Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 1 MOTOR BAKAR TORAK

Ir. Bambang Yunianto, M.Sc.

Kelompok 1:
Fachri Maulana Putera 21050119120006
Mileno Marandria Putra 21050119120007
Dosma Ruben R Nababan 21050119120015
Adham Adhwa Adibawa 21050119120016

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2022
PENDAHULUAN
1. Mesin Pembakaran Luar dan Dalam

Mesin pembakaran dalam atau internal combustion chamber merupakan


mesin yang proses pembakarannya dilakukan didalam ruang tertutup yang sering
disebut dengan ruang bakar atau combustion chamber. Pada pembakaran dalam gas
hasil pembakaran (bisa berupa pembakaran gas atau pembakaran bahan bakar cair)
di dalam ruang bakar langsung bisa digunakan untuk menggerakkan torak-torak
lalu diteruskan ke roda-roda misalnya turbin gas dimana hasil gas pembakaran
dipakai sebagai fluida kerja

Mesin pembakaran luar atau external combustion chamber merupakan


mesin yang proses pemnbakarannya dilakukan diluar combustion chamber. Panas
yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar tidak langsung dirubah
menjadi mechanical energy, melainkan memerlukan media penghantar panas
terlebih dahulu, dna baru kemudian akan dirubah menjadi energi gerak. Contohnya
turbin uap dimana pembakarannya diluar untuk membakar boiler kemudian dari
boiler keluar uap air tekanan tinggi baru dimasukkan ke turbin uapnya terpisah
2. Kelebihan dan Kekurangan Mesin Pembakaran Luar dan Dalam
Kelebihan Kekurangan
• Karena proses reaksi bahan
bakar terjadi di dalam mesin,
• Bahan bakar yang
maka bahan bakar haruslah
digunakan lebih hemat
berbentuk cair ataupun gas
karena memiliki efisiensi
yang bisa dengan mudah
panas yang lebih baik
dimasukkan ke dalam ruangan
• Konstruksi mesin lebih
Internal Combustion reaksi
sederhana dan kecil
Engine • Membutuhkan kompresi yang
• Karena konstruksi mesin
tinggi untuk pemanasan ruang
lebih sederhana maka tidak
bakar
memerlukan ruang mesin
• Cukup lemah jika digunakan
yang luas
untuk melayani beberapa
beban besar yang berada pada
satu poros
• Bahan bakar yang
digunakan lebih fleksibel
• Konstruksi mesin lebih rumit
• Dapat menggunakan bahan
dan banyak memakan tempat
bakar dengan kualitas atau
External Combustion • Mesin pembakaran luar juga
mutu yang rendah tanpa
Engine kurang fleksibel karena harus
merusak mesin
dipanaskan lebih dahulu agar
• Lebih cocok untuk beban-
bisa bekerja
beban besar di dalam satu
poros
MOTOR BAKAR TORAK
1. Siklus Termodinamika Motor Bakar Torak

Siklus termodinamika adalah serangkaian proses termodinamika mentransfer


panas dan kerja dalam berbagai kondisi (tekanan, temperatur, dan kondisi lainnya).
Hukum pertama termodinamika menyebutkan bahwa sebanyak panas yang masuk
setara dengan sebanyak panas yang keluar pada seluruh anggota siklus. Proses
alami yang bersambung menjadikan proses berlanjut, membuat siklus ini sebagai
pemikiran penting dalam termodinamika.

Proses termodinamika berlanjut dalam rantai tertutup pada diagram P-V, di


mana axis Y menunjukkan tekanan (pressure, P) dan axis X menunjukkan volume
(V).

Area di dalam siklus adalah kerja (work, W) yang dirumuskan dengan:

𝑊 = ∫ 𝑃 𝑑𝑉

Kerja adalah setara dengan panas yang ditransferkan ke sistem:

𝑊 = 𝑄 = 𝑄𝑖𝑛 − 𝑄𝑜𝑢𝑡
Persamaan kedua membuat proses siklik mirip proses isotermal, meski energi
dalam berubah selama proses siklik, ketika proses siklik habis energi sistem adalah
sama dengan energi ketika proses dimulai. Bila proses siklik melakukan pekerjaan
searah jarum jam, maka ini menunjukkan mesin kalor, dan W akan positif. Bila
melakukan usaha berlawanan dengan arah jarum jam, maka menunjukkan pompa
kalor, dan W akan negative

Proses yang terjadi adalah :


1-2 : Kompresi adiabatis
2-3 : Pembakaran isokhorik
3-4 : Ekspansi / langkah kerja adiabatis
4-1 : Langkah buang isokhorik

2. Siklus Ideal dan Real


• Siklus Ideal Otto (Siklus Volume Konstan)
Melalui siklus otto,maka siklus motor bensin 4 langkah(four stroke)dapat
dijabarkan melalui 6 fase penting. Keenam fase tersebut adalah fase pemasukan,
pemampatan atau pengkompresian, pemanasan, pendayaan, pendingin dan
pembuang. Keenam fase tersebut kemudian digambarkan melalui suatu diagaram
proses PVT (Pressure, Volume, Termperatur) sebagai berikut :

Diagram P – V dan T – S pada Siklus Otto Ideal.

Proses yang terjadi adalah :


1-2 : Kompresi isentropik udara ketika piston bergerak dari TMB ke TMA.
2-3 : Perpindahan kalor ke udara pada volume konstan yang diambil dari sumber
luar ketika piston berada pada TMA. Proses dimasudkan untuk mewakili proses
pembakaran campuran udara – bahan bakar.
3-4 : Proses ekspansi isentropik ( langkah kerja).
4-1 : proses volume konstan dimana kalor dibuang dari udara ketika piston berada
pada TMB.
(TMA : Titik Mati Atas, TMB : Titik Mati Bawah)

• Siklus Real

Diagram Siklus Real


Siklus Real dari mesin otto fluida kerjanya adalah campuran bahan bakar
dengan udara, maka terjadi proses pembakaran untuk sumber panas. Pada langkah
isap, tekananya lebih rendah dibandingkan dengan langkah buang. Proses
pembakaran dimulai dari penyalaan busi (ignition) sampai akhir pembakaran.
Proses kompresi dan ekspasi tidak diabatis, karena terhadap kerugian panas yang
keluar dari ruang bakar.

Anda mungkin juga menyukai