SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
KUPANG
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
MENYETUJUI
Theodora S.N Manu, S.Pd, M.Pd Fransina Th. Nomleni, S.Pd, M.Pd
NIDN: 08140888801 NIDN: 0821108401
MENGETAHUI
Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
i
LEMBAR PENGESAHAN
Nim : 15150023
DEWAN PENGUJI
MENGETAHUI
Dr. Andreas J.F. Lumba, M.Pd Fransina Th. Nomleni, S.Pd, M.Pd
NIDN. 0806086801 NIDN. 0821108401
NIM : 15150023
Berbasis Flora Dengan Ciri Khas Nusa Tenggara Timur (NTT) Pada Materi Dunia
Botani”, saya tidak melakukan plagiasi atau mengambil alih seluruh atau sebagian besar
karya tulis orang lain. Jika saya terbukti melakukan plagiasi saya bersedia hak saya
Chandra J. bani
iii
BIODATA PENULIS
GMIT) oekero pada tahun 2003 dan tamat pada tahun 2009. Pada
tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan pada Sekolah Menengah Pertama
SMP Negeri 5 Nunbena dan tamat pada tahun 2012. Pada tahun yang sama penulis
melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas SMAN 2 Amarasi Timur dan tamat
Pada tahun 2015 penulis diterima sebagai mahasiswa di Universitas Kristen Artha
Wacana Kupang pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi
Pendidikan Biologi.
iv
Motto:
“Tidak ada hasil yang menghianati
proses, jadi tetap berusaha jangan
putus asa.”
LEMBAR PERSEMBAHAN
v
PENGEMBANGAN HANDOUT TUMBUHAN LUMUT (Bryophyta) BERBASIS
FLORA DENGAN CIRI KHAS NUSA TENGGARA TIMUR (NTT) PADA
MATERI DUNIA BOTANI
Bani, C.J)* Manu,T.S.N)** Nomleni, F.Th)**
ABSTRAK
Bahan ajar merupakan seperangkat alat yang memuat atau mengandung materi
yang biasa dijadikan pembelajaran di kelas.Bahan ajar menjadi hal yang perlu
diperhatikan karena guru dan peserta didik cenderung sangat bergantung pada bahan ajar.
Akan tetapi, bahan ajar yang digunakan guru adalah buku teks sehingga siswa merasa
jenuh karena dalam proses pembelajaran lebih cenderung menunggu penjelasan dari guru.
Salah satu bahan ajar yang dapat dikembangkan adalah handout. Penelitian ini
bertujuan untuk mengembangkan Handout Tumbuhan lumut (Bryophyta) berbasis flora
dengan ciri khas Nusa Tenggara timur (NTT) Pada materi dunia Botani sebagai bahan
ajar yang layak digunakan didalam proses pembelajaran. Model pengembangan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah model ADDIE (analysis, design, development,
implementation, evaluation). Persentase Hasil penelitian yang diperoleh dariuji ahli
materi 75% dengan kualifikasi baik, uji ahli desain 93%, uji ahli media 95%, uji
kelompok kecil 100% dan uji kelompok besar 98%. Persentase penilaian menunjukkan
adanya respon positif terhadap handout Tumbuhan lumut berbasis flora yang
dikembangkan sehingga menunjukkan bahwa handout tumbuhan lumut berbasis flora
yang dikembangkan layak digunakan sebagai bahan ajar karena handout berbasis flora
tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran, Hal ini dikarenakan handout tumbuhan
lumut berbasis flora yang dikembangkan memiliki kelebihan tersendiri, dimana karakter
gambar yang terdapat pada handout di buat dengan desain yang menarik dan gambar
yang ada di dalam handout dapat menarik perhatian siswa sehingga materi
pembelajaran akan lebih mudah dipahami siswa serta dapat membantu guru untuk
mengajar materi dunia botani lumut (Bryophyta).
Kata Kunci : Bahan Ajar, Handout Berbasis flora, Dunia Botani Lumut
Keterangan:
)*Peneliti
)**Pembimbing I
)** Pembimbing II
vi
HANDOUT DEVELOPMENT OF MOSS (Bryophyta)
FLORA BASED WITH THE SPECIFIC FEATURES OF EAST NUSA
TENGGARA (NTT) IN THE WORLD OF BOTANI
Bani, C.J)* Manu,T.S.N)** Nomleni, F.Th)**
ABSTRACT
Teaching materials are a set of tools that contain material that is usually used as
learning in class. Teaching materials are things that need to be considered because
teachers and students tend to be very dependent on teaching materials. However, the
teaching material used by the teacher is textbooks so that students feel bored because in
the learning process they are more likely to wait for an explanation from the teacher.
One of the teaching materials that can be developed is handouts. This research aims to
develop a flora-based Bryophyta Handout with the characteristics of East Nusa
Tenggara (NTT) on Botanical world material as a suitable teaching material for the
learning process. The development model used in this study is the ADDIE model
(analysis, design, development, implementation, evaluation). The percentage of research
results obtained from the material expert test was 75% with good qualifications, the
design expert test was 93%, the media expert test was 95%, the small group test was
100% and the large group test was 98%. The percentage of the assessment shows that
there is a positive response to the developed flora-based moss handout so that it shows
that the flora-based moss handout developed is suitable for use as teaching material
because the flora-based handout is in accordance with the learning objectives.This is
because the flora-based moss handout developed has its own advantages, where the
image characters contained in the handout are made with an attractive design, and the
pictures in the handout can attract students' attention so that the learning material will be
easier for students to understand and can help teachers to teach the world of moss
botanical material (Bryophyta).
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena kasih
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengembangkan Handout Berbasis flora
ciri khas NTT yang dapat digunakan sebagai bahan ajar di SMA Negeri 10 Kota
ADDIE. Model ini terdiri dari lima langkah yaitu: 1) Analisis (Analyze) 2) Desain
Evaluasi (Evaluation).
Penulis juga menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan
skripsi ini.Harapan penulis, skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun pihak-
Penulis
viii
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas
dari bantuan dan dukungan banyak pihak baik secara langsung maupun tidak langsung,
oleh karena itu teriring doa dan rasa hormat, penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada :
1. Allah Tritunggal Maha Kudus sebagai penolong dan sebagai sumber segala
3. Bapak Dr. Ir Ayub U. I. Meko, M.Si selaku Rektor Universitas Kristen Artha
Wacana Kupang yang telah berkenan menerima penulis berstudi hingga akhir
studi.
4. Bapak Dr. Andreas J.F. Lumba, M.Pd. selaku dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan beserta bapak/ibu dosen dan civitas akademik baik bantuan
ini.
5. Ibu Fransina Th. Nomleni, S.Pd,.M.Pd selaku ketua Program Studi Pendidikan
untuk membimbing dan memotivasi penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat
Tnunay, S.pd, M.Pd yang telah memberikan arahan, masukan dan bimbingan
kepada penulis.
8. Bapak dan Ibu dosen pengajar FKIP Program Studi Pendidikan Biologi UKAW
perkuliahan.
9. Bapak James Ngginak, S.Pd, M.Pd. sebagai ahli materi yang telah membantu
10. Ibu Novi I. Bullu, S.Pd, M.Si sebagai ahli desain yang telah membantu penulis
11. Ibu Eltina A. Maromon, S.Pd, M.Pd sebagai ahli media yang telah membantu
12. bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Kupang yang telah memberikan
13. Bapak Videlis sebagai guru bidang studi IPA Biologi yang telah banyak
melaksanakan penelitian.
15. Orang Tuaku ayah Nusmea Bani dan Ibu Merpati Bani-Reinnati.
16. Saudara-saudari ku yang telah memberikan motivasi kepada penulis, Adik Julio
Bani, ferlis Bani, Jermi Bani,Sry Bani, Wensen Orafeto, Nenny Ora,Elsa Ora,
Wensen Ora, Dina Ora kakak Velly Bere,Dani Da Costa, Sarry Bere, Mama
x
17. Teman_teman ku Rini Rotes, Eki Neno, Maria Hoar, Steven Manu, jeniati Dju,
melanny kore, dan Markus padafing yang selalu mendoakan dan membantu
2015 yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis serta telah
19. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu namun
Hanya doa dan harapan serta terimah kasih yang tulus dari penulis atas segala
dukungan semua pihak. Semoga kebaikan yang telah diberikan kepada penulis
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN........................................................................... iv
BIODATA PENULIS................................................................................. v
MOTTO...................................................................................................... vi
LEMBAR PERSEMBAHAN.................................................................... vi
ABSTRAK.................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR................................................................................ ix
UCAPAN TERIMA KASIH..................................................................... x
DAFTAR ISI............................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL...................................................................................... xv
DAFTAR BAGAN...................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Tujuan Pengembangan ............................................................... 6
C. Rumusan Masalah ...................................................................... 7
D. Spesifikasi Produk ...................................................................... 7
E. Pentingnya Pengembangan ......................................................... 8
F. Asumsi dan Keterbatasan ........................................................... 9
G. Defenisi Operasional .................................................................. 10
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xiv
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahan ajar adalah semua bentuk bahan atau materi pembelajaran baik
bahan ajar disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran. Bahan ajar tidak
hanya terdiri atas pengetahuan fakta, konsep, prinsip, prosedur) saja tetapi
bagi peserta didik. Bahan ajar menjadi hal yang diperlukan karena guru dan
peserta didik bergantung pada bahan ajar yang digunakan, karena bahan ajar
aplikasi materi dan soal-soal yang bervariasi. Akan tetapi, materi yang
1
cenderung menunggu penjelasan dari guru. Dengan demikian, siswa bersifat
Handout adalah bahan ajar tertulis yang berisi konsep-konsep penting dari
Handout merupakan salah satu bentuk bahan ajar cetak yang dapat berisi
yang telah disiapkan oleh pembicara. Materi pada handout diambil dari
karena dalam kegiatan tersebut tidak jelas bahan yang disampaikan dapat
bahan ajar dalam bentuk grafis Yang dapat dikembangkan adalah adalah
handout berbasis flora. Salah satu solusi untuk mengenalkan flora sejak dini
yaitu dengan pembelajaran yang berbasis flora. Flora khas NTT dapat
2
dikenalkan melalui IPA, karena IPA mempelajari tentang gejala dan seluk
beluk yang terdapat di alam, sehingga nuansa flora dapat masuk pada mata
Materi IPA yang dipelajari yaitu tentang dunia Botani (Tumbuhan lumut)
tumbuhan lumut kurang lebih terdapat 18.000 jenis yang tersebar di seluruh
udara 6. Tumbuhan lumut salah satu komponen penting dalam kawasan hutan
siklus hara hutan, berfungsi sebagai substrat, sumber makanan dan tempat
bersarang bagi organisme hutan lainnya7. Selain itu, tumbuhan lumut juga
media yang baik bagi perkecambahan biji tumbuhan tingkat tinggi dan
bioindikator pencemaran.
3
dan kesulitan belajar yang berhubungan dengan akademik. Hasil belajar siswa
tingkat kesulitan tersebut maka hasil belajar siswa akan rendah begitu
sebaliknya.
proses pembelajaran, bahan ajar yang digunakan guru belum sesuai dengan
kebutuhan siswa. Bahan ajar yang disediakan guru berupa buku teks yang
menuntut siswa untuk belajar memahami isi buku tersebut, sehingga suasana
secara optimal. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mewujudkan proses
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk mengatasi masalah
yang dapat menunjang sikap aktif dan kritis siswa dalam mengkonstruksi
perpustakaan. Selain itu, bahan ajar yang dikembangkan juga harus sesuai
dengan karakteristik siswa. Salah satu bahan ajar yang dapat dikembangkan
4
pengembangan handout Sebagai berikut :
1. Tahap Analisis
pengembangan handout tumbuhan lumut berbasis flora ciri khas NTT sebagai
dijelaskan.
dilakukan dengan metode ceramah, hal ini membuat iklim di dalam kelas
dipelajari.
5
Hasil persentase kebutuhan siswa akan pengembangan handout
tumbuhan lumut berbasis flora di kelas 95% sangat setuju adanya bahan ajar
berupa handout tumbuhan lumut berbasis flora ciri khas NTT dan 5% tidak
setuju adanya bahan ajar berupa handout tumbuhan lumut berbasis flora ciri
khas NTT. Persentase siswa yang sangat setuju lebih besar dibandingkan
dengan yang tidak setuju, hal ini dikarenakan siswa/siswi kelas X Mipa 1
handout tumbuhan lumut berbasis flora pada pokok bahasan dunia botani
dimana pada pokok bahasan ini sifatnya abstrak sehingga siswa kurang
memahami materi yang ada. Alasan Siswa yang setuju dengan adanya
menunggu penjelasan dari guru, bahan ajar ini juga dibuat dengan gambar
dan dibuat berwarna sehingga menarik untuk dipelajari serta berbeda dengan
Nusa Tenggara Timur (NTT) pada materi dunia botani sebagai bahan ajar
B. Tujuan Pengembangan
berupa handout Tumbuhan lumut (Bryophyta) berbasis flora dengan ciri khas
Nusa Tenggara Timur (NTT) pada materi dunia botani yang layak sehingga
6
C. Rumusan Masalah
lumut berbasis flora dengan ciri khas NTT yang dikembangkan layak
D. Spesifikasi Produk
demgan ciri khas NTT. Spesifikasi produk yang diharapkan mencakup dua
1. Materi dunia botani lumut dicetak dalam handout berbasis flora yang di
handout yang mencakup tentang lumut yang terdapat di NTT yang terdiri
dari Lumut Daun, lumut Hati dan lumut Tanduk beserta peran dan
diharapkan siswa menjadi semangat dan tidak bosan pada saat belajar.
flora.
materi dunia botani lumut, kesimpulan, latihan soal dan daftar pustaka.
flora ciri khas NTT Handout berbasis flora ciri khas NTT berisi peta
7
konsep dan materi Tumbuhan lumut berbasis flora Spesifikasi Secara
Substansi
Tumbuhan lumut.
dipahami.
E. Pentingnya Pengembangan
Dengan adanya handout tumbuhan lumut berbasis flora dengan ciri khas
NTT ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan manfaat
praktis.
1. Manfaat Teoritis
Sebagai bahan ajar pada mata pelajaran IPA Biologi pada pokok bahasan
dunia botani lumut serta berhubungan dengan materi mata kulia Strategi
Pembelajaran dan Perencanaan Pembelajaran.
2. Manfaat praktis
a. Bagi guru
8
1. Handout tumbuhan lumut berbasis flora ini dapat digunakan
b. Bagi Siswa
c. Bagi peneliti
d. Peneliti Lanjutan
9
c. Handout ini merupakan alternatif dalam menemukan masalah dalam
pembelajaran
2. Keterbatasan Pengembangan
a. Handout tumbuhan lumut berbasis flora dengan ciri khas NTT ini
Biologi.
G. Defenisi Operasional
1. Handout adalah bahan ajar tertulis yang berisi konsep-konsep penting dari
10
4. Asal kata Bryophyta berasal dari bahasa yunani yaitu bryon, yang berarti
menggunakan spora dan telah mendiami bumi semenjak kurang lebih 350
juta tahun yang lalu. Tumbuhan lumut (Bryophyta) dibagi ke dalam tiga
divisi, yaitu lumut daun (Musci), lumut hati(Hepaticae), dan lumut tanduk
(Anthocerotae).
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Handout
1. Pengertian Handout
dan materi pokok yang diajarkan kepada peserta didik. Handout ini
pembacanya, dan juga dapat memberikan umpan balik dan langkah tindak
2. Fungsi Handout
tujuan, yaitu:
12
a. Untuk memperlancar dan memberikan bantuan informasi atau materi
4. Kegunaan Handout
diberikan dalam buku teks maupun materi yang diberikan secara lisan oleh
pendidik.
5. Kelebihan Handout
tipis.
warna.
13
6. Komponen Handout
a. kata pengantar
b. Daftar isi
d. Tujuan pembelajaran
e. Peta konsep
f. Pendahuluan
g. pengantar materi
h. Isi materi
i. Ranguman
j. Latihan soal
k. Daftar pustaka
tersebut dapat terjadi jika terdapat hubungan antara sesuatu yang sudah
dipahami dan sesuatu yang baru. Melalui peristiwa belajar tersebut, diri
siswa akan mengalami perubahan ke arah diri yang lain dan baru. Jika
telah dimiliki siswa dengan perihal baru yang akan dipelajari merupakan
14
hubungan yang bersifat seruan sekaligus paradoks. Hubungan dengan
Dimensi religius ini oleh Snijders dikatakan bersumber dari diri manusia
paham tentang diri manusia itu sendiri. Dalam refleksi atas paham atas
adalah nilainilai yang dianut oleh masyarakat yang dipilih secara selektif
masyarakat. Seluruh dari tata kelakuan manusia itu berpola menjadi suatu
masyarakatnya.
15
menerapkan prinsip prinsip dan metodologi ke arah pembentukan
pembelajaran yang baik yang dapat dibuat acuan oleh guru perlu
C. Model Pengembangan
a. Tahap analisis:
tugas (task analysis). Oleh karena itu, output yang akan kita
b. Tahap desain:
16
tahap ini dikenal juga dengan istilah membuat rancangan. ibarat
print) diatas kertas harus ada terlebih dahulu. Apa yang kita
seperti apa untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam hal ini ada
banyak pilihan kombinasi metode dan media yang dapat kita pilih
c. Tahap pengembangan:
17
Lebih tepatnya evaluasi formatif, karena hasilnya digunakan untuk
d. Tahap implementasi:
sedang kita buat. Artinya, pada tahap ini semua yang telah
e. Tahap evaluasi:
tahap di atas. Evaluasi yang terjadi pada setiap empat tahap diatas
D. Kerangka Berpikir
Bahan ajar adalah semua bentuk bahan atau materi pembelajaran baik
18
cetak, audio, video, animasi dan lainnya berupa pengetahuan, keterampilan
dan nilai-nilai yang digunakan dalam proses pembelajaran. Bahan ajar dapat
dipelajari dalam proses pembelajaran tetapi pada kenyataannya bahan ajar yang
bahan ajar.
Salah satu materi yang butuh bahan ajar adalah Tumbuhan lumut
Untuk itu, guru harus mencari cara untuk mengatasi masalah tersebut. Untuk
bahan ajar. Bahan ajar sederhana dan tepat guna yang dapat dikembangkan
guru salah satunya adalah handout berbasis flora ciri khas NTT. Handout
pembaca. Handout berbasis flora ciri khas NTT dapat digunakan sebagai bahan
ajar yang dapat membantu guru dalam mengajar konsep materi yang
SMA Negeri 10 Kota Kupang belum memiliki handout dalam berbasis flora
19
pada materi tumbuhan lumut sehingga dalam pembelajaran guru tidak
Pentingnya pengembangan
handout tentang Flora yang
menjadi ciri khas ke dalam Flora yang menjadi ciri khas
pendidikan NTT ini dikaitkan dengan
materi Dunia botani kelas X
kemudian dituang dalam
handout berbasis flora ciri khas
Flora NTT.
. pada setiap daerah berbeda
dengan ciri khas nya masing- Handout sebagai sumber
masing. belajar mandiri yang sejalan
dengan prinsip kurikulum 2013
Pengembangan handout tumbuhan lumut (Bryophyta) berbasis flora dengan ciri khas
Nusa Tenggara Timur (NTT) pada materi dunia botani kelas X SMA Negeri 10
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Model Pengembangan
Model ADDIE ini terdiri dari lima langkah utama yang disesuaikan dengan
1. Analisis (Analyze.)
yaitu :
a. Analisis siswa
21
handout dengan berbasis flora ciri khas NTT.
b. Analisis Guru
khas NTT pada materi botani (lumut) sebagai suatu upaya dalam
dijelaskan.
c. Analisis materi
hal ini membuat iklim di dalam kelas menjadih gaduh dan sulit
22
2. Desain (Design)
Tahap ini dikenal dengan istilah membuat rancangan (Blue Print), ibarat
3. Pengembangan (Development).
kenyataan. Artinya pada tahap ini segala sesuatu yang dibutuhkan atau
4. Implementasi (Implementation).
pembelajaran yang sedang kita buat. Artinya, pada tahap ini semua yang
maka dapat diuji cobakan melalui kelompok besar kemudian dievaluasi dan
5. Evaluasi (Evaluation)
yang sedang dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak.
Tahap evaluasi bisa dilakukan pada setiap empat tahap diatas yang
23
C. Prosedur Pengembangan
ANALISIS
Analisis kebutuhan handout DESAIN
Merancang handout yang
1. Siswa
sifatnya konseptual
2. Guru
3. Materi
4. Kondisi dan lingkungan
5. Sarana dan prasarana
PENGEMBANGAN
6. Sarana
Membuat handout dengan
teknik flora
IMPLEMENTASI
1. Kelompok kecil
2. Kelompok besar
EVALUASI
Keterangan :
1. Analisis
a. Analisis siswa
24
serta ketersediaan bahan ajar yang mendukung terlaksananya suatu
b. Analisi Guru
c. Analisis Materi
siswa.
25
e. Analisis sarana dan prasarana
2. Tahap Desain
3. Tahap Pengembangan
4. Tahap Implementasi
(2014) bahan ajar perlu diujicobakan kepada 10-20 orang siswa yang
dapat mewakili populasi target. Maka pada tahap implementasi ini akan
dilakukan uji coba kelompok kecil dengan jumlah 5 orang siswa dan
uji coba kelompok besar sebanyak 22 orang siswa kelas X Mipa 1 SMA
oleh ahli media, ahli materi dan ahli desain. Validasi ahli media
26
menjelaskan tumbuhan lumut. Validasi desain bertujuan untuk
tersebut.
5. Tahap Evaluasi
D. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah jenis
a. Data Kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari tanggapan peserta didik, ahli media, ahli
b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari validator hasil skor angket respon siswa
terhadap modul berbasis flora yang dibagikan kepada seluruh peserta didik
kelas X Mipa 1 SMA Negeri 10 Kota Kupang. Selain itu data kuantitatif
E. Instrumen Penelitian
handout berbasis flora ini adalah angket. Angket dalam penelitian ini
27
menggunakan skala Likert Skala Likert yang mempunyai gradasi dari sangat
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan dua teknik yaitu :
Untuk mengolah data yang dihimpun dari hasil uji produk. Analisis ini
instrumen angket yang didapat melalui uji para ahli, uji kelompok kecil
Data yang diperoleh dari angket penilaian dan hasil skor yang didapat dari
angket tersebut berdasarkan hasil uji coba pada uji coba kelompok kecil
sebanyak 5 orang siswa dan uji coba kelompok besar sebanyak 22 orang
28
yang merupakan frekuensi atas tanggapan subjek uji coba terhadap produk
P
Persentase = ∑
N
Keterangan :
kurang baik, sangat kurang baik (Riduwan, 2012) seperti Tabel 3.3.
interprestasi data di atas. Menurut Riduwan (2012) Dari hasil analisis angket
dari validator yang tepat untuk meningkatkan media handout berbasis flora
media pembelajaran handout berbasis flora telah dinyatakan valid dan layak.
29
Pada uji coba lapangan dilakukan juga analisis kuantitatif deskriptif sehingga
dapat diketahui apakah produk yang dikembangkan sebagai bahan ajar sistem
30
BAB IV
A. Hasil
1. Kronologi Pengembangan
produk berupa handout berbasis flora ciri khas NTT dari aplikasi autocad. Hal
1. Tahap Analisis
dari siswa-siswi. hasil analisis kebutuhan siswa bisa dilihat pada tabel 4.1
dibawah ini :
b. Analisis Guru
NTT pada materi botani (lumut) sebagai suatu upaya dalam melengkapi
c. Analisi Materi
32
d. Analisis Lingkungan Belajar
terbatas pada beberapa kelas saja. Ketersedian bahan ajar berupa buku
N 10 Kota Kupang.
2. Desain
membuat desain handout berbasis flora sesuai dengan penjelasan Zain, dkk
33
b. Merangkum materi
3. Pengembangan
Setelah tahap desain yang terdiri dari persiapan alat dan bahan serta
yang dikembangkan terdiri dari halaman kata pengantar, daftar isi, petunjuk
4. Implementasi
Pada tahap ini handout berbasis flora yang telah dikembangkan dilakukan
uji validasi yang terdiri dari uji ahli materi, uji ahli desain dan uji ahli media
1 SMA Negeri 10 Kota Kupang Tahun ajaran 2021/2022 yang terdiri dari
yangmemiliki peringkat 5 besar dan uji coba kelompok besar yaitu seluruh
34
siswa/siswi kelas X mia 1 dengan membagikan produk yang dikembangkan
berupa handout berbasis flora serta angket untuk diisi oleh peserta didik.
5. Evaluasi
Tahap ini merupakan tahap penilaian handout berbasis flora yakni apakah
handout berbentuk flora ini layak digunakan sebagai bahan ajar atau tidak.
komentar/saran dari ahli materi, ahli desain, dan ahli media serta angket uji
pada tanggal 4 desember 2020, pada saat yang bersamaan peneliti juga
berbasis flora yang dijelaskan. 2 hari sesudah itu Bapak Jeames ngginak
Data yang diperoleh dari ahli materi berupa data kuantitatif dan
Tabel 4.2 Interpretasi Hasil Penilaian Ahli Materi Terhadap Materi dunia botani
lumut bryophyta
Banyaknya
Kualifikasi dan
item Frekuensi dengan skala empat ∑ %
interpretasi
pernyataan
35
1 2 3 4 Baik dan tidak
Total 23 69 75%
- - 23 - perlu revisi
(3 x 23) (69)
Perhitungan: x 100 %= x 100 %=75%
23 (4) 92
Sumber: hasil olahan peneliti (2021)
yang dapat dilihat pada Tabel 4.1 interpretasi hasil penilaian ahli materi,
maka bahan ajar berupa handout berbasis flora mendapatkan hasil 75%
a. Aspek materi diperoleh 75% dengan kualifikasi baik dan tidak perlu
revisi.
c. Aspek penyajian materi diperoleh 75% dengan kualifikasi baik dan tidak
perlu revisi.
Uji ahli desain diberikan kepada Ibu Novi ivonne Bullu, S.Pd, M.Si
berbasis flora dan warna handout berbasis pada materi bryophyta lumut,
Data yang diperoleh dari ahli desain berupa data kuantitatif dan
kualitatif. Hasil penilaian ahli desain terhadap handout berbasis flora pada
Tabel 4.3 Interpretasi Hasil Penilaian Ahli Desain Terhadap Handout tumbuhan lumut
berbasis flora dengan ciri khas NTT pada materi dunia botani.
36
Frekuensi dengan skala Kualifikasi
Banyaknya
empat ∑ % dan
item
1 2 3 4 interpretasi
Sangat baik
Total 22 - - 6 16 82 93,18% tidak perlu
revisi
( 6 x 3 ) +(16 x 4 ) (18+64) 82
Perhitungan= x 100= x 100= =93,18 %
22 x 4 88 88
Sumber: hasil olahan peneliti (2021)
khas NTT pada materi dunia botani lumut bryophyta yang telah
diinterpretasikan pada Tabel 4.2 maka bahan ajar berupa handout berbasis
flora mendapatkan hasil 93,18% dengan kualifikasi sangat baik dan tidak
perlu revisi.
diperoleh hasil sebesar 90,62% dengan kualifikasi sangat baik dan tidak
perlu revisi.
sebesar 92,5% dengan kualifikasi sangat baik dan tidak perlu revisi.
Selain uji ahli materi dan ahli desain maka peneliti juga menguji
kelayakan handout tumbuhan lumut berbasis flora dengan ciri khas NTT
pada materi dunia botani dilihat dari segi media. Uji ahli media diberikan
kepada ibu Eltina Maromon S.Pd, M.Pd pada tanggal 6 desember 2020.
flora ini juga menjelaskan handout berbasis flora kepada ibu Eltina
37
Maromon S.Pd, M.Pd selaku ahli media. Penilaian yang dilakukan oleh ahli
media dengan cara memberikan skor pada angket yang telah disediakan oleh
peneliti. Selain skor yang diberikanoleh ahli media di dalam angket, juga
tercantum kolom komentar secara umum dan komentar untuk bagian yang
Data yang diperoleh dari ahli media berupa data kuantitatif dan data
kualitatif. Hasil penilaian ahli media terhadap handout berbasis flora ciri
khas NTT pada materi dunia botani lumut bryophyta dapat dilihat pada
Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Interpretasi Hasil Penilaian Ahli Media Terhadap Handout tumbuhan lumut
Berbasis flora .
Frekuensi dengan skala
Banyaknya item Kualifikasi dan
empat ∑ %
pernyataan interpretasi
1 3 4
31 - - 6 25 118 95,16% Sangat baik dan
tidak perlu revisi
( 6 x 3 ) +(25 x 4 ) (18+100)
Perhitungan total= x 100 %= x 100 %=95,16 %
31 x 4 124
Sumber: hasil olahan peneliti (2021)
ciri khas NTT pada materi dunia botani lumut bryophyta yang selanjutnya
diinterpretasikan dalam Tabel 4.5 maka bahan ajar berupa handout berbasis
flora mendapatkan hasil 95,16% dengan kualifikasi sangat baik dan tidak
perlu revisi.
38
a. Aspek penampilan fisik handout berbasis flora ciri khas NTT pada materi
flora ciri khas NTT pada materi dunia botani lumut bryophyta diperoleh
hasil sebesar 87,5% dengan kualifikasi sangat baik dan tidak perlu revisi.
sebesar 100% dengan kualifikasi sangat baik dan tidak perlu revisi.
sebesar 100% dengan kualifikasi sangat baik dan tidak perlu revisi.
diperoleh hasil 100% dengan kualifikasi sangat baik dan tidak perlu
revisi.
dengan peringkat 5 besar kelas X mia 1 SMA Negeri 10 Kota Kupang. Hasil
penilaian uji kelompok kecil terhadap handout berbasis flora dapat dilihat
Tabel 4.4 Interpretasi Hasil Penilaian Uji Kelompok Kecil Terhadap Handout
berbasis flora pada materi lumut
Banyaknya Frekuensi dengan skala empat
Interpretasi dan
item ∑ %
1 2 3 4 kualifikasi
pernyataan
Sangat baik dan
Total item 16 - - - 80 320 100%
tidak perlu revisi
39
( 80 x 4) 320
Perhitungan total = x 100 %= =100 %
( 16 x 5 ) ( 4 ) 320
Sumber: hasil olahan peneliti (2021)
berbasis flora maka bahan ajar berupa handout berbasis flora mendapatkan
hasil 100% dengan kualifikasi sangat baik dan tidak perlu revisi.
aspek yaitu:
b. Aspek fungsi dan manfaat handout berbasis flora diperoleh 100% dengan
c. Aspek kesesuaian handout berbasis flora dan bahan ajar diperoleh 100%
diperoleh 100% dengan kualifikasi sangat baik dan tidak perlu revisi.
telah dijelaskan. Interpretasi hasil uji coba kelompok besar terhadap handout
Tabel 4.5 Interpretasi Hasil Penilaian Uji Kelompok Besar Terhadap Handout
Berbasis flora ciri khas NTT
Banyaknya Frekuensi dengan skala empat ∑ % Kualifikasi
40
item dan
1 2 3 4
pernyataan interpretasi
Sangat baik
Total item 16 - - 72 1312 546400 98,70% dan tidak
perlu revisi
Perhitungan=
( 72 x 3 )+ ( 1312 x 4 ) 5464 546.400
x 100 %= x 100 %= =98,70 %
1384 (4 ) 5536 5536
Sumber: hasil olahan peneliti (2021)
terhadap handout berbasis flora di atas maka bahan ajar berupa handout
berbasis flora mendapatkan hasil 98,70% dengan kualifikasi sangat baik dan
aspek yaitu:
diperoleh 99,81% dengan kualifikasi sangat baik dan tidak perlu revisi.
frekuensi atau tanggapan terhadap handout berbasis flora dari ahli materi, ahli
desain, ahli media, kelompok kecil, kelompok besar dengan total keseluruhan
sebagai berikut :
41
ahli materi+ahli desain+ahli media+ kelompok kecil+ kelompok besar
jumlah keseluruhan ujicoba
75+93,18+95,16+ 100+98,70
= 5 = 92,40%
keputusan tentang kelayakan handout berbasis flora ini mengacu pada tingkat
B. Pembahasan
Kota Kupang dan menjadi sumber informasi utama dalam penyajian materi
yang relevan terhadap kompetensi dasar dan materi pokok yang diajarkan
kepada peserta didik. Handout ini diberikan kepada peserta didik guna
umpan balik dan langkah tindak lanjut. Penelitian yang dilakukan di Sma
tumbuhan lumut berbasis flora, data yang diperoleh dari analisis terdiri dari
42
observasi di SMA Negeri 10 Kota Kupang, ada beberapa kendala untuk
ajar yang digunakan guru belum sesuai dengan kebutuhan siswa. Bahan ajar
yang disediakan guru berupa buku teks yang menuntut siswa untuk belajar
dan membuat siswa merasa jenuh di dalam kelas. Karena dalam proses
siswa d i kelas belum dapat dilakukan secara optimal. Oleh karena itu,
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk mengatasi masalah
perpustakaan. Selain itu, bahan ajar yang dikembangkan juga harus sesuai
dengan karakteristik siswa. Salah satu bahan ajar yang dapat dikembangkan
handout tumbuhan lumut berbasis flora yang dapat digunakan di SMA Negeri
43
evaluasi. Handout berbentuk komik sistem ekskresi pada manusia yang
flora dengan ciri khas NTT dikembangkan maka tahap berikutnya adalah
menguji validitas atau kelayakan handout berbasis flora ciri khas NTT untuk
menjadi bahan ajar yang layak digunakan di SMA Negeri 10 Kota kupang. Ada
tiga bagian penting yang dilihat padatahap uji validasi ini yaitu uji validasi dari
segi materi, uji validasi dari segi desain serta uji validasi dari segi media.
Uji validasi dari segi materi diperoleh 75% dengan kualifikasi baik,
persentase yang diperoleh didasarkan pada tiga aspek. Yang pertama, aspek
kompetensi inti dan kompetensi dasar yakni meliputi sub-sub pokok bahasan
dunia botani lumut yang telah digambarkan pada handout berbasis flora. Yang
kedua, aspek kesesuaian antara materi dan handout berbasi flora saling
mendukung hal ini dilihat dari materi yang dikembangkan dapat dijelaskan
menggunakan handout berbasis flora, selain itu juga, urutan materi mekanisme
tumbuhan lumut sesuai dengan handout berbasis flora yakni dimulai dari apa
itu lumut, ciri-ciri lumut, jenis-jenis lumut (lumut yang ada di NTT),habitat,
Yang ketiga, aspek penyajian materi sangat baik dan jelas karena materi
gambar yang sesuai dengan handout berbasis flora sehingga siswa akan
44
memperoleh pengalaman yang baik ketika menggunakan handout berbasis
flora ini. Beberapa hal ini yang menjadi penilaian dari ahli materi terhadap
handout berbasis flora yang dikembangkan. Setelah melakukan uji ahli materi
Uji validasi dari segi desain diperoleh 93% dengan kualifikasi sangat baik
dan tidak perlu revisi. Hal ini didasarkan pada tiga aspek yaitu yang pertama,
handout berbasis flora ini menarik jika dipandang serta handout berbasis flora
inidapat menarik perhatian siswa. Yang kedua aspek kesesuaian handout berbasis
flora dan ilustrasi materi saling mendukung misalnya ilustrasi gambar yang ada
pada materi sesuai dengan handout berbasis flora yang dikembangkan. Yang
ketiga, aspek pemilihan warna, ukuran, dan cerita yang sangat menarik, ukuran
handout berbasis flora relatif kecil dan tipis sehingga menarik minat dan
menarik dan mudah dipahami sehingga menjadi dasar perhatian siswa untuk
Beberapa hal ini yang menjadi penilaian dari ahli desain terhadap handout
dari segi desain maka selanjutnya peneliti melakukan uji validasi dari segi
media.
Uji validasi dari segi media diperoleh 95% dengan kualifikasi sangat baik
dan tidak perlu revisi. Hal ini didasarkan pada enam aspek, yang pertama aspek
penampilan fisik dari handout berbasis flora sciri khas NTT terlihat sederhana
45
tetapi praktis untuk digunakan dalam menjelaskan materi karena urutan
dipahami sehingga mendorong siswa untuk belajar secara mandiri. Yang kedua
lumut karena pengembangan handout berbasis flora sesuai dengan lumut yang
siswa kelas X mia 1 dinilai sangat tepat karena handout berbasis flora yang
dikembangkan dapat dipahami oleh siswa kelas X mia 1. Yang keempat, Aspek
sesuai dengan materi dunia botani lumut yang ada. Yang keenam, aspek
ahli media bahwa handout berbasis flora yang dikembangkan sesuai dengan
dimengerti serta dapat membantu guru untuk mengajar sesuai dengan tahap.
Beberapa hal ini yang menjadi penilaian dari ahli media terhadap handout
berbasis flora maka yang menjadi langkah akhir dalam pengembangan handout
berbasis flora ciri khas NTT menggunakan model pengembangan ADDIE yaitu
implementasi handout berbasis flora di kelas X mia 1 yang terdiri dari dua
46
kelompok yaitu kelompok kecil dan kelompok besar.
Persentase penilaian uji kelompok kecil dan uji kelompok besar diperoleh
100% dan 98%. Penilaian ini didasarkan oleh beberapa aspek yaitu yang
minat siswa serta cara merancang handout inisederhana dan membuat siswa
mengerti. Yang kedua, fungsi dan manfaat handout berbasis flora ini
dalam kelas. Yang ketiga, handout berbasis flora yang dikembangkan sesuai
dengan bahan ajar dunia botani lumut bryophyta sehingga siswa dapat
bahwa pengembangan handout berbasis flora ciri khas NTT mendapat respon
yang positif dari ahli materi, ahli desain, ahli media dan siswa/siswi kelas X
digunakan sebagai bahan ajar. Hal ini dikarenakan handout berbasis flora yang
berbasis flora ini praktis untuk digunakan karena memiliki ukuran yang relatif
kecil sehingga mudah digenggam dan dibawa kemana-mana oleh guru ataupun
karena cerita dan gambar yang ada di dalam handout berbasis flora dapat
menarik perhatian siswa sehingga menurut ahli materi jika digunakan di dalam
47
lebih mudah
Tanggapan ahli materi sesuai dengan teori yang dipaparkan oleh Prastowo
didik serta memotivasi peserta didik agar lebih giat dalam belajar.Kelebihan
yang ketiga yaitu sesuai dengan penilaian dari ahli desain yang mengatakan
teknik dan warna sehingga menarik perhatian siswa dalam belajar IPA.
Kelebihan handout berbasis flora ini sesuai dengan teori Arsyad (2000:38)
yang mengatakan bahwa perpaduan teks dan gambar yang terdapat pada
Selain itu ahli media juga menilai bahwa handout berbasis flora yang
flora. Penilaian ahli media didukung oleh Prastowo (2011) yang mengatakan
kekurangan materi, baik materi yang diberikan dalam buku teks maupun materi
Berdasarkan persentase uji validasi ahli materi, uji validasi ahli desain, uji
validasi ahli media, uji kelompok kecil dan uji kelompok besar terhadap
handout berbasis flora ciri khas NTT yang telah dipaparkan di atas, maka
handout berbasis flora layak digunakan sebagai bahan ajar di SMA Negeri 10
48
handout berbasis flora ini mengacu pada tingkat kualifikasi pencapaian
jika mencapai ≥ 61% maka handout berbasis flora ciri khas NTT pada materi
dunia botani lumut yang dikembangkan layak digunakan sebagai bahan ajar.
flora dengan ciri khas Nusa Tenggara Timur (NTT) pada materi dunia botani
belakang, bagian inti materi, penggunaan bahasa. Desain sampul depan dan
belakang buku dapat dilihat pada Gambar 1. Bahan ajar ini terdapat materi
tumbuhan lumut yang terdiri dari 3 jenis lumut yakni, Lumut daun,lumut hati
49
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
terhadap handout berbasis flora sangat penting, sesuai dengan data analisis
handout berbasis flora. Siswa-siswi juga senang untuk membaca buku handout
flora tetapi di SMA N 10 Kota Kupang belum tersedia handout berbasis flora.
Berdasarkan uji validasi dari ahli materi, ahli desain, ahli media menunjukkan
B. Saran
50
b. Siswa dapat melatih diri untuk mandiri dalam belajar IPA pokok bahan
51
DAFTAR PUSTAKA
Fitri, 2012. Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Quis Team yang
diiringi dengan Pemberian handout Terhadap Hasil Belajar Biologi
Siswa Kelas 10 SMAN 5 Solok Selatan. Artikel Nonpublikasi.s
52
Diva Press.
53
Lampiran 1
jawaban
NO Pertanyaan
YA TIDAK %
Lampiran 2
Tabel Validasi Produk
Tabel Hasil Penilaian Ahli Materi pokok bahasan dunia botani lumut
bryophyta
Tabel Hasil Penilaian Ahli Desain Terhadap handout berbasis flora ciri khas
NTT
Tabel Hasil Penilaian Ahli Media Terhadap handout berbasis flora ciri khas
NTT
Lampiran 3
Tabel Implementasi Produk
Tabel Hasil Penilaian Uji Kelompok Kecil Terhadap handout berbasis
flora ciri khas NTT
Peserta didik ∑ %
59
Aspek Pernyataan 1 2 3 4 5
60
bahan ajar 3.
Dengan menggunakan 4 4 4 4 4
handout ini dapat
berupa menambah keinginan
untuk belajar
handout 4. Dengan menggunakan 4 4 4 4 4
handout ini membuat 120 100%
berbentuk
belajar saya lebih terarah
komik yang 5. saya sangat senang 4 4 4 4 4
dengan suasana
dikembangka pembelajaran
menggunakan handout
n berbasis flora
6. Saya sangat tertarik untuk 4 4 4 4 4
memiliki handout
berbasis flora ciri khas
NTT yang dikembangkan
Total 320 100%
Tabel Hasil Penilaian uji coba kelompok besar Terhadap handout berbasis
flora ciri khas NTT
Skor
Aspek Pernyataan ∑ %
1 2 3 4
62
Lampiran 4
Dokumentasi Penelitian
Hasil Pengembangan
63
64