Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL JURNAL REVIEW

MK.KEPEMIMPINAN

Skor Nilai:

KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

NAMA MAHASISWA : ADRIAN SIMAREMARE

NIM : 5203121015

DOSEN PENGAMPU : Drs.HIDIR EFENDI, M.Pd.

MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

OKTOBER 2020
EXCECUTIVE SUMMARY

Pemimpin menentukan keberhasilan lembaga atau organisasinya. Sebab


pemimpin yang sukses itu mampu mengelola organisasi, bisa mempengaruhi
secara konstruktif orang lain, dan menunjukkan jalan serta perilaku benar yang
harus dikerjakan bersama – sama.
Pemimpin harus mampu mengantisipasi perubahan yang tiba – tiba, dapat
mengoreksi kelemahan – kelemahan, dan sanggup membawa organisasi kepada
sasaran dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan.
Seorang pemimpin adalah inspirator perubahan dan visioner, yaitu memiliki visi
yang jelas tentangarah yang akan dituju dalam organisasinya. Secara sederhana,
kepemimpinan adalah proses untuk membawa orang – orang atau organisasi
yang dipimpinnya menuju tujuan yang jelas. Tanpa visi, kepemimpinan tidak ada
artinya. Visi inilah yang mendorong sebuah organisasi untuk senantiasa tumbuh
dan belajar serta berkembang dalam mempertahankan keberhasilannya, sehingga
dapat bertahan hingga beberapa generasi.

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa

karena atas berkat dan rahmatnya sehingga penulis masih diberikan kesempatan

untuk dapat menyelesaikan Critical Journal Review ini dengan baik. Critical

Journal Review ini penulis buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata

kuliah Kepemimpinan, semoga Critical Journal ini dapat menambah wawasan

dan juga pengetahuan bagi para pembaca.

Penulis juga tidak lupa berterimakasih kepada Dosen Pengampu mata

kuliah Kepemimpinan dan juga semua pihak yang terlibat dalam penyusunan

Critical Journal Review ini. Penulis menyadari bahwa penulisan Critical Journal

Review ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan Critical Journal

Review ini. Besar harapan penulis,semoga Critical Journal Review ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Medan, Oktober 2020

ADRIAN SIMAREMARE

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR ............................................................................. 1

B. Tujuan Penulisan CJR ......................................................................................... 1

C. Manfaat CJR ......................................................................................................... 1

D. Identitas Jurnal..................................................................................................... 2

BAB II. RINGKASAN ARTIKEL ................................................................................. 3

A. PENDAHULUAN ............................................................................................... 3

B. Deskripsi Isi ......................................................................................................... 5

BAB III. PEMBAHASAN ............................................................................................ 10

A. Pembahasan Isi Journal ..................................................................................... 10

B. Kelebihan dan Kekurangan Isi Artikel Journal ............................................... 11

BAB IV. PENUTUP ...................................................................................................... 12

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 12

B. Rekomendasi ...................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. RASIONALISASI PENTINGNYA CJR

Sering kali kita bingung memilih jurnal yang akan kita baca untuk dipahami

jika memiliki tugas tertentu. Terkadang kita hanya memilih satu buah jurnal,tetapi

apa yang telah kita pilih tidak kita mengerti dan tidak sesuai dengan ekspetasi yang

kita harapakan. Oleh karena itu, saya membuat Critical Journal Review ini untuk

menambah wawasan bagi para pembaca terutama dalam pokok bahasan

kepemimpinan.

B. TUJUAN PENULISAN CJR

Adapun tujuan penulisan CJR ini adalah

- Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah kepemimpinan.

- Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa, dan

membandingkan serta memberi kritik pada jurnal.

- Memperkuat pemahaman pembaca terhadap pentingnya kepemimpinan dalam

kehidupan.

C. MANFAAT CJR

• Untuk mengetahui apa itu kepemimpinan.

• Untuk menambah wawasan tentang prinsip – prinsip kepemimpinan.

• Untuk menguatkan pemahaman tentang kepemimpinan dalam organisasi.

1
D. IDENTITAS JURNAL

Judul Artikel : Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Pengaruhnya Terhadap

Kinerja Pegawai pada Bagian Sekretariat TNI AL LANTAMAL

VIII di MANADO

Pengarang : Sarly Sariadi

Penerbit : EMBA

ISSN : 2303 - 1174

Volume dan Halaman : Vol. 1 No. 4 Desember 2013, Hal 31- 39.

2
BAB II

RINGKASAN ISI ARTIKEL

A. Pendahuluan

Ringkasan Jurnal Pertama

Pencapaian tujuan organisasi banyak unsur-unsur yang menjadi hal penting

dalam pemenuhannya, diantaranya adalah kepemimpinan. Sumber daya yang telah

tersedia jika tidak dikelola dengan baik maka tidak akan memperoleh tujuan yang

telah direncanakan, sehingga peranan pemimpin sangat penting yang dapat

mempergunakan wewenang dan kepemimpinan untuk mencapai suatu tujuan.

Kepemimpinan merupakan gaya seorang pemimpin mempengaruhi bawahannya

agar mau bekerja sama dan bekerja efektif. Motivasi kerja akan meningkat apabila

mendapatkan seorang pemimpin yang baik dan bertanggung jawab.

Gaya kepemimpinan yang baik dapat memacu karyawan untuk bekerja

secara disiplin, yaitu mampu memenuhi standar kerja, norma-norma atau aturan

yang telah ditetapkan jika motivasi kerja pegawai kurang maka, kinerja dalam

pekerjaan pun ikut menurun. Motivasi yang tinggi akan memacu kinerja dalam

berkerja. Motivasi kerja akan dapat diwujudkan ketika kepemimpinan dalam

organisasi berlangsung dengan baik. Kepemimpinan akan menanamkan pengaruh

untuk memotivasi pegawai sehingga mereka mau bekerja sesuai dengan pencapaian

tujuan yang dikehendaki. Pemimpin berusaha agar anggotanya mau dan mampu

bekerja dengan baik.

Pentingnya peranan kepemimpinan dalam usaha mencapai tujuan organisasi,

sehingga dapat dikatakan bahwa sukses atau gagalnya suatu organisasi sebagian

besar ditentukan oleh kualitas kepemimpinan yang dimiliki oleh orang-orang yang

diserahi tugas memimpin dalam organisasi yang bersangkutan.

3
Pekerjaan yang di jalankan oleh secretariat kearsipan Lantamal VIII Manado

yang begitu banyaknya, sehingga perlu adanya motivasi dari pemimpin agar dapat

meningkatkan kinerja karyawan yang lebih maksimal lagi dengan memperbaiki

sarana dan pra sarana dimana terbatasnya berbagai sarana dan prasarana kerja pada

bagian administrasi umum menyebabkan motivasi kerja para pegawai juga rendah.

Motivasi yang masih rendah juga disebabkan oleh gaya kepemimpinan kepala

bagian yang cenderung otokratik berdasarkan pengamatan, artinya berbagai

kebijakan yang seharusnya ditangani secara bersama sama terkesan masih diambil

alih oleh pimpinan. Selain itu ada keterbatasan kerja sama antara pimpinan dan staf

pegawai.

Ringkasan Jurnal Pembanding

Pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia beberapa tahun terakhir mengalami

peningkatan yang cukup pesat didukung dengan pertumbuhan gerai yang mencapai

18.152 pada tahun 2011 dibandingkan 10.365 pada tahun 2007. Menurut Asosiasi

Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia antara

10-15% per tahun, dengan perputaran uang mencapai 115 triliun rupiah dengan 55

kategori belum termasuk fashion.

PT Sarinah (Persero) sebagai perusahaan yang bergerak di bisnis ritel

mendapat tantangan yang semakin besar untuk mengisi peluang usaha ritel di

tengah gempuran pusat-pusat 115 perbelanjaan moderen yang lebih luas dan

menawarkan banyak pilihan bagi konsumen. Keberhasilan perusahaan sangat

dipengaruhi oleh kinerja karyawannya. Kinerja merupakan prestasi kerja, yakni

perbandingan antara hasil kerja yang secara nyata dengan standar kerja yang

ditetapkan atau yang diinginkan .

Kinerja yang baik tentu saja merupakan harapan bagi semua perusahaan dan

institusi yang mempekerjakan karyawan, sebab kinerja karyawan ini pada akhirnya

diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Ukuran

4
keberhasilan sebuah organisasi dalam mencapai sasarannya antara lain dapat dilihat

dari keuntungan, marjin keuntungan, peningkatan penjualan dan penjualan

dibanding dengan target penjualan. Pendapatan usaha PT Sarinah (Persero)

mengalami penurunan sebesar 3,83% pada tahun 2011 dari tahun sebelumnya,

sedangkan laba usaha menurun sebesar 41,23% dan target tidak tercapai. Meskipun

kinerja perusahaan buruk, kinerja karyawan mencapai kualitas yang baik dengan

sebagian besar karyawan mendapatkan ranking good atau dapat diartikan mencapai

target.

Kinerja karyawan dinilai dengan penilaian kinerja yang sistemnya tidak jelas

dan hanya dilakukan satu pihak saja yaitu atasan langsung tanpa bisa diprotes oleh

karyawan yang bersangkutan apabila penilaian dirasakan tidak adil. Hal ini

menyebabkan ketidakpuasan karyawan yang diwujudkan dalam perilaku mangkir,

terlambat datang dan sering tidak masuk kerja tanpa keterangan. Bertolak dari fakta

dan fenomena yang terjadi di lapangan, maka penulis melakukan penelitian dengan

judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja

Karyawan : Studi Kasus PT Sarinah (Persero) Jakarta.

B. Deskripsi Isi

Jurnal Pertama

1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai

Kinerja karyawan merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang di berikan padanya (Mangkunegara 2009:9).

Hasil pengujian hipotesis secara simultan menunjukan bahwa variable motivasi

kerja (X1) dan gaya kepemimpinan (X2) mempunyai hubungan yang positif dan

searah dengan variable kinerja Pegawai (Y) dan mempunyai hubungan yang

sangat erat dengan koefisien korelasi sebesar 77.8%. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Parlinda dan Wahyudin (2008) dengan judul

“pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja

5
karyawan (studi kasus pada perusahaan air minum kota Surakarta), dengan

jumlah sampel 78 responden dan alat analisis regresi berganda. Hasil

penelitiannya menunjukan bahwa gaya kepemimpinan, motivasi dan

lingkungan kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

2. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Gaya

kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk

mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai (Rivai dan Mulyadi

2009;42), Hasil pengujian hipotesis secara parsial variabel gaya kepemimpinan

menunjukan bahwa thit > ttabel (3.935 > 2.763) ini berarti bahwa variabel gaya

kepemimpinan mempunyai hubungan positif dan searah terhadap kinerja

karyawan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Parlinda dan Wahyudin (2008)

bahwa variabel gaya kepemimpinan mempunyai hubungan positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian

yang dilakukan oleh Parlinda dan Wahyudin (2008) yang juga menemukan

bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.

3. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Motivasi merupakan suatu

daya pendorong atau penggerak seseorang untuk berprilaku tertentu yang dapat

timbul dari dalam atau luar individu (Mangkunegara 2009:20). Hasil pengujian

hipotesis secara parsial variabel gaya kepemimpinan menunjukan bahwa thit >

ttabel (3.485 > 2.763) ini berarti bahwa variabel motivasi mempunyai hubunngan

yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Parlinda dan Wahyudin (2008) yang menunjukan

bahwa variabel motivasi mempunyai hubungan yang positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan. Salah satu penelitian yang dilakukan Parlinda dan

Wahyudin (2008) dengan judul “Analisis Pengaruh gaya kepemimpinan dan

motivasi kerja terhadap kinerja karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan

Daerah Air Minum Kota Surakarta)”. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah

6
78 orang karyawan perusahaan air minum kota Surakarta, dengan

menggunakan metode sensus. Hasil penelitiannya adalah variabel gaya

kepemimpinan, motivasi kerja dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian

yang dilakukan oleh Parlinda dan Wahyudin (2008) dan Wulan Lucky (2006)

yang juga menemukan bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja

pegawai.

Jurnal Pembanding

Bagi institusi, diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi untuk

meninjau kembali terhadap manajemen SDM kaitannya mengenai Gaya

Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan dan bagi para peneliti,

sebagai salah satu bahan kajian empiris terutama menyangkut perilaku organisasi

khususnya Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan serta

memberikan solusi dalam pemecahan suatu permasalahan yang didukung dengan

teori yang menunjang sehingga dapat memberikan pola pikir yang terstruktur dalam

memcahkan suatu permasalahan. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk

menggerakkan dan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan individu atau

kelompok.

Kepemimpinan bukanlah sifat magis. Hal ini dapat dikembangkan,

ditingkatkan dan dikuasai jika kita memiliki motivasi untuk belajar dan menerapkan

prinsip-prinsip yang banyak dikenal (Rickett and Rickett, 2011: 5). Berdasarkan

penelitian yang dilakukan oleh Pearce, et al. (2003) yang mengembangkan 4 jenis

perilaku kepemimpinan, yaitu kepemimpinan direktif, kepemimpinan traksaksional,

kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan pemberdayaan. Menurut

Handoko (2000: 193) kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan

atau tidak menyenangkan dengan mana karyawan memandang 116 pekerjaan

mereka. Robbins dan Judge (2007 : 79) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai

7
sebuah perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang dihasilkan dari evaluasi

karakteristik. Mariam (2010) dalam penelitiannya menunjukkan, bahwa kepuasan

kerja yang digambarkan pada kepuasan dengan gaji, kepuasan dengan promosi,

kepuasan dengan rekan kerja, kepuasan dengan atasan dan kepuasan

denganpekerjaan itu sendiri berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Kinerja adalah

tingkat pencapaian hasil atau pelaksanaan tugas tertentu dalam rangka mewujudkan

sasaran dan tujuan perusahaan.

Dengan demikian kinerja berhubungan erat dengan produktivitas seseorang

dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya di perusahaan (Soedarsono,

2007 : 25). Dijelaskan dalam beberapa aspek oleh T. R. Mitchell (1978), bahwa kinerja

berhubungan erat dengan produktivitas seseorang dalam melaksanakan tanggung

jawabnya di perusahaan, yaitu : (1) quality of work (kualitas pekerjaan), (2)

promptness (kecepatan/ketepatan), (3) initiative (inisiatif), (4) capability

(kemampuan) dan (5) communication (komunikasi).

Berdasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu, Paracha, et al. (2012)

menemukan bahwa terdapat hubungan yang positif signifikan antara

kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dan terdapat hubungan perantara

kepuasan kerja pada kepemimpinan transformasional dan kinerja karyawan.

Menurut Dolatabadi dan Safa (2010), kepemimpinan direktif memiliki pengaruh

negatif terhadap nilai nilai bersama dan pengaruh Employee Commitment and

Service Quality (ECSQ), dan berpengaruh positif terhadap kejelasan peran

karyawan. Sedangkan Pradeep dan Prabhu (2011), mengemukakan gaya

kepemimpinan transformasional memiliki hubungan yang signifikan dengan hasil

kinerja dan bahwa pemimpin hams memiliki kemampuan untuk menarik /

mempengaruhi bawahan mereka, untuk mampu menetapkan standar yang jelas dari

kinerja untuk rekan-rekan mereka dan bertindak sebagai model peran terbaik

kepada bawahan.

8
Demikian juga hasil penelitian Nugraheny (2010), Darwito (2010) dan

Mariam (2010) menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja

berpengaruh secara positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Sedangkan

Somech (2005) mengungkapkan, bahwa terdapat hubungan positif antara

kepemimpinan direktif dan komitmen organisasi, serta hubungan positif antara

kepemimpinan direktif pada peran kinerja.

9
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Jurnal

1. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan menurut artikel Gaya Kepemimpinan dan Motivasi

Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pegawai pada Bagian Sekretariat TNI AL

LANTAMAL VIII di Manado adalah gaya seseorang pemimpin dalam

mempengaruhi bawahannya agar mau bekerja sama dan bekerja efektif.

Motivasi kerja akan meningkat apabila mendapatkan seorang pemimpin

yang baik dan bertanggung jawab. Sehingga peranan seorang pemimpin

sangat penting dalam mempergunakan wewenang dan kepemimpinan untuk

mencapai suatu tujuan.

Kepemimpinan menurut artikel Pengaruh Kepemimpinan dan

Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Studi Kasus PT

Sarinah(Persero) Jakarta, adalah kemampuan menggerakkan dan

mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan individu atau kelompok.

Kepemimpinan bukanlah sifat magis. Hal ini dapat

dikembangkan,ditingkatkan dan dikuasai jika kita memiliki motivasi untuk

berjalan dan menerapkan prinsip yang banyak dikenal.

Berdasarkan pendapat diatas kepemimpinan adalah proses untuk

mempengaruhi seseorang atau bawahan guna untuk mecapai tujuan bersama

atau tujuan dari kelompok/organisasi.

2. Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan menurut artikel Gaya Kepemimpinan dan

Motivasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pegawai pada Bagian Sekretariat

TNI AL LANTAMAL VIII di Manado adalah dapat memacu karyawan

untuk bekerja secara disiplin, yaitu mampu memenuhi standar kerja, norma –

10
norma dan aturan yang telah ditetapkan, jika motivasi kerja pegawai kurang

maka kinerja dalam pekerjaan pun ikut menurun.

1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai,

Kinerja Karyawan merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya

sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan padanya (Mangkunegara ;

2009:9).

2. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai, Gaya

kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pemimpin untuk

mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai (Rivai dan

Mulyadi 2009;42)

3. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Motivasi merupakan suatu

daya dorong atau penggerak seseorang untuk berperilaku tertentu yang

dapat timbul dari dalam atau luar individu ( Mangkunegara 2009:20)

Gaya kepemimpinan menurut artikel artikel Pengaruh Kepemimpinan dan

Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Studi Kasus PT

Sarinah(Persero) Jakarta, adalah sebagai salah satu bahan kajian empiris

terutama menyangkut perilaku organisasi.

Berdasarkan pendapat diatas gaya kepemimpinan adalah perilaku seorang

pemimpin dalam memimpin sebuah organisasi yang dipimpinnya.

B. Kelebihan dan Kekurangan Isi Artikel

1. Dari aspek ruang lingkup isi artikel:

Cakupan ruang lingkup dari artikel tersebut kurang luas, artikel tersebut

hanya membahas beberapa materi saja tentang kepemimpinan.

2. Dari aspek tata bahasa, artikel tersebut menggunakan bahasa yang mudah

dimengerti dan menggunakan bahasa baku dan tidak berbelit – belit.

11
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang memiliki kemampuan untuk

berperan aktif dalam melaksanakan peran kepemimpinan, baik peran sebagai

penentu arah, agen perubahan, juru bicara maupun pelatih untuk meningkatkan

kinerja atau semangat kerja bagi para pegawai pada sebuah organisasi.

B. Rekomendasi

Diharapkan setelah membaca critical journal review ini pembaca lebih

mengerti tentang menjadi seorang pemimpin yang baik dan apa saja yang

terkandung didalamnyasehingga kita dapat memehami tentang teori sikap, perilaku

dan gaya menjadi seorangpemimpin yang baik dan betanggung jawab.

12
DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Irham. 2012. Manajemen Kepemimpinan, Teori dan Aplikasi. Penerbit

Albeta,Bandung.

Gomes, Faustino Cardos. 2004. Managemen Sumber Daya Manusia, Cetakan

Ketiga, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.

Hardiandja, Efendi. 2003. Manajemen Sumberdaya Manusia. Penerbit Gramedia

Jakarta.

Lucky Wulan, 2006. Analisis Pengaruh Motivasi Karja dan Lingkungan Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Disperindang, Semarang). Fokus

Ekonomi. Vol, 1. No. 2. 92-108. Universitas Diponegoro, Semarang.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2009. Evaluasi Kinerja SDM. Refika Aditama,

Bandung.

Parlinda Vera dan Wahyuddin. M. 2008. Pengaruh Kepemimpinan,Motivasi dan

Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum

Kota Surakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Vol 2. No. 3. 175- 194. Rivai Veithzal dan Deddy Mulyadi. 2009. Kepemiminan dan

Prilaku Organisasi, Edisi Ketiga, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai