MOHAMMAD ADIBILLAH
18054110052
PSIKOLOGI FORENSIK 7B
INVESTIGASI
Investigasi lebih dikenal dalam dunia jurnalistik, namun dalam perkembangannya investigasi
merupakan Upaya penelitian, penyelidikan, pengusutan, pencarian, pemeriksaan dan
pengumpulan data, informasi, dan temuan lainnya untuk mengetahui/membuktikan kebenaran
atau bahkan kesalahan sebuah fakta yang kemudian menyajikan kesimpulan atas rangkaian
temuan dan susunan kejadian.
CRIMINAL PROFILING
profiling merupakan pemeriksaan bukti dari Tempat Kejadian Perkara , korban, dan saksi
dalam upaya untuk mendeskripsikan perilaku kejahatan dengan akurat secara psikologis .
Profiling yang dilakukan menekankan pada kepribadian dan motif dalam melakukan
kejahatan dan cara-cara khusus yang dilakukan seseorang dalam melakukan kejahatannya
terhadap korban. Selain itu, profil fisik dan demografis juga dianggap penting, misalnya usia,
jenis kelamin, etnis/ras, tinggi dan berat badan. Selain itu, ciri khusus seperti kidal pun
dipertimbangkan. Criminal profiling dideskripsikan sebagai upaya untuk memberikan
informasi spesifik tentang pelaku kejahatan dan sebagai sketsa biografis dari kecenderungan
dan pola perilaku tertentu.
Dalam proses criminal profiling terdapat sejumlah pendekatan yang diformulasikan yakni:
INVESTIGASI LAINNYA
Otopsi Psikologis
Otopsi Psikologis merupakan sebuah metode investigasi yang dilakukan oleh
psikolog forensik dalam menentukan modus terjadinya sebuah kejahatan terutama
modus kematian seseorang.
terdapat setidaknya tiga jenis situasi yang menjelaskan pentingnya otopsi
psikologis, antara lain:
1. Kebutuhan untuk menentukan bahwa seseorang yang telah meninggal
memiliki kapasitas yang tepat untuk membuat wasiat
2. Pada kasus kompensasi kerja, pekerja yang meninggal bisa saja ditengarai
oleh beban kerja yang terlalu berat, dimana beban ini berkontribusi bagi
kematian pekerja tersebut
3. Dalam kasus-kasus kriminal, kesaksian bahwa seorang pembunuh melakukan
pembunuhan sebagai upaya perlindungan diri sehingga mengorbankan nyawa
seseorang.
HIPNOSIS
Hipnosis membantu polisi untuk membuat tiga perempat dari total subjek yang
diwawancara dapat memanggil kembali (recall) informasi dengan akurat. Tidak hanya untuk
membuat seorang tersangka kasus kejahatan mengaku akan kejahatannya, penggunaan
hipnosis bahkan lebih luas digunakan bagi para korban dan saksi untuk mengungkapkan yang
dialami dan disaksikannya dengan lebih jelas.