Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA

PROPOSAL PRAKTIK KESEHATAN MASYARAKAT (PKM)


PENATALAKSANAAN PENGURUSAN KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI DI
KEMENTERIAN KESEHATAN RI

OLEH :
NAMA : KARTINI AMELIA
NPM : 195050050

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA JAKARTA
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal ini telah disetujui oleh pembimbing materi dan ketua program studi Kesehatan
Masyarakat

Jakarta, 31 Oktober 2022


Pembimbing Materi Ketua Program Studi

Sri Widodo, SE, M.Kes Sri Widodo, SE, M.Kes


NIDN.1027.01.062 NIDN.1027.01.062
IDENTIAS MAHASISWA
Nama : Kartini Amelia
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 21 April 1998
Npm : 195050050
Program Studi/Peminatan : Kesehatan Masyarakat/AKK
Tahun Akademik : 2022
Nama Institusi PKM : KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Alamat Institusi : Jl. H. R. Rasuna Said No.Kav 8, RT.1/RW.2, Kuningan,
Kuningan Tim, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan
12950
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan pegerjaan proposal praktik
Kesehatan Masyarakat (PKM) jurusan Kesehatan Masyarakat, peminatan
Administrasi Kebijakan Kesehatan. Semoga hasil dari proses PKM yang penulis
lakukan dapat memberikan manfaat bagi Mahasiswa/I, pihak fakultas, dan
instansi perusahaan terkait lainnya.
Proposal PKM ini disusun dengan tujuan utama sebagai surat pengantar untuk
melakukan PKM saya di instansi.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal PKM ini masih jauh dari kata
sempurna. Kritik dan saran sangat diharapkan, semoga dengan adanya PKM ini
dapat membantu memperlancar kegiatan PKM penulis.

Jakarta, 31 Oktober 2022

Kartini Amelia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktik Kesehatan Masyarakat (PKM) merupakan proses pembelajaran di
Bidang Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati
Indonesia, Bambu Apus, Jakarta Timur. Tujuan Praktik Kesehatan Masyarakat
(PKM) untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan oleh mahasiswa.
Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah penghargaan atas
prestasi kerja dan pengabdian kepada negara setelah melalui persyaratan tertentu.
Selain itu, kenaikan pangkat juga dimaksudkan sebagai pendorong bagi PNS
untuk lebih meningkatkan prestasi kerja dan pengabdiannya. Kenaikan pangkat,
juga merupakan salah satu elemen penting dalam pembinaan karier Pegawai
Negeri Sipil (PNS). Dengan kenaikan pangkat yang tepat waktu dan tepat
sasaran, diharapkan akan menumbuhkan semangat kerja bagi PNS yang
bersangkutan, karena dengan kenaikan pangkat yang tepat waktu akan berdampak
pada kenaikan gaji pokok, sehingga secara tidak langsung akan berdampak juga
terhadap kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan.
Kenaikan pangkat dapat dikatakan sebuah reward yang diberikan kepada
pegawai untuk memangku tanggung jawab yang lebih besar, adapun mobilisasi
pegawai itu sendiri merupakan perpindahan atau alih tugas dari tempat lama
ketempat yang baru yang mana promosi berupa kenaikan pangkat Pegawai
NegeriSipil ini ditetapkan pada tanggal 1 April dan 1 Oktober tiap tahunnya,
kecuali untuk beberapa jenis kenaikan pangkat yang ditetapkan berlakunya secara
khusus (Thoha, 2007 : 33).
Pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan Undang-undang nomor 32 tahun
2004 bertujuan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat
melalui peningkatan pelayanan yang baik yang mana hal ini juga telah didukung
oleh dikeluarkannya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik. Kebijakan ini dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum antara
pihak pemberi pelayanan dan penerima pelayanan sehingga terwujud kualitas
serta terjaminnya penyediaan pelayanan publik. Badan Kepegawaian, Pendidikan
dan Pelatihan Kementerian Kesehatan sebagai leading sektor dalam segala urusan
administrasi kepegawaian dilingkungan Pemerintah Kota Jakarta tentu saja juga
memiliki fungsi pelayanan, dimana salah satunya adalah pelayanan kenaikan
pangkat PNS. Sebagai leading sektor urusan kepegawaian didaerah sudah
seharusnya organisasi ini memberikan pelayanan yang baik khususnya dalam
kenaikan pangkat yang akan berpengaruh pada karir dan gaji bagi PNS yang
mengusulkan. Kondisi ini melatarbelakangi penelitian ini dalam rangka
mengetahui bagaimana kualitas pelayanan serta faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi kualitas pelayanan kenaikan pangkat PNS yang dilakukan oleh
Kementerian Kesehatan.
Berkaitan dengan kenaikan pangkat disini terdiri dari 3 jenis yaitu (1) kenaikan
pangkat regular, (2) kenaikan pangkat pilihan, dan (3) kenaikan
pangkatpengabdian, Kenaikan pangkat regular ini diberikan kepada PNS
termasukpegawai yang melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya tidak
mendudukijabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu, dipekerjakan secara
penuhdiluar instansi induk dan tidak menduduki jabatan pimpinan yang telah
ditetapkaneselonnya atau jabatan tertentu. Sedangkan kenaikan pangkat regular
diberikan kepada PNS sepanjang tidak melampaui pangkat atasannya. Untuk
kenaikan pangkat regular deiberikan setingkat lebih tinggi apabila sekurang-
kurangnya (empat) tahun dalam pangkat terakhir, setiap unsur penilaian prestasi
kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 tahun terakhir. Untuk kenaikan
pangkat pilihan sendiri diberikan kepada PNS, (1) menduduki jabatan struktural
atau jabatan fungsional tertentu, (2) menduduki jabatan tertentu yang
pangkatnyaditetapkan dengan keputusan presiden, (3) menunjukkan prestasi kerja
luarbiasa baiknya, (4) menemukan hal-hal baru yang bermanfaat bagi negara, (5)
diangkat menjadi pejabat negara, (6) memperoleh surat tanda tamat belajar/ijazah,
(7) melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya menduduki jabatan struktural
atau jabatan fungsional tertentu, (8) telah selesai mengikuti tugas belajar, dan (9)
dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh diluar instansi induknya yang
diangkat dalam jabatan pimpinan yang telah ditetapkan persamaan eselonnya atau
jabatan fungsional tertentu. Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang menduduki
jabatanstruktural dan pangkatnya masih satu tingkat dibawah jenjang pangkat
terendah yang ditentukan jabatan itu dapat dinaikkan pangkat setingkat lebih
tinggi lebih tinggi apabila (1) telah satu tahun dalam pangkat yang dimilikinya,
(2) sekurang-kurangnya telah 1 tahun dalam jabatan struktural yang didudukinya
dan (3) setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik
dalam 2 tahun terkahir.
Berdasarkan penjelasan di atas, untuk PNS yang meninggal dunia dan
diberhentikan dengan hormat kaitanya dengan kenaikan pangkat ini maka
diberikan kenaikan pangkat pengabdian setingkat lebih tinggi apabila, (a)
memiliki masa kerja sebagai PNS selama, (1) sekurang-kurangnya 30 tahun
secara terus-menerus dan sekurang-kurangnya satu bulan dalam pangkat terakhir,
(2) sekurang-kurangnya 20 tahun secara terus menerus dan sekurang-kurang 1
tahun dalam pangkat terakhir dan (3) sekurang-kurangnya 10 tahun secara terus-
menerus yang mana sekurangkurangnya 2 tahun dalam pangkat terakhir, (b)
setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1
tahun terakhir, (c) tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin sedang/berat dalam satu
tahun terakhir. Kenaikan pangkat pengabdian ini diberikan mulai berlaku, (1)
tanggal PNS yang bersangkutan meninggal dunia dan (2) tanggal 1 pada bulan
PNS yang bersangkutandiberhentikan dengan hormat dengan hak pensiunnya
( Pasolong, 2007 : 166-167).
Kenaikan pangkat merupakan kedudukan yang menunjukkan tingkat seorang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan
kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian, tentu saja seorang pegawai
pada birokrasi akan menjadi termotivasi dalam melaksanakan usulan
proseskenaikan pangkat yang mereka miliki dimana hal itu juga selain akan
mempengaruhi tingkat penggajian mereka tentunya juga mempengaruhi pada
pengembangan karir bagi pegawai itu sendiri sebagaimana kita ketahui bahwa
sistem karir yang terjadi di kepegawaian atau birokrasi pemerintah saat ini masih
menggunakan dan menganut sistem karir yang berdasarkan kepada pangkat yang
dimiliki oleh pegawai.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Untuk mengetahui
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis kenaikan pangkat sesuai dengan
jabatannya
3. Untuk mengetahui pengaruh terhadap kenaikan pangkat
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Bagi Mahasiswa

1.3.2 Manfaat Bagi Institusi PKM

1.3.3 Manfaat Bagi Program Studi


Sebagai tambahan pengetahuan yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian dan
sebagai bahan referensi perpustakaan Universitas Respati Indonesi, yang dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
BAB II
RENCANA KEGIATAN PRAKTIK KESEHATAN MASYARAKAT (PKM)
2.1 Waktu Pelaksanaan Praktik
Waktu pelaksanaan Praktik Kesehatan Masyarakat dilaksanakan 25 hari kerja,
mulai pada tanggal 31 Oktober 2022 Pukul 07.30 – 16.00 WIB.
2.2 Lokasi Praktik Kesehatan Masyarakat
Kegiatan praktik Kesehatan Masyarakat (PKM) dilaksanakan di Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia di Jl. H. R. Rasuna Said No.Kav 8, RT1/RW.2,
Kuningan, Kuningan Tim, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan 12950.
2.3 Metode Yang Digunakan
Metode yang digunakan dalam praktik Kesehatan Masyarakat di Kementerian
Kesehatan adalah :
1. Learning by doing, adalah mempraktikan ilmu secara bersamaan sesuai dengan
tujuan dan latar belakang di laksanakannya praktik Kesehatan Masyarakat,
sehingga mahasiswa dapat mengetahui situasi di Instansi Kesehatan setempat dan
dapat mempraktikan ilmu yang telah diperoleh selama masa perkuliahan.
2. Observasi, adalah metode praktik berupa wawancara langsung maupun tidak
langsung terhadap pelaksanaan kegiatan sasaran kinerja pegawai di Kementerian
Kesehatan.
3. Wawancara, adalah metode praktik berupa wawancara langsung dengan
penanggung jawab program sasaran kinerja pegawai di Kementerian Kesehatan.
4. Studi dokumentasi, adalah mengumpulkan dokumen dan bukti hasil akurat dari
pencatatan sumber informasi khusus data Kementerian Kesehatan. Visi, Misi dan
Struktur organisasi di Kementerian Kesehatan.
2.4 Rencana Jadwal Kegiatan Praktik Kesehatan Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai