Anda di halaman 1dari 3

INTAN SUNDARI

1930111039
PGMI C

Diagnosis Kesulitan Belajar


A. Pengertian Kesulitan Belajar
kesulitan belajar merupakan berbagai gangguan dalam menyimak, berbicara,membaca, menulis, dan
berhitung karena faktor internal individu itu sendiri, yaitu disfungsi minimal otak. Kesulitan belajar
bukan disebabkan oleh faktor eksternal berupa lingkungan, sosial, budaya, fasilitas belajar, dan
lain-lain. Tidak seperti cacat fisik, kesulitan belajar tidak terlihat dengan jelas dan sering disebut
“hidden handicap”. Terkadang kesulitan ini tidak disadari oleh orangtua dan guru, akibatnya anak
yang mengalami kesulitan belajar sering diidentifikasi sebagai anak yang underachiever, pemalas,
atau aneh. Anak-anak ini mungkin mengalami perasaan frustasi, marah, depresi, cemas, dan merasa
tidak diperlukan.

B. Diagnosis Kesulitan Belajar


Diagnosis adalah penentuan jenis masalah atau kelainan dengan meneliti latar belakang penyebabnya
atau dengan cara menganalisis gejala-gejala yang tampak. Kesulitan dapat diartikan suatu kondisi
tertentu yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan dalam mencapai tujuan, sehingga
memerlukan usaha lebih giat lagi untuk dapat mengatasi. Belajar didefinisikan sebagai tingkah laku
yang diubah melalui latihan atau pengalaman. Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi
dalam proses belajar yang ditandai adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar.

Diagnosis kesulitan belajar dilakukan dengan teknik tes dan nontes. Teknik yang dapat digunakan
guru untuk mendiagnosis kesulitan belajar antara lain: tes prasyarat (prasyarat pengetahuan, prasyarat
keterampilan), tes diagnostik, wawancara dan pengamatan.
a. Tes prasyarat adalah tes yang digunakan untuk mengetahui apakah prasyarat yang diperlukan untuk
mencapai penguasaan kompetensi tertentu terpenuhi atau belum. Prasyarat ini meliputi prasyarat
pengetahuan dan prasyarat keterampilan.
b. Tes diagnostik digunakan untuk mengetahui kesulitan peserta didik dalam menguasai kompetensi
tertentu.
c. Wawancara dilakukan dengan mengadakan interaksi lisan dengan peserta didik untuk menggali
lebih dalam mengenai kesulitan belajar yang dijumpai peserta didik.
d. Pengamatan dilakukan dengan jalan melihat secara cermat perilaku belajar siswa. dari pengamatan
tersebut diharapkan dapat diketahui jenis maupun penyebab kesulitan belajar siswa.

C. Kriteria Siswa Yang Mengalami Kesulitan Belajar


Ciri-ciri siswa yang mengalami kesulitan belajar ditinjau dari sisi ini adalah sebagai berikut:
a. Lamban mengamati dan mereaksi peristiwa yang terjadi di lingkungannya
b. Kurang berminat untuk melakukan penyelidikan terhadap hal-hal yang baru di lingkungannya
c.Tidak banyak mengajukan pertanyaan, apalagi pertanyaan-pertanyan yang mengandung unsur
problematik yang menuntut pemecahan masalah, dan sangat sulit mengikuti pelajaran yang disajikan
d. Kurang memperlihatkan perhatian terhadap apa dan bagaimana tugas dapat diselesaikan dengan
baik
e. Banyak menggunakan ingatan (hafalan) daripada logika (reasoning)
f. Tidak mampu menggunakan cara-cara tertentu dalam mempelajari ilmu pengetahuan Kurang lancar
berbicara, tidak jelas, dan gagap
g. Sangat bergantung kepada gurunya dan orang tuanya, terutama untuk membuktikan kebenaran
pengetahuan yang sedang dipelajarinya
h. Sulit memahami konsep-konsep abstrak
i. Sulit memindahkan kecakapan tertentu yang telah dikuasainya ke dalam kecakapan lainnya
(transfer) sekalipun dalam mata pelajaran yang sama
j. Lebih sering berbuat salah
k. Mengalami kesulitan membuat generalisasi pengetahuan secara terurai, bahkan tidak mampu
menarik kesimpulan
l. Mengalami kesulitan dalam menuliskan pengetahuannya, sekalipun dengan
menggunakan kata dan kalimat sederhana, dan
m.Lambat mengerjakan tugas-tugas atau latihan-latihan yang diberikan, baik di sekolah
maupun di rumah.

D. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar


Berdasarkan dengan faktor yang timbul dari kesulitan belajar pada anak beberapa para ahli salah
satunya Kirk & Gallagher mengemukakan bahwa faktor penyebab kesulitan belajar sebagai berikut:
a. Faktor Terganggunya Fungsi Otak
Anak-anak yang mengalami kesulitan belajar lebih banyak terganggunya ketika
berkaitan dengan otak kiri dan akan berfungsi dengan baik ketika melakukan kinerja dengan otak
kanan. Hal ini berdasar temuan dari penelitian Epstein, Gordon dan Harness. Pendapat lain
mengemukakan bahwasannya 15% anak yang berada di bawah rata-rata memiliki ketidaknormalan
dalam sistem saraf pusat.
b. Faktor Hereditas
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Swedia bahwa faktor kesulitan belajar yang salah satunya
berkaitan dengan akademik baik menulis, membaca, menghitung diturunkan secara genetik dan
biasanya hal ini terjadi kepada anak yang didiagnosis disleksia salah satunya anak yang kembar
identik memiliki frekuensi yang lebih besar dibanding kembar tidak identik.
c. Faktor Lingkungan & Nutrisi
Rangsangan dari lingkungan kemudian diikuti oleh kurangnya nutrisi dapat menyebabkan kesulitan
belajar pada anak. Nutrisi yang baik akan mempengaruhi sistem saraf dan perkembangan belajar pada
anak. Begitu pula dengan lingkungan yang menjadi salah satu penyebab anak dalam kegiatan
belajarnya baik di lingkungan keluarga hingga pada masyarakat.

E. Prosedur Dan Teknik Analisis Diagnosis Kesulitan Belajar


Untuk dapat mengidentifikasi siswa yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar dapat dilakukan
dengan cara :
1. Mengenali kesulitan belajar siswa melalui analisis perilaku, seperti cepat lambatnya menyelesaikan
tugas, ketekunan serta kehadiran dalam mengikuti pelajaran, partisipasi dalam mengerjakan tugas
kelompok, partisipasi dan kontribusi dalam pemecahan masalah, kemampuan kerjasama dan
penyesuaian sosial.
2. Mengenali kesulitan belajar melalui analisis prestasi belajar, dalam mengidentifikasi siswa yang
mengalami kesulitan belajar dapat dilakukan dengan menghimpun, menganalisis, dan menafsirkan
data hasil belajar dapat dipergunakan alternatif acuan penilaian yakni penilaian acuan patokan dan
penilaian acuan norma.
Prosedur Dan Teknik Diagnosis Kesulitan Belajar dilakukan dengan cara:
1. Identifikasi Siswa
Identifikasi siswa dimaksudkan untuk menemukan siswa yang mengalami kesulitan belajar. Hal ini
dapat dilakukan dengan melihat gejala yang muncul pada diri siswa. Penggunaan catatan waktu
belajar efektif
2. Melokalisasi Letak dan Jenis Kesulitan Belajar
Untuk menemukan letak kesulitan belajar yang dialami oleh beberapa siswa, saya menggunakan hasil
ujian MID semester yang baru saja dilangsungkan. Dengan menggunakan mata pelajaran kategori
yang paling sulit dan tidak sulit.
3. Melokalisasi Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa
Pada tahap ini semua faktor yang diduga sebagai penyebab kesulitan belajar diusahakan untuk dapat
diungkap. Faktor internal (jasmani, psikologis dan mental, dan emosional dan kebiasaan sikap yang
salah) dan faktor eksternal (faktor keluarga, faktor sekolah, dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai