Anda di halaman 1dari 24

SIFAT KERJA OTOT

Gerak pada bagian tubuh terjadi karena kontraksi satu macam otot atau lebih. Otot-otot

yang bekerja bersama untuk suatu gerakan disebut sinergis. Apabila gerak yang ditimbulkan

berlawanan, gerak itu disebut antagonis. Contoh gerak antagonis adalah sebagai berikut.

1) Ekstensor (meluruskan) dan Fleksor (membengkok), seperti gerak tangan melipat ke

atas.

2) Abduktor (menjauh) dan Adduktor (mendekati) seperti gerak tangan sejajar bahu.

3) Supinator (menengadah) dan Pronator (menelungkup) seperti gerak pada telapak

tangan.

4) Depresor (ke bawah) dan Elevator (ke atas) seperti menaikkan dan menurunkan

dagu.

5) Protraksi (gerakan mendorong mandibula ke luar) dan Rektraksi (gerakan

mendorong mandibula ke dalam), seperti gerakan mandibula (rahang).

Untuk lebih jelasnya contoh gerak antagonis dapat kamu lihat pada Gambar
Contoh gerak sinergis adalah sebagai berikut :

1) Pronator teres dan Pronator kuadratus. Rotasi (gerakan berputar), seperti gerak pada

tulang atlas sewaktu memutarkan kepala.

2) Sirkumduksi, gerakan ujung distal satu tulang membentuk satu lingkaran, sedangkan

ujung proksimalnya tetap, seperti gerakan memutar satu lingkaran mengitari sendi

bahu.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini :

Rotasi Rotasi Sirkumduksi Prenator Supinator

RETRAS NORMAL PROTRAKSI

Gangguan dan kelainan pada tulang

Orang yang mengalami patah tulang akibat jatuh saat naik sepeda motor biasanya dirawat

dengan memasang “gips”pada daerah tulang yang patah,misal kaki.menurut anda apa maksud kaki

orang itu di”gips”?dapatkah tulangnya yang patah itu tersambung kembali?

Patah tulang merupakan salah satu dari gangguan atau kelainan dari tulang.Kelainan atau

gangguan tersebut sering dan dapat anda amati disekitar anda.Selain karena gangguan mekanis

(misalnya pada patah tulang), kelainan tulang dapat terejadi akibat infeksi,ganggun

fisiologis,gangguan persendian dan kesalahan sikap.


A. MODEL / METODE PEMBELAJARAN

LKS GERAK DAN SISTEM ALAT GERAK

 Langkah kegiatan :
1. Study literature untuk menemukan konsep tentang gerak dan sistem alat gerak pada
manusia.
2. Melakukan pengamatan rangka manusia serta percobaan komponen matriks tulang.
3. Melakukan pengamatan terhadap hasil percobaan tentang gerak tropi pada tumbuhan
yang telah disiapkan oleh guru atau mengamati foto dokumentasi/ gambar/ charta tentang
hasil percobaan gerak tropi pada tumbuhan.

 Instruksi :
a. Baca dari buku referensi anda tentang gerak dan sistem alat gerak.
b. Diskusikan pertanyaan-pertanyaan yang tersedia dalam lks.
c. Buat rangkuman tentang konsep yang telah anda peroleh dengan tuntunan /panduan
pertanyaan lks.

KEGIATAN 1 : PRAKTIKUM
PENGAMATAN RANGKA TUBUH DAN KOMPONEN TULANG

I. Tujuan Kegiatan :
1. Mengenali macam-macam tulang penyusun rangka
2. Mengenali komponen penyusun tulang [rawan dan keras ]

II. Alat dan Bahan :


A. Alat :
- Model rangka manusia
- Gelas kimia, cawan petri, pinset, penjepit kayu, pisau
- Alat pembakar/pemanas spiritus
B. Bahan :
- Larutan HCl 30%
- Tulang ayam [tulang keras dan tulang rawan]
III. Langkah Kerja :
A. Pengamatan rangka :
1. Amati dengan cermat macam-macam tulang yang membangun rangka manusia
2. Ambil data otentiknya
3. Catat nama-nama tulang penyusun rangka manusia, lengkapkan dalam data
kelompok.
4. Kelompokkan macam tulang berdasar bentuk dan sifat tulang.

B. Percobaan untuk mengetahui komponen penyusun bahan dasar matriks tulang :


1. Perendaman tulang keras dan tulang rawan :
 Bersihkan tulang ayam dari dagingnya serta cuci bersih
 Rendamlah kedua jenis tulang dalam larutan HCl 30% di tempat yang
berbeda
 Amatilah tentang adanya gelembung gas yang muncul pada tulang yang
sedang direndam
 Setelah direndam + 30 menit, amatilah keadaan fisik kedua jenis tulang yang
telah direndam
 Catatlah hasil percobaan anda sebagai data.

2. Pembakaran tulang :
 Bakarlah kedua jenis tulang sampai menjadi abu
 Sensasilah dengan cermat menggunakan kepekaan indera pembauan anda
tentang bau khas yang muncul dari proses pembakaran kedua jenis tulang
tersebut, catatlah sebagai data.
 Amatilah dengan cermat tentang warna abu hasil pembakaran kedua jenis
tulang, catatlah sebagai data.
IV. Pengumpulan Data
A. Data Pengamatan Rangka Manusia

Gambar Otentik Rangka Manusia Keterangan tentang Nama Tulang Penyusun


[Foto Dokumentasi] Rangka Manusia

I. Rangka Sumbu Tubuh/Aksial :

A. Rangka Kepala/Cranium
a) Tulang kranial (tempurung kepala)
1. Tulang dahi (frontal)
2. Tulang ubun-ubun (parietal)
3. Tulang pelipis/ samping
(temporal)
b) Tulang fasial (wajah)
1. Tulang mata (lakrimal)
2. Tulang hidung (nasal)
3. Tulang rahang atas (maksila)
4. Tulang rahang bawah (mandibula)

B. Leher/Colum
1. Tulang leher (serviks)
2. Tulang atlas

C. Rangka Badan
 Tulang rusuk
1. Rusuk sejati (kosta vera)
2. Rusuk palsu (kosta spuria)
3. Rusuk melayang (kosta
fluitantes)
 Tulang dada (sternum)
 Tulang belakang (vertebrae)
II. Rangka Anggota/ Appendiksial

A. Anggota Depan
 Tulang gelang panggul/ pelvis
(anterior)
1) Sakrum
2) Ilium (tulang usus)
3) Pubis (tulang kemaluan)
4) Iskium (tulang duduk)
5) Simfisis pubis
 Tulang selangka (klavikula)
 Tulang tangan
1) Tulang lengan atas (humerus)
2) Tulang pengumpil (radius)
3) Tulang hasta (ulna)
4) Tulang telapak tangan
(metakarpal)
5) Tulang jari tangan (falangus)
 Tulang kaki
1) Tulang paha (fermur)
2) Tulang tempurung lutut
(patela)
3) Tulang kering (tibia)
4) Tulang betis (fibula)
5) Tulang pergelangan kaki
(tarsal)
6) Tulang telapak kaki
(metatarsal)
7) Tulang jari-jari kaki
(falangus
B. Anggota Belakang
 Tulang gelang panggul/ pelvis
(postarior)
1) Tulang ekor
 Tulang belikat (skapula)
Contoh nampak pada gambar berikut :
Keterangan Gambar Klasifikasi
1. Tulang dahi Aksial/ Cranium
2. Tulang leher/ colum Aksial/ Colum
Appendiksial / Pektoral
3. Klavikula/ Tulang selangka
(gelang bahu)
4. Sternum/ Tulang dada Aksial
Apendiksial/ Ekstremitas
5. Tulang lengan atas (Humerus)
Superior (anggota gerak atas)
6. Tulang belakang (Tulang pinggang) Aksial/ Vertebrae
7. Tulang lengan bawah
Appendiksial/ Ekstremitas
A. Tulang Hasta (Ulna)
Superior (anggota gerak atas)
B. Tulang Pengumpil (Radius)
Appendiksial/ Ekstremitas
8. Tulang telapak tangan (Metakarpal)
Superior (anggota gerak atas)

Appendiksial/ Ekstremitas
9. Tulang jari tangan (Falangus)
Superior (anggota gerak atas)

10. Tulang gelang panggul (Pelvis)


A. Tulang usus (Ilium) Appediksial / Pelvis (gelang
B. Tulang kemaluan (Simfisis pubis) panggul)
C. Tulang duduk (Iskium)
Appediksial/ Ekstremitas
11. Tulang paha (femur) inferior (anggota gerak
bawah)
Appediksial/ Ekstremitas
12. Tulang tempurung lutut (patella) inferior (anggota gerak
bawah)
13. Kaki bawah Appediksial/ Ekstremitas
A. Tulang betis (Fibula) inferior (anggota gerak
B. Tulang kering (Tibia) bawah)
Appediksial/ Ekstremitas
14. Tulang pergelangan kaki (Tarsal) inferior (anggota gerak
bawah)

Appediksial/ Ekstremitas
15. Tulang telapak kaki (Metatarsal) inferior (anggota gerak
bawah)
Appediksial/ Ekstremitas
16. Tulang jari kaki (Falangus) inferior (anggota gerak
bawah)

KELOMPOK 4 DISETUJUI PEMBIMBING :


Anggota Kelompok : TTD
1. Adinda Aprilian Putri (01)
2. Aleydia Zalwa Az Zahra (04)
3. Aryastya Dewi W. W (07)
4. Devan Aprilia R (09)
5. Florean Shifra Azzahra (13)
6. Ilham Dwi Kurniawan (15)
7. Kartika Nana Naulita (17)
8. Naisha Ivania P (25)
9. Putri Wulandari (27)

B.DATA BERDASAR PERCOBAAN KOMPONEN PENYUSUN BAHAN DASAR MATRIKS


TULANG :
a. Tabel (1) : Data hasil proses perendaman tulang

Deskripsi Keadaan Fisik Tulang


Hal yang Diamati
Sebelum tulang direndam Setelah tulang direndam
1. Keadaan tulang :  HCl + Air
a. Tulang keras Setelah direndam, warna tulang
masih tetap putih tulang dengan
b. Tulang rawan warna kemerahan.
Tulang bersifat keras tetapi
tidak sekeras saat sebelum
dimasukkan larutan. Sifatnya
Sebelum direndam, kedua tulang
menjadi lebih lentur.
memiliki warna putih tulang yang
kemerahan dan terlihat masih segar.
 HCl
Tulang bersifat keras dan sulit
dipatahkan, serta tidak lentur. Warna tulang berubah menjadi
putih pucat.
Tulang bersifat rapuh sehingga
sangat mudah dipatahkan.
Kelenturan tulang juga lebih
tinggi dibandingkan yang
dimasukkan pada larutan HCl
dan air.
Sebelum direndam, tulang rawan  HCl + Air
memiliki warna putih yang terlihat Setelah direndam, warna tulang
segar. Tulang rawan bersifat agak rawan tetapi putih yang terlihat
keras tetapi cukup lentur. segar.
Sifat kerapuhannya bertambah
daripada yang sebelum di
masukkan ke larutan, hal ini
berlaku juga dengan
kelenturannya.
 HCl
Warna tulang rawan berubah
menjadi lebih pucat.
Sifatnya menjadi sangat rapuh
dan lebih mudah dipatahkan
dibandingkan tulang A serta
kelenturannya sangat tinggi.
2. Keadaan larutan perendam  HCl + Air
tulang
 HCl
a. Tulang keras  HCl + Air
b. Tulang rawan
 HCl
3. Timbulnya gelembung gas  HCl + Air
pada :
 HCl
a. Tulang keras
b. Tulang rawan
 HCl + Air

 HCl

 Gambar sebelum tulang direndam

 Gambar tulang direndam dalam HCl + Air


 Gambar tulang direndam dalam HCl

KELOMPOK 4 DISETUJUI PEMBIMBING :


Anggota Kelompok : TTD
1. Adinda Aprilian Putri (01)
2. Aleydia Zalwa Az Zahra (04)
3. Aryastya Dewi W. W (07)
4. Devan Aprilia R (09)
5. Florean Shifra Azzahra (13)
6. Ilham Dwi Kurniawan (15)
7. Kartika Nana Naulita (17)
8. Naisha Ivania P (25)
9. Putri Wulandari (27)

Pertanyaan Penuntun :
Berdasar :
A. Hasil Pengamatan Rangka
1. Rangka manusia dibedakan ada dua macam yaitu:
1) Rangka Aksial dibangun oleh tulang-tulang tengkorak, tulang telinga dalam dan hioid,
tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk.
2) Rangka Apendikuler dibangun oleh tulang-tulang gelang bahu, anggota gerak atas,
gelang panggul, dan anggota gerak bawah.

2. Klasifikasi berdasarkan :
a. Bentuk tulang, maka ada 5 macam bentuk tulang penyusun rangka yaitu bentuk –
bentuk pipa, pendek, pipih, tidak beraturan, dan sesamoid.
b. Sifat tulang, maka ada 2 macam yaitu
1) Tulang keras karena sifat matriksnya kuat dan padat.
2) Tulang rawan karena sifat matriksnya lentur.
3. Rangka manusia memiliki struktur yang disesuaikan dengan postur tubuh manusia yang
bipedal [berdiri diatas dua kaki], oleh karena itu struktur rangka manusia berfungsi untuk
…….. yang nampak pada struktur tulang ……. yang disesuaikan.

B. Percobaan Komponen Penyusun Bahan Dasar Matriks Tulang :


 Hasil perendaman tulang :
1. Gas apa yang timbul dari tulang keras yang sedang direndam dalam larutan HCl
30%? jelaskan jawaban anda dengan menuliskan persamaan reaksi kimia bahan
matriks + HCl.
2. Jelaskan tentang perbedaan keadaan fisik tulang setelah proses perendaman dalam
larutan HCl 30%
3. Senyawa apakah yang menyebabkan keruhnya larutan HCl untuk merendam tulang
keras? Juga endapan yang muncul pada dasar gelas kimia tempat merendam tulang
keras!
 Jawaban
1.
2.
3. Senyawa yang menyebabkan keruhnya larutan HCL untuk merendam tulang keras
adalah senyawa Ca. HCL memiliki kecenderungan untuk melarutkan zat lain atau unsur-
unsur lain seperti Ca dengan mengikuti reaksi kimia: HCL + Ca = CaCl2 + H2. Otomatis
kalsium (Ca) pada tulang semakin sedikit karena terlarut oleh HCL. Endapan yang
muncul pada dasar gelas kimia berasal dari asam cuka yang berfungsi sebagai mineral
yang menyebabkan zat kapur, zat kapur ini tersusun dari kalsium karbonat, kalsium
fosfat, zat perekat, dan protein yang mengisi ruang antar sel. Zat ini keluar dari tulang
lalu membentuk endapan di dalam larutan cuka.

KESIMPULAN
1. Rangka manusia dibedakan rangka aksial dan rangka apendikuler.
2. Bentuk tulang-tulang penyusun rangka ada 5 macam yaitu bentuk pipa, pendek, pipih, tidak
beraturan, dan tulang sesamoid.
3. Ada 2 jenis tulang penyusun rangka berdasar komponen bahan dasar matriks tulang yaitu
a. Tulang keras matriksnya banyak mengandung senyawa zat kapur sehingga bersifat padat dan
kuat.
b. Tulang rawan matriksnya banyak mengandung senyawa kolagen sehingga bersifat lentur.

PERTANYAAN DISKUSI:
1. Apa fungsi rangka tubuh manusia? Sebutkan secara rinci!
1. Memberi bentuk dan postur tubuh. Seseorang akan terlihat tinggi atau pendek karena
susunan rangkanya.
2. Melindungi organ-organ yang lunak, misalnya otak, sumsum tulang belakang, paru-paru,
jantung, dan lain-lain.
3. Penyangga berat badan, misalnya tulang leher, tulang belakang, dan tulang pelvis.
4. Tempat melekatnya otot-otot rangka (otot lurik).
5. Mendukung terjadinya gerakan. Dengan adanya persendian, kerja sama otot dan sistem
saraf, memungkinkan tulang dapat digerakkan.
6. Hematopoiesis, yaitu pembentukan sel-sel darah putih (leukosit), sel darah merah
(eritrosit), dan keping-keping darah (trombosit) di sumsum merah. Sumsum merah
terdapat di dalam tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, tulang belikat, tulang pipih,
dan ujung tulang panjang.
7. Tempat penyimpanan mineral. Sekitar 62% matriks tulang tersusun dari garam
anorganik, terutama kalsium fosfat dan kalsium karbonat. Sekitar 99% kalsium tubuh
terdapat pada rangka. Kalsium dan fosfor disimpan di dalam tulang, kemudian dapat
diambil dan dipakai kembali untuk memenuhi kebutuhan fisiologis tubuh. Kalsium
diperlukan untuk kontraksi otot dan pembekuan darah, sedangkanfosfor diperlukan untuk
pembentukan ATP.
8. Tempat penyimpanan energi, yaitu simpanan lemak di sumsum kuning.
9. Fungsi imunologis, yaitu menghasilkan sel-sel imunitas di dalam sumsum, misalnya
limfosit B yang menghasilkan antibodi dan limfosit T yang membantu pertahanan
terhadap infeksi.
2. Perhatikan gambar tulang-tulang yang menyusun rangka manusia berikut :

Menyusun rangka [apendiksial


Gambar tulang Nama tulang
atau aksial ] ?

Rangka Apendiksial / rangka


Klavikula/tulang
anggota gerak tubuh bagian
selangka
[a] gelang bahu (pektoral)

[b]

Tulang pengumpil/ Rangka apendiksial


radius anterior/depan/atas

[c]
Rangka Apendiksial / rangka
anggota gerak tubuh bagian
Femur/ tulang paha
bawah (ekstremitas inferior)

[d]

Rangka Apendiksial / rangka


1. Tulang betis/fibula
anggota gerak tubuh bagian
2. Tulang kering/tibia
bawah (ekstremitas inferior)

[e]

Tulang Dada (sternum) Rangka aksial/sumbu tubuh

[f] Scapula/ tulang belikat Rangka Apendiksial / rangka


anggota gerak tubuh bagian
gelang bahu (pektoral)
Tulang Rusuk Sejati Rangka aksial/sumbu tubuh
(Kosta vera)

[g]
[h]

Tulang Rahang Bawah Rangka aksial/sumbu tubuh

[i]
Cranium/tulang
tengkorak
1. Tulang dahi Rangka aksial / sumbu tubuh
2. Tulang ubun-ubun (tulang tempurung kepala/
3. Tulang ubun-ubun kranial)
4. Tulang pelipis

Rangka Apendiksial / rangka


Tulang Telapak Kaki/ anggota gerak tubuh bagian
Metatarsal bawah (ekstremitas inferior)

Tulang Telapak Tangan/ Rangka Apendiksial / rangka


Metakarpal anggota gerak tubuh bagian
atas (ekstremitas superior)

3. Dengan menggunakan gambar tulang-tulang di soal nomor 2,


a. Tulang-tulang manakah yang membangun rangka badan, sebutkan nama-nama tulang
tersebut!
Tulang dada, tulang rusuk, tulang belakang.
b. Tulang-tulang manakah yang membentuk gelang bahu, sebutkan nama-nama tulang tersebut!
Tulang selangka dan tulang belikat.
c. Tulang-tulang yang membentuk rangka anggota gerak bawah, sebutkan nama-nama tulang
tersebut!
Tulang betis, tulang kering, tulang paha, tulang telapak kaki.

4. Perhatikan gambar berikut :


a. Sebutkan nama tulang yang diberi label no.1;2 dan 3
a. Tulang tempurung lutut (Patella)
b. Tulang kering (Tibia)
c. Tulang telapak kaki (Metatarsal)
b. Sebutkan bentuk-bentuk tulang yang ditunjuk oleh label no. 1; 2 dan
no. 3
a. Tulang sesamoid
b. Tulang pipa
c. Tulang pendek

5. Jelaskan bagaimana proses osifikasi pada tulang pipa terjadi !


Osifikasi yang terjadi pada tulang pipa adalah osifikasi endokondrium, yang menyebabkan
tulang tumbuh semakin panjang. Merupakan proses ketika tulang rawan digantikan oleh tulang
keras. Proses osifikasi terjadi dalam beberapa tahap sebagai berikut.
1) Pada tahap awal osifikasi, osteoblas akan membentuk suatu lapisan kompak sehingga
perikondrium (selaput tulang rawan) berubah menjadi periosteum (selaput tulang keras).
Bersamaan dengan proses tersebut, pada bagian dalam tulang rawan di daerah diafisis
(pusat osifikasi primer), sel-sel kondrosit membesar dan akhirnya pecah.
2) Tulang rawan mengalami kalsifikasi (proses pengendapan zat kapur ketika tulang rawan
secara bertahap mengalami osifikasi). Hal ini mengganggu komponen nutrisi bagi sel-sel
kondrosit sehingga akhirnya mati.
3) Terjadi perkembangan pusat osifikasi primer yang berada di bawah periosteum yang
tumbuh ke arah epifisis. Ketika awal pembentukan pusat osifikasi, osteoklas sudah aktif,
dan resorpsi tulang sudah terjadi. Hal ini menyebabkan pembentukan epifisis ketika
osifikasi berlangsung.
4) Pembuluh darah mulai masuk, terbentuk rongga sumsum tulang dan tulang keras menebal
serta tulang rawan pada epifisis digantikan oleh tulang keras
5) Pembentukan pusat osifikasi sekunder muncul pada setiap epifisis.
6. Pertumbuhan sel-sel tulang keras bersifat konsentris dari arah dalam ke arah luar mengelilingi
saluran yang berisi saraf dan pembuluh darah [nama saluran tersebut adalah saluran Haversi],
sehingga terbentuklah suatu system yang disebut Sistem Havers. Yang gambarnya seperti tampak
di bawah :

Nama-nama bagian yang ditunjuk oleh


nomor :
1. Saluran Havers
2. Lamella
3. Lakuna
4. Osteosit
5. Prosesus Filopodia
7. Hubungan antar tulang disebut artikulasi. Artikulasi ada yang dapat digerakkan secara bebas,
terbatas dan ada yang tidak dapat digerakkan.
Perhatikan gambar berbagai artikulasi berikut :
a. Struktur artikulasi yang dapat digerakkan secara bebas disebut sendi diartrosis (sendi
sinovial) yang gambarnya seperti di bawah

Bagian-bagian yang bernomor :


1. Rawan Artikular (hialin)
2. Kaviti (ruang) Sinoval
3. Membran Sinoval
4. Kapsul Sendi

b. Apa nama sendi pada gambar [ a ]; [b]; [c] dan [d] ?


Nama sendi pada gambar :
[A] Engsel
[B] Pelana
[C] Peluru
[D] Putar
[E] Sinartrosis Sinfibrosis

8. Apa nama kelainan tulang punggung yang tampak pada gambar di bawah ?

Nama kelainan tulang punggung seperti yang nampak pada


gambar :
1. Lordosis
2. Kifosis
3. Skoliosis

9. Apa yang kau ketahui tentang : gangguan dan kelainan pada tulang berikut, deskripsikan dalam table
Gangguan/ Penyakit Pada
Deskripsi
Tulang
a. Fraktura Adalah patah tulang, terjadi jika tenaga yang
melawan tulang lebih besar daripada kekuatan
tulang. Jenisnya ada simpleks, kompleks, avulsi,
patologis, tulang kompresi, dan karena tergilas.
b. Rakhitis Adalah pelunakan tulang pada anak-anak karena
kekurangan atau gangguan metabolisme vitamin D,
magnesium, fosfor, dan kalsium. Berpotensi
menyebabkan kaki bengkok membentuk huruf O
atau X.
c. Osteoporosis Adalah tulang rapuh, keropos dan mudah patah.
Osteoporosis terjadi akibat berkurangnya hormon
testosteron pada laki-laki atau hormon estrogen
pada wanita. Juga disebabkan kurangnya asupan
kalsium.
d. Nekrosa Kematian sel atau jaringan karena penyakit atau
cedera
e. Osteosarkoma Osteosarcoma merupakan jenis kanker tulang
pada anak yang paling sering
terjadi. Osteosarcoma terjadi ketika gen di
dalam sel-sel pembentuk tulang mengalami
mutasi atau perubahan. Mutasi ini
menyebabkan sel-sel pembentuk tulang terus
membentuk tulang baru meski sedang tidak
dibutuhkan.

Tulang baru tersebut akan berkembang menjadi


tumor yang menyerang dan menghancurkan
jaringan tubuh yang sehat, kemudian menyebar ke
bagian tubuh lain.

f. Layuh Semu Tulang tidak bertenaga akibat infeksi, misalnya


infeksi sifilis
g. Rematik Rematik atau rheumatoid arthritis adalah penyakit
yang ditandai dengan nyeri dan peradangan pada
sendi. Kondisi ini merupakan penyakit autoimun,
yakni kondisi ketika sistem imun pada tubuh
seseorang menyerang sel-sel tubuhnya sendiri.

h. Gout Artritis gout merupakan bentuk artritis inflamatorik


yang terjadi pada individu dengan kadar asam urat
darah yang tinggi. Asam urat ini dapat membentuk
kristal dengan bentuk, seperti jarum di sendi.
Akibatnya, kondisi ini dapat menyebabkan serangan
gout yang sangat nyeri, disertai kemerahan,
bengkak, dan hangat di area tersebut.

i. Osteoarthritis Adalah kerusakan dan keausan tulang rawam yang


berfungsi sebagau bantalan pada sendi.
Penyebabnya adalah proses penuaan, cedera,
kelemahan tulanh, atau penggunaan sendi yang
terlalu berat.
j. Arthritir Sika Adalah berkurangnya minyak sendi (cairan
sinovial) yang menimbulkan bunyi dan rasa sakit
ketika digerakkan.
k. Arthritis Eksudatif Adalah timbulnya getah radang berupa cairan nanah
pada rongga sendi dan menimbulkan rasa sakit jika
digerakkan.
l. Lupus Eritematosus
Penyakit radang yang disebabkan ketika sistem
kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri.
Lupus (SLE) dapat mempengaruhi sendi, kulit,
ginjal, sel darah, otak, jantung, dan paru-paru.

m. Dislokasi Adalah pergeseran tulang penyusun sendi dari


posisi normal.

Anda mungkin juga menyukai