Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL 3 (TT 3)

PENGANTAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

NAMA : AGUS TRIONO


NIM : 858822343
KELAS/ POKJAR : 2A/ MUSI

SOAL!
1. Ada perbedaan antara anak penyandang tunalaras dan penyandang autisme dari
ilustrasi kasus. Jelaskan gejala-gejala anak tunalaras dan penyandang autisme!
2. Bagaimana mengidentifikasi anak yang berkesulitan belajar? Berikan contoh!
3. Buatkan rancangan suatu program untuk memecahkan persoalan anak
berkesulitan belajar!

JAWABAN
1. Anak tunalaras adalah anak yang mengalami gangguan emosi dan penyimpangan
tingkah laku serta kurang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik di
dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat.Anak tunalaras juga mempunyai
kebiasaan melanggar norma dan nilai kesusilaan maupun sopan santun yang berlaku
dalam kehidupan sehari-hari, termasuk sopan santun dalam berbicara maupun
bersosialisasi dengan orang lain.
Autism spectrum disorder (ASD) atau yang lebih sering disebut autisme merupakan
gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi perkembangan bahasa dan
kemampuan seorang anak untuk berkomunikasi, berinteraksi, serta berperilaku.
Bukan hanya autisme, ASD juga mencakup sindrom Asperger, sindrom Heller, dan
gangguan perkembangan pervasif (PPD-NOS).
Umumnya, penyandang autisme cenderung memiliki masalah dalam belajar dan
kondisi kejiwaan lainnya, seperti gangguan hiperaktif atau disebut juga Attention
Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), gangguan kecemasan, dan depresi. Gejala
atau ciri-ciri anak autis sebenarnya sudah bisa terlihat ketika ia masih bayi, misalnya
jarang melakukan kontak mata serta kurang responsif atau tidak tanggap sama sekali
ketika namanya dipanggil. Namun, secara umum, gejala autisme biasanya mulai
terlihat jelas saat anak menginjak usia 2–4 tahun.

2. Cara Identifikasi anak berkesulitan belajar dapat dilakukan berdasarkan gejalagejala


yang dapat diamati seperti:
a. Gejala fisik. Contoh: gangguan penglihatan, pendengaran, wicara, kekurangan
gizi dan lain-lain.
b. Gejala perilaku. Contoh: emosi yang labil, perilaku sosial yang negatif seperti suka
membolos, berkelahi dan lain-lain.
c. Gejala hasil belajar. Contoh: prestasi belajar yang rendah yang mengakibatkan
tidak naik kelas
d. Salah satu cara yang dilakukan untuk mengidentifikasi adalah dengan
mengumpulkan data peserta didik dengan beberapa teknik pengumpulan data.
Observasi sikap dan perilaku dapat dilakukan dengan mengisi daftar cek yang
memuat perilaku yang akan diamati sesuai dengan perilaku yang diduga
menyimpang. Guru, dan pendidik perlu mengembangkan bentuk-bentuk lembar
observasi dengan kreatif. Pengamatan dilakukan setiap hari di kelas maupun
diluar kelas disaat istirahat. Selain lembar pengamatan, pengumpulan data bisa
dilakukan dengan wawancara kepada peserta didik yang bersangkutan, orangtua,
guru, dan teman temannya. Analisis dokumen juga dilakukan untuk pengumpulan
data peserta didik. Dokumen berisi daftar nilai tugas, ujian yang pernah
ditempuhnya juga dijadikan sebagai sumber informasi.

3. Program untuk memecahakan persoalan anak berkesuliatn belajar yaitu


a. gunakan prior knowledge, dapat diartikan sebagai sebagai pengetahuan awal
yang sudah dimiliki siswa dari pengalaman atau pengetahuan yang didapat
sebelumnya.
b. selalu evalusi, guru dapat melihat perkembangan siswanya sekaligus mengambil
langkah-langkah yang harus dilakukan kepada siswa tersebut.
c. hindari tugas yang sangat panjang, kesulitan belajar yang di alami siswa adalah
ketidaksanggupan mereka mengerjakan tugas dalam jangka waktu panjang.
d. ajak siswa aktif berpartisipasi, hal ini bisa dilakukan dengan melibatkan siswa
berdiskusi saat menerangkan pelajaran..
e. ajarkan membuat catatan, hal ini dapat mempermudah siswa untuk mempelajari
dan mengulang suat materi.
f. pendekatan personal, yaitu melakukan pendekatan antara guru dan siswa.
g. metode resiprokal, adalah bentuk dialog interaktif antara guru dan siswa.
h. bentuk kelompok belajar, menyelesaikan masalah kesulitan belajar bisa dengan
cara membentuk kelompok belajar

Anda mungkin juga menyukai