Anda di halaman 1dari 34

Landasan

Historis
Pendidikan
Landasan Pendidikan
Anggota Kelompok 8

1 AGHNA REYVANO 2 INDAH GITA 3 MAYORA ZAHWA


(2101993) HANDAYANI PRICILLA
(2102254) (2107765)
A. Pendidikan zaman
Hindu-Budha
Faktor-faktor yang memungkinkan berkembangnya peradaban Hindu-Budha

1. FAKTOR 2. FAKTOR 3. FAKTOR


EKONOMIS POLITIS KULTURAL
Hindunisme dan Hindu dan Budha
Budhanisme
Hinduisme yang datang ke Indonesia H in d u
adalah syiwaisme. Syiwaisme
berpandangan bahwa;

1. Syaiwa adalah dewa yang paling


berkuasa
2. Syaiwa adalah pencipta dan perusak alam
3. Berlakunya hukum karma
4. Tujuan manusia hidup adalah mencapai B udha
moksa
Pendidikan hindu-budha

Materi pelajaran berpusat kepada ajaran agama, membaca dan


menulis (huruf palawa) dan bahasa sangsakerta. Keterampilan
membuat candi dan patung-patung tidak terlepas dari inspirasi
ajaran agama, dapat diajarkan secara formal oleh pemahat atau
mereka belajar langsung dari orang tua mereka, demikian juga cara
berperang.
Tujuan Pendidikan
Bagi kaum Brahmana (kasta Bagi rakyat biasa, pendidikan
tertinggi) pendidikan bertujuan bertujuan agar warga masyarakat
untuk menguasai kitab suci (Weda memiliki keterampilan yang
untuk Hindu dan Tripitaka untuk dibutuhkan dalam hidup, sesuai
Budha) sebagai sumber dengan pekerjaan yang secara
kebenaran dan pengetahuan yang turun temurun.
universal.

Bagi golongan Ksatria sebagai


raja yang berkuasa, pendidikan
bertujuan untuk memiliki
pengetahuan teoritis yang
berkaitan pengaturan
pemerintahan (kerajaan).

Sifat Pendidikan
2
1

Informal Berpusat
pada religi

3 4

Penghormatan yang
Aristokratis
tinggi terhadap guru
Jenis-jenis Pendidikan

Pendidikan Pendidikan Pendidikan


Intelektual kesatriaan Keterampilan
Lembaga Pendidikan

Pecatrikan/
padepokan
Pura Pertapaan Keluarga
Ilmu pengetahuan dan Karya seni

Seperti telah dikemukakan di muka di Sriwijaya


sebagai salah satu kerajaan Budha yang terbesar di
Indonesia pada saat itu telah berdiri lembaga
pendidikan setaraf "perguruan tinggi". Di Sriwijaya
terkenal mahaguru yang berasal dari India yaitu
Dharmapala, dan mengajarkan agama Budha
Mahayana.
B. Pendidikan Zaman Islam

1. Masuknya islam ke Indonesia


a. islam masuk ke Indonesia melalui
Persia
b. Islam masuk ke Indonesia melalui
Gujarat
c. Islam masuk ke Indonesia melalui
Mesir dan Makah
Haji Abdul Malik Karim Amrullah mengemukakan alasan
kedatangan agama Islam ke Indonesia.
1. Raja Samudra Pasai bermazhab Syafi'i Mazhab Syafi'i yang terbesar
pada waktu itu ialah di Mesir, dan raja-raja tersebut selalu mengikuti
musyawarah ulama-ulama Syafi'i yang ada dalam kerajaannya.
2. Gelar yang dipakai oleh raja-raja Pasai ialah gelar raja-raja Mesir.
3. Di Persia mazhab yang berpengaruh adalah Syiah, dan di India adalah
mazhab Hanafiah. Kenyataannya di Indonesia mazhab Syiah dan
Hanafiah tidak banyak penganutnya, dan sampai sekarang mazhab
Syafi'i lah yang menguasai wilayah Indonesia ini.
4. Sudah ada seorang ulama Indonesia yang mengajar ilmu tasawuf di
Aden, Arab, yang namanya Syekh Abu Mas'ud Abdullah bin Mas'ud al
Jawi.
2. Inti Ajaran Islam

1. Islam sebagai Agama Tauhid


2. Manusia adalah sama di sisi Allah
3. Iman, Islam, dan Ikhsan
Dalam kitab suci Al-Quran (Al-Imran : 19 dan 85;
Al Maidah: 3), Ajaran Islam dibangun atas tiga Kompetitor C

ajaran pokok, yaitu: Iman, Islam, dan Ikhsan.


3. Pendidikan
a. Perkembangan Pendidikan
Pada mulanya ajaran Islam disebarkan melalui perdagangan khususnya di
Jawa, para pedagang disamping menjalankan tugasnya berdagang, ia
membawa misi pula sebagai penyebar Islam. Pada waktu itu pendidikan
Islam belum memiliki suatu organisasi yang teratur, masih bersifat sporadis.
Wali telah banyak menentukan bagi perkembangan dan kemajuan
pendidikan Islam, Para wali tersebut dikenal dengan Wali Songo.
Para wali tersebut dalam mengembangkan ajaran dan pendidikan Islam
memperhatikan filsafat hidup dan kebudayaan yang hidup di masyarakat,
dan mereka mengisinya dengan ajaran dan pendidikan Islam.
Pada waktu Sultan Agung pula terjadi suatu sintesa
antara kebudayaan Islam dengan kebudayaan
sebelumnya yaitu kebudayaan Hindu. Sintesa
tersebut adalah:

1. Pada tahun 1633 diperintahkan agar tahun Caka 1555 tidak lagi
menggunakan atas dasar perhitungan peredaran matahari, namun
berdasarkan peredaran bulan sesuai dengan tahun hijriyah.
2. Gamelan sekaten hanya dibunyikan di halaman masjid pada upacara
Grebeg Maulud saja.
3. Pernyataan Grebeg ditentukan pada bulan puasa disebut Grebeg
Poso, dan pada hari Maulid Nabi Muhammad disebut Grebeg Mulud.
nanti
b. Dasar dan Tujuan Pendidikan

Yang menjadi dasar pendidikan ialah ajaran Islam, yang


mengandung kerangka Iman, Islam dan Ikhsan. Jadi dasar
pendidikan Islam ialah keyakinan terhadap Allah Yang Maha
Esa.
Tujuan pendidikan dalam Islam haruslah dalam rangka
meningkatkan pengabdian manusia kepada Allah, Pengabdian
manusia kepada Allah dapat dilihat dari dua aspek.

Tujuan Pendidikan Pada



Zaman Islam
1. Memiliki pengetahuan praktis yang sangat berguna
untuk hidup di dunia yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari.
2. Memiliki pengetahuan keagamaan yang bersumber
dari Al-Qur'an, Sunnah, Ijma, Qiyas, karena Islam yang
berkembang pada waktu adalah mazhab Syafi'i dan Al-
Gazali.
3. Menjadi yang menjalankan ajaran Islam, manusia yang
mengabdikan diri sepenuhnya kepada Alulah.
C. Lembaga Pendidikan

Adapun ciri-ciri Pesantren:


1. Berpusat kepada agama
Langgar 2. Guru tidak digaji, sangat dihormati Pondok
dan memperoleh tempat kedudukan
Pesantren
yang tinggi di masyarakat.
3. Merupakan suatu lingkungan khusus
berupa kampus, dimana guru dan
murid tinggal bersama-sama dalam
kampus tersebut. Ada pemondokan
untuk para santri yang disediakan
oleh guru (Kyai).
d. Metode Pendidikan

1 Metode Sorongan 2 Metode


(Individual) Halaqah/palagan
d. Ciri-ciri Pendidikan

1 Pendidikan Bersifat 2 Guru tidak memperoleh


Religius bayaran

3 Pendidikan Islam
bersifat demokratis
C. Pendidikan Zaman
Pendudukan Asing
Pendidikan Orang Portugis
Zaman VOC
a. Dasar dan Tujuan Pendidikan
1. Jenis-jenis Sekolah
Adapun yang menjadi tujuan pendidikan 2. Sekolah Dasar
adalah: 3. Sekolah Latin
1. Untuk mengembangkan ajaran Kristen
4. Seminarium Theologica
Protestan
2. Pendidikan yang diverikan kepada bumi 5. Akademi Pelayaran
pitra untuk mendapatkan tenaha (academie der Merine)
pembantu yang murah, uang dapat

dekerjakan di VOC.
3. Pemerintahan Hindia Belanda
Di Eropa telah terjadi perubahan dalam alam
pikiran baru. Alam pikiran haru itu
sebetulnya telah terjadi sejak abad ke-17,
yaitu Aufklarung, yang berarti fajar, terang
dan merupakan abad akal, manusia tidak lagi
merasa diawasi, dipengaruhi, dan ditentukan
oleh kemauan-kemauan atau dogma-dogma
di luar dirinya, seperti kekuasaan Gereja.
Pengaruh Auklarung terhadap kehidupan

Aufklarung sebagai abad akal memiliki ciri-ciri diantaranya:


1. Percaya penuh terhadap kekuatan dan kemampuan akal
2. Manusia dengan akalnya dapat memecahkan apa saja yang
dihadapinya
3. Manusia memiliki kemerdekaan dan kebebasan pribadi
yang sangat besar
4. Memperjuangkan dengan gigih hak-hak azasi manusia
terhadap absolutisme negara atau pemerintah yang sangat
didominasi Gereja.

Beberapa pengaruh aufklarung terhadap


kehidupan khususnya terhadap
pendidikan adalah:
1. Manusia bebas memberikan kritik terhadap berbagai
persoalan sesuai dengan hati nuraninya.
2. Menyangkut pendidikan agama, seorang filosof Rousseau
antara lain menganjurkan setiap anak dapat memilih
sndiri agama yang akan dianutnya sesuai dengan hati
nuraninya
3. Gereja dipisahkan dari negara atau pemerintahan
4. Menjadi pelopor dari sistem pendidikan baru
b. Ciri Persekolahan

1. Sekolah bersifat dualistis


2. Sekolah bersifar sekuler
3. Sekolah lebih banyak didasarkan kepada kebudayaan
barat
4. Sekolah pemerintah kurang memperhatikan pelajaran
keterampilan khusus
5. Sekolah pemerintah kurang memperhatikan pendidikan
khusus wanita, terutama untuk kaum bumi putera
c. Jenis-jenis Sekolah

2. Sekolah untuk
Bumi Putera
1. Sekolah untuk a. sekolah Rakyat
orang Eropa b. sekolah raja
a. Sekolah dasar c. sekolah lanjutan
b. Sekolah lanjutan
3.Sekolah Kejuruan
a. Sekolah Pertukangan
b Sekolah Pendidikan
Guru
c. Sekolah Pendidikan
Guru
Pendidikan Hindia-Belanda sejak 1900
a. Lahirnya Politik Etis
Politik Etis ini ditujukan demi kepentingan Bumi Putra dengan cara
memajukan penduduk asli dengan cara Barat (pendidikan Barat).
b. Landasan dan Tujuan Pendidikan
Pemerintah mendasarkan kebijaksanaannya dalam pendidikan pada pokok-
pokok pikiran sebagai berikut:
1. Pendidikan dan pengetahuan Barat diterapkan sebanyak mungkin bagi
golongan Bumi Putra sehingga diharapkan bahasa Belanda dapat dijadikan
bahasa pengantar disetiap jenis sekolah.
2. Pemberian pendidikan rendah bagi golongan Bumi Putra disesuaikan
dengan kebutuhan mereka.
C. Jenis-jenis Persekolahan
1. Pendidikan rendah (lager onderwijs)
a. Sekolah rendah berbahasa peng\antar bahasa belanda
(westerch lagere onderwijs)
Sekolah rendah eropa (Eropeesche Lagere School ELS).
Sekolah Bumi Putra (Inlandscheschool) Kelasa Satu (Eerste
Klasse)
b. Sekolah rendah dengan pengantar bahasa daerah
Sekolah bumi putera kelas dua (Inlandsche School Tweede
Klasse)
Sekolah desa (Volksschool),
Sekolah lanjutan (Vervolgschool),
c. Sekolah peralihan (Schakelschool)
2. Pendidikan Lanjutan/Menengah
a. MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs)
b. AMS (Algemeene Middelbareschool)
c. HBS (Hogere Burger School),
3. Pendidikan kejuruan (Vakonderwijs)
a. Sekolah Pertukangan (Ambachts Leergang)
b. Sekolah Pertukangan (Ambachtsschool)
c. Sekolah Teknik (Technisch Onderwijs)
d. Sekolah Dagang (Handels Onderwijs),
e. Pendidikan Pertanian (Landbouw Onderwijs).
f. Pendidikan Kejuruan Kewanitaan (Meisjes
Valkonderwijs).
g. Pendidikan Keguruan (Kweekschool).
4. Pendidikan tinggi (Hooger Onderwijs)
a. Pendidikan kedokteran
b. Pendidikan tinggi hukum
c. Pendidikan tinggi teknik
5. Pendidikan Swasta oleh Bumi Putera
a. Muhammadiyah
b. Taman siswa
c. INS (Indonesia Nederlandsche School)
6. Masa Pendudukan Jepang
a. Landasan dan Tujuan Pendidikan
Landasan pendidikan pada zaman Jepang disebut Hakko Ichiu, yaitu bangsa
Indonesia bekerjasama dengan bangsa Jepang dalam rangka mencapai
kemakmuran bersama Asia Raya.
Tujuan pendidikan di Indonesia adalah menyediakan tenaga sukarela dan
prajurit-prajurit untuk membantu peperangan bagi kemenangan Jepang,
dalam melawan tentara sekutu.

b. Sistem Persekolahan
Sistem persekolahan pada masa pendudukan Jepang hanya terdiri dari:
1. Sekolah rakyat 6 tahun (Kokumin Gakko)
2. Sekolah menegah pertama 3 tahun (Koto Chu Gakko)
3. Sekolah menengah atas 3 tahun (Kogya Semmon Gakko)
c. Hal-hal yang menguntungkan
1. Bahasa Indonesia berkembang secara hias, karena
dijadikan bahasa pengantar di semua lembaga pendidikan.
2. Buku-buku bahasa asing diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia, karena dalam suasana perang hak cipta
internasional diabaikan.
3. Seni bela diri dan perang dimiliki para pemuda Indonesia,
ternyata berguna bagi perang kemerdekaan melawan
Belanda.
4. Perasaan rindu kepada kebudayaan dan kemerdekaan
berkembang dan bergejolak luar biasa.
c. Hal-hal yang menguntungkan
5. Diskriminasi menurut golongan penduduk, keturunan dan
agama ditiadakan, sehingga semua lapisan masyarakat
mendapat kesempatan yang sama dalam bidang pendidikan.
6 Bangsa Indonesia dilatih dan dididik untuk memegang
jabatan pimpinan walaupun di bawah pengawasan orang-orang
Jepang.
7. Sekolah-sekolah diseragamkan dan di negerikan, walaupun
sekolah-sekolah swasta seperti Muhammadiyah, Taman Siswa,
dan sekolah-sekolah Missi-Zending dujinkan terus berkembang
tetapi di bawah pengaturan dan diselenggarakan sesuai
dengan sekolah negeri.
Thankyou!
any question?

Anda mungkin juga menyukai