Anda di halaman 1dari 3

1.

Teknik observasi
pada Teknik ini guru melakukan pengamatan terhadap ABK tersebut.
observasi yang dilakukan dengan cara sengaja atau tidak sengaja.
mislanya obesrvasi yang dilakuakn tidak sengaja saat belajar anak
melakukan Tindakan ciri-ciri ABK seperti tiba-tiba berputar-putar
keliling kelas. sedangkan obesrvasi yang sengaja, dilakukan secara
formal.
guru membuat lebar observasi dengan mencantumkan karakteristik
fisik ABK dari beberapa jenis sebagai indicator.
contoh observasi formal:
1. interaksi sosil/ emosiosnal
apakah siswa memiliki empati?
Apakah siswa dapat menunjukkan emosi yang wajarjika marah, sedih,
takut, Bahagia ?
2. fisik/Kesehatan
- apakah siswa gagap?
-apakah sering mengompol?
-apakah siswa berkesulitan saat berbicara?
3. akademik
guru melakukan observasi dari hasil belajar siswa
misalnya:
apakah hasil belajar siswa di atas rata-rata?

2. Teknik wawancara
agar lebih pasti maka guru juga melakukan wawancara dengan siswa
tersebut, teman-teman siswa tersebut, guru lain dan orang tua tersebut.
4. Tes

siswa diberikan seperangkat alat tes yang meminta siswa tersebut untuk menjawab
pertanyaan.

maka dapat disimpulkan bahwa ssiswa mnyandang kelainan tunalaras beresiko


rendah yaitu autis
dengan menimbulkan karakteristik
a. anak berkesulitan berbicara
b. anak sukar bersosialisasi dengan lingkungan
c. memiliki sedikit teman. hanya sering bermain dengan satu teman dan
terkadang bermain sendiri
d. emosi tidak stabil suka marah bahkan tantrum
e. hiperaktip dan suka berlari-rari secara tiba-tiba.
f. pemahaman anak kurang
g. hasil belajar dibawah rata-rata
h. siswa mampu dalam pelajaran SBDP atau keterampilan siswa
i. pada pembelajaran menghitung siswa lebih menonjol dari pada pelajaran
yang lain.

setelah dilakukannya assessmen guru dan tim melakukan tindak lanjut


tindak lanjut diputuskan ialah:
1. guru membuat program pembelajarn individual khusus siswa tersebut

2. halaman 5.19 paling bawah pak roni


3. halaman 5.18 bagian 2 pak roni
buku abk hal. 7. 37 bagian A

Menutup pintu kelas


2. Memberikan keterampilan untuk siswa
3. Meminta bantuan teman sebaya

Aslm bu , menurut saya Identifikasi adalah proses untuk menemukan adanya


gejala kelainan pasa siswa, yang berujung pada adanya dugaan bahwa seorang
anak menyandang kelainan. Identifikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara :
Observasi, wawancara, dan tes sederhana . Keberhasilan identifikasi tergantung
dari banyak faktor, antara lain mantapnya pengetahuan guru tentang karakteristik
perilaku ABK dari berbagai jenis, serta kepekaan guru terhadap munculnya gejala
kelainan. Jika hasil identifikasi menunjukkan bahwa seorang anak menyandang
kelainan, hasil ini harus dilanjutkan dengan asesmen.

Anda mungkin juga menyukai