Anda di halaman 1dari 5

KLIPING PELANGGARAN ETIKA PROFESI

NAMA : NI’MATUL MAGHFIROH


NIM : 30121036
MAKUL : ETIKA PROFESI
SMESTER : III
DOSEN : ALIMUDDIN, S. H., M. H

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU


POLITIK UNIVERSITAS SELAMAT SRI BATANG TAHUN AJARAN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan rahmatnya, sehingga
saya dapat menyusun kliping berikut dengan judul “Pelanggaran Etika Profesi Menteri Sosial”.

Penyusunan kliping mengenai “Pelanggaran Etika Profesi Menteri Sosial” ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi. Selanjutnya saya ingin mengucapkan terima kasih
kepada beberapa pihak yang telah membantu saya dalam proses penyusunan kliping ini,
terutama kepada dosen pengampu mata kuliah Etika Budaya, dan teman-teman Prodi Ilmu
Komunikasi Universitas Slelamat Sri Batang. Berkat bantuan mereka semua, saya dapat
menyelesaikan tugas kliping dengan tepat dan sesuai target.

Saya menyadari kliping saya ini masih jauh dari kata sempurna, di dalamnya pasti masih ada
banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
kliping agar kedepannya saya dapat menyusun kliping dengan lebih baik lagi.

Batang, 03 November 2022

NI’MATUL MAGHFIROH
DAFTAR ISI

1. Kata Pengantar……………..
2. Daftar Isi…………………...
3. Pembahasan………………..
4. Kesimpulan………………...
5. Daftar Pustaka……………..
PEMBAHASAN

Juliari Batubara Divonis 12 Tahun Penjara dalam


Perkara Korupsi Bansos

Batang Update, Jakarta – Mantan Menteri Sosial Juliari Batubara divonis 12 tahun
penjara dalam perkara korupsi bansos Covid-19. Vonis tersebut dibacakan Majelis
Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

“Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara 12 tahun dan


pidana denda sejumlah Rp500 juta dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak
dibayar maka diganti dengan 6 bulan kurungan,” kata Ketua Majelis Hakim
Muhammad Damis dalam pembacaan putusan, Senin, 23 Agustus 2021.

Hakim menilai Juliari terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana
korupsi yang dilakukan secara bersama-sama sesuai dakwaan alternatif pertama,
yakni Pasal 12 huruf b Jo Pasal 18 atau Pasal 11 Jo Pasal 18 Undang-Undang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Jo Pasal 64
ayat (1) ke-1 KUHP.Selain itu, dalam persidangan yang disiarkan secara langsung
melalui kanal YouTube resmi KPK RI itu, Juliari juga divonis untuk membayar uang
pengganti kerugian negara.

“Menjatuhkan pidana tambahan untuk membayar uang pengganti sejumlah


14.597.450.000 dengan ketentuan apabila tidak dibayar paling lama 1 bulan maka
harta benda terdakwa akan dirampas,” ujar hakim Damis.

Lebih lanjut, Juliari pun divonis pidana tambahan berupa pencabutan hak politik.

“Menjatuhkan pidana tambahan berupa pencabutan hak untuk dipilih dalam


jabatan publik selama 4 tahun setelah terdakwa selesai menjalani pidana pokok,”
kata hakim Damis.
Sebagai informasi, terdapat hal-hal yang memberatkan dan meringankan dalam
pertimbangan majelis hakim. Hal yang memberatkan, Juliari dianggap tidak
mengakui kesalahannya. “Ibarat lempar batu sembunyi tangan, berani berbuat
tidak berani bertanggung jawab,” tuturnya.

Sementara hal yang meringankan, Juliari merasa sudah cukup menderita dihina
oleh masyarakat.

KESIMPULAN

Menyalahgunakan jabatan sebagai ajang untuk meraih keuntungan dengan cara korupsi tidak
sepantasnya dilakukan oleh menteri sosial yang sudah diberi kepercayaan oleh presiden untuk
membantu melayani rakyat. sesuai etika profesi apa yang sudah dilanggar tetap harus dikenai
hukuman sebagai upaya pendisiplinan, dan kalua menurut saya dengan kasus tersebut sudah
setimpal dengan korupsi yang telah diperbuat, oknum harusnya menyadari dampak dari
perbuatannya bahwa ada beberapa ribu orang yang terdampak wabah covid-19 yang
membutuhkan dana bansos.

DAFTAR PUSTAKA

https://batangupdate.com/juliari-batubara-divonis-12-tahun-penjara-dalam-
perkara-korupsi-bansos/

Anda mungkin juga menyukai