Anda di halaman 1dari 12

BAB II

HASIL OBSERVASI
A. Hasil Observasi
a. Karakteristik Peserta didik di SMA Negeri 3 Padang
Suasana sekolah mendukung pembelajaran dan interaksi secara
optimal sehingga proses pembelajaran berlangsung kondusif dan dilengkapi
dengan fasilitas yang memadai. Sekolah telah menanamkan budaya profil
pancasila kepada peserta didik berupa poster sudut sekolah, melaksanakan
upacara, berdoa sebelum memulai pembelajaran, toleransi dalam beragama
serta gotong-royong. Di dalam kelas, guru dan peserta didik melakukan
kesepakatan kelas berupa tidak diperbolehkan menggunakan handphone selain
untuk materi pembelajaran jika melanggar handphone akan di tahan selama 3
hari, izin keluar kelas diperbolehkan dengan batasan waktu tertentu. Di dalam
kelas guru juga menerapkan nilai-nilai profil pancasila kepada peserta didik
berupa berdoa, membaca asma ul husna serta membaca Al-Quran sebelum
memulai pembelajaran.
Keterlibatan peserta didik didalam kelas dengan presentasi 50:50
peserta didik yang aktif dalam pembelajaran. Di dalam kelas keterlibatan
peserta didik dapat dilihat dari pastisipasi yang baik dalam diskusi kelompok
serta keterlibatan peserta didik dalam membantu guru menyiapkan kelas untuk
proses pembelajaran. Guru memberikan apersepsi dalam membentuk
mengulang kilas balik materi pada pertemuan sebelumnya. Peserta didik yang
tidak fokus di dalam kelas dilihat dipengaruhi oleh ketidaksiapan peserta didik
untuk memulai pembelajaran, diperngaruhi penggunaan Handphone yang
tidak semestinya. Antusiasme belajar dari peserta didik dapat dinilai baik dan
peserta didik aktif dalam merespon pertanyaan guru dalam proses
pembelajaran.
Identifikasi kesiapan peserta didik dapat dilihat dari guru yang sudah
menyiapkan kelas secara kondusif siap menerima materi dari guru. Melihat
kompetensi peserta didik yang beragam di dalam kelas guru memberikan
pertanyaan acak tentang materi sebelumnya serta melaksanakan game Team
Group Tournament (TGT) untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Perkembangan emosi peserta didik dengan mengatur ruang pembelajaran
berupa pemgkondisian kursi berbentuk lingkaran di dalam kelas agar peserta
didik tidak jenuh. Sikap guru merespon peserta didik yang belum mampu
mengekspresikan dirinya didalam kelas berupa memberikan pertanyaan
apabila belum bisa menjawab melempar pertanyaan tersebut ke peserta didik
yang lain kemudian dikembalikan lagi kepada peserta didik tersebut dan
memberikan kesempatan untuk menjawab kembali.
Perkembangan sosial dikelas dilihat dari guru memfasilitasi peserta
didik agar dapat mengembangkan peserta dilihat dengan guru menerapkan
game , diskusi kelompok, dan tugas proyek serta dengan membagi struktur
kelompok guru membangun atmosfer yang mendukung peserta didik dalam
mengembangkan keterampilan sosialnya. Perkembangan moral peserta didik,
guru membangun nilai-nilai integritas kejujuran melalui kesepakatan kelas
berupa pembatasan waktu saat izin keluar kelas. Serta peserta didik merespon
positif dengan mengucapkan terimakasih kepada guru setelah pembelajaran
berakhir.
b. Modul Ajar/RPP

Prinsip Aspek Observasi Catatan

Kelengkapan komponen ● Apakah sudah ada tujuan pembelajaran, SUDAH


minimum langkah-langkah pembelajaran, dan
asesmen pembelajaran yang jelas?

Esensial dan bermakna ● Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran BELUM


memenuhi kriteria SMART (Specific,
Measurable, Achievable, Relevant, dan
Time) (tidak menimbulkan penafsiran
ganda dan mengandung perilaku hasil
belajar)

Tujuan

BELUM
 Apakah modul ajar/RPP memuat tujuan
pembelajaran yang sesuai selaras dengan
CP yang dituju?
 Apakah konsep utama yang akan SUDAH
dipelajari, pengetahuan inti, keterampilan,
dan sikap yang akan dipelajari tertera
secara jelas?
SUDAH
 Apakah konten yang dipelajari sudah
bebas dari muatan SARA pornografi,
pornoaksi, dan provokasi.
 Apakah terdapat pertanyaan bermakna dan SUDAH
pertanyaan pemantik yang menyasar
konsep inti?

Kegiatan

 Apakah alur kegiatan disusun secara


SUDAH
runtut, sistematis, sesuai dengan alokasi
waktu?
SUDAH
 Apakah rangkaian kegiatan berorientasi
pada penguatan kompetensi dan
kemampuan berpikir area tinggi?
 Apakah modul ajar/RPP menyertakan BELUM
berbagai kegiatan (termasuk remedial dan
pengayaan) yang berpusat pada siswa/
menjadikan siswa peserta aktif?
Asesmen

 Apakah ada asesmen awal pembelajaran BELUM


beserta cara penilaiannya untuk mengecek
kesiapan siswa?
 Apakah asesmen yang termuat secara jelas SUDAH
mengukur ketercapaian Tujuan
Pembelajaran?
 Apakah bentuk asesmen memberikan
umpan balik pada proses belajar siswa? SUDAH
 Apakah kriteria untuk mengukur SUDAH
ketercapaian Tujuan Pembelajaran tertera
secara jelas?

Berkesinam- bungan  Apakah urutan pembelajaran sistematis SUDAH


dan logis?
 Apakah terdapat pertanyaan kunci yang
membantu guru dan siswa untuk SUDAH
merefleksikan kegiatan pembelajaran di
kelas?
 Apakah asesmen yang tertera di modul
ajar/RPP selaras dengan kegiatan SUDAH
pembelajaran?

Kontekstual  Apakah modul ajar/RPP memuat alternatif BELUM


kegiatan untuk diimplementasikan pada
lingkungan sekolah yang berbeda?
 Apakah modul ajar/RPP dapat SUDAH
mengakomodir siswa dengan kebutuhan
yang berbeda?
 Apakah modul ajar/RPP memuat kearifan
lokal daerah setempat? SUDAH

Sederhana  Apakah modul ajar/RPP menggunakan SUDAH


bahasa yang jelas dan mudah dipahami?
SUDAH
 Apakah bahasa/istilah yang digunakan
mudah dipahami?

Komponen pendukung  Apakah pemilihan sumber/media SUDAH


pembelajaran sesuai dengan tujuan, materi,
dan karakteristik peserta didik?
 Apakah ada kegiatan remedial atau BELUM
pengayaan?
 Apakah ada daftar pustaka? BELUM
c. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan roses pembelajaran pada hari Selasa 25 Oktober dan
Kamis 27 Oktober 2022 berlangsung kondusif dengan materi penelitian
geografi dikelas X dan materi perkembangan desa dan kota dikelas XII IPS.
Peserta didik peserta didik yang izin sakit tidak dapat mengikuti pembelajaran.
Untuk peserta didik yang tidak hadir pada hari tersebut, guru dapat mengulas
kembali materi pada pertemuan selanjutnya. Usaha guru untuk mendorong
peserta didik yang tidak aktif dalam pembelajaran dengan memberikan
stimulus kepada peserta didik. Pembelajaran berlangsung cukup efektif,
beberapa peserta didik ada yang terlihat kurang fokus. Usaha guru dalam
membantu peserta didik yang mengalami kesulitan mencapai tujuan
pembelajaran dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya dan kesempatan menjawab kepada peserta didik yang lainnya serta
dengan memberikan penghargaan kepada peserta didik yang berani bertanya
dan menjawab pertanyaan guru secara tidak langsung telah memfasilitasi
peserta didik yang lebih cepat dari rata-rata peserta didik lainnya dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Guru sudah melakukan modifikasi modul
ajar/RPP dengan melihat dari kondisi kelas.
d. Manajemen Sekolah SMA Negeri 3 Padang

Tgl Sasaran Observasi*) Hasil Observasi


.

Manajemen Kesiswaan Hasil Observasi

● Apa saja kebutuhan siswa yang  Kebutuhan siswa yang menjadi prioritas utama
menjadi prioritas sekolah? oleh sekolah adalah membentuk karakter peserta
● Apa yang sudah diupayakan satuan didik, karena pada kebijakan pemerintah saat ini
pendidikan untuk memenuhi jalur masuk sekolah 50% itu jalur zonasi, hal ini
kebutuhan tersebut berpengaruh terhadap sikap peserta didik. Jadi
● Bagaimana kebutuhan siswa ini sebelum adanya sistem zonasi, focus utama dari
tercermin dalam analisis SMAN 3 adalah pengembangan kogintif peserta
karakteristik satuan pendidikan? didik, tetapi setelah diterapkannya sistem zonasi
● Bagaimana kebutuhan peserta didik sekolah lebih memfokuskan kepada
ini tercermin dalam tujuan satuan pengembangan sikap peserta didik menuju arah
pendidikan? yang lebih baik.
 Hal-hal yang sudah diupayakan oleh sekolah
untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yaitu
jika terdapat peserta didik yang bermasalah,
sekolah langsung menindak lanjuti dengan
rangkaian prosedur yang pertama diselesaikan
oleh wali kelas, jika tidak terselesaikan oleh wali
kelas, maka akan diserahkan kepada guru BK,
tindak lanjut dari guru BK adalah dengan
memanggil orang tua peserta didik, jika tidak
terselesaikan juga tindakan selanjutnya adalah
diserahkan ke wakil kesiswaan, kemudian
tindakan terakhir adalah diserahkan kepada
Kepala sekolah. Kepala sekolah menentukan
keputusan akhir apakah peserta didik tetap
dipertahankan di sekolah, dikeluarkan dari
sekolah atau diserahkan kepada instansi yang
berwewenang.
 Kebutuhan siswa ini tercermin dalam analisis
karakteristik peserta didik karena sekolah
bertujuan untuk membentuk dan memperbaiki
karakter peserta didik
 Kebutuhan siswa ini tercermin dalam analisis
tujuan Pendidikan karena sekolah sangat
memprioritaskan sikap peserta didik dan untuk
mencerdaskan anak bangsa serta
mengembangkan keterampilan peserta didik
 SMAN 3 Padang memiliki 3 organisasi besar
yakni OSIS, MPK, dan PKS dan mempunyai 12
ekstrakurikuler diantaranya ada pramuka, rohis,
basket, marchingband, dll. Ekstrakulikuler ini
dibawah nawungan OSIS. Organisasi dan
ekstrakulikuler di SMAN 3 Padang ini sudah
difasilitasi oleh sekolah dengan sangat baik.

Interpretasi Hasil Observasi

Manajemen Kurikulum Hasil Observasi

● Bagaimana satuan pendidikan  SMAN 3 Padang telah menerapkan kurikulum


mengelola pembelajarannya? Merdeka sejak tahun 2020 dan sudah berada di
● Bagaimana proses perencanaan dan tahap Mandiri Berbagi. Guru telah
desain kurikulum? mengembangkan dan menggunakan Alur Tujuan
● Seberapa jauh/rutin sekolah Pelajaran, Asesmen, Metode/ model dalam
melakukan monitoring terhadap pembelajaran, perangkat ajar secara mandiri
pelaksanaan kurikulum? sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan belajar
● Seberapa jauh penggunaan data peserta didik.
dalam proses refleksi kurikulum?  Proses perencanaan dan desain kurikulum
dilaksanakan oleh Pemberdayaan Tim
Pengembang Kurikulum (TPK). Kriteria dalam
penerimaan peserta didik baru ialah : 50%
Zonasi, 30% prestasi, 15% Afirmasi, dan 5%
GTK dan pindah ikut orang tua. Pada Fase E
tidak ada kriteria dalam pembagian kelas. Pada
Fase F ditentukan berdasarkan cita-cita peserta
didik. Namun, cita-cita yang berkaitan dengan
Vokasi, belum dapat diterapkan karena terkendala
aturan Dapodik. Proses perencanaan dan asesmen
telah memperhatikan karakteristik dan kebutuhan
belajar peserta didik. Implementasi Projek Profil
Pelajar Pancasila, telah diterapkan melalui: (1)
Kearifan Lokal, (2) Kewirausahaan, (3)
Bangunlah Jiwa Raganya.
 Pihak sekolah telah melaksanakan monitoring
terhadap pelaksanaan kurikulum secara rutin. (1)
Kepala sekolah secara berkala melakukan
pengamatan proses pembelajaran yang dilakukan
oleh guru, yang kemudian dijadikan bahan
refleksi. (2) Guru terlibat secara aktif dalam
kegiatan MGMP, guru dalam mata pelajaran yang
berbeda telah saling berkolaborasi untuk
menentukan Kenaikan Kelas peserta didik, yang
dilihat dari Karakter. (3) Guru telah berkolaborasi
dengan orang tua penerimaan rapor, penentuan
cita-cita, memperbaiki karakter peserta didik.
 Hal-hal yang dipertimbangkan dalam refleksi
kurikulum ialah: (1) refleksi terhadap peserta
didik : mempersiapkan lulusan dengan
memperhatikan aspek Literasi, Numerasi,
Penalaran matematika, dll. Perbaikan peraturan
mengenai penggunan HP dalam proses
pembelajaran. (2) Refleksi terhadap guru: guru
memperhatikan ketercapaian dalam pembuatan
dan penggunakan Modul Ajar (RPP)
Berdiferensiasi.
Interpretasi Hasil Observasi

Manajemen Sumber Daya Manusia Hasil Observasi

● Bagaimana proses penerimaan guru  Untuk penerimaan calon guru di SMAN 3 Padang
dalam satuan pendidikan? terbagi menjadi dua yaitu pertama guru yang telah
● Apakah ada kegiatan khusus untuk diangkat oleh pemerintah menjadi PNS atau ASN
membekali guru yang baru maka ada surat untuk penempatan di sekolah
mengajar? tersebut. Kedua guru yang telah terdaftar didapodik
● Apakah ada kegiatan khusus untuk di utamakan untuk menjadi salah satu guru di
pengembangan profesional guru? SMAN 3 Padang sedangkan untuk guru yang
sedang dibutuhkan oleh sekolah maka di buka
penerimaan calon guru yang sesuai dengan kriteria
yang dibutuhkan dan melalui serangkaian tes.
 Ada, seperti didampingi oleh pengajar yang sudah
senior berdasarkan jurusan yang diampu dan juga
bias mengikuti pelatihan atau seminar yang telah
disediakan oleh sekolah ataupu pelatihan online
serta seminar yang telah disediakan oleh
pemerintah.
 Ada, kegiatan khusus dalam pengembangan
profesional guru seperti rapat kerja yang diadakan
setiap semester, pembuatan perancangan
pembelejaran atau dikenal dengan bimtek serta
supervisi yang telah disediakan. Adapun kegiatan
lain untuk menunjang pengembangan professional
guru antara lain mengikuti pelatihan/workshop
yang telah disediakan disekolah ataupun
pemerintah, serta melakukan kegiatan MGMP yang
di adakan sekali dalam seminggu untuk menunjang
pengembangan dalam pembuatan soal-soal.
Interpretasi Hasil Observasi

Manajemen sarana & prasarana Hasil Observasi

● Apa saja data yang digunakan untuk  Tahap awal perencanaan sarana dan prasarana
perencanaan sarana dan prasarana? adalah analisis kebutuhan yang dilakukan oleh Tim
● Apakah penggunaan sarana dan penjaminan mutu kependidikan. Analisis ini
prasarana sudah efektif untuk dilakukan terhadap KKG, laboran, TU, wakil
mendukung proses pembelajaran? kurikulum, wakil kesiswaan, wakil saran dan
● Apakah ada sarana dan prasarana di prasarana, wakil humas, dll. Setelah analisis
sekitar sekolah yang dapat kebutuhan ini dilakukan maka dipilih kebutuhan
dimanfaatkan untuk mendukung yang dianggap lebih prioritas agar sesuai dengan
pembelajaran? anggaran dana yang ada. Anggaran ini bisa di
dapatkan dari dana bos dan dana komite.
 Sudah, seperti penggunaan proyektor, komputer,
alat-alat labor dan WIFI sekolah. Namun ada
beberapa sarana dan prasarana yang kurang
berfungsi dengan baik seperti beberapa proyektor
yang telah rusak. Ada, seperti : aula, lapangan bulu
tangkis, lapangan basket, islamic centre, beberapa
labor, ruang seni, ruang podcast, taman hidroponik
dan sarana prasarana lainnya.
Interpretasi Hasil Observasi

Manajemen anggaran Hasil Observasi

● Apakah satuan pendidikan memiliki SMAN 3 memiliki sistem dalam merencanakan,


sistem dalam merencanakan, melaksanakan maupun memonitoring anggaran dan
melaksanakan, dan memonitor penggunanya. Terdapat, sumber dana sekolah SMA
anggaran dan penggunaannya? N 3 Padang berasal dari Komite dan Dana Bos.
Komite bersumber dari sumbangan orang tua siswa,
sebanyak 1x6 bulan, dengan sistem silang. Jika
keluarga tersebut tidak mampu, dapat
menyumbangkan secukupnya saja. Untuk Dana Bos
ditetapkan 1x1 tahun dengan pembagian 1 orang
siswa masing-masing mendapatkan Dana Bos ini dan
sudah terperinci secara transparan yang dapat
dilihat/ditemukan dibuletin lobby sekolah. Pada
tahun 2022, siswa SMA 3 berjumlah 1018 , Dana
Bos ini dibagikan sesuai dengan kebutuhan masing-
masing sekolah. Untuk penggunaannya, berdasarkan
standar pendidikan seperti isi, proses, pendidikan,
sarana dan prasarana, penilaian, dan pengelolaan,
serta disesuaikan dengan kebutuhan staff sekolah.

Dalam monitoring Dana Komite dan Dana Bos,


terdapat pemeriksaan internal oleh kepala sekolah
dan bendahara, dan eksternal oleh Dispektorat, BPK,
Management BOS dan Dispen Sumbar. Semua
pelaporan dikirimkan ke pusat secara digital.

Interpretasi Hasil Observasi

Manajemen Sistem Informasi Hasil Observasi

● Apa saja informasi/data yang  Informasi/data yang dikumpulkan berupa


dikumpulkan dalam mendukung rancangan proses pembelajaran, perangkat
proses pembelajaran? pembelajaran yang akan digunakan guru
● Bagaimana informasi dikelola pada proses pembelajaran. Data dikumpulkan
sehingga pembelajaran bisa pada saat lokakarya setiap semester
dilakukan berbasis data?  Informasi dikelola dengan berbasis web
● Sejauh mana guru bisa mengakses sehingga semua informasi lebih tertata dan
dan menggunakan data tersebut teorganisir
untuk mendukung proses  Guru bisa mengakses semua data yang ada di
pembelajaran? PPID sehingga proses pembelajaran dapat
terlaksana dengan baik
Interpretasi Hasil Observasi

Manajemen Ketatalaksanaan Hasil Observasi

● Apa saja yang dimiliki satuan Administrasi TU (Tata Usaha) SMAN 3 Padang
pendidikan untuk membantu sistem mengelola administrasi mencakup agenda surat,
administrasi? presensi tenaga kependidikan maupun siswa,
menyediakan rapor untuk dikelola guru, dan
administrasi sarana prasarana. Sarana dan prasarana
setiap kelas setelah COVID banyak yang rusak.
Pemakaian fasilitas disarankan dengan bergantian,
misalnya infokus terdapat 30 unit namun beberapa
diantaranya rusak. Kemudian, di SMAN 3 Padang
memiliki 3 laboratorium TIK yang memiliki kurang
lebih 90 sampai 100 unit. Semua administrasi
sekolah berasal dari dana BOS dari dinas pendidikan
yang keluar 1 kali dalam 3 bulan. Pendataan
administrasi sekolah juga sudah menggunakan
aplikasi dari dapodik. Sekarang, sudah tidak ada SPP
namun ada sumbangan sukarela. Pegawai SMA N 3
Padang selain guru ada 23 orang, terdiri dari 2 orang
PNS dan 21 orang pegawai sekolah. Pegawai sekolah
tersebut membantu proses administrasi sekolah di
kantor, selain itu pegawai petugas kebersihan, satpam
dan perpustakaan yang mendukung berjalannya
sistem pendidikan di sekolah.

Interpretasi Hasil Observasi

e. Lingkungan Belajar di Sekolah SMA Negeri 3 Padang

Tanggal Sasaran Observasi*) Hasil Observasi Interpretasi Hasil


Observasi

1. Latar belakang sosial-ekonomi murid

Murid dengan kondisi sosial-ekonomi yang Dengan Sistem


berbeda memiliki hak yang sama dalam Zonasi, penerimaan
SUDAH peserta didik dilihat
mengakses dan memperoleh layanan
dari sisi
pendidikan yang berkualitas, seperti tingkat
objektivitasnya.
pendidikan orang tua dan fasilitas belajar
yang tersedia di rumah.

…….. Ddukung dengan


2. Kualitas pembelajaran di kelas
suasana kelas yang
nyaman serta fasilitas
Seluruh kegiatan belajar mengajar di kelas, yang memadai
SUDAH
menunjang proses
mencakup indikator manajemen kelas,
pembelajaran yang
dukungan afektif, pembelajaran interaktif
dan penyesuaian cara mengajar dengan efektif
tingkat kemampuan murid.

……..
3. Refleksi dan perbaikan pembelajaran
oleh guru

Dillaksanakan
Kemampuan pengembangan guru untuk Musyawarah Guru
terus meningkatkan kompetensi melalui SUDAH Mata Pelajaran,
belajar mandiri dengan merefleksi praktik (MGMP) bagi guru-
pengajaran yang telah diterapkan dan juga guru
belajar dari rekan guru.

……..
4. Kepemimpinan instruksional

Kemampuan kepala satuan pendidikan


dalam menyusun dan mengkomunikasikan
SUDAH Sudah berjalan dengan
visi, misi, program, dan kebijakan yang
semestinya
mendukung guru dalam meningkatkan mutu
pembelajaran di satuan pendidikan.

……..

5. Iklim keamanan di satuan pendidikan

Satuan pendidikan yang memiliki


Berupa sosialisasi
kebijakan, pemahaman, dan program terkait
tentang terkait
perundungan, hukuman fisik, kekerasan perundungan,
seksual dan narkotika sehingga memberikan hukuman fisik,
SUDAH
perlindungan dan rasa aman bagi warga kekerasan seksual dan
narkotika oleh .......
satuan pendidikan, baik secara fisik maupun
psikologis.

……..
6. Iklim kebinekaan di satuan pendidikan
Lingkungan satuan pendidikan yang SUDAH Dilihat dikelas ada
menghargai keragaman agama maupun berbagai agama dan
budaya
sosial-budaya dan dukungan kesetaraan hak.

……..
7. Iklim kesetaraan gender

Bagaimana lingkungan satuan pendidikan Yang bisa menjadi


berperilaku adil, memberikan kesempatan ketua kelas tidak
SUDAH hanya lelaki,
yang sama bagi warga satuan pendidikan,
perempuan memiliki
baik laki-laki maupun perempuan dalam
kesempatan yang
menjalankan peran publik.seperti dukungan
sama untuk bisa
kepala satuan pendidikan dan guru atas menjadi ketua kelas
kesetaraan gender.

8. Iklim inklusivitas

Pengetahuan, penerimaan dan dukungan Dengan memberikan


guru terhadap murid dengan disabilitas perhatian yang lebih,
SUDAH serta kesempatan
serta murid cerdas istimewa dan murid
berpartisipasi yang
bakat istimewa.
bagi semua peserta
didik.

9. Dukungan orangtua dan murid terhadap


program satuan pendidikan

Sudah sesuai dengan


Partisipasi orangtua dalam kegiatan satuan semestinya
pendidikan, dan partisipasi murid dalam SUDAH
penyusunan program satuan pendidikan.

Kesimpulan:

………………………………………………………………………………………………………………
…………..……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..

B. Faktor Penghambat dan Pendorolahong Pelaksanaan Observasi

Anda mungkin juga menyukai