasang
di atas kolam dapat dilakukan agar sinar matahari tidak langsung menyinari air. Untuk
menetralisir pH dan dH, dapat digunakan Tetra Black Water, Tetra AquaSafe, atau Izeki Super
Clean dengan dosis 1 tetes/5 liter air.
19
Sementara untuk meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air, dapat dilakukan dengan
mengaktifkan aerator dan melarutkan Oxydan dengan tàkaran 1 gram/20 liter air. Waktu yang
tepat untuk memasangkan calon induk adalah pada sore hari sekitar pukul 17.30—18.00.
Pemasangan calon induk terdiri dan seekor induk betina dan dun ekor pejantan. Dapat juga
dipasangkan dua ekor induk betina dengan tiga ekor pejantan yang ukuran tubuhnya sama.
Jumlah pejantan lebih banyak dan induk betina karena seekor induk betina berkualitas tidak
cukup hanya dilayani oleh seekor pejantan.

Proses perkawinan terjadi sekitar 3-5 hari setelah calon induk dipasangkan. Perkawinan
berlangsung pada pagi hari sekitar pukul 07.00—07.30. Prosesi perkawinan berlangsung
dengan diawali oleh dua ekor pejantan mengikuti betina dan saling bergantian menggesek-
gesekkan siripnya ke organ reproduksi betina. Betina yang terangsang akan segera mengelilingi
substrat dan melepaskan telurnya. Telur yang melekat pada substrat segera dibuahi oleh
pejantan. Ukuran telur berkualitas sekitar 0,8-1,3 mm. Setiap induk betina dapat menghasilkan
telur sebanyak 3.500-4.500 butr

Setelah terlihat telur banyak melekat pada substrat, kedua induk


segera dikembalikan ke dalam kolam masing-masing. Kedua induk diberi pakan pelet yang
mengandung vitamin dan mineral tidak dapat menetas pada suhu di bawah 12,5OC. Pada suhu
18-21OC, telur akan menetas sekitar 4-5 hari Sementara pada suhu 24-27OC, telur akan menetas
2-3 hari. Panjang larva yang baru menetas sekitar 5 mm. Di perut larva tergantung kantong telur
(yolk sac) yang berfungsi sebagai persediaan makanan sebelum burayak mampu mencari
makanan sendiri. Larva tersebut melekat pada substrat dinding kolam, atau dasar kolam.

Untuk menjaga agar kualitas air tidak menurun maka bagian atas kolam ditutupi dengan terpal
atau tripleks. Tutup tersebut dibuka setelah 2-3 hari, kemudian dan larva sudah bisa berenang
mencari pakan berupa fitoplankton di sekitar akar tanaman. Seminggu kemudian, larva yang
sudah disebut burayak ini dapat memangsa Infusoria, Clorodera, Daphnia, dan Hama. Burayak
umur dua minggu dapat menyantap pelet halus seperti White Crane CR atau Izeki Ultra.
20
Cara lain yang lazim digunákan untuk mengawinkan Mas Koki adàlah dengan metode stripping.
Metode stripping yang umuin dilakukan adalah telur diambil dan disatukan dengan sperma
jantan di dalam wadah. Namun, stripping yang dilakukan peternak di Tong Kwan Pu (Dangguan,
Cina) berbeda, yaitu langsung di dalam kolam. Teknis perlakuannya adalah pada pagi hari dua
orang masuk ke dalam kolam yang masing-masing membawa wadah berisi jantan dan betina.
Secara bersamaan keduanya mengurut perut induk Mas Koki yang dihadapkan ke substrat
perekat telur sampai sel telur dan sperma keluar. Setelah telur dan sperma keluar, kedua induk
dikembalikan ke kolam induk.

Dengan metode stripping, tingkat keberhasilan pemijahan sangat rendah. Telur yang menetas
hanya sekitar 10—15% atau sekitar 500 ekor. Namun, pemijahan dengan cara ini lebih cepat.
Secara normal, sepasang induk Mas Koki yang sudah matang gonad akan menyelesaikan
perkawinan dalam waktu 2-3 hari, sedangkan dengan metode stripping sebanyak 25 pasang
dapat dikawinkan hanya dalam waktu 2 jam.

c. Rangkuman
Untuk pemijahan Mas Koki sarana utama yang harus disiapkan yaitu kolam pemijahan dan
substrat perekat telur. Substrat dapat berupa tanaman air yang mengapung seperti apu-apu atau
eceng gondok (Eichornia sp.). Pemijahan dapat dilakukan dengan pemijahan secara normal
dengan mencampurkan induk yang telah matang gonad kedalam akuarium pemijahan muapun
dengan metode stripping (buatan). Pada suhu 18-21OC, telur akan menetas sekitar 4-5 hari
Sementara pada suhu 24-27OC, telur akan menetas 2-3 hari.

d. Tugas
1. Siapkan alat dan bahan untuk pemijahan
2. Lakukan pemijahan menggunakan teknik yang berbeda
3. Catat hasil pemijahan
4. Diskusikan hasil pemijahan
21
e. Tes Formatif
1. Sebutkan jenis tanaman air yang dapat digunakan sebagai substrat penempelan telur
ikan Mas Koki?
2. Sebutkan dan jelaskan metode pemijahan ikan Mas Koki?
3. Sebutkan faktor-faktor kualitas air yang berpengaruh terhadap pemijahan ikan Mas
Koki ?

f. Kunci Jawaban Formatif


1. Jenis tanaman air yang dapat digunakan sebagai substrat penempelan telur ikan Mas
Koki yaitu eceng gondok atau apu-apu.
2. Metode pemijahan ikan Mas Koki yaitu secara alami dengan mencampurkan induk
jantan dan betina yang telah matang gonad kedalam wadah pemijahan dan dengan
metode stripping. Metode stripping yang umumnya dilakukan adalah telur diambil
dan disatukan dengan sperma jantan di dalam wadah
3. Faktor-faktor kualitas air yang berpengaruh terhadap pemijahan ikan Mas Koki yaitu
suhu, pH, oksigen terlarut dan kesadahan.

g. Lembar Kerja
Alat :
 Akuarium
 Ember
 Serokan
 Aerator
 Blower

Bahan :
 Induk ikan Mas Koki matang gonad
 Enceng gondok atau apu-apu
22
Keselamatan Kerja :
Hati-hati dan teliti dalam bekerja

Langkah kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Siapkan induk ikan Mas Koki yang akan dipijahkan
3. Lakukan pemijahan secara normal dan secara striping
4. Tunggu hingga telur-telur menetas
23
Materi Pokok 4:
Perawatan Benih

a. Tujuan
Tujuan dari pembelajaran ini adalah agar Pembudidaya dapat melakukan perawatan benih ikan
Mas Koki.

b. Uraian Materi

Mengatur padat penebaran benih berfungsi agar pertumbuhan burayak cepat besar dan tidak
mudah terserang penyakit. Berdasarkan catatan (T. Kafuku & H. Ikenoue, 1983), larva yang baru
menetas dipelihara dalam kolam bak semen atau bak fiber dengan padat penebaran 200-300
ekor/m2. Padat penebaran ikan yang sudah berumur satu bulan atau panjang tubuh sekitar 2
cm yaitu 100-150 ekor/m2, umur dua bulan 75-100 ekor/m2, dan umur tiga bulan atau panjang
tubuh sudah sekitar 5 cm yaitu 40-60 ekor/m2.

Apabila luas kolam tidak cukup untuk menampung jumlah burayak yang ada maka sebaiknya
dilakukan seleksi benih terlebih dahulu, yaitu hanya benih berkualitas saja yang dibesarkan.
Burayak Mas Koki umur di bawah sebulan sebaiknya diberi pakan berupa jasad renik seperti
Inflisoria, Rotifera, dan Chordata.

Jasad renik tersebut sangat baik untuk mempercepat pertumbuhan burayak. Organisme kecil ini
diperoleh dari air tergenang yang banyak mengandung bahan organik. Ukuran tubuhnya sangat
kecil dan lazim disebut kutu air. Sebenarnya ada banyak jenis kutu air tersebut, di antaranya
ialah Branchionus sp., Keratela sp., Picodina sp., Daphnia sp.,dan Moinci sp. Pemberian pakan
tersebut secara adlibitum (tersedia setiap saat). Burayak yang sudah berumur 1-2 bulan sudah
bisa diberi pakan cacing sutera (tubfiex worm). Cacing ini banyak mengandung crude oil dan
protein yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.
24
Sebagai pakan tambahan, burayak dapat diberi pelet halus yang mengandung vitamin dan
mineral seperti White Crane CR, CR 6, Tetra Gold Medal for Quick Growth, atau Izeki Ultra L.
Cacing sutera ini disediakan secara adlibthum. Cara pemberiannya ialah gumpalan cacing sutera
yang sudah bersih diletakkan di dalam piring kaca, lalu dimasukkan ke dalam kolam. Agar tetap
tersedia hingga malam hari, cacing sutera perlu ditambah setiap sore. Pakan berupa cacing
sutera ini dapat diberikan sampai Mas Koki dewasa. Pakan lain yang juga dapat diberikan adalah
cacing super yang sudah dibekukan.

Cacing Beku Cacing segar

Seleksi bertujuan untuk menghasilkan produk berkualitas baik berdasarkan bentuk tubuh,
kelengkapan sirip, dan warna. Seleksi diawali sejak burayak berumur dua minggu dan
berukuran tubuh mencapai 1 cm. Pengamatan selektif ditujukan pada sirip ekor. Mas Koki yang
tidak berekor atau ekorya tunggal seperti ekor ikan mas harus dibuang.

Pada penyeleksian ini dibutuhkan sarana pendukung berupa serokan berbahan halus ukuran 15
cm dengan kedalaman 5 cm dan baskom warna putih ukuran 30 cm. Seleksi dimulai pada pagi
hari pukul 08.00. Perhatikan dengan seksama burayak yang sedang berenang bergerombol. Bila
di antaranya ada yang tidak bersirip ekor maka secara perlahan ikan tersebut diserok bersama
dengan beberapa ekor ikan lain dan dimasukkan ke dalam baskom. Ikan yang rusak dibuang,
sedangkan ikan lain dikembalikan ke dalam kolam. Seleksi dilakukan setiap hari hingga burayak
berumur satu bulan atau sudah tidak ada lagi burayak yang rusak.
25
Seleksi kedua dilakukan saat anak ikan sudah berumur tiga bulan. Seleksi diutamakan pada
bentuk tubuh, sirip, dan wama. Untuk red oranda dan red cap oranda hasil seleksi terbagi tiga
kelas, yaitu kelas A, B, dan C. Red oranda kelas A merupakan kualitas kontes. Bentuk tubuhnya
bulat telur, jambul besar, berekor lebar, dan sirip punggung tegak. Sirip tidak ada yang
terpelintir atau patah dan wama tubuh sampai ke pangkal ekor merah oranye cemerlang. Untuk
kelas B, bentuk tubuh dan lainnya sama dengan kelas A, hanya berbeda pada jambul yang
kurang besar. Sementara ikan yang tidak termasuk pada kelas A maupun kelas B digolongkan
dalam kelas C. Red oranda kelas B dan kelas C dapat disatukan dalam satu kolam, sedangkan red
oranda kelas A yang berkualitas kontes harus dipisahkan dalam kolam tersendiri walaupun
jumlahnya hanya sedikit. Red cap oranda terbagi dalam dua kelas, yaitu kelas kontes dan kelas
komersial, Ciri-ciri red cap oranda kualitas kontes antara lain bentuk tubuh bulat telur, jambul
lebar berwarna merah darah, seluruh tubuh berwama putih mutiara cemerlang, sirip punggung
tegak utuh, sirip ekor lebar, dan pangkal ekor berdiri. Bentuk jambul red cap oranda harus
tinggi, melebar, dan warna merahnya tidak boleh ada yang keluar dan jambul.

Memilih calico oranda yang berkualitas kontes hanya dengan memperhatikan komposisi warna
dan corak yang ada pada tubuhnya. Ciri lainnya mirip dengan cara memilih red oranda. Oranda
red pompom terbagi atas tiga kelas. Kelas A merupakan kualitas kontes. Dalam memilih kelas A
yang diperhatikan adalah bentuk pompomnya harus tinggi, sama besar, dan harus berwarna
merah darah. Pompom harus berdiri tegak dan tidak terkulai. Pilih warna yang jarang seperti
cokelat cemerlang pada chocolate oranda red pompom atau putih cemerlang seperti diamond
oranda red pompon. Menilai bentuk tubuh sama dengan menilai bentuk tubuh pada red oranda.
Antara oranda red pompom kelas A dan kelas B hanya berbedaan pada ukuran dan tegak
tidaknya pompom. Sementara ikan yang tidak termasuk dalam kelas A dan B digolongkan dalam
kelas C.

Menyeleksi burayak bubble eyes dan telescope eyes dapat dilakukan setelah burayak berukuran 1
cm. Seleksi pertama ditujukan untuk penyortiran burayak bertubuh bengkok tidak berekor, dan
bentuk ekor seperti ikan mas. Pada umur dua bulan, mata sudah terbentuk.
26
Untuk tipe mata balon, ukuran mata bukan merupakan tujuan utama penyeleksian. Ini
disebabkan mata yang kecil atau tidak sama besar dapat diolah menjadi sama besar. Namun, bila
memilih bubble eyes untuk bakalan kontes, bentuk balon harus sama besar dan warnanya tidak
gelap.

Penilaian juga ditujukan pada bentuk tubuh. Bentuk tubuh bubble eyes harus panjang, punggung
datar, tidak bersirip punggung, ekor panjang, dan belahan ekor harus dalam. Untuk telescope
eyes, apa pun tipenya, mata mempunyai nilai sendiri. Sebagai contoh, telescope eyes tipe
butterfly bertubuh bentuk bulat, sirip punggung tegak, sirip ekor membentang lebar seperti
sayap kupu-kupu, kedua mata harus sama besar, tinggi tonjolan mata harus sejajar dengan
kepala, dan warna mata juga harus sama dengan warna kepala.

Red tossa atau red-white tossa sudah bisa dilihat perbedaannya setelah berumur 2-3 bulan bila
perkembangan warnanya sempurna. Warna hitam kehijauan pada tubuh tossa akan dominan
pada umur sebelum dua bulan. Selanjutnya, pigmen pembawa warna hitam (melanopkore)
secara perlahan akan digantikan oleh pembawa warna kuning (xanthophore).

Maskoki Red Tossa


27
Untuk mempercepat terjadinya perubahan warna menjadi merah cemerlang, anakan tossa
diberi pakan yang banyak mengandung spirulina dan sent (crude fiber) seperti CR5 atau Ultra P-
DX dan Biriiant F-DX yang mengandung Chitin Chitosan 3%. Untuk tossa yang membawa warna
putih, warna tersebut menjadi lebih berkilau.

Dalam penyortiran anakan pearlscale yang perlu diutamakan adalah memperhatikan bentuk
tubuh dan sisiknya. Bentuk tubuh harus bulat seperti bola pingpong dan sisik di tubuhnya harus
tampak kasar menonjol seperti butiran buah jagung. Sementara kepalanya kecil membentuk
segitiga. Sirip punggung utuh dan sirip ekor membuka lebar. Belahan pada sirip ekor harus
terlihat jelas. Bila tidak menggunakan induk dari tipe crown pearlscale maka sulit dijumpai
anakan yang berjambul di kepalanya. Bila salah satu induk bertipe crown pearlscale maka
anakan yang dihasilkan ada yang berjambul di kepala dan ada yang tidak. Pada umur tiga bulan,
jambul di kepala sudah tampak jelas dan dapat diseleksi. Membedakan warna tubuh ranchu
dapat dilakukan pada umur minimal dua bulan. Pada umur satu bulan, sel pembawa warna
hitam (melanophore) masih mendominasi sehingga belum dapat membedakan wama tubuh,
Memasuki umur dua bulan barulah terjadi pembahan warna karena perlahan-lahan sel
pembawa warna kuning (xanthophore) masuk ketubuh ranchu sehingga warna tubuh menjadi
kombinasi hitam kuning. Memasuki umur tiga bulan warna hitam di tubuh ranchu semakin
sedikit dan warna kuning berubah menjadi orange kemerahan. Pada umur tiga bulan ini sel
pembawa warna merah (erythrophore) mulai mendominasi. Bila pada umur tiga bulan sel
pembawa warna masih didominasi oleh melanophore maka dapat dipastikan bahwa ranchu akan
tetap berwarna hitam.

Untuk mempertahankan agar pewarnaan tubuh tetap didominasi oleh sel pigmen melanophore,
ranchu perlu diberi bahan pakan yang mengandung lemak seperti cacing sutera atau cacing
super. Selain itu, ranchu perlu diletakkan di tempat yang teduh dengan suhu air maksimal 22OC.
Jika panas terlalu tinggi, warna ranchu hitam Iebih cepat berubah menjadi merah. Walaupun
demikian, terkadang setelah dewasa warna tersebut pun dapat berubah menjadi merah. Untuk
melihat dominasi sel pewarna tubuh, perlu diperhatikan bagian perutnya.
28
Bila perut berwarna putih kelabu maka dapat dipastikan bahwa secara perlahan-lahan wama
putih tersebut akan merambat naik ke atas dan berubah menjadi kuning. Lambat laun
perubahan menjadi menyeluruh dan warna kuning berkombinasi hitam akan berubah menjadi
merah. Bila wama perut kuning kehitaman atau bahkan hitam pekat, dapat dipastikan bahwa
warnanya tidak akan berubah.

Pada umumnya semua jenis Mas Koki umur satu bulan masih herwarna hitam. Mas Koki yang
warna tubuhnya cepat berubah menjadi meràh bila berwarna hitarn kehijauan. Untuk
mempercepat perubahan warna, suhu udara ditingkatkan menjadi minimal 26° C. Selain itu, Mas
Koki diberi pakan pelet yang banyak mengandung spirullina seperti Hal Feng, CR5, CR6, atan
Ultra P-DX dan Brilliant F-DX yang mengandung Chitin Chitosan 3%. Bila pelet yang ada
berukuran agak besar, pelet tersebut sebaiknya ditumbuk bingga halus dahulu sebelum
diberikan. Sementara airnya harus diganti tiga hari sekali agar sinar matahari dapat langsung
diterima tubuh. Perlu diperhatikan bahwa pemberian pakan yang mengandung banyak lemak
seperti cacing sutera atau cacing super harus dihindari karena sangat berisiko, yaltu
pertumbuhan fisiknya menjadi agak terlambat.

c. Rangkuman
Mengatur padat penebaran benih berfungsi agar pertumbuhan burayak cepat besar dan tidak
mudah terserang penyakit. Berdasarkan catatan larva yang baru menetas dipelihara dalam
kolam bak semen atau bak fiber dengan padat penebaran 200-300 ekor/m2. Padat penebaran
ikan yang sudah berumur satu bulan atau panjang tubuh sekitar 2 cm yaitu 100-110 ekor/m2,
umur dua bulan 75-100 ekor/m2, dan umur tiga bulan atau panjang tubuh sudah sekitar 5 cm
yaitu 40-60 ekor/m2. Untuk menambah pigmen dapat digunakan pakan yang banyak
mengandung pigmen warna seperti spirulina.

d. Tugas
1. Siapkan benih beberapa jenis ikan Mas Koki
2. Pelihara sesuai dengan prosedur
3. Untuk sebagian benih diberikan pakan yang memiliki pigmen warna
4. Catat hasil perlakuan dan diskusikan.
29
e. Tes Formatif
1. Sebutkan padat tebar ikan Mas Koki berdasarkan umur dan ukurannya?
2. Bagaimana cara untuk mempercepat perubahan warna pada ikan Mas Koki?
3. Apa saja yang harus diperhatikan dalam memilih Mas Koki jenis calico oranda?
4. Sebutkan jenis kutu air yang bias dijadikan sebagai pakan alami benih Mas Koki?

f. Kunci Jawaban Formatif


1. Padat penebaran ikan yang sudah berumur satu bulan atau panjang tubuh sekitar 2
cm yaitu 100-110 ekor/m2, umur dua bulan 75-100 ekor/m2, dan umur tiga bulan
atau panjang tubuh sudah sekitar 5 cm yaitu 40-60 ekor/m2.
2. Untuk mempercepat perubahan warna, suhu udara ditingkatkan menjadi minimal
26°C. Selain itu, Mas Koki diberi pakan pelet yang banyak mengandung spirullina
seperti Hal Feng, CR5, CR6, atan Ultra P-DX dan Brilliant F-DX yang mengandung
Chitin Chitosan 3%.
3. Memilih calico oranda yang berkualitas kontes hanya dengan memperhatikan
komposisi warna dan corak yang ada pada tubuhnya
4. Kutu air tersebut, di antaranya ialah Branchionus sp., Keratela sp., Picodina sp.,
Daphnia sp.,dan Moinci sp.

g. Lembar Kerja
Alat :
 Akuarium
 Serokan
 Aerator
 Blower

Bahan :
 Benih Mas Koki
 Enceng gondok atau apu-apu
 Pakan spirulina
30
Keselamatan Kerja :
Hati-hati dan teliti dalam bekerja

Langkah kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Siapkan benih ikan Mas Koki yang akan dipelihara
3. Lakukan pemeliharaan sesuai prosedur
4. Lakukan pemeliharaan hingga benih siap panen
31
Materi Pokok 5 :
Pencegahan Penyakit

a. Tujuan
Tujuan dari pembelajaran ini adalah agar Pembudidaya dapat melakukan pencegahan penyakit
pada budidaya Mas Koki
b. Uraian Materi
Pakan yang rentan membawa bibit penyakit adalah bahan pakan alami atau pakan hidup, seperti
cacing sutera, larva nyamuk, atau kutu air. Dapat juga berasal dan pakan olahan seperti cacing
super beku (frozen blood worm). Tidak dapat dipungkiri semua jenis pakan alami tersebut
diambil dan perairan yang kotor.
Pakan lain yang juga umum dikonsumsi Mas Koki, terutama induknya, yaitu larva nyamuk
(Mosquito lurvacide) yang populer disebut cuk atau ughet-ughet (Jawa). Larva berukuran 10-25
mm ini hidup berkelompok di air tergenang ber-pH rendah antara 6-6,5. Larva nyamuk yang
baru diambil tidak dapat langsung dikonsumsi Mas Koki karena ada juga sejenis ulat yang tidal
layak dikonsumsi Mas Koki.
Cara membersihkan ulat tersebut dengan memasukkan larva nyamuk ke dalam baskom yang
sudah terisi air 1/2 bagian. Kemudian, larutkan 1 tetes Tetra AquaSafe/liter air. Setelah
dibiarkan 1 jam, ulat berwarna kelabu akan keluar dari wadah dan ulat berwarna hitam
berkumpul di dasar wadah. Selanjutnya, sifon dengan selang kecil ulat yang di dasar wadah dan
buang ulat yang di permukaan air. Setelah bersih, larutkan Tetra Medica Contra Spot, Rot Stop,
atau Dactylo Shower dengan dosis 1 tetes/liter air. Larva siap dikonsumsi induk Mas Koki
setelah dibiarkan 3 jam.
Mas Koki gatal karena terserang cendawan berwarna putih kapas yang lazim disebut whitespot.
Gejala awalnya, Mas Koki berenang seperti tersentak-sentak, sirip terkulai dan tubuh dibentur-
benturkan ke dinding akuarium. Bila diperhatikan, pada bagian tubuhnya terdapat butiran kecil
seperti serbuk yang semula garam. Sekitar 2-3 hari kemudian, tubuh dan sirip Mas Koki
dipenuhi bintik putih.
32
Penyebab penyakit ini adalah parasit Icthtiopthirius multjfihiis. Parasit golongan Ciliata ini hidup
di air ber-pH rendah dan kotor. Penyebab penyakit ini terbawa ke dalam akuarium bersama
pakan segar, seperti larva nyamuk atau kutu air. Sporanya melekat di tubuh larva atau
mengapung di air bersama kutu air.
Ikan yang telah sakit diobati dengan cara teteskan obat antibiotik cair, seperti Tetra Medica
Fungi Stop, Dactylo Shower, atau Blitz Icth yang mengandung tetrametil paramino trifenil atau
Rid-all yang mengandung dimetil amino trifenil metanol dengan takaran 1 tetes/ liter air.
Biarkan obat ini berada dalam akuarium selama 2 hari. Selanjutnya, air disifon dan diganti
dengan air yang baru. Perhatikan hasil dan pengobatan selama 2 hari. Bila jamur masih banyak
melekat, larutkan kembali obat antibiotik dengan dosis yang sama. Selama dalam perawatan,
Mas Koki harus tetap diberi pakan. Akan tetapi, bila tidak disentuh, pakan segera diangkat agar
air tidak tercemar. Bila belum parah, dalam waktu 1 minggu ikan sudah sembuh dari penyakit
tersebut.

Melihat gejala dan kondisi fisiknya, dapat dipastikan Mas Koki sudah terserang penyakit velvet.
Gejala awal penyakit ini mirip dengan penyakit white spot. Tahap selanjutnya, lendir di bagian
tubuh terlepas, warna Mas Koki menjadi pudar, kesulitan bernapas, dan Mas Koki pun menemui
kematian. Penyebab penyakit ini adalah parasit Qodiniumpillularis dan famii Dinoflageflate.
Ukuran tubuhnya sangat kecil, 50-70 mikron. Hidup dan perkembangbiakkannya di air keruh.
Bibit penyakit terbawa oleh cacing sutera, cacing super, larva nyamuk, atau kutu air. Mas Koki
yang telah sakit dapat diobati dengan cara sebagai berikut : Teteskan obat antibakterial cair
seperti SuperInternal,Tetra Medica Contraspot,atauRot Stop yang mengandung formaldehyde
dengan dosis 1 tetes/2 liter air.
Biarkan Mas Koki terendam selama 1-2 har, kemudian air dikuras habis. Bila terlihat parasit
masih melekat maka pengobatan dapat diulangi. Penyakit velvet ini juga dapat diberantas
dengan Furazan Gold atan tetrasilclin yang dijual bebas di apotek atau toko obat. Dosis Furazan
Gold dan tetrasiklin yang digunakan 1 butir kapsul dilarutkan dalam air 1 sendok makan.
33
Selanjutnya, 3 tetes larutan tetrasiklin tersebut dicampurkan dalam 1 liter air. Furazan Gold 1
sendok teh dilarutkan dalam air 1/2 cangkir air. Selanjutnya, 2 tetes larutan yang berwarna
kuning digunakan untuk 1 liter air. Biarkan Mas Koki terendam selama 1 jam. Kemudian, air
diganti dengan air baru. Bila penyakit belum telanjur parah, dalam waktu 2 hari Mas Koki sudah
sembuh.

Benda yang melekat di sirip atau tubuh Mas Koki itu adalah Argullusinclicus, kutu air parasit
golongan udang renik, famili Copepoda. Tubuhnya berbentuk bulat seperti kura-kura berwarna
hijau muda transparan. Kutu air parasit ini mengisap darah Mas Koki. Mas Koki yang terserang
menjadi liar dan kehilangan nafsu makan. Pada akhirnya, Mas Koki dapat mengalami kematian.
Kutu terbawa ke dalam kolam atau akuariurn bersama larva nyamuk atau kutu air. Sering pula,
kutu terbawa masuk oleh Mas Koki yang baru dibeli. Cara mengatasi kutu Argullus ini dengan
menangkap ikannya dan membuang kutu satu per satu menggunakan pinset. Kutu yang sudab
terlepas dan tubuh ikan segera dihancurkan. Ikan yang sudah dibersihkan dari kutu dimasukkan
ke dalam wadah lain yang telah ditetesi Blitz Icth atau Tetra Medica Fungistop dengan dosis 1
tetes/2 liter air untuk mencegah masuknya bibit penyakit lain ke dalam wadah. Selain itu, dapat
juga digunakan bubuk Abate berbahan aktif phenylene phosphorothioate 1% yang dilarutkan
dalam kolam atau akuarium dengan takaran 2 bungkus Abate per 100 liter air. Dalam waktu 1
jam, kutu air yang melekat di tubuh Mas Koki terlepas semua dan mati karena kesulitan
bernapas. Pernapasan Mas Koki tidak terganggu karena Abate hanya efektif membunuh insekta
yang bernapas dengan trakea. Agar Mas Koki tidak stres, larutkan Tetra AquaSafe dengan
takaran 1 tetes/5 liter air.

Dapat dipastikan insang Mas Koki terserang cacing golongan Trematoda yang bernama
Dactylogyrus sp. Cacing ini terbawa dalam pakan segar, seperti cacing sutera, cacing suf atau
jentik nyamuk yang kurang higienis. Mengobati serangan cacing Trematoda ini cukup sulit.
Sering kali pada saat pengobatan, Mas Koki sudah menemui kematian.
34
Pencegahan terhadap serangan cacing ini hanya dengan mennyucihamakan pakan sebelum
diberikan Mas Koki. Pengobatan dapat dicoba dengan cara merendam Mas Koki yang sakit ke
dalam larutan PK dosis 1/2 gram/ 5 liter air. Lakukan perendaman selama 5 menit, kemudian
pindahkan Mas Koki ke dalam wadah yang sudah berisi air bersih.

Setelah 2 menit, masukkan kembali Mas Koki ke dalam larutan PK. Lakukan pengobatan ini
sampai terlihat Mas Koki sudah dapat bernapas secara normal. Ada beberapa jenis Mas Koki,
seperti bubble eyes dan red cap oranda, pada saat pengobatan menjadi stres berat, lendirnya
terlepas, dan warnanya menjadi pudar. Untuk mengatasi kondisi tersebut, siapkan wadah
berdiameter 30 cm, isi dengan air bersih 1/2 bagian dan larutkan cairan antistres, seperti Tetra
AquaSafe sebanyak 20 tetes. Biarkan Mas Koki berada di dalam air tersebut selama menit
sebelum direndam kembali ke dalam larutan PK. Akuarium tempat asal Mas Koki dibersihkan
dan airnya diganti dengan air baru yang sudah diendapkan. Sebelum Mas Koki dimasukkan
kembali ke dalam akuarium, larutkan Tetra Black Water untuk mengikat logam berat dan
menurunkan kadar klorin dengan takaran 1 tetes / liter air. Kemudian, masukkan cairan
antistres Tetra AquaSafe dosis 1 tetes/3 liter air. Sebagai perlindungan terhadap serangan
penyakit, larutkan Dactylo Shower atau Rot Stop dengan takaran 1 tetes/5 liter air

c. Rangkuman
Pakan yang rentan membawa bibit penyakit adalah bahan pakan alami atau pakan hidup, seperti
cacing sutera, larva nyamuk, atau kutu air. Dapat juga berasal dan pakan olahan seperti cacing
super beku (frozen blood worm). Tidak dapat dipungkiri semua jenis pakan alami tersebut
diambil dan perairan yang kotor. Oleh karena itu perlu adanya perlakuan terhadap pakan–pakan
alami tersebut sebelum dapat digunakan sebagai bahan makanan ikan. Untuk mengobati ikan
Mas Koki yang sudah terkena penyakit dapat dilakukan dengan bahan-bahan kimia seperti PK,
garam maupun jenis obat komersil lainnya.
35
d. Tugas
1. Ambil ikan yang diduga terinfeksi suatu penyakit
2. Masukkan kedalam wadah tersendiri
3. Lakukan pengobatan
4. Catat hasil pengobatan dan diskusikan.
e. Tes Formatif
1. Bagaimanakah metode pencegahan penularan penyakit yang berasal dari pakan
alami?
2. Sebutkan ciri-ciri ikan Mas Koki yang terkena penyakit velvet?
3. Sebutkan ciri-ciri ikan Mas Koki yang terkena Argullus? Jelaskan!
4. Sebutkan metode pengobatan untuk jenis penyakit velvet?
5. Sebutkan metode pengobatan untuk jenis penyakit yang disebabkan Dactylogyrus!

f. Kunci Jawaban Formatif


1. Metode pencegahan penularan penyakit yang berasal dari pakan alami yaitu dengan
cara membersihkan ulat tersebut dengan memasukkan larva nyamuk ke dalam
baskom yang sudah terisi air 1/2 bagian. Kemudian, larutkan 1 tetes Tetra
AquaSafe/liter air. Setelah dibiarkan 1 jam, ulat berwarna kelabu akan keluar dari
wadah dan ulat berwarna hitam berkumpul di dasar wadah. Selanjutnya, sifon
dengan selang kecil ulat yang di dasar wadah dan buang ulat yang di permukaan air.
2. Ciri-ciri ikan mas yang terkena penyakit velvet yaitu dengan gejala awal penyakit ini
mirip dengan penyakit white spot. Tahap selanjutnya, lendir di bagian tubuh terlepas,
warna Mas Koki menjadi pudar, kesulitan bernapas, dan Mas Koki pun menemui
kematian.
3. Mas Koki yang terserang menjadi liar dan kehilangan nafsu makan. Pada akhirnya,
Mas Koki dapat mengalami kematian. Kutu terbawa ke dalam kolam atau akuarium
bersama larva nyamuk atau kutu air. Sering pula, kutu terbawa masuk oleh Mas Koki
yang baru dibeli. Sebutkan metode pengobatan untuk jenis penyakit velvet
36
4. Teteskan obat antibakterial cair seperti Super Internal, Tetra Medica Contraspot, atau
Rot Stop yang mengandung formaldehyde dengan dosis 1 tetes/2 liter air. Biarkan
Mas Koki terendam selama 1-2 har, kemudian air dikuras habis. Bila terlihat parasit
masih melekat maka pengobatan dapat diulangi.
5. Pengobatan dapat dicoba dengan cara merendam Mas Koki yang sakit ke dalam
larutan PK dosis 1/2 gram/ 5 liter air. Lakukan perendaman selama 5 menit,
kemudian pindahkan Mas Koki ke dalam wadah yang sudah berisi air bersih.
g. Lembar Kerja
Alat :
 Akuarium
 Serokan
 Aerator
 Blower

Bahan :
 Benih Mas Koki yang diduga terinfeksi penyakit

Keselamatan Kerja :
Hati-hati dan teliti dalam bekerja

Langkah kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Siapkan benih ikan Mas Koki yang terduga terinfeksi penyakit
3. Lakukan pengobatan sesuai prosedur
4. Catat hasil pengamatan kemudian diskusikan.
37
III. EVALUASI

A. Evaluasi Kognitif
1. Wadah yang paling cocok untuk digunakan sebagai tempat untuk budidaya ikan Mas
Koki bertubuh gempal adalah :
a. Bak fiber
b. Bak semen
c. Akuarium segi empat
d. Akuarium bulat
2. Jenis sarana pendukung yang memiliki fungsi ganda sebagai penyaring kotoran dan
pemasok oksigen adalah :
a. Blower
b. Sirkulator
c. Heater
d. Aerator
3. Kelemahan menggunakan induk Mas Koki yang berumur muda 5-6 bulan adalah :
a. Rentan penyakit
b. Jumlah telur banyak
c. Perkembangan cepat
d. Berkualitas tinggi
4. Umur induk Mas Koki yang dianjurkan adalah :
a. 5-6 bulan
b. 1-2 tahun
c. 1.5 – 3.5 tahun
d. > 5 tahun
5. Tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai substrat harus memiliki ciri, kecuali :
a. Daunnya lebat
b. Rimbun
c. Menjuntai
38
d. Mudah rusak
6. Faktor kualitas air yang tidak berpengaruh terhadap pemijahan ikan Mas Koki yaitu :
a. Suhu
b. Salinitas
c. Keasaman
d. Kesadahan
7. Padat tebar benih Mas Koki berumur dua bulan yang paling sesuai adalah :
a. 200-300 ekor/m2
b. 100-150 ekor/m2
c. 75-100 ekor/m2
d. 40-60 ekor/m2
8. Jenis pakan yang dapat digunakan untuk pakan benih Mas Koki, kecuali :
a. Cacing darah
b. Cacing tanah
c. Cacing beku
d. Cacing sutera
9. Sumber penyakit Mas Koki dapat berasal dari, kecuali :
a. Pakan alami
b. Air media pemeliharaan
c. Tanaman air
d. Pellet buatan
10. Jenis obat penyakit komersil yang biasa dijadikan sebagai obat penyakit Mas Koki,
kecuali :
a. Blitz Ich
b. Tetra Medical Fungi Stop
c. Garam dapur
d. Furazon Gold
39
B. Evaluasi Psikomotorik
Dengan disediakan peralatan untuk budidaya ikan hias Mas Koki yang meliputi akuarium, benih
ikan, pakan alami ikan, selang sipon, aerator, blower, bak pendederan, induk Mas Koki, alat
pemanenan dan pengemasan, lakukan pemeliharaan ikan Mas Koki sampai mencapai ukuran
siap panen sehingga memenuhi kriteria sebagai berikut:

No. Kriteria (90%) benar Ya Tidak


1. Melakukan persiapan wadah pemeliharaan sesuai
dengan prosedur
2. Melakukan pemilihan induk yang sesuai
3. Melaksanakan pemijahan induk sesuai dengan prosedur
4. Perawatan benih hingga usia siap panen
5. Melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit (jika
ada) sesuai dengan prosedur

C. Evaluasi Sikap
No. Sikap B C K
1. Melakukan persipan wadah pemeliharaan teliti
2. Melakukan pemilihan induk yang sesuai dengan
teliti
3. Melaksanakan pemijahan induk dengan cermat
4. Perawatan benih hingga usia siap panen dengan
hati-hati
5. Melakukan pencegahan dan pengendalian
penyakit (jika ada) dengan cermat dan hati-hati
Keterangan : B = Baik, C = Cukup, K = Kurang

D. Evaluasi Produk
No. Produk Lulus Tidak lulus
1. Ikan hias Mas Koki Kelas A dengan panen SR 80 %
2. Ikan hias Mas Koki dengan panen SR 100 %
40
E. Kunci Jawaban Evaluasi
1. D 6. B
2. B 7. B
3. A 8. B
4. C 9. D
5. D 10. C

F. Umpan balik dan Tindak Lanjut


Cocokkan hasil jawaban saudara dengan kunci jawaban yang terdapat pada bagian belakang
materi penyuluhan ini, hitung jawaban saudara yang benar, kemudian gunakan rumus
untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi.

Jumlah jawaban yang benar


Tingkat penguasaan = 100%
Jumlah soal

Apabila tingkat pemahaman saudara memahami materi yang sudah dipelajari mencapai:
91% s/d 100% : Amat Baik
81% s/d 90% : Baik
71% s/d 80,99% : Cukup
61% s/d 70,99% : Kurang

Bila tingkat pemahaman saudara belum mencapai 81% ke atas (kategori “baik”), maka
disarankan mengulangi materi.
41
IV. PENUTUP

Setelah Pembudidaya menyelesaikan program seperti yang tercantum dalam Materi


Penyuluhan ini, selanjutnya Pembudidaya perlu menyiapkan persyaratan mengikuti uji
kompetensi seperti yang telah ditetapkan oleh lembaga pendidikan untuk mendapatkan
sertifikat.
42
DAFTAR PUSTAKA

Adijaya, S.Dian, “Agar Kemolekannya Dinikmati Lebih Lama”, Trubus, Agustus 2003.

_____________, “Merah Putih Corak Ranchu”, Trubus, Juli 2003

_____________, “Strain Terbaru dari Tirai Bambu”, Trubus, Agustus 2003.

Hisomudin, dkk., “Permasalahan Mas Koki dan Solusinya”, Penebar Swadaya, 2003

Suyanto, S.Rachmatun, “Parasit Ikan dan Cara Pemberantasannya” (Jakarta : Pusat Penerbitan
Yayasan Sosial Tani Membangun, 1981).
43
DAFTAR ISTILAH

Sirkulator
Suatu komponen elektronik pasif memiliki 3 terminal tetapi banyak terminal juga dapat
dibuat, gelombang elektromagnet bergerak dari terminal 1 sebagai input ke terminal 2
sebagai output lalu ke terminal 3 sebagai isolasi dan seterusnya sesuai arah sirkulasi.

Parasit
Hewan renik yang dapat menurunkan produktivitas hewan yang ditumpanginya.

Burayak
Anak ikan yang baru menetas atau anak ikan sebelum disebut benih
44

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


Aldino Gibran Lubis, S.Pi lahir pada tanggal 13 Juni 1984 di Kota
Medan, masuk ke Universitas Riau Fakultas Perikanan Jurusan Ilmu
Kelautan pada tahun 2002 dan tamat pada tahun 2007. Pada tahun
2008-2009 bekerja sebagai Fasilitor Lapangan pada Program
Pemerintah PNPM Mandiri. Pada tahun 2010 lulus menjadi Pegawai
Negeri Sipil (PNS) di Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Langkat
dengan posisi Pengawas Benih Ikan. Memulai karier sebagai Penyuluh
Perikanan Lapangan setelah 2 tahun berselang yaitu pada tahun 2013.
Pada tahun 2013-2014 bertugas di Wilayah Kerja Penyuluh Perikanan (WKPP) yaitu wilayah
pesisir Kecamatan Sei Lepan dengan kelompok binaan sebanyak 12 kelompok. Kemudian pada
tahun 2015-2018 bertugas di Kecamatan Brandan Barat dan Sei Bingai dengan kelompok binaan
sebanyak 17 kelompok. Pada tahun 2018 pindah tugas dari Kabupaten Langkat ke Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Binjai, dimana pada saat itu ada peralihan status
Penyuluh Perikanan di seluruh Indonesia yang sebelumnya merupakan pegawai daerah menjadi
Pegawai Pusat Kementerian Kelautan dan Perikanan. Terhitung dari tahun 2018 sampai saat ini
tahun 2022 penulis bertugas di Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai dengan jabatan Penyuluh
Perikanan Muda dan mendampingi 15 kelompok binaan yang mana seluruhnya adalah
kelompok budidaya perikanan dan telah diregistrasi di Simluh-KP.

Anda mungkin juga menyukai