Pada bagian ini akan dijelaskan gambaran mengenai pendidikan pada zaman sebelum colonialism atau biasa disebut sebelum penjajahan. Pada masa ini merupakan dimana Indonesia masih berbentuk kerajaan-kerajaan berbasis agama tertentu yaitu Hindu, Budha dan Islam A. Pendidikan pada masa kerajaan Hindu-Budha. Menurut Syahrudin dan Susanto ciri-ciri pendidikan pada masa ini adalah: informal karena proses belajar mengajar tidak melalui institusi yang formal, Berpusat pada religi, yaitu ajaran agama Hindu dan Buddha. Lalu bersifat Aristokratis dimana pendidikan hanya diikuti oleh para raja dan bangsawan, tidak diperuntukan untuk semua golongan. Kaum bangsawan biasanya mengundang guru untuk mengajar anak-anaknya di istana disamping ada juga yang mengutus anak-anaknya yang pergi belajar ke guru-guru tertentu, sehingga para murid harus tinggal di manapun gurunya tinggal dan yang terakhir yaitu pengelola pendidikan adalah kaum Brahmana untuk agama Hindu dan para Biksu untuk agama Buddha” Untuk jenis-jenis pendidikan pada masa ini menurut Syahrudin dan Susanto adalah Adapun jenis pendidikan di Indonesia pada masa Hindu Budha yang pertama yaitu Pendidikan Intelektual yang dikhususkan bagi kaum Brahmana untuk menguasai kitab-kitab suci. Kitab Weda dipelajari kaum Brahmana dan Kitab Tripitaka dipelajari penganut Buddha. Tidak hanya mempelajari kitab suci, pendidikan intelektual juga berkaitan dengan penguasaan doa dan mantera, berkaitan dengan penguasaan alam semesta, pengabdian akan alam semesta, pengabdian kepada syiwa dan Buddha Gautama. Kedua yaitu Pendidikan Kesatriaan, khusus untuk kaum bangsawan keluarga istana kerajaan, bertujuan supaya kaum bangsawan memiliki pengetahuan dan kemampuan yang berkaitan dengan mengatur negara, mengatur pemerintahan, serta teknik perang. Ketiga yaitu Pendidikan Keterampilan merupakan pendidikan bagi rakyat jelata. pendidikan ini berlangsung didalam keluarga dan menurunkan apa yang menjadi keahlian orang tuanya, seperti pemahat, pematung, nelayan, petani dan lainnya. Pendidikan ini berlangsung secara informal B. Pendidikan pada masa penyebaran Islam Pada masa ini terdapat beberapa tempat ataupun lembaga untuk melangsungkan kegiatan pendidikan. Yang pertama adalah pendidikan di masjid, surau maupun langgar. Surau maupun Langgar merupakan tempat dimana permulaan pendidikan ataupun pendidikan awal dilaksanakan. Di langgar atau pun surau inilah diajarkan pendidikan agama dasar, pengenalan bahasa dan tulisan arab tingkat dasar, dan juga mendengarkan dan menirukan bacaan Al Qur’an dengan baik dan benar sesuai yang telah dicontohkan. Menurut Rifa’I seperti yang dikutip oleh Syahrudin dan Susanto (2019) Tujuan pendidikan dan pengajaran di langgar adalah agar murid bisa membaca dan mampu melagukan ataupun mensyairkan menurut irama tertentu seluruh isi Al- Qur’an. Lembaga kedua yaitu Pesantren yang dimana hal ini masih eksis sampai saat ini. Pesantren merupakan sebuah tempat ataupun lembaga pendidikan ataupun pengajaran agama islam. Pada mulanya Pesantren digunakan untuk menyiarkan dan menyebarkan ajaran agama islam melalui kultur merubah secara pelan budaya setempat yang masih mengikuti ajaran agama terdahulu. Pada perkembanganya Pesantren juga digunakan untuk memberikan ajaran ajaran tentang pola social, politik, ekonomi dan juga kebudayaan. 2. Pendidikan pada masa penjajahan